Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

Kista Torsi dan Ruptur Kista

Disusun oleh:
Nia P.S Nainggolan
206100802049

Pembimbing : dr. Tumpal Simatupang, Sp.OG (K).,MARS


Latar belakang
Torsio Kista Ovarium atau puntiran kista
ovarium merupakan sebuah kompikasi dari
kista ovarium terjadi bila kista terpuntir
pada tangkai vaskularnya dan mengganggu
suplai darah.
Ruptur kista dan perdarahan kista ovarium
merupakan keadaan yang dapat
menyebabkan hemoperitoneum signifikan
dan membutuhkan intervensi pembedahan
segera. Torsio dan ruptur kista merupakan kasus
kegawatdaruratan ginekologi dengan
insidensi 3% dari seluruh kasus
kegawatdaruratan ginekologi dan sering
salah didiagnosis
KISTA
TORSI
DEFINISI
Torsio Kista Ovarium atau puntiran kista ovarium merupakan
sebuah kompikasi dari kista ovarium terjadi bila kista terpuntir pada
tangkai vaskularnya dan mengganggu suplai darah

EPIDEMIOLOGI
•Insiden torsio adneksa paling sering terjadi pada usia reproduksi.

•70% kasus torsio terjadi pada wanita usia 20-39 tahun

•Secara total, sekitar 2% -15% pasien yang menjalani perawatan


bedah massa adneksa mengalami torsio ovarium
etiologi

• Perubahan anatomis yang mempengaruhi berat dan


ukuran ovarium
• Malformasi kongenital dan pemanjangan tuba fallopi
• Tumor ovarium
• Pasien dengan riwayat pembedahan pelvis (terutama
ligasi tuba)
patofisiologi
kista

Kista neoplasma ovarium Kista ovarium fungsional

• Kista
• Abnormalitas
• Kista korpus luteum
perkembangan
pd hamil muda
• (-) mesosalfing
• Induksi ovulasi

• Ovarium dan tuba mengelilingi ligament latum


• Ovarium mengelilingi mesovarium
• Tuba mengelilingi mesosalfing
GAMBARAN
KLINIS
• Nyeri abdomen bawah akut diperberat dengan gerakan
• Unilateral dan bilateral
• Mual, muntah
• Demam
• Terjadinya gangguan miksi
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

1. Nyeri:
-Nyeri abdomen tajam 1. TTV
-Terlokalisir dan menjalar 2. Pemeriksaan abdomen :
-Unilateral dan bilateral -nyeri tekan unilateral, bilateral, bahkan seluruh regio
2. Nyeri kolik pd obstruki - abdomen terasa lembut
tuba - massa intraabdomen
3. Mual dan muntah 3. Pemeriksaan ginekologi :
4. Riwayat menstruasi - ditemukan tumor atau massa
5. Gangguan miksi - nyeri tekan
6. Syok
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang

1. USG
2. Tes kehamilan
3. Transvaginal Color Doppler Sonography
(TVCDS)
4. CT-Scan dan MRI
tatalaksana
1. Penanganan awal :
--bebaskan jalan nafas
- perhatikan TTV
- berikan obatan simptomatik
- siapkan alur rujukan

2. Pembedahan:
- laparoskopi
- laparotomi
- detorsi
-kistektomi
- ooforektomi
2. Medikamentosa :
Diberikan 17-hidroksiprogesteron kaproat dengan dosis 150 mg secara intramuskular
guna mempertahankan kehamilan
tatalaksana

Jika terjadi antara 8-10 minggu, maka hanya dibutuhkan satu kali dosis pemberian
segera setelah operasi. Namun jika korpus luteum dieksisi antara 6-8 minggu, maka
dibutuhkan tambahan 2 dosis yang harus diberikan pada 1 dan 2 minggu setelah
dosis pertama diberikan
prognosis

Prognosis dari torsi kista ovarium berhubungan dengan


diagnosis dan penatalaksanaan torsi kista. Semakin
awal pendekatan torsi, semakin tinggi peluang untuk
mempertahankan fungsi ovarium.
Ruptur
KISTA
DEFINISI
Ruptur Kista adalahterjadinya peristiwa pecahnya kantung kista
yang berisi cairan atau darah.


EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data penilitian di Amerika Serikat, umumnya kista ovarium ditemukan saat
pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun transvaginal dan
transrectal

• Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah postmenopause

• Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan 10% sisanya adalah
kista yang mengarah ke keganasan

• Kejadian ruptur kista mencapai 80% yang ditemukan pada proses pembedahan
etiologi

• Trauma
• Riwayat pemakaian antikoagulan
• Trauma tumpul abdomen
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

1. Nyeri:
-Nyeri abdomen 1. TTV
bawah akut diperberat 2. Pemeriksaan abdomen :
dengan gerakan -nyeri tekan unilateral, bilateral, bahkan seluruh regio
-Unilateral dan - distensi abdomen
bilateral 3. Pemeriksaan pelvis :
2. Mual dan muntah - ditemukan tumor atau massa
3. Riwayat menstruasi - nyeri tekan
4. Gangguan miksi - perdarahan
5. Syok
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang

1. USG
2. Rontgen
3. Parasintesis
manajemen

1. Penanganan awal :
--bebaskan jalan nafas
- perhatikan TTV
- berikan obatan simptomatik, cth : analgesik
- siapkan alur rujukan

2. Pembedahan :
-laparoskopi
-laparotomi
-kistektomi
3. Terapi hormonal :
-kontrasepsi oral levonogastrel dan etinil estradiol
kesimpulan

• Torsio dan ruptur merupakan komplikasi tersering pada penderita kista ovarium
• Torsio dan ruptur kista ovarium sering dirasakan sebagai nyeri akut abdomen
• Laparoskopi atau laparotomi pada torsio kista ovarium dilakukan untuk tindakan
detorsio yang bertujuan mengembalikan posisi dan vaskularisasi. Sehingga
komplikasi seperti nekrosis dapat dihindari, dan fungsi organ diharapkan bisa
kembali. Tindakan operasi untuk ruptur kista ovarium tergantung kondisi klinis
pasien, stabilitas pasien, jumlah darah pada abdomen, dan tersedianya operator
operasi.
• Untuk kasus ruptur kista ovarium dengan pasien stabil, dapat dilakukan
manajemen konservatif dengan analgesic.
daftar pustaka
1. Schorgw, J.O., Schaffer,J.L., Halvorson.L.M., (etc) Williams Ginecology. Mc Graw Hills companies, USA 2009
2. Jones, D.L., Dasar-dasar obstetric dan ginekologi alih bahasa Hadyanto Editor edisi bahasa Indonesia Y.Joko
Suryono, edisi 6. Hipokrates. Jakarta 2012
3. Varras M, Tsikini A, Polyzos D, Samara CH, Hadjopoulos G, Akrivis CH, et al. Uterine adnexal torsion: Pathologic
and gray-scale ultrasonographic findings. Clin Exp Obstet Gynecol 2004;31:34-8.
4. Houry D, Abbott JT. Ovarian torsion: A fifteen-year review. Ann Emerg Med 2001;38:156-9.
5. White M, Stella J. Ovarian torsion: 10-year perspective. Emerg Med Australas 2005;17:231-7.
6. Gorkemli H, Camus M, Clasen K. Adnexal torsion after gonadotrophin ovulation induction for IVF or ICSI and its
conservative treatment. Arch Gynecol Obstet 2002;267:4-6.
7. Hibbard LT. Adnexal torsion. Am J Obstet Gynecol 1985;152:456-61.
8. Bouguizane S, Bibi H, Farhat Y, Dhifallah S, Darraji F, Hidar S, et al. Adnexal torsion: A report of 135 cases. J
Gynecol Obstet Biol Reprod (Paris) 2003;32:535-40.
9. Tsafrir Z, Azem F, Hasson J, Solomon E, Almog B, Nagar H, et al. Risk factors, symptoms, and treatment of ovarian
torsion in children: The twelve-year experience of one center. J Minim Invasive Gynecol 2012;19:29-33.
terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai