Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGAMPU : LUKY DWIANTORO

TUGAS

1. Bapak/Ibu mengidentifikasi satu program/kegiatan/event di tempat kerja atau


lingkungan tempat tinggal yang menuntut dilakukannya pengelolaan
lingkungan kerja yang terdiri dari 4 dimensi yaitu :

TIMBANG TERIMA /OPERAN JAGA/ HANDOVER PERAWAT


Timbang terima atau Handover di RSP dr. Ario Wirawan Salatiga sudah
menggunakan standar operasional prosedur operan jaga namun pada pelaksanaannya
masih belum efektif dalam menyampaikan informasi terkait kondisi terkini pasien,
sehingga diperlukan suatu metode untuk meningkatkan keefektifan operan jaga
seperti komunikasi efektif menggunakan metode SBAR.
Hasil survey pendahuluan menggunakan teknik observasi yang dilakukan di 3 (tiga)
ruang rawat inap RS Paru dr Ario wirawan didapatkan hasil bahwa handover yang
dilakukan oleh perawat masih belum optimal. Pelaksanaan handover kurang optimal
karena terdapat kepala ruang, ketua tim, dan perawat pelaksana datang terlambat,
perawat yang sibuk menyiapkan rekam medik untuk visit dokter dan tidak mengikuti
Handover, serta penyampaian informasi pada saat handover yang kurang baik.
Perawat belum menyampaikan keadaan, masalah, dan kebutuhan pasien dengan
metode SBAR yang benar pada perawat shift selanjutnya. Hasil wawancara dengan
salah seorang kepala ruang, menyatakan bahwa beberapa kali perawat jaga harus
menayakan ulang kepada shift jaga sebelumnya karena ketidaklengkapan informasi
saat handover, padahal perawat seblumnya sudah pulang dinas. Analisa sementara
dari hasil wawancara dan observasi bahwa kepedulian perawat manajer untuk
merubah komunikasi SBAR dalam handover masih belum ada.
Empat dimensi dalam pengelolaan lingkungan kerja terkait dengan pelaksanaan
handover :
a. Mengelola Lingkungan dan Fasilitas Kerja, terdiri atas :
1. Lingkungan kerja fisik

Rumah sakit Paru dr ario wirawan salatiga adalah rumah sakit tipe A
khusus dan salah satu RS vertikal milik kementerian Kesehatan. Fasilitas
kerja khususnya dibidang keperawatan sudah cukup baik. Alat – alat terkini
yang menunjang pelayanan keperawatan hamper semua di punyai dengan
kualitas yang baik. Untuk bangunan Gedung, khususnya nurse station
Sebagian besar adalah bangunan lama yang kurang mendukung dengan
kondisi saat ini. Hal ini secara tidak langsung juga berpengaruh dalam
pelaksanaan handover karena ruangan nurse station yang sempit dan sedikit
ruangan untuk peruntukan lainnya.

2. Lingkungan kerja non fisik


1. Struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan, dan
budaya organisasi. Selain lingkungan fisik, lingkungan non-fisik juga sangat
memengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan non-fisik ini bisa berupa budaya
yang diciptakan oleh perusahaan. Budaya ini bisa diukur dengan kebiasaan
yang ada, karakter para pemimpin, maupun bagaimana struktur organisasi
perusahaan. Mengapa hal ini dapat memengaruhi kinerja karyawan? Tentu
saja iya, dikarenakan karyawan akan berinteraksi langsung dengan atasan dan
karyawan lainnya. Meskipun setiap orang memiliki karakter masing-masing
dalam dirinya sendiri, namun biasanya SDM akan mengikuti bagaimana pola
interaksi dan kebiasaan-kebiasaan yang diberlakukan oleh perusahaan.

b. Mengelola Lingkungan Kerja yang Positif

Budaya dan lingkungan kerja yang positif salah satu faktor dalam
kenyamanan bekerja. Sampai saat ini lingkungan kerja RS Paru dr Ario wirawan
yang positif, khususnya di dalam pelayanan keperawatan masih ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian. Seperti halnya, seorang manajer ruangan yang
datang terlambat, tanpa ada yang berani menegur, selalu ada yang ijin jemput
sekolah anaknya, ada perawat yang tidak ikut timbang terima, Timbang terima
yang belum sesuai SPO, dll. Beberapa ciri khas lingkungan kerja yang positif
diantaranya adalah :

1. Produktivitas baik dan stabil


Secara umum pelayanan keperawatan sudah cukup baik, produktifitas akan
layanan keperawatan baik dan stabil
2. Komunikasi yang terbuka.
Komunikasi antar bawahan dengan atasan berjalan dengan baik dan penuh
kekeluargaan. Namun komunikasindalam timbang terima/ handover belum
sepenuhnya menerapkan SPO komunikasi SBAR dalam handover
3. Saling menghargai.
Iklim saling menghargai didalam suatu unit ruangan sudah berjalan dengan
baik
4. Peluang berkembang.
Peluang atau kesempatan untuk berkembang sebenarnya sangat terbuka dan
luas. Hal ini didukung oleh SDM yang relative muda – muda,Keterbukaan
informasi, dan dan berbagai jenis layanan kepada masyarakat terus ditambah
seperti; dokter spesialis dan pemeriksaan penunjang.
5. Energi positif.
Masih ada seorang manajer dalam keperawatan yang belum memberikan
contoh yang baik dalam bekerja. Role model seorang pimpinan masih perlu
dibenahi, sebagai pemantik energi positif dalam atmosfer kerja. Khususnya
dalam pelaksanaan handover.
6. Dukungan perusahaan.
Rumah sakit dengan direktur utama sebagai pimpinan institusi layanan
sangan mendukung akan perkembangan dan kemajuan di semua unit layanan,
termasuk dalam layanan keperawatan
7. Work-life balance.

a. Mengelola Perubahan Lingkungan Kerja


b. Mengelola Lingkungan Kerja yang Profesional

Masing-masing dimensi perlu diaplikasikan sampai pelaksanaan sub-sub dimensinya


sesuai kebutuhan.

8. Bapak/Ibu melakukan identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan aplikasi masing-


masing dimensi dan subdimensi dalam pengelolaan kegiatan/event tersebut.

9. Bapak/Ibu menyusun rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam


pengelolaan program/kegiatan/event tersebut.

10. Program/kegiatan/event yang diidentifikasi sebaiknya dikaitkan dengan


konsep/variable/judul tesis

Keterangan :

Batas pengumpulan maksimal hari Sabtu, 17 Desember 2022 pukul 23.59.

Anda mungkin juga menyukai