Di Susun Oleh:
Ns. Puji Astuti, M.Kep., Sp.Kep.MB
Ns. Ahmad Fauji, M.kep., Sp.Kep.MB
Reviewer :
Masfuri Sodikin, M.N
Foto 4 x 6
NAMA : ..................................................................................
NPM : ..................................................................................
ALAMAT : ..................................................................................
..................................................................................
NO HP : .....................................................................................
Tim Penyusun
VISI
“ Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang Islami, Profesional dan Unggul pada
tahun 2025”
MISI
1. Menyelenggarakan kegiatan pengajaran dibidang kesehatan yang bernilai Islami
2. Menyelenggarakan penelitian bidang kesehatan yang bernilai Islami, profesional
dan unggul
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan yang bernilai
Islami, profesional dan unggul
4. Mengembangkan kurikulum di bidang kesehatan sesuai prediksi kebutuhan pasar
kerja di tingkat Nasional dan Internasional
5. Mengembangkan kemitraan dengan institusi pengguna baik nasional dan
internasional dalam rangka memperluas pasar kerja
6. Mengembangkan sasrana dan prasarana yang berkualitas sesuai kebutuhan di
lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh
VISI
Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang menghasilkan perawat yang Islami,
profesional dan unggul di bidang Home Care pada tahun 2025.
MISI
1. Menyelenggarakan kegiatan pengajaran dibidang keperawatan yang bernilai
Islami, profesional dan unggul di bidang Home Care
2. Menyelenggarakan penelitian di bidang keperawatan yang bernilai Islami dan
berkualitas
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang keperawatan yang bernilai
Islami dan berkualitas
4. Mengembangkan kurikulum di bidang keperawatan sesuai dengan prediksi
kebutuhan pasar kerja
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik Nasional dan
Internasional dalam rangka memperluas pasar kerja
6. Mengembangkan sarana dan prasarana yang berkualitas sesuai kebutuhan di
lingkungan program studi ilmu keperawatan
Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku dan Yang
akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali)”.
(QS Asy-Syu’araa ; 80-81)
Mata kuliah ini memiliki kredit sebesar 3 sks . Untuk mencapai komptensi selama
profesi peserta didik akan melakukan praktek di ruang instalasi gawat darurat dan ruang
rawat intensif . Mahasiswa yang akan mengikuti mata ajar ini telah menyelesaikan
menyelesaikan seluruh mata ajar pada tahap akademik khususnya mata kuliah
keperawatan medikal bedah dan keperawatan gawat darurat serta telah mengikuti
pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)” .
III. Kompetensi
Kompetensii klinik yang harus dicapai mahasiswa setelah mengikuti praktik keperawatan
gawat darurat dan kritis adalah :
1. Melakukan pengkajian kedaruratan dengan menggunakan prinsip “primary dan
secondary survey” dan mengidentifikasi kasus berdasarkan triage
2. Melakukan Bantuan Hidup dasar dan bantuan hidup lanjut
3. Memahami isi dan kegunaan Trolley Emergency
4. Melakukan asuhan Kegawatdaruratan dengan gangguan sirkulasi yang mencakup
Sindrom Koronari Akut (SKA), syok, aritmia, gagal jantung, dan henti jantung,
dengan menggunakan berbagai metode meliputi:
a. Memahami algoritma SKA. Aritmia, Syok , gagal jantung dan henti jantung
b. Melakukan manajemen penatalaksanaan SKA, aritmia, syok , gagal jantung dan
henti jantung
c. Melakukan monitoring hemodinamik
d. Melakukan resusitasi jantung paru
e. Mampu memasang dan mengoperasikan alat infus pump dan syringe pump
f. Mempertahankan sirkulasi yang adekuat (terapi parenteral dan tranfusi )
g. Mengatasi perdarahan dengan balut tekan, torniquet
h. Menyiapkan dan memasang alat-alat monitoring hemodinamik: EKG, JVP
i. Mengetahui gambaran EKG yang lethal/mengancam
j. Membantu Mempersiapkan pemasangan defibrillator/kardioversi
8. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan cairan dan sirkulasi yang
mencangkup kondisi acut renal failuer (ARF), kolik renal, retensi urine, hematuria
diabetik ketoasidosis dan koma hipoglikemia dengan menggunakan berbagai metode
meliputi:
a. Pemantauan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Monitoring hemodinamik
c. Pengelolaan nyeri (colic renal)
d. Melakukan pemasangan kateter
e. Melakukan bilas kandung kemih
f. Melakukan manajemen penanganan kasus Ketoasidosis diabetikum dan
hipoglikemia
g. Melakukan pemberian terapi insulin
h. Memenuhi kebutuhan KDM
9. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus khusus misalnya keracunan
dan gigitan binatang (ular dan serangga) :
a. Menangani kegawatdaruratan pada keracunan meliputi keracunan alkohol,
penyalahgunaan narkoba, keracunan carbon monoxida, keracunan insektisida,
keracunan makanan, keracunan akibat gigitan binatang dan keracunan dari tanaman
10. Melakukan Asuhan keperawatan pada pasien yang memerlukan perawatan dan
pengawasan secara intensif seperti pasien yang mengalami gagal nafas, pasien yangor
membutuhkan mesin nafas, pasien yang memerlukan monitoring hemodinamik baik
pasca operasi mayor atau akibat penyakit yang diderita, pasien dengan monitoring
akses intravaskuler. Dengan ketrampilan khusus diantaranya adalah :
a. Memahami tentang cara penghitungan dosis obat dan terapi cairan/nutrisi dengan
menggunakan syringe pump
b. Mampu menggunakan alat infus pump, syringe pump dan nutrition pump
c. Melakukan pemberian total parenteral nutrition (TPN)
d. Melakukan perawatan tracheostomy
e. Menghitung keseimbangan cairan dan elektrolit harian
f. Menggunakan suction (terbuka dan tertutup) pada pasien dengan atau tanpa
ventilator
g. Menggunakan, mengukur dan menganalisa hemodinamik non invasive
h. Menggunakan, mengukur dan menganalisa hemodinamik invasive
i. Melakukan dan atau menganalisa hasil pemeriksaan AGD
j. Mengetahui mekanisme kerja alat ventilator
11. Menerapkan perilaku islami selama memberikan asuhan keperawatan, yang mencakup
a. Berpakaian seragam sesuai dengan syariat Islam
b. Salam setiap bertemu dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya
c. Berdoa bersama pasien setiap pertukaran shift dan pada kondisi-kondisi khusus
Ucapkan basmalah sebelum melakukan setiap pekerjaa
d. Ucapkan Alhamdulillah sesudah melakukan setiap Pekerjaa
e. Memfasilitasi pasien non muslim untuk melaksanakan Ibadahnya
f. Memfasilitasi keluarga untuk mendampingi pasien yang sedang sakratul maut
MG I MG II MG III MG IV
KAMPUS IGD IGD/ICU/ICCU ICU/ICCU
Pelatihan Pre & post Pre & post Pre & post
BTCLS** Conference cpnference conference
Penugasan klinis (LP Penugsan klinis Penugasan klinis
& kasus (resume kasus) Ronde
Supervisi Supervisi
Evaluasi* Evaluasi *
*) evaluasi gerbong KGD dilakukan di salah satu ruangan IGD dan tiap
mahasiswa
**) bagi mahasiswa yang telah memiliki sertifat BTCLS atau yang sederajat dan
masih berlaku maka tidak wajiba mengikuti pelatihan dan akan praketk di
IGD/ICU/ICCU
Sedangkan proses kegiatan parektek setiap minggu dapat dilihat pada skema berikut
ini
MINGGU I
Hari 1 Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI
MINGGU II - IV : IGD/ICU/ICCU
Hari 1 Hari II Hari III Hari IV Hari V
7.2. Pelaksanaan
1. Mekanisme kegiatan mahasiswa adalah :
a. Mahasiswa dinas selama 4 hari ( Senin sampai kamis )
b. Mahasiswa akan melaksanakan praktik di 2 tatanan lahan yaitu tatanan rumah sakit
( minggu ke 1 dan 2 pada masing-masing gelombang) dan tatanan laboratorium
kampus (gelombang ke 4 untuk semua gelombang)
c. Orientasi ruangan dilakukan pada hari pertama praktek
d. Penugasan pada mahasiswa selama praktek meliputi :
1). Laporan pendahuluan :
- Laporan pendahuluan dibuat di hari pertama dinas dimasing-masing ruangan
tentang ruang IGD/ICU dan peran perawat di ruang IGD/ICU
- Laporan pendahuluan kasus di Ruang IGD 1 kasus/mahasiswa/minggu .
(diusahakan tiap mahasiswa berbeda kasus)
- Laporan Pendahuluan Kasus di Ruang ICU : dibuat pada hari ke-2
berdasarkan kasus kelolaan
Laporan pendahuluan yang dibuat berdasarkan referensi dan mahasiswa harus
memahami apa yang ada dalam laporan pendahuluan
2). Laporan resume (ruang IGD) :
Laporan resume individu dibuat tiap hari , dikumpulkan kepada pembimbing
klinik/institusi keesokan harinya. Untuk format askep ini dapat difoto copy
sesuai dengan kebutuhan dengan ketentuan :
- Masing-masing mahasiswa mengambil 1 kasus /hari untuk di IGD
- Pasien yang diambil harus dengan label merah atau kuning, diusahakan
pasien yang diambil setiap hari berbeda kasus
- Kegiatan: kasus diambil mulai dari triase, yaitu menerima pasien baru dan
ikut melakukan triase dan menentukan label pada pasien tersebut, pasien
diikuti sampai ruang tindakan, melakukan asuhan keperawatan pada
pasienn tersebut sesuai dengan kasusnya sampai pasien diputuskan untuk
pulang, dirawat, dirujuk atau meninggal
4.1. Tujuan
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian peserta didik dalam penerapan asuhan
keperawatan anak di lahan praktek
2. Menilai kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses asuhan keperawatan pada
anak dalam konteks keluarga
4.2. Mekanisme Evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses kegiatan praktik profesi ners dengan ketentuan :
1. Evalasi kompetensi berupa evaluasi terhadap 3 jenis intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh mahasiswa selama dinas di ruang IGD atau ICU dan dinilai oleh
pembimbing institusi dan atau pembimbing klinik.
a. Mahasiswa akan diresponsi sebanyak 2 kali saat akan supervise Tindakan yaitu
sebelum dan setelah selesai melakukan intervensi keperawatan
b. Intervensi yang akan disupervisi merupakan intervensi pada pasien kelolaan dan
bagian dari proses Keperawatan
c. Apabila mahasiswa dianggap gagal dalam menempuh ujian stase diadakan ujian
ulang di lain waktu yang berbeda dengan kasus yang sama dan dilaksanakan di
Laboratorium Kampus
d. Apabila dibutuhkan alat – alat laboratorium, mahasiswa dapat meminjam kepada
laboratorium akademik sehari sebelumnya
2. Evaluasi asuhan keperawatan dalam bentuk SOCA. Mahasiswa mempresentasikan
salah satu kasus yang telah dikelola dan kemudian dilakukan klarifikasi dengan
pembimbing soca. Pembimbing SOCA akan diatur kemudian
3. Proses penilaian dilakukan melalui metode observasi, ujian lisan, peer group and desk
evaluation
- penilaian penampilan klinik di RS 10 %
- penilaian pencapaian target 20 %
- penilaian laporan pendahuluan 10 %
- penilaian resume kasus & asksep 20 %
- penilaian supervisi kompentesi 40%
Nilai batas lulus yaitu 71 atau 3.25
Demikian uraian Program Praktik Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
untuk mahasiswa Prodi Profesi Ners Stikes Bani Saleh disusun. Insyaa Allah program ini
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan praktik.
SANKSI
Setiap pelanggaran tata tertib akan dberikan sanksi akademik berupa teguran,
pengurangan nilai sampai dengan tidak lulusnya mata ajar
1. Mahasiswa harus membekali diri dengan alat proteksi diri (APD) yaitu gown,
handscoen, masker, faceshield, dan membawa handsanitizer.
3 FATIHAH
Ns. Ashar Prima, FITRIANI ZAHARA PRAWESTRI
Gel II / GITA MIFTANIA
M.Kep
KLP I IIN HUMAEROH
EKO PRANCISKO
DADANG SUTISNA
ADANG ISKANDAR
CICI PARAMIDA
VIVI PRAGUSTILA
4 Ns. Hani Fauziah, NENENG LILAH
M.Kep REGGY SATRIO PUTRO
YUNI YULIA
SAEPUL HIDAYAT
Ns. Puji Astuti, M. DHEA RIYADI
Gel III /
5 Kep., Sp. Kep. MB FATHIA NUR BARKAH
Klp II RIZCA CHOLIDATUN NI"MAH
UMI HANIFAH
MARIA DIANA LUJU
Ns. Achmad Fauji, DESANTA SIBERO SARI
AINNURRAHMAH KAMILA
M. Kep., Sp. Kep. MB AMEFA KRISMON TIKA
6
OKTAVIA BUDIANTI
LULU ILMAKNUN
PIANI
10 b. Simple mask 3x
11 c. Rebreathing mask 2x
12 d. Non rebreathing mask 2x
13 Mengambil spesimen AGD dan 2x
menginterpretasikan hasil
14 Tindakan Habitual "Stop 1x
Bleeding" : Verban tekan,
Torniquet
15 Hecting 1x
16 Immobilisasi pada klien dengan 2x
faktur
17 Mengikuti tindakan resusitasi 2x
cairan pada pasien syok
hipovolemik
18 Mntau intake output cairan
19 Mengikuti tindakan pemasangan 1x
CVP dan monitoring CVP
20 Mengikuti pemasangan monitor 4x
EKG
21 Membaca Analisa hasil 2x
perekaman EKG
Mengikuti pemasangan 1x
24 Memasang kateter 2x
25 Memasang NGT 2x
26 Bilas lambung 1x
27 Membantu pelaksanaan 1x
manejemen SKA
28 Melakukan penghentian 1x
perdarahan
29 Penanganann Keracunan 1x
30 Menghitung dosis obat dengan 2x
pemberian lewat syring pump
31 Permberian obat melalaui syiring 2x
pump
32 Pemberian obat-obatan (obat- 2x
obatan kagawatan
33 Melakukan pemasangan 1x
bidai
34 Melakukan perawatan luka 1x
bakar
35 Memberikan suntikan ATS 2x
36 Penanganan Trauma benda 1x
asing
37 Melakukan skin test 1x
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien….. Umur…. No.RM :
Lain-lain
C = Circulation
Aktual Mengawasi adanya perubahan
Akral :
Resiko warna kulit
Hangat Dingin Perubahan perfusi Mengukur tanda-tanda vital
Pucat: Ya Tidak jaringan perifer Mengkaji kekuatan nadi perifer
Cianosis: Ya Tidak Mengkaji tanda-tanda dehidrasi
Kolaborasi:
Melakukan infus dengan jarum
yang besar 2 line
Menyiapkan pemberian tranfusi
darah jika penyebabnya
perdarahan, koloid jika darah
transfusi susah didapat
Lain-lain……..
Tindakan Evaluasi
Jam Paraf Jam Paraf
Keperawatan Keperawatan
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama inisial klien : .........................................................
2. Umur : .........................................................
3. Alamat : .........................................................
4. Pekerjaan : .........................................................
5. Agama : .........................................................
6. Tanggal masuk RS : .........................................................
7. Nomor Rekam Medis : .........................................................
8. Diagnosa Medis : .........................................................
B. PENGKAJIAN UMUM
1. Keluhan utama klien masuk ICU:
……………………………………..……………………………………………………
……….................................................................................................................................
......................
2. Riwayat Penyakit Sekarang (yi sejak klien mengeluhkan gejala pertama ketika di rumah
sampai klien dibawa ke Rumah Sakit karena keluhan tersebut tidak berkurang/malah
bertambah parah):
……………………………………………..…………………………………………
……………………………………………………..……………………………………
……………………………………………………………..…………………………
……………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………..…………....
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
a. Apakah klien pernah dirawat di Rumah Sakit : Ya/tidak. Jika ya, dengan
diagnose medis apa……………….dan berapa hari dirawat………………………
4. Riwayat Sosial:
a. Apakah klien merokok : Ya/tidak. Jika ya, berapa bungkus perhari…
b. Apakah klien mengkonsumsi analgetik : Ya/tidak. Jika ya, sebutkan merknya……
2. BREATHING
❖ Spontan : Ya/tidak
❖ Takipnea (Nafas cepat) : Ya/tidak
❖ Wheezing (mengi) : Ya/tidak
❖ Apnea(henti nafas sementara) : Ya/tidak
❖ Dispnea (susah nafas) : Ya/tidak
❖ Lain-lain......................................................
3. CIRCULATION
❖ Nadi : kuat/lemah/teratur/tidak teratur
❖ Kulit : normal/pucat/sianosis/edema
❖ Perdarahan : ya/tidak
❖ Turgor : elastis/inelastis
❖ CRT :.........../detik
✓Palpasi
•Ictus cordis teraba di intercosta 4-5 : Ya/tidak
✓Perkusi
•Redup (normal) : Ya/tidak
✓Auskultasi
• Bising jantung : Ada/tidak
• Bunyi S1 (lup) dan S2 (dup) : Ada/tidak,
reguler/irreguler
b. Pulmonal
✓ Inspeksi
• Retraksi (normalnya tidak ada) : Ya/tidak
• Simetris kanan dan kiri : Ya/tidak
• Ekspansi dada kanan dan kiri sama : Ya/tidak
✓ Palpasi
• Krepitasi (suara retakan tulang) : Ya/tidak
• Vocal fremitus kanan kiri sama : Ya/tidak
✓ Perkusi
• Sonor (normal) : Ya/tidak
✓ Auskultasi
• Wheezing/mengi : Ya/tidak
• Ronchi : Ya/tidak
• Vesikuler (normal) : Ya/tidak
3. Abdomen
a. Inspeksi :
✓ Datar/cembung : Ya/tidak
✓ Bekas operasi : Ada/tidak
b. Auskultasi
✓ Peristaltik :..........x/menit
c. Palpasi:
✓ Massa : Ada/tidak
✓ Turgor kulit : Elastis/inelastis
✓ Nyeri tekan di lapang abdomen : Ada/tidak
d. Perkusi:
✓ Timpani : Ada/ tidak
✓
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
45
4. Ekstrimitas
a. Superior (atas):
✓ Edema : Ada / tidak
✓ Infus:
• Terpasang : Di lengan dextra/sinistra
• Jenis infus : .......................................
• Faktor tetesan : ............tetes/menit
• Nyeri di area tusukan infus : Ada/tidak
✓ Nadi radialis (pergelangan tangan) :..........x/menit
✓ Palmar (telapak tangan) : Pucat/kemerahan
✓ Kekuatan otot : Kuat/lemah
✓ CRT (capilarry refill time) < 3 detik : Ya/tidak
✓ Refleks fisiologis biseps/triseps : (+/+) / (-/-)
✓ Refleks patologis : (+/+) / (-/-)
✓ Deformitas (kelainan bentuk) : Ada/tidak. Jika ada jelaskan
karakteristiknya
....................................................................................................
✓ Fraktur : Ada/tidak. Jika ada jelaskan
keadaan
umumnya........................................................................................................
.
b. Inferior (bawah):
✓ Edema : Ada/tidak
✓ Akral (bagian kaki paling bawah) : Hangat/dingin
✓ Kekuatan otot : Kuat/lemah
✓ Refleks patela : (+/+) / (-/-)
✓ Refleks patologis : (+/+) / (-/-)
5. Pengkajian Nutrisi
Hari/Tanggal :
a. A (Antropometri) meliputi BB,TB,IMT:
________________________________________________________________
_
________________________________________________________________
_
________________________________________________________________
_
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir,
conjungtiva anemis/tidak:
________________________________________________________________
_
________________________________________________________________
_
________________________________________________________________
_
d. D (Diet) meliputi jenis makanan yang diberikan selama di rumah sakit:
________________________________________________________________
_
________________________________________________________________
_
________________________________________________________________
_
e. E (Enegy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di rumah sakit:
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
f. F (Factor) meliputi penyebab kenapa klien dirawat:
________________________________________________________________
_
________________________________________________________________
_
_________________________________________________________________
TANGGAL JENIS
HASIL PEMERIKSAAN INTERPRETASI
DAN JAM PEMERIKSAAN
KOMPETENSI
Nama Mahasiswa
Persiapan (25%)
1. Klien diberi informasi tentang prosedur yang
akan dilakukan
2. Melakukan Pengkajian berkaitan dengan
tindakan yang akan dilakukan
3. Lingkungan yang nyaman dan bersih bagi klien
4. Jenis alat yang disediakan sesuai kebutuhan
Modifikasi Alat
Pelaksanaan (50%)
1 Komunikasi dengan klien
2. Memperhatikan privacy klien
3. Koalitas alat (sterilisasi)
4. Penggunaan Alat
5. Langkah tindakan sesuai dengan urutan yang
benar
6. Langkah tindakan sesuai dengan prinsip
7. Langkah tindakan dilakukan secara efisien
8. Memperhatikan kembali peralatan dan
lingkungan llien
Evaluasi (25%)
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Mendokumentasikan tindakan dengan benar
Nilai Akhir
Tanggal
Paraf
NAMA :
NPM :
TOPIK :
Nilai
No Aspek yang Dinilai Ket
1 2 3 4
2. Kejelasan menjawab
3. Sistematika jawaban
5. Penampilan (performance)
Jumlah
Nilai Akhir :
Penilai
( ……………………….. )
Catatan :
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Ket
1 2 3 4
1. Pengkajian data (10%)
• Survei primer (ABC)
• Survei sekunder (pemeriksaan fisik,
pemeriksanaan diagnistic/DEFG)
2 Analisis data (10%
• Akurat relevan dengan permasalahan
• Alur berfikir logis/ilmih
• Prioritas permasalahan tepat
3 A. Diagnosa keperawatan (20%)
• Menyatakan respon manusia
• Rumusan PES
• Meliputi masalah fisik dan prikososial
4 B. Tujuan : (10%)
• Memberi arah pada tindakan keperawatan
• Kriteria keberhasilan
• Alokasi waktu sesuai
5
C. Rencana Tindakan (20% )
• Perencanaan tindakan untuk masing-
masing diagnose
• Meliputi tindakan mandiri dan tindakan
kolaboratif
• Meliputi aspek promotif, preventif, kuratif,
rehabilitative
• Rasional dari tiap-tiap tindakan ilmiah dan
etis
6 Implementasi (30%)
• Melaksanakan tindakan keperawatan
dengan kreatif sesuai rencana tindakan
yang telah dibuat
Penilai,
Nilai Akhir
( ……………………….. )
NILAI MAHASISWA
KOMPETENS
NO
TAHAP PENDAHULUAN
1 Kontak mahasiswa dengan pasien
2 Mempersiapkan data hasil pengkajian
dan asuhan keperawatan
TAHAP PELAKSANAAN
3 Menjelaskan kondisi pasien
berdasarkan hasil pengkajian
4 Menjelaskan diagnosa yang muncul
bersadaskan prioritas
5 Menjelaskan intervensi mandiri yang
telah dilakukan
6 Menjelaskan intervensi kolaborasi
yang telah dilakukan
7 Menjalaskan evaluasi hasil tindakan
TAHAP EVALUASI
8 Melakukan terminasi
9 Mendokumentasi hasil ronde
keperawatan
RESPONSI
10 Mampu menjawab pertanyaan
perseptor dengan jelas dan cepat
11 Mampu merespon dengan cepat dan
berfikir kritis atas arahan perseptor
NILAI :
Jumlah nilai
item pertanyaan
( ……………………….. )
NAMA : NPM :
Nama Tindakan : Hari/tanggal :
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Ket
1 2 3 4
1. Kesiapan dalam melakukan prosedur
2. Kesiapan alat dan bahan
3. Kepedulian terhadap lingkungan (keadaan
ruangan dan klien)
4. Kesiapan dalam memberikan bantuan pada
klien
5. Pengetahuan tentang rasional tindakan yang
dilakukan
6. Keterampilan dalam melakukan tindakan
keperawatan
7. Ketepatan dalam melakukan tindakan
8. Kecepatan dalam melakukan tindakan
9. Mengevaluasi respon pasien sebelum dan
sesudah tindakan
10. Kelengkapan dokumentasi
11. Kemampuan memutuskan tindakan jika
menemukan masalah
12. Penampilan umum (kerapihan diri)
Jumlah
Penilai,
Nilai Akhir
( ……………………….. )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PENGKAJIAN
a. Cek perencanaan keperawatan
b. Kaji ulang apakah klien perlu tindakan suctioning
• Inspeksi
• Auskultasi
c. Kaji posisi tidur klien
2 PERENCANAAN
a. Cuci tangan
b. Persiapan alat steril
• Katheter dengan ukuran sesuai kebutuhan
• Sarung tangan steril
• Container atau kom steril
• Air atau NaCl steril
• Air atau NaCl steril
• Tongue spatel
• Kassa steril
c. Persiapan alat tidak steril
• Tabung oksigen dan isinya
• Mesin suction
• Alas
• Bengkok
• Larutan dalam botol
• Tissue
d. Persiapan klien
• Beri penjelasan kepada klien
• Atur posisi sesuai dengan kebutuhan
✓ Semifowler dengan kepala mengarah ke arah perawat
(Oropharingeal Suctioning)
✓ Semifowler dengan leher hiperekstensi, bila tidak ada
kontra indikasi (Nasopharingeal Suctioning)
✓ Lateral dengan muka menghada[ perawat (klien tidak
sadar)
3 IMPLEMENTASI
a. Baca Basmalah
b. Pasang pengalas di dada klien
c. Beri oksigen dengan konsentrasi tinggi
d. Buka paket steril dan buat area steril
e. Siapkan atau tuangkan cairan ke dalam kom steil
f. Nyalakan mesin suction
g. Pasang sarung tangan steril dengan benar
Mengetahui
Penguji
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Canula nasal / canula binasal
b. Selang oksigen
c. Humidifier
d. Sumber oksigen dengan flowmeter
e. Kassa / tissue
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada klien atau
keluarganya
c. Hubungkan kanula dengan slang oksigen ke humidifier
yang sudah diisi aquabidest
d. Beri pelicin (jelly) pada kedua ujung kanula jika
diperlukan
e. Tes aliran oksigen, kalau ada aliran kemudian tutup
kembali
f. Masukkan kedua ujung kanula ke dalam lubang hidung
sedalam 1 cm
g. Fiksasi selang oksigen atau selangnya bisa diletakkan pada
kedua telinga
h. Alirkan oksigen secara perlahan dari aliran yang paling
kecil sampai aliran yang dibutuhkan untuk pasien
i. Aliran antara 1-6 liter/menit dengan konsentrasi oksigen
antara 24% - 44%
j. Periksa kanula tiap 6 – 7 jam
k. Kaji cuping, sputum dan mukosa hidung serta periksa
kecepatan aliran oksigen setiap 6 -7 jam
l. Catat kecepatan aliran oksigen, ruter pemberian dan respon
klien
m. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Canula/ kateter hidung
b. Selang oksigen
c. Humidifier
d. Sumber oksigen dengan flowmeter
e. Kassa / tissue
f. Plester
g. Gunting
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada klien atau
keluarganya
c. Hubungkan kanula dengan slang oksigen ke humidifier yang
sudah diisi aquabidest
d. Beri pelicin (jelly) pada kedua ujung kanula jika diperlukan
e. Tes aliran oksigen, kalau ada aliran kemudian tutup kembali
f. Masukkan kateter melalui lubang hidung yang paten sejauh
yang diperkirakan
g. Pasien dianjurkan untuk membuka mulut, kemudian apakah
ujung kateter terlihat melewati uvula, apabila melewati uvula
tarik kateter sampai ujung kateter tidak terlihat lagi, apabila
ujung kateter tidak terlihat dorong kateter sampai kelihatan, jika
ujung kateter sudah melewati ucula kemudian tarik kembali
ujung kateter sampai berada di belakang uvula
h. Gunakan plester untuk fiksasi kateter
i. Alirkan O2 secara bertahap sampai batas yang dibutuhkan
untuk pasien
j. Alirkan 1-6 liter/ menit, dengan konsistensi 24-50% tergantung
dari pola ventilasi klien
k. Setelah pasien dipastikan dapat menggerakkan kepala dengan
bebas, maka selang difiksasi
l. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien
m. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
( _____________________ )
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
61
SOP PENILAIAN PRAKTEK
PEMBERIAN OKSIGEN (SIMPLE MASK/SUNGKUP MUKA SEDERHANA)
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Maskes oksigen sesuai dengan ukuran pasien
b. Selang oksigen
c. Humidifier
d. Sumber oksigen dengan flowmeter
e. Kassa / tissue
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada klien
atau keluarganya
c. Hubungkan slang oksigen ke humidfier yang sudah diisi
aquabidest dengan aliran oksigen rendah
d. Tes aliran oksigen, kalau ada aliran kemudian tutup
kembali
e. Atur tali pengikat sungkup sehingga sungkup menutup
rapat dan nyaman
f. Jika perlu pakai kain kassa pada daerah yang tertekan
g. Atur aliran O2 sesuai dengan yang diinginkan. Aliran
antara 5 – 10 liter/menit dengan konsentrasi 35% - 55%
h. Catat kecepatan aliran oksigen, ruter pemberian dan
respon klien
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Maskes oksigen sesuai dengan ukuran pasien
b. Selang oksigen
c. Humidifier
d. Sumber oksigen dengan flowmeter
e. Kassa / tissue
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada klien atau
keluarganya
c. Hubungkan slang oksigen ke humidifier yang sudah diisi
aquabidest dengan aliran oksigen antara 8 – 12 liter/menit,
konsentrasi yang akan dihasilkan antara 55% - 90% dan
bag (kantong) harus terisi minimal 2/3 volume bag
d. Isi O2 ke dalam kantong dengan cara menekan volve
antara sungkup dengan kantong (volume kantong harus
penuh)
e. Pasang sungkup muka, yang sebelumnya aliran O2 sudah
diatur sesuai dengan kebutuhan
f. Atur tali pengikat sungkup muka sehingga sungkup
menutup rapat dan nyaman bagi pasien, bila perlu gunakan
kain kasa pada daerah yang tertekan
g. Observasi ketat bila kantong kempis
h. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan
respon klien
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Maskes oksigen dengan kantong tanpa volve sesuai dengan
ukuran pasien
b. Selang oksigen
c. Humidifier
d. Sumber oksigen dengan flowmeter
e. Kassa / tissue
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada klien atau
keluarganya
c. Hubungkan slang oksigen ke humidifier yang sudah diisi
aquabidest dengan aliran oksigen antara 6 – 10 liter/menit,
konsentrasi yang akan dihasilkan antara 35% - 60% dan bag
(kantong) harus terisi minimal 2/3 volume bag
d. Isi O2 ke dalam kantong dengan cara menekan volve antara
sungkup dengan kantong (volume kantong harus penuh)
e. Pasang sungkup muka, yang sebelumnya aliran O2 sudah
diatur sesuai dengan kebutuhan
f. Atur tali pengikat sungkup muka sehingga sungkup menutup
rapat dan nyaman bagi pasien, bila perlu gunakan kain kasa
pada daerah yang tertekan
g. Observasi ketat bila kantong kempis
h. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon
klien
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Maskes oksigen sesuai dengan ukuran pasien
f. Selang oksigen
g. Humidifier
h. Sumber oksigen dengan flowmeter
i. Kassa / tissue
2 PROSEDUR
j. Cuci tangan
k. Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada klien atau
keluarganya
l. Hubungkan slang oksigen ke humidifier yang sudah diisi
aquabidest dengan aliran oksigen antara 8 – 12 liter/menit,
konsentrasi yang akan dihasilkan antara 55% - 90% dan bag
(kantong) harus terisi minimal 2/3 volume bag
m. Isi O2 ke dalam kantong dengan cara menekan volve antara
sungkup dengan kantong (volume kantong harus penuh)
n. Pasang sungkup muka, yang sebelumnya aliran O2 sudah
diatur sesuai dengan kebutuhan
o. Atur tali pengikat sungkup muka sehingga sungkup
menutup rapat dan nyaman bagi pasien, bila perlu gunakan
kain kasa pada daerah yang tertekan
p. Observasi ketat bila kantong kempis
q. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon
klien
r. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Mesin EKG yang dilengkapi alat
b. Jelly
c. Kerta tissue
d. Gaas/kapas alkohol
e. Kertas EKG
2 PERSIAPAN PASIEN
a. Jelaskan tujuan pemeriksaan dan hal-hal yang harus
diperhatikan saat perekaman (tidur telentang, anjurkan
pasien untuk tenang)
b. Dinding dada harus terbuka
3 PROSEDUR
a. Nyalakan mesin EKG
b. Baringkan pasien dengan tenang ditempat tidur yang
cukup luas, tangan dan kaki tidak saling bersentuhan.
c. Bersihkan dada, kedua pergelangan tangan dan kaki
dengan kapas alkohol.
d. Keempat elektroda ekstrimitas diberi jelly
e. Pasang keempat elektroda ektrimitas tersebut ke dua
pergelangan tangan dan kaki
f. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi untuk elektorda V1
–V6
g. Pasang elektroda dada dengan menekan karet
penghisapnya.
h. Buat kalibrasi sebanyak 3 buah
i. Rekam setiap lead 3 – 4 beat
j. Setelah perekaman semua lead, buat kalibrasi ulang
k. Semua elektroda dilepas, ,Jelly dibersihkan dari tubuh
pasien
l. Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai
m. Matikan mesin EKG
n. Catat data pasien : nama, umur, tgl lahir, tgl perekaman
dan Paraf perawat
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Sarung tangan
b. Handuk
c. Perlak, Alas
d. Selang NGT sesuai ukuran klien
e. Stetoskop
f. Syinge 50 cc
g. Tissue
h. Kertas pH
i. Bengkok
j. Bak instrumen tertutup
k. Gelas berisi air
l. Urine bag
m. Cairan untuk irigasi
n. Kom bersih
o. Plester
p. Gunting plester
2 PERSIAPAN PASIEN
a. Datangi pasien dan beri salam terapeutik
b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan apa yang akan dilakukan terhadap klien
d. Beri kesempatan klien untuk bertanya mengenai hal yang
sudah dijelaskan
e. Anjurkan klien untuk mau bekerja sama selama tindakan
dilakukan
f. Kontrak waktu
3 PROSEDUR
a. Cuci tangan, dekatkan alat
b. Jaga privacy klien : pasang sampingan atau tutup tirai
c. Posisikan klien emifowler kecuali ada kontra indikasi dan
letakkan handuk di dada klien
d. Tentukan tanda jika klien tidak nyama seperti mengangkat
tangan bila merasa sesak
e. Letakan tisu dan bengkok di sekitar klien
f. Rendam selang ke dalam air dingin bila selang terlalu
lembut, rendam selang ke dalam air hangat bila selang terlalu
keras.
g. Cek jalan nafas dan kepatenan nares kanan kiri klien untuk
melihat ada tidaknya obstruksi
h. Tandai selang 50 cm (A). ukur selang kembali mulai dari
ujung hidung klien ke telinga, dan dari telinga ke xipoideus
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
67
(B). Pertengahan ujung A dan B adalah titik optimum
panjang selang yang harus dimasukkan ke dalam gaster klien.
Olesi selang NGT dengan Jelly.
i. Masukan selang NGT tanpa tahanan sampai batas yang telah
ditandai sebelumnya. Untuk mempermudah proses insersi,
klien dianjurkan menarik nafas dalam dan menelan. Jika ada
tahanan, stop.
j. Jika sudah dimasukkan sampai batas yang telah ditandai,
masukkan 10-20 ml udara ke dalam gaster, sambil
didengarkan bunyi loop melalui stetoskop.
k. Kemudian fiksasi selang NGT dengan plester yang telah
dibelah dua tanpa terputus.
l. Aspirasi cairan lambung. Ukur pH. Masukkan kembali cairan
dengan perlahan.
m. Masukkan larutan irigasi ke dalam kom. Tariklah 30 Ml
larutan ke dalam syringe (atau sesuai dokter).
n. Pasang ujung syiringe di ujung selang. Tahan syiringe agar
menghadap ke atas dan perlahan-lahan masukkan cairan
irigasi (atau biarkan larutan mengalir sesuai gravitasi jika
diinsikasikan). Jangan mendorong larutan ke dalam tube.
o. Jika tidak bisa mengirigasi tube, reposisi klien dan usahakan
irigasi sekali lagi. Cek bersama dokter jika terjadi kegagalan
berulang.
p. Tarik sampai aspirasikan larutan ke syiringe. Lakukan
sampai bersih atau sesuai order dokter. Ukur pH kembali.
q. Sambungkan NGT dengan urine bag
r. Hitung dan catat jumlah serta deskripsi larutan irigasi dan
cairan yang dapat ditarik
4. EVALUASI
a. Alat-alat dibereskan
b. Kaji respons klien
c. Atur posisi dan kenyamanan klien
d. Mengucapkan salam
e. Cuci tangan
f. Dokumentasi (tangga pemasangan NGT, jumlah cairan yang
keluar, warna cairan yang keluar, respon klien, nama
perawat, paraf)
Nilai : Jumlah tindakan yang dilakukan x 100 Bekasi , .................................
Jumlah item yang dinilai
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. LANGKAH-LANGKAH SEBELUM MELAKUKAN RJP
a. Danger
Periksa kemungkinan bahaya terhadap
•Diri anda yang menolong (helper)
•Orang lain (bya stander)
•Korban / pasien (victim)
b. Cek respon
• Memastikan kesadaran klien atau korban
• Menyentuh, menggoyangkan bahu dengan lembut dan
mantap : “Pa!!! … Mas!!! … dsb
c. Minta tolong
“Tolong!!! Disini ada pasien gawat. Aktifkan emergency
system
d. Perbaiki posisi pasien
Posisi terlentang, rata dan keras
2. LANGKAH-LANGKAH RJP
a. Periksa nadi selama 10 detik
b. Pastikan tidak ada nadi
c. Lakukan Kompresi sebanyak 1 siklus
d. Airway
1) Pemeriksaan jalan nafas
• Cross finger : ibu jari diletakkan berlawanan dengan
jari telunjuk pada mulut korban
• Sweeping finger : masukkan telunjuk dengan kain
kassa pada mulut pasien
2) Membuka jalan nafas
• Head tild chin lipt : tengadah kepala menopang dagu
• Jaw trust : jika dicurigai ada fraktur servikal
e. Breathing
• Memastikan pasien tidak bernafas
• L (look) : lihat pergerakan dada
• L (listen) : dengar bunyi nafas
• F (feel) : rasakan hembusan nafas
Berikan bantuan nafas awal sebanyak 2 x dengan konsentrasi
O2 antara 16%-17%
f. Circulation
1) Memberi bantuan sirkulasi
• Kompresi jantung : letakkan tangan pada dua atau
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PENGKAJIAN
Cek perencanaan keperawatan klien
2 PELAKSANAAN
a. Cuci tangan di air mengalir
b. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan
• Abbocath sesuai ukuran yang dibutuhkan
• Infus set sesuai ukuran
• Cairan infus sesuai kebutuhan pasien
• Standar infus
• Torniquet
• Kapas alkohol dalam tempat tertutup
• Kasa steril
• Sarung tangan bersih, Plester, Bengkok, Gunting
verbandPegalas
c. Bawa alat-alat ke dekat pasien
d. Persiapan klien :
• Pastikan klien yang akan dipasang infus
• Pastikan cairan infus yang akan diberikan
• Pastikan jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit klien
• Pastikan ukuran alat (abbocath dan infus set) sesuai
kebutuhan klien
• Menjelaskan prosedur kepada klien
• Menjaga privasi klien
e.
3 IMPLEMENTASI
a. Pasang infus set ke cairan
• Membuka plastik infus set dengan benar
• Tetap melindungi ujung selang steril
• Menyambungkan infus set dengan cairan infus dengan
posisi cairan infus mengarah ke atas.
• Menggantungkan cairan infus di standar infus
• Mengisi kompartemen infus set cara menekan
kompartemen tersebut.
• Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
• Menutup ujung selang dan tutup dengan
mempertahankan keseterilan
• Cek adanya udara dalam selang infus.
b. Pasang pengalas
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PENGKAJIAN
a. Cek perencanaan keperawatan klien
b. Cek kemampuan klien untukbekerjasama
2. PERENCANAAN
a. Cuci tangan di air mengalir
b. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan
• Nasogastrik dengan ukuran yang sesuai
kebutuhan
• Sarung tangan bersih
• Tissue
• Plester
• Gunting plester
• Jelly yang larut dalam air
• Stetoskop
• Handuk mandi / alas
• Spuit 50 cc
• Bengkok
• Kassa bersih
• Penlight
• Ballpoint untuk menandai selang NGT
c. Bawa alat-alat ke dekat pasien
d. Persiapan klien
• Menjelaskan prosedur
• Mengatur posisi semifowler (bila klien sadar) atau
supine dengan kepala fleksi (bila klien tidak
sadar)
3 IMPLEMENTASI
a. Mengidentifikasi klien
b. Cek lubang hidung dengan cara menutup lubang
hidung atu persatu (bila klien sadar, suruh klien untuk
menhembuskan nafas)
c. Pasang handuk atau alas dada klien
d. Pakai sarung tangan bersih
e. Ukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan
cara :
• Metode tradisional : ukur jarak dari ujung
hidung sampai daun telinga hingga prosesus
xipoideus sampai sternum
• Metode Hanson : pertama tandai 50 c pada
selang, kemudian lakukan pengukuran secara
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
73
tradisional. Selang yang akan dimasukan harus
sampai titik tengah antara 50 cm dan tanda
tradisional.
f. Tandai ukuran NGT sesuai ukuran klien
g. Lumuri ujung selang dengan jelly secukupnya
h. Masukkan selang dengan perlahan-lahan ke lubang
hidung yang paling lapang sambil menganjurkan klien
untuk menelan
i. Perhatikan respon klien :
• Batuk
• Kebiru-biruan
j. Bila ada tanda-tanda batuk dan kebiru-biruan cabut
selang dengan cepat.
k. Cek dengan menggunakan penlight apakah selang
masuk dengan benar atau menggulung disaluran
pernafasan
l. Bila selang telah masuk dengan benar maka
masukkan selang sampai batas yang telah ditandai
m. Cek dengan memasukkan udara 10-20 cc dari spuit
50 cc dan dengarkan dengan stetoskop
n. Fiksasi dengan plester dengan teknik yang benar
o. Lepaskan sarung tangan, berekan alat dan cuci
tangan
4. EVALUASI
a. Kenyamanan klien
b. Keamanan NGT
c. Pola nafas
5. DOKUMENTASI
a. Waktu pemasangan
b. Jenis dan ukuran selang
c. Cairan yang keluar dari lambung: jumlah dan
warnanya
d. Respon klien saat dipasang
e. Nama perawat yang memasang
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PENGKAJIAN
a. Cek perencanaan keperawatan klien
b. Kaji ketersediaan obat dan alat
2. PERENCANAAN
a. Tentukan jumlah dan ukuran jarum serta syringe yang
tepat
b. Persiapan alat
• Alas
• Bengkok
• Kapas alkohol
• Torniquet (bila perlu)
• Obat-obatan yang diperlukan
• Pengencer (aquabidest steril atau NaCl)
• Syringe sesuai kebutuhan
c. Persiapan klien : menjelaskan prosedur
d. Mencuci tangan
3 IMPLEMENTASI
a. Cek ulang obat yang akan diberikan sesuai dengan
perencanaan (5 benar)
b. Cek label obat yang telah dipersiapkan
c. Kalkulasikan dosis sesuai kebutuhan
d. Encerkan obat dengan tepat
e. Ambil obat dengan tepat:
f. Dekati dan identifikasi klien (nama klien, bed, dan
obat yang akan diberikan)
g. Jelaskan prosedur dengan bahasa yang jelas, mintalah
klien untuk bekerjasama
h. Pasang sampiran (bila perlu, yaitu bila penyuntikkan
di tempat-tempat yang memerlukan privasi klien)
i. Gunakan sarung tangan bila menghadapi pasien
dengan penyakit menular (HIV-AIDS dan Hepatitis
B)
j. Pilih tempat injeksi yang sesuai
• Intra muscular (IM): otot deltoid, M. Femoralis
• Intra Vena (IV) : Vena Brachialis, Vena
Femoralis
• Sub Cutan (SC): otot deltoud, M. Femoralis, otot
Gluteal
• Intra Cutan (IC) : di bagian tangan yang polar
jauh dari bulu dan pembuluh darah
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
Di baki
a. Sarung tangan steril 1 pasang
b. Duk bolong steril
c. Underpad / alas steril
d. Kateter steril sesuai ukuran yang dibutuhkan – 2 buah
(1 untuk cadangan)
e. Jelly
f. Syringe 10 cc + needle 1 buah
g. Urine bag 1 buah (pastikan ujung yang tidak
tersambung ke kateter sudah tertutup rapat)
h. Gantungan urine bag
i. Cairan untuk mengisi balon (aqua bidest steril) + kapas
alkohol / NaCl 0,9% 25 cc
j. Kapas savlon 6-7 buah dalam kom steril
k. Tabung spesimen untuk menampung urine (bila perlu)
l. Bengkok 1 buah
2 PERSIAPAN PASIEN
a. Datangi klien dan beri salam terapeutik
b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan apa yang akan dilakukan terhadap klien
d. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai
hal yang sudah dijelaskan
e. Anjurkan klien untuk mau bekerja sama selama
tindakan dilakukan
f. Kontrak waktu
3 PROSEDUR
a.Cek status pasien apakah ada lab urine untuk hari itu
b.Cuci tangan, pastikan penerangan di ruangan cukup
c.Jaga privacy klien, pasang sampiran atau tutup tirai
d.Posisikan klien supine
e.Dekatkan alat-alat pemasangan catheter
f.Bila anda bekerja sendiri, buka alas steril dan letakkan
diantara paha pasien, letakkan alat-alat steril yang
dibutuhkan di atas alas steril tersebut sebelum memakai
gloves steril
Bila anda bekerja 2 orang, langsung pasang gloves
steril. Asisten anda yang akan mempersiapkan alat
steril yang anda butuhkan
g. Test balon apakah bocor atau tidak
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
77
h. Tangan non dominan dengan hati-hati regangkan
prepusium pria yang tidak disirkumsisi. Pegang penis
pada batang tepat di bawah glans. Regangkan meatus
uretra diantara ibu jari dan jari telunjuk. Pertahankan
posisi ini selama prosedur
i. Dengan tangan dominan ambil kapas savlon dan
bersihkan penis (dapat menggunakan pinset). Bersihkan
dengan gerakan melingkar dari meatus bawah ke dasar
glans. Ulangi sampai bersih dengan menggunakan 1
kapas baru setiap apusan. Buang ke dalam plastik di
bengkok
j. Pasang duk bolong steril
k. Angkat penis pada posisi pendikular terhadap tubuh
klien, lakukan transi ringan untuk meluruskan kanal
uretra
l. Pegang kateter dengan tangan dominan, masukkan
ujung kateter yang telah diberi pelumas sepanjang 12,5
– 17,5 cm ke uretra pasien. Minta pasien untuk tarik
nafas dalam dan tidak mengejan. Bila ada tahanan tarik
kateter jangan paksakan mendorong ke dalam uretra
m. Dorong sampai keluar urine setelah urine keluar
dorong kateter sekitar 5 cm lagi
n. Bila tidak ada lab urine, kateter bisa langsung di
sambung ke urina bag, bila ada lab urine ujung kateter
di taruh dalam tabung spesimen, setelah ditampung
kemudian di sambung ke urine setelah prosedur selesai
tabung spesimen diberi label kemudian langsung antar
ke lab
o. Isi balon kateter 10 – 15 cc dengan aquabidest atau
NaCl 0,9%
p. Tarik kateter perlahan sampai ada tahanan
q. Fiksasi kateter dengan plester ke paha atas klien.
Biarkan sedikit longgar
r. Gantungkan urine bag di gantungan urine
5 EVALUASI
a. Buka sarung tangan, dibereskan alat
b. Kaji respons klien dan atur posisi
c. Mengucapkan salam
d. Cuci tangan
e. Dokumentasi
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
Di baki
a. Sarung tangan steril 1 pasang
b. Perlak / dispossible under pad
c. Underpad / alas steril
d. Kateter steril sesuai ukuran yang dibutuhkan – 2 buah
(1 untuk cadangan)
e. Jelly
f. Syringe 10 cc + needle 1 buah
g. Urine bag 1 buah (pastikan ujung yang tidak
tersambung ke kateter sudah tertutup rapat)
h. Gantungan urine bag
i. Cairan untuk mengisi balon (aqua bidest steril) +
kapas alkohol / NaCl 0,9% 25 cc
j. Senter (bila perlu)
k. Kapas savlon 6-7 buah dalam kom steril
l. Tabung spesimen untuk menampung urine (bila perlu)
m. Bengkok 1 buah
n. Kantong plastik kecil untuk mengalas bengkok
o. Plester dan Gunting plester
2 PERSIAPAN PASIEN
a. Datangi klien dan beri salam terapeutik
b. Jelaskan apa yang akan dilakukan terhadap klien
c. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya
mengenai hal yang sudah dijelaskan
d. Anjurkan klien untuk mau bekerja sama selama
tindakan dilakukan
3 PROSEDUR
a. Cek status pasien apakah ada lab urine untuk hari itu
b. Cuci tangan, pastikan penerangan di ruangan cukup
c. Jaga privacy klien, pasang sampiran atau tutup tirai
d. Posisikan klien supine
e. Dekatkan alat-alat pemasangan catheter
f. Bila anda bekerja sendiri, buka alas steril dan letakkan
diantara paha pasien, letakkan alat-alat steril yang
dibutuhkan di atas alas steril tersebut sebelum
memakai gloves steril
g. Tangan non dominan dengan hati-hati regangkan labia
pasien . Regangkan meatus uretra diantara ibu jari dan
jari telunjuk. Pertahankan posisi ini selama prosedur
h. Dengan tangan dominan ambil kapas savlon dan
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
79
bersihkan labia mayor, labia nimor dan klitoris
dengan menggunakan 1 kapas baru setiap apusan.
Buang ke dalam plastik di bengkok
i. Pegang kateter dengan tangan dominan, masukkan
ujung kateter yang telah diberi pelumas sepanjang 2,5
– 5 cm ke uretra pasien. Minta pasien untuk tarik
nafas dalam dan tidak mengejan. Bila ada tahanan
tarik kateter jangan paksakan mendorong ke dalam
uretra
j. Dorong sampai keluar urine setelah urine keluar
dorong kateter sekitar 5 cm lagi
k. Bila tidak ada lab urine, kateter bisa langsung di
sambung ke urina bag, bila ada lab urine ujung kateter
di taruh dalam tabung spesimen, setelah ditampung
kemudian di sambung ke urine setelah prosedur
selesai tabung spesimen diberi label kemudian
langsung antar ke lab
l. Isi balon kateter 10 – 15 cc dengan aquabidest atau
NaCl 0,9%
m. Tarik kateter perlahan sampai ada tahanan
n. Fiksasi kateter dengan plester ke paha atas klien.
Biarkan sedikit longgar
o. Gantungkan urine bag di gantungan urine
4 EVALUASI
a. Buka sarung tangan, dibereskan alat
b. Kaji respons klien
c. Atur posisi dan kenyamanan klien, buka sampiran
d. Mengucapkan salam
e. Cuci tangan
f. Dokumentasi
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Jarum vacutainer dan pemegangnya atau spuit (ukuran
sesuai dengan jumlah darah yang dibutuhkan)
b. Jarum (tidak lebih kecil dari no. 20)
c. Tabung vacutainer (tipe dan jumlahnya ditentukan
oleh tes yang diharuskan)
d. Tornikuet
e. Swab povidon 0 iodin atau swab alkohol 70%
f. Kapas
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Identifikasi pasien, perkenalkan diri pada pasien dan
jelaskan prosedur
c. Pasang turniket 3-4 cm di atas tempat tusukan
d. Pasang ajrum pada spuit
e. Lakukan palpasi pada vena. Gunakan povidon-iodin
atau swab alkohol 70% untuk menyiapkan tempat
tusukan di mana darah akan diambil
f. Dorong splunger sampai ke ujung spuit
g. Berikan tekanan ringan pada kulit tempat tusukan
dengan ibujari. Sementara terus lakukan palpasi pada
vena dengan ujung jari, tusukan jarum, arah tajam ke
atas membentuk suudt 30-40
h. Dengan perlahan tarik plunger menggunakan satu
tangan untuk mengaspirasi sejumlah darah yang
diperlukan. Gunakan tangan yang lain untuk menahan
spuit. Gunakan tekanan yang minimal saat melakukan
aspirasi untuk mencegah hemolisis darah dan kolaps
vena
i. Bila sejumlah darah yang diperlukan sudah didapat
lepaskan turniket
j. Cabut jarum sementara itu berikan tekanan pada
tempat tusukan dengan kasa
k. Berikan tekanan pada tempat tusukan sampai
perdarahan terhenti
l. Isi masing-masing tabung dengan darah sampai
sejumlah darah yang diperlukan didapat. Hati-hati
mengangkat masing-masing tabung dan ganti tabung
dengan yang lain sampai semua tabung terisi dengan
sejumlah darah yang diperlukan (isi tabung dengan
antikoagulan terlebih dahulu, diakhiri dengan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. LANGKAH 0
a. Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk
mendekat ke arah petugas yang berada dilokasi aman
(collecting area)
b. Korban yang bisa berjalan mendekat diberikan label
HIJAU
2 LANGKAH 1 (Airway + Breathing)
a. Cek pernapasan, apabila tidak bernapas buka jalan
napasnya, jika tetap tidak bernapas berikan label
hitam
b. Pernapasan > 30 kali / menit atau <>
c. Pernapasan 10-30 kali permenit ke langkah berikutny
3 LANGKAH 2 (Circulation)
a. Cek Capilary test (Tekan Kuku tangan penderita)
kemudian lepas, apabila kembali merah lebihd ari 2
detik (> 2 detik) berikan label MERAH
b. Apabila <>
c. Apabila pencahayaan kurang untuk capilary test,
lakukan cek nadi radialis, apabila tidak teraba atau
lemah berikan label MERAH
d. Apabila nadi radialis teraba ke langkah berikutnya
4 LANGKAH 3 (Mental Status)
a. Berikan perintah sederhana kepada penderita, apabila
mengikuti berikan label KUNING
b. Apabila tidak dapat mengikuti perintah berikan label
MERAH
5 EVALUASI
a. Menghindari kemungkinan terjadi kesalahan waktu
triage
b. Bisa juga perubahan terjadi ketika kondisi penderita
membaik atau memburuk
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Alat Nebulizer lengkap
b. Cairan NaCl atau aquabides
c. Obat Berotec atau Bisolvon Cair
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Siapkan alat, periksa apakah cairan penghantar masih
di atas batas minimum
c. Masukkan cairan NaCl secukupnya (+10 cc) ke dalam
cup obat, kemudian obat Berotec dan Bisolvon
dengan dosis:
• < 2 tahun : 3 tetes Berotec, 5 tetes Bisolvon
• 2 – 10 tahun : 5 tts Berotec; 10 tts Bisolvon
• 10 tahun/dewasa : 10 tts Berotec; 20 tts Bisolvon
d. Atur waktu pemakaian (10-15 menit atau lebih lama)
e. Atur kekuatan penguapan disesuaikan dengan
kemampuan pasien untuk menghirup uap Nebulizer
f. Bawa alat ke dekat pasien
g. Berikan dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien
h. Pasang stop kontak pada aliran listrik
i. Nyalakan uap Nebulizer dengan menekan saklar
“ON”
j. Pastikan bahwa uap keluar pada masker dan
pasangkan masker ke wajah pasien
k. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan
panjang sambil menghirup uap Nebulizer, lebih
efektif dihirup melalui mulut
l. Observasi pasien saat pemberian Nebulizer
m. Bila waktu pemakaian selesai, alrm akan berbunyi,
lalu lepaskan masker dari wajah pasien
n. Bereskan alat-alat
o. Perawat mencuci tangan
3 EVALUASI
a. Kaji respon klien
b. Dokumentasikan
Nilai : Jumlah tindakan yang dilakukan x 100 Bekasi , .................................
Jumlah item yang dinilai Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Oxymetri
b. Sumber listrik
2 PROSEDUR
a. Cuci tangan
b. Siapkan alat oxymetri, sambungkan alat pada stock
kontak listrik
c. Hidupkan alat, tunggu beberapa saat guna melihat alat
oxymetri sudah terhubung dengan stock kontak
d. Pasang kabel oxymetri pada jari telunjuk atau jempol
kaki atau tangan (atau pada daerah yang ingin
diketahui saturasi O2)
e. Periksa alat sudah dipasang dengan baik
f. Pada monitor oxymetri, perawat mengatur dan
mencatat saturasi O2 pasien, bila perlu beri nada
peringatan dan menit perhitungan saturasi O2 (pada
keadaan normal saturasi 95% - 100%)
g. Usahakan mencatat perkembangan saturasi O2 pada
monitor
h. Pasang alat oxymetri sesuai dengan kebutuhan dan
advis pada status
i. Setelah digunakan, alat dikembalikan
j. Cuci tangan
k. Dokumentasikan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Mneck collar sesuai ukuran
b. Bantal pasir
c. Handschoen
d. Masker
2 PERSIAPAN PASIEN
a. Informed Consent
b. Berikan penjelasan tentang tindakan yang dilakukan
c. Posisi pasien : terlentang, dengan posisi leher segaris .
anatomi
d. Petugas 2 orang
3 PROSEDUR
a. Petugas menggunakan masker, handschoen
b. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang
bagian kanan kepala mual dari mandibula ke arah
temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan
tangan yang lain dengan cara yang sama
c. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara
perlahan ke bagian belakang leher dengan sedikit
melewati leher
d. Letakkan bagian neck collar yang bertekuk tepat pada
dagu
e. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
f. Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien
4 EVALUASI
a. Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respon
pasien
b. Pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PENATALAKSANAAN
a. Penilaian umum
• Anamnesis terarah
• Pemeriksaan fisik, mata, kulit, pernafasan,
kardiovaskuler
• Mengidentifikasikan bahan penyebab keracunan
yang diambil dariu eksresi pasien
b. Penilaian khusus
• Stabilisasi hemodinamik / perbaikan keadaan
umum maksimal
• Dekontaminasi
✓ Dekontaminasi aturan cerna (emesis atau
lavage lambung sesuai dengan jenis penyebab
kreacunan)
✓ Activated Charcoal / Norit
• Meningkatkan eliminasi racun sesuai dengan
penyebab
• Menyebabkan duiretic dan hemodiali bila
diperlukan
• Pemberian antidotum
• Pengobatan suportif dan rehabilitatif
• Pengambilan sample muntahan dan urine untuk
pemeriksaan toksikologi
2 EVALUASI HASIL PENGOBATAN
a. Derajat penyakit dan komplikasi yang terjadi
b. Kerjasama dengan disiplin ilmu
c. Perkembangan pasien dicatat dalam status pasien
d. Petugas mencatat laporan penanganan pasien kasus
keracunan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN ALAT
a. Spalk sesuai ukuran
b. Kasa balutan panjang, elastis verban
c. Gunting
2 PELAKSANAAN
a. Cuci tangan
b. Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
c. Apabila terdapat luka daerah yang akan dipasang
spalk, maka luka dijahit dan ditutup dengan kasa steril
d. Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada
posisi anatomi
e. Ukur bidai pada 2 sendi
f. Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar
g. Setelah membalut observasi AVN
h. Cuci tangan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PROSEDUR
a. Basuhi kedua belah tangan
b. Gunakan sabun / bahan pencuci tangan lainnya
c. Langkah I : telapak dengan telapal
d. Langkah II : telapak tangan di atas punggung tangan
kiri dan telapak kiri di atas punggung tangan kanan
e. Langkah III : telapak dengan telapak dan jari saling
terkait
f. Langkah IV : letakkan punggung jari pada telapak
satunya dengan jari saling mengunci
g. Langkah V : jempol kanan digosok memutar oleh
telapak kiri dan sebaliknya
h. Langkah VI : jari kiri menguncup gosok memutar ke
kanan dan ke kiri pad telapak kanan dan sebaliknya
i. Langkah VII : pegang pergelangan tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
j. Bilas kedua tangan seluruhnya dengan air bersih dan
air mengalir
k. Keringkan tangan dengan lap atau tissue
l. Matikan kran dengan menggunakan siku jika tangan
kran penutup panjang
m. Jika tanggai karan pendek lapisi dengan lap sebelum
mematikan kran
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PROSEDUR
a. Periksa cepat adanya kelainan A-B-C, lalu tangani segera
b. Lakukan tindakan resusitasi:
A : Air Way (Saluran Nafas)
• Bebaskan saluran nafas dengan posisi, buka mulut,
bersihkan muntahan, lendir dan benda asing
• Perhatikan tulang leher, immobilisasi, cegah gerakan
hiperekstensi, hiperefleksi, rotasi
• Semua penderita tidak sadar harus dianggap ada cedera
tulang leher
B : Breathing (pernafasan)
• Suara nafas bersih, hembusan nafas baik, gerakan nafas
dada baik, bila tidka baik lakukan nafas buatan (mulut ke
mulut atau pakai alat)
• Beri masker oksigen / nasal
C : Circulation (peredaran darah)
• Denyut jantung negatif mungkin cardiac arrest maka
lakukan resusitasi jantung
• Bila syok (tensi < 90 mmHg dan nadi > 100 x/menit atasi
dengan infus cairan Ringer Laktat (RL), cari sumber
perdarahan (tulang, thorak, abdomen, pelvis).
• Bila tensi < 90 mmHg nadi juga < 90x/menit pikirkan
kemungkinan spinal syok, batasi cairan
• Hentikan perdarahan dari luka terbuka
D : Disability (kelainan neurologis dan lain-lain)
• Periksa kesadaran : memakai Glasglow Coma Scale
• Pupil : bentuk/besarnya, reaksi cahaya
• Periksa bagian tubuh lain secara cepat antara lain :
nyeri/jejas di dada, perut, tungkai, panggul, leher
c. Posisi tidur
1) Cegah head down (kepala lebih rendha dari tubuh) karena
dapat menyebabkan bendungan vena di kepala dan
menaikkan tekanan intrakranial
2) Posisi yang baik ialah miring (badan menumpu pada bahu,
panggul dan lutut pada satu sisi), kecuali bila ada faktur
servical
Nilai : Jumlah tindakan yang dilakukan x 100 Bekasi , .................................
Jumlah item yang dinilai
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
92
SOP PENILAIAN PRAKTEK
PERNAFASAN BUATAN (MOUTH TO MASK VENTILATION)
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PROSEDUR
a. Posisikan diri Anda pada kepala pasien kemudian buka
jalan nafasnya. Mungkin dibutuhkan juga pembersihan
jalan nafas. Jika dibutuhkan masukkan oropharungeal
airway untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka
b. Hubungkan oksigen dengan lubang pada masker wajah.
Oksigen sebaiknya dijalankan dengan kecepatan 15 liter
per menit. Jika oksigen tidak tersedia segera, jangan tunda
untuk melakukan ventilasi mulut ke masker
c. Posisikan masker pada wajah pasien sehingga bagian apex
(puncak segitiga) melingkupi hidung dan bagian basisnys
berada diantara bibir bawah dan prominensia dagu (tempat
masuk udara diletakkan di tengah, di atar mulut pasien)
d. Pegang masker sesuai sebagaimana seharusnya, sambil
mempertahankan head tilit dengan:
• Meletakkan ibu jari melebihi setengah bagian atas
masker, telunjuk dan jari tengah diletakkan melebihi
setengah bagian bawah masker
• Gunakan jaru manis dan jari kelingling untuk
mengangkat rahang mendekati masker
e. Ambil nafas dalam dan keluarkan melalui tempat masuk
udara pada masker. Masing-masing ventilasi harus
dilakukan sekitar 1,5-2 detik pada dewasa, 1-1,5 menit
pada anak-anak dan bayi. Lihat pengembangan dada
pasien
f. Pindahkan mulut Anda dari tempat masuk udara dan
biarkan pasien mengeluarkan udara secara pasif.
Lanjutkan dengan RJP bila diperlukan
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PROSEDUR
Teknik dengan 1 penolong
a. Posisikan diri Anda pada kepala pasien dan pertahankan
terbukanya jalan nafas. Lakukan penghisapan dan
masukkan alat bantu jalan nafas sesuai kebutuhan
b. Pilih ukuran BVM yang sesuai dengan pasien. Posisikan
masker pada wajah seperti dideskripsikan di atas (Teknik
BVM dua orang)
c. Bentuk huruf “C” mengelilingi pintu masuk ventilasi
dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Gunakan jari
tengah, jari manis, dan jari kelingking di bawah rahang
pasien untuk menahan rahang ke masker
d. Dengan tangan yang lain, peras kantung sekali tiap 5 detik.
Perasaan harus penuh dan dapat menyebabkan dada pasien
mengembang. Untuk bayi dan anak-anak peras kantung tiap
3 detik
e. Lepaskan tekanan pada kantung dan biarkan pasien
menghembuskan nafasnya secara pasif. Saat itu, kantung
akan terisi kembali dengan oksigen dari sumbernya
Teknik BVM oleh Dua Orang Diduga Tidak Ada Trauma
a. Buka jalan nafas pasien dengan teknik head tilt-chin lift
b. Pilih ukuran BVM yang sesuai (dewasa, anak atau bayi)
c. Berlututlah menghadap kepala pasien. Letakkan ibu jari
pada bagian atas masker, jari telunjuk dan tengah pada
bagian bawah masker
d. Letakkan masker bagian apex (atas) melingkupi batang
hidung pasien, sedangkan bagian bawah masker menutupi
mulut dan dagu bagian atas. Jika masker besar, kelilingi
bagian pinti ventilasi dengan manset, letakkan bagian
tengah pintu ventilasi pada mulut pasien
e. Gunakan jari manis dan kelingking untuk mendongakkan
rahang, mendekat ke arah masker. Pertahankan head tilt,
chin-lift
f. Penolong kedua harus menghubungkan kantung dengan
masker, jika belum siap. Saat Anda mempertahankan
tertutupnya masker, penolong kedua harus menekan
(memeras) kantung dengan dua tangannya hingga dada
pasien mengembang. Penolong kedua harus memeras
kantung sekali tiap 5 detik untuk dewasa, sekali tiap 3 detik
untuk bayi dan anak-anak
Program Studi Profesi Ners STIKES Bani Saleh Bekasi
94
Jika dada pasien tidak mengembang selama ventilasi
dengan BVM, anda harus:
a. Reposisi kepala
b. Periksa keluarnya udara di sekitar masker dan reposisi jari dan
masker
c. Periksa adanya obstruksi jalan nafas atau
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PROSEDUR
a. Kaji berat objek. Apakah kita memerlukan bantuan tambahan
dalam mengangkat
b. Kaji karakteristik fisik kita. Apakah saya atau partner saya
mempunyai keterbatasan fisik yang akan mempersulit
pengangkatan? Secara umum penolong dengan kekuatan dan
tinggi yang sama dapat mengangkat dan mengangkut bersama
dengan lebih mudah
c. Komunikasi. Komunikasikan rencana untuk mengangkat dan
mengangkut dengan rekan anda
d. Pada saat mengangkat penderita, ada peraturan yang harus
dipatuhi untuk mencegah cedera, diantaranya:
e. Posisikan kaki dengan baik. Kaki harus kokoh, menapak pada
permukaan dan diposisikan sepanjang lebar bahu
f. Ketika mengangkat gunakan kaki anda, bukan punggung anda
untuk mengangkat
g. Ketika mengangkat, jangan berputar atau membuat gerakan
lain selain mengangkat. Usaha untuk berbelok atau berputar
ketika mengangkat merupakan penyebab utama cedera
h. Ketika mengangkat dengan satu tangan, jangan
mengkompensasi. Hindari bersandar ke sisi mana pun. Jaga
punggung anda tetap lurus dan terkunci
i. Jaga beban sedekat mungkin dengan tubuh anda. Semakin
jauh beban dari tubuh anda, semakin besar kemungkinan anda
cedera
j. Ketika membawa penderita pada tangga, jika memungkinkan
gunakan kursi tangga daripada tandu
Ketika menjangkau
a. Jaga punggung tetap dalam posisi lurus / terkunci
b. Hindari berputar ketika menjangkau
c. Hindari menjangkau lebih dari 15 – 20 inchi di depan tubuh
anda
d. Hindari menjangkau yang berkepanjangan ketika diperlukan
usaha yang bersar
Ketika mendorong atau menarik
a. Lebih baik dorong daripada tarik, jika memungkinkan
b. Jaga punggung tetap lurus / terkunci
c. Jaga garis tarikan melalui pusat tubuh anda dengan menekuk
lutut
d. Jaba bebasn dekat dengan tubuh anda
e. Jika beban di bawah pinggang, dorong atau tarik dari posisi
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PROSEDUR
a. Papan
b. Neck collar
2 PROSEDUR
a. Penolong 1 memelihara spina terimobilisasi dalam posisi
netral, pasang “Collar Semiridid”
Penolong 1 memelihara kepala dan leher dalam posisi netral
sampai menucer logrolling dilakukan
b. Pasien di tempatkan dengan kaki diluruskan dengan cara
normal dan lengan diekstensikan pada kedua sisi
c. Long backboard diposisikan di samping tubuh. Jika salah
satu lengan mengalami injuri dengan menempatkan
backboard pada sisi yang terkena injuri, sehingga pasien
akan menggeser ke arah lengan yang tidak terkena injuri
d. Penolong 2 dan 3 berjongkok pada sisi berlawanan papan
klien
e. Penolong 2 diposisikan pada area dada tengah dan penolong
3 pada area tungkai atas
f. Dengan menggunakan lututnya, penolong 2 menyangga
lengan pasien pada tempatnya, kemudian dia memegang
bahu dan panggul dan menyangga lengan terjauh pasien.
Biasanya hal ini mungkin mengenggam pakaian pasien
untuk membantu roll (gulungan / membalik)
g. Penolong 3 menggunakan satu tangan untuk memegang
pinggul. Sedang, tangan lain untuk menyangga kaki secara
bersama-sama pada tungkai bawah
h. Setelah semua dalam keadaan siap, penolong 1 memberi
perintah untuk mengangkat pasien
i. Penolong 1 secara berhati-hati mempertahankan leher dan
kepala dalam posisi netral selama diangkat
j. Penolong 2 dan 3 menarik sisi pasien terjauh sehingga
menghadap ke arah penolong
k. Pada saat sisi klien berada di atas, penolong 2 (atau
penolong 4jika ada) segera mengkaji punggung yang
mengalami injuri)
l. Backboard sekarang diposisikan selanjutnya ke pasien dan
dimiringkan dengan sudut 30 – 45 derajat oleh penolong 4
jika hanya terdapat tiga penolong, papan dapat ditarik ke
tempat pasien oleh penolong 2 atau 3
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PROSEDUR
1. Baca status dan data klien untuk memastikan pengambilan AGD
2. Cek alat-alat yang digunakan
3. Cuci tangan
4. Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
5. Perkenalkan nama perawat
6. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
7. Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
8. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
9. Tanyakan keluhan klien saat ini
10. Jaga privasi klien
11. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
12. Posisikan klien dengan nyaman
13. Pakai sarung tangan sekali pakai
14. Palpasi arteri radialis dan lakukan allen test (untuk arteri
radialis)
15. Hiperektensikan pegrelangan tangan klien di atas gulungan
handuk
16. Raba kembali arteri radialis dan palpasi pulsasi yang paling
keras dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.
17. Desinfeksi area yang akan dipungsi menggunakan yodium
povidium, kemudian diusap dengan kapas alkohol
18. Berikan anestesi lokal bila perlu
19. Bilas spuit ukuran 3 ml dengan sedikit heparin 1000 U/ml dan
kemudian kosongkan spuit, biarkan heparin berada dalam jarum
dan spuit
20. Sambil mempalpasi arteri masukan jarum dengan sudut 45 0
sambil menstabilkan arteri klien dengan tangan yang lain
21. Observasi adanya pulsasi atau denyutan aliran darah masuk spui
(apabila darah tidak dapat naik sendiri, kemungkinan fungsi
mengenai vena)
22. Ambil darah 1-2 ml
23. Tarik spuit dari arteri tekan bekas fungsi dengan menggunakan
kasa / kapas 5 -10 menit
24. Buang udara yang berada dalam spuit, sumbat spuit dengan
gabus atau karet.
25. Putar-putar spuit sehingga darah bercampur dengan heparin
26. Tempatkan spuit diantara es yang sudah dipecah
27. Ukur suhu dan pernafasan klien
28. Beri label pada spesimen yang berisi nama, suhu, konsentrasi
oksigen yang digunakan klien jika klien menggunakan oksigen.
29. Kirim segera darah ke laboratorium
Mengetahui
Penguji
( _____________________ )
Kompeten
No Indikator Unjuk Kerja
Ya Tidak
1. PERSIAPAN
a. Persiapan alat
• Spuit 1 cc dan jarum steril dalam tempatnya
• Obat-obatan yang diperlukan
• Kapas alkohol dalam tempatnya
• NaCl 0,9% / aquadest
• Bengkok, ball poit / spidol
b. Persiapan klien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. PELAKSANAAN
a. Perawat cuci tangan
b. Menggulung lengan baju pasien bila perlu
c. Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah 0,1 cc
dilarutkan dengan NaCl 0,9 atau aquadest menjadi 1 cc
d. Meninfeksi kulit yang akan disuntik dengan menggunakan
kapas alkohol kemudian diregangkan dengan tangan kiri
perawat
e. Menyuntikan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung
dengan cara lubang jarum menghadap ke atas dan membuat
sudut 15 – 30 derajat dengan permukaan kulit
f. Beri tanda pada area suntikan
g. Menilai rekasi obat setelah 10-15 menit dari waktu penyuntikan,
hasil (+) bila terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan
dengan diameter minimal 1 cm, hasil (-) bila tidak terdapat
tanda tersebut di atas.
h. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
Mencatat tindakan dan hasil skin test pada dokumen perawatan
( _____________________ )