ISCHIALGIA
A. Defenisi
Ischialgia merupakan salah satu manisfestasi dari nyeri punggung bawah
yang dikarenakan karena adanya penjebitan nervus ischiadicus. Ischialgia adalah
nyeri yang menjalar kebawah sepanjang perjalanan akar saraf ischiadikus.
Ischialgia itu sendiri adalah sebuah gejala yaitu bahwa pasien merasakan nyeri
pada tungkai yang menjalar dari akar saraf kearah distal perjalanan nervus
ischiadikus sampai tungkai bawah (Kurniawati 2010)
G. Klasifikasi
Menurut Sidharta (1999) dalam Hartanto Sumarno Ervan (2011),
ischialgia dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Iskhialgia sebagai perwujudan neuritis iskhiadikus primer
Iskhialgia akibat neuritis iskhiadikus primer adalah ketika nervus
iskhiadikus terkena proses radang. Tanda dan gejala utama neuritis iskhiadikus
primer adalah nyeri yang dirasakan bertolak dari daerah sakrum dan sendi
panggul, tepatnya di foramen infra piriformis atau incisura iskhiadika dan
menjalar sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus dan lanjutannya pada nervus
peroneus dan tibialis. Nyeri tekan ditemukan pada incisura iskhiadika dan
sepanjang spasium poplitea pada tahap akut. Juga tendon archiles dan otot
tibialis anterior dan peroneus longus terasa nyeri pada penekanan. Kelemahan
otot tidak seberat nyeri sepanjang tungkai. Karena nyeri itu maka tungkai di
fleksikan, apabila diluruskan nyeri bertambah hebat. Tanda-tandas koliosis
kompensatorik sering dijumpai pada iskhialgia jenis ini. Diagnosa neuritis
iskhiadikus primer ditetapkan apabila nyeri tekan pada otot tibialis anterior dan
peroneus longus. Dan pada neuritis sekunder nyeri tekan disepanjang nervus
iskhiadikus, tetapi di dekat bagian nervus iskhiadikus yang terjebak saja.
Timbulnyerinya akut dan tidak disertai adanya nyeri pada punggung bawah
merupakan ciri neuritis primer berbeda dengan iskhialgia yang disebabkan oleh
problem diskogenik. Reflek tendon archiles dan tendon lutut biasanya tidak
terganggu
2. Iskhialgia sebagai perwujudan entrapment radikulitis atau radikulopati
Pada iskhialgia radikulopati merupakan akibat dari jebakan oleh tumor,
nukleus pulposus yang menjebol ke dalam kanalis vertebralis maupun osteofit
atau peradangan (rematois spondilitis angkilopoetika, herpes zoster,
tuberkulosa) yang bersifat menindihi, menjerat dan sebagainya terjadi
radikulopati. Pola umum iskhialgia adalah nyeri seperti sakit gigi atau nyeri
hebat yang dirasakan bertolak dari vertebra lumbosakralis dan menjalar
menurut perjalanan nervus iskhiadikus dan lanjutannya pada nervus peroneus
atau nervus tibialis. Makin jauh ke tepi nyeri makin tidak begitu hebat, namun
parestesia atau hipoastesia sering dirasakan.
Pada data anamnestik yang bersifat umum antara lain : nyeri pada
punggung bawah selalu mendahului iskhialgia, kegiatan yang menimbulkan
peninggian tekanan intra spinal seperti batuk, bersin dan mengejan
memprofokasi adanya iskhialgia, faktor trauma hampir selamanya dapat
ditelusuri, kecuali kalau proses neoplasmik atau infeksi yang bertanggung
jawab. Adapun data diagnostik non fisik yang bersifat umum adalah kurva
lordosis pada lumbosakral yang mendatar, vertebra lumbosacral
memperlihatkan fiksasi, nyeri tekan pada salah satu ruas vertebra
lumbosakralis hampir selalu ditemukan, test lasegue hampir selalu positif pada
derajat kurang dari 70, tesr naffziger dan valsava hampir selalu positif. Data
anamnestik dan diagnostik fisik yang bersifat spesifik berarti informasi yang
mengarahkan ke suatu jenis proses patologik atau yang mengungkapkan lokasi
di dalam vertebra lumbosakralis atau topografi radiks terhadap lesi yang
merangsangnya.
3. Iskhialgia sebagai perwujudan entrapment neuritis
Unsur-unsur nervus iskhiadikus yang dibawakan oleh nervi L3, L4, S1,
S2 dam S3 menyusun pleksus lumbosakralis yang berada di fasies pelvina os
sakri. Di situ pleksus melintasi garis sendi sakroiliaka dan sedikit lebih distal
membentuk nervus iskhiadikus, yang merupakan saraf perifer terbesar.
Selanjutnya dalam perjalanannya ke tepi nervus iskhiadikus dapat terjebak
dalam bangunan-bangunan yang dilewatinya. Pada pleksus lumbosakral dapat
diinfiltrasi oleh sel-sel karsinoma ovarii, karsinoma uteri atau sarkoma
retroperineal. Di garis persendian sakroiliaka komponen-komponen pleksus
lumbosakralis sedang membentuk nervus iskhiadikus dapat terlibat dalam
proses radang (sakroilitis). Di foramen infra piriformis nervus iskhiadikus
dapat terjebak oleh bursitis otot piriformis. Dalam trayek selanjutnya nervus
iskhiadikus dapat terlibat dalam bursitis di sekitar trochantor major femoris.
Dan pada trayek itu juga, nervus iskhiadikus dapat terganggu oleh adanya
penjalaran atau metastase karsinoma prostat yang sudah bersarang pada tuber
iskhii. Simtomatologi entrapment neuritis iskhiadika sebenarnya sederhana
yaitu pada tempat proses patologik yang bergandengan dengan iskhiagia
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto rontgen lumbosacral
2. Elektromielografi
3. Myelografi
4. CT scan
5. MRI
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit ischialgia yaitu sebagai berikut :
1. Obat – obatan : analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb.
2. Program Rehabilitasi Medik.
3. Operasi : di lakukan pada kasus yang berat/sangat mengganggu aktifitas
dimana dengan obat–obatan dan Program Rehabilitasi Medik tidak membantu.
Program Rehabilitasi Medik bagi penderita adalah
1. Terapi Fisik : Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi manipulasi,
Exercise, dsb.
2. Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body mechanic, dsb.
3. Ortotik Prostetik: Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.
4. Advis:
a. Hindari banyak membungkukkan badan.
b. Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
c. Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
d. Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
e. Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang
panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak
membungkuk.
f. Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus,
tapi tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.
g. Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung
sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA