Anda di halaman 1dari 22

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19):

A Literature Review

PEMBIMBING
dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.OK,MKK

M.Rheza Rifki Utama


Supriadi
Githa Nur Afiefah
Risna Sri Wahyuni.M
Sri Ariatna Dewi
TUJUAN PENELITIAN

Pada jurnal ini penulis bertujuan untuk merangkum


pemahaman terkini tentang COVID-19 termasuk agen
penyebab, patogenesis penyakit, diagnosis dan pengobatan
kasus, serta strategi pengendalian dan pencegahan.
LATAR
BELAKANG
Pada tanggal 31 Desember 2019, Organisasi Kesehatan
China bersama WHO mengumumkan tentang beberapa
kasus pneumonia dari etiologi yang tidak diketahui di Kota
Wuhan di Provinsi Hubei di Cina pusat. Kasus-kasus telah
dilaporkan sejak 8 Desember 2019, yakni pada kebanyakan
pasien bekerja atau tinggal di sekitar Pasar Grosir Makanan
Laut Huanan

Patogen ini kemudian berganti nama menjadi Assevere


Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
oleh Kelompok Studi Coronavirus dan penyakit ini bernama
penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) oleh WHO.
Defenition
COVID-19?

COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) adalah penyakit yang


disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang
dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31
Desember 2019.
ETIOLOGI

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19


termasuk dalam genus betacoronavirus.

Termasuk dalam subgenus yang sama dengan


coronavirus yang menyebabkan wabah Severe
Acute Respiratory Illness (SARS) pada 2002-2004
silam, yaitu Sarbecovirus.

Atas dasar ini, International Committee on


Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-
CoV-2
EPIDEMIOLO
GI
Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi
peningkatan kasus COVID-19 di China
memuncak diantara akhir Januari
hingga awal Februari 2020, kemudian
bertambah hingga ke provinsi-provinsi
lain di China. Tanggal 30 Januari 2020,
telah terdapat 7.736 kasus
terkonfirmasi COVID-19 di China,
dan 86 kasus lain dilaporkan dari
berbagai negara seperti Taiwan,
Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal,
Sri Lanka, Kamboja, Jepang,
Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan,
Filipina, India, Australia, Kanada,
Finlandia, Prancis, dan Jerman.
PATOGENESIS
TRANSMISI
GEJALA KLINIS
01 06 NYERI KEPALA
DEMAM

02 BATUK 07 NYERI PERUT

03
03 DYSPNEU 08 DIARE

04 NYERI DADA 09 MUAL & MUNTAH

05 10 FATIGUE
MYALGIA
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Laboratorium Radiologi

DIAGNOSA
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN
TEMUAN
TEMUAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK SARS-
LABORATORIUM
COV-2

- Foto toraks - CT-scan dada


Limfopenia
opasifikasi ground- multifocal patchy
waktu protrombin
glass, infiltrat, ground-glass opacities Pemeriksaan Antigen-
memanjang, Pemeriksaan virologi
penebalan peribronkial, terutama di dekat Antibodi
Peningkatan laktat
konsolidasi fokal, efusi bagian perifer paru-
dehidrogenase. 
pleura, dan atelectasis paru.
TATA LAKSANA
China telah membuat rekomendasi obat untuk
penangan COVID-19 dan pemberian tidak lebih
dari 10 hari.

RBV dan
dikombinasikan
IFN-alfa, LPV/r, dengan IFN-alfa
atau LPV/r;

Arbidol
Klorokuin fosfat
(umifenovir)
Manajemen
Simtomatik dan
Suportif

Oksigen Antibiotik Kortikosteroid Vitamin C

Ibuprofen dan Plasma


Imunoterapi
Tiazolidindion Konvalesen
PENCEGAHAN PENULARAN

05
01 Deteksi dini dan 03 APD (Alat Pelindung
Isolasi Diri)

Vaksin Higiene, Cuci Mempersiapkan


Tangan, dan Daya Tahan Tubuh
02 Disinfeksi 04
Penerapan Prinsip
K3

 Radiologi
Radiologi  
CFR = x100%

 Serologi
Serologi ANALISIS
ANALISIS :: = x100%

 rRT-PCR
rRT-PCR CFR
CFR dan
dan IR
IR =

Identifikasi
Identifikasi Hazard
Hazard ? Pengendalian
Pengendalian dengan
Hierarcy
Hierarcy of
dengan
of Control
Control

Penularan
Sars-CoV-2
Sars-CoV-2
Host
Host Penyakit
Penyakit
Manusia
Manusia

Environment
Environment
Sanitasi
Sanitasi dan
dan Pencegahan
Pencegahan (( Five
Five level
level
of
of prevention ))
prevention
Hygiene
Hygiene yang
yang rendah
rendah
PRINSIP PENCEGAHAN PENYAKIT
(5 Level of Prevention)
Sebelum Terjadinya Penyakit Setelah Terjadinya Penyakit
• Melakukan promosi kesehatan guna • Menggunakan masker, − Identifikasi orang-orang yang − Pengobatan secara • Rahabilitasi yang harus
penurunan tingkat penularan dan mencuci tangan/hand baru sampai dari negara-negara simptomatik dilakukan setidaknya meliputi
penyebaran COVID-19 sanitizer setelah yang terjangkit covid-19 < 15 − Antiviral (RBV 500 mg, 2- Tiga Aspek. Pertama yaitu
• Memberikan informasi terkini mengenai menyentuh benda, jaga pemulihan fisiknya, seseorang
hari 3 kali 500 mg/hari yang sudah positif terkena
perkembagan penyakit, cara penularan jarak 1-2 meter dengan
orang lain, tidak menyentuh (1. Identifikasi penumpang dari intravena dan penyakit korona, harus benar-
dan pemenuhan nutrisi guna
area wajah, konsumsi daerah endemis, 2. Pemeriksaan dikombinasikan dengan benar sembuh dan tidak terkena
meningkatkan imunitas
• Melakukan sosialisasi mengenai makanan yang bergizi dan suhu dengan Thermal scanner IFN-alfa atau LPV/r ) kembali virus Covid-19. Kedua
istirahat yang cukup ataupun thermal gun, 3.Pemberian yaitu  pemulihan mentalnya agar
prosedur berkegiatan di luar rumah kembali bersemangat menjalani
(menggunakan masker, cuci tangan/hand • Vaksin Coronavirus Health Alert Card, 4. Skrining − Oksigen, Antibiotik,
( mRNA-1273 dan aktivitasnya sehari hari secara
sanitizer sesudah menyentuh benda, jaga gejala, jika memiliki gejala maka vitamin C, dan produktif. Ketiga adalah
jarak 1-2 meter terhadap orang lain adenovirus type 5 vector ) langsung dirujuk ke rumah sakit Kortikosteroid. pemulihan status sosialnya agar
• Memperbarui informasi tenaga kesehatan yang masih di kembangkan rujukan, jika tidak ada gejala pasien diterima kembali di lingkungan
melalui pelatihan dan seminar mengenai • Penggunaan APD tingkat 3 dipulangkan untuk isolasi mandiri masyarakat jangan sampai ada
prosedur merawat pasien yang terduga pada orang yang merawat pengasingan atau pengucilan
terduga terinfeksi COVID-
selama masa inkubasi, bila ada
atau terkonfirmasi COVID-19 gejala dalam masa inkubasi terhadap orang-orang yang
19 atau yang melakukan sudah terkena penyakit corona
• Berkordinasi dengan para penyedia diarahkan ke puskesmas dengan
kontak dengan orang di Masyarakat.
pelayanan kesehatan dan tokoh membawa Health Alert Card)
terduga terinfeksi (masker • Dukungan moral kepada orang-
masyarakat Diagnosis dini berdasarkan gejala
N95 atau ekuivalen, hazmat orang yang sembuh dengan
• Pelatihan dan seminar bagi tenaga khusus, sepatu bot, klinis (Demam, batuk, dyspneu, kecacatan serta tidak
kesehatan yang merawat orang yang pelindung mata atau face
terduga/terinfeksi COVID-19
nyeri dada, myalgia, nyeri kepala, mengucilkan orang tersebut
shield, sarung tangan nyeri perut, diare, mual muntah, sehingga mampu bersosialisasi
• Melakukan penyuluhan tentang bedah karet steril sekali di masyarakat sama seperti
pentingnya WASH ( Water, Sanitation, fatigue), serta pemeriksaan
pakai, penutup kepala, dan sebelum mengalami sakit
Hygiene) penunjang menggunakan Radiologi,
apron)
Serologi dan rRT-PCR

Early Diagnosis and


Health Promotion Specific Protection Disability Limitation Rehabilitation
Prompt Treatment

Primary Prevention Secondary Prevention Tertiary Prevention


ELIMINASI
ELIMINASI
•• Eliminasi virus menggunakan obat antivirus, memakai
masker jika batuk atau tutup mulut dengan lengan atas ISOLASI
bagian dalam, cuci tangangan/had sanitizer, konsumsi gizi
seimbang dan dimasak sempurna
SUBTITUSI ••Isolasi
Isolasi vector (Tidak bisa dilakukan)
•• Disinfeksi
Disinfeksi peralatan
peralatan dan
dan benda-benda
benda-benda yang
yang sering
sering berkontak
berkontak (Tidak bisa • Isolasi mandiri bagi wisatawan dari daerah
langsung
langsung dengan
dengan orang
orang banyak
banyak dilakukan) endemis Demam Lassa (ada gejala maupun
•• Pemanasan pada suhu yang tepat dengan otoklaving, tidak ada gejala maksimal 2x masa inkubasi)
insenerator atau merebus •Infeksi
• Infeksi ringan cukup isolasi di rumah 2
• Eliminasi
Eliminasi kimia
kimia dengan
dengan larutan
larutan desinfektan
desinfektan (alkohol,
(alkohol, asam
asam minggu hingga gejala hilang
asetat, natrium hipoklorit)
asetat, natrium hipoklorit) • Infeksi sedang sampai berat dsertai factor
komorbid isolasi dilakukan di rumah sakit

ENGENERING
ADMINISTRASI
Menggunakan alat sterilisator APD tingkat 3
Menggunakan cairan desinfektan (alkohol, asam Membatasi
asetat, natrium hipoklorit) pelatihan/kunjungan ke Menggunakan masker, sarung
negara-negara yang endemis tangan, gaun, boots dan
COVID-19 perisai wajah
KESIMPULAN

Pandemi COVID-19 saat ini jelas merupakan masalah kesehatan masyarakat di


dunia. Ada kemajuan pesat dalam apa yang kita ketahui tentang patogen,
bagaimana ia menginfeksi sel dan menyebabkan penyakit, dan karakteristik
klinis penyakit. Karena penularan yang cepat, negara-negara di seluruh dunia
harus meningkatkan perhatian ke dalam sistem pengawasan penyakit dan
meningkatkan kesiapan negara dan operasional respons termasuk membentuk 
tim tanggapan cepat dan meningkatkan kapasitas sistem laboratorium nasional.
Syokron…

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai