Anda di halaman 1dari 27

PEMICU 6

Pasangan Senasib Sepenanggungan


FORTUNE DE AMOR
405140230
KEL. 7
LEARNING ISSUES

1. MM Tension Headache

2. MM Migren

3. MM Neuralgia Trigeminal

4. MM Cluster Headache

5. MM Arteritis Kranial

6. MM Vertigo
LI
1. MM Tension Headache
DEFINISI KLASIFIKASI
 Nyeri kepala tegang sbg episode yg  Infrequent TTH (<12 hari per tahun)
berulang dari nyeri kepala yg berlansung  Frequet episodic TTH (12-180
bermenit-menit sampai berhari-hari. hari/tahun)
 Sifat nyeri : ketat atau menekan,  Kronik TTH (minimal 180 hari per
intensitas ringan sampai sedang, tahun)
biasanya bilateral, tdk memberat dgn
aktivitas fisik, dpt disertai fotofobia/
ETIOLOGI
fonofobia
 Sensitisasi nosiseptik perifer
FAKTOR PEMICU  Sensititasi neuronal sentral
 Stress  Kelainan di pusat anitnoseptif
 Depresi & kecemasan
 Postur tubuh yg rendah
 Bertahan pd satu posisi dlm waktu lama
 Tidur kurang Neurologi Dasar
MANIFESTASI KLINIS PX FISIK
 Ketegangan otot di daerah kulit  Tanda vital, hail px neurologis normal
kepala/leher yg berlansung dlm hitungan  Nyeri mungkin dpt dirasakan bila daerah
menit hingga hari.
Predileksi nyeri pd daerah frontal servikal atas di palpasi
bilateral & nucho-oksipital.  Nyeri yg berhubungan dgn fleksi leher &
Nyeri bersifat konstan, seperti diikat. pergerakan otot paraservikal harus
Intensitas nyeri ringan hingga sedang. dibedakan dgn kekakuan leher yg
Seringkali timbul saat atau segera setelah berhubungan dgn iritasi meninges.
bangun tidur.
 Pencetus : stress, depresi, kekhawatiran,
bunyi kelaparan, < tidur.
Mereda dgn istirahat.
Ps dpt insomnia, sulit konsentrasi,
mengeluh sdg dlm keadaan stress yg
akut.

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


DIAGNOSIS TTH Kronik
Nyeri kepala dgn frekuensi rata-rata > 15
TTH Episodik
hari/bln selama > 6 bln yg mmenuhi kriteria
1. Setidaknya 10 nyeri kepala yg dgn sbb:
rerata < 1hari/bulan (<12 hari/thn) yg 1. Setidaknya trdpt 2 karakteristik nyeri
memenuhi kriteria 2-4. berikut:
2. Nyeri kepala berlansung selama 30 mnt- - sifat mengikat/ menekan (tdk berdenyut)
7 hari - intensitas ringan-sedang (mengganggu
aktivitas tapi tdk sampai tdk dpt
3. Setidaknya tdp 2 karakteristik nyri sbb:
beraktivitas)
- tdk berdenyut - lokasi bilateral
- intensitas ringan-sedang - tdk diperberat dgn menaiki tangga/
- bilateral aktivitas normal
- tdk diperberat oleh rutinitas normal - tdk ada muntah
4. Tdk ditemukan mual/muntah dan - tdk lebih dari 1 gejala berikut : mual,
fotofobia/fonofobia fotofobia, atau fonofobia
2. Tdk ada gejala atau tanda nyeri kepala
sekunder
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
TATALAKSANA
Non farmakologis
 Konseling psikologis
Farmakologi
 analgesik sederhana
 Antidepresan trisiklik

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


LI
2. MM Migren
DEFINISI ETIOLOGI
Kelainan kompleks ditandai sakit kepala  Diduga bersifat neurovaskular
berulang, unilateral, pada beberapa kasus  Faktor genetik
dikaitkan dgn adanya aura yg timbul
sebelum nyeri kepala atau setelahnya
PATOFISIOLOGI
Keadaan dasar neuron hyper-excitability
KLASIFIKASI
trhdp pencetus tertentu  vasodilatasi 
 Migren tanpa aura Prostaglandin  rangsang pelepasan
 Migren dgn aura sitokin proinflamasi  vasodilatasi
 Sindrom periodik pd anak yg umumnya berikutnya  peregangan &
menjadi prekursor migren peransangan reseptor nyeri
 Migren retinal
 Komplikasi migren
 Probable migren

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


MANIFESTASI KLINIS PX FISIK
 Prodromal  Takikardia/ bradikardia
 Aura  Hipertensi/ hipotensi
- pulih menyeluruh dlm < 60 mnt  Injeksi konjungtiva
- ex : gangguan visual homonim, parestesia
 Reaksi pupil yg < baik trhdp cahaya
unilateral, kesemutan atau kelemahan, afasia
 Defisit hemisensorik atau hemiparetik
 Nyeri kepala
(pd migren kompleks)
- berdenyut unilateral ,terutama pd daerah
fronto-temporal
- dlm hitungan jam sampai hari
- nyeri terjadi secara bertahap
- memberat pd malam hari
- gejala penyerta: mual/muntah,
fotofobia/fonofobia, aura
 Postdromal

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


KLASIFIKASI
Migren tanpa aura Migren dgn aura
 Sekurang-kurangnya 5 nyeri kepala  Aura tipikal : gejala visual dan/atau
berlansung selma 4-72 jam (belum sensoris, dan/atau berbahasa yg
diobati atau sudah diobati namun belum berkembang secara bertahap
berhasil)
 Durasi tdk boleh > 1 jam
 Nyeri kepala setidaknya memiliki 2
gejala sbb:  Pulih sempurnaberhubungan dgn migren
unilateral, berdenyut, intensitas nyeri kepala yg memenuhi kriteria migren
sedang-berta, diperparah aktivitas fisik tanpa aura
 Selama nyeri kepala disertai 1 dari gejala
berikut:
mual dan/atau muntah atau fotofobia dan
fonofobia
 Tdk berkaitan dgn penyakit lain

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


TATALAKSANA
Non-mendikamentosa
Hindari pencetus
Terapi abortif
- Non spesifik
 Serangan ringan-sedang atau berta yg
berespon baik thdp obat OTC atau
OAINS oral
 Parasetamol, aspirin, ibuprofen , dll
- Spesifik
 Derivat ergot, golongan agonis 5HT
IB/ID (triptans)
Terapi profilaksis
Sodium valproat, metoprolol, propranolol,
timolol
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
LI
3. MM Neuralgia Trigeminal
DEFINISI
Dikenal juga sbg tic doloreux. Nyeri
unilateral, mengikuti distribusi sensorik
saraf kranial V.

ETIOLOGI
 Kategori klasik : idiopatik
 Kategorik simtomatik : kasus akibat
aneurisma, tumor, inflamasi meningeal
kronik, iritasi radiks saraf trigeinal
sepanjang pons

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


MANIFESTASI KLINIS
Gejala  Jmlh serangan bervariasi. Diantara
 Nyeri wajah unilateral, seperti tertusuk. serangan biasanya tanpa gejala, tapi bisa
Pencetus: mengunyah, menyentuh daerah trdp nyeri tumpul bertahan lama dlm
yg terlibat di wajah beberapa kasus.
 Nyeri > sering melibatkan sisi kanan  Pencetus & zona nyeri :ps menghindari
wajah menyentuh/ mencukur area pencetus.
 Sindrom pretrigeminal neuralgia : nyeri Mengunyah, berbicara, tersenyum, minu,
sinus/ sakit gigi berjam-jam, dicetuskan bercukur, menyikat gigi, menghembus
ketika menggerakkan rahang atau minum
cairan udara lewat hidung, atau menyentuh area
pencetus dpt menimbulkan nyeri.
 Nyeri dpt dilokalisasi secara tepat
 Karateristk nyeri: berta, mendadak,  Nyeri sering membangkitkan spasme
menusuk. Diawali sensasi kejutan listrik, otot pd wajah sisi yg terkena (tic
memberat dlm 20 dtk  nyeri terasa di doloureux)
wajah, perubahan ekspresi wajah

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


PX FISIK DIAGNOSIS
 Sensasi wajah, kekuatan maseter, refleks  Serangan nyeri paroksismal beberapa
kornea normal detik sampai 2 menit melibatkan 1 atau
lebih cabang N Trigeminus & memenuhi
 Tdk hilangnya sensasi sensorik kecuali kriteria B & C
bila px dilakukan seger stlh serangan
 Nyeri paling sedikit memenuhi 1
terjadi karakteristik berikut:
- kuat, tajam, superfisial, atau rasa
menikam
- dipresipitasi dari trigger area atau oleh
faktor pencetus
 Jenis serangan stereotipik pd tiap
individu
 Tdk ada defisit neurologis
 Tdk berkaitan dgn gangguan lain

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


TATALAKSANA
Neuralgia trigeminal klasik  biasanya
berespons dgn terapi farmakologis
Kasus simtomatik  obati sesuai etiologi
yg mendasari
Tatalaksana farmakologi
Karbamazepin, pregabalin, gabapentin,
baclofen, fenitoin,lamotrgine, topiramat,
oxcarbazepine
Tatalaksana bedah
Indikasi : nyeri sulit dikontrol

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


LI
4. MM Cluster Headache
DEFINISI MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri kepala hebat, selalu unilateral di  Nyeri retroorbita selama 10 mnt hingga 2
orbita, supraorbita, temporal atau jam. Dpt terjadi setiap hari selama
kombinasi dari tmpt tmpt tsb. berminggu-minggu/bulan.
 berlansung 15-180 mnt dgn frekuensi 1x Kualitas nyeri konstan, seperti ditusuk.
tiap 2 hari hingga 8x sehari. intensitas berat (hingga dpt
 Setiap serangan disertai 1 atau lebih membangunka ps dari tdur).
gejala berikut, semunya ipsilateral : Pencetus nyeri : cahaya, konsumsi
injeksi konjungtiva, lakrimasi, kongesti alkohol.
nasal, rinorea, berkeringat di kening & Nyeri mereda dgn berjalan jalan santai.
wajah, miosis, ptosis, edema palpebra
 Gejala penyerta : mata merah berair,
 Selama serangan, ps gelisah.
kongesti nasal atau rinorea, sindorm
Horner unilateral (mioisis, ptosis parsial,
ETIOLOGI anhidrosis)
Diduga berkaitan dgn neurovaskular, irama
sirkadian, vasodilatasi arteri, pe↑
aktivitas sistem otonom parasimpatis
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV
MANIFESTASI KLINIS DIAGNOSIS
2 bentuk nyeri kepala cluster: A. Setidaknya 5 serangan memenuhi
kriteria B-D
1. Nyeri kepala cluster epsodik dgn
B. Nyeri hebat atau sangat hebat di orbita,
setidaknya 2 fse nyeri kepala yg supra orbita, dan/atau temporal
berlansung selama 7 hari hingga 1 thn, unilateral, brlnsg 15-180 mnt bila tdk
dipisahkan oleh interval bebas selama 1 diobati
bulan/lebih C. Nyeri kepala disertai oleh 1 dari
2. Nyeri kepala cluster kronik, lebih dari gejala(ipsilateral):
setahun tanpa remisi atau interval bebas injeksi konjungtiva, lakrimasi, kongesti
< 1 bln nasal, rinorea, berkeringat di kening &
wajah, miosis, ptosis, edema palpebra,
perasaa gelisah
D. Serangan serangan mempunyai
frekuensi 1 x setiap 2 hari sampai 8x per
hari.
E. Tdk berhubungan dgn kelainan.

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


TATALAKSANA
Terapi pd serangan akut (terapi abortif)
- Oksigen
- Dihidroergotamin
- Sumatriptan
- Lidokain
Profilaksis
- Verapamil
- Litium
- Methylsergid
- Prednisolon

Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi IV


LI
5. MM Arteritis Kranial
SYMPTOMS
DEFINISI Some common symptoms of this problem are:
Throbbing headache on one side of the head or the back of the head
Temporal arteritisis
Tenderness when touching the scalp
inflammation and Other symptoms may include:
damage to the blood Fever
vessels that supply General ill feeling
blood to the head, Jaw pain that occurs when chewing
neck, upper body Pain in the arm after using it
and arms. It is also Muscle aches
Pain and stiffness in the neck, upper arms, shoulder, and hips
called giant cell Weakness, excessive tiredness
arteritis. Problems with eyesight may occur, and at times may begin suddenly. These
problems include:
Blurred vision
Double vision
Reduced vision (blindness in one or both eyes)
Other symptoms may occur with this disease, including:
https://medlineplus.gov/ency/article/000 Cough
448.htm
Tongue or throat pain
Hearing loss
Joint stiffness
EXAMS AND TEST
The health care provider will examine your head.
• The scalp is often sensitive to touch
• There may be a tender, thick artery on one side
of the head, most often over one or both
temples.
Blood tests may include:
• Hemoglobin or hematocrit
• Liver function tests
• Sedimentation rate (ESR) and C-reactive
protein
Blood tests alone cannot provide a diagnosis. You
will need to have a biopsy (tissue sample) from
the involved artery.

https://medlineplus.gov/ency/article/000448.htm
LI
6. MM Vertigo
VERTIGO
Definisi
Sensasi abnormal berupa gerakan berputar

Vertigo tipe sentral adalah gerakan Vertigo tipe perifer dikenal dengan Benign Positional Paroxysmal
berputar yang umumnya disebabkan Vertigo (BPPV), umumnya membaik dengan maneuver posisional.
oleh masalah vaskuler (stroke) BPPV umumnya idiopatik dan psikologis di telinga

Etiologi: vaskuler (sentral), Idopatik (BPPV)


Penyebab: idiopatik, trauma, labirintitis viral, dll
Predisposisi: Kurangnya pergerakan aktif, alkoholisme
akut, pascaoperasi mayor
Diagnosis: Anamnesis, PF, Lab
PF: Nistagmus, neurologis (Posturografi (tes Romberg
yang dipertajam, post-pointing test, Manuver Nylen
Barany atau Dix Hallpike), tes kalorik saraf kranial,
motoric, sensorik)
Lab: Darah lengkap, profil lipid, asam urat, hemostasis
Radio: CT, MRI, arteriografi, EEG, X-ray
Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Sentral Perifer
Rasa mual berlebihan + +++

Muntah + +

Diperburuk o/ pergerakan kepala tidak spesifik ++

Pencetus o/ pergerakan kepala spesifik (Dix-Hallpike) + -

Nistagmus paroksismal ke atas & rotatoar (MDH) - +++

Nistagmus paroksismal ke bawah dengan MDH ++ +++

Nistagmus d/ perubahan posisi horizontal paroksismal (geotropic/ageiotrpik) yang + ++


dibangkitkan oleh perputaran posisi horizontal kepala

Nistagmus persisten ke bawah pada semua posisi +++ -

Hilangnya nistagmus dengan pengulangan posisi - +++

Membaik setelah perawatan dengan manuver posisional - +++

Tatalaksana:
CCB (Flunarisin,Sinarisin), AH (Prometasin, Dimenhidrat), AK
(Skopolamin, Atropin), MA (Amfeamine,Efedrin), Phenotiazine
(Proklorperasin,Klorpromasin), Benzodiazepin (diazepam),
Butifenon (Haloperidol), Histaminik (Betahistin), Antiepilepsi
(Karbamazepin,Fenitoin)

Anda mungkin juga menyukai