Anda di halaman 1dari 2

Nama lengkap

: Fifin Diah Olivianti


Asal sekolah
: SMA Negeri 3 Denpasar
Alamat lengkap
: Jalan Letda Made Putra Gang 2 A
Telepon/Hp : 087860421047
Kategori
: Pelajar
Sub tema
: Posisi pemuda di mata partai politik

Buka Peluang Untuk yang Muda


Oleh : Fifin Diah Olivianti
Kereta reformasi yang membawa bangsa ini menuju rel demokrasi 10
tahun lalu belum juga beranjak dari stasiun perbaikan kereta api. Ini membuat
gerbong-gerbong yang berisikan harapan bangsa atas perbaikan kesejahteraan,
hukum, sosial, politik, dan lain sebagainya belum juga mencapai pemberhentian
hingga stasiun terakhir, yakni terciptanya apllikasi atas harapan-harapan tersebut.
Harapan terbentuknya dinamika reformasi total dan menyeluruh di bangsa ini
malah bermuara pada kelakuan bangsa yang lebih buruk dari rezim sebelumnya.
Lebih ironis lagi ketika meraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang
semakin menggila. Belum lagi tingkat kemiskinan yang semakin meningkat
hingga .per tahun, semuanya seakan menjadi pembuktian dan pembenaran
atas gagalnya proses reformasi.
Berbagai factor disinyalir menjadi pemicu kegagalan reformasi. Masinismasinis tua ini masih lebih mendahulukan kepentingan kereta-ketreta bisnis yang
penuh sesak oleh kepentingan asing dan golongan disbanding kepentingan
sebenarnya, yaitu rakyat. Kegagalan pemimpin nasional yang lebih didominasi
orang tua kini harus mulai diubah. Pikiran-pikiran radikal kaum muda harus mulai
berkuasa. Namun pada kenyataannya, peran pemuda masih dipandang sebelah
mata oleh agen-agen penyalur pemimpin bangsa, yakni partai politik. Kaum muda
sendiri masih didiskriminasi dan tidak diperbolehkan ikut andil dalam penentuan
kebijakan-kebijakan baru. Partain politik sendiri terkesan masih mempercayai
pemimpin-pemimpin tua yang terbukti lamban dalam mengambil keputusan.
Padahal kaum muda sendiri telah membuktikan jati dirinya berkali-kali.
Dalam state history, pemuda 1928 berhasil menggelorakan persatuan dan
kesatuan dalam semangat perubahan menuju Indonesia Merdeka 100%. Bukti
konstruktf lainnya adalah ketika kaum muda menculik Sukarno-Hatta untuk
memaksa mereka memproklamirkan bangsa ini tanpa menunggu janji
kemerdekaan yang akan diberikan Jepang. Dan masih ingat perjuangan Arif
Rahman Hakim dan rekan-rekan muda lainnya dalam menggulung rezim orde
lama dan mengganti menjadi rezim orde baru pada pertengahan 1960-an. Bukti
teraktual adalah pengawalan reformasi yang yang menyebabkan runtuhnya orde
baru. Hal itu juga dilakukan oleh mahasiswa pada tahun 1998 yang lalu. Alasan
lain yang menjadi pembenaran ilmiah adalah karena pemuda masih memiliki nilai
tawar idealis yang tinggi.
Lain dari itu, mereka cepat mengambil keputusan yang mereka anggap
benar dan dengan sigap menolak kebijakan-kebijakan yang menyimpang. Mereka
masih belum terkontaminasi kepentingan politik, golongan dan kepentingan asing,

sehingga diharapkan mampu mengubah kebijakan-kebijakan public yang


dianggap menyimpang.
Kontribusi-kontribusi demikianlah yang mampu melatarbelakangi pemuda
dan mahasiswa sebagai pemegang kepemimpinan yang baru. Posisi pemuda
dalam partai politik harus lebih diperhatikan. Partai politik merupakan salah satu
keran penyalur bakal calon pemimpin bangsa haruslah mulai melirik pemuda
regenerasi baru. Dengan kemapanan karakter dan cara berfikir mereka, partai
politik dapat berkembang lebih maju dengan program kerja yang lebih selektif
dan variatif. Dari sinilah akan lahir pemimpin-pemimpin baru yang lebih bijak
dalam menyikapi kompleknya permasalahan Indonesia. Dan kereta reformasi
yang membawa bangsa ini menuju rel demokrasi diharapkan akan kembali
berjalan menuju genbong kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai