Anda di halaman 1dari 25

CERVICAL SPINAL CORD

INJURY
Oleh:
Mushab 202011101033

Pembimbing:
dr. Novan Krisno Adji, Sp. BS
PENDAHULUAN

1. Sekitar 50% Spinal cord injury merupakan spinal cord injury setinggi
servikal
2. 10-30% trauma tulang belakang berakhir menjadi spinal cord injury
3. Cervical spinal cord injury sering dikaitkan dengan cedera lain, termasuk
cedera kepala hingga 25%
4. 5-10% pasien dengan SCI servikal tidak akan sadar saat datang
5. Mortality rate untuk gabungan dari cedera kepala dan Servikal Spinal cord
injury melebihi 10%
ANATOMI MEDULA
SPINALIS

5 Bagian

33 segmen vertebrae

31 segmen berdasarkan tempat keluar


nya syaraf
HISTOLOGI MEDULA SPINALIS
HISTOLOGI MEDULA SPINALIS

Neuron Sel Glia


FISIOLOGI MEDULA SPINALIS

ASCENDING TRACT
berperan dalam sensorik
• Columna dorsalis
• Spinothlamicus
• Spinocerebellar
FISIOLOGI MEDULA SPINALIS

DESCENDING TRACT
berperan dalam motorik
• Cortikospinal
• Vestibulospinal
• Rubrospinal
• Retikulospinal
SPINAL CORD
INJURY
Spinal cord injury merupakan keadaan kerusakan medula spinalis yang
dapat menyebabkan perubahan sementara atau permanen pada fungsi
motorik, sensorik, maupun otonom yang dapat menyebabkan kualitas hidup
pasien menurun
ETIOLOGI SPINAL CORD INJURY

• Ada 2 penyebab SCI


• Trauma
• Non-trauma

• Penyebab terseringKecelakaan lalu lintas


• Penyebab tersering ke 2 Jatuh dari ketinggian

• Penyebab non-trauma pada SCI ialah hernia nucleus pulposus, infeksi, tumor, atau iskemik
medulla spinalis
Click icon to add picture

PATOFISIOLOGI

Jenis
1. Stable
2. Unstable
Mekanisme injury
1. Avulsion injury
2. Direct injury
3. Indirect injury
KLASIFIKASI DARI SPINAL CORD
INJURY
CERVICAL SPINAL CORD INJURY

Cervical spinal cord injury ialah keadaan cedera atau


rusaknya medulla spinalis pada segmen cervical yang
menyebabkan terjadinya defisit neurologis. Pada SCI setinggi
cervical manifestasi klinis yang sering terjadi adalah
tetraplegi/ quadriplegia. Tetraplegi merupakan keadaan
dimana hilangnya sebagian atau seluruh fungsi motorik dan
sensorik dari keempat ekstremitas
DIAGNOSIS

Anamnesis
- Keadaan trauma, posisi pasien, riwayat penggunaan
pengaman, jenis perawatan di tempat kejadian, dan pertanyaan
penting mengenai kemampuan sensorik dan motorik

Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan neurologi, terutama pada bagian upper limb
Segmen Gangguan motorik Gangguan sensorik Gangguan autonom

C1-C3 Quadriplegi, parese otot Sensoris sampai setinggi Kemampuan berkemih,


leher, kelumpuhan otot kepala, tepi rahang bagian pencernaan dan fungsi
pernafasan bawah; sakit di belakang seksual, sindrom horner
kepala, leher, dan bahu

C4-C5 Quadriplegia, Sensoris setinggi Kemampuan berkemih,


diagfragma dan clavicula/bahu pencernaan dan fungsi
pernafasan   seksual, sindrom horner
 
C6-C8 Quadriplegia, Sensoris setinggi dinding Kemampuan berkemih,
kekakuan, kelamahan dada/punggung bagian pencernaan dan fungsi
lengan, diagfragma, atas, termasuk lengan seksual, sindrom horner
pernafasan kecuali bahu
Click icon to add picture

ASSASSMENT SPINAL
CORD INJURY
INITIAL MANAGEMENT

Spinal
immobilisation
Management in Clinical
and transportation
the hospital assessment
prior to definitive
management
RADIOLOGY

• X ray
• CT Scan
CT dapat menunjukkan fraktur yang lebih luas daripada yang dicurigai pada foto
polos dan membantu identifikasi daerah yang tidak terlihat dengan jelas

• MRI
dapat memberikan informasi tambahan tentang prolaps cakram lunak atau hematoma
di dalam kanal tulang belakang, tetapi jarang mempengaruhi penatalaksanaan.
TREATMENT

The objectives of treatment are:


• to preserve neurological function
• to minimize a perceived threat of neurological compression
• to stabilize the spine
• to rehabilitate the patient.

The indications for urgent surgical stabilization are:


• an unstable fracture with incomplete neurological deficit or progressive
neurological deficit with imaging confirming neural compression
• an unstable fracture in a polytraumatized patient (relative indication).
PRINSIP TREATMEN

stable Conservative
Without
neorological
injury
-bedrest
unstable -operative

Treatment
conservative with
stable rehabilitation

With neurological
injury Complete
-dekompresi tidak
memperbaiki neuron
unstable
Incomplete
-early decompression
improve neurological
outcome
T R E AT M E N T M E T H O D E ( N O N
SURGICAL)

• Collar
• Tongs
• Halo ring
PROGNOSIS

• Pasien dengan lesi medula spinalis tinggi jarang dapat bertahan hidup tanpa bantuan
ventilasi segera.
• Pasien yang selamat dari lesi di atas C7 biasanya tetap bergantung pada orang lain untuk
perawatan sehari-hari.
• Menyelamatkan segmen C7 akan mempertahankan ekstensi siku dan pergelangan tangan
serta memungkinkan perpindahan dari kursi roda ke tempat tidur, memberikan tingkat
kemandirian.
• Complete: jika tidak ada tanda motorik atau fungsi sensorik dalam waktu 24 jam, maka
pemulihan tidak akan terjadi. (Kembalinya refleks anal dan penis lebih awal belum tentu
merupakan pertanda baik.) Refleks akan berkembang dengan pengosongan otomatis.
• Incomplete: bertahannya fungsi motorik atau sensorik menunjukkan lesi yang tidak
lengkap dengan potensi pemulihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai