Pembimbing:
dr. Gebyar Tri Baskara, Sp.A.
dr. M. Ali Shodikin, M.Kes., Sp.A.
kejang berulang sejak pukul 11.00 WIB. Kejang terjadi secara tiba-tiba pada seluruh tubuh.
Setiap kali kejang terjadi selama ±5 menit dengan jeda ±30 menit kemudian diikuti kejang
berikutnya. Intensitas kejang semakin lama makin sering terjadi, terutama dipengaruhi oleh
sentuhan. Saat kejang pasien tidak dapat disusui, tampak mulut mencucu dan seluruh badan
kaku. Namun saat tidak kejang, pasien masih bisa menangis dengan kencang dan dapat
disusui. tidak ditemukan adanya riwayat trauma dan demam tinggi sebelumnya. Pasien
riwayat mendapatkan perawatan tali pusat oleh dukun bayi sejak usia 3 hari dirumah, namun
Demam - - -
Batuk - - -
Pilek - - -
Mual-muntah - - -
Pucat - - -
Trismus + + +
Kejang + + +
Badan kaku + + +
Riwayat pengobatan
- Inf. D10 1/5 NS 8 tpm
- Inj. Ampi Sx 2x150 cc
- Inj Gentamisin 1x 15 mg
- ATS 5000 iu
- Diazepam
36 th
11
hr
R. kehamilan R. Persalinan
• Pasien lahir dari ibu G2P1Ab0. Saat • Anak lahir spontan di RSDS dari
hamil ibu berusia 26 tahun. Usia ibu G3P1A1, usia kehamilan 38
kehamilan 38 minggu. Ibu pasien minggu, bayi langsung menangis,
dan berat badan 2800 gram
tidak rutin memeriksakan kehamilan
dengan panjang 50 cm.
di puskesmas dikarenakan pandemi.
Sehingga ada imunisasi yang
terlewat, yaitu imunisasi toksoid
tetanus. Selama kehamilan ibu pasien
tidak pernah mengalami tekanan R. Pasca Persalinan
darah tinggi, tidak ada riwayat • Tali pusat dirawat oleh dukun
kejang, tidak muntah berlebih, tidak bayi, putus hari ke tujuh, tidak
demam, tidak pernah mengalami terjadi pendarahan pada tali pusat,
pendarahan melalui jalan lahir. bayi tidak tampak kuning dan bayi
Kuantitas dan kualitas makanan yang dapat minum dengan baik, ASI
dikonsumsi saat hamil cukup. ibu lancar.
Imunisasi PPI Imunisasi Pilihan
• Hepatitis B : (+) <12 jam • PCV : belum dilakukan
• Polio : (-) • Rotavirus : belum dilakukan
• BCG : (-) • Varisela : belum dilakukan
• DPT : (-) • MMR : belum dilakukan
• Campak : (-) • HPV : belum dilakukan
• HIB : (-) • Tifoid : belum dilakukan
• Hepatitis A : belum dilakukan
RIWAYAT MAKAN DAN MINUM
Sejak lahir pasien hanya diberi ASI, diberikan setiap 2 jam sekali atau ketika
bayi haus.
R. Sosial ekonomi R. Lingkungan
• Ayah bekerja sebagai pedagang • Pasien tinggal di rumah, terdiri dari
toko kelontong dengan 3 kamar tidur dengan sumber air
penghasilan Rp0 – minum dari sumur, memiliki 1
Sistem Integumentum Pucat (-), ikterik (-), purpura (-), ptekie (-)
Jantung
Auskultasi S1S2 tunggal, regular, ekstrasistol (-), gallop (-), murmur (-)
Paru-paru
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Inspeksi Simetris Simetris
Auskultasi Ves (+), Rho (-), Wh (-) Ves (+), Rho (-), Wh (-)
Auskultasi Ves (+), Rho (-), Wh (-) Ves (+), Rho (-), Wh (-)
Abdomen
Inspeksi Permukaan dinding perut datar, hematom (-), ptekie (-)
Auskultasi Bising usus (+)
Perkusi Timpani
Palpasi Perut tegang dan keras (+), nyeri tekan (-)
Anggota Gerak
Atas Akral hangat +/+, edema -/-, sianosis -/-, atrofi otot -/-,ikterik -/-, otot sapstik +/+
Akral hangat +/+, edema -/-, sianosis -/-, atrofi otot -/-, ikterik -/-, nyeri otot -/-, otot
Bawah
spastik +/+
Eos/Bas/Stab/Seg/Lim/Mono
Hitung jenis 1/-/-/53/38/8
0-4/0-1/3-5/54-62/25-33/2-6
Diagnostik
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Laboratorium Darah Lengkap (Hb, Leukosit, Hematokrit, Trombosit)
Monitoring
Monitoring respon dan efek samping terapi
Monitoring tanda-tanda vital
Monitoring kejang
Rencana Terapi
D10 1/5 NS 18 tpm
Ampi sx 2x150 mg
Metronidazole 3x30 mg
Luminal 60 mg
Diazepam syringe pump 500 mg/24 jam
• PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam