Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TERAPI LATIHAN 1

OLEH :

FAHMI ZALIMU
PO.714241151057
DIV FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


D.IV FISIOTERAPI
2019
ISCHIALGIA

A. Defenisi

Ischialgia adalah penjepitan pada saraf ischiadicus (L4-S3) yang

menyebabkan pengalihan nyeri dari punggung sampai pada tungkai bawah

baik salah satu maupun keduanya: Ischialgia merupakan kondisi dimana

terdapat rasa sakit, rasa lemah, rasa panas, dan kesemutan di sepanjang kaki

bagian belakang (sepanjang persyarafan Ischiadicus) Pada kondisi ini terdapat

adanya keluhan nyeri, keterbatasan LGS, dan penurunan kekuatan otot.

Ischialgia menyerang nervus Ischiadicus yang berasal dari radiks

posterior L4-S3. Oleh karena itu, nyeri yang dialami sering muncul pada

bagian posterior paha dan lateral tungkai.

Mahar Mardjono dan Priguna Sidharta (1978) mendefinisikan

ischialgia adalah nyeri yang berpangkal pada daerah lumbosakralis yang

menjalar ke pantat dan selanjutnya ke bagian posterolateral tungkai atas,

bagian lateral tungkai bawah, serta bagian lateral kaki.


B. Etiologi

Menurut Sidharta Priguna (1979,) dalam (Sanjaya, 2014) penyebab

ischialgia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Ischialgia sebagai perwujudan dari entrapment neuritis

Ischialgia ini terjadi karena n. Ischiadicus terperangkap oleh proses

patologis yang terjadi di berbagai jaringan yang dilewatinya. Jaringan

tersebut antara lain :

a) Pleksus lumbosakralis yang diinfiltrasi oleh sel-sel sarcoma

reproperitonial, karsinoma uteri dan ovarii

b) Garis persendian sakroiliaka dimana bagian-bagian dari fleksus

lumbosakralis sedang membentuk n. Ischiadikus mengalami proses

radang (sakrolitis)

c) Bursitis di sekitar trochantor mayor femoris

d) Bursitis pada bursa m. piriformis

e) Adanya metatasis karsinoma prostat di tuber ischii.

2) Ischialgia sebagai perwujudan entrapment radikulitis dan radikulopati

Ischialgia ini dapat terjadi karena nucleus pulposus yang jebol ke dalam

kanalis vertebralis, yang sering disebut hernia nucleus pulposus (HNP),

ostefit(Spondylosis), herpes zoster (peradangan) atau karena adanya

tumor pada kanalis vertebralis.

3) Ischialgia sebagai perwujudan neuritis primer


Ischialgia sebagai perwujudan neuritis primer adalah adanya peradangan

pada saraf ischiadikus. ischialgia ini sering berhubungan dengan diabetes

meilitus (DM), masuk angin, flu, sakit kerongkongan dan nyeri pada

persendian. Ischialgia ini dapat disembuhkan dengan menggunakan

NSAID (non-steroid anti inflammatory drugs).

C. Manifestasi Klinis

Sciatica atau ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang

bisa menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti

ditembak. Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari,

menaiki tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang

diringankan dengan menekuk punggung atau duduk.

Gejala yang sering ditimbulkan akibat Ischialgia adalah:

1) Nyeri punggung bawah

2) Nyeri daerah bokong

3) Rasa kaku/ terik pada punggung bawah

4) Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah

bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung

bagian saraf mana yang terjepit.

5) Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang

berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri

dan berjalan.

6) Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat.
7) Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan

anggota badan bawah/ tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya

otot-otot tungkai bawah tersebut.

8) Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.

9) Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks

tendon patella (KPR) dan Achilles (APR).

10) Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi,

miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis

yang memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan

fungsi permanen.

11) Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat

D. Patofisiologi

Nervus ischiadicus adalah berkas saraf yang meninggalkan pleksus

lumbosakralis dan menuju foramen infrapiriformis dan keluar pada

permukaan tungkai di pertengahan lipatan pantat. Pada apeks spasium poplitea

nervus ischiadicus bercabang menjadi dua yaitu nervus perineus komunis dan

nervus tibialis. Ischialgia timbul akibat perangsangan serabut-serabut sensorik

yang berasal dari radiks posterior lumbal 4 sampai sakral 3, dan ini dapat

terjadi pada setiap bagian nervus ischiadicus sebelum sampai pada permukaan

belakang tungkai.

Kesalahan postur dan sikap dapat menyebabkan cedera pada tulang

belakang yang lama-kelamaan akan menyebabkan proses penulangan, oleh


karena adanya proses degenerasi yang terus menerus maka nucleus pulposus

akan terhimpit, sehingga anolus fibrosus mengalami penekanan dan sering

menonjol ke bagian lateral. Penonjolan ini mengakibatkan penekana pada

medulla spinalis. Jika keadaan seperti ini tidak segera diobati maka lama –

kelamaan akan mengakibatkan adanya nyeri menjalar pada sepanjang tungkai

oleh karena adanya penekanan pada nervus ischiadicus (Ischialgia). Ischialgia

yang disebakan oleh beberapa factor etiologi dan sindroma yang biasanya

dikenal sebagai sindroma stenosis lumbal dan entropmentneuritis , nyeri yang

bertolak dari vertebra lumbosakralis sesisi dan menjalar sepanjang tungkai

sampai ujung kaki harus dicurigai sebagai nyeri saraf akibat perangsangan di

dalam Vertebra Lumbosakralis.

E. Problematik Fisioterapi

a. Impairment

1) Nyeri menjalar

2) Spasme otot piriformis

b. Activity Limitation

1) Keterbatasan dalam duduk lama

2) Keterbatasan dalam membungkuk

c. Participation Restriction

1) Keterbatasan dalam beribadah

2) Keterbatasan dalam berolahraga


F. Tujuan Intervensi Fisioterapi

1. Tujuan Jangka Pendek

a. Mengurangi nyeri

b. Mengurangi spasme otot piriformis

2. Tujuan Jangka Panjang

a. Meneruskan program jangka pendek

b. Meningkatkan aktivitas fisik dan kemampuan fungsional secara

mandiri.

G. Intervensi fisioterapi

 Active exercise

a. Posisi pasien dan posisi awal tungkai : Supine lying dengan kedua kaki

dalam posisi fleksi hip+fleksi knee. Kaki kiri disanggah dengan kaki

kanan pasien dalam posisi fleksi hip 90°+fleksi knee 90°.

b. Teknik Pelaksanaan : pasien menggerakkan kaki kiri ke arah medial/

adduksi hip selama 10-15 detik sampai otot piriformis terulur.

 Resisted exercise

a. Posisi pasien dan posisi awal tungkai : Supine lying dengan kedua

kaki dalam posisi fleksi hip+fleksi knee. Kaki kiri disanggah

dengan kaki kanan pasien dalam posisi fleksi hip 90°+fleksi knee

90°.

b. Posisi fisioterapis : Samping kanan tungkai pasien


c. Peletakan tangan fisioterapis : Tangan kanan berada pada lateral

knee dan tangan kiri pada bagian anterior distal tibia.

d. Teknik Pelaksanaan : Fisioterapis menggerakkan kaki kiri pasien ke

arah medial/ adduksi hip selama 10-15 detik sampai otot piriformis

terulur sambil pasien menahan dorongan fisioterapi.

Anda mungkin juga menyukai