Anda di halaman 1dari 18

TRANSFUSI DARAH

Oktober 2023
Pendahuluan

Transfusi darah : Tindakan medik yang bertujuan menggantikan


komponen darah yang berkurang dari satu orang(donor) ke dalam
aliran darah orang lain(resipien).

Karl Landsteiner, perintis transfusi mengatakan : Transfusi tidak


boleh diberikan kecuali manfaatnya melebihi resikonya.
INDIKASI TRANSFUSI
Anemia pada perdarahan akut setelah didahului

penggantian volume dengan cairan

Anemia kronis jika Hb tidak dapat ditingkatkan

Gangguan pembekuan darah karena defisiensi


Komponen

Plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat lagi


diberikan plasma subtitute atau larutan albumin .

Transfusi darah Hb>10 gr/dl  tidak perlu

Hb 6-10 gr/dl  atas indikasi keadaan oksigenasi


pasien

Kehilangan sampai 30 % EBV dapat diatasi dengan pemberian


cairan elektrolit Lebih dari itu lanjutkan dengan transfusi jika Hb
<8 gr/dl
Transfusi Darah

 Dapat disebutkan bahwa :


Hb sekitar 5 gr/dl adalah CRITICAL
Hb sekitar 8 gr/dl adalah TOLERABLE
Hb sekitar 10 gr/dl adalah OPTIMAL

TRANSFUSI MULAI DIBERIKAN PADA SAAT HB CRITICAL DAN DIHENTIKAN


SETELAH MENCAPAI BATAS TOLERABLE ATAU OPTIMAL
Alur pelayanan transfusi darah
Rekrutmen donor

Seleksi donor

Pemeriksaan Lab darah:uji golda donor, uji saring IMLTD,uji saring antibodi donor

Pengolahan komponen darah

Permintaan dari UPD RS

Pemeriksaan Lab: uji Golda pasien(resipien) dan donor, uji silang serasi, uji saring antibodi

Monitoring pasien selama proses transfusi

Monitoring pasien pasca transfusi


Donor Darah

Syarat donor darah :


 Usia min 18-65 thn
 BB minimal 50 kg
 Suhu badan tidak > 37,5C
 Denyut nadi reguler, jantung normal,frek.50-100 X/menit
 TD Sistolik tidak > 180 mmHg
 TD Diastolik tidak > 100 mmHg
 Hb min. u/ laki2 13,5 gr/dl, wanita 12,5 gr/dl
 Frekuensi pendonoran 2-3 kali setahun
 Volume pendonoran tidak >13Vol.darah cegah reaksi vasovagal
Transfusi Darah
N Jenis Kandungan Indikasi Dosis Keterangan
o
1 WB (Whole Blood) Plasma, komponen2 • Perdarahan (Syok hipovolemik) kehilangan cairan Pada orang dewasa transfusi 1 unit (500 ml) à • Volume 450-500 ml/unit
Darah Lengkap darah (eritrosit, trombosit, tubuh > 30%, Anemia, Operasi naikkan Hb kira-kira 1 gr% atau hematokrit 3-4% • Pemberian 2-4 jam
leukosit), faktor • Bedah mayor dgn perdarahan > 1500 ml Mengandung hematokrit 35 %
pembekuan darah
2 PRC (Packed Red Cell) Sel darah merah • Indikasi klien dengan kadar Hb < 7 gr/dl à dapat • Untuk naikkan Hb 1 gr/dl à perlu PRC 4 • Volume 200-250 ml/unit
Sel darah merah (sedikit plasma) ditunda jika asimptomatik ml/kgBB • Pemberian 2-4 jam
• Kadar Hb 7-10 gr/dl bila disertai hipoksemia berat • 1 unit naikkan hematokrit 3-5%
• Bila Hb > 10 gr/dl à tidak diberikan tranfusi, • Mengandung hematokrit 70-80%
kecuali bila ada indikasi tertentu • (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) X
• Pada neonatus à kadar Hb < 11 gr/dl BB X 3
• Anemia

3 PT (Platelet concentrate)/TC Trombosit • Trombositopenia à < 50.000 uL. Bila ada perdarahan • 1 unit menaikkan jumlah platelet 9000- • Volume 25-40 ml/unit
(Trombosit concentrate) mikrovaskular difus à < 100.000 uL 11.000/mm3 • Pemberian cepat (20
Trombosit/keping2 darah • Profilaksis pre operasi à bila < 50.000 uL • Dosis umumnya : 1 unit per 10 kg BB (5-7 menit)
• PTT/APTT memanjang unit untuk orang dewasa) • Segera diberikan
• Demam Berdarah Dengue (DBD), ITP, • Trombositopenia berat butuh 8-10 unit
• TC harus ditransfusikan dlm waktu 2 jam
• Diberikan sampai perdarahan berhenti atau
Bleeding Time normal (PTT/APTT)

4 FFP (Fresh Frozen Plasma) Plasma, faktor Perdarahan yg tidak dpt dihentikan dgn bedah • Untuk mencapai konsentrasi plasma 30% à • Volume 125 ml/unit
Plasma beku segar koagulasi Peningkatan PTT atau APTT minimal 1,5 kali dr nilai pemberian 10-15 ml/kgBB/hari • Pemberian cepat
(pembekuan darah), normal • Setelah pemberian warfarin : dosis 5-8 ml/kgBB
komplemen Bukan krn Trombositopeni : Hitung trombosit > biasanya cukup.
70.000/mm3
Sirosis hepatis, terapi warfarin

5 PPF (Plasma Protein Albumin (5%)(20%) • Untuk ekspander darah dan pengganti protein (Albumin yg diharapkan – albumin klien) X BB X Volume 50 ml/unit dan 100
Fraction) • Albumin < 3g/dl 0,8 ml/unit
Fraksi protein • Sirosis hepatis, malnutrisi, luka bakar, asites kecepatan maksimal adalah 1
plasma ml/menit à 20%
kecepatan maksimal adalah
2-4 ml/menit à 5%
REAKSI TRANSFUSI

REAKSI TRANSFUSI AKUT


 Hemolitik akut
 Infeksi bakteri kontaminan dari alat yang terkontaminasi
 TRALI ( Transfusion related acute-lung injury)
 TACO (transfusion associated circulatory overload)
 Reaksi alergi berat
 Anafilaksis
REAKSI TRANSFUSI LAMBAT
 Transmisi penyakit : HIV, Hep B, Hep C, Malaria, Syphilis, Chagas disease, iron overload

Weinstein, R. 2012 Clinical Practice Guide on Red Blood Cell Transfusion. American Society of Hematology 15
PENANGGULANGAN REAKSI
TRANSFUSI
 Stop transfusi
 Naikkan tekanan darah dgn koloid, kristaloid atau bila perlu tambahan inotropik
 Beri oksigen 100%
 Manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg
 Antihistamin
 Steroid dosis tinggi
 Jika perlu exchange transfusion
Reaksi Hemolitik Akut

 Inkompatibilitas sel darah merah donor dengan antibodi anti-A atau anti-B dan timbul
gejala klinis berat (perdarahan, takikardia, hipotensi atau hipertensi)
 Dapat terjadi setelah transfusi komponen kaya plasma (platelet atau FFP),mengandung
antibodi anti-sel darah merah tinggi, anti A atau B
 STOP Transfusi
 Pertahankan akses vena
 Resusitasi dengan cairan kristaloid
 Bila hipotensi menetap, pertimbangkan pemberian inotropik
 Periksa sampel dan kultur darah dari kantong darah
RUMUS Pemberian Transfusi Darah

 Whole Blood (Whole Blood/Darah Lengkap) = 6 x (Hb normal-Hb saat ini) x BB

 PRC (Packed Red Cell/Sel Darah Merah) = 3 x (Hb normal-Hb saat ini) x BB

 Konsentrat = 0,5 x (Hb normal-Hb saat ini) x BB

 FFP (Fresh Frozen Plasma/Plasma Beku Segar) = 10 x (Hb normal-Hb saat ini) x BB

 Cryopresipitat = 0,5 x (Hb normal-Hb saat ini) x BB


INFEKSI BAKTERI KONTAMINAN

 Reaksi akut, terjadi hiper atau hipotensi dengan cepat, kekakuan dan kolaps, gejala dan
tanda bisa sama dengan reaksi hemolitik atau reaksi alergi akut yang lebih berat.
 Sering pada platelet konsentrat (disimpan pada 22°C) daripada pada sel darah merah
(disimpan pada 4-6°C)
Mikroorganisme tersering :
 Staphylococcus epidermidis
 Staphylococcus aureus
 Bacillus cereus
 Group B streptococci
 E. coli
TRALI
(TRANSFUSION RELATED ACUTE LUNG INJURY)

Kegagalan fungsi paru yang disebabkan plasma donor yang mengandung antibodi melawan
leukosit resipien.
Gejala :
 6 jam setelah transfusi timbul sesak nafas dan batuk non produktif
 Hipotensi dan hilangnya volume sirkulasi, dapat timbul demam atau tidak atau disertai
menggigil
 Infiltrat nodular bilateral (batwing), sesuai gambaran ARDS pada rö thorax
Penanganan TRALI

 Rawat ICU bila perlu


 Terapi sama seperti ARDS dengan berbagai penyebab
 Hindari DIURETIK
 Melaporkan kasus TRALI di bank darah
REAKSI ANAFILAKSIS

 Komplikasi jarang tetapi mengancam nyawa, pada saat awal transfusi


 Disebabkan pemberian plasma terlalu cepat
 Gejala berupa sesak, nyeri dada, nyeri abdomen dan mual.
 Klinis dapat terjadi hipotensi, bronkospasme, edema periorbital dan laryngeal, eritema,
urtikaria dan konjungtivitis
 Antibodi yang terlibat diantaranya IgE, IgG, atau IgA
 Bila diperlukan transfusi berulang, sebaiknya meminta bank darah untuk menyeleksi
komponen darah lebih lanjut
PENANGANAN

Hentikan transfusi
Berikan O2
Resusitasi cairan
Berikan adrenalin 0,01-0,5mg/im
PENANGANAN

Hentikan transfusi
Berikan O2
Resusitasi cairan
Berikan adrenalin 0,01-0,5mg/im
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai