KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
Manajemen merupakan proses mengumpulkan dan mengorganisir
sumber-sumber dalam mencapai tujuan melalui orang lain yang
mencerminkan kedinamisan organisasi.
1
Seorang pemimpin selalu dihadapkan pada manusia yang
didalamnya memiliki keanekaragaman latar belakang budaya,
pengalaman, harapan, persepsi, kebutuhan, perasaan dan tujuan
yang menampakan pola perilaku tertentu.
2
Pimpinan keperawatan harus dapat menyediakan sesuatu yang
terbaik melalui pendidikan dan keahliannya untuk mengembangkan
dan mengoperasionalkan system yang baru dalam kerangka
restrukturisasi (Redmon, 1995). Sering hanya mereka orang-orang
yang dalam team eksekutive yang memungkinkan sebagai
integrator skills yang sukses (Cilliars, 1989; Crowel, 1996, Jaico,
Price & Davison, 1994). Coile (1996) menggambarkan abad 21
tim manajemen pelayanan kesehatan sebagai fokus dan inti bisnis ,
dia memprediksi bahwa 50% dari tim eksekutive adalah para
perawat dan dokter yang memiliki pengalaman klinik.
3
B. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Robin (1999:8) mendefinisikan bahwa menajemen adalah suatu
istilah yang mengacu pada proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain . Istilah
proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau
kegiatan utama yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi-
fungsi ini lazimnya disebut merancang, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan.
4
2. Fungsi-Fungsi dan Proses Manajemen
Henry Fayol (dikutip dari Robin, 1999:11) mengusulkan semua
manajer melaksanakan lima fungsi manajemen yaitu
merancang, mengorganisasi, memerintah , mengkoordinasi dan
mengendalikan .
Gambar 1
Fungsi-Fungsi Manajemen (di salin dari Robin, 1999:11)
5
Longest, 1976. Harsey dan Blanchard (1977) menyebutkan
empat fungsi manajerial yaitu perencanaan, pengorganisasian,
motivasi dan pengendalian.
6
pengorganisasian adalah pembagian tugas, koordinasi,
kesatuan komando, tanggung jawab dan kewenangan
yang sesuai, hubungan lini-staff dan Span of Control.
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen
keperawatan yang meliputi proses pendelegesaian,
supervisi, koordinasi dan pengendalian rencana yang
telah diorganisasikan.
g. Manajer keperawatan yang baik selalu memotivasi staf
untuk memperlihatkan penampilan kerja terbaik.
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang
efektif, karena dengan komunikasi yang efektif akan
mengurangi kesalahfahaman dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian di antara staff.
i. Pengembangan staf keperawatan penting dilakukan
sebagai upaya persiapan perawat-perawat pelaksana
menduduki posisi yang lebih tinggi ataupun upaya
manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen
keperawatan yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan
rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan
menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar ,
membandingkan penampilan dengan standard dan
memperbaiki kekurangan
7
3. Peran Manajer ; Kepala Ruangan
a. Definisi
Menurut Rakeesh, Longest and Donovan (1977) dikutip dari
Burgest (1988) mendefinisikan tentang manajemen yaitu; suatu
proses interaksi sosio tehnik yang terjadi dalam organisasi
formal dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi.
8
4). Mendorong bawahan untuk menambah pengetahuanya
tentang kasus-kasus managemen
c. Peran manajer
Dalam studi yang dilakukan oleh Henry Mitzberg pada tahun 1960
(dikutip dari Robbin, tahun 1996), bahwa para manajer melakukan
sepuluh peran yang dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu
yang berkaitan dengan hubungan antar pribadi, transfer informasi
dan pengambilan keputusan. Kesepuluh peran tersebut adalah :
figure head, leader, liaison, monitor, disseminator, spokesperson,
entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, negociator.
Apabila organisasi menggunakan system sentralisasi maka peran
figure head tidak tampak pada manajer dibawahnya, tetapi
sebaliknya bila organisasi menggunakan system desentralisasi
maka peran manajer dibawahnya akan tampak.
C. Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan.
Menurut Stogdill (dikutip dari La Monica , 1998)
menyatakan bahwa terdapat begitu banyak definisi
kepemimpinan sebanyak orang berusaha untuk
mendefinisikan konsep tersebut.
9
Para ahli perilaku organisasi memandang kepemimpinan
sebagai suatu efek interaktif (Metton, 1969), suatu peran
yang berbeda (Sharif, Sharif, 1956) dan awal dari struktur
(Homans, 1950).
10
2. Teori Kepemimpinan
a. Trait approach
Menurut pandangan teori ini seorang dilahirkan telah
mempunyai bakat sebagai pemimpin yang sukses. Menurut
paham teori bakat kepemimpinan, pemimpin yang dilahirkan
telah memiliki bakat-bakat yaitu : intelegensi, kepekaan social,
peran serta social, dan keterampilan berkomunikasi. Bakat
tersebutlah yang membuat mereka mampu mempengaruhi orang
lain dan melakukan inisiasi.
b. Situational theory
Menurut Stogdill ( dikutip dari Murray dan Di Croce 1997),
kepemimpinan berhubungan dengan situasi social, individu
dapat sebagai pemimpin pada situasi tertentu dan situsasi yang
lain sebagai pengikut. Menurut teori ini kepemimpinan yang
efektif bergantung pada usaha manajer, subordinat dan situasi.
Menurut teori ini kepemimpinan keperawatan yang efektif
harus memiliki : berpandangan kedepan, kredibilitas,
memungkinkan berbuat sesuatu, dapat dicontoh, mampu
mengelola perubahan.
c. Contingency model
Fiedler (1965) mengembangkan model contingency yang
menyatakan bahwa kepemimpinan mempunyai 3 dimensi yaitu :
pertama hubungan pemimpin-bawahan (leader-member
relations) yaitu kepercayaan dan loyalitas bawahan kepada
pimpinan, kedua struktur tugas (a task structure) yaitu solusi
masalah yang tepat pada keadaan dilema dan ketiga kekuasaan
11
(a position of power) yaitu dukungan organisasi yang tersedia
untuk pimpinan.
d. Transformational leadership
Teori kepemimpinan ini relatif baru yang dikenalkan oleh
Bennis dan Manus (1985). Menurut faham ini ada 2 jenis
kepemimpinan yaitu kepemimpinan tradisional/transaksional
dan kepemimpinan transformasional. Pada kepemimpinan
tradisional/transaksional pemimpin dan bawahan adalah sesuatu
yang terpisah tetapi mempunyai tujuan yang berhubungan dan
focus perbedaan tersebut pada system yang berlainan antra
pemimpin dengan bawahan. Kepemimpinan transformasional
memandang pemimpin dengan bawahan mempunyai tujuan
yang sama dan bekerja sama untuk mencapai penampilan yang
diharapkan.
e. Behavioral theory
Teori kepemimpinan yang berdasarkan perilaku memandang
perilaku seorang pemimpin yang dapat ditangkap oleh panca
indera sehingga dapat dipersepsikan oleh bawahan atau dirinya
sendiri. Menurut Teori Perilaku Kepemimpinan (Thorn, 1995),
keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin ditentukan oleh
cara bersikap dan bertindak. Hal tersebut akan tampak dari cara
membina hubungan dengan orang lain misalnya: cara memberi
tugas, cara memberi perintah, cara berkomunikasi, cara
membuat keputusan, cara mendorong semangat bawahan, cara
membimbing bawahan, cara menegakkan disiplin, cara
melakukan supervisi, cara meminta laporan dan lain-lain
12
3. Perilaku Gaya Kepemimpinan
Perilaku gaya kepemimpinan dapat dilihat berdasarkan
sejumlah perilaku yang ditunjukkan. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh pengalaman bertahun-tahun dalam
kehidupannya. Oleh karena itu kepribadian seseorang akan
mempengaruhi gaya kepemimpinan yang digunakan.
Perilaku gaya kepemimpinan yang paling baik melengkapi
lingkungan organisasi, menyelesaikan tugas dan melibatkan
setiap individu (Sullivan dan Decker, 1989).
13
kegiatan pragmatis dan sistematis yang ditujukan kepada
kegiatan-kegiatan operasional . Seseorang yang memiliki
ketrampilan melakukan peran kepemimpinan akan mudah
melakukan fungsi-fungsi manajamen dengan baik.
14
bawahan tidak percaya diri dalam suatu tugas (Kron,
1981).
15
pola kerja mereka. Gaya kepemimpinan ini efektif bila
bawahan memiliki kemampuan dan tanggung jawab yang
tinggi . Gaya kepemimpinan ini akan menimbulkan
keresahan bila bawahan kurang mempunyai kemampuan
dan kurang mempunyai tanggung jawab karena mereka
tidak dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
4. Kepemimpinan Efektif
Kepala ruangan sebagai manajer menjalankan peran
kepemimpinan efektif dapat memilih gaya kepemimpinan
yang tepat dalam mempengaruhi bawahan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tappen (1995),
mengidentifikasi enam komponen penting dalam
kepemimpinan efektif yaitu: a). memiliki pengetahuan
yang luas b). sadar diri c). berkomunikasi d). mempunyai
tujuan e). mempunyai cukup energi f). dapat bertindak.
Menurut Luthans (dikutip dari Robin 1996), manajer
yang efektif yang sukses mempunyai empat kegiatan
manajerial:
a. Manajemen tradisional: pengambilan keputusan,
merencanakan, mengendalikan.
b. Komunikasi: mempertahankan informasi rutin dan
memproses dokumen.
c. Manajemen sumber daya manusia: memotivasi,
mendisiplinkan, mengelola konflik, pengisian staf,
dan melatih.Membentuk jaringan: bersosialisasi,
berpolitik, dan berinteraksi dengan orang-orang luar.
16
D. Persepsi
1. Pengertian persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka
agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robin,
1996).
Pentingnya persepsi dipahami dalam organisasi karena perilaku
orang-orang didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa
realitas itu, bukan mengenai realitas itu sendiri. Dunia seperti
yang dipersepsikan adalah dunia yang penting dari segi
perilaku.
17