PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ischialgia adalah nyeri yang berpangkal pada daerah lumbosakralis yang menjalar ke
pantat dan selanjutnya ke bagian posterolateral tungkai atas, bagian lateral tungkai bawah, serta
bagian lateral kaki. Menurut Ehrlich G.E, et.all prevalensi Ischialgia di Amerika Serikat
berkisar 15–20%. Sedangkan Indonesia menunjukan prevalensi Ischialgia 18-21%, pada laki-
laki 13,6% dan pada wanita 18,2%. Wanita memiliki angka prevalensi yang lebih tinggi terkena
Ischialgia dibandingkan dengan pria. Hal tersebut dikarenakan wanita memiliki aktivitas yang
monoton dengan posisi yang statis, misalnya saja pada penggunaan sepatu dengan hak tinggi
atau pada ibu-ibu dengan kebiasaaan menggendong anaknya.
Beberapa faktor resiko yang menyebabkan Ischialgia antara lain adalah orang yang
kesehariannya dipenuhi dengan kesibukan mengangkat benda-benda berat terutama pada
kelompok umur sekitar 45 tahun, orang yang obesitas, dan orang–orang yang kurang
melakukan olah raga atau aktivitas fisik teratur. Ischialgia menyebabkan penderita mengalami
suatu ketidakmampuan fisik yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari sehingga
banyak kehilangan jam kerja. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan
kelemahan anggota badan bawah/tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot
tungkai bawah.
Terapi Ischialgia bertujuan untuk mengatasi rasa nyeri, mengembalikan fungsi
pergerakan dan mobilitas, mencegah kekambuhan serta mencegah timbulnya nyeri kronik.
Terapi farmakologi/obat-obatan merupakan salah satu pilihan yang bisa digunakan dalam terapi
Ischialgia. Namun mengkonsumsi obat terus menerus dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan efek samping, di antaranya gangguan lambung, konstipasi dan lain-lain. Terapi
non farmakologi seperti akupunktur merupakan pilihan tepat baik oleh penderita maupun
klinisi untuk menyelesaikan masalah Ischialgia. Memang bagi mereka yang takut jarum metode
akupunktur ini kurang diminati. Namun demikian ada metode akupunktur yang hanya
menggunakan sedikit jarum yaitu metode Jin’s 3 needles (Jin, 2004). Penggunaan jarum yang
hanya sedikit ini memungkinkan terapi akupunktur lebih efektif.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Ischialgia ?
2. Apa saja penyebab dari Ischialgia?
3. Apa saja tanda klinik Ischialgia?
4. Bagaimana perjalanan penyakit Ischialgia?
5. Apa saja komplikasi/prognosa Ischialgia?
6. Bagaimana tindakan akupunktur dalam menangani Ischialgia?
7. Bagaimana Anatomi Fisiologi Akupunktur dalam Ischialgia?
8. Bagaimana cara mengedukasi pasien mengenai Ischialgia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ischialgia.
2. Untuk mengetahui penyebab dari Ischialgia.
3. Untuk mengetahui tanda klinik Ischialgia.
4. Untuk mengetahui perjalanan penyakit Ischialgia.
5. Untuk mengetahui komplikasi/prognosa Ischialgia.
6. Untuk mengetahui tindakan akupunktur yang dilakukan pada kasus Ischialgia.
7. Untuk mengetahui Anatomi Fisiologi Akupuktur dalam Ischialgia.
8. Untuk mengetahui cara mengedukasi pasien mengenai Ischialgia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ischialgia
Ischialgia adalah kondisi dimana ada rasa sakit, rasa lemah, rasa panas, dan kesemutan
di sepanjang kaki bagian belakang (sepanjang persyarafan Ischiadicus) yang disebabkan oleh
kompresi atau kecelakaan. Ischialgia memiliki banyak istilah seperti Lumbosacral Radiculer
Syndrome, nyeri pada akar syaraf, dan penjepitan akar syaraf. Ischialgia biasanya terkait
dengan faktor usia dan riwayat trauma. Pada kondisi ini terdapat adanya keluhan nyeri,
keterbatasan LGS, dan penurunan kekuatan otot. Salah satu penyebab dari ischialgia adalah
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) merupakan bergesernya material diskus dengan menonjolnya
nucleus ke anulus terluar sehingga terjadi penekanan.
Ischialgia menyerang nervus Ischiadicus. Saraf ischiadicus atau saraf skiatik adalah
saraf terbesar dalam tubuh dan dimulai dari akar saraf di sumsum tulang belakang regio lumbal
yang berada di punggung bawah dan meluas melalui pantat untuk mengirimkan sinyal saraf
hingga ke ekstremitas bawah.. Ischialgia menimbulkan nyeri sepanjang distribusi sensorik
nervus Ischiadicus. Oleh karena itu, nyeri yang dialami sering muncul pada bagian posterior
paha dan lateral tungkai. Terkadang pada punggung bawah dan menjalar ke tungkai dan
kadang-kadang hingga sampai ke kaki
3
B. Penyebab dari Ischialgia
Ischialgia terjadi ketika saraf ischiadicus terjepit, biasanya karna adanya herniasi diskus
di tulang belakang atau karena adanya pertumbuhan berlebih tulang (tulang menonjol) pada
tulang belakang. Selain itu meskipun jarang, saraf ischiadicus juga dapat dikompresi oleh
tumor atau rusak oleh penyakit seperti diabetes melitus. Umumnya, penyebab ischialgia
adalah:
1. Herniasi Nukleus Pulposus (HNP)
Herniasi nukleus pulposus (HNP) adalah keadaan ketika bantalan di antara tulang belakang
(vertebrata) keluar dari posisinya dan kemudian menjepit saraf di belakangnya. HNP biasa
kita kenal dengan “saraf terjepit”. Akibatnya, tungkai mengalami nyeri hingga kesemutan.
2. Stenosis Spinal
Stenosis Spinal juga menjadi salah satu penyebab ischialgia yang umum terjadi. Stenosis
spinal adalah kondisi di mana ruas tulang belakang mengalami penyempitan yang
mengakibatkan saraf tulang belakang mengalami penekanan. Biasanya, stenosis pinal
terjadi di area leher dan punggung bawah.
3. Cedera Otot
Otot yang tertarik secara berlebihan (overused) dan berulang-ulang juga ditengarai jadi
penyebab terjadinya ischialgia.
4. Sindrom Piriformis
Penyakit ini terjadi akibat adanya penekanan pada saraf skiatik oleh otot priformis.
Efeknya, timbullah rasa nyeri dan hilang keseimbangan di area pinggan, pantat, dan kaki
yang menjadi gejala (sindrom) ischialgia.
6
E. Komplikasi/prognosa Ischialgia
Skoliosis serta atrofi otot tungkai merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan
pada penderita ischialgia karena Spondilosis. Skoliosis terjadi karena pasien selalu
memposisikan tubuhnya kearah yang lebih nyaman tanpa mempedulikan sikap tubuh normal.
Hal ini didukung oleh ketegangan otot pada sisi vertebra yang sakit. Atrofi otot tungkai terjadi
pada otot-otot yang dilewati n. Ischiadicus.
Komplikasi yang dapat di timbulkan pada penderita ischialgia antaralain :
1. Kekauan sendi terjadi akibat tungkai dan kaki jarang digerakkan dalam waktu yang lama
sehingga terjadi perlengketan jaringan dan kemampuan mobilitas sendi menurun.
2. Atropi otot terjadi karena ada rasa nyeri sehingga otot tidak dikontraksikan. Hal ini akan
mempercepat proses atropi.
3. Kontraktur otot terjadi akibat tungkai dan kaki jarang digerakkan dalam waktu yang lama
sehingga terjadi perlengketan jaringan.
4. Deformitas dapat terjadi di vertebra (lordosis, scoliosis) tungkai bahkan kaki yang
disebabkan kebiasaan yang salah sebagai protaksi mengurangi nyeri.
7
Acupoints utama yang dipilih untuk pengobatan linu panggul kronis :
BL 40 (Weizhong)
GB 30 (Huantiao)
Acupoint sekunder tambahan ditambahkan berdasarkan presentasi gejala. Untuk nyeri
punggung bawah :
BL 23 (Shenshu)
BL 25 (Dachangshu)
Untuk nyeri yang menjalar ke tungkai bawah posterior :
BL57 (Chengshan)
Akupunktur manual diterapkan sebelum penerapan electroacupuncture. Kemudian jarum
akupunktur dihubungkan ke perangkat akupuntur (2 Hz, 2–4 mA, 10 V). Jarum dipertahankan
selama 30 menit mulai dari permulaan stimulasi electroacupuncture. Satu sesi
electroacupuncture 30 menit diberikan dua kali sehari, 3 kali seminggu, dengan total 10 sesi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ischialgia adalah kondisi dimana ada rasa sakit, rasa lemah, rasa panas, dan kesemutan
di sepanjang kaki bagian belakang (sepanjang persyarafan Ischiadicus) yang disebabkan oleh
kompresi atau kecelakaan. Ischialgia memiliki banyak istilah seperti Lumbosacral Radiculer
Syndrome, nyeri pada akar syaraf, dan penjepitan akar syaraf. penyebab ischialgia antara lain;
Herniasi Nukleus Pulposus (HNP), stenosis pinal, cedera otot, sindrom piriformis. Tanda klinis
keluhan mati rasa, kesemutan atau kelemahan otot di kaki atau kaki yang terkena, dan nyeri
yang menjalar, nyeri punggung bawah, nyeri daerah bokong, rasa kaku/ terik pada punggung
bawah
Komplikasi ischialgia kekauan sendi, atropi otot, kontraktur otot, deformitas dapat
terjadi di vertebra. Penyakit ischialgia dapat ditangani dengan terapi akupunktur yaitu
menggunakan metode Jin’s 3 needles technique sebagai upaya untuk mengurangi keluhan
nyeri dan spasme otot pada penderita ischialgia. Metode ini hanya menggunakan tiga titik
akupunktur sebagai titik utama,yaitu titik Zuogudian (Jin), BL 40 (Weizhong), dan BL 60
(Kunlun). dapat dikombinasikan dengan titik lainnya seperti BL 40 (Weizhong), GB 30
(Huantiao), BL 23 (Shenshu), BL 25 (Dachangshu), dan BL57 (Chengshan). Akupunktur
ditambah herbal mengatur sciatica terkait ekspresi biokimia tetapi terapi kombinasi akupunktur
plus herbal melebihi terapi akupunktur mandiri.
Penurunan intensitas nyeri ischialgia dikarenakan proses neural yang dimulai dengan
stimulasi saraf diameter kecil yang mengirim implus ke medulla spinalis, mesen sefalon,
kompleks pituitary hipotalamus untuk melepas neurotransmitter yang menghambat pesan nyeri
yang datang berikutnya melalui jalur nyeri lain. electroacupuncture mengembalikan fungsi
motorik dan meningkatkan laju pemulihan untuk saraf skiatik yang terluka. Hasil menunjukkan
bahwa electroacupuncture merangsang pemulihan dari "nyeri neuropatik yang berkembang
setelah cedera saraf.". Electroacupuncture meningkatkan regenerasi saraf sensorik dan motorik
seraya mempersingkat durasi waktu pemulihan setelah cedera saraf. Edukasi pasien hindari
banyak membungkukkan badan. Hindari sering mengangkat barang-barang berat. Segera
istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
11