Anda di halaman 1dari 13

TRANSFUSI DARAH PADA

ANAK
Nama kelompok:
Ni Komang Sri Cahyani 17C10088
Ni Putu Arista Intan Pratika 17C10094
Made Ayu Evi Cipta Wardani 17C10095
Ni Putu Mega Krisma Antari 17C10111
IGA Permata Dianastiti 17C10118
A. Definisi Transfusi Darah
tranfusi darah adalah rangkaian proses memindahkan
darah atau komponen darah dari donor kepada pasien. Pada
kasus-kasus tertentu, dapat sangat bermanfaat bahkan
menyelamatkan nyawa pasien. Tujuan tranfusi darah secara
umum untuk mengembalikan serta mempertahankan volume
normal peredaran darah, mengganti kekurangan komponen
selular darah, meningkatkan oksigenasi jaringan, serta
memperbaiki fungsi homeostatis pada tubuh.
B. Pemberian Tetesan Tranfusi Darah
jumlah awal darah yang ditranfusikan harus sebanyak 20
ml/kgBB darah utuh, yang diberikan selama 3-4 jam.
C. Cara Pendekatan Pemberian Tranfusi Darah Pada Anak
 Penjelasan kepada pasien dan keluarganya dengan informed
consent
 Cocokan identitas resipien dengan kantong darah:
1. Nama resipien
2. Apakah ada tanda-tanda kompatibel pada darah yang
ditransfusikan termasuk tanggal kadaluarsa darah
3. Cek darah secara visual apakah ada bekuan darah
4. Catat tekanan darah, frekuansi nadi resipien
D. Indikasi Transfusi Darah
1. Kehilangan darah akut, bila 20-30% total volume darah
hilang dan perdarahan masih terus terjadi
2. Anemia berat
3. Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi
gangguan sirkulasi darah dan sebagai tambahan dari
pemberian antibiotik)
4. Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan
factor pembekuan, karena komponen darah spesifik yang
lain tidak ada
5. Tranfusi tukar pada neonates dengan kterus berat
E. Komponen Tranfusi Darah Pada Anak
1. Darah Lengkap/Whole Blood (WB)
Pemberian tranfusi WB pada umumnya dilakukan sebagai pengganti sel
darah merah pada keadaan perdarahan akut atau masih yang disertai
dengan hypovolemia, atau pada pelaksanaan tranfusi tukar
2. Tranfusi Sel Darah Merah Pekat/Packed Red Cells (PRC)
Secara umum, transfusi PRC hampir selalu diindikasikan pada kadar
anemia akut. Tranfusi dapat juga dilakukan pada kadar Hb 7,0-10,0 g/dL,
apabila ditemukan hipoksia atau hiposekmia yang bermakna secara klinis
dan laboratorium.
3. Sel Darah Merah Miskin Leukosit/Leucodeplated Packed Red Cells (LD-
PRC)
LD-PRC didefinisikan sebagai komponen darah PRC yang memiliki jumlah
leukosit <5x10 per unit kantong darah
4. Sel Darah merah Teriradiasi/Irradiated Packed Red Cells (I-PRC)
Pengguna I-PRC secara umum ditujukan untuk mencegah transfusion-associated
graft-versus-host disease, yaitu sel limfosit dari darah donor yang masuk ke
dalam system sirkulasi resipien menimbulkan tanda dan gejala berupa demam,
ruam kulit, diare, dan pansitopenia
5. Sel Darah Merah Cuci/washed everythrocytes (WE)
Indikasi dan rekomendasi pemberian tranfusi WE serupa dengan PRC. Tranfusi WE
dapat diberikan pada pasien dengan riwayat reaksi alergi atau demam pada
episode tranfusi sebelumnya, hiperkalemi, defisiensi IGA, atau memiliki alergi
terhadap protein plasma
6. Tranfusi Trombosit Konsentrat/thrombocyte concentrate (TC)
Tranfusi TC dapat diberikan pada pasien yang mengalami perdarahan akibat
trombositopenia, atau sebagai profilaksis pada keadaan tertentu.
7. Transfusi Granulosit/Buffy Coat
Buffy coat adalah suspensi leukosit konsentrat, yang mengandung komponen sel
darah putih dan trombosit dari suatu sempel darah. Indikasi tranfusi granulosit
pada pasein dengan neutropenia, leukemia, penyakit keganasan lain, serta
anemia aplastic dengan jumlah leukosit <2.000/mm dengan suhu >39,o derajat
celcius.
8. Plasma Segar Beku/Fresh Frozen Plasma (FFP)
tujuan dari tranfusi FFP untuk mengganti defisiensi faktor koagulasi, terutama
faktor IX pada pasien dengan hemofilia B dan faktor inhibitor koagulasi, baik yang
didapat atau bawaan apabila tidak tersedia komponen konsetrat dari faktor
spesifik atau faktor kombinasi
9. Kriopresipitat
Tujuan dari tranfusi kriopresipitat untuk mengganti defisiensi factor VIII pada
pasien hemofilia A, penyakit von Willebrand yang mengalami perdarahan atau
tidak menunjukan respon terhadap pemberian desmopresin asetat, serta akan
menjalani operasi/tindakan invasif
F. hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian tranfusi darah
1. Golongan darah donor sama darah resipien dan nama anak serta nomornya
tercantum pada label dan formulir (pada kasus gawat darurat, kurangi resiko
terjadinya ketidakcocokan atau reaksi tranfusi dengan melakukan uji silang
golongan darah spesifik atau beri darah golongan O bila tersedia)
2. Kantung darah tranfusi tidak bocor
3. Kantung darah tidak berada di luar lemari es lebih dari 2 jam, warna plasma
darah tidak merah jambu atau bergumpal dan sel darah merah tidak terlihat
keunguan atau hitam
4. Tanda gagal jantung, jika ada, beri furosemide 1mg/kgBB IV saat awal tranfusi
darah pada anak yang sirkulasi darahnya normal. Jangan menyuntik ke dalam
kantung darah
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.ichrc.org/106-transfuse-darah
2. Clarke G, charge S. Clinical guide to transfusion medicine. Canadian Blood
Service; 2013
3. Pediatric transfusion guidelines. University of California Davis, 2006
4. Hume HA, Limoges P.Perioperative blood transfusion therapy
5. Roseff SD, Luban NL, Manno CF. Guidelines for assessing appropriateness of
pediatric transfusion. Transfusion 2002;42:1398-413
6. Chapman JF, Forman K, Kelsey P, Wood JK. Guidelines on the clinical use of
leucocyte-depleted blood compenents. Tranfus Med 1998; 8:59-71
ADA PERTANYAAN??
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai