Anda di halaman 1dari 6

INSTRUMENT LAB KLKK

PENGUKURAN PENCAHAYAAN

OLEH :
SONI DOKE, M. Kes

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014

PENGUKURAN PENCAHAYAAN

A; Latar Belakang
Pada saat melihat atau mengamati suatu benda kita menggunakan mata, mata dapat melihat
karena menerima rangsangan yang berasal dari cahaya atau sinar yang datang dari benda tersebut, baik
yang dipancarkan langsung maupun dipantulkan dari sumber penerangan (cahaya) yang mengenai bendabenda tersebut.
Cahaya yang dapat dilihat oleh mata adalah radiasi spectrum elektromagnetik yang terletak
diantara segmen-segmen infra merah dan ultra violet. Cahaya mempunyai panjang gelombang sebesar
(106 s/d 10 7) cm dan frekwensi sebesar ( 3 x 10 14 s/d 3 x 10 15) electron volt sehingga dapat menimbulkan
ionisasi pada atom-atom atau molekul-molekul.
Pencahayaan yang tidak baik pada suatu tempat terutama tempat kerja akan menimbulkan
dampak berupa :
a; Kelelahan dan ketidak nyamanan mata.
b; Kelelahan mental yang akan mempengaruhi kelelahan fisik.
c; Keluhan pegal-pegal dan sakit kepala disekitar mata.
d; Meningkatkan terjadinya kecelakaan.
Sumber pencahayaan secara umum di bagi menjadi dua :
a; Pencahayaan alami, yang berasal dari sinar matahari (bulan pada malam hari).
b; Pencahayaan buatan yang berasal dari lanpu pijar, lampu minyak tanah, lampu lorescent dan lilin yang
menyala.
Jenis pencahayaan :
a; Pencahayaan local (khusus) adalah cahaya yang dipancarkan langsung dari sumber kepermukaan
bidang tempat kerja dimana tenaga kerja melakukan aktivitasnya.
b; Pencahayaan general (umum) adalah rata-rata intensitas pencahayaan yang terdapat dalam
lingkungan tempat kerja terutama tempat yang dilalui oleh tenaga kerja.
Kesilauan tidak langsung yaitu kesilauan yang terjadi akibat cahaya yang dipantulkn
(reflectan) oleh bahan seperti dinding dan lantai atau alat yang mengkilap permukaannya .
B; Tujuan Pengukuran
1. Untuk mengetahui intensitas pencahayaan bersumber dari pencahayaan alami.
2. Untuk mengetahui intensitas pencahayaan umum
3. Untuk Mengetahui pencahayaan khusus
4. Untuk mengetahui nilai pantulan (reflectan) dinding
5. Untuk mengetahui nilai pantulan (reflectan) lantai
C. Pengukuran Pencahayaan
1. Persiapan Pengukuran.
a. Lux Meter Digital YF 170
Alat ini merupakan sebuah photo cell yang bila terkena cahaya menghasilkan arus
listrik yang dapat dilihat pada level meter.
Sumber Energi
Memeriksa sumber energi yang digunakan apakah masih berfungsi secara maksimal.
Sumber energi yang digunakan berupa batrei kering 9 volt. Setiap alat memiliki spesifikasi
penggunaan baterai biasanya yang digunakan adalah baterai Alkalin.

Kalibrasi
Sebelum digunakan semua alat ukur dikalibrasi, cara mudah mengkalibrasi lux meter
adalah dengan menutup fhoto cell dengan penutupnya kemudian menghidupkan lux meter
dengan memijit tombol power. Bila lux meter menunjukan angka 0 (nol) pada display maka
akurasi lux meter telah tepat. Bila belum maka perlu di set sampai menunjukan angka nol.
Setting
Pada lux meter terdapat beberapa tombol yang memiliki fungsi berbeda :
- Power berfungsi untuk mengaktifkan atau menghidupkan
- Range untuk menentukan intensitas pencahayaan maksimal yang masih dapat di tangkap
oleh lux meter (2000 lux 20.000 lux)
- Hold untuk menghentikan pembacaan pada display agar di dapat angka pengukuran.
b. Maping
Agar pengukuran memberikan hasil yang baik dan dilakukan dengan efektif dan efisien
maka sebelum dilakukan pengukuran perlu dipersiapkan maping atau gambar denah lokasi
pengukuran. Maping lebih baik disiapkan sebelum waktu pemeriksaan terutama untuk
pemeriksaan yang pertama.
c. Alat tulis
d.Petugas surveyor atau pengukur hendaknya menggunakan pakaian berwarna gelap untuk
mencegah pantulan cahaya dari pakaian surveyor yang mengenai lux meter sehingga hasil
pengukuran kurang akurat .
e.Untuk pengukuran sumber pencahayaan alami, maka semua yang
sumber cahaya alami di singkirkan seperti gordyn.

menghalangi masuknya

Gambar 1 : MAPING PENGUKURAN PENCAHAYAAN

IL 3
IG.4

IG.5
RL.1

IL.5

IL.4

IG.3

IL.2

IL.1

IL.8

IL.9

RD.1
RD.6
RL.2
IL.6

IL.7
IG.2

RD.2

RD.5
RL.3

\
RD.3

IL.13

IL.12

IG.1

IL.11

L.10

RD.1

Keterangan :
1; IG = Intensitas General
2; IL = Intensitas Local
3; RL = Reflectant Lantai
4; RD = Reflectant Dinding
2. Pelaksanaan Pengukuran.
Data umum.
Sebelum pengukuran dilakukan maka perlu dicatat informasi tentang :
- Waktu pengukuran :
- Kondisi cuaca :
- Letak gedung :
- Bahan dinding bangunan :
- Warna dinding :
- Bahan lantai :
- Warna lantai :
Data khusus
a; Pengukuran intensitas penerangan general (IG)
- Bagi luas ruangan yang akan diukur menjadi beberapa titk, dengan ukuran 90 x 90 cm.
(sesuai maping dan diberi nomor)
- Pengukuran dilakukan pada tiap titik dengan cara petugas surveyor menghadap kan photo
cell ke sumber cahaya, mengangkat fhoto sel setinggi 85 cm dari lantai.
- Tekan power untuk menghidupkan lux meter, biarkan selama beberapa saat sampai pada
angka yang sering muncul kemudian tekan tombol hold.
- Baca dan catat hasilnya
- Lanjutkan pada titik berikutnya sampai semua titik terukur
b;
Pengukuran intensitas penerangan local (IL)
- Pengukuran dilakukan pada tempat dimana tenaga kerja melakukan pekerjaanya.
- Letakan photo cell diatas meja kerja, kemudian lakukan seperti langkah diatas dan catat
hasil pengukuran yang di peroleh.
- Lanjutkan pada tempat kerja lain sampai semua terukur.
c; Pengukuran reflectant dinding (RD)
- Ukur intensitas penerangan yang jatuh pada dinding dengan cara meletakan photo cell
pada dinding, selanjutnya disebut pengukuran A.
- Photo cell dibalik, kemudian ditarik pelan-pelan sampai angka pada display konstan stabil,
selanjutnya disebut pengukuran B.
- Reflectant dihitung sebagai pembagian hasil pengukuran B dengan hasil pengukuran A di
kalikan 100%.
Reflectan = B x 100 %
A
d;
Pengukuran reflectant lantai (RL)
- Ukur intensitas penerangan yang jatuh pada lantai dengan cara meletakan photo cell pada
lantai, selanjutnya disebut pengukuran A.
- Photo cell dibalik, kemudian ditarik pelan-pelan sampai angka pada display konstan stabil,
selanjutnya disebut pengukuran B.
- Reflectant dihitung sebagai pembagian hasil pengukuran B dengan hasil pengukuran A di
kalikan 100%.
Reflectan = B x 100 %
A

3. Hasil Pengukuran
a. Data umum
- Lokasi Pengukuran : Ruang Pertemuan Balai Hyperkes Yogyakarta
- Waktu pengukuran : Sabtu, 16 April 2005
- Jam pengukuran : Jam 10.00 wib
- Kondisi cuaca : Cerah
- Letak gedung : Sebelah barat
- Bahan dinding : Konkret cement
- Warna dinding : Putih
- Bahan lantai : Kramik
- Warna lantai : Putih
b. Data khusus
Tabel 1. Data Hasil Pengukuran
JENIS DAN TITIK
HASIL
KETERANGAN
NO
PENGUKURAN
General
Titik 1
146 lux
Intensitas
penerangan
2
141 lux
general =
3
78 lux
Titik 1 2 . 13
4
158 lux
13
5
347 lux
2.329
=
179,15
lux
6
322 lux
13
7
134 lux
8
155 lux
9
344 lux
10
86 lux
11
69 lux
12
111 lux
13
238 lux
Local
Titik 1
68 lux
Intensitas penerangan local
=
2
108 lux
440 = 110 lux
3
133 lux
4
4
131 lux
Reflectan Lantai
Titik 1
A = 63 lux
48 %
B = 30 lux
2
A = 25 lux
92 %
B = 23 lux
3
A = 36 lux
72 %
B = 26 lux
Reflectan Dinding
Titik 1
A = 108 lux
69 %
B = 75 lux
2
A = 125 lux
54 %
B = 67 lux
3
A = 227 lux
81 %
B = 185 lux
4
A = 125 lux
66 %
B = 82 lux
5
A = 150 lux
58 %
B = 87 lux
6
A = 210 lux
52 %
B = 110 lux

D. Evaluasi Hasil Pengukuran


Evaluasi pengukuran berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan No.07 Tahun 1964 tentang
Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan Dalam Tempat Kerja. Sebagai berikut :
1; Penerangan darurat = 5 lux
2; Halaman dan jalan perusahan = 20 lux
3; Pekerjaan membedakan benda kasar = 50 lux
4; Pekerjaan membedakan barang kecil sepintas lalu = 100 lux
5; Pekerjaan membedakan barang kecil agak teliti = 200 lux
6; Pekerjaan membedakan yang teliti dari barang kecil dan halus = 300 lux
7; Pekerjaan membedakan barang halus dengan kontras sedang dan dalam waktu lama = 500 lux
1.000 lux.
8; Pekerjaan membedakan barang sangat halus dengan kontras yang sangat kurang dan dalam
waktu lama = 1.000 lux
Nilai reflectan yang dianjurkan menurut Sumakmur PK adalah sebagai berikut :
Jenis Permukaan
Reflectan (%)
Langit-langit
80 90
Dinding
40 60
Lantai
20 40
Perkakas
25 45
Mesin dan perlengkapan
30 50
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran
dengan standar yang diperbolehkan dengan mempertimbangkan fungsi dari tempat kerja yang
diukur.
Ruang Pertemuan Balai Hyperkes Yogyakarta merupakan tempat yang sering
digunakan untuk melakukan kegiatan pertemuan dan diklat. Pada umumnya kegiatan yang
dilakukan termasuk dalam pekerjaan membedakan barang kecil sepintas lalu dengan setandar
intensitas penerangan local minimal sebesar 100 lux dan intensitas penerangan general atau
umum sebesar 20 lux.
Dengan menggunakan penerangan alami maka secara umum intensitas penerangan
local memenuhi persyaratan, hanya pada titik pengukuran 1 (satu) intensitas penerangananya
berada dibawah standar minimal yaitu 68 lux, sedangkan untuk intensitas penerangan general
(umum) semua titik pengukuran berada di atas standar minimal.
Berdasarkan standar untuk reflectan, maka reflectan dinding sebesar 40 60 % dan
reflectan lantai sebesar 20 40 % dari hasil pengukuran didapat reflectan untuk dinding pada titik
satu, tiga dan empat diatas nilai reflectan maksimal sehingga dapat menyebabkan kesilauan,
sedangkan reflectan lantai semua berada diatas nilai maksimal sehingga dapat menyebabkan
kesilauan.

Anda mungkin juga menyukai