Anda di halaman 1dari 19

Dr.

Ketut Ariawati, SpA(K)


RSUP Sanglah Denpasar
Transfusi darah :
- Proses penerimaan produk darah ke dalam
sirkulasi seseorang secara intravena
- Dipergunakan untuk berbagai kondisi medis
untuk mengganti komponen darah yang
hilang
- Awalnya mempergunakan whole blood ,
namun klinik praktis modern  komponen
darah
- Uji skrining terhadap penyakit infeksi yang
ditularkan mll transfusi darah (IMLTD)
semakin dikembangkan  ELISA, NAT,
skrining antibodi, penyediaan komponen darah
donor tunggal dg cara aferesis
Transfusi Komponen Darah

Manfaat transfusi komponen darah :


1. Dapat diproduksi eraneka komponen darah seperti
PRC, suspensi tromosist, FFP, plasma,
kriopresipitat dll
2. Dapat dierikan secara spesifik sesuai dengan
keutuhan & kondisi klinis pasien
3. Dapat mengurangi volume transfusi
4. Menurunkan risiko reaksi imunologis
5. Menurunkan risiko penularan penyakit
6. Penyimpanan yang optimal tiap komponen
Transfusi Darah Rasional pada Anak
Transfusi darah pada bayi dan anak memerlukan perhatian
khusus ok :
1. Anak merupakan kelompok yg rentan thd
IMLD dan reaksi simpang transfusi 
imunitas masih imatur
2. Neonatus merupakan kelompok penerima
transfusi dg frekuensi yg tinggi
3. Meningkatkan harapan hidup
4. Reaksi simpang berdampak pada periode
kehidupan selanjutnya
Kelainan Hematologis pada bayi dan Anak
yang sering memerlukan transfusi

1. Anemia

a. Definisi anemia :
menurunnya kadar hemoglobin (Hb ) atau
volume sel darah merah di bawah nilai
normal yang sesuai untuk anak sehat
atau
menurunnya kadar H leih dari 2 standar
deviasi (SD) kadar H normal sesuai umur dan
jenis kelamin
Ta?el 1. Nilai Hb normal pada Neonatus dan Anak
_______________________________________________
Umur Konsentrasi Hb (g/dL)
_______________________________________________
Darah tali pusat ± 16,5
Neonatus hari 1 ± 18,0
1 Ulan ± 14,0
3 ulan ± 11,0
6 ulan – 6 tahun ± 12,0
7 – 13 tahun ± 13,0
> 14 tahun seperti orang dewasa,
sesuai jenis kelamin
Ta?el 2. Anemia berdasarkan WHO

Usia Kadar Hb (g/dl)


6 bln – 5 tahun < 11
 6 tahun < 12
Perempuan sehat < 12
Perempuan hamil < 11
Lelaki dewasa < 13
b. Etiologi Anemia
A. Penurunan produksi sel darah merah
1. Defisiensi nutrien
2. Penyakit / peradangan kronis
3. Keracunan tim?al
4. Neoplasma / keganasan yang menyerang sumsum tulang
B. Peningkatan destruksi sel darah merah
1. Malaria
2. Hemogloinopati
3. Defisiensi G6PD
4. Penyakit autoimun
5. Inkompatiilitas A?O / rhesus
C. Kehilangan sel darah merah
1. Infestasi cacing 3. Operasi
2. Trauma akut 4. blood sampling berulang
c. Indikasi Transfusi PRC

- Pasien yang memerlukan peningkatan oxygen


carrying capacity
- berdasarkan kadar hemoglobin & hematokrit,
gejala klinis anemia, faktor risiko
- Pada kebanyakan anak :
a. Acute /lood loss 15% - 20% dr volume
darah total  Hb dan hematokrit tidak
menggambarkan  perhatikan tanda-tanda
hipoperfusi
b. Anemia kronis  sistem kardiovaskular yg
baik dapat mentolerir Hb 7-8 g/dL
(anak > 1 tahun)
Ta?el 3. Pedoman transfusi PRC pada pasien > 4 bulan
berdasarkan American Association of blood banks (AABB)
_______________________________________________
1. Kehilangan darah intraoperatif ≥ 15% total volume darah (TVD)
2. Hemoglobin < 8 g/dL :
- Pada periode perioperatif, dengan gejala anemia
- Pada kemoterapi / radioterapi
- Pada anemia kongenital kronis / anemia simptomatik didapat
- Pada prosedur bedah emergensi dengan kehilangan darah yg
dapat diperkirakan pada pasien anemia
- Pada anemia preoperatif bila terapi korektif lainnya tidak
tersedia
3. Kehilangan darah akut dengan hipovolemia yang tidak responsif
terhadap terapi lain
4. Hemoglobin < 13 g/dL dengan :
- Penyakit paru berat
- ECMO
5. Program transfusi berkelanjutan (β thalasemia dan Sindrom Diamond
Blackfan yg tidak responsif thd terapi)
Tabel 4. Pedoman transfusi PRC pada pasien < 4 bulan
(AABB)
________________________________________________________
1. Hemoglobin < 7 g/dL dengan kadar retikulosit rendah dan gejala anemia
2. Hemoglobin < 10 g/dL pada bayi :
- Dengan O2 sungkup < 35%
- Dengan O2 nasal kanul
- Dengan Continuous positive airway pressure (CPAP)/
Intermittent mandatory ventilation dengan ventilasi mekanik
dengan mean airway pressure < 6 cm H2O
- Apnea atau bradikardia yang signifikan
- Takikardia atau takipnea yang signifikan
- Peningkatan berat badan yang rendah
3. Hemoglobin < 12 g/dL pada bayi :
- Dengan O2 sungkup > 35%
- Dengan CPAP / IMV dengan mean airway pressure ≥ 6-8 cm H2O
4. Hemogloin < 15 g/dL pada bayi :
4. - Extracorporeal memrane oxygenation (ECMO)
5. - Kelainan jantung kongenital tipe sianostik
2. Trombositopenia

Dosis transfusi pada anak

Komponen Volume Peningkatan yang


diharapkan
Sel darah merah 10-15 ml/kg BB Hb meningkat 2-3 g/dL
Trombosit 5-10 ml/kg BB Trombosit meningkat
50.000-100.000/µl
Granulosit ≥ 1x10⁹ netrofil/kg BB Diulang sampai terlihat
dalam volume 15 ml/kg respon klinis
BB
FFP 10-15 ml/kg BB Aktivitas faktor
meningkat 15-20%
AHF 1-2 unit/ 10 kg BB Fibrinogen meningkat
60-100 mg kg BB
Batas waktu transfusi
Mulai Infus Selesai Infus
Darah lengkap Dalam waktu 30 menit Maksimal 24 jam
(DL)/Whole Blood (WB) setelah unit dikeluarkan
dari bank darah
Konsentrat Trombosit Segera 20 menit
FFP dan atau Segera 20 menit
Kriopresipitat
Pedoman transfusi trombosit pada neonatus
1. Kadar trombosit 5000-10.000/ul disertai dengan kegagalan produksi
trombosit
2. Kadar trombosit < 30.000/ul pada neonatus disertai dengan
kegagalan produksi trombosit
3. Kadar trombosit < 50.000/ul pada bayi prematur stabil
- Dengan perdarahan aktif
- Prosedur invasif disertai dengan kegagalan produksi trombosit
4. Kadar trombosit < 100.000/ul pada bayi prematur sakit
- dengan perdarahan aktif
- Prosedur invasif pada pasien dengan DIC
Pedoman transfusi trombosit pada anak
1. Menjaga kadar trombosit ≥ 100.000/ul pada perdarahan
SSP atau direncanakan tindakan operasi SSP
2. Menjaga kadar trombosit ≥ 50.000 jika terdapat
perdarahan aktif atau akan menjalani operasi mayor
3. Sebagai transfusi profilaksis pada pasien dengan kadar
trombosit 5-10.000/ul
Pedoman transfusi FFP
1. Terapi pengganti
 Bila konsentrat faktor spesifik tidak tersedia,
termasuk tapi tidak terbatas pada F II, V, X, dan XI,
protein C atau S
 PT > 1,5 x nilai tengah normal pada usia yang sesuai
dan atau PPT > 1,5 x nilai normal tertinggi pada usia
yang sesuai
 Selama therapeutic plasma exchange jika FFP
diindikasikan
2. Menetralkan warfarin pada keadaan darurat, misalnya
sebelum suatu prosedur invasif dengan perdarahan
aktif.
Faktor koagulasi dalam FFP dan waktu paruhnya
Faktor Waktu paruh
(jam)
I (fibrinogen) 72-120
II (prothrombim) 72
V (proaccelerin) 12
VII (proconvertin) 2-5
VIII (antihemophiliac factor) 8-12
IX (christmas factor) 24
X ( stuart-prower factor) 24-40
XI (plasma thromboplastin antecedent) 60-80
XII (hageman factor) 40-50
XIII (fibrin stabilising factor) 216-240
Antithrombin 24-60
Protein C 6-8
Protein S 12-60
Fibronectin 24-72
Pedoman Transfusi Kriopresipitat
1. Hipofibrinogenemia atau disfibrinogenemia dengan perdarahan
aktif atau akan menjalani suatu prosedur invasif
2. Defisiensi F XIII dengan perdarahan aktif atau akan menjalani suatu
prosedur invasif
3. Terbatasnya donor kriopresipitat langsung pada episode perdarahan
pada anak kecil dengan hemofilia A
4. Penyakit von Willbrand bila DDAP merupakan kontraindikasi atau
tidak tersedia, dan bila konsentrat F VIII yang dibuat dari plasma
yang diinaktivasi virusnya, yang mengandung faktor vWB, tidak
tersedia.
 Perdarahan aktif
 Sebelum suatu prosedur invasif
Reaksi simpang transfusi
Reaksi Simpang Transfusi Insidens
Alergi 1-3% infus plasma
Febrile non haemolytic transfusion 1:100
reaction
Kelebihan cairan (circulatory overload) Mencaoai 1% pasien
Reaksi transfusi hemolitik lambat 1 : 4.000-9.000
Transfusion-related acute lung injury 1 : 5.000-10.000
(TRALI)
Inkompatibilitas ABO Bervariasi, dilaporkan
1 : 12.000-77.000
Infeksi bakteri 1 : 100.000 (under reported)
Reaksi anafilaktoid atau anafilaksis 1 : 20.000-170.000
Infeksi virus HIV : 1 : 4.808.000
Hepatitis C : 1: 3.12.000
Hepatitis B : 1 : 971.000
HTLV I/II kurang dari 1 : 1 juta
Classical Creutzfeldt – Jacob Disease Tidak ada laporan, studi retrospektif
(cCJD) melaporkan kemungkinan transmisi
cCJD kecil
Varian Creutzfeldt – jacob Disease Tidak ada laporan pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai