Anda di halaman 1dari 27

UNSUR-UNSUR PERENCANAAN

1. Rumusan Misi
•Perencanaan disusun berdasarkan visi, missi organisasi.
•Menyangkut juga latar belakang, cita-cita, tugas pokok serta ruang lingkup
organisasi.
•Uraian missi sangat penting bukan hanya sebagai pedoman tetapi juga untuk
meyakinkan pihak ketiga. Seperti badan pemberi donor , dll.
•Perencanaan yang dibuat juga harus mempertimbangkan lingkungan makro
maupun mikro;

Aspek lingkungan makro antara lain menyangkut perkembangan


global, mengarah pada praktek keperawatan professional , Sistem Informasi
Manajemen, efisiensi, kebijakan-kebijakan pemerintah seperti kepmenkes 1239
tahun 2002 mengenai Registrasi dan Legislasi Praktek Keperawatan. Disamping
itu perencanaan makro juga memperhatikan aspek kekuatan ekonomi dan daya
beli masyarakat terutama saat membuat keputusan kenaikan tarif rumah sakit.
Berkaitan dengan lingkungan mikro adalah perhatian terhadap kekuatan
kolaborasi dengan berbagai profesi di rumah sakit, perkembangan penyakit
yang di tangani oleh rumah sakit, aspek keuangan terutama menyangkut return
on investment, efisiensi, kepuasan customer dan pengembangan standard-
standard.
2. Rumusan Masalah

Perencanaan harus mengandung “problem statemant”


yang ingin diselesaikan .
Syarat rumusan yang baik:
-Harus punya tolok ukur
-Bersifat netral
-Contoh :
Pengkajian terhadap perilaku perawat untuk membaca dan memahami
standard asuhan keperawatan adalah sebagai berikut 41,5% perawat kurang
memahami isi SAK, 12,6% sangat kurang memahami dan 3% tidak
memahami sama sekali. Sedangkan perawat yang cukup memahami sebesar
38,5% dan yang sangat memahami sebesar 4,4%.
3. Rumusan Tujuan Umum &
Khusus
Perencanaan yang baik harus mengandung unsur tujuan ‘
Goal and Objektif formulation
a. Tujuan Umum
- Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi
- Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin di atasi
- Mengembangkan keadaan yang ingin di capai
Contoh : “ Meningkatkan Pemahaman Perawat mengenai
SAK di RS. X Jakarta”
b. Tujuan Khusus
Syarat rumusan tujuan khusus (objektive),
disamping harus memenuhi unsur-unsur seperti
tujuan umum , juga harus mempunyai tolok ukur
tentang cara kerja, apa masalah yang ingin di
atasi, siapa yang melaksanakan, siapa yang
memperoleh manfaat
- Menetapkan besarnya target
- Jangka waktu pelaksanaan
4. Rumusan Kegiatan
Perencanaan yang baik harus mencantumkan activity yang
akan dilaksanakan
Di tinjau dari peran kegiatan maka dapat dibagi dalam :
-Kegiatan pokok
Kegiatan yang mutlak dan merupakan kunci keberhasilan
suatui rencana
-Kegiatan Tambahan
Kegiatan yang mendukung atau fakultatif
5. Asumsi Perencanaan
A. Asumsi perencanaan yang bersifat positif
Uraian tentang berbagai faktor penunjang yang
diperkirakan ada dan berperan dalam memperlancar
pelaksana perencanaan
Misal : “ Adanya kerjasama yang baik dengan……..”

B. Asumsi perencanaan yang bersifat negatif


Uraian ttg. Faktor penghambat yang diperkirakan ada dan
merupakan kendala pelaksanaan rencana.
Misal : “ Rendahnya tingkat dedikasi perawat…..”
“ Rendahnya tingkat pendidikan perawat….”
6. Strategi Pendekatan

Perencanaan yang baik harus mencantumkan ttg


Strategi Pendekatan (Strategy of Approach) . Secara
umum strategi pendekatan yang digunakan adalah :
a. Pendekatan Institusi
Pendekatan ini membutuhkan legalitas karena sering
menerapkan prinsip kekuasaan dan kewenangan.
b. Pendekatan Komunitas
Pendekatan ini dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran diri sendiri pada
masyarakat sehingga perubahan yang dicapai dapat
bertahan lama.
7. Kelompok Sasaran
a. Kelompok Sasaran Langsung (Direct Target)
b. Kelompok Sasaran Tidak Langsung (Indirect Target)

8. Waktu
a. Kemampuan organisasi dalam mencapai target
b. Strategi pendekatan yang akan diterapkan
9. Organisasi & Tenaga
Pelaksana
Cantumkan struktur organisasi dan susuanan staf
pelaksana dilengkapi dengan job deskripsi.

10. Biaya
Cantumkan biaya yang diperlukan beserta rinciannya.
11. Metode Penilaian
a. Kriteria keberhasilan unsur masukan
Dana, sarana, tenaga dll.
b. Kriteria keberhasilan unsur proses
Terselenggaranya kegiatan
c. Kriteria keberhasilan luaran
Menunjukkan ketercapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan kriteria matrik

 Pentingnya masalah (importency) meliputi :


- masalah lebih banyak ditemukan (prevalensi=P)
- akibat yang ditimbulkan lebih serius (severity=S)
- kenaikan jumlah masalah lebih cepat (rate of increas=RI)
- keprihatinan masyarakat (public concern=PCo)
- tingkat keinginan yang tidak terpenuhi untuk selesainya
masalah (degree of need=DU)
- iklim politic mendukung (political climat=PC)
 Tehnologi (T) yang tersedia
 Sumber daya yang ada (resource = R)

Setiap masalah diberikan nilai 1 – 5 (1= sangat tidak penting


– 5 = paling penting).
No Masalah Impotency T R Jumlah
IxTxR

P S R P D P
I Co U C

1 A 2 4 2 3 4 3 3 3 18x3x3=16
2

2 4 4 2 3 4 3 3 3 20x3x3=18
0

3 3 4 4 4 4 3 3 3 22x3x3=19
8

4 4 5 3 4 4 3 3 4 23x3x4=27
6
Perawat
Input
Ketersediaan
standard teori Pemahaman Teori Kemampuan
kurang Keperawatan masih merumuskan
kurang masalah &
Perencanaan
masih kurang
Pelatihan Tenaga belum
Askep memadai
Kurang

Beban Kerja
Belum ada
Tinggi
standard
kompetensi
Belum
Optimalnya
Pelaksanaan
Askep sesuai
Supervisi
Standard
belum
Waktu sempit optimal

Feed Back
kurang

Pengorganisa
Gunakan Fish Bon
sian
diruangan
Tidak
belum
pernah
optimal
dilakukan
audit

Lingkungan Proses
1.Belum optimalnya pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan
standard (Teori, Pengkajian, Diagnosa, Pelaksanaan dan Evaluasi)

No Masalah Penyelesaian
1 Input:
•Ketersediaan standard teori kurang •Desiminasi pentingnya standard teori
•Pelatihan askep kurang •Refreshing keperawatan
•Belum ada standard kompetensi •Desiminasi Pentingnya standard
kompetensi
2 Proses:
•Supervisi belum optimal •Bimbingan langsung di ruangan
•Feed back kurang •Bimbingan langsung di ruangan
•Belum pernah dilakukan audit •Desiminasi pentingnya audit
keperawatan
3 Perawat:
•Pemahaman teori keperawatan •Bimbingan langsung di ruangan
kurang
•Kemampuan merumuskan masalah Bimbingan langsung di ruangan
dan perencanaan kurang
•Tenaga belum memadai •Pelatihan analisis dan perencanaan
•Beban kerja tinggi ketenagaan
•Optimalisasi tenaga yang ada
4 Lingkungan:
•Waktu sempit •Pelatihan model pembagian shif dinas
•Pengorganisasian di ruangan •Pelatihan pengorganisasian diruangan
belum optimal
Dipilih 5 alternatif penyelesaian masalah dan
diprioritaskan dengan menggunakan bobot sebagai
berikut.
 Magnitude (M) : besarnya masalah
 Importency (I) : pentingnya penyelesaian
masalah
 Vulnerability (V) : sensitivitas cara
penyelesaian
masalah
 Cost (C) ; biaya
Rentang bobot nilai untuk efektifitas 1 – 5 , dengan
criteria:
 Sangat mampu :5
 Mampu :4
 Kurang mampu :3
 Tidak mampu :2
 Sangat tidak mampu :1

Sedangkan nilai rentang untuk efisiensi 1-5, dengan criteria :


 Sangat mampu :1
 Mampu :2
 Kurang mampu :3
 Tidak mampu :4
 Sangat tidak mampu :5
PRIORITAS ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

No Alternatif Penyelesaian Efektifitas Efisie Jumla Priorit


masalah nsi h
as

M I V MxIxV
C
C

1 5 5 5 1 125 I

•Desiminasi
pentingnya standard
asuhan keperawatan
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
Perawat
Input
Ketersediaan
standard teori Pemahaman Teori Kemampuan
kurang Keperawatan masih merumuskan
kurang masalah &
Perencanaan
masih kurang
Pelatihan Tenaga belum
Askep memadai
Kurang

Beban Kerja
Belum ada
Tinggi
standard
kompetensi
Belum
Optimalnya
Pelaksanaan
Askep sesuai
Supervisi
Standard
belum
Waktu sempit optimal

Feed Back
kurang

Pengorganisa
sian
diruangan
Tidak
belum
pernah
optimal
dilakukan
audit

Lingkungan Proses
Perawat
Input
Ketersediaan
standard teori Pemahaman SAK
Masih terbatas masih kurang
(20 kasus)

Pelatihan &
SAK yang ada
Desiminasi
tidak digunakan
SAK Belum
secara optimal
optimal

Belum ada
standard Beban kerja
kompetensi perawat tinggi
Belum
Tercukupinya
SAK Sesuai
Kasus

Supervisi
belum
optimal
Waktu sempit

Tim penyusunan SAK


belum bekerja secara
optimal
Banyak SAK
yang hilang
Tidak
pernah
dilakukan
audit

Lingkungan Proses
1.Belum optimalnya pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standard (Teori, Pengkajian,
Diagnosa, Pelaksanaan dan Evaluasi)

No Masalah Penyelesaian
1 Input:
•Ketersediaan standard teori kurang •Desiminasi pentingnya standard teori
•Pelatihan askep kurang •Refreshing keperawatan
•Belum ada standard kompetensi •Desiminasi Pentingnya standard
kompetensi
2 Proses:
•Supervisi belum optimal •Bimbingan langsung di ruangan
•Feed back kurang •Bimbingan langsung di ruangan
•Belum pernah dilakukan audit •Desiminasi pentingnya audit
keperawatan
3 Perawat:
•Pemahaman teori keperawatan •Bimbingan langsung di ruangan
kurang
•Kemampuan merumuskan masalah Bimbingan langsung di ruangan
dan perencanaan kurang
•Tenaga belum memadai •Pelatihan analisis dan perencanaan
•Beban kerja tinggi ketenagaan
•Optimalisasi tenaga yang ada
4 Lingkungan:
•Waktu sempit •Pelatihan model pembagian shif dinas
•Pengorganisasian di ruangan •Pelatihan pengorganisasian diruangan
belum optimal
2. Belum tercukupinya standard asuhan keperawatan sesuai kasus

No Masalah Penyelesaian

1 Input:
•Ketersediaan SAK kurang •Penambahan SAK
•Pelatihan & Desiminasi kurang •Pelatihan& Desiminasi SAK
•Belum ada standard kompetensi
•Desiminasi Pentingnya standard
kompetensi

2 Proses:
•Supervisi belum optimal •Bimbingan langsung di ruangan
•Tim penyusunan SAK belum •Revitalisasi Tim SAK
optimal
•Belum pernah dilakukan audit •Desiminasi pentingnya audit
keperawatan
3 Perawat:
 Pemahaman SAK kurang •Bimbingan langsung di ruangan
 SAK yang ada belum digunakan •Bimbingan langsung di ruangan
secara optimal

 Beban kerja tinggi •Optimalisasi tenaga yang ada


4 Lingkungan:
•Waktu sempit •Pelatihan model pembagian shif dinas
•Banyak SAK di ruangan yang •Melengkapi SAK
hilang
Dipilih 5 alternatif penyelesaian masalah dan diprioritaskan
dengan menggunakan bobot sebagai berikut.
 Magnitude (M) : besarnya masalah
 Impotency (I) : pentingnya penyelesaian
masalah
 Vulnerability (V) : sensitivitas cara
penyelesaian
masalah
 Cost (C) : biaya
PRIORITAS ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH
No Alternatif Penyelesaian masalah Efektifitas Efisiensi Jumlah Prioritas
M I V C MxIxV
1 5 5 5 1 125 C I
•Desiminasi pentingnya
standard asuhan keperawatan

2 5 5 4 2 50 VI
•Desiminasi Pentingnya
standard kompetensi
3 5 5 5 1 125 II
•Desiminasi pentingnya audit
keperawatan

4 4 4 3 2 24 VIII
•Pelatihan analisis dan
perencanaan ketenagaan

5 5 5 5 1 125 III
•Revitalisasi Tim SAK
&Penambahan SAK

6 5 4 5 1 100 V
•Pelatihan pengorganisasian
diruangan
7 4 4 4 2 32 VII
•Pelatihan model pembagian
shif dinas

8 5 4 5 1 100 IV
•Bimbingan langsung di
ruangan
Berdasarkan penghitungan matriks di atas maka , prioritas
penyelesaian masalah adalah sebagai berikut:

1.Desiminasi pentingnya standard asuhan keperawatan


2.Desiminasi pentingnya audit keperawatan
3.Revitalisasi Tim SAK &Penambahan SAK
4.Bimbingan langsung di ruangan
5.Pelatihan pengorganisasian diruangan
6.Desiminasi Pentingnya standard kompetensi
7.Pelatihan model pembagian shif dinas
8.Pelatihan analisis dan perencanaan ketenagaan

Anda mungkin juga menyukai