Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN ISCHIALGIA

A. PENGERTIAN
Ischialgia merupakan salah satu manisfestasi dari nyeri punggung bawah yang dikarenakan
karena adanya penjebitan nerves ischiadicus. Ischialgia adalah nyeri yang menjalar kebawah
sepanjang perjalanan akar saraf ischiadikus. Ischialgia itu sendiri adalah Sebuah gejala yaitu
bahwa pasien merasakan nyeri pada tungkai yang menjalar dari akar saraf kea rah distal
perjalanan nervus ischiadikus sampai tungkai bawah (Cailliet,1994 cit Kurniawati 2010).
Ischialgia adalah rasa nyeri yang menjalar sepanjang perjalanan n. Ischiadicus dan kedua
cabangnya yaitu nervus peroneus comunis & nervus tibialis. Keluhan yang khas adalah kram
atau nyeri di pantat atau di area otot hamstring, nyeri ischialgia di kaki tanpa nyeri punggung,
dan gangguan sensorik maupun motorik sesuai distribusi nervus ischiadicus. Keluhan pasien
dapat pula berupa nyeri yang semakin menjadi saat membungkuk, berlama-lama duduk,
bangun dari duduk, atau saat merotasi internal paha, juga nyeri saat miksi/defekasi dan
dispareunia. Ischialgia dalam istilah kedokteran merujuk pada keadaan jaringan yang
abnormal pada saraf ischiadicus. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit seperti
trauma fisik, elektris, infeksi, dan masalah metabolisme, dan autoimun. Ischialgia meningkat
frekuensinya seiring dengan banyaknya aktivitas yang dikerjakan. Orang awam pada
umumnya menginterpretasikan ischialgia dengan rasa sakit dan nyeri pada pantat
(Minaryanti, 2009).
Ischialgia merupakan suatu mono neuritis, dimana ada rasa nyeri yang menjalar sepanjang
perjalanan N. ischialgia dan kedua cabangnya yaitu N. Peroneus Comunis dan N. Tibilais.
Akibat terjadi penekanan pada sarafnya diikuti adanya keterbatasan LGS pada trunk, adanya
spasme otot pada vertebara, adanya kelemahan otot yang disarafinya (Rois, 2007)
Ischialgia adalah nyeri redikular akibat iritasi pada radiks saraf yang dirasakan sepanjang
tungkai karena nyeri menjalar sepanjang perjalanan n.ischiadikus dan lanjutnya ke perifer.
Nyeri radikuler dirasakan sebagai nyeri tumpul, rasa terbakar/ tajam, disertai dengan sensasi
tajam seperti tersengat listrik yang intermiten. sedangkan jika iritasi saraf terletak di servikal
disebut brachialgia karena nyeri dirasakan sepanjang lengan (Sylvia, 2007).
Nyeri daerah pinggang pada dasarnya dapat berupa:
1. Nyeri radikuler (sering) Penderita dengan nyeri radikuler memperlihatkan low back pain
serta nyeri radikuler sepanjang nervus ischiadicus.
2. Nyeri alih (referet pain)
3. Nyeri tidak menjalar



B. KLASIFIKASI
Menurut Sidharta (1999) dalam Hartanto Sumarno Ervan (2011), ischialgia dibagi
menjadi tiga yaitu:
1. Iskhialgia sebagai perwujudan neuritis iskhiadikus primer
Iskhialgia akibat neuritis iskhiadikus primer adalah ketika nervus iskhiadikus terkena
proses radang. Tanda dan gejala utama neuritis iskhiadikus primer adalah nyeri yang
dirasakan bertolak dari daerah sakrum dan sendi panggul, tepatnya di foramen infra
piriformis atau incisura iskhiadika dan menjalar sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus dan
lanjutannya pada nervus peroneus dan tibialis. Nyeri tekan ditemukan pada incisura
iskhiadika dan sepanjangspasium poplitea pada tahap akut. Juga tendon archiles dan otot
tibialis anterior dan peroneus longus terasa nyeri pada penekanan. Kelemahan otot tidak
seberat nyeri sepanjang tungkai. Karena nyeri itu maka tungkai di fleksikan, apabila
diluruskan nyeri bertambah hebat. Tanda-tanda skoliosis kompensatorik sering dijumpai pada
iskhialgia jenis ini.
Diagnosa neuritis iskhiadikus primer ditetapkan apabila nyeri tekan pada otot tibialis
anterior dan peroneus longus. Dan pada neuritis sekunder nyeri tekan disepanjang nervus
iskhiadikus, tetapi di dekat bagian nervus iskhiadikus yang terjebak saja. Timbul nyerinya
akut dan tidak disertai adanya nyeri pada punggung bawah merupakan ciri neuritis primer
berbeda dengan iskhialgia yang disebabkan oleh problem diskogenik. Reflek tendon archiles
dan tendon lutut biasanya tidak terganggu.
2. Iskhialgia sebagai perwujudan entrapment radikulitis atau radikulopati
Pada iskhialgia radikulopati merupakan akibat dari jebakan oleh tumor, nukleus
pulposus yang menjebol ke dalam kanalis vertebralis maupun osteofit atau peradangan
(rematois spondilitis angkilopoetika, herpes zoster, tuberkulosa) yang bersifat menindihi,
menjerat dan sebagainya terjadi radikulopati.
Pola umum iskhialgia adalah nyeri seperti sakit gigi atau nyeri hebat yang dirasakan
bertolak dari vertebra lumbosakralis dan menjalar menurut perjalanan nervus iskhiadikus dan
lanjutannya pada nervus peroneus atau nervus tibialis. Makin jauh ke tepi nyeri makin tidak
begitu hebat, namun parestesia atau hipoastesia sering dirasakan.
Pada data anamnestik yang bersifat umum antara lain : nyeri pada punggung bawah
selalu mendahului iskhialgia, kegiatan yang menimbulkan peninggian tekanan intra spinal
seperti batuk, bersin dan mengejan memprofokasi adanya iskhialgia, faktor trauma hampir
selamanya dapat ditelusuri, kecuali kalau proses neoplasmik atau infeksi yang bertanggung
jawab. Adapun data diagnostik non fisik yang bersifat umum adalah : kurva lordosis pada
lumbosakral yang mendatar, vertebra lumbosakral memperlihatkan fiksasi, nyeri tekan pada
salah satu ruas vertebra lumbosakralis hampir selalu ditemukan, test lasegue hampir selalu
positif pada derajat kurang dari 70, tesr naffziger dan valsava hampir selalu positif. Data
anamnestik dan diagnostik fisik yang bersifat spesifik berarti informasi yang mengarahkan ke
suatu jenis proses patologik atau yang mengungkapkan lokasi di dalam vertebra
lumbosakralis atau topografi radiks terhadap lesi yang merangsangnya.
3. Iskhialgia sebagai perwujudan entrapment neuritis
Unsur-unsur nervus iskhiadikus yang dibawakan oleh nervi L4, L5, S1, S2 dan S3
menyusun pleksus lumbosakralis yang berada di fasies pelvina os sakri. Di situ pleksus
melintasi garis sendi sakroiliaka dan sedikit lebih distal membentuk nervus iskhiadikus, yang
merupakan saraf perifer terbesar. Selanjutnya dalam perjalanannya ke tepi nervus iskhiadikus
dapat terjebak dalam bangunan-bangunan yang dilewatinya. Pada pleksus lumbosakral dapat
diinfiltrasi oleh sel-sel karsinoma ovarii, karsinoma uteri atau sarkoma retroperineal. Di garis
persendian sakroiliaka komponen-komponen pleksus lumbosakralis sedang membentuk
nervus iskhiadikus dapat terlibat dalam proses radang (sakroilitis). Di foramen infra
piriformis nervus iskhiadikus dapat terjebak oleh bursitis otot piriformis. Dalam trayek
selanjutnya nervus iskhiadikus dapat terlibat dalam bursitis di sekitar trochantor major
femoris. Dan pada trayek itu juga, nervus iskhiadikus dapat terganggu oleh adanya penjalaran
atau metastase karsinoma prostat yang sudaj bersarang pada tuber iskhii. Simtomatologi
entrapment neuritis iskhiadika sebenarnya sederhana yaitu pada tempat proses patologik yang
bergandengan dengan iskhiagia

C. ETIOLOGI
Ischialgia timbul karena terangsangnya serabut-serabut sensorik dimana nervus
ischiadicus berasal yaitu radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3. Penyebab ischialgia dapat dibagi
dalam:
1. Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus pulposus (HNP).
2. Ischialgia mekanik terbagi atas :
Spondiloarthrosis defermans.
Spondilolistetik.
Tumor caud.
Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral.
Fraktur corpus lumbosakral.
Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam rongga panggul sehingga
menimbulkan tekanan pada pleksus lumbosakralis.
3. Ischailgia non mekanik (medik) terbagi atas:
Radikulitis tuberkulosa
Radikulitas luetika
Adhesi dalam ruang subarachnoidal
Penyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicus
Neuropati rematik, diabetik dan neuropati lainnya.
Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain: kontraksi/ radang
otot-otot daerah bokong, adanya perkapuran tulang belakang atau adanya keadaan yang
disebut dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP). Untuk mengetahui penyebab pasti perlu
dilakukan pemeriksaan fisik secara seksama oleh dokter, jika perlu dilakukan pemeriksaan
tambahan radiologi/ Rontgen pada tulang belakang.

D. ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG BELAKANG
Anatomi tulang belakang perlu diketahui agar klinisi dapat menentukan elemen apa
yang terganggu pada timbulnya keluhan nyeri punggung bawah. Tulang vertebrae merupakan
struktur komplek yang secara garis besar terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas
korpus vertebra, diskus intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamnetum
longitudinale anterior dan posterior. Sedangkan bagian posterior tersusun atas pedikel,
lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot
penyokong dan pelindung kolumna vertebrale.
Bagian posterior vertebra antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi apofisial
(faset).Stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus
intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan otot (aktif).
Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna vertebrale ini stabilitas daerah pinggang
sangat bergantung pada gerak kontraksi volunter dan reflek otot-otot sakrospinalis,
abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring.
Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nucleus pulposusnya adalah
bangunan yang tidak peka nyeri. Dari gambar di atas, tampak bahwa yang merupakan bagian
peka nyeri adalah:
Lig. Longitudinale anterior
Lig. Longitudinale posterior
Corpus vertebra dan periosteumnya
Articulatio zygoapophyseal
Lig. Supraspinosum.
Fasia dan otot

E. PATOFISIOLOGI
Vertebrae manusia terdiri dari cervikal, thorakal, lumbal, sakral, dan koksigis. Bagian
vertebrae yang membentuk punggung bagian bawah adalah lumbal 1-5 denagn discus
intervertebralis dan pleksus lumbalis serta pleksus sakralis. Pleksus lumbalis keluar dari
lumbal 1-4 yang terdiri dari nervus iliohipogastrika, nervus ilioinguinalis, nervus femoralis,
nervus genitofemoralis, dan nervus obturatorius. Selanjutnya pleksus sakralis keluar dari
lumbal4-sakral4 yang terdiri dari nervus gluteus superior, nervus gluteus inferior, nervus
ischiadicus, nervus kutaneus femoris superior, nervus pudendus, dan ramus muskularis.
Nervus ischiadicus adalah berkas saraf yang meninggalkan pleksus lumbosakralis dan
menuju foramen infrapiriformis dan keluar pada permukaan tungkai di pertengahan lipatan
pantat. Pada apeks spasium poplitea nervus ischiadicus bercabang menjadi dua yaitu nervus
perineus komunis dan nervus tibialis. Ischialgia timbul akibat perangsangan serabut-serabut
sensorik yang berasal dari radiks posterior lumbal 4 sampai sakral 3, dan ini dapat terjadi
pada setiap bagian nervus ischiadicus sebelum sampai pada permukaan belakang tungkai.
Kesalahan postur dan sikap dapat menyebabkan cedera pada tulang belakang yang
lama-kelamaan akan menyebabkan proses penulangan, oleh karena adanya proses degenerasi
yang terus menerus maka nucleus pulposus akan terhimpit, sehingga anolus fibrosus
mengalami penekanan dan sering menonjol ke bagian lateral. Penonjolan ini mengakibatkan
penekana pada medulla spinalis. Jika keadaan seperti ini tidak segera diobati maka lama
kelamaan akanmengakibatkan adanya nyeri menjalar pada sepanjang tungkai oleh karena
adanya penekanan pada nervus ischiadicus (Ischialgia). Ischialgia yang disebakan oleh
beberapa factor etiologi dan sindroma yang biasanya dikenal sebagai sindroma stenois lumbal
dan entropmentneuritis , nyeri yang bertolak dari vertebra lumbosakralis sesisi dan menjalar
sepanjang tungkai sampai ujung kaki harus dicurigai sebagai nyeri saraf akibat perangsangan
di dalam Vertebra Lumbosakralis. Nyeri saraf yang bertolak dari tuber


Pathway


F. GEJALA YANG DI TIMBULKAN ISCHIALGIA
Sciatica atau ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa
menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti ditembak.
Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga, dan
meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan menekuk punggung
atau duduk.
Gejala yang sering ditimbulkan akibat Ischialgia adalah:
Nyeri punggung bawah
Nyeri daerah bokong
Rasa kaku/ terik pada punggung bawah
Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah bokong menjalar ke
daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak
membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan.
Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat.
Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota badan bawah/
tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut.
Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.
Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon patella (KPR) dan
Achilles (APR).
Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi dan fungsi
seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan tindakan
pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi permanen.
Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto rontgen lumbosakral
2. Elektromielografi
3. Myelografi
4. CT scan
5. MRI

H. CARA PENYEMBUHAN PENYAKIT ISCHIALGIA
Penatalaksanaan penyakit ischialgia yaitu sebagai berikut :
1. Obat obatan : analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb.
2. Program Rehabilitasi Medik.
3. Operasi : di lakukan pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas dimana dengan obat
obatan dan Program Rehabilitasi Medik tidak membantu.
Program Rehabilitasi Medik bagi penderita adalah:
1. Terapi Fisik: Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi manipulasi, Exercise, dsb.
2. Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body mechanic, dsb.
3. Ortotik Prostetik: Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.
4. Advis:
Hindari banyak membungkukkan badan.
Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang panjang, sehingga
saat menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk.
Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi tekuk kedua lutut
untuk menggapai barang tersebut.
Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung sehingga mampu
menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal.

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT ISHIALGIA
A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
Keluhan utama, riwayat perawatan sekarang, Riwayat kesehatan dahulu, Riwayat kesehatan
keluarga.
Yang harus diperhatiakan dalam anamnesa antara lain:
a. Lokasi nyeri, sudah berapa lama, mula nyeri, jenis nyeri (menyayat, menekan, dll),
penjalaran nyeri, intensitas nyeri, pinggang terfiksir, faktor pencetus, dan faktor yang
memperberat rasa nyeri.
b. Kegiatan yang menimbulkan peninggian tekanan didalam subarachnoid seperti batuk, bersin
dan mengedan memprivakasi terasanya ischialgia diskogenik
c. Faktor trauma hampir selalu ditemukan kecuali pada proses neoplasma atau infeksi
2. Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui seorang pasien mengalami ishialgia ato tidak biasanya ahli fisioterapi
memberikan beberapa tes salah satunya terapis mengagkat kaki yang mengalami nyeri jika
nyeri dirasakan bertambah hebat pada sudut 60 70 derajat orang tersebut dikatakjan positif
ischialgia. Tes ini disebut Straight Leg Rising. Dan masih ada tes tes yang lain bisa
dikonsultasi dengan Kang Arjuno disini.
Inspeksi : Perhatikan keadan tulang belakang, misalnya skoliosis, hiperlordosis atau lordosis
lumbal yang mendatar.
Palpasi : Nyeri tekan pada tulang belakang atau pada otot-otot di samping tulang belakang.
Perkusi : Rasa nyeri bila prosesus diketok.
Reflek :
o KPR dan atau APR
o Laseque, patrick, antipatrick, naffziger.
3. pemeriksaan penunjang
Daftar pustaka
Anggraini, W. 2010. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Ischialgia Dekstra Di RS Dr Ramelan Surabaya.
Surkarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Carpenito, LJ. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey: Upper
Saddle River
Liswoko, G. 2012. Korelasi Lama Menyupir Dengan Terjadinya Ischialgia Et Causa Spasme Otot
Piriformis Pada Sopir Angkutan Umum Banyumanik Semarang. Surkarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Kurniawati. 2010. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Ischialgia Dextra Di Rumah Sakit Dr.
Soedjono Magelang. Surkarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Minaryanti, RN. 2009. Karya Tulis Ilmiah Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Ischialgia Dengan Short
Wave Diathermy Dan Terapi Latihan Di RSUD Sragen. Surkarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika

Anda mungkin juga menyukai