Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ISCHIALGIA

A. Defenisi
Ischialgia merupakan salah satu manisfestasi dari nyeri punggung bawah
yang dikarenakan karena adanya penjebitan nervus ischiadicus. Ischialgia adalah
nyeri yang menjalar kebawah sepanjang perjalanan akar saraf ischiadikus.
Ischialgia itu sendiri adalah sebuah gejala yaitu bahwa pasien merasakan nyeri
pada tungkai yang menjalar dari akar saraf kearah distal perjalanan nervus
ischiadikus sampai tungkai bawah (Kurniawati 2010)

B. Anatomi Fisiologi Tulang Belakang


Anatomi tulang belakang perlu diketahui agar klinisi dapat menentukan
elemen apa yang terganggu pada timbulnya keluhan nyeri punggung bawah.
Tulang vertebrae merupakan struktur komplek yang secara garis besar terbagi atas
2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus intervertebralis
(sebagaiartikulasi), dan ditopang oleh ligamnetum longitudinale anterior dan
posterior. Sedangkan bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina,kanalis
vertebralis, serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot
penyokong dan pelindung kolumna vertebrale.
Bagian posterior vertebra antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi
apofisial (faset). Stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra
dan diskus intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum
(pasif) dan otot (aktif). Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna
vertebrale ini stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi
volunter dan reflek otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus, dan
hamstring. Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nucleus
pulposusnya adalah bangunan yang tidak peka nyeri.
C. Etiologi
Ischialgia muncul karena terangsangnya serabut/serabut sensorik dimana
nervus ischiadicus berasal yaitu radiks posterior L3, L4, S1, S2, S3 penyebab
ischialgia bisa dibagi dalam:
1. Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus pulposus
(HNP)
2. Ischialgia mekanik terbagi atas
a. Spondiloarthrosis defermans
b. Spondilolistetik
c. Tumor caud
d. Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral.
e. Patah tulang corpus lumbosakral
f. Patah tulang pelvis, pembengkakan/radang /neoplasma pada alat-alat dalam
rongga panggul sehingga memunculkan tekanan pada pleksus
lumbosakralis.
3. Ischailgia non mekanik (medic) terbagi atas:
a. Radikulitis tuberkulosa
b. Radikulitas luetika
c. Adhesi dalam ruang subarachnoidal
d. Menyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicus
e. Neuropati rematik, diabetic dan neuropati lainnya.
Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu diantaranya:
kontraksi/pembengkakan/radang otot-otot daerah bokong, adanya perkapuran
tulang belakang atau adanya keadaan yang dijuluki degan Herniasi Nukleus
Pulposus (HNP). Buat mengetahui penyebab pasti butuh dikerjakan
pemeriksaan fisik secara seksama karena dokter, jika butuh dikerjakan
pemeriksaan tambahan radiologi atau rontgen pada tulang belakang.
D. Manifestasi Klinis
Sciatica atau ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu sisi yang bisa
menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti
ditembak. Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki
tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan
dengan menekuk punggung atau duduk.Gejala yang sering ditimbulkan akibat
Ischialgia adalah
1. Nyeri punggung bawah
2. Nyeri daerah bokong
3. Rasa kaku atau terik pada punggung bawah
4. Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah
bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian
saraf mana yang terjepit.
5. Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktivitas yang berlebihan,
terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan.
6. Rasa nyeri juga sering diprofokasi karena mengangkat barangyang berat
7. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota
badan bawah atau tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot
tungkai bawah tersebut
8. Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal
9. Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) dan Achilles (APR)
10. Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi,
miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang
memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi
permanen
11. Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat
E. Patofisiologi
Vertebrae manusia tersusun dari cervikal, thorakal, lumbal, sacral dan
koksigis. Bagian vertebrae yang membentuk punggung bagian bawah ialah lumbal
1-5 denagn discus intervertebralis dan pleksus lumbalis serta pleksus sakralis.
Pleksus lumbalis keluar dari lumbal 4-sakral 4 yg tersusun dari nervus
iliohipogastrika, nervus ilioinguinalis, nervus femoralis, nervus genitofemoralis
dan nervus obturatorius. Selanjutnya pleksus sakralis keluar dari lumbal 4-sakral 4
yg tersusun dari nervus gluteus superior, nervus gluteusinferior, nervus
ischiadicus, nervus kutaneus femoris superior, nervus pudendus dan ramus
muskularis. Nervus ischiadicus ialah berkas saraf yg meninggalkan pleksus
lumbosakralis dan menuju foramen infrapiriformis lalu keluar pada permukaan
tungkai di pertengahan lipatan pantat. Pada apeks spasium poplitea nervus
ischiadicus bercabang menjadi dua yaitu nervus perineus komunis dan nervus
tibialis. Ischialgia muncul dampak perangsangan serabut-serabut sensorik yg
berasal dari radiks posterior lumbal 4 hingga sakral 3, dan ini bisa terjadi pada
setiap bagian nervus ischiadicus sebelum hingga pada permukaan belakang
tungkai.
Kesalahan postur dan sikap bisa menyebabkan cedera pada tulang
belakang yang lama-kelamaan mau menyebabkan proses penulangan, karena
adanya proses degenerasi yang terus menerus kian nucleus pulposus mau
terhimpit, sehingga anolus fibrosus mengalami penekanan dan kerap kali
menonjol ke bagian lateral. Penonjolan ini membuat dampak penekana pada
medulla spinalis. Jika keadann seperti ini tak segera diobati lama-kelamaan akan
mengakibatkan adanya nyeri menjalar pada sepanjang tungkai karena karena
adanya penekanan pada nervus ischiadicus (ischialgia). Ischialgia yang disebakan
karena beberapa faktor etiologi dan sindroma yang biasanya dikenal sebagai
sindroma stenois lumbal dan entropmentneuritis , nyeri yg bertolak dari vertebra
lumbosakralis sesisi serta menjalar sepanjang tungkai hingga ujung kaki wajib
dicurigai sebagai nyeri saraf dampak perangsangan di dalam vertebra
lumbosakralis. Nyeri saraf yg bertolak dari tuber
F. Patway

G. Klasifikasi
Menurut Sidharta (1999) dalam Hartanto Sumarno Ervan (2011),
ischialgia dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Iskhialgia sebagai perwujudan neuritis iskhiadikus primer
Iskhialgia akibat neuritis iskhiadikus primer adalah ketika nervus
iskhiadikus terkena proses radang. Tanda dan gejala utama neuritis iskhiadikus
primer adalah nyeri yang dirasakan bertolak dari daerah sakrum dan sendi
panggul, tepatnya di foramen infra piriformis atau incisura iskhiadika dan
menjalar sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus dan lanjutannya pada nervus
peroneus dan tibialis. Nyeri tekan ditemukan pada incisura iskhiadika dan
sepanjang spasium poplitea pada tahap akut. Juga tendon archiles dan otot
tibialis anterior dan peroneus longus terasa nyeri pada penekanan. Kelemahan
otot tidak seberat nyeri sepanjang tungkai. Karena nyeri itu maka tungkai di
fleksikan, apabila diluruskan nyeri bertambah hebat. Tanda-tandas koliosis
kompensatorik sering dijumpai pada iskhialgia jenis ini. Diagnosa neuritis
iskhiadikus primer ditetapkan apabila nyeri tekan pada otot tibialis anterior dan
peroneus longus. Dan pada neuritis sekunder nyeri tekan disepanjang nervus
iskhiadikus, tetapi di dekat bagian nervus iskhiadikus yang terjebak saja.
Timbulnyerinya akut dan tidak disertai adanya nyeri pada punggung bawah
merupakan ciri neuritis primer berbeda dengan iskhialgia yang disebabkan oleh
problem diskogenik. Reflek tendon archiles dan tendon lutut biasanya tidak
terganggu
2. Iskhialgia sebagai perwujudan entrapment radikulitis atau radikulopati
Pada iskhialgia radikulopati merupakan akibat dari jebakan oleh tumor,
nukleus pulposus yang menjebol ke dalam kanalis vertebralis maupun osteofit
atau peradangan (rematois spondilitis angkilopoetika, herpes zoster,
tuberkulosa) yang bersifat menindihi, menjerat dan sebagainya terjadi
radikulopati. Pola umum iskhialgia adalah nyeri seperti sakit gigi atau nyeri
hebat yang dirasakan bertolak dari vertebra lumbosakralis dan menjalar
menurut perjalanan nervus iskhiadikus dan lanjutannya pada nervus peroneus
atau nervus tibialis. Makin jauh ke tepi nyeri makin tidak begitu hebat, namun
parestesia atau hipoastesia sering dirasakan.
Pada data anamnestik yang bersifat umum antara lain : nyeri pada
punggung bawah selalu mendahului iskhialgia, kegiatan yang menimbulkan
peninggian tekanan intra spinal seperti batuk, bersin dan mengejan
memprofokasi adanya iskhialgia, faktor trauma hampir selamanya dapat
ditelusuri, kecuali kalau proses neoplasmik atau infeksi yang bertanggung
jawab. Adapun data diagnostik non fisik yang bersifat umum adalah kurva
lordosis pada lumbosakral yang mendatar, vertebra lumbosacral
memperlihatkan fiksasi, nyeri tekan pada salah satu ruas vertebra
lumbosakralis hampir selalu ditemukan, test lasegue hampir selalu positif pada
derajat kurang dari 70, tesr naffziger dan valsava hampir selalu positif. Data
anamnestik dan diagnostik fisik yang bersifat spesifik berarti informasi yang
mengarahkan ke suatu jenis proses patologik atau yang mengungkapkan lokasi
di dalam vertebra lumbosakralis atau topografi radiks terhadap lesi yang
merangsangnya.
3. Iskhialgia sebagai perwujudan entrapment neuritis
Unsur-unsur nervus iskhiadikus yang dibawakan oleh nervi L3, L4, S1,
S2 dam S3 menyusun pleksus lumbosakralis yang berada di fasies pelvina os
sakri. Di situ pleksus melintasi garis sendi sakroiliaka dan sedikit lebih distal
membentuk nervus iskhiadikus, yang merupakan saraf perifer terbesar.
Selanjutnya dalam perjalanannya ke tepi nervus iskhiadikus dapat terjebak
dalam bangunan-bangunan yang dilewatinya. Pada pleksus lumbosakral dapat
diinfiltrasi oleh sel-sel karsinoma ovarii, karsinoma uteri atau sarkoma
retroperineal. Di garis persendian sakroiliaka komponen-komponen pleksus
lumbosakralis sedang membentuk nervus iskhiadikus dapat terlibat dalam
proses radang (sakroilitis). Di foramen infra piriformis nervus iskhiadikus
dapat terjebak oleh bursitis otot piriformis. Dalam trayek selanjutnya nervus
iskhiadikus dapat terlibat dalam bursitis di sekitar trochantor major femoris.
Dan pada trayek itu juga, nervus iskhiadikus dapat terganggu oleh adanya
penjalaran atau metastase karsinoma prostat yang sudah bersarang pada tuber
iskhii. Simtomatologi entrapment neuritis iskhiadika sebenarnya sederhana
yaitu pada tempat proses patologik yang bergandengan dengan iskhiagia

H. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto rontgen lumbosacral
2. Elektromielografi
3. Myelografi
4. CT scan
5. MRI
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit ischialgia yaitu sebagai berikut :
1. Obat – obatan : analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb.
2. Program Rehabilitasi Medik.
3. Operasi : di lakukan pada kasus yang berat/sangat mengganggu aktifitas
dimana dengan obat–obatan dan Program Rehabilitasi Medik tidak membantu.
Program Rehabilitasi Medik bagi penderita  adalah
1. Terapi Fisik : Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi manipulasi,
Exercise, dsb.
2. Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body mechanic, dsb.
3. Ortotik Prostetik: Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.
4. Advis:
a. Hindari banyak membungkukkan badan.
b. Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
c. Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
d. Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
e. Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang
panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak
membungkuk.
f. Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus,
tapi tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.
g. Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung
sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Marlano. 2016. Laporan Pendahuluan Ischialgia. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.


Universitas Jendral Soedirman. Purwakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai