Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselasaikan dengan baik. Makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Biologi Dasar.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya penulisan makalah ini tidak terlepas dari batasan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………....1
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………………..3
1.2 Rumusan
masalah……………………………………………………………………………..3
1.3 Tujuan
………………………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………………….12-15
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan tentang jenis trauma kepala.
2. Mengetahui penjelasan tentang pendarahan intrakarnial.
3. Mengetahui penjelasan tentang skor koma glasglow.
4. Mengetahui penjelasan macam-macam trauma kepala.
5. Mengetahui penyebab trauma kepala.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Jenis Trauma Kepala
Kemungkinan kecederaan atau trauma adalah seperti berikut;
A. Fraktur
Menurut American Accreditation Health Care Commission, terdapat 4
jenis fraktur yaitu simple fracture, linear or hairline fracture, depressed fracture,
compound fracture. Pengertian dari setiap fraktur adalah sebagai berikut:
Simple : retak pada tengkorak tanpa kecederaan pada kulit
Linear or hairline: retak pada kranial yang berbentuk garis halus tanpa
depresi, distorsi dan ‘splintering’.
Depressed: retak pada kranial dengan depresi ke arah otak.
Compound : retak atau kehilangan kulit dan splintering pada tengkorak. Selain
retak terdapat juga hematoma subdural (Duldner, 2008).
Terdapat jenis fraktur berdasarkan lokasi anatomis yaitu terjadinya retak atau
kelainan pada bagian kranium. Fraktur basis kranii retak pada basis kranium. Hal
ini memerlukan gaya yang lebih kuat dari fraktur linear pada kranium. Insidensi
kasus ini sangat sedikit dan hanya pada 4% pasien yang mengalami trauma kepala
berat (Graham and Gennareli, 2000; Orlando Regional Healthcare, 2004).
Terdapat tanda-tanda yang menunjukkan fraktur basis kranii
yaitu rhinorrhea (cairan serobrospinal keluar dari rongga hidung) dan
gejala raccoon’s eye (penumpukan darah pada orbital mata). Tulang pada foramen
magnum bisa retak sehingga menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah.
Fraktur basis kranii bisa terjadi pada fossa anterior, media dan posterior (Garg,
2004). Fraktur maxsilofasial adalah retak atau kelainan pada tulang maxilofasial
yang merupakan tulang yang kedua terbesar setelah tulang mandibula. Fraktur
pada bagian ini boleh menyebabkan kelainan pada sinus maxilari (Garg, 2004).
5
C. Cedera kepala ringan (Komosio)
Cedera kepala ringan adalah kehilangan kesadaran selama kurang dara 30
menit.Setelah cidera kepala ringan,akan terjadi kehilangan fungsi neurologis
sementara dan tanpa kerusakan struktur. Komosio (commotio) umumnya meliputi
suatu periode tidak sadar yangberakir sselama beberapa detik sampai beberapa
menit. Kedaaan komosio ditunjukan dengan gejala pusing atau berkunang-kunang.
Dan terjadi kehilangan kesadaran penuh sesaat. Jika jaringan otak dilobus frontal
terkena klien akan berperilaku sedikit aneh,sementara jika lobus temporal yang
terkena maka akan menimbulkan amnesia dan disoreintasi.
Penatalaksanaan meliputi kegiatan:
o Mengobservasi klien terhadap adanya sakit kepala,pusing,peningkatan
kepekaan terhadap rangsang dan cemas.
o Memberikan informasi,penjelasan,dan dukungan terhadap klien tentang
dampak paskacomosio
o Melakukan perawatan 24 jam sebelum klien dipulangkan klien dipulangkan
o Memberitahukan klien/keluarga untuk segera membawa klien kerumah sakit
jika ditemukan tanda-tanda sukar bangun,konvulsi (kejang),sakit kepala
berat,muntah,dan kelemahan pada salah satu sis tubuh
o Mengajurkan klien untuk melakukan untuk melakukan kegiatan normal
perlahan dan bertahap.
E. Abrasi
Luka abrasi yaitu luka yang tidak begitu dalam, hanya superfisial. Luka ini
bisa mengenai sebagian atau seluruh kulit. Luka ini tidak sampai pada jaringan
subkutis tetapi akan terasa sangat nyeri karena banyak ujung-ujung saraf yang rusak.
F. Avulsi
Luka avulsi yaitu apabila kulit dan jaringan bawah kulit terkelupas,tetapi
sebagian masih berhubungan dengan tulang kranial. Dengan kata lain intak kulit pada
kranial terlepas setelah kecederaan
6
2.2. Pendarahan Intrakarnial
a) Perdarahan Epidural (Hematoma Epidural)
Setelah cedera kepala ringan, darah terkumpul diruan epidural (ekstradural)
diantara tengkorak dan durameter. Keadaan ini sering diakibatkan karena terjadinya
fraktur tulang tengkorak yang menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak
(laserasi)-dimana arteri ini berada diantara dura meter dan tengkorak menuju bagian
tipis tulang temporal-dan terjadi hemoragik sehingga terjadi penekanan pada otot.
Penatalaksanaan untuk hematoma epidural dipertimbangkan sebagai keadaan
darurat yang ekstrem,dimana deficit neurologis atau berhentinya pernafasan dapat
terjadi dalam beberapa menit. Tindakan yang dilakukan terdiri atas membuat lubang
pada tulang tengkorak (burr),mengangkat bekuan dan mengontrol titik pendarahan.
b) Perdarahan Subdural
Perdarahan subdural adalah pengumpulan darah pada ruang diantara dua meter
dan dasar otak,yang pada keadaan normal diisi oleh cairan. Hematoma subdural
paling sering disebabkan karena trauma,tetapi dapat juga terjadi akibat kecenderungan
pendarahan yang serius dan aneurisma. Hematoma subdural lebih sering terjadi pada
venadan merupakan akibat dari putusnya pembuluh darah kecilyang menjebatani
ruang subdural. Hematoma subdural bisa terjadi akut,subakut,dan kronis tergantung
padaukuran pembuluh darah yang terkena dan jumlah pendarahan yang terjadi.
7
Kejang
Oedema pupil
8
4 Menghindari nyeri Menghindari nyeri
3 Fleksi (dekortikasi) Fleksi abnormal (decortikasi)
2 Ekstensi (decerebrasi) Eksternal abnormal
1 Tidak ada gerakan Tidak ada respon
Best Verbal Response
RESPON
MATA >5 TAHUN 2-5 TAHUN 0-2 TAHUN
Orientasi baik dan Menyebutkan kata-kata
5 mampu berkomunikasi yang sesuai Menangis kuat
Disorientasi tapi mampu Menyebutkan kata-kata
4 berkomunikasi yangtidak sesuai Menangis lemah
Menyebutkan kata-kata
yang tidak sesuai (kasar, Kadang-kadang menagis
3 jorok) Menangis dan menjerit / menjerit
Mengeluarkan suara Mengeluarkan suara
2 Mengeluarkan suara lemah lemah
1 Tidak ada respon Tidak ada respon Tidak ada respon
Berdasarkan Skala Koma Glasgow, berat ringan trauma kapitis dibagi atas;
Trauma kapitis Ringan, Skor Skala Koma Glasgow 14 – 15
Trauma kapitis Sedang, Skor Skala Koma Glasgow 9 – 13
Trauma kapitis Berat, Skor Skala Koma Glasgow 3 – 8
9
Gangguan tidur dan nafsu makan yang menurun.
Perubahan keperibadian diri.
Letargik.
10
Kecelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kenderan bermotor
bertabrakan dengan kenderaan yang lain atau benda lain sehingga menyebabkan
kerusakan atau kecederaan kepada pengguna jalan raya (IRTAD, 1995).
ii. Jatuh
Menurut KBBI, jatuh didefinisikan sebagai (terlepas) turun atau meluncur ke
bawah dengan cepat karena gravitasi bumi, baik ketika masih di gerakan turun
maupun sesudah sampai ke tanah.
iii. Kekerasan
Menurut KBBI, kekerasan didefinisikan sebagai suatu perihal atau perbuatan
seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau
menyebabkan kerusakan fisik pada barang atau orang lain (secara paksaan).
Untuk menghindari risiko, sangat penting untuk mencegah terjadinya cedera kepala
dengan beberapa cara berikut ini.
Kenakan helm tiap kali mengendarai motor, bersepeda, mengenakan sepatu roda,
dan aktivitas sejenis lainnya. Mengenakan helm saat berkendara dapat mengurangi
risiko cedera kepala hingga 85 persen. Pastikan helm yang Anda kenakan
mengikuti standar keamanan dan terpasang dengan benar.
Kenakan perlengkapan pengaman saat berolahraga dan berekreasi yang berisiko,
seperti arung jeram dan flying fox.
Kenakan sabuk pengaman saat berkendara di dalam mobil.
Ciptakan rumah yang aman untuk anak dan lansia
Olahraga teratur dapat membantu memperkuat otot tubuh dan keseimbangan
tubuh.
Selalu baca dan patuhi petunjuk standar keselamatan di mana saja, baik dalam
perjalanan, di tempat rekreasi, maupun di tempat umum lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
11
1. Jenis Trauma Kepala
A. Fraktur
Pengertian dari setiap fraktur adalah sebagai berikut:
Simple : retak pada tengkorak tanpa kecederaan pada kulit
Linear or hairline: retak pada kranial yang berbentuk garis halus tanpa
depresi, distorsi dan ‘splintering’.
Depressed: retak pada kranial dengan depresi ke arah otak.
Compound : retak atau kehilangan kulit dan splintering pada tengkorak. Selain
retak terdapat juga hematoma subdural (Duldner, 2008).
B. Luka memar (kontosio)
Luka memar adalah apabila terjadi kerusakan jaringan subkutan dimana pembuluh
darah (kapiler) pecah sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya, kulit tidak
rusak, menjadi bengkak dan berwarna merah kebiruan.
C. Cedera kepala ringan (Komosio)
Cedera kepala ringan adalah kehilangan kesadaran selama kurang dara 30
menit.Setelah cidera kepala ringan,akan terjadi kehilangan fungsi neurologis
sementara dan tanpa kerusakan struktur.
D. Laserasi (luka robek atau koyak)
Luka laserasi adalah luka robek tetapi disebabkan oleh benda tumpul atau runcing.
E. Abrasi
Luka abrasi yaitu luka yang tidak begitu dalam, hanya superfisial. Luka ini bisa
mengenai sebagian atau seluruh kulit. Luka ini tidak sampai pada jaringan
subkutis tetapi akan terasa sangat nyeri karena banyak ujung-ujung saraf yang
rusak.
F. Avulsi
Luka avulsi yaitu apabila kulit dan jaringan bawah kulit terkelupas,tetapi sebagian
masih berhubungan dengan tulang kranial. Dengan kata lain intak kulit pada
kranial terlepas setelah kecederaan
2. Pendarahan Intrakarnial
a) Perdarahan Epidural (Hematoma Epidural)
12
Setelah cedera kepala ringan, darah terkumpul diruan epidural (ekstradural)
diantara tengkorak dan durameter. Keadaan ini sering diakibatkan karena
terjadinya fraktur tulang tengkorak yang menyebabkan arteri meningeal tengah
putus atau rusak (laserasi)-dimana arteri ini berada diantara dura meter dan
tengkorak menuju bagian tipis tulang temporal-dan terjadi hemoragik sehingga
terjadi penekanan pada otot.
b) Perdarahan Subdural
Perdarahan subdural adalah pengumpulan darah pada ruang diantara dua meter
dan dasar otak,yang pada keadaan normal diisi oleh cairan. Hematoma subdural
paling sering disebabkan karena trauma,tetapi dapat juga terjadi akibat
kecenderungan pendarahan yang serius dan aneurisma.
Pendarahan subdural dibagi 2:
1) Perdarahan subdural akut
Gejalanya:
Gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan mengantuk, dan kebingungan,
respon yang lambat, serta gelisah.
Keadaan kritis terlihat dengan adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil.
2) Perdarahan subdural subakut
Gejalanya:
Nyeri kepala
Bingung
Mengantuk
Menarik diri
Berfikir lambat
Kejang
Oedema pupil
3) Perdarahan subdural kronis
Hematoma subdural kronis menyerupai kondisi lain yang mungkin dianggap
sebagai stroke. Pendarahan sedikit menyebar dan mungkin dapat kompresi
pada intracranial. Darah dalam otak mengalami perubahan karakter dalam 2-4
hari,menjadi kental dan lebih gelap. Dalam beberapa minggu bekuan
mengalami warna serta konsistensi seperti minyak mobil.
Gejalanya :
13
sering sakit kepala hebat
kejang fokal.
3. Skor Koma Glasglow
Skala koma Glasgow adalah nilai (skor) yang diberikan pada pasien trauma
kapitis, gangguan kesadaran dinilai secara kwantitatif pada setiap tingkat kesadaran.
Bagian-bagian yang dinilai adalah;
Proses membuka mata (Eye Opening)
Reaksi gerak motorik ekstrimitas (Best Motor Response)
Reaksi bicara (Best Verbal Response)
Berdasarkan Skala Koma Glasgow, berat ringan trauma kapitis dibagi atas;
Trauma kapitis Ringan, Skor Skala Koma Glasgow 14 – 15
Trauma kapitis Sedang, Skor Skala Koma Glasgow 9 – 13
Trauma kapitis Berat, Skor Skala Koma Glasgow 3 – 8
4. Macam-Macam Trauma Kepala
1) Trauma Kepala Ringan
Cedera kepala ringan adalah cedera kepala tertutup yang ditandai dengan
hilangnya kesadaran sementara (Corwin, 2000). Pada penelitian ini didapat kadar
laktat rata-rata pada penderita cedera kepala ringan 1,59 mmol/L (Parenrengi,
2004).
Tanda dan gejala:
Pasien tertidur atau kesadaran yang menurun selama beberapa saat kemudian
sembuh.
Sakit kepala yang menetap atau berkepanjangan.
Mual atau dan muntah.
Gangguan tidur dan nafsu makan yang menurun.
Perubahan keperibadian diri.
Letargik.
14
Gejala:
Pasien mungkin bingung atau somnolen namun tetap mampu untuk mengikuti
perintah sederhana (SKG 9-13).
Pada suatu penelitian penderita cedera kepala sedang mencatat bahwa kadar asam
laktat rata-rata 3,15 mmol/L (Parenrengi, 2004).
3) Trauma Kepala Berat
Pada cedera kepala berat terjadinya cedera otak primer seringkali disertai cedera
Otak sekunder apabila proses patofisiologi sekunder yang menyertai tidak segera
Dicegah dan dihentikan
Gejalanya:
Simptom atau tanda-tanda cardinal yang menunjukkan peningkatan di otak
menurun atau meningkat.
Perubahan ukuran pupil (anisokoria).
Triad Cushing (denyut jantung menurun, hipertensi, depresi pernafasan).
Apabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat pergerakan atau posisi
abnormal ekstrimitas.
5. Penyebab Trauma Kepala
1. Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kenderan bermotor bertabrakan
dengan kenderaan yang lain atau benda lain sehingga menyebabkan kerusakan
atau kecederaan kepada pengguna jalan raya
2. Jatuh
Jatuh adalah (terlepas) turun atau meluncur ke bawah dengan cepat karena
gravitasi bumi, baik ketika masih di gerakan turun maupun sesudah sampai ke
tanah.
3. Kekerasan
kekerasan adalah suatu perihal atau perbuatan seseorang atau kelompok yang
menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik
pada barang atau orang lain (secara paksaan)
DAFTAR PUSTAKA
15
file:///C:/Users/Asus/Documents/ayeeeayeeee/ANNISA%20RAHMAH
%20ISNAENI%20BAB%20II%20(1).pdf
file:///C:/Users/Asus/Documents/semester%201/BIOLOGI/Bab_2.pdf
file:///C:/Users/Asus/Documents/semester%201/BIOLOGI/Netters%20Atlas
%20of%20Human%20Anatomy.pdf
file:///C:/Users/Asus/Documents/semester%201/BIOLOGI/Vita%20Fatimah
%20BAB%20II.pdf
https://www.google.co.id/search?
safe=strict&ei=rHn6W5yZKY39rQHM5Jz4CA&q=GANGGUAN+JARINGA
N+PADA+BENDA+TUMPUL+DI+KEPALA+makalah&oq=GANGGUAN+J
ARINGAN+PADA+BENDA+TUMPUL+DI+KEPALA+makalah&gs_l=psy-
ab.3...7597.12492..13069...0.0..0.1861.4903.4-1j0j2j1j1......0....1..gws-
wiz.......0i71j35i302i39j33i160.W9UbQ9vhBvg
http://gloriabetsy.blogspot.com/2012/12/trauma-kepala.html
http://lhianman.blogspot.com/2015/05/makalah-cedera-kepala.html
https://id.scribd.com/doc/76919926/Trauma-Tumpul-Pada-Kepala
16