Anda di halaman 1dari 22

KEDARURATAN DALAM BIDANG

OBSTETRI GINEKOLOGI

Dr.Yonas Hadisubroto,SpOG

KEDARURATAN/ EMERGENCY

Adanya suatu kejadian yang tiba-tiba dan tak


terduga, yang memerlukan tindakan tepat.

Kasus-kasus obstetri potensi untuk Darurat


Mulai trimester awal lanjut persalinan masa
puerperium.
Kedaruratan Obstetri :
I. Kehamilan awal
- Kedaruratan yg terjadi pada kehamilan < 28 mg,
contoh :
- abortus
- kehamilan ektopik.
II. Kehamilan lanjut
- Kedaruratan uk.> 28 mg, contoh :
- Partus prematurus iminen
- Preeklampsi berat & Eklampsi
- Antepartum bleeding (APB)
- Ketuban pecah dini.

III. Kedaruratan pada persalinan


- Kedaruratan yg terjadi saat penderita inpartu.
1. Gawat janin
2. Ruptura uteri mengancam/ Ruptur uteri
3. Partus lama & partus kasep
IV. Kedaruratan pada masa puerperalis :
* Perdarahan pasca persalinan
* Infeksi puerperalis

Kedaruratan Pada Kehamilan Lanjut


Partus Prematurus Iminen (Ancaman Persalinan prematur)
Penyebab paling besar dari kematian perinatal.
Batasan :
Pasien dalam keadaan inpartu pd uk.< 37mg, dengan
perkiraan berat badan janin < 2500 gram.

Diagnosis :
Kontraksi teratur & adekuat
Perlunakan dan pembukaan
Bloody Show
Penanganan :
* Prinsip : Uterus adalah inkubator yang paling baik.
Usahakan tetap berada dalam uterus kecuali
persalinan tak bisa dicegah.
* Tirah baring ke satu sisi
* Monitoring denyut jantung janin & kontraksi uterus
* Tokolitik
Syarat pemberian tokolitik :
Tidak ada tanda-tanda gawat janin
Tidak ada tanda-tanda infeksi intrauterin
Tidak ada tanda-tanda kelainan kongenital berat
Tidak KJDK
Pembukaan < 3 cm.

* Pemberian Dexamethasone 15 mg/ 24 jam


* Bagan penanganan PPI :
Konsep : Rujukan sebelum persalinan akan lebih baik
bila dibandingkan dengan rujukan bila
anak
sudah lahir.
1.
3 cm

Tokolitik

Kontraksi berhenti

Observasi lanjut

)
2. 3-6 cm

Tokolitik Rujuk

Kontraksi tetap

Rujukan
(Ke fasilitas yg memiliki
fasilitas NICU

3. > 6 cm

Jangan dirujuk, lahirkan di tempat


Neonatus dirujuk
Obat tokolitik :
1. MgSO4
2. Ritrodrine

Preeklampsia Berat
Batasan :
Komplikasi kehamilan, TD 160/110 mmHg
- proteinuria dan/ edema
- uk > 20 minggu.
Diagnosis : Salah satu dari :
- TD 160/110 mmHg
- proteinuria > 5 gr/ 24 jam atau +4
- Oligouria ( < 500 cc/ 24 jam )
- HELLP
- IUGR

Penanganan :
Konservatif : Bila uk < 37 mg tanpa tanda-tanda
Impending Eklampsi.
Aktif : Bila uk > 37 mg/ ada tanda-tanda Impending
Eklampsi.
Konservatif 24 jam :
* Tirah baring
* Infus Dextrose 5% 125 cc/jam
* MgSO4 : 10 gr MgSO4 40% (IM)- ulang 5 gr MgSO4 40%
tiap 6 jam s/d 24 jam.
* Antihipertensi, bila > 180/110 mmHg
Clonidin 1 amp dilarutkan 10cc 5cc 5 menit
bila TD belum turun 5 cc lagi.
* Lab : Hb, Hematokrit, Asam urat, Trombosit, Fungsi
ginjal & hati, UL.

* Kesejahteraan janin
Konservatif Gagal, bila :
- 24 jam TD tetap
- Impending Eklampsi
- Kesejahteraan janin jelek.
Boleh pulang :
TD turun 3 hari.
Aktif :
* Terminasi kehamilan
* 4 gr MgSO4 20% IV. 5 gr MgSO4 40% IM. bokong ka/ki
ulangi 5 gr tiap 6 jam s/d 24 jam post partum.
* Bila skor pelvik baik partus spontan
* Bila skor pelvik & klinis jelek SC.

EKLAMPSI

Preeklampsi disertai kejang dan koma.


Terjadi : Ante partum
Intra partum
Post partum
Diagnosis :
* Uk : 20 minggu
* Tanda-tanda preeklampsi
* Kejang & Koma
Penanganan :
1. Hentikan kejang
MgSO4 :
4gr MgSO4 20% IV 5gr MgSO4 40% bokong ka/ki ulangi
5gr tiap 6 jam s/d 24 jam bebas kejang/ post partum.
Bila kejang lagi 2 gr MgSO4 20% IV.
2. Cegah & atasi komplikasi
Antihipertensi, Diuretika, Kardiotonika.
3. Terminasi Kehamilan
Stabilisasi ibu tercapai (4-8 jam).

GAWAT JANIN
Batasan :
- Sindroma janin terancam
- Hipoksia janin
- Perubahan DJJ + Penurunan pH darah janin.
Praktis :
Perubahan DJJ diatas/ dibawah normal, disertai dengan
tanda-tanda :
- Pertumbuhan janin terhambat
- Mekonium
- Abnormalitas tes kesejahteraan janin
- pH darah janin < 7,2.
Diagnosis :
DJJ < 110x/mnt dan > 150x/mnt, disertai dengan :
- Mekoneum Stain
- KTG abnormal
- PJT.

Penanganan :
* Resusitasi intrauteri :
- Cairan
- Oksigen
- Miring-miring
- Tokolitik.
* Lahirkan segera SC, FE.

PARTUS LAMA
Batasan :
Persalinan yang berlangsung lebih lama dari yang
seharusnya/ lebih dari 24 jam.
Klasifikasi :
* Partus Kala I :
1. Secondary Arrest : Pembukaan macet pd fase aktif
setelah ditunggu 2 jam.
2. Protracted Active Phase : Pembukaan melambat, dimana
pd primipara < 1 cm/jam dan multi < 1,5 cm/jam.

3. Arrest of Descent : Penurunan bagian terendah tidak


terjadi dalam waktu 2 jam.
4. Prolonged Latent Phase : Fase laten memanjang lebih
dari 18 jam.
Partus Kala II :
* Failure of Descent
* Kala II Lama
Penanganan :
Evaluasi 3 P
PARTUS KASEP
Batasan :
- Persalinan macet/ lama
- Komplikasi pada ibu & janin
Diagnosis :
* Partus lama
* Komplikasi pada anak
* Komplikasi pada ibu.

Tanda-tanda infeksi intra uterin :


Temperatur rectal >37,8C disertai 2 atau lebih :
- Takikardia maternal (>100x/mnt)
- Takikardi fetal (>160x/mnt)
- Uterine Tenderness
- Ketuban berbau
- Leukositosis.
Penanganan :
Rehidrasi, Antibiotika, Resusitasi intra uterin,
Terminasi kehamilan.
SEPSIS DAN SYOK SEPSIS
Angka kematian tinggi
Sepsis : Sindroma klinik Kuman/Produk kuman Sirkulasi
Kegagalan sirkulasi perifer (Syok Septik)
Perfusi jaringan Kematian.

Tanda-tanda Shok Hangat :


- Kesadaran : gelisah, badan hangat
- Tek.darah : hipotensi ringan
- Respirasi : Takipneu
- Urine : 30-60cc/jam.
Tanda-tanda Shok Dingin :
- Kesadaran : menurun
- Badan : dingin/ pucat
- Respirasi : Takipneu
- Urine : Oligouria.
Penatalaksanaan :
* Prinsip : Koreksi hemodinamik.
Hilangkan penyebab.
* Konsep : Intensive Care Unit
VIPPS
V : Ventilasi adekuat
I : Infus jaga vol.sirkulasi
- Pasang kateter vena sentral
- Kristaloid 1-2 liter.

P : Pump System
- Inotropik Agent : Dopamin 1-3 ugr/kg/mnt, maksimal
10 ugr/kg/mnt.
S : Surgical Treatment :
- Stabilisasi Operasi
- Angkat sumber infeksi
- Kuretase
- Histerektomi
- Repair luka/ Debridement
- Drainase Abses.
PELVIC INFLAMATORY DISEASE (PID)
Batasan : Radang traktus genetalia interna wanita bagian
atas.
Organ yang terkena :
- Endometrium
- Miometrium

- Tuba Falopii
- Ovarium
- Parametrium
- Peritoneum pelvis
- Abses pelvik.
Tanda-tanda PID :
1. Sakit pada perut bag.bawah
2. Keputihan berbau
3. Nyeri pada adneksa, uterus & serviks
4. Panas
5. Tanda-tanda Ggn.GIT & Trak.Urin :
- mual, muntah, diare, ileus, dysuria.
6. Massa pada adneksa.
Kriteria Diagnosis :
1. Nyeri tekan pada abdomen bawah
2. Nyeri gerak pada servik
3. Nyeri pada adneksa.

Disertai tanda tambahan :


1. Suhu >38C
2. Lekosit >10.000/mm3
3. Hapusan getah serviks : Bakteri
4. Pus pada Kav.peritoneum
5. USG : Abses (+).
Klasifikasi :
Ringan
Berat
Darurat PID Berat
- Abses Tubo Ovarial
RADANG BERNANAH OVARIUM/ TUBA
Tanda :
* Sepsis/Syok septik
* Trias PID
* Takikardi
* Ileus
* Massa (+)

Komplikasi : Abses pecah


Syok septik, Abses intraabdomen, Abses
subprenikus, Abses paru, Abses otak.
Penanganan :
* Abses Utuh :
- MRS
- Fowler posisi
- Observasi
- Antibiotika :
Ampi 4x1gr (5 hari)
Genta 2x80mg (5 hari)
Metro 3x1gr (5 hari).
Evaluasi Massa tetap Laparotomi.
* Pecah :
- Laparotomi segera
- Drain
- Histerektomi

TORSI TUMOR OVARIUM


- Torsi tumor : jarang
akut abdomen.
- Tumor yang mobil
- Biasanya kanan.
Tanda :
* Massa tumor di abd.bawah
* Nyeri : akut, intermitent, tiba-tiba progresif, shock
* Mual/ muntah
* Nyeri raba
Faktor pencetus :
- Peristaltik , kehamilan.
Penanganan :
- Segera laparotomi.

RUPTURA UTERI
Batasan : Robeknya dinding rahim
Klasifikasi :
I. Waktu :
1. RU.Gravidarum : sedang hamil, corpus
2. RU.Intra Partal : sedang persalinan, SBR.
II. Lokasi :
1. Korpus uteri : post corpore/ miomektomi
2. SBR : partus lama, bekas SC
3. Serviks uteri : post FE, Versi
4. Kolpoporeksis.
III. Peritoneum :
1. Komplit
2. Inkomplit
IV. Penyebab :
1. RU.Spontan
2. RU.Traumatika.

V. Gejala klinis :
1. RUI
2. RU.
Diagnosis :
RUI :
- Partus lama
- Nyeri di perut, gelisah
- His kesakitan & memegang perut
- Respirasi & nadi cepat
- Dehidrasi
- His lama & kuat
- Ligamentum rotundum teraba
- SBR tinggi, nyeri tekan
- Lingkaran bandl (+)
- Kandung kencing berdarah
- Gawat janin
- VT : Porsio edema, caput, pembukaan tidak maju.

RU :
Semua gejala diatas, ditambah :
- His hilang
- Bagian janin teraba
- Janin mati
- Tanda cairan bebas
- Syok
- Kepala mudah didorong.
Penanganan :
Atasi syok
Laparotomi.

Anda mungkin juga menyukai