Anda di halaman 1dari 9

Definisi

Ischialgia adalah kondisi dimana ada rasa sakit, rasa lemah, rasa panas, dan kesemutan di
sepanjang kaki bagian belakang (sepanjang persyarafan Ischiadicus) yang disebabkan oleh
kompresi atau kecelakaan. Ischialgia memiliki banyak istilah seperti Lumbosacral Radiculer
Syndrome, nyeri pada akar syaraf, dan penjepitan akar syaraf. Ischialgia biasanya terkait dengan
faktor usia dan riwayat trauma. Pada kondisi ini terdapat adanya keluhan nyeri, keterbatasan LGS,
dan penurunan kekuatan otot (Wibowo, 2013).
Ischialgia menyerang nervus Ischiadicus yang berasal dari radiks posterior L4-S3. Ischialgia
menimbulkan nyeri sepanjang distribusi sensorik nervus Ischiadicus. Oleh karena itu, nyeri yang
dialami sering muncul pada bagian posterior paha dan lateral tungkai. Ischialgia dapat disebabkan
oleh prolapse discus intervertebralis dengan tekanan pada satu atau dua akar nervus spinalis
lumbalis bawah dan nervus sacralis, tekanan pada plexus sacralis atau nervus ischiadicus oleh
tumor intrapelvis, peradangan pada nervus ischiadicus atau ramus terminalisnya (Snell, 2014).
Ischialgia dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Ischialgia sebagai perwujudan neuritis Ischiadicus primer
Ischialgia akibat neuritis ischiadicus primer terjadi ketika nervus ischiadicus terkena proses
radang. Tanda dan gejala utama neuritis ischiadicus primer adalah nyeri yang dirasakan berasal
dari daerah antara sakrum dan sendi panggul, tepatnya di foramen infra piriformis atau incisura
ischiadica dan menjalar sepanjang perjalanan nervus ischiadicus dan lanjutannya pada nervus
peroneus dan nervus tibialis. Neuritis Ischiadicus primer timbul akut, sub akut dan tidak
berhubungan dengan nyeri punggung bawah kronik. Ischialgia ini sering berhubungan dengan
diabetes melitus atau DM, masuk angin, flu, sakit kerongkongan dan nyeri pada persendian.
Neuritis Ischiadicus dapat diketahui dengan adanya nyeri tekan positif pada nervus ischiadicus,
m. tibialis anterior dan m. peroneus longus.
Nyeri tekan ditemukan pada incisura ischiadica dan sepanjang spasium poplitea pada tahap akut.
Juga tendon Achilles dan otot tibialis anterior dan peroneus longus terasa nyeri pada penekanan.
Kelemahan otot tidak seberat nyeri sepanjang tungkai. Karena nyeri itu maka tungkai di fleksikan,
apabila diluruskan nyeri bertambah hebat. Tanda-tanda skoliosis kompensatorik sering dijumpai
pada Ischialgia jenis ini.
Diagnosa neuritis Ischiadicus primer ditetapkan apabila nyeri tekan pada otot tibialis anterior dan
peroneus longus. Pada neuritis sekunder nyeri tekan disepanjang nervus Ischiadicus, tetapi di
dekat bagian nervus Ischiadicus yang terjebak saja. Timbul nyerinya akut dan tidak disertai adanya
nyeri pada punggung bawah merupakan ciri neuritis primer berbeda dengan Ischialgia yang
disebabkan oleh problem diskogenik. Reflek tendon Achilles dan tendon lutut biasanya tidak
terganggu.
b. Ischialgia sebagai perwujudan entrapment radikulitis atau radikulopati
Ischialgia radikulopati terjadi akibat nukleus pulposus yang jebol ke dalam kanalis vertebralis atau
Hernia Nucleus Pulposus, disebabkan karena adanya jebakan oleh tumor, osteofit, peradangan
yaitu rematoid spondilitis angkilopoetika, herpes zoster, tuberkulosa yang bersifat menindih,
menjerat dan sebagainya.
Pola umum Ischialgia biasanya nyeri seperti sakit gigi atau nyeri hebat yang dirasakan bertolak
dari vertebra lumbosakralis dan menjalar menurut perjalanan nervus ischiadicus dan lanjutannya
pada nervus peroneus atau nervus tibialis. Makin jauh ke tepi nyeri makin tidak begitu hebat,
namun parestesia atau hipoastesia sering dirasakan. Data-data yang dapat diperoleh untuk
mengetahui adanya Ischialgia radikulopati, antara lain :
1) Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain.
2) Adanya peningkatan tekanan didalam ruang arachnoidal, seperti: batuk, bersin dan mengejan
dapat memprovokasi adanya Ischialgia.
3) Faktor trauma yaitu kurva lordosis lumbosacral yang mendatar.
4) Adanya keterbatasan lingkup gerak sendi lumbosacral.
5) Nyeri tekan pada salah satu ruas vertebra lumbosacral biasanya pada lamina L4, L5 dan S1.
6) Tes Laseque selalu positif pada derajat kurang dari 70.
7) Tes Naffziger dan Valsava hampir selalu positif.
8) Data anamnestik dan diagnostik fisik yang bersifat spesifik berarti informasi yang mengarahkan
ke suatu jenis proses patologik atau yang mengungkapkan lokasi di dalam vertebra lumbosacralis
atau topografi radiks terhadap lesi yang merangsangnya.

c. Ischialgia sebagai perwujudan entrapment neuritis


Ischialgia sebagai perwujudan entrapment neuritis ini terjadi karena dalam perjalanan menuju
tepi, nervus ischiadicus terperangkap dalam proses patologik diberbagai jaringan dan bangunan
yang dilewatinya. Unsur-unsur nervus ischiadicus yang dibawakan oleh nervus L4, L5, S1, S2 dan
S3 menyusun pleksus lumbosacralis yang berada di fasies pelvina os sakri. Di situ pleksus
melintasi garis sendi sakroiliaka dan sedikit lebih distal membentuk nervus ischiadicus, yang
merupakan saraf perifer terbesar. Selanjutnya dalam perjalanannya ke tepi nervus ischiadicus
dapat terjebak dalam bangunan-bangunan yang dilewatinya, antara lain :
1) Pada pleksus lumbosacral dapat diinfiltrasi oleh sel-sel karsinoma ovarii, karsinoma uteri atau
sarkoma retroperineal.
2) Di garis persendian sakroiliaka komponen-komponen pleksus lumbosacralis sedang
membentuk nervus ischiadicus dapat terlibat dalam proses radang atau sakroilitis.
3) Di foramen infra piriformis nervus ischiadicus dapat terjebak oleh bursitis otot piriformis.
4) Dalam trayek selanjutnya nervus ischiadicus dapat terlibat dalam bursitis di sekitar trochanter
major femoris.
5) Dan pada trayek itu juga, nervus ischiadicus dapat terganggu oleh adanya penjalaran atau
metastase karsinoma prostat yang sudah bersarang pada tuber ischii.

Simtomatologi entrapment neuritis ischiadica sebenarnya sederhana yaitu pada tempat proses
patologik yang bergandengan dengan Ischialgia. Tempat proses patologik primer dari Ischialgia
ini dapat diketahui dengan adanya nyeri tekan dan nyeri gerak. Nyeri tekan 9

dapat dilakukan dengan penekanan langsung pada sendi panggul, trochanter major, tuber ischii
dan spina ischiadica. Sedangkan nyeri gerak dapat diprovokasi dengan cara melakukan tes Patrick
dan tes Gaenslen.
Anatomi fisiologi
Nervus ischiadicus keluar dari foramen ischiadicus major tuberositas anterior 1/3 bawah dan
tengah dari SIPS kebagian dari tuberositas ischii. Tengah 2 antara tuberositas ischii dan trochanter
yaitu pada saat nervus ischiadicus keluar dari gluteus maximus berjalan melalui collum femoris.
Sepanjang paha bagian belakang sampai fossa poplitea. Saraf spinalis L4-S3 pada fossa poplitea
membelah dirinya menjadi saraf perifer yakni nervus tibialis dan nervus peroneus.
Cakupan dari regio pinggang sebagai berikut :
a. Thoraco lumbal atau Thoracal 12-L1
b. Lumbal atau pinggang atas
c. Lumbal sakral atau pinggang bawah
d. Sacroiliaca Joint atau tulang pantat
e. Hip Joint atau sendi bongkol paha
f. Adapun komponen – komponen dari regio pinggang adalah kulit, otot, ruas, tulang sendi,
bantalan sendi, facet joint. Apabila semuanya ini mengalami gangguan maka sangat berpotensi
untuk terkena Nyeri Pinggang Bawah yang bisa berlanjut menjadi Ischialgia.
Perjalanan nervus ischiadicus di mulai dari L4-S3, dan saraf ini memiliki percabangan antara lain:
a. Nervus lateral popliteal yang terdapat pada caput fibula
b. Nervus medial popliteal yang terdapat pada fossa popliteal
c. Nervus tibialis posterior yang terdapat pada sebelah bawah
d. Nervus suralis/saphenus yang terdapat pada tendon Achilles
e. Nervus plantaris yang berada pada telapak kaki
Gambar 2.1 Perjalanan Nervus Ischiadicus
Bagian lumbal merupakan bagian tulang punggung yang mempunyai kebebasan gerak yang
terbesar. Tarikan tekanan dan torsi yang dialami pada gerakan-gerakan antara bagian toraks dan
panggul menyebabkan daerah ini dapat mengalami cedera lebih besar daripada daerah lain, biarpun
tulang-tulang vertebra dan ligamen di daerah pinggang relatif lebih kokoh. Perbedaan hentakan
antara tulang dengan jaringan dalam peranan mereka sebagai sendi pendukung akan menyebabkan
penyakit yang karakteristik unik pada daerah yang bersangkutan. Sebagian besar lesi pada diskus
lumbal adalah mengenai jaringan lunak dan sering sekali menghasilkan protrusi inti atau nucleus
yang kemudian menekan akar saraf.
a. Nervus ischiadicus mempersarafi:
1. M. Semitendinosus
2. M. Semimbranosus
3. M. Biceps Femoris
4. M. Adduktor Magnus
Gambar 2.2 Persyarafan Nervus Ischiadicus
b. Nervus Peroneus mempersarafi
1. M. tibialis anterior
2. M. ekstensor digitorum longus
3. M. ekstensor hallucis longus
4. M. digitorum brevis
5. M. poroneus tertius
c. Nervus Tibialis mempersarafi
1. M. gastrocnemius
2. M. popliteus
3. M. soleus
4. M. plantaris
5. M. tibialis posterior
6. M. fleksor digitorum longus
7. M. fleksor hallucis longus
Nervus ischiadicus merupakan serabut saraf yang terbesar di dalam tubuh manusia yang
berasal dari fleksus sacralis. Fleksus sacralis dibentuk oleh rami anterior L5-S1, yang kadang-
kadang mendapat tambahan dari L4-S4. Fleksus sacralis berada di sebelah ventral dari musculus
piriformis. Dari sini fleksus sacralis akan mempercabangkan diri menjadi N. Ischiadicus, N.
Gluteus Superior, N. Gluteus Inferior, N. Cutaneus Femoris posterior, N. Clunialis Medialis
Inferior dan N. Musculare.
Nervus Ischiadicus meninggalkan pelvic lewat forament ischiadica major, di bawah
musculus piriformis dan berjalan ke distal diantara trochanter major os femur dan tuberositas
Ischiadica makin ke distal N. Ischiadicus berada di anterior musculus biceps femoris dan musculus
semimembranosus, kemudian masuk ke pusat poplitea dimana N. Ischiadicus berakhir dan
bercabang menjadi dua yaitu : N. Tibialis dan N. Peroneus Communis.
1. N. Tibialis
Dibentuk oleh sleuruh bagian anterior fleksus sacralis. Serabut saraf ini menerima serabut-
serabut dari dua segmen spinalis lumbal bawah dan tiga segment sacral bagian atas,
perjaanan saraf ini dimulai pada bagian atas fossa poplitea serta dorsum tungkai menuju sisi
dorso media pergelangan kaki. Pada daerah ini N. Tibialis akan mengeluarkan cabang-
cabang terminalisnya, yaitu N. Plantaris medialis dan lateralis yang terus berjalan ke dalam
kaki.
2. N. Peroneus Communis
Merupakan cabang lateral dari N. Ischiadicus yang dibentuk oleh akar saraf L4-L5 dan S1-
L2. Nervus ini berjalan ke arah distal agak lateral pada dinding lateral fossa poplitea dekat
tepi medial M. Biceps femoris dengan caput lateral M. Gastrocnemius kemudian melindungi
collum fibulae pada M. Pereneus longus. Selanjutnya akan bercabang dua, yaitu N. Peroneus
superfisialis dan N. Peroneusprofundus
gambar 1. N. Ischiadica dan percabangannya

Patofisiologi
Ischialgia merupakan nyeri menjalar sepanjang perjalanan nervus ischiadicus L4-S2. Ischialgia
yang terasa berasal dari lokasi foramen infrapiriformis dan menjalar menurut perjalanan nervus
ischiadicus yang membelah menjadi saraf perifer yakni nervus peroneus dan nervus tibialis harus
di curigai sebagai manifestasi ischiadicus primer atau entrapment neuritis dengan tempat jebakan
di daerah sacroiliaca.
Ischialgia yang dirasakan berasal dari vertebra lumbosacralis atau daerah paravertebralis
lumbosacralis dan menjalar sesuai dengan salah satu radiks yang ikut menyusun nervus
ischiadicus. Sebelum terjadi Ischialgia selalu di dahului dengan Low Back Pain atau Nyeri
Pinggang Bawah, yang ditandai dengan perasaan nyeri, pegal, linu atau terasa tidak enak di daerah
pinggang atau pantat. Faktor pencetusnya oleh berbagai sebab, mulai dari yang paling jelas seperti
salah posisi, kuman sampai penyebab yang tidak jelas seperti menyongsong hari esok akibat
persaingan hidup semakin ketat atau stress. Nyeri pinggang bawah dapat di klasifikasikan menjadi
Traumatik maupun non traumatik dengan atau tanpa kelainan neurologis primer atau sekunder,
dengan atau tanpa kelainan neurologis akut ataupun kronik.
Nyeri atau rasa tidak enak yang menjalar harus diartikan sebagai perwujudan hasil perangsangan
terhadap saraf sensori. Nyeri saraf itu terasa sepanjang perjalanan saraf tepi. Ia bertolak dari tempat
saraf sensorik terangsang dan menjalar berdasarkan perjalanan serabut sensorik itu ke perifer.
Perangsangan terhadap berkas saraf perifer biasanya berarti perangsangan pada saraf motorik dan
sensorik. Gangguan sensibilitas yang terasa sepanjang perjalanan saraf tepi dan biasanya juga
disertai gangguan motorik yang disebut neuritis. Neuritis di tungkai dapat terjadi oleh karena
berkas saraf tertentu terkena infeksi atau terkena patologik di sekitarnya. Adapun penyebab-
penyebab dari Ischialgia adalah:
a. Entrapment Radiculitis atau Radiculitis
b. Entrapment Neuritis :
1) Neuritis primer
2) Terjebak disekitar bursa m. Piriformis
c. Entrapment Neuritis yang terjebak di sekitar:
1) Tuber Ischi
2) Artikulatio coxae
d. Spondylosis
Diawali dengan proses degeneratif yang ditandai dengan menurunnya sistem metabolik atau
sirkulasi darah atau adanya faktor traumatik yang berulang-ulang. Akibatnya terjadi kerusakan
atau disorders pada discus intervertebralis. Elastisitasnya menurun diikuti berkurangnya cairan
sendi dan penurunan sistem difusi di kartilago akan mengalami kerusakan yang pada akhirnya
akan berkurang. Interspace antar diskus semakin kecil yang berakibat mikro trauma pada kedua
fascies corpus vertebra. Keadaan akan diikuti poliferasi jaringan tulang baru yang akan berubah
menjadi proses osifikasi dan calsifikasi tulang yang pada akhirnya membentuk osteofit.
Dalam analisa klinis Low Back Pain yang berlanjut menjadi Ischialgia jika timbul secara tiba- tiba
ini akan di kaitkan dengan Neoplasma. Tapi apabila mempunyai hubungan dengan trauma, maka
secara simplisik data itu di asosiasikan dengan Hernia Nucleus Pulposus. Hernia Nucleus Pulposus
merupakan jebolnya nukleus pulposus ke korpus vertebrae di atas atau di bawahnya, dan bisa juga
langsung jebol dari nucleus pulposus ke dalam korpus vertebrae. Robekan circumferentia dan
radial pada annulus fibrosis discus intervertebralis yang kemudian disusul oleh nyeri sepanjang
tungkai yang dikenal sebagai Ischialgia.
Nyeri yang dirasakan penderita secara tiba-tiba seperti rasa terbakar atau bersifat tajam dan sakit
pada malam hari. Sehingga penderita tidak dapat tidur. Nyeri bertambah apabila saraf tersebut
mengalami penekanan saraf. Penyebaran rasa sakitnya dimulai dari daerah lumbal, hip joint
kemudian menyebar ke arah bawah. Cara berjalan penderita dengan ujung jari kaki plantar fleksi
ankle, hip dan knee dalam keadaan fleksi juga sehingga nampak penderita jalan dalam keadaan
pincang. Pasien tidak bisa berdiri lama sehingga terjadi kelainan sikap berdiri pada penderita yang
mengakibatkan terjadinya kompensasi lumbal.

Epidemiologi
Ischialgia merupakan keluhan yang sangat umum dan sangat sering terjadi, dikeluhkan empat dari
lima orang di Amerika Serikat, dan merupakan salah satu penyebab ketidakhadiran di tempat kerja.
Sisi baiknya, Ischialgia sesungguhnya dapat dicegah tetapi seandainya pencegahan juga kurang
berhasil, terapi atau latihan sederhana dirumah dan mekanisme tubuh yang baik akan memperbaiki
dan mempertahankan fungsinya dalam waktu beberapa minggu. Operasi merupakan tindakan yang
jarang dilakukan dalam mengatasi hal ini.
Wanita memiliki prefalensi angka yang lebih tinggi terkena Ischialgia dibandingkan dengan pria.
Kejadian lebih sering pada usia 30-50 tahun dengan insiden 16,2% dari semua diagnosa penyakit
saraf. Hal tersebut dikarenakan wanita memiliki aktifitas yang monoton dengan posisi yang statis,
misalnya saja pada penggunaaan sepatu hak tinggi atau pada pedagang dengan kebiasaan
menggendong.

Etiologi

Ischialgia timbul karena terangsangnya serabut-serabut sensorik dimana nervus ischiadicus


berasal yaitu radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3. Penyebab ischialgia dapat dibagi dalam:
1. Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus pulposus (HNP).
2. Ischialgia mekanik terbagi atas :
 Spondiloarthrosis defermans.
 Spondilolistetik.
 Tumor caud.
 Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral.
 Fraktur corpus lumbosakral.
 Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam rongga panggul sehingga menimbulkan
tekanan pada pleksus lumbosakralis.
3. Ischailgia non mekanik (medik) terbagi atas:
 Radikulitis tuberkulosa
 Radikulitas luetika
 Adhesi dalam ruang subarachnoidal
 Penyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicus
 Neuropati rematik, diabetik dan neuropati lainnya.
Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain: kontraksi/ radang otot-
otot daerah bokong, adanya perkapuran tulang belakang atau adanya keadaan yang disebut dengan
Herniasi Nukleus Pulposus (HNP). Untuk mengetahui penyebab pasti perlu dilakukan
pemeriksaan fisik secara seksama oleh dokter, jika perlu dilakukan pemeriksaan tambahan
radiologi/ Rontgen pada tulang belakang.

Anda mungkin juga menyukai