TINJAUAN TEORI
A. Definisi/Pengertian
sebelum terjadi proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan
cukup waktu atau kurang waktu (Cunningham, Mc. Donald, gant, 2002).
KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum
waktunya melahirkan.
B. Penyebab
yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini
berikut :
otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga
sedikit membuka ditengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan
kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga yang diikuti dengan
(Manuaba, 2002).
b.Gemelli
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada
karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput
ketuban ) relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan
2002)
c. Makrosomia
d. Hidramnion
tiba dan uterus akan mengalami distensi nyata dalam waktu beberapa hari saja
pelvic disproporsi).
5. Korioamnionitis
6. Penyakit Infeksi
10. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu.
C. Tanda dan Gejala
vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak,
mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan
bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus
diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin
kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut,
terjadi.
D. Diagnosis
Cairan ketuban yang khas jika keluar cairan ketuban sedikit-sedikit, tampung
Jika tidak ada dapat dicoba dengan menggerakan sedikit bagian terbawah janin
Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintes), jika
adalah 7,1-7,3. Tes tersebut dapat memiliki hasil positif yang salah apabila
terdapat keterlibatan trikomonas, darah, semen, lendir leher rahim, dan air
seni.
Tes Pakis, dengan meneteskan cairan ketuban pada gelas objek dan dibiarkan
Tanda-tanda infeksi adalah bila suhu ibu lebih dari 38OC serta cairan ketuban
kehamilan )
Pemeriksaan Diagnostik
a) Ultrasonografi
b) Amniosintesis
c) Pemantauan janin
Membantudalammengevaluasijanin
d). Protein C-reaktif
korioamnionitis
E. Patofisioogi
Jika ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan aktifitas iL-1 dan
F. Pengaruh KBD
1. Terhadap Janin
mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi intrauterin lebih dahulu terjadi
Karena jalan telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartal, apalagi
bila terlalu sering diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi
puerpuralis atau nifas, peritonitis dan septikemia, serta dry-labor. Ibu akan
merasa lelah karena terbaring di tempat tidur, partus akan menjadi lama, maka
suhu badan naik, nadi cepat dan nampaklah gejala-gejala infeksi lainnya
G. Komplikasi KPD
Persalinan Prematur
laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 90% terjadi dalam 24
jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara 28-34 minggu 50%
Infeksi
Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban Pecah Dini. Pada
ketuban Pecah Dini premature, infeksi lebih sering dari pada aterm. Secara
umum insiden infeksi sekunder pada KPD meningkat sebanding dengan
janin terhambat, kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin,
H. Penatalaksanaan
a. Konserpatif
1) Pengelolaan konserpatif dilakukan bila tidak ada penyulit (baik pada ibu maupun
3) Jika umur kehamilan ˂ 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih
4) jika usia kehamilan 32-27 minggu, belum inpartu tidak ada infeksi, tessbus
6) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan
induksi.
8) Pada usia kehamilan 32-34 minggu berikan steroid, untuk memicu kematangan
paru janin, dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin
b. Aktif
1) Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarea.
kali.
2) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi. Dan persalinan
diakhiri.
3) Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi. Jika tidak
adalah :
b. Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang menjadi pemicu sepsis,
I. Tinjauan dari Hasil Hasil yang Berkaitan dengan Masalah yang diteliti
1. usia Ibu
fisik belum 100% siap. usia ibu yang ≤ 20 tahun termasuk usia dengan
tergolong usia yang terlalu tua untuk melahirkan khususnya primi ( tua )
usia 30-35 tahun semakin bertambah usia semakin sulit hamilkarena sel
telur semakin sedikit. selain itu kualitas sel telur juga semakin menurun. itu
normal dan timbulnya penyakit kelainan bawaan juga tinggi. negitu juga
akibatnya adalah jaringan rahim yang tidak lagi subur padahal, dinding
(Seno,2008)
2. Pendidikan
menurut rukmini ( 2007) ada 4 jenis pendidikan yaitu pendidian usia
pendidikan tinggi.
pada ibu hamil pada tigkat pendidikan yag tendah kadang ketika
( Sulistyawati,Ari (2011))
3. Pekerjaan
bekerja kita dapat mmenuhi kebutuhan, tetapi pada ibu hamil pekerjaan
kehamilannya.
hal ini dapat menjadi pelajaran bagi ibu ibu agar selama masa kehamilan
4. Paritas
Paritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dari anak
2008).
Faktor janin
1. Gimeli
2. kelainan letak janin
( sungsang/lintang)
Kejadian KPD
Faktor Ibu
1. Inkompetensi serviks (
leher rahim)
2. Peninggian tekanan
intar uteri
3. kelainan letak rahim
4. kemungkinan
kesempitan panggul
5. korioamnionitis
6. penyakit infeksi
7. faktor keturunan
8. riwayat KPD
sebelumnya
9. kelainan atau kerusakan
selaput ketuban
10. serviks yang pendek
3. Kerangka Konsep
1. Usia Ibu
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
Kejadian KPD
4. Paritas
5. Riwayat KPD
sebelumnya
4. Definisi Operasional
dirawat di atau
ruang rekam
perawatan di medik
RS dr. Doris
Sylvanus
palangkaraya
yang
tercantum
dalam rekam
medik )
dan atau 4. PT
mendapatkan rekam
tercantum
dalam rekam
medik
3. Pekerjaan Provesi yang Melihat Kuisioner 1. IRT Nominal
memperoleh atau
tercantum medik
dalam rekam
medik
anak ≥5
pertama
sampai
dengan anak
terakhir yang
tercantum
dalam rekam
medik
dengan rekam
kejadian medik
KPD yang
tercantum
dalam rekam
medik