Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN DALAM KESEHATAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas UAS Kepemimpinan dan Manajemen


dalam Kesehatan
Dosen Pengampu: Prof. Tri Nur Kristina DMM, M.Kes

Disusun Oleh :

Indah Ayu Sulistiyo 22020122410020

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2022

1
Soal: Tuliskan 1 problem/ permasalahan dalam bidang pelayanan keperawatan dan susun cara
mengatasinya dg menerapkan aspek-aspek manajemen dan kepemimpinan
Jawaban:

Permasalahan : Penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di Ruang Rawat Inap,
Rawat Jalan dan IGD belum Optimal

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat (Undang-Undang No. 44 Tahun 2009). Pelayanan di rumah sakit harus
diberikan secara cepat dan tepat untuk mengurangi atau menanggulangi resiko kematian
atau kecacatan.
Dengan berbagai macam pelayanan yang ada di rumah sakit, perawat adalah profesi yang
memiliki peran besar dalam memberikan pelayanan kesehatan kesehatan karena perawat
merupakan profesi yang paling banyak jumlahnya dan paling sering berrinteraksi engan
pasien di rumah sakit. Dengan demikian perawat memiliki resiko lebih tinggi terhadap
bahaya kesehtan dan keselamatan yang bersumber dari lingkungan kerja.
Bahaya lingkungan kerja perawat dapat diminimalisir atau dapat dicegah dengan
pelaksanaan prosedur keselamatan dan kesehatan kreja yang ada. Prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja berjalan baik tergantung pada adanya keserasian beban kerja, kapasitas
kerja dan kondisi lingkungan kerja (Depkes RI, 2006). Apabila terdapat hal yang tidak
kondusif dan terjadi gangguan di lingkungan kerja akan berdampak buruk pada konsentrasi
kerja yang akan berpengaruh pada kinerja perawt.
Salah satu upaya pengendalian lingkungan kerja perawat adalah dengan penerapan 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), yaitu program yang diadakan untuk menjaga
keteraturan lingkungan bekerja menjadi lingkungan yang bermutu. Selain itu kini 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) menjadi salah satu standar yang harus dipenuhi dalam
standar akreditasi rumah skait untuk mencapai layanan paripurna. Program 5R di dalam
pelayanan di ruang rawat inap, rawat jalan dan IGD penting dilakukan agar tercipta
lingkungan kerja yang aman dan nyaman sehingga dapat meminimalisir menurunnya
tingkat performa kerja, produktivitas kerja, pemborosan waktu dan masalah kesehatan kerja
lainnya.
Budaya kerja 5R merupakan serangkaian kegiatan sehari-hari di tempat kerja seperti
kegiatan-kegiatan pemisahan barang-barang, penataan, pembersihan, pemeliharaan dan
pembiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan menjadi lebih baik. Selain itu
budaya 5R akan menciptakan suasana kerja yang nyaman di suatu lingkungan kerja.

2
Pelayanan akan mengalami peningkatan produktivitas jika di ingkungan tercipta kondisi
nyaman dan tertata rapi. Pelaksanaan penerapan 5R penting dilaksanakan di ruang rawat
inap, rawat jalan dan IGD.
Dari observasi yang dilakukan penerapan 5R di ruang rawat inap, rawat jalan dan IGD
belum terlaksana dengan baik. Hal ini sejalan dengan temuan surveiyor akreditasi bahwa
masih banyak ditemukan di ruang rawat inap, rawat jalan dan IGD prinsip 5R belum
dijalankan secara optimal. Penerapan 5R menjadi rekomendasi perbaikan untuk rumah sakit
khususnya untuk perawat yang bertugas sehari-hari di ruang tersebut selama dinas ataupun
24 jam jika di ruang rawat inap.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas di dapatkan masalah bahwa Penerapan 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di Ruang Rawat Inap, Rawat Jalan dan IGD belum
Optimal

III. Tujuan
A. Untuk mengidentifikasi permasalahan penerapan 5R
B. Untuk mengidentifikasi penyebab belum optimalnya penerapan 5R
C. Untuk mengetahui penyelesaian masalah penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin) di Ruang Rawat Inap, Rawat Jalan dan IGD belum Optimal

PEMBAHASAN
I. Analisis Masalah dengan Analisis Fishbone

Terdapat 6 langkah yang harus dilakukan dalam melakukan analisis dengan diagram tulang

ikan yaitu:

A. Menyepakati permasalahan utama: Penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,

Rajin) di Ruang Rawat Inap, Rawat Jalan dan IGD belum Optimal.

Alasan mengapa mengambil permasalahan ini sebagai permasalahan utama karena

manfaat kegiatan 5R;

1. Membuat area kerja menjadi lebih bersih, rapi , aman dan menyenangkan

2. Meminimalisasi aktu yang terbuang untuk mencari alat kerja, material dan

dokumen

3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab karyawan dan rasa memiliki di area

kerja

3
4. Mengurangi potensi bahaya terjadinya kecelakan kerja

5. Meningkatkan produktivitas kerja dengan pengaturan tempat kerja yang

efisien

B. Mengidentifikasi penyebab masalah yang mungkin, ini dilakukan dengan

brainstorming yang dituliskan dalam duri ikan

C. Mengidentifikasi kategori penyebab, di sini akan dilakukan sesuai kategori 5 M

(Machine, Methode, Material, Man, Marketing)

D. Menemukan sebab potensial

Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi

brainstorming. Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama dimana

sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan dibawah

kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan. Sebab-sebab ditulis dengan

garis horizontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal

E. Mengkaji kembali

Setelah menemukan penyebab potensial dari setiap penyebab yang mungkin,

kemudian dikaji kembali urutan penyebab hingga ditemukan akar penyebabnya.

Setelah itu tempatkan akar penyebab masalah tersebut pada cabang yang sesuai

dengan kategori utama sehingga membentuk seperti tulang-tulang kecil dari ikan.

Selanjutnya adalah menginterpretasikan dan mengkaji kembali diagram sebab akibat

tersebut mulai dari masalah awal hingga ditemukannya akar penyebab tersebut.

F. Mencapai kesepakatan

Setelah proses interpretasi dengan melihat penyebab yang muncul secara berulang,

didapatkan kesepakatan tentang penyebab itu, sehingga sudah dapat dilakukan

pemilihan penyebab yang paling penting dan dapat diatasi. Selanjutnya adalah

memfokus perhatian pada penyebab yang terpilih tersebut untuk hasil yang lebih

optimal. Penerapan hasil analisis dengan menggunakan diagram tersebut adalah

dengan cara mengembangkan dan mengimplementasikan tindakan korektif, serta

memonitor hasil-hasil untuk menjamin bahwa tindakan korektif yang dilakukan itu

efektif dengan hilangnya penyebab masalah yang dihadapi.

4
II. Gambar Analisis Fishbone Penerapn 5R yang belum optimal

Money Marketing Material

Jenis pembiayaan Sarana prasarana


Layanan Khusus
program 5R Belum ada standar Peralatan kesehatan
penempatan
Belum ada list
Kriteri alat yang
Lengkap Alkes masih jadi
Pelayanan sering dipakai
khusus belum ada satu
Kesejahteraan Satu-satunya di Kota Pencatatan
perawat Semarang belum patuh
Sarana, prasarana
Gaji pokok Anggaran ruangan Sapras mebel, air, elektonik kesehatan

Jasa pelayanan PJ alat semua perawat


Sarana prasarana Masih beragam, belum
ada standar
Alokasi anggaran Masih ada sarpras
bawa sendiri,
sehingga penuh
Alat kesehatan
Penerapan
5R di ruang
Rawat Inap,
Rawat Jalan,
IGD belum
perawat Budaya Kerja Dukungan RS
optimal
Reward
Pedoman Visi Misi
Rasio 1:2 Belum ada &
punishm Ruang terbatas MPKP
Sesuai kebutuhan ent draft SOP
Vokasi 45% Prosedur SPO 5R belum ada Penempatan alat
Modifikasi
81 % melebihi
Jenjang pendidikan lingkungan Penempatan alkes danMetode penugasan tim
standar
Media edukasi dokumen
Professional Beban kerja Kebijakan
55% gambar
Format baku RS (-) Di Ruangan
5R
SK Direktur
manajemen bangsal 5R(-)
Belum terlaksanan Tidak ada
keperawatan PJ belum ada
Man Pelatihan panduan
APD Belum masuk di Hanya list
Regulasi Belum ada indikator mutu inventaris
Bagan struktur (-) Alat belum
Belum ada dikategorikan
Program Rumah Indikator mutu
Struktur
Metode Sakit

5
III. Berdasarkan analisis Fishbone di atas ditemukan prioritas penyebab yang mampu laksana
untuk di atasi

A. Regulasi atau kebijakan tentang penerapan 5 R belum ada


B. Penerapan 5R belum dimasukkan dalam program kerja masing-masing ruangan
C. Penerapan 5R belum menjadi budaya kerja

6
7
RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana tindak lanjut disusun dalam bentuk Plan of Action di bawah ini;

No MASALAH STRATEGI PROGRAM KEGIATAN TUJUAN SASARAN Referensi TANGGAL/PJ

1 Regulasi Menyusun Rapat 1. Penyusunan Kebijakan tentang Tersusunnya regulasi terkait pelaksanaan 5R Semua Standar Januari 2023/
(Kebijakan, regulasi yang Koordinasi pelaksanaan 5R diseluruh Ruang Rawat baik kebijakan Ruang Akreditasi Komite
SPO) berkaitan dengan 2. Dari kebijakan tersebut dituangkan maupun SPO Rawat Rumah Keperawatan
Diseminasi
tentang penerapan 5R dalam SPO pelaksanaan 5R Tersosialisasikannya regulasi terkait Inap, rawat Sakit Sub Mutu
Regulasi
penerapan disemua rumah sakit pelaksanaan 5R diseluruh Ruang Rawat baik Jalan, IGD
Artikel/
5R belum 3. Diseminasi Kebijakan dan SPO kebijakan maupun SPO
Jurnal
ada melalui kegiatan apel rumah sakit,
rapat koordinasi, media sosial
rumah sakit

2 Program Mengoptimalkan Rapat 1. Pembuatan program kerja dengan Meningkatkan pemahaman semua ruangan Staf dan Jurnal Minggu ke 4
kerja program kerja memasukkan penerapan 5R atau unit tentang 5R dalam kegiatan sehari- karu Januari 2023/
Pelatihan
masing- yang disusun 2. Pelatihan atau sosialisasi tentang 5R hari di ruang masing-masing Bidang
pembuatan
masing masing-masing sesuai acuan Keperawatan
program kerja Meningkatnya pengetahuan seluruh perawat
ruangan/ unit/ ruangan 3. Pembentukan tim GKM untuk 5R
tentang penerapan 5R di ruangan.
unit belum dengan penerapan Pembentukan
memasukkan 5R Tim Gugus Meningkatkan antusiasmen seluruh staf
penerapan Kendali Mutu keperawatan dalam pelaksanaan 5R
5R khusus 5R

8
3 Budaya Mengoptimalkan Lomba 5R Pelaksanaan lomba antar semua ruangan Meningkatkan partisipasi semua ruangan Seluruh Februari dan
Kerja pelaksanaan ruangan rutin untuk 5R, saat Hari ulang tahun rumah dalam aplikasi 5R ruang Agustus 2023/
Penerapan Budaya Kerja 5R 2x per tahun sakit dan HUT RI rawat inap, Tim RS dan
5R di di semua ruangan rawat jalan bidang
masing- dan IGD keperawatan
masing
ruangan
kurang
optimal

9
10

Anda mungkin juga menyukai