Anda di halaman 1dari 3

 merupakan kondisi ketika diskus intervertebralis kehilangan kelenturan

dan kemampuannya dalam meredam kejut, seiring dengan penuaan usia.


Gejala umum pada penyakit diskus degeneratif bisa berupa nyeri leher,
nyeri yang menjalar ke belakang bahu atau ke lengan, rasa kebas dan
tertusuk, dan terkadang kesulitan untuk menggerakkan tangan atau
berjalan. Kondisi tersebut terjadi karena saat mengalami penuaan, lapisan
paling luar dari diskus yang dinamakan anulus fibrosus menjadi rapuh dan
mudah robek. Selain itu, bagian tengah dari diskus (nukleus pulposus),
mulai kering dan kisut.

Pemahaman yang tepat tentang zona anatomi dan tingkat vertebra sangat penting
untuk interpretasi manifestasi klinis herniasi diskus. Wiltse mengusulkan zona
anatomi ini terbagi berdasarkan landmark berikut, batas medial faset artikular,
batas lateral pedikel, batas atas pedikel, batas medial pedikel, serta bidang koronal
dan sagital pada sentral diskus. Pada bidang aksial, landmark ini menentukan zona
sentral, zona subartikular (reses lateral), zona foraminal, dan ekstraforaminal.
Pada bidang sagital, tingkatannya disebut sebagai berikut, tingkat supra pedikular,
tingkat pedikular, tingkat infrapedikular, dan tingkat diskus. Pengetahuan yang
benar tentang anatomi dan hubungan antara akar saraf dan herniasi diskus
memungkinkan pemahaman yang tepat tentang temuan klinis umum yang terkait
dengan masalah ini.
Ada dua mekanisme utama untuk menjelaskan nyeri radikuler akibat HNP, yaitu
kompresi mekanis dan reaksi inflamasi. Gejala klinis dapat bervariasi sesuai
dengan beberapa faktor, seperti lokasi herniasi (tingkat herniasi), kompresi saraf,
dan evolusi. HNP dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, namun manifestasi
klinis utamanya adalah radikulopati, yang dimanifestasikan dengan nyeri yang
menyebar dan perubahan sensitif yang mencakup distribusi saraf. Selain itu,
penilaian refleks (penurunan refleks) dapat membantu mengidentifikasi akar saraf
yang terganggu.
Penulis merangkum anatomi, fungsi motorik, distribusi sensorik, dan refleks dari
akar saraf yang paling umum terlibat dalam HNP servikal dan lumbosakral
sebagai berikut.
Servikal :
 Akar saraf C5: keluar di antara foramina C4 dan C5, menginervasi deltoid dan
biseps (bersama C6). Distribusi sensorik: lengan lateral (nervus aksilaris) dan
dinilai dengan refleks biseps.
 Akar saraf C6: keluar di antara foramina C5 dan C6, menginervasi biseps
(bersama C5) dan ekstensor pergelangan tangan. Distribusi sensorik: lengan
bawah lateral (nervus muskulokutaneus), dinilai dengan refleks brakioradialis.
 Akar saraf C7: keluar di antara foramina C6 dan C7, menginervasi trisep,
fleksor pergelangan tangan, dan ekstensor jari. Distribusi sensorik: jari tengah,
dinilai dengan refleks trisep.
 Akar saraf C8: keluar di antara foramina C7 dan T1, menginervasi otot
interoseus dan fleksor jari. Distribusi sensorik: jari manis dan kelingking dan
setengah distal lengan bawah (sisi ulnaris), tidak ada refleks.
Lumbosakral :
 Akar saraf L1: keluar di antara foramina L1 dan L2, menginervasi otot
iliopsoas. Distribusi sensorik: sepertiga paha atas, dinilai dengan refleks
kremaster (laki-laki).
 Akar saraf L2: keluar di antara foramina L2 dan L3, menginervasi otot
iliopsoas, adduktor pinggul, dan paha depan. Distribusi sensorik: sepertiga
paha tengah, tidak ada refleks.
 Akar saraf L3: keluar di antara foramina L3 dan L4, mempersarafi otot
iliopsoas, adduktor pinggul, dan paha depan. Distribusi sensorik: sepertiga
paha bawah, tidak ada refleks.
 Akar saraf L4: keluar di antara foramina L4 dan L5, menginervasi paha depan
dan tibialis anterior. Distribusi sensorik: lutut anterior, sisi medial kaki, dinilai
dengan refleks patela.
 Akar saraf L5: keluar di antara foramina L5 dan S1, mempersarafi ekstensor
hallucis longus, ekstensor digitorum longus, dan brevis, dan gluteus medius.

2
Distribusi sensorik: tungkai anterior, tungkai lateral, dan dorsum kaki, tidak
ada refleks.
 Akar saraf S1: keluar di antara foramina S1 dan S2, menginervasi
gastrocnemius, soleus, dan gluteus maximus. Distribusi sensorik: paha
posterior, regio plantar, dinilai dengan refleks Achilles.
Herniasi diskus servikal dan thorakal juga dapat menunjukkan gejala mielopati
seperti spastisitas, clumsiness, wide-based gate, dan kelemahan. Pada
pemeriksaan fisik, hiperrefleksia merupakan tanda yang paling penting. Tanda
Lhermitte merupakan tanda adanya sensasi seperti sengatan listrik ke arah
punggung dan ekstremitas bawah, terutama dengan memfleksikan leher. Disfungsi
pencernaan dan kandung kemih dapat menunjukkan prognosis yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai