Faktor Pencetus
Stres
Kecemasan
Depresi
Bekerja dalam posisi yg canggung / bertahan pada
satu posisi dalam waktu yg lama
Semua impuls rasa nyeri di kepala akan disalurkan ke korteks serebri oleh N. V dan
saraf cervical 1-3
TTH KRONIK
1. Nyeri kepala yang terjadi ≥ 15 hari/bulan dan berlangsung > 3 bulan (≥180 hari / tahun)
2. Nyeri kepala harus memenuhi kriteria :
1. Berlangsung beberapa jam atau secara terus menerus
2. Nyeri kepala memiliki minimal 2 karakteristik berikut :
• Lokasi bilateral
• Terasa menekan atau mengikat
• Intensitas ringan – sedang (dapat mengganggu aktivitas tetapi pasien masih dapat
beraktivitas)
• Tidak memberat dengan aktivitas fisik rutin : berjalan atau naik tangga
3. Tidak didapatkan :
– Lebih dari 1 keluhan ini : fotofobia, fonofobia, mual dan muntah
4. Bukan nyeri kepala sekunder
GEJALA Tension Type Headache (TTH)
Nyeri kepala dirasakan seperti kepala berat,
pegal, rasa kencang atau seperti diikat PX NEUROLOGIS
sekeliling kepala.
Adanya pericranial tenderness
Nyeri kepala terutama pada dahi, pelipis,
belakang kepala atau leher. nyeri tekan pada otot perikranial
Nyeri tidak berdenyut, tidak ada mual, (otot frontal, temporal, masseter,
fotofobia dan fonofobia. sternokleiomastod, splenius, dan
Bila berlangsung lama pada perabaan dapat trapezius) pada waktu palpasi
ditemukan daerah-daerah yang membenjol manual
keras berbatas tegas dan nyeri tekan.
Nyeri dapat menjalar sampai bahu.
Nyeri (tekan) kepala bilateral yg berulang DD
spt ada benda yg berat di kepala, memburuk
pada sore hari Migrain
Durasi sakit 30 menit – bbrp hari Nyeri kepala sekunder (Infeksi,
Tanpa disertai kelemahan ataupun gejala Tumor Otak)
neurologis lainnya, tidak dipicu oleh kegiatan Temporomandibular Joint Disease
fisik tertentu. Sumber : Munir B. Neurologi dasar. Sagung Seto.
TERAPI FARMAKOLOGI Tension Type Headache (TTH)
Pada Serangan Akut
1. Analgetik TERAPI NONFARMAKOLOGI
Ibuprofen 800 mg/hari
1. Terapi behaviour
Acetaminophen 1000 mg/hari
- Stress management
aspirin 1000 mg/hari
- Terapi relaksasi
2. Muscle Relaksan
3. Relaksan otot yg bisa digunakan : 2. Fisioterapi
esperison HCL, baklofen, diazepam - Relaksasi, pijatan, kompres hangat, dingin
KOMPLIKASI
Sumber : Munir B. Neurologi dasar. Sagung Seto.
TTH akut bisa berkembang menjadi TTH kronik
PROGNOSIS
Prognosis baik dengan penatalaksanaan yg baik 90% pasien dapat disembuhkan
Episode TTH prognosis > baik Kronik TTH karena danya faktor komorbid lain
seperti : gangguan psikiatri dan migrain
LI 2 MIGREN
DEFINISI
ETIOLOGI
Kelainan kompleks ditandai sakit kepala
berulang, unilateral, pada beberapa kasus Diduga bersifat neurovaskular
dikaitkan dgn adanya aura yg timbul Faktor genetik
sebelum nyeri kepala atau setelahnya
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Keadaan dasar neuron hyper-excitability
Migren tanpa aura
trhdp pencetus tertentu vasodilatasi
Migren dgn aura
Prostaglandin rangsang
Sindrom periodik pd anak yg umumnya pelepasan sitokin proinflamasi
menjadi prekursor migren
vasodilatasi berikutnya peregangan
Migren retinal
& peransangan reseptor nyeri
Komplikasi migren
Probable migren
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
MANIFESTASI KLINIS
MIGREN
Prodromal
Aura
- pulih menyeluruh dlm < 60 mnt
- ex : gangguan visual homonim, parestesia PX FISIK
unilateral, kesemutan atau kelemahan, afasia
Takikardia/ bradikardia
Nyeri kepala
Hipertensi/ hipotensi
- berdenyut unilateral ,terutama pd daerah
fronto-temporal Injeksi konjungtiva
- dlm hitungan jam sampai hari Reaksi pupil yg < baik trhdp cahaya
- nyeri terjadi secara bertahap Defisit hemisensorik atau hemiparetik
(pd migren kompleks)
- memberat pd malam hari
- gejala penyerta: mual/muntah,
fotofobia/fonofobia, aura
Postdromal
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
KLASIFIKASI MIGREN
Migren tanpa aura
Sekurang-kurangnya 5 nyeri kepala
berlansung selma 4-72 jam (belum
diobati atau sudah diobati namun belum Migren dgn aura
berhasil) Aura tipikal : gejala visual dan/atau
Nyeri kepala setidaknya memiliki 2 sensoris, dan/atau berbahasa yg
gejala sbb: berkembang secara bertahap
unilateral, berdenyut, intensitas nyeri Durasi tdk boleh > 1 jam
sedang-berta, diperparah aktivitas fisik Pulih sempurnaberhubungan dgn migren
Selama nyeri kepala disertai 1 dari gejala kepala yg memenuhi kriteria migren
berikut: tanpa aura
mual dan/atau muntah atau fotofobia dan
fonofobia
Tdk berkaitan dgn penyakit lain
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
Tatalaksana (farmakologi) MIGREN
Tujuan terapi :
mengurang serangan
kalaupun muncul, serangan
tdk terlalu berat & tdk
menganggu kehidupan
Sumber : Simon RP, Aminoff MJ, Greenberg DA. Clinical Neurology. International Edition.
MIGREN
Sumber : Simon RP, Aminoff MJ, Greenberg DA. Clinical Neurology. International Edition.
LI 3 NEURALGIA TRIGEMINAL
EPIDEMIOLOGI
DEFINISI 15 kasus tiap 100.000 org dg
Tic doloreux predisposisi perempuan : laki2 1,5-2 : 1
Nyeri unilateral yg mengikuti distribusi Pd 90% terjadi > 40 th
sensorik saraf kranialis V Umumnya 60-70th
ETIOLOGI
Klasik idiopatik
Simtomatik aneurisma, tumor,
inflamasi meningeal kronik/ iritasi
saraf radiks trigeminal sepanjang pons
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
NEURALGIA
TRIGEMINAL
http://www.change-pain.com/
NEURALGIA TRIGEMINAL
PATOFISIOLOGI
• Fungsi utama sensorik
• Idiopatik
– Kompresi vaskular (lilitan a/v pd area masuk trigeminus ke pons)
demielinisasi fokal n. trigeminus (neuralgia trigeminal klasik)
– Nyeri neuropatik merupakan tanda utama jejas pd daerah serat aferen
nosiseptif yg tdk termielinisasi/ hny memiliki lapisan mielin yg tipis
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
NEURALGIA TRIGEMINAL
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
Nyeri unilateral spt tertusuk
(mengunyah/aktv lain) Sensasi wajah
Sering di sisi kanan Kekuatan maseter
Sindrom pretrigeminal neuralgia Reflek kornea N
Nyeri terlokalisir
Karakteristik nyeri
Jumlah serangan bervariasi
Pencetus & zona nyeri
Spasme otot sisi yg terkena
Timbul pd stadium lanjut MS
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
NEURALGIA TRIGEMINAL
DIAGNOSIS IHS
• Serangan nyeri paroksismal bbrp detik
DIAGNOSIS – 2 menit dg melibatkan 1 atau >
cabang n. trigeminus & memenuhi
CT-scn atau MRI I bila sulit kriteria B & C
membedakan yg klasik dg simtomatik • Nyeri plg sedikit memenuhi 1 kriteria
MRI kompresi akar saraf trigeminal – Kuat, tajam, superfisial/ rasa menikam
o/ PD yg berkelok2 aberrant vessels pd – Dispresipitasi dr trigger area/ o/ faktor
yg klasik & tampak lesi struktural spt pencetus
tumor yg simptomatik. • Jenis serangan streotipik pd tiap
individu tertentu
• Tidak ada defisit neurologis
• Tidak berikatan dg gguan lain
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
NEURALGIA TRIGEMINAL
FARMAKOLOGI
Karbamazepin 100-600 mg/hr PO TATALAKSANA
Pregabalin 150-300 mg/hr PO
Gabapentin 1200-3600 mg/hr PO
BEDAH
Baclofen 60-80 mg/hr PO
I U/ NYERI NITRACTABLE
Fenitoin 200-400 mg/hr PO
Gamma knife radiosurgery
Lamotrigine 100-400 mg/hr PO
Radiofrequency electrocoagulation
Topiramat 150-300 mg/hr PO
Injeksi gliserol
Oxcarbamazepine 300-2400 mg/hr PO
Ballon microcompression
Microvascular decompression
Sumber: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
DEFINISI
LI 4 CLUSTER HEADACHE
Sakit kepala jenis primer dgn tipe ETIOLOGI
serangan sakit kepala yg parah, Penyebab pasti belum diketahui, tetapi bbrp pemicu
mendadak, berulang di daerah meliputi : injeksi subkutan histamin, stress, alergi,
periorbital unilateral. gangguan pola tidur perokok berat, alkohol, dll.
PATOFISIOLOGI
• Tdk diketahui dgn jelas, ada bbrp mekanisme yg mungkin dpt menjelaskan:
Hemodinamik
• Terjadi dilatasi vaskular yg mencetuskan perubahan sekunder untuk neuronal
discharge yg primer.
Saraf trigeminal Sumber :
Munir B.
• Saraf trigeminal bertanggung jwb terhdap neuronal discharge yg bs menyebabkan Neurologi
Cluster headache. Substansi P neuron membawa impuls sensori dan motorik dlm dasar.
divisi saraf maksillaris dan opthalmic. Sagung
Seto.
KLASIFIKASI CLUSTER HEADACHE
1. Episodik
terjadi setiap hari slm 1 minggu-1 TANDA & GEJALA
tahun diikuti oleh remisi tanpa nyeri Sakit kepala sangat berat, mendadak,
yg bbrp minggu sampai bbrp tahun. unilateral wajah, durasi serangan 10 menit-3
2. Kronik jam per episode, karakter seperti “dibor”,
seolah2 mau di dorong keluar, distribusi divisi
terjadi setiap hari slm >1thn dgn tdk 1 dan 2 n.trigeminus, ada fase remisi (2bln-
ada remisi atau dgn periode tanpa nyeri 2thn)
berlangsung <2minggu.
Lakrimasi atau injeksi konjungtiva
Hidung tersumbat atau rhinore
Edema kelopak mata ipsilateral
Miosis atau ptosis ipsilateral
Keringat pada dahi dan wajah ipsilateral
Letih/ lemas
Sumber : Munir B. Neurologi dasar. Sagung Seto.
CLUSTER HEADACHE
DD
Herpes zoster
PF
Sinusitis
o PF dan PN normal
SAH
o Kecuali lakrimasi, injeksi
konjungtiva, miosis, Temporal arteritis
ptosis muncul saat Trigeminal neuralgia
serangan Prognosis
PP Umumnya CH adalah masalah seumur hidup
• CT scan Akibat potensialnya : serangan berulang, remisi
• MRI/MRA berkepanjangan, kumungkinan transformasi dr
cluster episodik ke cluster kronik dan
sebaliknya.
Sumber : Munir B. Neurologi dasar. Sagung Seto.
TATALAKSANA CLUSTER HEADACHE
Farmakologis
• Th/ pd serangan akut
1. Oksigen (8L/menit selama 10 menit
atau 100% NRBM)
2. 5-hydroxytryptamine-1 (5HT-1)
reseptor agonis, seperti triptans atau Nonfarmakologis
alkaloid ergot dengan metoclopramide • Tindakan invasif dengan
3. Triptan subkutan lebih efektif, pengeblokan saraf
dikarenakan cepatnya onset. dosis yg • prosedur operasi saraf ablasif
digunakan pada umumnya 6mg
subkutan yg dpt diulang dlm 24jam
dengan dosis max 12mg.
4. Administrasi intranasal lidocaine tetes
(1 mL larutan 10% ditempatkan pada
swab disetiap lubang hidung selama 5
menit)
Giant cell arteritis, also known as temporal arteritis, is a systemic vasculitis that
affects medium-sized and large arteries, especially branches of the external
carotid artery.
It is characterized pathologically by subacute granulomatous inflammation
(consisting of lymphocytes, neutrophils, and giant cells).
Inflammation of the pain-sensitive wall produces headache, and arterial stenosis
leads to ischemia.
Giant cell arteritis affects Caucasians most often, women twice as frequently as
men, and is uncommon before 60 years of age.
Sumber : Simon RP, Aminoff MJ, Greenberg DA. Clinical Neurology. International Edition.
TANDA & GEJALA ARTERITIS KRANIAL
Nonspecific headache
Unilateral/bilateral
often fairly severe TATALAKSANA
Localized to the scalp, especially over Initial therapy is with prednisone 60
the temporal arteries to 100 mg/d orally
Pain or stiffness in the jaw during The dose is decreased,usually after 1
chewing (jaw claudication) to 2 months, depending on the clinical
response.
DIAGNOSIS Alternatif treatment : intravenous
The diagnosis is made by biopsy of methylprednisolone (500-1,000 mg
an affected temporal artery, which is every 12 hours for 2 days), with
characteristically thickened, prednisone substituted thereafter
nonpulsatile, dilated, and tender.
Sumber : Simon RP, Aminoff MJ, Greenberg DA. Clinical Neurology. International Edition.