PROFESI FISIOTERAPI
Penyusun:
2210306049
19 B
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sempurna (gait). Di bagian ini terdapat juga syaraf besar yang mengurus otot
tungkai, yaitu n. ischiadicus (sciatic nerve). Syaraf ini mudah terjepit jika
rasa nyeri. Keluhan yang sama juga dapat timbul pada peradangan syaraf akibat
gerakan yang salah atau sebab lain. Keluhan ini sering dinamakan Ischialgia
atau Sciatic Pain yang menjalar dari pinggul ke paha belakang terus ke lutut dan
Ischialgia sering menimbulkan masalah bagi dokter terutama jika alasan rasa
ischialgia pada populasi dewasa lebih besar dari 5% dan prevalensi waktu
hidupnya tinggi sebesar 40% (Elahi et al., 2014). Prevalensi ischialgia yang
dilaporkan dalam beberapa literatur mulai dari 1,6% pada populasi umum dan
Belanda adalah 9,4 kasus per 1000 orang dewasa (Meulen et al., 2017).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dijelaskan maka rumusan masalah bagaimana
Mengacu pada rumusan masalah di atas tujuan penulisan ini adalah untuk
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
sensoris (Emary, 2015). Ischialgia juga mengacu pada rasa sakit yang
punggung bawah melalui pinggul dan bokong dan turun ke setiap kaki
akar saraf ischiadicus. Ischialgia itu sendiri adalah sebuah gejala yaitu
bahwa pasien merasakan nyeri pada tungkai yang menjalar dari akar saraf
B. Etiologi
yaitu:
radikulopati
C. Patofisiologi
dua yaitu nervus perineus komunis dan nervus tibialis. Ischialgia timbul
posterior lumbal 4 sampai sakral 3, dan ini dapat terjadi pada setiap bagian
D. Tanda Gejala
Spasme otot sudah pasti terjadi pada daerah m.piriformis karena pada
m.Gastrocnemius juga kadang lebih tegang dari yang lain. Pada kasus
ischialgia ini gangguan aktivitas terjadi karena pada tungkai yang sakit
mengalami penurunan kekuatan otot akibat nyeri sehingga kaki yang sehat
menjadi tumpuannya.
E. Proses Fisioterapi
sampai ke kaki sebelah kanan, pasien merasakan sakit saat dari posisi duduk
ke berdiri.
Pemeriksaan Fisioterapi
fungsi gerak dasar, dermatom test, Straight Leg Raising, Laseque Test,
Diagnosis Fisioterapi
Body structure
Nerve Entrapment
Spasme otot
Kelemahan otot
Penurunan ROM
Body Function
Kesulitan saat posisi duduk ke berdiri
Kesulitan saat sholat (gerakan rukuk)
Functional Limitation
Kesulitan saat toileting (karena WC jongkok)
Disability/Participation Restriction
Kesulitan menjalankan ibadah sholat berjamaah
Intervensi Fisioterapi
3. Stretching m. Piriformis
Pasien diposisikan tidur terlentang, lalu kaki kanan diposisikan fleksi
dan eksorotasi hip dan fleksi knee, ankle kaki kanan diletakkan diatas
hip kaki kiri. Kemudian kaki kiri digerakkan mendekati tubuh sembari
ditarik, ditahan selama 8 detik dengan 3 x repetisi
4. SLR exercise
Pasien diposisikan tidur terlentang, lalu kaki kanan pasien diminta untuk
fleksi hip dan ekstensi knee, dilakukan sebanyak 8 x dengan 2 x repetisi
Mengetahui,
CE/PE
( )
DAFTAR PUSTAKA