DEPARTEMEN MANAJEMEN
RUANG PAVILIUN MAWAR
RUMKIT TK II dr. SOEPRAOEN MALANG
Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Kepaniteraan Klinik
Departemen Manajemen
yang Dibimbing Oleh Ns. Linda Wieke, S.Kep dan Ns. Ririn Triwidayanti, S.Kep
Oleh:
Kelompok 2B
Sayyidati Oktia P. F
105070203131002
Yolanda Annisa A
105070201131011
Yossie Charolina
105070201131015
BAB I
PENDAHULUAN
(2006)
mengemukakan
bahwa
keperawatan
sebagai
profesi
saling
bergantung,
saling
mempengaruhi
dan
saling
keperawatan
Indonesia
dalam
proses
profesionalitas.
Proses
tenaga
kesehatan/keperawatan
yang
tersedia
dengan
tuntutan
karyawan,
pengelolaan
anggaran
serta
perencanaan
Program pendidikan
mampu
menggunakan
keterampilan
manajemen
dan
melakukan
pengkajian
terhadap
pelaksanaan
asuhan
alternatif
melaksanakan
alternatif
pemenuhan
kebutuhan
dan
dan
mengintegrasikan
konsep
manajemen
dijadikan
sebagai
sarana
dukungan,
masukan,
atau
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2.1.
TERAS
1
2
A
1
1
A
1
0
A
1
2
B
1
1
B
1
0
B
9
B
7
A
8
A
B
8
B
6
B
Keterangan:
A : Ruang Perawat
8A
: Kamar 8A
B : Dapur
8B
: Kamar 8B
: Kamar 1
9A
: Kamar 9A
: Kamar 2
9B
: Kamar 9B
: Kamar 3
10A
: Kamar 10A
: Kamar 4
10B
: Kamar 10B
: Kamar 5
11A
: Kamar 11A
6A : Kamar 6A
11B
: Kamar 11B
6B : Kamar 6B
12A
: Kamar 12A
7A : Kamar 7A
12B
: Kamar 12B
7B : Kamar 7B
BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN
3.1.
Hasil Pengkajian
3.1.1. Pengkajian 5 M
1. Man
Jumlah Tenaga
Kualifikasi tenaga keperawatan di Paviliun Mawar Rumah Sakit
Tingkat II Dr Soepraoen berjumlah 12 orang dengan rincian sebagai
berikut :
a. Tenaga Keperawatan
Tabel 3.1
No.
Kualifikasi
1.
S1
Keperawatan
2.
DIII
Keperawatan
3.
SPK
Jenis
Jumlah
HR
PNS
TNI
PNS
HR
Magang
PNS
HR
TNI
1
3
7
1
Jumlah
total
Prosentase
8,3%
10
83,4%
8,3%
12
100%
Jumlah
No.
1.
Kualifikasi
Jumlah
Presentase
Pekarya
3
100%
Total
3
100%
Berdasarkan tabel di atas diinterpretasikan bahwa sebagian besar
Kualitas Tenaga
Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
yang
dilakukan
didapatkan
No
Nama
Pendidikan
Masa
Kerja
Jenis
Ketenagaan
1.
Ns. Ririn T,
S.Kep
S1
Keperawatan
17 tahun
PNS
2.
Yatin
3.
Siswanto
4.
Kasan
5.
Tri Tugas
6.
Andik
7.
Erva
8.
Istiana
9.
Ika
10.
Pradika
Duan
11.
Sismawati
12.
Siti
Miftaqul M
Pelatihan
yang Pernah
Diikuti
BLS, EKG,
MB
EKG, Patient
Safety,
Clinical
Instructure,
Transfusi
darah
DIII
Keperawatan
13 tahun
PNS
SPK
20 tahun
TNI
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
DIII
Keperawatan
tahun
PNS
16 tahun
PNS
tahun
HR
3 tahun
HR
tahun
HR
12 tahun
HR
BCLS
1 tahun
HR
BCLS
tahun
HR
1,5 tahun
HR
Keterangan
Sedang
menempuh
pendidikan
S1
keperawatan
BLS, BCLS
BCLS
No. Tempat
Tidur
1
2
3
6A
6B
7A
7B
8A
8B
9A
9B
10A
10B
11A
11B
12A
12B
Diagnosa Medis
Vetigo
CVA, BP
Fraktur Collum Femur
IMA
Nefrolitiasis
CHF, Asites, Edema tungkai
OF
Observasi Hematuri
OF
Colic Ureter
Melena, Colelitiasis
Hepatitis
Lipoma
Dyspagia
IMA
DM, Ulkus Root
DM
Tingkat
Ketergantungan
P
P
P
M
P
P
P
P
P
M
P
P
M
T
M
T
P
Tabel 3.5. Diagnosa dan Skor Ketergantungan Pasien di Ruang Paviliun Mawar
RS Tingkat II Dr Supraoen pada tanggal 24 Juni 2014
Tim
No. Tempat
Tidur
1
2
3
4
5
6A
6B
7A
7B
8A
Diagnosa Medis
Vertigo
CVA, BP, Parkinson
Fraktur Collum Femur
OF
BPH
IMA
Nefrolitiasis
CHF, Asites, Edema tungkai
OF
Observasi Hematuri
Skor
Ketergantungan
P
T
T
M
M
P
P
P
P
P
8B
OF
9A
Colic ureter
9B
Melena, Cholelitiasis
10A
Hepatitis
10B
Lipoma
11A
Dyspagia
11B
IMA
12A
Ulkus root, DM
12B
DM
Keterangan: T:Total care; P: Partial care; M: Minimal care
P
M
T
P
M
T
M
T
P
No. Tempat
Skor
Diagnosa Medis
Tidur
Ketergantungan
1
Vertigo
P
2
CVA, BP, Parkinson
T
3
Fraktur Collum Femur
T
4
OF
M
5
BPH
M
6A
IMA
P
6B
Nefrolitiasis
P
7A
CHF, Asites, Edema tungkai
T
7B
OF
P
8A
Observasi Hematuri
P
8B
OF
P
9A
Colic ureter
M
9B
Melena, Cholelitiasis
P
10A
Hepatitis
P
10B
Lipoma
P
11A
Dyspagia
T
11B
IMA
M
12A
Ulkus root, DM
T
12B
DM
P
Keterangan: T:Total care; P: Partial care; M: Minimal care
Berdasarkan tabel di atas diinterpretasikan bahwa pada tanggal 25
Juni 2014 terdapat 19 pasien, sebanyak 26% pasien yang dirawat memiliki
tingkat ketergantungan minimal, 42% memiliki tingkat ketergantugan parsial,
dan 32% memiliki tingkat ketergantungan total.
1. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Berdasarkan Metode Gillies
2 x 6 = 12 jam +
53 jam
Keperawatan tidak langsung
17 x 1 jam = 17 jam
Penyuluhan
17 x 15 menit = 105 menit = 4.25 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
53 jam + 17 jam + 4.25 jam = 74.25 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari
Total waktu keperawatan = 74.25 jam
= 11 orang
Waktu kerja efektif
7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 11 = 5 orang
Sore = 35% x 11 = 4 orang
Malam = 17% x 11 = 2 orang
Tanggal 24 Juni 2014
a. Tingkat ketergantungan pasien
4) Minimal : 5 orang
5) Parsial
: 9 orang
6) Total
: 5 orang
b. Kebutuhan Perawat
Keperawatan Langsung
Minimal
5 x 2 = 10 jam
Parsial
9 x 3 = 27 jam
Total
5 x 6 = 30 jam +
67 jam
Keperawatan tidak langsung
19 x 1 jam = 19 jam
Penyuluhan
19 x 15 menit = 285 menit = 4,75 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
67 jam + 19 jam + 4.75 jam = 90.75 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari
Total waktu keperawatan=
90.75 jam = 13 orang
Waktu kerja efektif
7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 13 = 6 orang
Sore = 35% x 13 = 5 orang
5 x 6 = 30 jam
67 jam
Keperawatan tidak langsung
19 x 1 jam = 19 jam
Penyuluhan
19 x 15 menit = 4,75 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
67 jam + 19 jam + 4.75 jam = 90,75 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari
Total waktu keperawatan=
90,75 jam = 13 orang
Waktu kerja efektif
7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 13 = 6 orang
Sore = 35% x 13 = 5 orang
Malam = 17% x 13 = 2 orang
Berdasarkan rumus Gillies didapatkan hasil perhitungan rata-rata
jumlah perawat perhari adalah 13 orang, yaitu 6 perawat dinas pagi, 5
perawat dinas sore dan 2 perawat dinas malam.
2. Material and Machine
1) Peralatan dan Fasilitas
a. Fasilitas untuk pasien
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Ruang
Paviliun Mawar RST dr. Soepraon tentang inventaris, fasilitas dan
bahan obat-obatan yang tersedia dengan perincian sebagai berikut :
Kapasitas ruang Paviliun Mawar ada 19 tempat tidur, terdiri dari :
1) Kelas I
Terdiri dari 1 kamar untuk 1 penderita, kamar mandi di dalam, air
panas, TV, Kulkas, 1 extra bed untuk keluarga.
2) Kelas II
Terdiri dari 1 kamar untuk 2 penderita, kamar mandi di dalam, air
panas, TV.
b. Fasilitas untuk perawat
1) Nurse station
Almari Obat
Ambubag Dewasa
Bag Hot (Wwz)
Bag Ice (Escrap)
Bak Instrumen Besar
Bak Instrumen Kecil
Bak Instrumen Sedang
Bengkok Stainless
Brankart
Com Tutup 12 Cm
ECG
Gunting Verband
Korentang
Kursi Roda
Lampu Senter
Lampu Tindakan
Manometer O2
Matras Anti Dekubitus
Nebulizer
Orofaring tube/mayo
2
1
1
2
2
1
3
2
1
2
1
1
1
2
2
1
7
1
1
1
2
1
1
2
2
1
3
2
1
2
21
22
23
24
25
26
27
28
dewasa
Pinset Anatomi
Pispot
Reflek Hammer
Tempat Tidur Multifungsi
Standar Infus Beroda
Sterilisator Kering
Stetoscope Dewasa
Suction Dewasa
5
13
1
19
5
1
1
1
5
13
1
19
5
1
1
1
1
1
1
2
2
1
6
1
1
1
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Tabung O2 Kecil
Tensimeter dewasa
Termometer Axila
Timbangan BB
Tongspatel stenlis
Torniquet
Troli Tindakan
Tromol Kecil
Urinal Plastik
Waskom Mandi Steinlis
Lampu Pembaca Foto
Pinset Chirugi
Meja ECG
Tensi Meter Beroda
Troli dua lubang baskom
1
2
0
1
1
1
2
1
10
4
1
2
1
1
2
44
mandi
Dispencer auto soap
1
2
1
1
1
2
1
10
1
2
1
2
3
Baki Kayu
Baki Melamin
Bantal Dewasa
Bel Pasien
Ceret Aluminium
Dispencer
Galon Aqua
Jam Dinding
Kasur Pasien Dewasa
18
23
23
23
1
1
1
12
23
17
23
23
10
Busa
Kasur Penunggu
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Pasien
Kereta Makan
Kunci Inggris
Kulkas
Kulkas Pasien
Kursi Petugas Jaga
Lap Dapur
Loker Petugas
Meja Dapur
Meja Makan Pasien
Meja Pasien
Papan Tulis
Rak Handuk
Rak Sepatu Plastik
Tempat Sampah Kecil
1
1
1
5
11
5
1
1
18
23
2
8
1
3
1
1
5
11
5
1
1
18
23
2
8
1
3
25
Terbuka
Tempat Sampah
26
27
28
29
30
31
Tanggung Tertutup
Troli Baju Kotor
AC
Almari Linen
Kompor Gas
Meja Kepala Ruangan
Meja Perawat
1
5
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
23
1
1
1
12
23
32
33
34
35
36
37
38
Regulator Gas
Stavolt
Tabung Elpigi
Telepon Fleksi
Telepon Permanen
Televisi 21 In
Tempat Tidur
1
9
1
1
1
12
5
1
9
1
1
1
12
5
39
Penunggu
Tempat Tidur Pasien
23
23
Tanggal
24/06
P
S
25/06
P
S
Persiapan:
1. Buku laporan shift sebelumnya
2. Membaca
laporan
shift
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
sebelumnya.
Shift yang akan mengoperkan,
No.
3.
Langkah-langkah
sampaikan.
Shift yang
akan
menerima
mengucapkan
pagi/
salam
(selamat
assalamualaikum)
dan
lakukan operan.
Perkenalkan diri
perawat
3.
menyebut
dan
mengidentifikasi
nama,
4.
alamat, no register
Jelaskan kondisi / keadaan umum
5.
klien.
Jelaskan tindakan keperawatan
6.
teratasi
7.
sebagian
belum
atau
8.
9.
hal-hal
atau
10.
tindakan
penting pada
11
pasien dioperkan.
Perawat
yang
menyerahkan
mengoperkan
semua
berkas
1.
kembali
ke
Nurse
2.
Station
Berdoa bersama yang di pimpin
3.
4.
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
bagi
5.
anggota
sebelumnya.
Mengucapkan
tim
selamat
shift
bekerja
18
18
18
18
18
85% 85% 85% 85% 85%
18
85%
Keterangan :
: Dilakukan
: Tidak Dilakukan
Keterangan:
Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift lain
dengan waktu, isi dan strategi yang telah ditentukan. Operan dilakukan sebesar
85% pada tanggal 23-25 Juni 2014.
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan
kegiatan konsultasi. Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Post conference adalah
diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada
pasien. Pada tanggal 23-25 Juni 2014 pelaksanaan conference di Ruang
Paviliun Mawar yaitu sebagai berikut :
1) Pre conference hanya dilakukan 1 kali yaitu pada tanggal 23 Juni 2014 di
2)
3)
4)
5)
Paviliun Mawar
Tidak dilakukan middle conference pada Paviliun Mawar.
Post conference belum dilakukan di Paviliun Mawar
Tidak dilakukan pembacaan doa sebelum aktivitas kerja di ruangan
Tidak dilakukan pembacaan SOP tindakan setiap dinas pagi setelah Pre
Conference
b. Preconfrence
No.
Langkah-langkah
23/06
Tanggal
24/06
25/06
1.
2.
D
V
V
3.
awal
Berikan pengarahan kepada
T
V
V
T
V
V
5.
kepada tim
Berikan kesempatan
pada
serta
tim
pasien
membagi
Tim
untuk
mempresentasikan
kasus
Klien:
nama,
umur, no register
Diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan dan
data focus yang menunjang
Tindakan
keperawatan
yang sudah dilakukan dan
7.
hasilnya.
Rencana tindak lanjut
Masalah yang di hadapi
Berikan kesempatan kepada
Tim
yang
mendiskusikan/
menanggapi,
lain
untuk
bertanya/
memberikan
8.
masukan.
Karu / Katim mencatat hasil
9.
lakukan.
Karu memberikan penekanan
untuk
pelaksanaan
tindakan.
Tanyakan kesiapan anggota
11
12
untuk
pelaksanaan
post
konferens
13 Mengucapkan salam
14 Mengucapkan selamat bekerja
TOTAL
Prosentase
Keterangan :
D
Dilakukan
Tidak Dilakukan
V
V
V
V
V
10
4
8
6
6
71% 28% 57% 43% 43%
V
8
57%
c. Post Conference
No.
Langkah-langkah
1.
2.
3.
23/06
D
T
V
V
V
Tanggal
24/06
D
T
V
V
V
25/06
D
T
V
V
V
4.
menjelaskan
pasien
kelolaannya.
Memberikan
kesempatan
kepada
Tim
untuk
mempresentasikan
kasus
5.
menanggapi,
6.
memberikan masukan.
Karu / Katim mencatat hasil
7.
dari
8.
hal-hal
yang
telah
di
penekanan
perlu
melakukan
di
perhatikan
Tanyakan kesiapan anggota tim
untuk
10.
11.
yang
lakukan.
Karu memberikan
pada
9.
diskusi
V
V
V
V
V
V
kegiatan
pelayanan keperawatan.
Mengucapkan salam
Mengucapkan selamat bekerja
TOTAL
Prosentase %
Keterangan :
D
Dilakukan
Tidak Dilakukan
3
8
3
8
2
27% 73% 27% 73% 18%
9
82%
Tarif
Adm
Biaya
Makan
Kamar
Kelas I
Kelas II
420.000
310.000
15.000
15.000
40.000
35.000
161.000
118.000
Jasa
Dokter
Perawat
137.500
93.500
66.500
48.500
Fasilitas:
Kelas I
Kelas II
Tarif
Adm
Biaya
Makan
Kamar
Kelas I
Kelas II
387.100
287.600
15.000
15.000
40.000
35.000
161.100
118.600
Jasa
Dokter
Perawat
110.000
75.000
61.000
44.000
Fasilitas:
Kelas I
Kelas II
5. Market
a. Efisiensi Ruang Rawat Inap
- BOR
Hasil pengkajian analisis selama tanggal 23-25 Juni 2014 di Paviliun
Mawar RS Tingkat II Dr Soepraoen.
Tgl
Jumlah
BOR
(Px/Bed x 100%)
23/06/14
Bed
19
Px
17
89,5%
24/06/14
25/06/14
26/06/14
19
19
19
19
19
18
100%
100%
94,7%
Bulan
No.
Bulan
Diagnosa
Jumlah
1
Februari
Ca dan CKD
6 dan 5
2
Maret
DM
5
3
April
Fraktur
7
4
Mei
CVA
6
Tabel diatas menunjukkan bahwa kasus terbanyak yang dirawat di
Paviliun Mawar adalah
Jumlah mortalitas tiga bulan terakhir
Bulan
PX
Mortalitas
Maret
83
April
68
Mei
70
Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir tidak ada
pasien meninggal yang dirawat di Paviliun Mawar.
b. Jenis pembayaran
- BPJS/JKN
Askes aktif, Askes Non Hankam (ANH), Askes Hankam (AH),
Asuransi
Mandiri,
Jamkesmas,
pegawai
pemerintah
non
Pelayanan
kepangkatan
rawat
jalan
berlaku
Prajurit/PNS
TNI
sama
AD
bagi
beserta
seluruh
strata
keluarganya.
Pelayanan
Kesehatan
Terpadu
dengan
gelang
berwarna
biru
dan
perempuan
dapat terlaksana.
Cuci tangan
Program ini merupakan program yang dijalankan oleh Instalasi
Rawat Inap saat ini. Program ini penting dalam mengurangi
resiko infeksi pada pasien. Semua perawat sudah melaksanakan
cuci tangan pada saat sebelum dan sesudah melaksanakan
Katim 1
Katim 2
2. Uraian tugas
a. Kepala Ruangan
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Uraian Tugas
Dilakukan
KEPALA RUANG
1. Melaksanakan
meliputi:
fungsi
perencanaan
(p1)
Tidak
dilakukan
perawat
primer
dan
tugasnya
masing-masing.
dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi
jumlah
perawat
yang
strategi
pelaksanaan
mengetahui
perawatan.
f.
Mengikuti
visite
dokter
untuk
terwujudnya
visi
dan
misi
tenaga
rencana
keperawatan
kualifikasi
dari
untuk
kebutuhan
segi
ruang
jumlah
rawat,
maupun
koordinasi
m. Menyusun
rencana
mutu.
2. Melaksanakan
kegiatan
fungsi
pengendalian
penggerakan
dan
penugasan
yang
metode
digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
e. Mengatur
dan
mengendalikan
tenaga
keperawatan.
f.
g. Menyelenggarakan konferen.
h. Mengatur
dan
V
V
mengkoordinasikan
seluruh
Melaksanakan
orientasi
kepada
tenaga
yang
menggunakan
ruang
Membimbing
tenaga
keperawatan
untuk
berkala/sewaktu-
pertemuan
kesempatan/ijin
keperawatan
untuk
kepada
mengikuti
staf
kegiatan
sesuai
kebutuhan
berdasarkan
dan
mengkoordinasikan
pasien
dan
mengatur
infeksi/non
infeksi,
untuk
Meneliti
pengisian
formulir
sensus
harian
pasien
sesuai
dengan
program
dietnya.
t.
penyuluhan
kesehatan
pada
dinas.
x. Mengatur
dan
mengendalikan
tenaga
3. Melaksanakan
fungsi
pengawasan,
dan
menilai
mahasiswa
penilaian
yang
kinerja
berada
tenaga
dibawah
pujian
kepada
perawat
yang
peningkatan
motivasi
dalam
Menginformasikan
hal-hal
yang
dianggap
bawahan
yang
mengalami
Melalui
komunikasi,
berkomunikasi
langsung
V
mengawasi
dengan
dan
perawat
upaya
pelaksanaan
dan
b. Ketua TIM
Uraian Tugas
Dilakukan
Tidak
dilakukan
KETUA TIM
ruangan/
perawat
mengadakan
associate/
serah
terima
anggota
tugas
tim
setiap
penggantian dinas.
b. Melakukan pembagian tugas kepada perawat
f.
V
V
j.
kejadian
diluar
dugaan
yang
tidak
diinginkan.
k. Mengatur waktu istirahat.
l.
perawat
pagi,
sore,
dan
malam
keperawatan
pasien
yang
sudah
konsultasi
dari
anggota
V
tim
dan
anggota
tim,
pelaksanaan
asuhan
maupun horizontal.
s. Melakukan penyuluhan kepada pasien/keluarga
V
V
tim.
v. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana.
w. Mengawasi proses asuhan keperawatan yang
didik.
Total
17
Prosentase
70,83%
29,17%
pembagian
tugas
kepada
perawat
associate
dengan
tentang
tugas
anggota
tim,
pelaksanaan
asuhan
Dilakukan
ANGGOTA TIM
a. Memberikan
pelayanan
keperawatan
secara
masalah klien.
2) Melaksanakan
tindakan
perawatan
sesuai
dengan rencana.
diberikan.
4) Mencatat atau melaporkan semua tindakan
perawatan dan respon klien pada catatan
Tidak
dilakukan
perawatan.
b. Melaksanakan program berikut dengan penuh
tanggung jawab:
1) Pemberian obat.
2) Pemeriksaan laboratorium.
penderitaan
klien
dengan
V
V
V
V
dengan kemampuannya.
f.
meninggal.
2) Rujukan dan penyuluhan PKMRS.
Menciptakan
dan
memelihara
kebersihan,
dengan penyakitnya.
l.
Kode Berkas
5
6
%
7
10
50
50
A
1
Pengkajian
Mencatat data
dengan
pedoman pengkajian
Data dikaji sejak pasien masuk sampai
pulang
Masalah
40
kesenjangan
yang
dikaji
dirumuskan
antara
status
berdasarkan
Rata-rata
47%
kesehatan
B
1
50
40
C
1
2
3
actual/potensial
Rencana tindakan
Berdasarkan diagnosa keperawatan
Disusun menurut urutan prioritas
Rumusan tujuan mengandung komponen
V
-
V
-
V
V
V
V
-
V
-
50
10
40
50
70
47%
36,7%
D
1
2
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
50
100
3
4
V
V
V
-
V
V
30
50
E
1
70
respon
pasien
57,5%
85%
ditentukan
Perawat mengevaluasi
respon
pasien,
100
tindak lanjut.
Catatan asuhan keperawatan
Menulis pada format yang baku
Pencatatan dilakukan sesuai
dengan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
60
70
perawat
70
100
mancantumkan
4
paraf/nama
jelas
75%
dan
disimpan
58,03%
Berdasarkan hasil survey pada 10 rekam medik klien, didapatkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang
paviliun mawar sudah cukup dengan prosentase rata-rata 58,03%, namun rencana tindakan keperawatan selalu menyesuaikan
pada rencana medis dokter. Rencana mandiri keperawatan jarang ditulis.
Orientasi ruangan
Kepala ruangan dan perawat-perawat yang bertugas di Ruang Paviliun
Mawar selalu mengorientasikan setiap karyawan baru yang telah
dipilih oleh WATNAP. Orientasi diantaranya pengenalan anggota
tenaga kerja yang ada di ruangan, orientasi ruangan, peralatan,
peraturan-peraturan yang berlaku di ruangan, dll.
f.
Sedangkan
untuk
pengembangan
staf
berupa
pelatihan,
4. Pendelegasian
Dalam proses pendelegasian tugas, wewenang dan tanggung jawab
apabila ada perawat yang tidak masuk maupun cuti sepenuhnya
ditentukan oleh kepala ruangan dengan mempertimbangkan kebutuhan
dan ketersediaan tenaga keperawatan. Alur pendelegasian dilakukan dari
atasan ke bawahan.
5. Mekanisme penyelesaian masalah: manajemen konflik
Konflik yang terjadi di Ruang Paviliun mawar diselesaikan bersifat
accidental dan secara kekeluargaan. Apabila ada kasus dan masalah
diselesaikan secara internal, namun jika masalah tidak dapat diselesaikan
dapat berkonsultasi dengan Ka. Instalasi Rawat Inap. Kepala Ruang
menggunakan teknik penyelesaian konflik secara kompromi atau
negosiasi secara bersama-sama.
D. Fungsi Pengendalian
1. Penampilan kerja
Kinerja perawat dinilai secara langsung oleh karu tanpa pedoman
penilaian dan tidak terdokumentasikan.
2. Pengendalian mutu
a. Patient safety
Kejadian jatuh
Pengkajian resiko jatuh pada pasien dilakukan setiap hari
menggunakan Morse Scale. Dari hasil pengkajian selama 3 hari (23 25
Juni 2014) tidak didapatkan pasien yang mengalami kejadian jatuh
selama mendapatkan perawatan di ruang paviliun mawar. Selama
observasi side rail terkadang tidak dipasang dan didapatkan rata-rata
jumlah pasien resiko jatuh adalah sebanyak 9 orang.
47
Pasien Restrain
Dari hasil pengkajian yang dilakukan selama 3 hari (23 25 Juni
= 25 %
Angka kejadian kesalahan pada pemberian obat oleh perawat
Dari hasil pengkajian selama 3 hari (23 25 Juni 2014) tidak
48
b. Tingkat Kepuasan
Pasien
1) Untuk mengetahui tingkat kepuasan dilakukan dengan metode pengisian
kuesioner
2) Langkah pertama adalah mengetahui berapa pasien yang dapat
dimasukkan dalam penilaian tingkat kepuasan. Syaratnya antara lain
dirawat selama 3 hari, tidak pulang paksa, dan pulang hidup.
3) Langkah kedua dilakukan penilaian tingkat kepuasan pada pasien yang
masuk kriteria penilaian. Dilakukan pembagian kuesioner kepada pasien
untuk menjawab indikator-indikator kepuasan seperti kelengkapan dan
ketepatan informasi, penurunan kecemasan, keprofesionalan perawat,
kenyamanan pasien, terhindarnya pasien dari bahaya, dan sikap perawat
yang ramah dan empati.
Gambar 2.
Diagram Tingkat
Kepuasan
Perawat
Dari 12 perawat dilakukan penyebaran angket kepada 7 orang
perawat. Didapatkan 71% memiliki tingkat kepuasan puas, sedangkan
sebanyak 29% memiliki tingkat kepuasan tidak puas.
49
c. Kecemasan Pasien
Sedangkan
jumah
responden
dengan
tingkat
kecemasan sedang.
kecemasan
ringan
besar
responden
dengan
kategori
kecemasan
sedang
dan efisien.
Standar kinerja
Standar kinerja perawat ruang pavilion mawar mengikuti standar
yang diberlakukan oleh RS.
3
4
5
Bobot Rating
Skor
0,03
+4
0,12
0,05
+4
0,2
0,07
+3
0,21
0,047
+2
0,94
0,06
+2
0,12
50
6
7
8
9
10
11
12
No
1
3
4
5
7
8
9
10
0,02
+2
0,04
0,03
+3
0,09
0,04
+3
0,12
0,042
+3
0,126
0,02
+2
0,04
0,047
+4
0,28
0,06
+3
0,18
2,466
51
No
1
prosentase 80%.
Sistem pemberian gaji pegawai golongan tentara berasal dari
-4
0,4
0,02
-3
0,06
0,01
-3
0,03
0,005
-3
0,015
0,02
-3
0,06
melakukan tindakan.
RS mempunyai beberapa rencana strategis yang harus
dijalankan oleh Instalasi rawat inap yaitu program komunikasi
No
1
0,565
0,015
-3
0,045
0,01
-2
0,02
0,017
-3
0,051
0,04
-3
0,12
0,326
Penghitungan SWOT
Skor Faktor Internal
= -1,28 = -1,3
Skor Faktor Eksternal = skor kesempatan skor ancaman
= 0,565 0,326
= 0,239 = 0,2
KURVA SWOT
Mengubah strategi
Kuadran III
(0,2)
(- 1,3)
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisa data dengan menggunakan analisa SWOT tersebut di atas
dapat disimpulkan pernyataan masalah sebagai berikut:
1. Terdapat kejadian dekubitus sebanyak 25%. Selain itu juga ditemukan pasien
dengan kateter merembes sebanyak 16%, flebitis sebanyak 31.58%..
Sehingga pengelolaan terhadap patient safety masih kurang.
2. Terdapat 30% obat yang ditemukan kadaluwarsa dan tidak ditempatkan
secara terpisah dengan obat yang belum kadaluwarsa. Sehingga pengelolaan
obat di Pavilliun Mawar masih kurang.
3. 95% pasien dan keluarga pasien, serta 75% pekarya belum mengerti tentang
cuci tangan 6 langkah dan 5 waktu mencuci tangan.
4. Masih ditemukan pasien yang lupa harus puasa sebelum operasi karena
kurangnya KIE dari perawat ruangan.
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN POA
PENYELESAIAN MASALAH
53
Setelah dilaksanakan pengkajian selama tiga hari (23 Juni 25 Juni 2014),
didapatkan
beberapa
permasalahan
di
ruang
Paviliun
mawar,
untuk
2.
3.
4.
5.
No
1
Masalah
Terdapat
kejadian
Mg
5
Sv
5
Mn
5
Nc
5
Af
5
Total
25
Prioritas
I
24
II
21
III
20
IV
dengan
kateter
kadaluwarsa
dan
ditempatkan
secara
obat
3
tidak
terpisah
yang
dengan
belum
kadaluwarsa.
95% pasien dan keluarga
pasien, serta 75% pekarya
belum
mengerti
tentang
54
yang
rencana
puasa
yang
hari
kedua
rencana
operasi
tidak
memahami
puasa
yang
dilakukan
sebelum
lupa/tidak
tentang
puasa
tahu
yang
= sangat penting
= penting
= kurang penting
= tidak penting
Masalah
Terdapat
Penyebab
kejadian
Alternatif Pemecahan
Masalah
1. Perawat ruangan 1. Pembuatan
dekubitus sebanyak
memiliki
ditemukan
pasien
sehingga
dengan
kateter
sempat memiliki
menempelnya di nurse
waktu
station.
merembes
sebanyak
flebitis
16%,
sebanyak
beban
SOP
tidak
untuk
melakukan
screening.
2. BOR
ruangan
tinggi,
pencegahan dekubitus.
pengkajian
dekubitus
dan
setiap
pasien
sehingga
55
sebanyak.
terlalu
banyak
pasien
risiko dekubitus.
yang 4. Melakukan
harus
dirawat
sehingga
jadwal
evaluasi
miring
kanan
miring kiri.
menurunkan
5. KIE
perhatian
pada
keluarga
pasien
perawat
pada
masing-masing
tentang
pasien.
6. Dilakukan
screening
3. Jumlah kasur air
terhadap
pasien
untuk
pasien
dekubitus dan resiko
dekubitus
jatuh
terbatas.
7. Memberikan tanda pada
4. Banyaknya
bed pasien yang memiliki
pasien
lansia
resiko
jatuh
dan
yang rawat inap
dekubitus
mencapai 50%.
5. Dari
observasi 8. Menyampaikan kepada
selama
hari
didapatkan
bahwa
tidak
staf
untuk
selalu
mengingatkan
pasien
dan
keluarga
pasien
memiliki
resiko
pernah dilakukan
yang
perawatan infus,
kateter.
2
ditemukan
kadaluwarsa
tidak
gnya
dan
kadaluwarsa
obat.
2.
screening
tanggal
tanggal
terpisah
belum kadaluwarsa
screening
mengenai
ditempatkan
secara
Kuran 1. Menetapkan
Tidak
jadwal
mengenai
kadaluwarsa
obat.
2. Memisahkan
obat
menurut
tahun
kadaluwarsa
dipisahkan
antara obat baru
3
95%
pasien
keluarga
dan 1.
pasien,
56
belum
mengerti
terdaat
wastafel
6 langkah dan 5
waktu
mencuci
pasien
penjelasan
tangan
Pada
cuci
yang
benar.
pengkajian Dari observasi yang 1.
hari
didapatkan
75% hari,
pasien
rencana
penjelasan
operasi perawat
mengenai
belum 2.
memahami
secara
yang
operasi,
sedangkan
kedua
puasa dijelaskan
dilakukan mendetail.
sebelum
ruangan
Tidak
mengenai
nurse masing-masing
station.
2.
ada
tangan.
Memberikan
KIE
mengenai
yang
harus
puasa
dilakukan
hari
pengkajian
didapatkan
pasien
rencana
operasi
tidak
memahami
yang
50%
puasa
dilakukan
sebelum
sedangkan
operasi,
pada
yang
lupa/tidak
tahu
57
Prioritas
Masalah
1. Pembuatan
SOP
pencegahan dekubitus.
2. Pembuatan pengkajian
dekubitus
dan
menempelnya di nurse
station.
3. Membuat jadwal miring
kanan miring kiri pada
setiap
setiap
pasien
risiko dekubitus.
4. Melakukan
evaluasi
jadwal
miring
kanan
miring kiri.
5. KIE
pada
keluarga
pasien
tentang
pentingnya miring kanan
miring kiri.
6. Dilakukan
screening
terhadap
pasien
dekubitus dan resiko
jatuh
7. Memberikan tanda pada
bed pasien yang memiliki
resiko
jatuh
dan
dekubitus
8. Menyampaikan kepada
staf
untuk
selalu
mengingatkan
pasien
dan keluarga pasien
yang memiliki resiko
jatuh dan dekubitus
1. Menetapkan
jadwal
screening
mengenai
tanggal kadaluwarsa obat
2. Memisahkan
obat
menurut
tahun
kadaluwarsa
Jumlah
MxIxV
E
25
3,25
16
2,4
12
20
4,8
20
20
Efektivitas
Efisiensi
58
20
21,3
31,25
Wakil
Sekretaris
Bendahara
: Yossie Charolina
Nama
Yossi
Yusi
Yola
Ema
PP
KR
KT2
KT1
59
PP
KR
KT2
KT1
PP
KR
KT2
KT 1
PP
KR
KT2
KT1
PP
KR
KT2
KT1
PP
KR
KT2
KT 1
KT2
KT1
PP
KR
KT2
KT1
PP
KR
KT2
KT1
PP
KR
10
KT2
KT1
PP
KR
11
KT 2
KT1
PP
KR
12
KT2
KT1
PP
KR
13
14
KR
PP
KT 1
KT2
15
KR
PP
KT 1
KT2
16
KR
PP
KT 1
KT2
17
KR
PP
KT 1
KT2
18
KR
PP
KT 1
KT2
19
KR
PP
KT 1
KT2
20
21
KT1
KT2
KR
PP
22
KT1
KT2
KR
PP
23
KT1
KT2
KR
PP
24
KT1
KT2
KR
PP
25
KT1
KT2
KR
PP
26
KT1
KT2
KR
PP
27
Keterangan:
60
KR
KT1
KT2
PP
L
NB
: Karu
: Katim 1
: Katim 2
: Perawat Pelaksana
: Libur
: Urutan mahasiswa yang akan melakukan ronde keperawatan
1. Yola
( 5 Juli 2014)
2. Yusi
( 12 Juli 2014)
3. Ema
( 19 Juli 2014)
4. Yossi
( 26 Juli 2014)
Pengkajian
5M
dan
fungsi-fungsi
manajemen.
Penyusunan makalah diseminasi awal.
Seminar diseminasi awal.
Perumusan prioritas masalah dan alternatif
pemecahan masalah.
Minggu II- 30 Juni-16 Agustus Implementasi program.
V
Minggu
VIII
2014
11 13 Agustus 2014
13-14 Agustus 2014
15 Agustus 2014
61
NO
1
PRIORITAS
FAKTOR
WHY
WHAT
MASALAH
Terdapat kejadian 1.
PENYEBAB
Perawat
1.
dekubitus
ruangan
Sebagai indikator
sebanyak
1. Pembuatan
25%.
memiliki beban
mutu pelayanan
juga
ruang
ditemukan pasien
sehingga
mawar
dengan
sempat memiliki
perannya pada
waktu
patient safety
Selain
itu
kateter
merembes
sebanyak
flebitis
31.58%.
16%,
tidak
untuk
melakukan
sebanyak
2.
2.
WHERE
paviliun
dalam
SOP
pencegahan
Mawar
dekubitus.
2. Pembuatan
pengkajian
dekubitus
dan
menempelnya
di
nurse station.
3. Membuat
jadwal
screening
Sebagai tindakan
miring kanan miring
BOR
ruangan
pencegahan
kiri
pada
setiap
tinggi, sehingga
terhadap
setiap pasien risiko
terlalu banyak
kejadian
dekubitus.
pasien
yang
dekubitus,risiko 4. Melakukan evaluasi
harus
dirawat
jatuh. Flebitis,
jadwal miring kanan
sehingga
dan INOS.
miring kiri.
menurunkan
5. KIE pada keluarga
perhatian
perawat
pasien
pada
masing-masing
pentingnya
R. Paviliun
tentang
miring
WHEN
WHO
30 Juni-16 - Karu
- Katim
Agustus
- Perawat
2014
pelaksana
- Mahasiswa
PJ:
YOSSIE
EMA
HOW POA
1. Sosialisasi
masalah
2. Membuat
kriteria
penilaian
dekubitus dan
menempelnya
di
nurse
station
3. Mengkaji
pasien
dekubitus,
risiko
dekubitus, dan
risiko jatuh.
4. Membuat
kartu
berwarna
kuning
untuk
risiko
jatuh
62
HOW
MUCH
70%
3.
pasien
Jumlah kasur air
untuk
pasien
dekubitus
4.
terbatas
Banyaknya
pasien
hijau
pasien
untuk
risiko
dekubitus
pasien
lansia
mencapai 50%
Dari observasi
selama 3 hari
didapatkan
bahwa
dan
pada
screening terhadap
tidak
pernah
dilakukan
dekubitus.
5. Menempelkan
kartu
pada
bed pasien.
6. Memberi KIE
pada keluarga
mengenai
selalu mengingatkan
penanganan
pasien
pasien
yang
jatuh
risiko
dan dekubitus
risiko
dan
dekubitus.
7. Membuat
perawatan infus,
jadwal miring
kateter,
kanan
miring
kiri
pada
pasien
dengan risiko
dekubitus.
8. KIE
pada
pasien
dan
keluarga
mengenai
pentingnya
miring
kanan
63
pasien
bed-rest
9. Melaksanakan
rawat
tiap
infus
tanggal
genap
dan
rawat
kateter
tiap
tanggal
ganjil.
10. Membuat
buku
dokumentasi
rawat
infus,
kateter
11. Melengkapi
buku
dokumentasi
12. Membuat
kotak
rawat
nfus,
kateter.
Kotak
berisi
set
rawat
infus,dan
kateter.
13. Melakukan
evaluasi
64
dengan
cara
observasi dan
menanyakan
secara
2
ditemukan
kadaluwarsa
ada
screening
dan
mengenai tanggal
tidak ditempatkan
kadaluwarsa obat
2. Tidak dipisahkan
secara
terpisah
R. Paviliun
mutu
Mawar
pelayanan
ruang
mawar
perannya
paviliun
dalam
pada
patient safety
screening mengenai
tanggal kadaluwarsa
obat
2. Memisahkan
menurut
obat
tahun
30 Juni-16 - Karu
- Katim
Agustus
- Perawat
2014
pelaksana
- Mahasiswa
PJ:
kadaluwarsa
1.
langsung
Sosialisasi
2.
program.
Membuat
jadwal untuk
melakukan
screening
YUSI
tanggal
YOLA
kadaluwarsa
kadaluwarsa
3.
obat.
Memisahkan
obat baru dan
obat lama
sesuai tahun
4.
kadaluwarsa.
Obat yang
sudah
kadaluwarsa
tidak boleh
digunakan
lagi.
R. Paviliun
30 Juni-16 - Karu
1.
Sosialisasi
65
keluarga
pasien, Penjelasan
cuci
mutu
tangan 6 langkah
ruang
belum
hanya terdaat di
mawar
wastafel
perannya
mengerti
tentang
cuci
tangan 6 langkah
dan
waktu
mencuci tangan.
nurse
station.
2.
Tidak
ada
infeksi
menempelnya di
nosokomial.
masing-masing
ruangan pasien
Mawar
Agustus
2014
- Katim
- Perawat
2.
gambar
pelaksana
- Mahasiswa
prosedur
mengenai 6
PJ:
EMA
langkah cuci
YOSSIE
tangan dan 5
penjelasan
mengenai
tangan
masalah.
Membuat
waktu
cuci
mencuci
yang
tangan, dan
benar.
menempelnya
di masingmasing
ruangan
3.
pasien
Gambar yang
dibuat urut
dari langkah
pertama
hingga
4.
terakhir
Gambar
dilengkapi
dengan
keterangan
waktu
66
mencuci
4
Pada
pengkajian
pertama
dilakukan selama 3
hari
didapatkan
75%
hari,
pasien
yang
rencana
operasi
yang
lupa
tidak
perawat
mengenai
puasa
belum
memahami
dijelaskan
secara
yang
mendetail.
puasa
dan
penjelasan
dilakukan sebelum
operasi,
Puasa
merupakan salah
satu persiapan
yang penting
untuk tindak
operasi. Jika
pasien lupa maka
pasien harus
puasa dan
menunggu
beberapa jam
lagi.
1.
2.
Memberikan KIE
mengenai puasa
yang harus
dilakukan seseuai
dengan tindakan
yang akan
diberikan
Memberikan
papan meja yang
beisi keterangan
puasa pada
pasien.
R. Paviliun
Mawar
30 Juni-16 - Katim
- Perawat
Agustus
pelaksana
2014
- Mahasiswa
tangan.
1. Sosialisasi
masalah
2. Memberikan
KIE pada
pasien yang
PJ: YUSI
YOLA
akan puasa.
3. Membuat
papan meja
yang berisi
keterangan
puasa yang
sedangkan
hari
kedua pengkajian
didapatkan
pasien
harus dijalani
pasien.
50%
rencana
operasi
tidak
memahami puasa
yang
dilakukan
sebelum
operasi,
sedangkan
pada
hari
tidak
ketiga
tahu
puasa
dilakukan
67
80%
NO
1
sebelum operasi.
PRIORITAS
FAKTOR
MASALAH
PENYEBAB
Terdapat kejadian 6. Perawat
ruangan 3.
dekubitus
sebanyak
Selain
itu
memiliki
25%.
juga
ditemukan pasien
dengan
kateter
merembes
WHY
WHAT
1. Pembuatan
mutu pelayanan
sehingga
ruang
sempat
tidak
memiliki
waktu
untuk
melakukan
WHERE
mawar
paviliun
dalam
perannya pada
patient safety
SOP
pencegahan
Mawar
dekubitus.
2. Pembuatan
pengkajian
dekubitus
dan
menempelnya
di
nurse station.
screening
4.
3. Membuat
jadwal
7. BOR
ruangan
flebitis sebanyak
Sebagai tindakan
miring kanan miring
tinggi, sehingga
31.58%.
pencegahan
kiri
pada
setiap
terlalu
banyak
terhadap
setiap pasien risiko
pasien
yang
kejadian
dekubitus.
harus
dirawat
dekubitus,risiko 4. Melakukan evaluasi
sehingga
jatuh. Flebitis,
jadwal miring kanan
menurunkan
dan INOS.
miring kiri.
perhatian
5. KIE pada keluarga
sebanyak
16%,
perawat
pada
masing-masing
pasien
8. Jumlah kasur
untuk
pentingnya
air
pasien
dekubitus
terbatas
9. Banyaknya
pasien
pasien
tentang
miring
R. Paviliun
dekubitus
WHEN
WHO
30 Juni-16 - Karu
- Katim
Agustus
- Perawat
2014
pelaksana
- Mahasiswa
PJ:
YOSSIE
EMA
HOW POA
14. Sosialisasi
masalah
15. Membuat
kriteria
penilaian
dekubitus dan
menempelnya
di
nurse
station
16. Mengkaji
pasien
dekubitus,
risiko
dekubitus, dan
risiko jatuh.
17. Membuat
kartu
berwarna
kuning
untuk
risiko
jatuh
dan
hijau
untuk
risiko
dekubitus.
18. Menempelkan
68
HOW
MUCH
70%
pada
inap
mencapai
50%
10. Dari
observasi
selama
hari
bed
pasien
kartu
pada
bed pasien.
19. Memberi KIE
pada keluarga
mengenai
selalu mengingatkan
penanganan
pasien
pernah dilakukan
pasien
yang
jatuh
perawatan infus,
risiko
kateter,
dan dekubitus
didapatkan
bahwa
tidak
risiko
dan
dekubitus.
20. Membuat
jadwal miring
kanan
miring
kiri
pada
pasien
dengan risiko
dekubitus.
21. KIE
pada
pasien
dan
keluarga
mengenai
pentingnya
miring
kanan
pasien
bed-rest
22. Melaksanakan
69
rawat
tiap
infus
tanggal
genap
dan
rawat
kateter
tiap
tanggal
ganjil.
23. Membuat
buku
dokumentasi
rawat
infus,
kateter
24. Melengkapi
buku
dokumentasi
25. Membuat
kotak
rawat
nfus,
kateter.
Kotak
berisi
set
rawat
infus,dan
kateter.
26. Melakukan
evaluasi
dengan
cara
observasi dan
menanyakan
secara
70
ditemukan
kadaluwarsa
ada
screening
dan
mengenai tanggal
tidak ditempatkan
kadaluwarsa obat
4. Tidak dipisahkan
secara
terpisah
R. Paviliun
mutu
Mawar
pelayanan
ruang
paviliun
mawar
dalam
perannya
patient safety
belum
pada
screening mengenai
tanggal kadaluwarsa
obat
4. Memisahkan
menurut
obat
tahun
30 Juni-16 - Karu
- Katim
Agustus
- Perawat
2014
pelaksana
- Mahasiswa
PJ:
kadaluwarsa
5.
langsung
Sosialisasi
6.
program.
Membuat
jadwal untuk
melakukan
screening
YUSI
tanggal
YOLA
kadaluwarsa
kadaluwarsa
7.
obat.
Memisahkan
obat baru dan
obat lama
sesuai tahun
8.
kadaluwarsa.
Obat yang
sudah
kadaluwarsa
tidak boleh
digunakan
lagi.
pasien, Penjelasan
cuci
R. Paviliun
mutu
Mawar
tangan 6 langkah
ruang
belum
hanya terdaat di
mawar
wastafel
perannya
tentang
mengerti
cuci
nurse
30 Juni-16 - Karu
- Katim
Agustus
- Perawat
2014
pelaksana
- Mahasiswa
5.
Sosialisasi
6.
masalah.
Membuat
gambar
prosedur
mengenai 6
71
tangan 6 langkah
dan
waktu
mencuci tangan.
station.
4.
Tidak
infeksi
menempelnya di
PJ:
nosokomial.
masing-masing
YOSSIE
ada
EMA
langkah cuci
tangan dan 5
ruangan pasien
waktu
penjelasan
mengenai
tangan
mencuci
cuci
tangan, dan
yang
menempelnya
benar.
di masingmasing
ruangan
7.
pasien
Gambar yang
dibuat urut
dari langkah
pertama
hingga
8.
terakhir
Gambar
dilengkapi
dengan
keterangan
waktu
mencuci
Pada
hari
pengkajian
pertama
dilakukan selama 3
didapatkan
75%
hari,
penjelasan
Puasa
merupakan salah
satu persiapan
yang penting
3.
Memberikan KIE
mengenai puasa
yang harus
dilakukan seseuai
R. Paviliun
Mawar
30 Juni-16 - Katim
- Perawat
Agustus
pelaksana
2014
- Mahasiswa
tangan.
4. Sosialisasi
masalah
5. Memberikan
KIE pada
72
80%
pasien
yang
rencana
operasi
yang
lupa
tidak
perawat
mengenai
puasa
belum
memahami
dijelaskan
secara
yang
mendetail.
puasa
dan
dilakukan sebelum
operasi,
sedangkan
hari
kedua pengkajian
didapatkan
pasien
untuk tindak
operasi. Jika
pasien lupa maka
pasien harus
puasa dan
menunggu
beberapa jam
lagi.
4.
dengan tindakan
yang akan
diberikan
Memberikan
papan meja yang
beisi keterangan
puasa pada
pasien.
pasien yang
PJ: YUSI
YOLA
akan puasa.
6. Membuat
papan meja
yang berisi
keterangan
puasa yang
harus dijalani
pasien.
50%
rencana
operasi
tidak
memahami puasa
yang
dilakukan
sebelum
operasi,
sedangkan
pada
hari
tidak
ketiga
tahu
puasa
dilakukan
sebelum operasi.
73
74
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Evaluasi Hasil Implementasi Berdasarkan Prioritas Masalah
Evaluasi hasil implementasi berdasarkan prioritas masalah dilakukan
selama 3 hari, yaitu mulai tanggal 11-13 Agustus 2014. Berikut ini adalah
penyajian hasil evaluasi.
a. Terdapat kejadian dekubitus, kateter merembes dan phlebitis
yang dialami pasien yang dapat memicu terjadinya Infeksi
Nosokomial (INOS).
1.
Kejadian dekubitus.
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 23-25 Juni 2014 dengan
yang
lain
yang
juga
tak
kalah
pentingnya
dilakukan.
Penempelan poster miring kanan miring kiri adalah salah satu solusi
75
untuk mengurangi beban kerja perawat ruangan agar bisa lebih fokus
terhadap pekerjaan yang lebih penting lainnya. KIE tentang miring
kanan miring kiri tetap dilakukan perawat dan nantinya akan dilakukan
pengecekan secara berkala apakah pasien benar-benar melakukan
miring kanan miring kiri (dibantu keluarganya). Proses lainnya adalah
ketika terdapat pasien dengan dekubitus dari awal (sebelum masuk
Paviliun Mawar sudah dengan dekubitus), perawat melihat bagian
tubuh mana saja yang luka, jika memmang ada luka perawat melihat
dan mengkaji karakteristik luka tersebut (luas, kedalaman, bau,
warna, cairan). Perawatan luka dilakukan sesuai jadwal oleh perawat
kemudian perawat juga melihat apakah luka semakin membaik atau
tidak ketika perawatan luka dilakukan. Selain memberikan perawatan
luka pada pasien dekubitus, perawat juga memberikan kasur khusus
dekubitus. Pada saat implementasi didapatkan sebanyak 40% pasien
mengalami dekubitus. Kejadian dekubitus tersebut cukup besar
karena seluruh pasien yang mengalami dekubitus, masuk ruangan
(Pavilliun Mawar) dengan kondisi sudah mengalami dekubitus.
Evaluasi program dilaksanakan pada tanggal 11-13 Agustus 2014.
Pada saat evaluasi tidak ditemukan adanya pasien dekubitus
(kejadian dekubitus 0%). Poster miring kanan miring kiri tetap
terpasang di masing-masing ruangan pasien dan leaflet penyuluhan
dekubitus juga masih ada di ruang perawat.
76
2.
gunting,
dan
cairan
betadine
atau
povidone
iodine.
77
screening
kateter
berdasarkan
kriteria
yang
telah
ditetapkan, dan jika terdapat salah satu atau lebih dari kriteria
tersebut, dillakukan perawatan kateter. Pada minggu pertama
implementasi (30 Juni 5 Juli 2014) pasien yang dilakukan perawatan
kateter sebanyak 70% (5 dari 7 orang pasien yang terpasang kateter
dilakukan perawatan kateter). Pada minggu kedua impementasi (7-12
Juli 2014) pasien yang dilakukan perawatan kateter sebanyak 50% (1
dari 2 orang pasien yang terpasang kateter dilakukan perawatan
kateter). Pada minggu ketiga implementasi (14-19 Juli 2014) pasien
yang dilakukan perawatan kateter sebanyak 40% (2 dari 3 orang
pasien yang terpasang kateter dilakukan perawatan kateter), dan
pada minggu keempat implementasi (21-26 Juli 2014) pasien yang
dilakukan perawatan kateter sebanyak 50% (1 dari 2 orang pasien
yang terpasang kateter dilakukan perawatan kateter). Tingginya
angka presentase pasien yang dilakukan perawatan di minggu
implementasi dikarenakan pasien yang masuk ke ruangan sudah
terpasang kateter dari ruangan sebelumnya, dan saat masuk ke ruang
Paviliun Mawar, kateter sudah lebih dari 5 hari, belum pernah
dilakukan perawatan kateter, kateter terlihat kotor dan merembes.
Pada saat evaluasi (11-13 Agustus 2014) tidak ditemukan adanya
kateter yang merembes, kateter yang tampak kotor, maupun kateter
yang belum pernah dirawat minimal 5 hari, sehingga presentase pada
minggu evaluasi adalah 0%. Tindak lanjut setelah evaluasi adalah
pelengkapan isi kateter kit, sosialisasi kepada perawat ruangan untuk
selalu melakukan screening dan perawatan kateter pada hari Jumat.
78
hari
senin
dan
kamis
tiap
minggunya.
Kotak
berisi
79
dilakukan
skrining
obat
kadaluwarsa.
Obat
yang
sudah
Setelah dilakukan skrining, maka obat yang terdapat pada setiap laci
dipisahkan dengan menggunakan sekat. Pada saat skrining ditemukan
kembali obat yang kadaluwarsa sebanyak 19,2% yang terdiri dari 32 obat
sediaan ampul dan 2 obat sediaan vial. Setelah skrining dilakukan,
selanjutnya obat dipisahkan sesuai dengan tanggal kadaluwarsa dengan
menggunakan sekat. Pembuatan sekat disesuaikan dengan ukuran laci..
Obat yang kadaluwarsa dalam satu tahun terakhir diletakkan paling
depan dan obat yang memiliki tanggal kadaluwarsa lebih dari satu tahun
maka diletakkan di bagian belakang. Hal ini sesuai dengan prinsip
peletakan obat, yaitu menggunakan prinsip FEFO (First Expired First Out)
dan FIFO (First In First Out) dalam penyusunan obat yaitu obat yang
masa kadaluwarsanya lebih awal atau yang diterima lebih awal harus
digunakan lebih awal sebab umumnya obat yang datang lebih awal
biasanya juga diproduksi lebih awal dan umurnya relative lebih tua dan
masa kadaluwarsanya mungkin lebih awal (Depkes RI, 2007). Obat yang
kadaluwarsa dalam jangka waktu satu tahun ke depan (tahun 2015)
diletakkan pada bagian depan. selain itu juga dilaksanakan sosialisasi
dengan perawat ruangan dalam pembuatan sekat obat ini. Sosialisasi
program dilaksanakan pada saat preconference.
Evaluasi program dilaksanakan pada tanggal 11-13 Agustus 2014.
Pada saat evaluasi tidak ditemukan obat kadaluwarsa di dalam laci. Sekat
obat terpasang dengan baik pada setiap laci sesuai dengan posisinya.
bio-degradasi
tidak
boleh
dibuang
ke
saluran
82
pendanaan
untuk
pembuangan
limbah
farmasi
berarti
penempatan
limbah
langsung
ke
lahan
merupakan
metode
yang
tertua
dan
paling
sering
83
Penimbunan berteknologi
kedua
setelah
pembuangan
limbah
farmasi
yang
telah
84
Enkapsulasi
berarti
peng-imobilisasian
obat-obatan
dengan
memperoleh
cairan
dengan
konsistensi
yang
diinginkan,
kadangkala diperlukan air yang lebih banyak. Kemudian tutup tong besi
dilipat kembali ke tempatnya dan disegel, sebaiknya dengan dikelim atau
pengelasan. Tong yang sudah disegel kemudian harus ditempatkan di
dasar lubang pembuangan dan ditutupi dengan sampah padat rumah
tangga. Agar mudah dipindahkan, tong dapat ditempatkan di atas pallet
kemudian diletakkan ke pemindah pallet.
4
kemudian
dipindahkan
dalam
keadaan
cair
dengan
Yang
perlu
disediakan
adalah
alat
penggiling
untuk
85
darurat
pihak
berwenang
dapat
mempertimbangkan
86
yang
dapat
terlaksana
dan
murah.
Pembakaran
semen
87
mekanisme
pengendalian
dampak
lingkungan
yang
pembicaraan
dengan
perusahaan
semen
dan
institusi
88
89
90
91
Lap besar
2. Prosedur tindakan
a. Memastikan kamar yang akan di verbed tepat.
b. Membawa atau meletakkan alat-alat ke dekat tempat tidur.
c. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
d. Semprotkan larutan klorin secara merata pada permukaan
tempat tidur yang akan di verbed lalu bersihkan menggunakan
lap besar.
e. Pastikan seluruh permukaan tempat tidur sudah dibersihkan
dengan larutan klorin dan dikeringkan.
f.
j.
minggu
pertama
implementasi,
sehingga
pada
minggu
92
ditemukan
pasien
dengan
resiko
jatuh,
dilakukan
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
a. Intervensi untuk penanganan dekubitus tercapai sebagian karen
apada saat evaluasi tidak ditemukan pasien dengan resiko atau luka
dekubitus, namun untuk pelaksanaanya sudah dilakukan secara rutin.
b. Intervensi
yang
dilakukan
tercapai
seluruhnya
karena
tidak
93
kadaluwarsa
yang
ditemukan,
obat
sudah
dipisahkan
6.2
Saran
a. Perlu dilakukan penyuluhan cuci tangan dan dekubitus secara rutin
tiap minggunya.
b. Perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh perawat ruangan agar
program bisa tetap berjalan.
c. Perlu pelaksaan pemusnahan obat, pembuatan SOP pemusnahan
obat pada tingkat RST Soepraoen serta perlu dilakukan screening
tanggal kadaluwarsa obat secara rutin setiap akhir bulan.
94