Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PRESENTASI KASUS ICHIALGIA

PROFESI FISIOTERAPI

RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Penyusun:

Sulthan Tajuddin Akram

2210306049

19 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelumpuhan salah satu otot dapat menyebabkan cara berjalan tidak

sempurna (gait). Di bagian ini terdapat juga syaraf besar yang mengurus otot

tungkai, yaitu n. ischiadicus (sciatic nerve). Syaraf ini mudah terjepit jika

seseorang menyimpan dompet tebal di saku belakang sehingga menimbulkan

rasa nyeri. Keluhan yang sama juga dapat timbul pada peradangan syaraf akibat

gerakan yang salah atau sebab lain. Keluhan ini sering dinamakan Ischialgia

atau Sciatic Pain yang menjalar dari pinggul ke paha belakang terus ke lutut dan

ke betis bagian luar sampai pergelangan kaki (Wibowo, 2013).

Ischialgia adalah tanda yang sering ditemui dalam praktik klinis.

Ischialgia sering menimbulkan masalah bagi dokter terutama jika alasan rasa

sakit tidak dapat diidentifikasi dengan pasti. Prevalensi secara independen

ischialgia pada populasi dewasa lebih besar dari 5% dan prevalensi waktu

hidupnya tinggi sebesar 40% (Elahi et al., 2014). Prevalensi ischialgia yang

dilaporkan dalam beberapa literatur mulai dari 1,6% pada populasi umum dan

43% pada populasi pekerja (Venugopal et al., 2014). Kejadian ischialgia di

Belanda adalah 9,4 kasus per 1000 orang dewasa (Meulen et al., 2017).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dijelaskan maka rumusan masalah bagaimana

pada penatalaksanaan terapi pada kasus Ischialgia ?


C. Tujuan Penulisan

Mengacu pada rumusan masalah di atas tujuan penulisan ini adalah untuk

mengetahui bagaimanakah penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Ischialgia.

D. Manfaat

Menambah pengetahuan tentang penatalaksanaan Fisioterapi yang berguna untuk

penanganan masalah Ischialgia.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Ischialgia adalah kelainan yang ditandai dengan memancarnya rasa nyeri

kaki yang mengikuti pola dermatomal, kadang disertai dengan gejala

sensoris (Emary, 2015). Ischialgia juga mengacu pada rasa sakit yang

memancar ke samping pada jalur saraf skiatik yang bercabang dari

punggung bawah melalui pinggul dan bokong dan turun ke setiap kaki

(Venugopal et al., 2014).

Ischialgia adalah nyeri yang menjalar kebawah sepanjang perjalanan

akar saraf ischiadicus. Ischialgia itu sendiri adalah sebuah gejala yaitu

bahwa pasien merasakan nyeri pada tungkai yang menjalar dari akar saraf

kearah distal perjalanan nervus ischiadikus sampai tungkai bawah

(Calliet,1994 cit Kurniawati 2010).

B. Etiologi

Menurut Sidharta dalam Sanjaya (2014), ischialgia dibagi menjadi tiga

yaitu:

1. Ischialgia sebagai perwujudan neuritis ischiadicus primer

2. Ischialgia sebagai perwujudan entrapment radikulitis atau

radikulopati

3. Ischialgia sebagai perwujudan entrapment neuritis

C. Patofisiologi

Menurut Sidharta dalam Sanjaya (2014), vertebra manusia terdiri dari

cervikal, thorakal, lumbal, sakral, dan koksigis. Nervus ischiadicus adalah

berkas saraf yang meninggalkan pleksus lumbosakralis dan menuju foramen


infrapiriformis dan keluar pada permukaan tungkai di pertengahan lipatan

pantat. Pada apeks spasium poplitea nervus ischiadicus bercabang menjadi

dua yaitu nervus perineus komunis dan nervus tibialis. Ischialgia timbul

akibat perangsangan serabut-serabut sensorik yang berasal dari radiks

posterior lumbal 4 sampai sakral 3, dan ini dapat terjadi pada setiap bagian

nervus ischiadicus sebelum sampai pada permukaan belakang tungkai.

D. Tanda Gejala

Pada kasus ischialgia akibat spasme otot vertebra, m.piriformis,

m.hamstring dan m.gastrocnemius, nyeri berasal dari daerah pantat dan

menjalar menurut perjalanan n.ischiadicus dan selanjutnya pada n.tibialis

dan n.peroneus communis. Adanya nyeri tersebut membuat pasien enggan

menggerakkan badannya sehingga lama kelamaan akan menimbulkan

keterbatasan gerak dan kelemahan otot.

Spasme otot sudah pasti terjadi pada daerah m.piriformis karena pada

kasus ini penyebabnya adalah spasme m.piriformis . Namun akibatnya juga

bisa menimbulkan spasme pada otot lain. Pada m.Hamstring dan

m.Gastrocnemius juga kadang lebih tegang dari yang lain. Pada kasus

ischialgia ini gangguan aktivitas terjadi karena pada tungkai yang sakit

mengalami penurunan kekuatan otot akibat nyeri sehingga kaki yang sehat

menjadi tumpuannya.

E. Proses Fisioterapi

Keterangan umum pasien

Bapak J (46 Tahun), beragama islam, tinggal di daerah Imogiri Bantul.


Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan nyeri pada pinggang yang menjalar

sampai ke kaki sebelah kanan, pasien merasakan sakit saat dari posisi duduk

ke berdiri.

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengalami kecelakaan motor sekitar

2 tahun yang lalu dan menyebabkan pinggangnya terasa sakit

Pemeriksaan Fisioterapi

Dilakukan pemeriksaan berupa vital sign, inspeksi, palpasi, pemeriksaan

fungsi gerak dasar, dermatom test, Straight Leg Raising, Laseque Test,

Goniometri, VAS dan MMT.

Diagnosis Fisioterapi

Body structure
Nerve Entrapment
Spasme otot
Kelemahan otot
Penurunan ROM

Body Function
Kesulitan saat posisi duduk ke berdiri
Kesulitan saat sholat (gerakan rukuk)

Functional Limitation
Kesulitan saat toileting (karena WC jongkok)

Disability/Participation Restriction
Kesulitan menjalankan ibadah sholat berjamaah

Intervensi Fisioterapi

Hari: Selasa, 27 Desember 2022


1. Infra Red
Pasien diposisikan tidur mengadap ke samping kiri, lalu hip dan knee
kaki kanan diposisikan fleksi dan infra red diarahkan pada muscle
piriformis.
Durasi: 10 Menit
2. Massage release nerve ischiadicus
Pasien diposisikan tidur mengadap ke samping kiri, lalu hip dan knee
kaki kanan diposisikan fleksi. Kemudian pasien diberikan massage pada
bagian nerve ischiadicus

3. Stretching m. Piriformis
Pasien diposisikan tidur terlentang, lalu kaki kanan diposisikan fleksi
dan eksorotasi hip dan fleksi knee, ankle kaki kanan diletakkan diatas
hip kaki kiri. Kemudian kaki kiri digerakkan mendekati tubuh sembari
ditarik, ditahan selama 8 detik dengan 3 x repetisi

4. SLR exercise
Pasien diposisikan tidur terlentang, lalu kaki kanan pasien diminta untuk
fleksi hip dan ekstensi knee, dilakukan sebanyak 8 x dengan 2 x repetisi

Bantul, 25 Januari 2023

Mengetahui,

CE/PE

( )
DAFTAR PUSTAKA

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Ischialgia Sinistra Di RSUD Dr.

Soehadi Prijonegoro Sragen

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Ischialgia Sinistra Et Causa Low

Back Pain Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Ischialgia Di RSJD Soedjarwadi

Provinsi Jawa Tengah

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Ischialgia Sinistra Dengan

Modalitas TENS, Traksi Lumbal, Dan William Flexion Exercises Di

RSUD Kota Salatiga

Anda mungkin juga menyukai