Anda di halaman 1dari 24

Oleh

Achmad Fahri Baharsyah


11 16 777 14 107

Pembimbing :
dr. Arief Husain, Sp.B
dr. Raymond Anuranta, Sp.B
dr. Muhammad Ikhlas, Sp.B, M.Kes
I. IDENTITAS

 Nama : Tn. Hasbullah


 Tanggal lahir : 23-08-1955 / 63 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tanggal Masuk RS : 09-02-2018
 Tanggal Meninggal : 18-02-2018
II. ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Sesak

 Anamnesis Terpimpin : Autoanamnesis

Pasien konsul dari interna dengan keluhan sesak (+) > 1


bulan yang lalu disertai dengan batuk (+), berlendir (+) dan
disertai nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri dada yang dirasakan
disebelah kiri dan adanya penurunan suara nafas pada bagian
dada kiri. Pasien mengeluh pusing, susah tidur dan
penurunan nafsu makan. Demam (+) BAK biasa. BAB lancar,
mual dan muntah disangkal pasien. Tidak ada riwayat
mengkonsumsi obat OAT
 Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada

 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

 Riwayat Pengobatan : Tidak ada


III. PEMERIKSAAN FISIS
 Status Generalisata : Sakit sedang
 GCS : E4M6V5

 Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 86 kali/menit
 Respirasi : 28 kali/menit
 Suhu : Axilla : 37,6ºC
Kepala :
 Bentuk Normocephal (+)
 Konjungtiva : Anemis +/+
 Sklera : Ikterik -/-
 Pupil : Isokor (+/+) Ukuran 2,5 mm/2,5
mm

Leher:
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
 Paru-Paru
 Inspeksi : simetris bilateral
 Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri menurun
 Perkusi : pekak pada paru kanan dan kiri
 Auskultasi : Bronchovesikuler (+/+), Rhonki (-/+), Wheezing (-/-)

 Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V midclavicula sinistra
 Perkusi : batas jantung normal
 Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler (+), Gallop (-),Murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
 Inspeksi : Cembung
 Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
 Perkusi : Pekak (+)
 Palpasi : Nyeri tekan(-) Hepatomegali(-), Splenomegali(-).
PEMERIKSAAN FISIK
Genitalia :
 Inspeksi : tidak tampak kelainan
 Palpasi : tidak teraba massa

Rectal Toucher :
Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas
 Superior : akral hangat (+/+), edema (-/-)
 Inferior : akral hangat (+/+), edema (-/-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
14 Februari 2018

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


RBC 3,6 x 106/mm3 4,5 – 6,5 x 106/mm3
HGB 9,8 g/dL 13,0 – 17,0 g/Dl
HCT 29,7 % 40,0 – 54,0 %
PLT 660 x 103/mm3 150 – 500 x 103/mm3
WBC 9,2 x 103/mm3 4,0 – 10,0 x 103/mm3

Pemeriksaan morfologi sel darah : anemia dimorfik suspek kausa


penyakit kronik disertai leukosit dengan tanda infeksi dan
trombositosis reaktif

Saran : Tes fungsi hati, fungsi ginjal, kontrol ADT sebulan kemudian
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
 Foto Thorax :
 Efusi Pleura Masif Sinistra
DIAGNOSIS
Efusi Pleura Masif Sinistra
PENATALAKSANAAN
 IVFD Rl 20 tmp
 Inj ketorolak 1 amp/8 jam
 Inj Ranitidin 1 amp/8 jam
 N Asetylcysteine 3x1
 Nebu combiven
FOLLOW UP
13 Februari 2018
S : Sesak Nafas (+) Nyeri dada sebelah kiri (+) terasa berat bernafas (+) Batuk (+)
O : Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36,7ºC

A : Efusi Plura Masif Sinistra

P : Bedah :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ketorolak 1 amp / 8 jam
 Inj. Ranitidin 1 amp / 8 jam
 N Asetylcysteine 3x1
 Nebu Combiven / 8 jam
 KONSUL BEDAH
FOLLOW UP
14 Februari 2018
S : Sesak Nafas (+) Nyeri dada sebelah kiri (+) terasa berat bernafas (+) Batuk (+)
O : Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 86x/menit
RR : 30 x/menit
S : 36,7ºC

A : Efusi Plura Masif Sinistra

P : Bedah :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ketorolak 1 amp / 8 jam
 Inj. Ranitidin 1 amp / 8 jam
N Asetylcysteine 3x1
 Nebu Combiven / 8 jam
 Konsul Bedah
FOLLOW UP
15 Februari 2018
S : Sesak Nafas (+) Nyeri dada sebelah kiri (+) terasa berat bernafas (+) Batuk (+)
O : Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,7ºC

A : Efusi Plura Masif Sinistra Post Chest Tube + WSD

P : Bedah :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ketorolak 1 amp / 8 jam
 Inj. Ranitidin 1 amp / 8 jam
 N Asetylcysteine 3x1
 Nebu Combiven / 8 jam
FOLLOW UP
16 Februari 2018
S : Sesak Nafas ( ) Nyeri dada sebelah kiri (+) terasa berat bernafas ( ) Batuk
(+)
O : Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6ºC

A : Efusi Plura Masif Sinistra Post Chest Tube + WSD

P : Bedah :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ketorolak 1 amp / 8 jam
 Inj. Ranitidin 1 amp / 8 jam
 N Asetylcysteine 3x1
 Nebu Combiven / 8 jam
FOLLOW UP
17 Februari 2018
S : Sesak Nafas ( ) Nyeri dada sebelah kiri (+) terasa berat bernafas ( ) Batuk
(+)
O : Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,7ºC

A : Efusi Plura Masif Sinistra Post Chest Tube + WSD

P : Bedah :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ketorolak 1 amp / 8 jam
 Inj. Ranitidin 1 amp / 8 jam
 N Asetylcysteine 3x1
 Nebu Combiven / 8 jam
FOLLOW UP
18 Februari 2018
S : Kesadaran Menurun (+)
O : Tekanan Darah : 60 Per Palpasi
Nadi : Tidak Kuat Angkat
RR : Megap-megap
S :-
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Pasien masuk RSU Anutapura dirawat di ruangan walet
atas dengan diagnosis efusi pleura masif sinistra, pasien dikonsul
ke bedah dari interna dengan keluhan sesak (+) 1 > 1 bulan yang
lalu disertai dengan batuk (+), berlendir (+), Demam (+) dan
disertai nyeri dada sebelah kiri (+), nyeri dada yang dirasakan
disebelah kiri dan adanya penurunan suara nafas pada bagian dada
kiri.
Pada hari minggu pagi pasien meminta makan dengan
anaknya dan anaknya memberikan makan ke pasien sementara
setengah baring, pasien memakan kue nagasari dan kemudian
merasa makanannya tertinggal di leher dan pasien meminta
minum agar makanan yang tersangkut itu turun tetapi tidak
turun-turun kemudian pasien meminta bubur nya dan pasien
memakannya dan seketika pasien terasa sesak dan perlahan-lahan
keadaan pasien memburuk dan pasien akhirnya meninggal dunia
COD
 1A : Apnea
 1B 1C : Efusi Pleura
 1D : Obstruksi Jalan Nafas

2 : Efusi Pleura Masif Sinistra


PEMBAHASAN
TEORI KASUS
• Efusi pleura adalah suatu keadaan Selama perawatan pasien selalu
dimana terdapatnya cairan pleura mengeluh sesak dan batuk.
dalam jumlah yang berlebihan
di dalam rongga pleura yang disebabkan Setelah dilakukan pemeriksaan
oleh ketidakseimbangan antara usg tampak efusi pleura masif
pembentukan dan pengeluaran cairan sinistra
pleura.

• Keluhan :
 Sesak nafas
 Nyeri dada
 Rasa berat pada dada
 Batuk
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
• Ada beberapa mekanisme dari obstruksi jalan Diagnosis awal pasien masuk adalah
nafas : Efusi pelura dan pada perjalanan
penyakitnya pasien mengalami
 Obstruksi parsial apnua sehingga terjadi obstruksi
 Korban masih mampu melakukan pernapasan, jalan nafas total
namun kualitas pernapasan, namun kualitas
pernapasan dapat baik atau buruk. pada korban
dengan pernapasan yang masih baik, korban
biasanya masih dapat melakukan tindakan batuk
dengan kuat, usahakan agar korban tetap bisa
melakukan batuk dengan kuat sampai benda
asing tersebut dapat keluar.

 Obstruksi total
 Korban biasanya tidak dapat berbicara, bernapas,
atau batuk. Saturasi oksigen akan dengan cepat
menurun dan otak akan mengalami kekurangan
oksigen sehingga menyebabkan kehilangan
kesadaran dan kematian akan cepat terjadi jika
tidak diambil tindakan segera
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai