Anda di halaman 1dari 58

PEMBEKALAN KADER

PUSKESMAS BASAAN
APA ITU POSYANDU?

POSYANDU = POS
PELAYANAN TERPADU
APA PENTINGNYA POSYANDU?

1. Kemudahan mendapat informasi pelayanan


kesehatan, yang berkaitan dengan AKI dan AKB
2. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB untuk
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat
sejahtera.
3. Memperoleh bantuan secara profesional dalam
pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak
SISTEM PELAYANAN 5 MEJA?

Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui

Penimbangan balita

Pencatatan hasil penimbangan

Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit


MEJA 1

• Pendaftaran Balita
1

2
• Pendaftaran ibu hamil
MEJA 2

• Penimbangan anak dan balita


1

• Hasil penimbangan berat anak dicatat


2 pada secarik kertas yang terselip di KMS

• Selesai ditimbang, ibu dan anaknya


3 dipersilakan menu meja 3
MEJA 3

1 • Buka KMS balita yang bersangkutan

• Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.


2
• Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
3
• Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
4

5 • Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya.

6 • Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat
MEJA 4

• Penyuluhan untuk semua orang tua


1 balita

• Penyuluhan untuk semua ibu hamil


2

• Penyuluhan untuk semua ibu


3 menyusui
MEJA 5

• kegiatan pelayanan kesehatan dan


pelayanan KB, imunisasi serta pemberian
oralit.
MATERI II
Perhitungan umur balita (berdasarkan
bulan penuh)
a. Bila umur anak kelebihan 1-29 hari, maka umur
anak dihitung menjadi 0 bulan.
Contoh :
Tanggal ditimbang 30 07 2016
Tanggal lahir 07 06 2014
23(hari) 1(bln) 2(thn)
0 bln 1 bln 24 bln
Umur anak = 0 + 1 + 24 = 25 bulan.
PENIMBANGAN BERAT BADAN
Menimbang Berat Badan
dengan Dacin
KETELITIAN 0,1 kg

KAPASITAS 25 kg

AMAN
KENAPA??

Pertambahan berat badan balita usia lebih dari 1 tahun


dalam 1 bulan berkisar 0,2-0,3 kg, sehingga apabila
menggunakan alat timbang yang ketelitiannya 0,5 kg tidak
dapat termonitor perubahan berat badannya.
Langkah Penimbangan Berat Badan
Balita menggunakan Dacin (1/5)
1. Dacin 2. Dacin digantung dan
diikat tali yang kuat.
digantungkan Periksa dengan cara
pada penyangga menarik batang dacin ke
bawah kuat-kuat
yang kuat
Langkah Penimbangan Berat Badan
Balita menggunakan Dacin (2/5)
3. Sebelum dacin digunakan, 4. Celana timbang atau
bandul geser diletakkan sarung timbang yang
pada angka 0 (nol), setelah kosong dipasangkan pada
itu batang dacin dikaitkan dacin, pada keadaan ini
dengan tali pengaman. bandul geser tetap pada
angka 0 (nol).
Langkah Penimbangan Berat Badan
Balita menggunakan Dacin (3/5)
5. Menentukan berat badan 6. Anak dinaikkan kedalam
anak, dengan membaca sarung timbang, dan
angka diujung bandul kemudian ditimbang pada
dacin sampai batang dacin
dalam keadaan seimbang.
Langkah Penimbangan Berat Badan
Balita menggunakan Dacin (4/5)
7. Menentukan berat badan 8. Mencatat hasil
anak, dengan membaca penimbangan pada buku
angka diujung bandul catatan.
geser.
Langkah Penimbangan Berat Badan
Balita menggunakan Dacin (5/5)
.9. Menggeser bandul ke angka 0 (nol), kemudian
meletakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah
itu anak atau bayi dapat diturunkan. Ucapkan
terimakasih pada ibu balita.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu
menimbang dengan dacin :
Balita menggunakan pakaian SEPATU,,
seminimum mungkin BAJU/PAKAIAN
TEBAL

Posisi bayi sebaiknya ditidurkan dalam kain


sarung, anak yang lebih besar bisa sambil
duduk

Sebelum dilakukan penimbangan, jarum harus menunjukkan angka 0 (nol) setelah


ditambahkan kain sarung dan posisi dacin dalam keadaan seimbang dengan cara
memasangkan penyeimbang menggunakan plastik yang berisi beras atau pasir

Hal tersebut harus diperhatikan pada


waktu menimbang balita menggunakan
dacin karena jika tidak diperhatikan, hal
tersebut mampu mempengaruhi hasil
penimbangan berat badan balita
PENGUKURAN TINGGI BADAN
Tinggi badan merupakan parameter atropometri
untuk pertumbuhan linier. Tinggi badan merupakan
parameter antropometri untuk menilai
pertumbuhan panjang atau tinggi badan.
Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu
yang lama, sehingga sering disebut akibat masalah
gizi kronis.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
tinggi badan harus mempunyai ketelitian 0,1
cm. Anak yang berusia 0-2 tahun dikur
dengan ukuran panjang badan sedangkan
anak berusia lebih 2 tahun diukur
menggunakan mikrotois
Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan
mikrotois.
• Kelebihan : ketelitian 0,1 cm, mudah
menggunakannya, tidak memerlukam tempat
yang khusus dan relatif terjangkau harganya.
• Kelemahan : setiap kali akan melakukan
pengukuran harus dipasang pada dinding
terlebih dahulu.
Prosedur pengukuran tinggi badan
dengan mikrotois
6. Meminta klien untuk melepaskan alas kaki dan
asesoris yang dapat mengganggu pengukuran.
7. Mengatur telapak kaki klien agar menapak sempurna
dan tumit menyentuh sudut dinding. Memastikan
bahwa kaki klien lurus serta tumit dan betis
menempel pada dinding.
8. Mengatur pandangan klien lurus ke depan dan
berdiri tegak lurus. Memperkirakan garis antara
cuping telinga dengan puncak tulang pipi horizontal.
Meletakkan tangan kiri pengukur pada dagu klien,
memastikan bahwa bahu klien lurus dan tegak,
tangannya disamping, serta belakang kepala, rentang
bahu dan bokong tepat menempel pada dinding.
9. Menurunkan perlahan-lahan batas kepala mikrotois
sampai puncak kepala klien. Memastikan bahwa
pengukur menekan dengan lembut rambut klien.
10. Memeriksa posisi anak dan bila perlu ulangi satu
persatu.
11. Apabila posisi anak telah benar, membaca dan
menentukan tinggi badan klien dengan akurasi 0,1
cm. Batas kepala dipindakan kembali dan tangan
kiri dilepaskan dari dagu klien.
12. Mencatat hasil pengukuran dan klien dipersilahkan
untuk turun dari papan alas, serta menyampaikan
ucapan terima kasih.
MATERI III
KARTU MENUJU SEHAT (KMS)
KMS adalah kartu yang
memuat kurva Gangguan pertumbuhan
pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks DAPAT DICEGAH!!!
Resiko kelebihan gizi
antropometri berat
badan menurut umur.
Fungsi

Sebagai alat untuk pemantauan


pertumbuhan anak.

Sebagai catatan pelayanan


kesehatan anak.

Sebagai alat edukasi


Kegunaan
Bagi ibu balita

Gangguan
pertumbuhan (BB Pelayanan
Status tidak naik) kesehatan
pertumbuhan
Kelebihan gizi

Imunisasi

Vitamin A
Kegunaan
Bagi kader

• Mencatat berat badan


• Pemberian kapsul vitamin A

• Menilai hasil penimbangan


• Memberikan pujian kepada ibu balita
Kegunaan
Bagi petugas kesehatan

Mengetahui • Imunisasi
jenis pelayanan • Vitamin A

• Pertumbuhan anak

Sebagai alat •
Manfaat imunisasi
Pemberian kapsul vitamin A
edukasi • Cara pemberian makan
• Pentingnya ASI eksklusif
Langkah-langkah
pengisian KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin
Langkah-langkah
pengisian KMS

2. Mengisi identitas
anak dan orang tua
pada halaman muka
KMS.
Langkah-langkah
pengisian KMS

1. Mengisi bulan lahir


dan bulan
penimbangan anak

Umur (bln) 0 1 2 3 4
Bulan Contoh kasus :
Maret ‘10

penimbangan
Angel lahir bulan Maret
April ‘10

Juni ‘10
Mei ‘10

Juli ‘10

2010
BB (kg)
KBM (gr) 800 900 800 600
N/T
ASI Eksklusif
Langkah-langkah
pengisian KMS
4. Meletakkan titik berat badan dan
membuat garis pertumbuhan anak

a. letakkan (ploting) titik berat b. hubungkan (plot) titik


badan hasil penimbangan penimbangan hasil berat badan
a. letakkan
(ploting) titik
Umur (bln) 0 1 2 3 4
berat badan Bulan
penimbangan
hasil
penimbangan BB (kg) 3,0 3,3 4,7 6,0
KBM (gr) 800 900 800 600

N/T
ASI Eksklusif
b. hubungkan
(plot) titik Umur (bln) 0 1 2 3 4 5 6 7
penimbangan Bulan
penimbangan
hasil berat
badan
BB (kg) 3,0 3,3 4,7 6,0 6,6 6,6 6,3
KBM (gr) 800 900 800 600 500 400

N/T
ASI Eksklusif
Langkah-langkah
pengisian KMS
5. Mencatat setiap kejadian yang
dialami anak
• catat setiap kejadian kesakitan
yang dialami anak :
• Pada penimbangan dibulan
Maret anak tidak mau makan
• Saat ke posyandu di bulan
Agustus, anak sedang
mengalami diare
• Penimbangan selanjutnya
dibulan September anak sedang
demam
Langkah-langkah
pengisian KMS

6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS


Balita

a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong garis


pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan
kurang dari KBM (<800 g)
b. NAIK, grafik berat badan memotong garis pertumbuhan
diatasnya atau kenaikan berat badan lebih dari KBM (>900
g)
c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya
atau kenaikan berat badan lebih dari KBM (>500 g)
d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar atau kenaikan
berat badan kurang dari KBM (>400 g)
e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun atau kenaikan
berat badan kurang dari KBM (<300 g)
Kenaikan Berat Badan
Minimal
NAIK, jika...
TIDAK NAIK, jika...
Hasil
Farhan Lahir pada
Bulan
BB
penimbangan
saat
Maret
lahirtidak
3,2
bulan Desember
bulan
bulan
ditimbang
Kg
Januari
Februari
Januari:
2016
20174,1Kg
: 4,9Kg
4,1Kg

0 1 2 3 4 5 6 7
Umur (bln)
Desember’16

Februari’17
Januari’17

Bulan
Maret’17

Penimbangan

BB(Kg) 3,2 4,1 4,9 -


KBM (gr) 800 900 800 600 500 400

N/T N T -
GIZI LEBIH

GIZI BAIK

GIZI KURANG

GIZI BURUK
1. Gizi Buruk

2. Gizi Kurang

3. Gizi Kurang

4. Gizi Baik

5. Gizi Baik

5
4
3
2
1
Langkah-langkah
pengisian KMS
7. Mengisi catatan pemberian
imunisasi bayi
Langkah-langkah
pengisian KMS
9. Isi kolom pemberian ASI
eksklusif

Beri tanda (√) bila pada


bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman lain.
Bila diberi makanan lain
selain ASI, bulan tersebut
dan bulan berikutnya diisi
dengan tanda (-)
MATERI IV
SKDN
Adalah status gizi balita yang digambarkan
dalam suatu balok SKDN, dimana balok
tersebut memuat tentang sasaran baita di
suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS
(K),, balita yang ditimbang berat badannya
(D), balita yang ditimbang dan naik berat
badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari
hasil posyandu yang dimuat di KMS dan
digunakan untuk memantau pertumbuhan
balita. (Depkes RI, 2003)
• SKDN singkatan dari :
S : jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja
posyandu.
K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang
mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat)
D : jumlah balita yang datang di posyandu atau
dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya
sesuai atau jumlah seluruh balita yang ditimbang.
N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya
mengalami peningkatan berat badan dibanding bulan
sebelumnya dengan garis pertumbuhan
Analisi SKDN terdiri dari :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita yaitu jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang
ada di wilayah kerja posyandu atau denngan
menggunakan rumus (D/S x 100%).
2. Tingkat liputan program yaitu jumlah balita
yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah
seuruh balita yang ada di wilayah posyandu
atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%).
3. indikator-indikator lainnya adalah N/D x 100%)
yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang
ditimbang.
4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator
Drop Out
Berikut adalah rumus untuk mencari persentase SKDN:
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai