Anda di halaman 1dari 48

DASAR-DASAR

EPIDEMIOLOGI
YAUMINNISA HAPSARI
Pokok-pokok Bahasan

1. Definisi Epidemiologi
2. Tujuan Studi Epidemiologi
3. Ruang Lingkup Epidemiologi
4. Sejarah Perkembangan Epidemiologi
5. Keilmuan Epidemiologi
6. Jenis-jenis Epidemiologi
1. DEFINISI EPIDEMIOLOGI

 Asal kata: epi (atas), demos (rakyat/penduduk), logos


(ilmu).
 Epidemiologi – ilmu yg mempelajari tentang hal/kejadian
yg menimpa penduduk.
 Kemudian banyak tokoh epidemiologi yg memberikan definisi
yg berbeda-beda, a.l. Hirsch (1883), Frost (1927), Greenwood
(1934), Moris (1967), Taylor (1967), Whampton Frost (1972),
MacMahon (1970), Abdel r Omran (1974), Last (1988).
1. HIRSCH (1883) -- Epidemiologi adalah suatu gambaran
kejadian, penyebaran dari jenis-jenis penyakit pd
manusia, pd saat tertentu di bumi dan kaitannya dengan
kondisi eksternal.
2. FROST (1927) – Epid. Adalah ilmu yg mempelajari
fenomena massal dari suatu infeksi.
3. GREENWOOD (1934) -- Epid adalah ilmu tentang
penyakit dan segala macam kejadian dan faktor-faktor
yang mempengaruhi.
4. MORIS (1967) – Pengetahuan tentang sehat dan sakit
dari suatu penduduk.
5. Taylor (1967) – Studi tentang sehat dan penyakit dari
suatu populasi.
6. WHAMPTON FROST (1972) -- Epid adalah
pengetahuan tentang berbagai fenomena penyakit infeksi
atau riwayat alamiah penyakit.
7. MAC MAHON (1970) -- Epid adalah studi tentang
penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pd
manusia dan mengapa distribusi semacam itu.
8. ABDEL R OMRAN (1974) – Epid adalah ilmu mengenai
terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan
perubahan pada penduduk, demikian juga determinannya
serta akibat yg terjadi pd kelompok penduduk.
9. LAST (1988) – Epid adalah studi tentang distribusi dan
determinan kejadian-kejadian terkait kesehatan pd populasi
khusus dan aplikasinya untuk mengatasi masalah kesehatan
itu.
10. Oxford English Dictionary:
Epid adalah cabang ilmu kedokteran yang
diaplikasikan untuk memberikan perlakuan
(treatment)
11. Kuller LH (1991): Epid adalah studi tentang
epidemi (wabah) dan pencegahannya.
12. Anderson G:
Epid adalah studi tentang kejadian penyakit
13. Porta M, Last J, Greenland S (2008):
Epid adalah kejadian dan distribusi penyakit
atau kejadian terkait kesehatan pada
populasi spesifik, termasuk determinan yang
mempengaruhi kejadian tsb, dan penerapan
pengetahuan itu untuk mengendalikan
masalah kesehatan.
2. TUJUAN STUDI EPIDEMIOLOGI

1. Untuk menyelidiki fenomena kejadian penyakit atau isu


terkait kesehatan di lingkup masyarakat serta
mengidentifikasinya.
2. Untuk mempelajari perjalanan alamiah penyakit dan
prognosis suatu masalah kesehatan
3. Mengidentifikasi kausa dan faktor risiko.
4. Untuk merekomendasikan metode terbaik untuk
intervensi pengendalian, eliminasi, eradikasi dan
mencegah kejadian penyakit termasuk cara
evaluasinya.
5. Untuk memberikan dasar-dasar pengambilan kebijakan
3. Ruang Lingkup Epidemiologi

 Subyek/obyek masalah kesehatan – penyakit menular dan


tidak menular
 Masalah kesehatan lain: program KB, kecelakaan LL,
sanitasi lingkungan, masalah narkoba, dll
 Sasaran berupa populasi
 Mengukur dan menganalisis sebaran dan frekuensi
masalah kesehatan manusia
4. Sejarah Perkembangan Epidemiologi

a . Hipocrates (abad ke5 SM)


Bapak Kedokteran ini dlm bukunya: “On air,
water and places” mengemukakan teori bahwa
penyakit terjadi karena adanya kontak dengan
jasad hidup serta berhubungan dengan
lingkungan eksternal dan internal seseorang
Hippocrates (abad V SM)
b. Veronese Fracastoro (1483-1553) dan Thomas Sydenham
(1624-1689)
berpendapat bahwa:
“kontak dengan makhluk hidup menjadi penyebab kejadian
penyakit menular”.
Hal itu didasari atas keberhasilan upaya penanggulangan wabah
penyakit pes, cacar dan demam tifus pada waktu itu (abad ke-14
dan 15) di Eropa dan dilakukannya karantina para penderitanya.
c. Edward Jenner (1749-1823) – Dia menemukan
pencegahan penyakit Cacar (Variola) melalui
vaksinasi cowpox.
d. Louis Pasteur (1822-1895), Robert Koch (1843-
1910), dan Ilya Mechniko (1845-1916)
Mereka adalah penemu berbagai mikroba dan
parasit sebagai etiologi penyakit infeksi.
e. Graunt (1939) – Dia sebagai pengembang epidemiologi
analitik yang menganalisis secara kuantitatif morbiditas
dan mortalitas. Karyanya: “Political observations made
upon the bills of mortality”. Analisis dilakukannya dari
laporan mingguan kelahiran dan kematian di London, dan
untuk pertama kalinya mengkuantifikasi pola penyakit
pada populasi.
f. William Far (1839) - Dia mengembangkan sistem surveilans
pada populasi dengan pengumpulan rutin data tentang jumlah
dan penyebab kematian, dan penerapan data statistik vital
untuk mengevaluasi problem-problem kesehatan masyarakat.
Dia mengajukan Teori Miasma (udara buruk)– bahwa
insidensi cholera tinggi di dataran tendah karena polusi udara.
Dalam perkembangan pengetahuan selanjutnya, diketahui
bahwa insidensi tinggi itu bukan karena polusi udara, tetapi
karena sediaan air minum yang tercemar yang itu umum
dijumpai di dataran rendah.
Karena ide-ide kreatifnya dalam surveilansi penyakit,
William Far diakui sebagai Bapak Surveilans Modern.
– Dia mengembangkan metode penelitian
h. Framingham (1949)
sistematis epidemiologi penyakit mulai dari desain,
pelaksanaan dan analisis data epidemiologi. Hasil
penelitian epidemiologi yg terkenal adalah tentang faktor-
faktor risiko peny. Kardiovaskular.
Penelitian tsb merangsang berkembangnya analisis
multivariat dengan analisis regresi logistik untuk
menetapkan faktor risiko mana yang paling dominan.
g. John Snow (1849) – Dia
melanjutkan analisis W. Far. Dia
mengajukan postulat bahwa Cholera ditularkan oleh air yang
terkontaminasi. Dia mengamati kenaikan angka kematian di
daerah London yang mendapat pasokan air minum dari
perusahaan Lambert Company dan Southwark Company.
Kedua perusahaan tsb menggunakan sumber air dari sungai
Thames bagian hilir, yg sudah mengalami pencemaran limbah
yg berat.
 Lambert Co. (1834-1854) mengganti sumber airnya dari
dari hulu S. Thames yg bebas pencemaran; hasilnya –
terjadi penurunan angka kematian karena Cholera pd
masyarakat yg mendpt pasokan air minum dari Lamber
Co. . Dari kontribusinya yg signifikan dlm epidemiologi,
J. Snow dinobatkan sbg Bapak Epidemiologi.
i. Doll & Hill (1950) – Keduanya berkontribusi besar dalam
metode penelitian epidemiologi dan menunjukkan
efektivitas dan efisiensi case-control study design.
Hasil penelitian dgn desain itu berguna untuk menentukan
pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan atau
meramalkan hasil pengobatan.
Sejarah Perkembangan Epidemiologi

• Catatan kematian PES & data metereologi dan


lingkungan dianalisa secara statististik ( Jhon Gran,
1662)

• Menganalisa banyaknya kejadian utk kebutuhan dinas


kesehatan inggris (William Farr, 1839)
 meletakkan dasar-dasar epidemiologi

• Memberantas kholera di London dgn perbaikan kualitas


air minum (John Snow, 1848)
 menerapkan praktek epidemiologi
SEJARAH EPIDEMIOLOGI

PROSES SEHAT - SAKIT

ZAMAN KUNO
S
CUACA BURUK
A
ZAMAN PASTEUR
MICROBIOLOGI K
I
ZAMAN MODERN
INTER AKSI
T
LINGKUNGAN
Tujuan epidemiologi

1.Mendiskripsikan distribusi, kecenderungan, dan


riwayat alamiah penyakit atau keadaan kesehatan
populasi.
2.Menjelaskan etiologi penyakit
3.Meramalkan kejadian penyakit
4.Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah
kesehatan populasi
Perbedaan Ilmu Kedokteran dan Epidemiologi

 Perbedaan ilmu kedokteran dan epidemiologi sbg ilmu adalah


terletak pada cara penanganan masalah kesehatan. I. Kedokteran
lebih menekankan pd pelayanan kasus demi kasus (individu),
sedangkan epidemiologi lebih menekankan pd kelompok
individu (masyarakat).
 Karena itu untuk studi epidemiologi dan pemahamannya,
diperlukan disiplin ilmu lain:
demografi, sosiologi, antropologi, geografi, lingkungan fisik,
ekonomi, budaya dan biostatistik.
Epidemiolog Harus Mempelajari juga:

1. Ilmu Kes Masyarakat


2. Ilmu Kedokteran Klinis
3. Patofisiologi Penyakit
4. Sosiologi Kedokteran
5. Geografi Kedokteran
6. Biostatistik
5. Penerapan Keilmuan Epidemiologi

 Epid dalam pendekatan penyakit


 Epid tentang konsep penyakit
 Epid terkait angka kesakitan dan kematian
 Epid menyangkut statistik angka kesakitan dan kematian
 Epid menyangkut pengukuran angka penyakit dan hubungannya
 Epid pd pengukuran efek (dampak) penyakit
 Obyek dan metode dlm studi epid.
 Prinsip dan prosedur analisis epid.
 Epid dlm pengendalian penyakit.
6. JENIS-JENIS EPIDEMIOLOGI

Menurut perkembangan sejarah, epid dibedakan jadi dua:


1. Epid Klasik -- terutama mempelajari tentang peny menular yg
potensial jadi wabah, serta terjadinya penyakit menurut konsep
epid klasik.
2. Epid Modern – sekumpulan konsep yg digunakan dlm studi epid
terutama yg sifatnya analitik tidak hanya pd penyakit menular yg
potensial wabah, namun juga pd penyakit menular yg bukan
wabah, penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya.
Menurut penerapannya, Epid. Modern dibagi
atas:
1. Epidemiologi Lapangan
2. Epidemiologi Komunitas
3. Epidemiologi Klinis
Pendekatan Epidemiologi

Epidemiologi mempelajari penyebab penyakit dengan


menggunakan penalaran epidemiologi, terdiri atas :

1. Mendapatkan data deskriptif


2. Menentukan ada tidaknya hubungan antar
satu faktor atau karakteristik dengan
terjadinya penyakit
3. Apakah hubungan tersebut merupakan
sebab akibat ?
Pendekatan Epidemiologi (2)

1. Epidemiologi Deskripif
mempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan
masalah kesehatan pada populasi

2. Epidemiologi Analitik
mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi
hubungan sebab akibat masalah kesehatan pd pop

3. Studi Interfensi / Eksperimen


Epidemiologi - Distribusi Penyakit

Studi epidemiologi mempelajari pola penyebaran


penyakit, kecenderungan, dan dampak penyakit
terhadap kesehatan populasi disebut epidemiologi
deskriptif.
Epidemiologi - Determinan Penyakit

Studi epidemiologi yang dirancang untuk


mempelajari paparan, faktor risiko, kausa, dan faktor-
faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan
kejadian penyakit (Determinan Penyakit) disebut
epidemiologi analitik
33
PENELITIAN PENELITIAN
EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI
DISKRIPTIF ANALITIK

1. Hanya menjelaskan 1. Menjelaskan mengapa suatu


keadaan suatu masalah kesehatan timbul di
kesehatan (who, where, masyarakat (why)
when) 2. Pengumpulan dilakukan
2. Pengumpulan hanya pada terhadap lebih dari satu
satu kelompok masyarakat kelompok masyarakat
3. Tidak bermaksud 3. Bermaksud membuktikan
membuktikan suatu suatu hipotesis
hipotesis
KONSEP ANALISA
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

• WHAT, WHO, WHERE, WHEN & WHY


• TIME, PLACE, PERSON
• HOST, AGEN, ENVIRONTMEN
A. Karakteristik What, Who, Where, When & Why
WHAT  penyakit, masalah kesehatan, dll
WHO  Umur, Sex, Etnis, Status kawin, pekerjaan, dll
WHERE  Lokal, Nasional, Internasional
WHEN  Sporadis, Endemis, Epidemis, Pandemi, dll
WHY  Kenapa ada masalah/penyakit
KONSEP ANALISA
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF (2)

B. Karakteristik time, place, person


TIME  Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun dst
PLACE  RT/RW, Desa, Kec, Kab/Kota, Prop, dst
PERSON  Umur, Sex, Pendidikan dll

C. Karakteristik model Host,Agent,Environtmen


HOST  Umur, Sex, Pendidikan, Pekerjaan, dll
AGENT  Bakteri, Parasit, Virus, Keturunan, dll
ENVIRONTMEN  Fisik, Biologik, Sosio-ekonomi
KONSEP ANALISA
EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Setiap kejadian mengikuti hubungan sebab akibat

Jenis Hubungan
• Hubungan non statistik  kebetulan
• Hubungan statistik

• Hubungan non-kausal (sekunder)


• Hubungan Kausal
- Hub. Tak langsung  terjadi akibat faktor lain
- Hubungan langsung
- Berdasarkan urutan waktu
TIPE STUDI EPIDEMIOLOGI
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong
lintang/studi prevalensi atau survei.
2. Epidemiologi analitik, terdiri dari :
a.       Non eksperimental:
-       Studi kohort
-       Studi kasus kontrol/case control study/studi
retrospektif.
-       Studi ekologik.
b.      Eksperimental.
Studi Riwayat Kasus (Case History Studies)

Dalam studi ini akan dibandingkan antara 2 kelompok orang, yakni kelompok
yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena
(kelompok kontrol).

Contoh : Ada hipotesis yang menyatakan bahwa penyebab utama kanker paru-paru
adalah rokok. Untuk menguji hipotesis ini diambil sekelompok orang penderita
kanker paru-paru. Kepada penderita ini ditanyakan tentang kebiasaan merokok.

Dari jawaban pertanyaan tersebut akan terdapat 2 kelompok, yakni penderita yang
mempunyai kebiasaan merokok dan penderita yang tidak merokok. Kemudian
kedua kelompok ini diuji dengan uji statistik, apakah ada perbedaan yang
bermakna antara kedua kelompok tersebut.
Studi Kohort (Kohort Studies)
 Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (exposed) pada suatu penyebab penyakit
(agent). Kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama
dengan kelompok pertama tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab penyakit.
Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah
ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua
kelompok tersebut, bermakna atau tidak.

Contoh : Untuk membuktikan bahwa merokok merupakan faktor utama penyebab kanker
paru-paru, diambil 2 kelompok orang, kelompok satu terdiri dari orang-orang yang tidak
merokok kemudian diperiksa apakah ada perbedaan penghdap kanker paru-paru antara
kelompok perokok dan kelompok non perokok.
Epidemiologi Eksperimen
 Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek
kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan).

 Contoh : untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak
kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai
kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat
kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin
tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.
41 MANFAT EPIDEMIOLOGI

 Membantu administrasi kesehatan


 Planning
 Monitoring
 Evaluation
 Menerangkan penyebab masalah kesehatan
 Menerangkan pengembangan alamiah suatu penyakit (natural history of disease)
 Menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
 Epidemi
 Pandemi
 Endemi
 Sporadik
Beberapa Istilah

• Epidemik = Wabah = KLB


• Pandemik = Epidemi Lintas negara / Benua
• Endemik = penyakit yg selalu ada di suatu area tertentu

• Sporadis = kasus-kasus yg tdk mempunyai hub epid

• Common Source = epidemik yg timbul dari sumber yg sama


• Propagated = epidemik yg timbul akibat penyebaran

• Cluster KLB
Beberapa Istilah

• Exposure = Terpapar
Kesempatan dari suatu Host yg rentan mendapat infeksi

• Patogen = kemampuan Agent menimbulkan penyakit

• Virulensi = tingkat patogenitas agen penyakit


Teks dan materi pendukung
Buku teks:

1. Ahren, Wolfgang. Krickeber, Klaus, Pigeot, Iris. (2005). Handbook of


Epidemiology. Springer-Verlag Heidelberg New York.
 
2. Amiruddin, Ridwan (2011). Epidemiologi Perencanaan & Pelayanan
 Kesehatan, Masagena Press. Makassar.
 
3. Gordis, Leon (2008). Epidemiology 4th. Elsevier, USA.
 
4. Schoenbach, V.J. & Rosamond, W.D. (2000). Understanding the Fundamnetals of
Epidemiology. University of North Caroline, Chapel Hill. North caroline. USA.
Buku teks:

5. Gertsman, B.B. (2003). Epidemiology Kept Simple. An Introduction to


 Traditional and Modern Epidemiology. Wiley-Liss. USA.
 
6. Noor, N.N. (2008). Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta
 
7. Rothman, Kennet. J. (1998). Epidemiology Modern. Lippincot Williams & Wilkins.
USA.

8. Szklo, M. (Moyses) (2000). Epidemiology beyond the basic. Aspen publisher.USA.


Jurnal:

1. http://www.who.int/buletin/en (gratis)
 
 2. http://highwire.stanford.edu/lists/devecon.dtl (gratis untuk artikel tertentu bagi pengakses di
negara berkembang)
 
3. http://bmj.bmjjournals.com (gratis untuk artikel tertentu bagi pengakses di negara
berkembang)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai