Disusun oleh:
Nia P.S Nainggolan
206100802049
EPIDEMIOLOGI
•Insiden torsio adneksa paling sering terjadi pada usia reproduksi.
• Kista
• Abnormalitas
• Kista korpus luteum
perkembangan
pd hamil muda
• (-) mesosalfing
• Induksi ovulasi
1. Nyeri:
-Nyeri abdomen tajam 1. TTV
-Terlokalisir dan menjalar 2. Pemeriksaan abdomen :
-Unilateral dan bilateral -nyeri tekan unilateral, bilateral, bahkan seluruh regio
2. Nyeri kolik pd obstruki - abdomen terasa lembut
tuba - massa intraabdomen
3. Mual dan muntah 3. Pemeriksaan ginekologi :
4. Riwayat menstruasi - ditemukan tumor atau massa
5. Gangguan miksi - nyeri tekan
6. Syok
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
1. USG
2. Tes kehamilan
3. Transvaginal Color Doppler Sonography
(TVCDS)
4. CT-Scan dan MRI
tatalaksana
1. Penanganan awal :
--bebaskan jalan nafas
- perhatikan TTV
- berikan obatan simptomatik
- siapkan alur rujukan
2. Pembedahan:
- laparoskopi
- laparotomi
- detorsi
-kistektomi
- ooforektomi
2. Medikamentosa :
Diberikan 17-hidroksiprogesteron kaproat dengan dosis 150 mg secara intramuskular
guna mempertahankan kehamilan
tatalaksana
Jika terjadi antara 8-10 minggu, maka hanya dibutuhkan satu kali dosis pemberian
segera setelah operasi. Namun jika korpus luteum dieksisi antara 6-8 minggu, maka
dibutuhkan tambahan 2 dosis yang harus diberikan pada 1 dan 2 minggu setelah
dosis pertama diberikan
prognosis
•
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data penilitian di Amerika Serikat, umumnya kista ovarium ditemukan saat
pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun transvaginal dan
transrectal
• Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan 10% sisanya adalah
kista yang mengarah ke keganasan
• Kejadian ruptur kista mencapai 80% yang ditemukan pada proses pembedahan
etiologi
• Trauma
• Riwayat pemakaian antikoagulan
• Trauma tumpul abdomen
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
1. Nyeri:
-Nyeri abdomen 1. TTV
bawah akut diperberat 2. Pemeriksaan abdomen :
dengan gerakan -nyeri tekan unilateral, bilateral, bahkan seluruh regio
-Unilateral dan - distensi abdomen
bilateral 3. Pemeriksaan pelvis :
2. Mual dan muntah - ditemukan tumor atau massa
3. Riwayat menstruasi - nyeri tekan
4. Gangguan miksi - perdarahan
5. Syok
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
1. USG
2. Rontgen
3. Parasintesis
manajemen
1. Penanganan awal :
--bebaskan jalan nafas
- perhatikan TTV
- berikan obatan simptomatik, cth : analgesik
- siapkan alur rujukan
2. Pembedahan :
-laparoskopi
-laparotomi
-kistektomi
3. Terapi hormonal :
-kontrasepsi oral levonogastrel dan etinil estradiol
kesimpulan
• Torsio dan ruptur merupakan komplikasi tersering pada penderita kista ovarium
• Torsio dan ruptur kista ovarium sering dirasakan sebagai nyeri akut abdomen
• Laparoskopi atau laparotomi pada torsio kista ovarium dilakukan untuk tindakan
detorsio yang bertujuan mengembalikan posisi dan vaskularisasi. Sehingga
komplikasi seperti nekrosis dapat dihindari, dan fungsi organ diharapkan bisa
kembali. Tindakan operasi untuk ruptur kista ovarium tergantung kondisi klinis
pasien, stabilitas pasien, jumlah darah pada abdomen, dan tersedianya operator
operasi.
• Untuk kasus ruptur kista ovarium dengan pasien stabil, dapat dilakukan
manajemen konservatif dengan analgesic.
daftar pustaka
1. Schorgw, J.O., Schaffer,J.L., Halvorson.L.M., (etc) Williams Ginecology. Mc Graw Hills companies, USA 2009
2. Jones, D.L., Dasar-dasar obstetric dan ginekologi alih bahasa Hadyanto Editor edisi bahasa Indonesia Y.Joko
Suryono, edisi 6. Hipokrates. Jakarta 2012
3. Varras M, Tsikini A, Polyzos D, Samara CH, Hadjopoulos G, Akrivis CH, et al. Uterine adnexal torsion: Pathologic
and gray-scale ultrasonographic findings. Clin Exp Obstet Gynecol 2004;31:34-8.
4. Houry D, Abbott JT. Ovarian torsion: A fifteen-year review. Ann Emerg Med 2001;38:156-9.
5. White M, Stella J. Ovarian torsion: 10-year perspective. Emerg Med Australas 2005;17:231-7.
6. Gorkemli H, Camus M, Clasen K. Adnexal torsion after gonadotrophin ovulation induction for IVF or ICSI and its
conservative treatment. Arch Gynecol Obstet 2002;267:4-6.
7. Hibbard LT. Adnexal torsion. Am J Obstet Gynecol 1985;152:456-61.
8. Bouguizane S, Bibi H, Farhat Y, Dhifallah S, Darraji F, Hidar S, et al. Adnexal torsion: A report of 135 cases. J
Gynecol Obstet Biol Reprod (Paris) 2003;32:535-40.
9. Tsafrir Z, Azem F, Hasson J, Solomon E, Almog B, Nagar H, et al. Risk factors, symptoms, and treatment of ovarian
torsion in children: The twelve-year experience of one center. J Minim Invasive Gynecol 2012;19:29-33.
terimakasi
h