Anda di halaman 1dari 31

PARTUS LAMA

TUTORIAL 6.1
KELOMPOK 5

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Skenario 1

Partus Lama

Seorang pasien seorang wanita usia 27 tahun, (G2P1A0) hamil 38 minggu inpartu dirujuk oleh bid
an ke RS. Pasien tampak lemah, mata terlihat anemis dan tampak kelelahan .Sebelum dirujuk ke
RS pasien merasa kenceng kenceng teratur kurang lebih 18 jam yang lalu. Pemeriksaan fisik dida
patkan tekanan darah 110/60 mmHg,
Step 1

1. In partu; seorang wanita dalam keadaan kehamilan


2. Kenceng-kenceng; kontraksi (tanda proses persalinan akan di mulai)
3. G2P1A; G2 (Granid 2) kehamilan ke 2
P1 (Partus) pernah melakukan persalinan 1x,
A0 (Abortus) blm pernah keguguran
4. Partus lama; kontraks ritmis yang menimbulkan nyeri dan berlangsung l
ebih dari 24 jam
Step 2

1. Mengapa pasien merasa kenceng-kenceng teraturselama 18 jam?


2. Apa hubungan anemia dengan partus lama?
3. Berapakah usia normal persalinan?
4. Apakah hubungan kontraksi lebih dari 18 jam dengan perujukan ke
Rumah sakit?
Step 3

1. Pasien merasa kenceng-kenceng teratur selama 18 jam karena (belu


m)
2. Hubungan anemia dengan partus lama adalah Anemia→Hb↓→ met
abolisme energi terganggu → metabolisme anaerob → penumpuka
nn asam laktat → lelah → kontraksi miometrium↓
3. Usia normal persalinan adalah 37-42 minggu
4. Hubungan kontraksi lebih dari 18 jam dengan di rujuk ke RS karena
pasien dalam skenario memiliki keadaan umum anemia yang memili
ki risiko tinggi jika dilakukan persalinan oleh bidan.
5. Hubungan tekanan darah dengan keluhan pasien di skenario karena
Step 4
Asupann Gizi Wanita 27 tahun
ANC
G2P1A0, 38 minggu inpartu

Keluhan:
Kontraksi lebih dari 18 ja
m

• Keadaan umum
• Tammpak lemah
• Mata anemis
• Tampak kelelahan
• Tanda vital:
• TD 110/60 mmHb

Partus lama

Rujukan dan penanganan di RS


Step 5

Dapat mengetahui dan memahami:


1. Mekanisme partus normal
2. Mekanisme partus patologis
3. Definisi partus normal dan patus patologis
4. Fakto risiko partus
5. Tanda dan gejala partus
6. Pemeriksaan
7. Penatalaksanaan dan edukasi
8. komplikasi
Step 6 Fisiologi Persalinan

• Persalinan normal adalah peristiwa lahirnya bayi cukup bulan/ aterm


beserta plasenta pervaginam tanpa komplikasi.
• Pada manusia, beberapa jam terakhir kehamilan ditandai oleh kontr
aksi uterus yang menyebabkan dilatasi serviks dan turunnya janin m
elalui jalan lahir.
Persalinan dibagi dalam 4 kala:

 Kala satu : persalinan – pembukaan lengkap


 Kala dua : pembukaan lengkap – bayi lahir
 Kala tiga : bayi lahir – lahirnya plasenta
 Kala empat : saat lahirnya plasenta – 2 jam perta
ma post partum
Kala satu : Permulaan persalinan secara klinis

• Pada sebagian wanita, kontraksi uterus yang kuat  di


mulainya persalinan timbul secara mendadak
• Pada yang lain, ditandai oleh pengeluaran spontan mu
kus bernoda darah (Bloody show) dari vagina.
• Kontraksi uterus : Berbeda dari kontraksi otot fisiologis,
kontraksi otot polos uterus selama persalinan menimb
ulkan nyeri.
• Bentuk uterus : Setiap kontraksi menyebabkan bentuk
uterus yang ovoid menjadi memanjang.
• Serviks : dilatasi, agar kepala janin dapat melewati serv
iks  kanalis serviks uteri harus melebar tinggi hingga
berdiameter 10 cm
Kala dua : penurunan janin

Kala II dimulai bila pembukaan serviks sudah maksi


mal atau lengkap : 10 cm
1. His kuat dan lebih sering : 2 menit sekali
2. Kepala bayi masuk panggul, menekan otot das
ar panggul sehingga timbul reflek mengejan
3. Rasa defekasi (BAB)
4. Perineum menonjol, anus mulai membuka
Kala tiga : Pelahiran plasenta

• Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya


plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 m
enit.
• Pengeluaran plasenta diserta pengeluaran darah
Kala empat

• Sampai 2 jam setelah plasenta lahir.


• Bertujuan untuk mengobservasi kontraksi uterus,
perdarahan dan vital sign
Patofisiologi Partus Lama
Pathophysiology
Kelainan Bentuk Kelainan Pangg K
Kelainan Tenaga Kelainan Letak
Janin ul

1. Inersia Uteri 1. Pertumbuhan jan 1. Kelainan Pertumbu


1. Presentasi Puncak K 1
2. His Terlampaui k in berlebihan han Intrauterin
epala 2. Penyakit pada tulan
2
uat 2. Hidrocefalus 3
3. Incordinate Uteri 2. Presentasi muka 3. Prolapsus Funiku g panggul
3. Presentasi Dahi 3. Penyakit tuklang b 4
ne Action li
4. Letak Sungsang elakang
5. Letak Melintang 4. Penyakit kaki

Partus Lama
Definisi

Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18


-24 jam sejak dimulai dari tanda-tanda persalinan. Partus lama disebut
juga disebut distosia, didefinisikan sebagai persalinan abnormal dan ti
dak adequate atau proses persalinan memanjang, kegagalan dilatasi s
erviks dan kegagalan penurunan kepala janin
Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yan
g mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul kompl
ikasi ibu maupun janin (anak).
Partus macet merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam un
tuk primigravida dan atau 18 jam untuk multi gravida.
Faktor Risiko

Hubungan karakteristik ibu terhadap risiko terjadinya partus lama


1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Paritas
5. Tinggi badan
6. IMT
Hubungan karakteristik bayi terhadap risiko terjadinya persalinan lama
1. BB lahir
Tanda dan Gejala

Tanda permulaan persalinan

1. Kepala janin turun memasuki pintu atas panggul


2. Fundus uteri turun
3. Perut pasien kelihatan melebar atau besar
4. Pola kesuria dan sasuk miksi, hal ini terjadi karena VU terkekan b
agian bawah janin
5. Pasien merasakan sakit di perut dan pinggang, hal ini terjadi kare
na adanya kontraksi lemah dari uterus.
6. Serviks menjadi lembek, mendatar dan mengeluarkan sekeresi le
nder, darah dari vagina.
Tanda persalinan nyata

• Kontraksi uterus teratur


• Adanya mukus atau lendir yang keluar
• Dilatasi dan penipisan serviks berlangsung progresif
Pada tanda persalinan semu sebaliknya.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala klinis Curiga
pembukaan serviks tidak membuka (kurang dari Belum inpartu, atau persalinan palsu
3 cm) tidak didapatkan kontraksi uterus
pembukaan serviks tidak melewati 3 cm sesuda Prolonged laten phase
h 8 jam inpartu
Pembukaan serviks melewati garis waspada part a. Fase aktif memanjang
ograf: b. Inersia Uteri
a. Frekuensi dan lamanya kontraksi kurang dar c. Disporsi sepalopevik
i kontraksi per 10 menit dan kurang dari 40 d. Obstruksi kepala
detik e. Malpresentasi atau malposisi
b. Pembukaan serviks dan turunnya bagian ja
nin yang di presentasi tidak maju, sedangka
n his baik
c. Pembukaan serviks dan turunnya bagian ja
nin yang di presentasi tidak maju dengan c
aput, terdapat maulage hebat, edema servik
s, tanda rupture uteri imminen, gawat janin
d. Kelainan presentasi (selain vortex dengan o
ksiput anterior)
e. Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin meng
edan tetapi tidak ada pengertian nyeri pers
alinan
Sistem saraf otonom menunjukkan bahwa baik Kala II lama
komponen simpatis kemajuan penurunan
Pemeriksaan partus lama

Pemeriksaan fisik

A. Kesan umum :
- apakah tampak sakit ?
- bagaimana kesadarannya ?
- apakah tampak pucat ?

B. Px tanda vital : TD, nadi, suhu, respirasi


Pemeriksaan Abdomen

A. Kesan abdomen
- perut kembung
- apakah tampak gerak janin

B. Pemeriksaan leopold
- rasa nyeri berlebihan
- tanda cairan bebas pada abdomen
- kesan lingkaran bandle meningkat/tinggi
- bagian janin mudah diraba
C. Pemeriksaan DJJ
- normal : 120-160 x/menit
- teratur/tidak
Pemeriksaan dalam

A. Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :


- warna cairan amnion
- dilatasi serviks
- penurunan kepala
B. Jikas serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama
, mungkin diagnosa inpartum belum bisa ditegakan
C. Jika terdapat kontraksi yang menetap, periksa ulang wanita terse
but setelah 4 jam untuk melihat perubahan serviks.
1. MRI (Magneting resonace imaging)
Untuk mengetahui adanya cedera otot dasar panggul, persarafan, atau fasia p
enghubungnya merupakan konsekuensi yang tidak terelakkan pada persalinan
pervaginum terutama apabila persalinannya sulit.
2. Pelvimetri roentegenologik
pemeriksaan yang penting untuk dilakukan untuk mendapat keterangan lebih b
anyak mengenai keadaan panggul. Cara pelaksanaan pelvimetri klinis terbagi d
ua, yaitu pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.
Indikasi pemeriksaan pelvimetri :
Untuk menindak lanjuti apakah Pada anamnese terdapat riwayat
a. kesulitan persalinan
b. persalinan midforceps
c. kematian janin yang tidak dapat diterangkan
3. Menggunakan Partograf
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan. Tujuan utama dan
penggunaan partograf adalah untuk :
• Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui
pemeriksaan dalam. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan
demikian, juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus
lama.

4. USG
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu metoda diagnostik dengan menggunakan gelombang
ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan.
Penatalaksanaan

Tindakan Suportif

Selama persalinan semangat pasien harus didukung . Intake


cairan setidaknya 2500 ml. pengosongan kantung kemih dan usus h
alus memadai. Meskipun wanita dalam proses persalinan, harus diis
tirahatkan dengan pemberian sedatif dan rasa nyeri ditekan dengan
pemberian analgetik. Namun semua preparat harus digunakan deng
an bijaksana. Pemeriksaan rektal atau vagina dikerjakan dengan fre
kuensi sekecil mungkin
Penanganan

1.Suntikan kortison asetat 100-200 mg dengan IM


2. Penisilin protein 1 juta IU IM
3. Streptomisin 1 gram
4. Infus cairan : diberikan larutan garam fisiologis, glukosa
5-100 % pada janin
5. Istirahat 1 jam untuk observasi kecuali bila keadaan me
ngharuskan segera bertindak.
Pencegahan dan edukasi

• Memperhatikan status gizi saat hamil, status gizi harus baik


dengan demikian tenaganya saat persalinan akan bagus.
• Membiasakan senam hamil, karena Senam hamil diperluka
n untuk melemaskan otot-otot, belajar bernafas selama per
salinan, dan memperkenalkan posisi persiapan mental menj
elang persalinan.
• Jangan meneran sebelum diperintahkan karena jika tidak te
ratur, tenaga makin berkurang, dan jalan lahir bisa membe
ngkak. Hal ini diakibatkan karena saat meneran, terdapat c
airan yang keluar di jalan lahir. Akibat lebih jauh, akan men
yulitkan penjahitan jika vagina ibu mengalami pembengkak
an.
• Rutin kontrol kehamilan agar bisa mendeteksi sedini mung
kin bila ada kelainan.
Pencegahan

Persiapan kelahiran bayi dan perawatan pre


natal yang baik akan mengurangi partus lama. Pers
alinan tidal boleh diinduksi/ dipaksakan kalau servi
ks belum matang
Komplikasi
Infeksi intrapartum

Ruptura uteri

Ibu Cincin retraksi patologis

Pembentukan Fistula

Komplikasi Cidera otot panggul

kaput suksedaneum
Anak
Moulase kepala janin
Dalil

‫ث‬َ ُ‫صالُه‬ َ ‫سانًا َح َملَتْهُ أُمهُ ُك ْر ًها َو َو‬


َ ِ‫ضعَتْهُ ُك ْر ًها َو َح ْملُهُ َوف‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬
َ ‫سانَ ِب َوا ِل َد ْي ِه ِإ ْح‬ َّ ‫َو َو‬
َ َ‫ََلثُون‬
‫ش ْه ًرا‬

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik


kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungny
a dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susa
h payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya a
dalah tiga puluh bulan … (QS. al-Ahqaf: 15)
Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai