Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut data Asia Pasifik tahun 2006, jumlah orang yang menderita demensia di
wilayah Asia Pasifik pada 2025 diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat dan
peningkatan ini akan lebih cepat dibandingkan dengan yang terjadi di negara-negara barat.
Sementara di dunia, pada tahun 2040 jumlah penderita demensia diperkirakan menjadi
sekitar 80 juta orang. Gejala awal gangguan ini adalah lupa akan peristiwa yang baru saja
terjadi,  tetapi  bisa  juga  bermula  sebagai  depresi,  ketakutan,  kecemasan, penurunan
emosi atau perubahan kepribadian lainnya. Terjadi perubahan ringan dalam pola berbicara,
penderita menggunakan kata-kata yang lebih sederhana, menggunakan kata-kata yang tidak
tepat atau tidak mampu menemukan kata-kata yang  tepat. 
Ketidakmampuan  mengartikan  tanda-tanda  bisa  menimbulkan kesulitan dalam
mengemudikan kendaraan. Pada akhirnya penderita tidak dapat menjalankan fungsi
sosialnya. Demensia banyak menyerang mereka yang telah memasuki usia lanjut. Bahkan,
penurunan fungsi kognitif ini bisa dialami pada usia kurang dari 50 tahun. Sebagian besar
orang mengira bahwa demensia adalah penyakit yang hanya diderita oleh para lansia,
kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis
kelamin. Untuk mengurangi risiko, otak perlu dilatih sejak dini disertai penerapan gaya
hidup sehat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan pathogenesis Dimensia menurut Western Medicine?
2. Apa pengertian dan pathogenesis Dimensia menurut Traditional Chinese Medicine?
3. Apa saja sindrom pada Dimensia?
4. Bagaimana penatalaksanaan akupunktur?
5. Apa saja saran dan anjuran untuk pasien Dimensia?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan pathogenesis Dimensia menurut Western Medicine.
2. Untuk mengetahui pengertian dan pathogenesis Dimensia menurut Traditional Chinese
Medicine.
3. Untuk mengetahui sindrom pada Dimensia.
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan akupunktur pada Dimensia.
5. Untuk mengetahui saran dan anjuran untuk pasien Dimensia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Patofisiologi Dimensia menurut Western Medicine


Definisi demensia menurut WHO adalah sindrom neurodegeneratif yang timbul
karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progesifitas disertai dengan gangguan
fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil
keputusan. Kesadaran pada demensia tidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif
biasanya disertai dengan perburukan kontrol emosi, perilaku, dan motivasi.
Menurut International Classification of Diseases 10 ( ICD 10 ). Penurunan
memori yang paling jelas terjadi pada saat belajar informasi baru, meskipun dalam.
Pada kasus yang lebih parah memori tentang informasi yang pernah dipelajari juga
mengalami penurun. Penurunan terjadi pada materi verbal dan non verbal. Penurunan
ini juga harus didapatkan secara objektif dengan mendapatkan informasi dari orang –
orang yang sering bersamanya, atau pun dari tes neuropsikologi atau pengukuran status
kognitif.

Patofisiologi
Faktor genetik, infeksi virus, lingkungan, imunologi, trauma, kelainan
neurotransmitter adalah faktor penyebab yang mengakibatkan penurunan metabolisme
dan aliran darah di korteks parietalis yang menyebabkan terjadinya degenerasi neuron
kolinergik. Degenerasi kolinergik menyebabkan dua kemungkinan, yang pertama
terjadinya kekusutan neurofibrilar difus dan plak senillis yang mengakibatkan otak
menjadi atropi. Yang kedua menyebabkan hilangnya serat-serat kolinergik di korteks
cerebellum kemudiam terjadi penurunan sel neuron kolinergik yang berproyeksi di
hipokampus dan amigdala, oleh karena itu akan terjadi kelainan pada neurotransmitter
yang menyebabkan asetilkolin menurun. Dari keduanya mengakibatkan penurunan
daya ingat, gangguan intelektual, memori, fungsi bahasa, kognitif, perilaku yang jika
tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan terjadinya Alzheimer yang diikuti oleh
perubahan kemampuan merawat diri, tidak mampunya mengidentifikasi adanya bahaya
dalam lingkungan, disorientasi, dan bingung. Terjadinya afasia dan disfasia yang akan
menyebabkan terjadinya hambatan komunikasi verbal. Kehilangan kemampuan
menyelesaikan masalah dan kehilangan kontrol sosial, perilaku yang tidak tepat yang
akan menjadi hambatan dalam berinteraksi sosial.
3
B. Pengertian dan Patofisiologis Dimensia menurut Traditional Chinese Medicine
Dimensia adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan otak. Gejala utama
demensia adalah kehilangan ingatan dan kesulitan berpikir, serta perubahan kepribadian
dan gangguan penalaran.
Menurut TCM dimensia pada lansia dikaitkan dengan “daizheng”, “shang
wang”, dan “jianzheng”. pengertiannya yaitu penghalang, bingung, tidak tertata,
gelisah, susah tidur. Faktor-faktor tersebut dapat disebabkan tiga hal yang pertama
karena kekurangan qi dan essens ginjal yang berkembang menjadi kelemahan otak
yang didasarkan pada patologi dimensia. Karena dalam tcm essens ginjal dapat
menghasilkan sumsum termasuk sumsum otak, sumsum tulang belakang, dan sumsum
tulang. Sumsum otak dapat menutrisi otak dan mempertahankan fungsiologis dari otak.
Jika essens ginjal tidak mencukupi maka produksi sumsum otak akan berkurang hal ini
akan menyebabkan kepikunan atau yang disebut dengan dimensia
Yang ke dua dikarenakan sirkulasi darah yang buruk ( stasis darah / stagnasi
darah) . Terjadi oleh faktor faktor tertentu seperti angin, gangguan emosi, penuaan,

4
penyakit konsumtif hal ini akan mengakibatkan retensi aliran darah di pembuluh darah
atau organ yang menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi ke otak.
Yang ketiga akibat stagnasi phlegm terjadi akibat fungsi limpa dan lambung
tidak bekerja dengan baik yang mengakibatkan stagnasi phlegm di meridian yang
menyebabkan otak tidak ternutrisi dengan baik. Tiga poin ini ( defisiensi qi dan jing
ginjal, sirkulasi darah yang buruk, dan stagnasi phlegm) adalah penyebab utama
terjadinya dimensia.

C. Sindrom pada Dimensia


Kelahiran, pertumbuhan, dewasa, dan penuaan manusia semuanya terkait
dengan vitalitas dan berkurangnya qi ginjal. Oleh karena itu. Penyakit ini memiliki
hubungan dengan ginjal. Essens ginjal berfungsi untuk mengontrol tulang dan
menghasilkan sumsum. Otak adalah "lautan sumsum". Jika essens dan qi ginjal tidak
mencukupi, sumsum tidak bisa memenuhi otak. Pada usia pertengahan atau tua fungsi
dari organ viscera mengalami penurunan. Terutama organ hati dan ginjal mengalami
penurunan fungsi dalam memproduksi essens dan darah.
Otak sebagai lautan sumsum mengalami disfungsi bertahap. Limpa mengalami
disfungsi dalam transportasi dan transformasi, kekeruhan dahak dihasilkan secara
internal dan naik untuk memblokir lubang atas, qi pada organ viscera berkurang
sehingga tidak ada energi untuk mengangkut darah yang menyebabkan stagnasi darah
diotak.
 Defisiensi Hati dan Ginjal
Manifestasinya; daya ingat menurun, mudah marah, mata kusam, berbicara lambat,
kesemutan (paraesthesia) di ekstremitas, gemetar, gerakan lamban, dizziness,
penglihatan kabur, tuli, pipi memerah dan keringat malam. Lidah merah dengan
lapisan tipis. Nadi tipis dan cepat.
 Kekeruhan Dahak Menghalangi Lubang
Manifestasinya; depresi, gerakan lamban, diam atau bergumam, menyendiri,
kehilangan ingatan, distensi dan kepenuhan pada epigastrium, dahak dan air liur
yang berlebihan. Lidahnya berwarna putih, lapisannya tipis, nadi dalam dan licin.
 Turbiditas Lendir Memblokir Lubang
Manifstasinya; depresi, apatis, gerakan tegang, diam atau bergumam, isolasi, tidak
bisa hilang. Lidah berlapis putih berminyak, nadi dalam dan licin.

5
D. Penatalaksanaan Akupunktur
Menurut para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Wuhan. Diterbitkan
dalam jurnal Universitas Pengobatan Cina Hubei, penelitian mereka menunjukan
bahwa akupunktur aman dan efektif untuk pengobatan demesia vaskuler. Akupunktur
mencapai tingkat efektif 90% ketika menggunakan protocol akupunktur
Xingnaokaiqiao. Akupunktur konvensional mencapai tingkat efektif 80% dan terapi
obat mencapai tingkat 60%.
Pada demensia vaskuler, gangguan aliran darah mengurangi oksigen dan nutrisi
otak menyebabkan kerusakan mental, mempengaruhi kognisi, ingatan, keterampilan
bahasa, emosi dan kepribadian. Para peneliti mengutip teori dari TCM sebagai dasar
untuk pengembangan protocol Huangdi Neijing. Menyatakan bahwa meridian DuMai
terkait dengan otak dan sumsum. Teori Jing Mai menunjukan bahwa meridian kandung
kemih terkait dengan otak. Teori tambahan menunjukan bahwa ruang lingkup demensia
vaskuler melibatkan defisiensi qi dan darah hati dan ginjal, stagnasi dahak dan qi, serta
stasis darah.
 Akupunktur konvensional memberikan tusukan  pada titik akupuntur berikut:
Baihui DU20, Fengchi GB20, Shuigou, DU26, Quchi LI11, Zusanli ST36, Juegu
GB39, Taixi KD3.
 Akupunktur Xing Nao Kai Qiao terdiri dari titik akupunktur tubuh dan kulit kepala.
Acupointnya pada  tubuh; Neiguan PC6, Renzhong (GV 26), Yintang
 Acupoint pada kulit kepala yaitu  sebagai berikut :
Garis tengah vertex di Qianding (DU21) menuju Baihui
Garis tengah dahi di Shenting (DU24)
kedua sisi dari garis lateral 1 vertex di Chengguang (BL6)
area emosional (2 cun dilateral sarid median anterior dan 2 cm didalam garis
rambut)
Semua protokol akupunktur diterapkan pada pasien sekali sehari, enam hari per
minggu, dengan total tiga puluh hari. Hasil menunjukkan bahwa akupunktur
mengungguli terapi obat. Pandangan yang menarik ke masa depan akan menjadi studi
tambahan yang menggabungkan piracetam dengan akupunktur dalam protokol
integratif untuk menentukan apakah hasil positif pasien meningkat.

6
Titik yang digunakan pada pasien dimensia melalui meridian Jueyin
 Titik utama; Fengchi (GB20), Wangu (GB 12), Tianzhu (BL I0), Neiguan (PC 6),
Renzhong (GV 26), Sanyinjiao (SP 6).
 Modifikasi Acupoint :
 Tinnitus dan Ketulian; Fuliu (KI 7)
 Nyeri dan Kelemahan Lumbar dan Lutut; tambahkan Zhishi (BL 52). Taixi
(KI 3), Mingmen (GV 4)
 Demam Pasang Surut dan Malar Flush; tambahkan Zhaohai (KI 6), Sanyinjiao
(SP 6), Sibai (ST 2) Mimpi Berlebihan dan Insomnia; tambahkan Shenmen (HT
7), Neiguan (PC 6). Zhaohai (KI 6)

Titik akupunktur dengan meridian Jueyin tangan pericardium


 Titik utama; Tongli (HT 5), Fenglong (ST40), Neiting (ST 44), Neiguan (PC 6),
Renzhong (GV26), Ximen (PC 4).
 Acupoint Modifikasi Untuk perut kembung; tambahkan Zhongwani (CV 12).
 Teknik Jarum :
 Neiguan (PC 6) tegak lurus dengan jarum 1 cun dengan teknik reduksi
memutar. Renzhong (GV26) dengan jarum 0,5 cun dengan teknik pengurangan
"sparrow-pecking" sampai mata menjadi lembab.
 Ximen (PC 4) tegak lurus dengan jarum 1 cun dengan teknik reduksi memutar
selama 1 menit. Tongli (HT 5) tegak lurus 1 cun dengan teknik reduksi
memutar.
 Fenglong (ST 40) tegak lurus dengan jarum 1-1.5
 Neiting (ST 44) tegak lurus dengan jarum 0. 5 cun dengan teknik reduksi
puntiran.

E. Saran dan Anjuran untuk Pasien Dimensia


1. Kurangi asupan makanan tinggi lemak
2. Utamakan konsumsi asupan makanan tinggi serat seperti sayur, kacang-kacangan,
buah dan gandum utuh. Makanan yang tinggi serat untuk membantu mengurangi
konsumsi daging, produk olahan susu, dan bahan makanan olahan bahan pengawet.

7
3. Asupan vitamin lengkap, seperti vitamin E, vitamin B6 atau pirodiksin, vitamin
B12, asam folat, omega 3, antioksidan, ikan.
4. Menjaga kesehatan pencernaan
5. Kurangi asupan alkohol
6. Kenali tanda-tanda awal dimensia
7. Dapat tidur malam yang baik
8. Melatih otak secara berkala,seperti rajin membaca buku atau bermain teka-teki
silang
9. Minum TNM setiap hari

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi demensia menurut WHO adalah sindrom neurodegeneratif yang timbul
karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progesifitas disertai dengan gangguan
fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil
keputusan. Dimensia adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan otak. Gejala utama
demensia adalah kehilangan ingatan dan kesulitan berpikir, serta perubahan kepribadian
dan gangguan penalaran. Menurut TCM dimensia pada lansia dikaitkan dengan
“daizheng”, “shang wang”, dan “jianzheng”. pengertiannya yaitu penghalang, bingung,
tidak tertata, gelisah, susah tidur. Faktor-faktor tersebut dapat disebabkan tiga hal yang
pertama karena kekurangan qi dan essens ginjal yang berkembang menjadi kelemahan
otak yang didasarkan pada patologi dimensia. Yang ke dua dikarenakan sirkulasi darah
yang buruk ( stasis darah / stagnasi darah). Yang ketiga akibat stagnasi phlegm.
Akupunktur konvensional memberikan tusukan  pada titik akupuntur berikut;
Baihui DU20, Fengchi GB20, Shuigou, DU26, Quchi LI11, Zusanli ST36, Juegu
GB39, Taixi KD3.Saran dan anjuran; kurangi asupan makanan tinggi lemak, utamakan
konsumsi asupan makanan tinggi serat s, asupan vitamin lengkap, menjaga kesehatan
pencernaan, kurangi asupan alcohol, kenali tanda-tanda awal dimensia, dapat tidur
malam yang baik. melatih otak secara berkala,seperti rajin membaca buku atau
bermain teka-teki silang
minum TNM setiap hari

Anda mungkin juga menyukai