Anda di halaman 1dari 39

Hemofilia

Diagnosis dan Tatalaksana

IB Mudita
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
Pendahuluan

 Hemofilia gangguan perdarahan


 Herediter terangkai X resesif (sex linked
resesive)
 Def. faktor VIII (Hemofilia A)
 Def. faktor IX (Hemofilia B)
= Hemophilia
Hemofilia A

 Mutasi pada gena faktor VIII


 Normal faktor VIII (F. VIII)  50-150 U/dl.
 Berat < 1%; sedang 1-5%; ringan 5-30%.
 Prevalensi 1:10.000 laki-laki
 43% hemofilia berat, 26% sedang dan 31%
ringan
Con’t

 Gena F. VIII: 186 kb, 26 ekson


 Dekat ujung lengan panjang kromosom X (Xq28)

Defek gena: inversi, delesi yang luas, delesi


pendek, mutasi titik (point mutation).
Con’t

 F. VIII  fase akut.


 Produksi F. VIII di sel sinusoidal hati dan
limfosit
 Di sirkulasi membentuk kompleks dg. F. von
Willebrand.
 F. von Willebrand melindungi dari degradasi
dan proteolisis
 KofaktorF. IXa dalam proses aktivasi F X.
Hemofilia B

 Hemofilia B sulit dibedakan dg. A.


 Dibedakan aktivitas faktor VIII dan IX.
 Prevalensi 20-25% kasus hemofilia
 Berat < 1%; sedang 1-5%; ringan 5-30%.
 Gena F. IX 34 kb mengandung 8 ekson
 Delesi, mutasi titik, dan missense mutation
cont

•F. IX dibentuk di hati.


•Perlu vit. K
•Kerja F. IX jalur intrinsik:
•mengaktifkan faktor X menjadi Xa.
Penyakit von Willebrand

 Def. F. von Willebrand


 Dikode gena di kromosom 12
 Sebagai protein pembawa dan pelindung
dari kofaktor pembekuan faktor VIII
yang akan melindungi faktor VIII dari
degradasi proteolitik oleh protein C aktif.
 Berperan pada mekanisme hemostasis
primer tingkat sel  mempromosikan
adhesi dan agregasi trombosit.
Con’t

 APTT bisa normal atau memanjang


 Aktivitas F. VIII normal/rendah.
 F. von Willebrand yang rendah.
Hemofilia yang Didapat (Aquired
Hemophilia)
 Autoantibodi inhibitor terhadap faktor VIII
 Insiden 1-3 per juta penduduk per tahun.
 Hemofilia ini ditandai oleh
1. Perdarahan yang lebih berat.
2. Insiden yang lebih tinggi pada usia lanjut.
3. Muncul bersamaan penyakit autoimun yang
sedang berlangsung, limfoproliperatif, tumor
ganas solid, kehamilan, dan penggunaan
antibiotika tertentu seperti sulfonamid,
penisilin yang mencapai 50% kasus.
Inhibitor

 penghambat faktor VIII


 20% penderita hemofilia A 1-3% pada hemofilia
B
 Respon imun terhadap terapi pengganti dengan
konsentrat faktor VIII atau IX.
 Sering (diatas 40%) hemofilia berat
 Abnormalitas gena tertentu dihub. Dg. inhibitor.
 Inhibitor ditemukan saat penapisan rutin gagal
berespon terhadap terapi.
Gejala Klinik

 Perdarahan pada tempat yang dalam


 Perdarahan spontan
 Perdarahan terutama usia 1-2 tahun
 Perdarahan mulut hemartrosis (> 85%),
hematoma subkutan, atau intramuskuler,
hematuria, perdarahan intrakranial, epistaksis
atau perdarahan selaput lendir lainnya
 Perdarahan intrakranial kematian pl. sering
con’t

 Perdarahan sukar berhenti setelah tindakan,


atau timbulnya hematoma setelah trauma
ringan atau terjadi hemartrosis.
 Riwayat keluarga.
 Masa pembekuan memanjang.
 Masa protrombin normal, masa tromboplastin
parsial memanjang.
 Masa Pembekuan tromboplastin (tromboplastin
generation test) abnormal.
CON’T

 tromboplastin generation test atau


deferential APTT
 Pem. Aktifitas faktor VIII/IX
Terapi Hemofilia A

 Kuratif, Suportif, Simtomatik, Rehabilitasi,


Paliatif.
 Penekanan, pembebatan serta
meninggikan daerah yang berdarah
 Kriopresipitat atau konsentrat faktor VIII
 Rekombinan faktor VIII
 DDAVP (1-Deamino-8-arginine
vassopressin atau desmopressin)
Tabel 1. Kadar faktor VIII yang harus dicapai pada
perdarahan

Perdarahan/Tindakan Kadar faktor VIII


(%dari normal)
Hemartrosis ringan 15-20%

Hemartrosis 20-40%
berat/operasi kecil
Operasi besar 60-80%

Perdarahan intrakranial 100%


Terapi Hemofilia B

 Kompleks F. IX atau kompleks protrombin


 Rekombinan F. IX
Penanganan Penderita Inhibitor

 F. VIII atau faktor IX dosis tinggi


 Induksi toleransi imun
 Rekombinan faktor VIIa  memediasi
tissue factor-independence yang
menyebabkan perubahan faktor X menjadi
Xa
Terapi Gena pada Hemofilia

 Vektor virus
 Tanpa vektor virus
 Penyembuhan belum tercapai secara
optimal  ekspresi faktor pembekuan
yang terjadi tidak bertahan lama.
Komplikasi Pengobatan

 Hepatitis A, B, C serta HIV


 Parvovirus B 19
 Creutzfeld-Jacob yang progresif dan fatal
 Rekombinan F. VIII dan IX penularan
penyakit dapat dihindari
Pencegahan

 Pada hemofilia berat


 Agar kadar faktor VIII atau IX diatas 1 %
 FR. VIII 25-40 unit/kg berat badan 3 kali
seminggu atau faktor IX 25-40 unit/kg
berat badan 2 kali seminggu
Kesimpulan

 Hemofilia adalah penyakit yang diturunkan


secara terangkai X resesif.
 hemofilia A(defek gena untuk faktor VIII) dan B
(defek gena untuk faktor IX)
 Penanganan hemofilia harus dilakukan secara
komprehensif melibatkan banyak ahli dan
ketekunan keluarga dalam merawat penderita.
 Penelitian pengobatan yang terus berkembang
dengan pesat serta menjanjikan suatu saat nanti
hemofilia dapat disembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai