Anda di halaman 1dari 21

By

Kurniawaty
 Transfusi darah adalah proses menyalurkan
darah/produk darah berbasis darah dari satu
orang ke sistem peredaran orang lainnya.

 Transfusi darah merupakan tindakan


keperawatan yang dilakukan pada pasien yang
membutuhkan darah/produk darah dengan cara
memasukkan darah melalui vena dengan
menggunakan set transfusi.
 Meningkatkan volume darah sirkulasi ( setelah
pembedahan,trauma,perdarahan)

 Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk


mempertahankan kadar hemoglobin pada pasien
anemia berat

 Memberikan transfusi sebagai terapi pulih ,misal


faktor pembekuan untuk mengontrol perdarahan
pada pasien hemophilia
Dapat mengetahui golongan
darah
Dapat menambah cairan
darah yang hilang
Dapat menyelamatkan jiwa
pasien
 Pasien dengan kehilangan darah dalam jumlah
besar ( operasi besar, perdarahan post partum,
kecelakaan, luka bakar hebat,penyakit
kekurangan kadar Hb)

 Pasien dengan syok hemoragi

 Pasien dengan defisiensi faktor koagulasi yang


tidak bisa ditentukan

 Pasien yang mengalami difesiensi faktor


pembekuan
 Pasien akan diambil sampel darahnya untuk
dilakukan cek golongan ,berdasarkan golongan
darah A,B,AB atau O dan berdasarkan rhesus yang
dibagi rhesusu positif dan rhesusu negatif .setelah
golongan darah sudah sesuai, akan di lrkukan
kembali dengan mencocokkan golongan darah
yang diambil dari pendonor dengan golongan
darah penerima dinamakan crossmatch.
Transfusi PRC

Transfusi Trombosit

Transfusi FFP

Transfusi Whole blood


 Sel darah merah /PRC merupakan komponen darah yang paling sering
ditransfusikan .Sel darah merah berfungsi mengalirkan oksigen dari jantung ke
seluruh tubuh serta membuang karbon dioksida dan zat zat sisa tubuh .misal
pasien anemia, thalasemia.

 Trombosit /TC berperan dalam menghentikan perdarahan. Misal pasien yang


memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia/ trombositopenia

 Faktor pembekuan /cryoprecipitate sama seperti trombosit untuk


menghentikan perdarahan

 Palsma darah/FFP merupakan komponen darah yang bersifat cair yang


mengandung faktor pembekuan,protein,vitamin,kalsium,natrium,kalium, dan
hormon. Misal pasien yang mengalami infeksi berat, penyakit liver ,lika nakar
parah,serta kasus perdarahan
 Whole blood : A-B x BB x 6
 PRC : A-B x BB x 3
 FFP : A-B x BB x 10
 Kriopresipitat : A-B x BB x 0,5
 Albumin : A-Bx[( BBx40)/100]x2

Keterangan:
A : Hb target/Hb normal
B : Hb pasien saat ini
BB : Berat badan pasien
 Cairan intravena hanya larutan garam fisiologik saja
(nacl 0,9%) yang cocok untuk dipakai pada transfusi
,digunakan sebelum transfusi dan dapat pula dipakai
untuk mengencerkan konsentrat eritrosit

 Dextrose 5% dapat menyebabkan agregasi sel darah


merah/hemolisis

 Sedangkan RL dapat menyebabkan terjadinya bekuan


saluran transfusi tidak boleh untuk memasukkan obat
o Wanita 12-16 gr/dl
o Pria 14-18 gr/dl
o Anak anak 10-16 gr/dl
o Bayi baru lahir 12-24 gr/dl

o Rumus
o Hb normal _ hb sekarang x BB x jenis darah
o PRC dikali 3
o WB dikali 6
 Hb normal 12 gr/dl
 Hb pasien 8 gr/dl
 BB pasien 60 kg
 Pasien membutuhkan PRC

 jadi 12-8 x 60 x 3 = 720 cc PRC yang


dibutuhkan
sebuah guideline dari WHO yang menyarankan transfusion rate
pada anak 5 ,l/kg/jam ,jadi pada anak dengan BB 10 kg maksimal
diberikan 50 ml/jam .
Rumus : ( hb target-Hb saat ini) x BB X 4

Misal :
Pada pasien thalasemia target Hb 11, saat ini Hb 7,5 dengan BB
10 kg maka dosis pemberian menjadi:
( 11-7,5) x 10 x 4 = 140 ml

Hari I 50 ml PRC
Hari II 50 ml PRC
Hari III 40 ml PRC
 Transfusi darah yang golongan darah
yang berbeda

 Transfusi dengan darah yang mengandung


penyakit seperti Hiv/aids, Hepatitis B
1. Alergi
2. Anafilaksis
3. Sepsis
4. Urtikaria
5. Kelebihan sirkulasi
6. Hiperkalemia
7. Hipokalemia
8. Hipotermia
 Kondisi pasien sebelum di transfusi
 Kecocokan darah yang akan di masukkan
 Label darah yang akan di masukkan
 Golongan darah
 Periksa warna darah
 Homogenitas / darah bercampur semua
atau tidak
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
2) Bawa alat alat kedekat pasien dan cuci tangan
3) Lakukan prosedur identifikasi sebelum pemberian darah yang
meliputi :
a. idenfikiasi pasien, golongan darah
b. Identifikasi kantong darah dengan formulir permintaan PMI,label
darah
c. Jenis komponen darah
d. Nomor kantong darah
e. Volume darah
f. Tanggal kadarluasa
g. Isi form ceklist pemberian transfusi darah
4). Jika pasien sudah terpasang iv catheter maka sambungkan set
transfusi , namun jika pasien belum terpasang infus maka lakukan
SPO pemasangan infus
5). Setelah Nacl 0,9% masuk sekitar 15 menit ( 100 ml) klem selang blood
set lalu lepas dan tusuk ujung blood set darah ke kantong unit darah
dengan tehnik aseptik
6). Buka klem, isi selang blood set sampai seluruh selang terisi darah ,
hitung tetesan kurang lebih 20 tetes/menit
7). Biarkan label darah tetap tergantung pada labu darah selama transfusi
8). Setelah selesai transfusi satukan label darah dengan formulir ceklist
pemberian darah
9). Lepas sarung tangan dan cuci tangan ,lakukan observasi tanda tanda
alergi, jika ditemukan lapor DPJP,isi form laporan dugaan reaksi
transfusi
10). Setelah selesai transfusi bilas set transfusi dengan nacl 0,9 %
11). Rapihkan pasien san alat
12).lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
13).dokumentasi kan dengan lengkap dilembar rekam medis yang telah di
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai