Anda di halaman 1dari 15

Nama : Tri Ayu Astuti

NIM : 201710490311008
Kelompok : 1-2
Kelas : Fisioterapi A 2017

KASUS
Seorang laki-laki (49) tahun datang ke klinik fisioterapi dengan mengeluhkan adanya nyeri
dan rasa terbakar pada area tungkai bawah kanan. Nyeri yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.
Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan, didapatkan hasil: ditemukan adanya ulserasi di
ujung-ujung jari kaki dan tungkai, nampak kemerah-merahan dan pasien merupakan seorang
perokok berat.
a. Apakah diagnosa pasien di atas ?
Jawab : Buerger Disease
Dengan diagnosa fisioterapi :
Pain, weakness, imbalance et causa Buerger’s Desease
Impairment :
Pain, tenderness, limitasi ROM, ulserasi, weakness pada ekstremitas inferior dextra, spasme
otot pada ekstremitas inferior sinistra dan imbalance.
Functional Limitation :
Pasien masih mampu untuk berdiri namun mengalami kesulitan pada saat berjalan, tidak
mampu berdiri lama.
Disability :
Pasien tidak dapat beraktivitas secara normal, belum bisa melakukan pekerjaannya sebagai
PNS, dan tidak bisa pergi ke masjid untuk sholat berjamaah.

b. Bagaimana prognosis pada pasien di atas ?


Jawab : Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Sanam : Dubia ad bonam
Quo ad Cosmeticam : Dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam : Dubia ad bonam
c. Bagaimana penatalaksanaan fisioterapi yang dapat diberikan ?
Jawab :
Perawatan Kulit (Untuk membersihkan luka agar tidak terjadi infeksi)
F : Setiap hari
I : Toleransi Pasien
T : Sampai luka terlihat bersih
T:-

IR (Untuk mengurangi nyeri dan spasme otot pada kaki bagian sinistra)
F : 3X/minggu
I : Toleransi Pasien
T : 10 – 15 menit
T : Luminous

Stretching (Untuk meningkatkan fleksibilitas otot dan mengurangi nyeri)


F : Setiap hari
I : 3 x 8 hitungan
T : 24 detik
T : Ringan

Massage (Untuk memperlancar aliran darah, mengurangi nyeri dan spasme otot)
F: Setiap hari
I : Toleransi pasien
T: 15 menit
T: Friction

Active & Passive ROM (Untuk meningkatkan dan mempertahankan ROM)


F : Setiap hari
I: Toleransi pasien
T:10 hitungan, 8 x repetisi, 2 set
T: Aktif & Pasif
Strenghtening (Untuk meningkatkan kekuatan otot)
F : Setiap hari
I: Toleransi pasien
T:10 hitungan, 8 x repetisi, 2 set
T: Ringan

Buerger’s Exercise (Untuk mengurangi penumpukan cairan, mengurangi nyeri,


memperlancar aliran darah)
F : Setiap hari
I : Toleransi pasien
T: Elevasi 2-3 menit, Ankle Pumping 5-10 menit, Menyamaratakan suhu tubuh
(Diselimuti) 5-10 menit
T: Elevasi, Ankle Pumping, Menyamaratakan suhu tubuh (Diselimuti)

Ankle Proprioceptive (Untuk meningkatkan proprioseptif dan keseimbangan)


F : Setiap hari
I : Toleransi pasien
T: 10 X repetisi
T: Keseimbangan kanan, kiri, depan, belakang

Breathing Exercise (Untuk menjaga kemampuan fungsional paru)


F :3 kali sehari
I : 2 x 8 hitungan
T : 1-3 detik inhale, 3-6 detik exhale
T: Breathing exercise + mobilisasi thoraks, diafragma breathing, abdominal breathing
1. PEMERIKSAAN SPESIFIK
a. MMT
Ekstremitas Bawah
(Ankle)
Dextr
a Sinistra
3 5

b. VAS
Ekstremitas Bawah
Nyeri
Dextra Sinistra
Diam 4 0
Gerak 5 0
Tekan 6 0

c. LGS
Regio Gerakan Dextra Sinistra
15⁰-0⁰-35⁰ 20⁰-0⁰-45⁰
Sagital
Ankle
15⁰-0⁰-15⁰ 20⁰-0⁰-20⁰
Tranversal

d. Skala Koordinasi
Dextra Sinistra
Heel to knee Tidak Mampu Mampu
Heel to toe Tidak Mampu Mampu

e. Bartel Index
Nilai : 90 (Ketergantungan Moderat)

f. Sensoris (Ekstremitas Bawah bagian Dextra dan Sinistra)


Taktil : Hypoesthesia
Diskriminasi 2 titik : Hiposensitifitas

g. Refleks (Dextra dan Sinistra)


Reflex Patella : Dextra (+), Sinistra (-)
Refleks Achilles : Dextra (+), Sinistra (-)

h. Tes Keseimbangan
Romberg test : Tidak mampu melakukan

i. Allen Test : (-) Karena tangan tidak memerah dalam waktu 5-15 detik
EDUKASI DAN KOMUNIKASI
- Mengurangi konsumsi rokok
- Keluarga dan terapis memberikan motivasi kepada pasien untuk sembuh
- Memberikan wawasan kepada pasien dan kelurga pasien untuk menghindari gerakan yang
menimbulkan rasa nyeri
- Melakukan AROM dan PROM
- Melakukan Buerger’s Exercise
- Hindari kelelahan saat melakukan latihan
- Breathing Exercise
- Stretching dan Strenghtening
STATUS KLINIS
I. KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : Tn. X
Umur : 46 tahun (1974)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jalan Bismillah

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT


A. DIAGNOSIS MEDIS
Buerger’s Disease
B. CATATAN KLINIS
-
C. RUJUKAN DARI DOKTER
Dokter Umum menugaskan Fisioterapi untuk melakukan treatment kepada pasien agar
keluhan yang dirasakan dapat berkurang.

III. SEGI FISIOTERAPI


A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

B. ANAMNESIS (AUTO)
1. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluhkan nyeri pada ujung-ujung jari kedua tangan dan kaki kiri yang
pada awalnya hanya terasa kesemutan, nyeri pada kaki kiri yang disertai dengan
warna kulit menjadi kehitaman dari ujung jari kemudian menjalar ke bagian atas
tubuh, kaki terasa dingin dan ngilu jika terkena air pada pagi hari, nyeri kaki terasa
saat berjalan sekitar <100 m dan berkurang ketika istirahat.
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke fisioterapi dengan mengeluhkan nyeri pada ujung-ujung jari
kedua tangan dan kaki kiri. Keluhan mulai dirasakan pasien sejak 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Awalnya kaki kiri dan tangan pasien hanya terasa kesemutan.
Namun yang paling utama adalah pada kaki kiri. Nyeri pada kaki kiri semakin
bertambah berat disertai perubahan warna kulit menjadi kehitaman, dimulai dari
ujujng-ujung jari kemudian menjalar kebagian arah atas tubuh, tetapi pasien masih
dapat beraktifitas. Sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit pasien tidak dapat
berjalan karena nyeri di kaki tidak dapat ditahan. Pasien mengeluh kaki terasa dingin
dan ngilu jika terkena air pada pagi hari. Nyeri kaki terasa jika pasien berjalan sekitar
< 100 m, nyeri kaki berkurang Ketika pasien istirahat. Pasien merupakan perokok
aktif. Pasien mengatakan dalam sehari bisa menghabiskan rokok sebanyak 1-3
bungkus atau sekitar 15-45 batang rokok. Pasien mulai merokok sejak usia 15 tahun.
Riwayat terakhir merokok yaitu 1 bulan sebelum masuk RS.
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Stroke (-), DM (-), Hepatitis (-), Asma(-)
4. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Hipertensi (+), DM (-), Hepatitis (-), Asma(-)
5. ANAMNESIS SISTEM
Sistem Keterangan
Kepala dan Leher Tidak ada keluhan
Hipertensi, Trombus pada pembuluh dara di bagian wrist
Kardiovaskuler
dan ankle bagian sinistra
Respirasi Tidak ada keluhan
Gastrointestinalis Tidak ada keluhan
Urogenital Tidak ada keluhan
Pain pada ujung-ujung jari kedua tangan dan kaki bagian
sinistra disertai nekrosis jaringan, weakness grup otot
Muskuloskletal
C. wrist dan grup otot kaki bagian sinistra, spasme grup
otot kaki bagian dextra
Nervorum Tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN
2. PEMERIKSAAN FISIK
a) TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 150/100 mmHg (Hipertensi)
Denyut Nadi : 92x/menit (Normal)
Pernapasan : 14x/menit (Normal)
Temperatur : 37,2 ° C (Normal)
Tinggi Badan : 175 cm
Berat Badan : 55 kg
b) INSPEKSI (STATIS DAN DINAMIS)
1) STATIS :
Wajah pasien terlihat cemas, pada regio pedis sinistra tampak jaringan
nekrosis berwarna kehitaman pada digital I, II dan IV setinggi phalanx
distal sampai phalanx proximal. Pada bagian ujung-ujung jari kedua tangan
juga tampak jaringan nekrosis berwarna kehitaman.
2) DINAMIS :
Wajah pasien terlihat menahan nyeri saat berjalan sekitar <100 m dan
terlihat lebih rileks saat istirahat, pasien kesulitan untuk berjalan sampai
terpincang-pincang karena nyeri pada kaki kiri, dan ada keterbatasan gerak
pada wrist dan ankle bagian sinistra.
c) PALPASI
Terdapat tenderness, weakness grup otot wrist dan grup otot kaki bagian sinistra,
spasme grup otot kaki bagian dextra.
d) PERKUSI
Tidak dilakukan
e) AUSKULTASI
Tidak dilakukan

f) GERAK DASAR
Gerak Aktif :
DEXTRA SINISTRA
GERAK ROM NYERI KOORDINASI GERAK ROM NYERI KOORDINASI
Fleksi Tidak Fleksi Tidak
(+) Lambat (+) Lambat
phalanx full phalanx full
Ekstensi Tidak Ekstensi Tidak
(+) Lambat (+) Lambat
phalanx full phalanx full
Abuksi Tidak Abuksi Tidak
(+) Lambat (+) Lambat
phalanx full phalanx full
Adduksi Adduksi
Full (+) Lambat Full (+) Lambat
phalanx phalanx
Palmar Tidak Palmar Tidak
(+) Lambat (+) Lambat
fleksi full fleksi full
Dorso Dorso
Tidak Tidak
fleksi (+) Lambat fleksi (+) Lambat
full full
wrist wrist
Ulnar Tidak Ulnar Tidak
(+) Lambat (+) Lambat
deviasi full deviasi full
Radial Tidak Radial Tidak
(+) Lambat (+) Lambat
deviasi full deviasi full
Plantar Plantar Tidak
Full (-) Cepat (+) Lambat
fleksi fleksi full
Dorso Dorso
Tidak
fleksi Full (-) Cepat fleksi (+) Lambat
full
ankle ankle
Tidak
Inversi Full (-) Cepat Inversi (+) Lambat
full
Tidak
Eversi Full (-) Cepat Eversi (+) Lambat
full
Gerak Pasif :

DEXTRA SINISTRA
GERAK ENDFEEL ROM NYERI GERAK ENDFEEL ROM NYERI
Fleksi Elastis Tidak Elastis Tidak
(+) Fleksi (+)
phalanx endfeel full endfeel full
Ekstensi Elastis Tidak Hard Tidak
(+) Ekstensi (+)
phalanx endfeel full endfeel full
Abduksi Elastis Tidak Abduksi Elastis Tidak
(+) (+)
phalanx endfeel full phalanx endfeel full
Adduksi Elastis Adduksi Elastis
Full (+) Full (+)
phalanx endfeel phalanx endfeel
Palmar Elastis Tidak Palmar Elastis Tidak
(+) (+)
fleksi endfeel full fleksi endfeel full
Dorso Dorso
Elastis Tidak Elastis Tidak
fleksi (+) fleksi (+)
endfeel full endfeel full
wrist wrist
Ulnar Elastis Tidak Ulnar Elastis Tidak
(+) (+)
deviasi endfeel full deviasi endfeel full
Radial Elastis Tidak Radial Elastis Tidak
(+) (+)
deviasi endfeel full deviasi endfeel full
Plantar Elastis Plantar Elastis Tidak
Full (-) (+)
fleksi endfeel fleksi endfeel full
Dorso Dorso
Elastis Elastis Tidak
fleksi Full (-) fleksi (+)
endfeel endfeel full
ankle ankle
Elastis Elastis Tidak
Inversi Full (-) Inversi (+)
endfeel endfeel full
Elastis Elastis Tidak
Eversi Full (-) Eversi (+)
endfeel endfeel full
Isometrik :
Tidak dilakukan

g) KOGNITIF, INTRA-PERSONAL, INTER-PERSONAL


Kognitif :
Baik, bisa berkomunikasi dan menjelaskan keluhan dan riwayat penyakit dari
awal sampai akhir.
Intra-Personal :
Pasien memiliki keinginan dan semangat untuk sembuh.
Inter-Personal :
Pasien mendapat dukungan dari keluarga untuk kesembuhannya, adapun
pertanyaan-pertanyaan dari pihak keluarga terkait dengan kondisi pasien serta
pasien dapat berkerjasama dengan fisioterapi untuk melakukan intervensi guna
kesembuhan pasien
h) KEMAMPUAN FUNGSIONAL DASAR, AKTIVITAS
FUNGSIONAL, & LINGKUNGAN
Kemampuan Fungsional Dasar:
Pasien kesulitan untuk menggerakkan wrist dan ankle bagian sinistra, kesulitan
berdiri, kesulitan untuk menggenggam barang
Aktivitas Fungsional :
Pasien kesulitan untuk berjalan, kesulitan untuk mengangkat barang, kesulitan
makan dan minum, kesulitan melakukan sholat.
Lingkungan Aktivitas :
Pasien kesulitan untuk bekerja sebagai PNS, lingkungan tempat tinggal pasien
mendukung kondisi pasien, karena kamar tidur pasien terletak di lantai bawah.

3. PEMERIKSAAN SPESIFIK
j. MMT
Ekstremitas Bawah
(Ankle)
Dextr
a Sinistra
3 5

k. VAS
Ekstremitas Bawah
Nyeri
Dextra Sinistra
Diam 4 0
Gerak 5 0
Tekan 6 0

l. LGS
Regio Gerakan Dextra Sinistra
15⁰-0⁰-35⁰ 20⁰-0⁰-45⁰
Sagital
Ankle
15⁰-0⁰-15⁰ 20⁰-0⁰-20⁰
Tranversal

m. Skala Koordinasi
Dextra Sinistra
Heel to knee Tidak Mampu Mampu
Heel to toe Tidak Mampu Mampu

n. Bartel Index
Nilai 55 (Ketergantungan Berat)

o. Sensoris (Ekstremitas Bawah bagian Dextra dan Sinistra)


Taktil : Hypoesthesia
Diskriminasi 2 titik : Hiposensitifitas

p. Refleks (Dextra dan Sinistra)


Reflex Patella : Dextra (+), Sinistra (-)
Refleks Achilles : Dextra (+), Sinistra (-)

q. Tes Keseimbangan
Romberg test : Tidak mampu melakukan

r. Allen Test : (-) Karena tangan tidak memerah dalam waktu 5-15 detik

D. UNDERLYING
Buerger’s Desease

Merokok

Trombus pada pembuluh darah di bagian wrist dan ankle bagian


sinistra

Anatomical Impairment

Vascular
Musculo
Trombosis
Weakness grup
Spasme grup Spasme otot di otot wrist dan Nekrosis
otot kaki bagian sekitar area grup otot kaki
dextra nekrosis bagian sinistra Buerger Exc,
Positioning
Nyeri Nyeri ↓ Fleksibilitas ↓ ROM
Imbalance
IR Massage Stretching AROM &
PROM Ankle
Propioseptive
Exercise

Functional Limitation

Pasien kesulitan untuk berdiri dan berjalan, kesulitan untuk menggenggam dan
mengangkat barang, kesulitan makan dan minum, kesulitan melakukan sholat,
belum mampu melakukan ambulasi secara mandiri.Pasien kesulitan untuk berdiri
dan berjalan, kesulitan untuk menggenggam dan mengangkat barang, kesulitan
makan dan minum, kesulitan melakukan sholat, belum mampu melakukan ambulasi
secara mandiri.

Disability
sebagai PNS, dan tidak bisa pergi ke masjid untuk sholat berjamaah

E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Pain, weakness, imbalance et causa Buerger’s Desease
Impairment :
Pain, tenderness, limitasi ROM, necrosis, weakness, imbalance, spasme otot
Functional Limitation :
Pasien kesulitan untuk berdiri dan berjalan, kesulitan untuk menggenggam dan
mengangkat barang, kesulitan makan dan minum, kesulitan melakukan sholat, belum
mampu melakukan ambulasi secara mandiri.
Disability :
Pasien tidak dapat beraktivitas secara normal, belum bisa melakukan pekerjaannya
sebagai PNS, dan tidak bisa pergi ke masjid untuk sholat berjamaah

F. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Sanam : Dubia ad bonam
Quo ad Cosmeticam : Malam
Quo ad Fungsionam : Dubia ad bonam

G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. TUJUAN TREATMENT
A. JANGKA PENDEK
Mengurangi nyeri dan tenderness, mengurangi spasme otot, meningkatkan
ROM, Mencegah nekrosis yang lebih parah, meningktakan kekuatan otot,
meningkatkan keseimbangan.
B. JANGKA PANJANG
Meningkatkan ADL, Mencegah komplikasi, pasien mampu berjalan tanpa
rasa nyeri.
2. RENCANA TINDAKAN
A. TEKNOLOGI FISIOTERAPI
a) IR
Untuk mengurangi nyeri dan spasme otot pada kaki bagian dextra
b) Stretching
Untuk meningkatkan fleksibilitas otot dan mengurangi nyeri.
c) Massage
Untuk memperlancar aliran darah, mengurangi nyeri dan spasme otot
d) Active & Passive ROM
Untuk meningkatkan dan mempertahankan ROM
e) Strenghtening
Untuk meningkatkan kekuatan otot
f) Buerger’s Exercise
Untuk mengurangi penumpukan cairan, mengurangi nyeri, memperlancar
aliran darah
g) Ankle Proprioseptive
Untuk meningkatkan proprioseptif dan keseimbangan
h) Breathing Exercise
Untuk menjaga kemampuan fungsional paru.
i) Positioning
Untuk mencegah ulkus decubitus, untuk menyamaratakan tekanan

H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
IR
F : 3X/minggu
I : Toleransi Pasien
T : 10 – 15 menit
T : Luminous

Stretching
F : Setiap hari
I : 3 x 8 hitungan
T : 24 detik
T : Ringan

Massage
F: Setiap hari
I : Toleransi pasien
T: 15 menit
T: Friction
Active & Passive ROM
F : Setiap hari
I: Toleransi pasien
T:10 hitungan, 8 x repetisi, 2 set
T: Aktif & Pasif

Strenghtening
F : Setiap hari
I: Toleransi pasien
T:10 hitungan, 8 x repetisi, 2 set
T: Ringan

Buerger’s Exercise
F : Setiap hari
I : Toleransi pasien
T: Elevasi 2-3 menit, Ankle Pumping 5-10 menit, Menyamaratakan suhu tubuh
(Diselimuti) 5-10 menit
T: Elevasi, Ankle Pumping, Menyamaratakan suhu tubuh (Diselimuti)

Ankle Proprioceptive
F : Setiap hari
I : Toleransi pasien
T: 10 X repetisi
T: Keseimbangan kanan, kiri, depan, belakang

Breathing Exercise
F :3 kali sehari
I : 2 x 8 hitungan
T : 1-3 detik inhale, 3-6 detik exhale
T: Breathing exercise + mobilisasi thoraks, diafragma breathing, abdominal breathing
Positioning
F : Setiap hari
I : 2 jam sekali
T : 2 jam
T:-

I. HASIL EVALUASI TERAKHIR


 MMT
T0 T1 T2 T3
Ekstremitas Atas
Dextra 3 3 4 4
Sinistra 3 3 3 4
Ekstremitas Bawah
Dextra 4 4 4 5
Sinistra 2 2 3 3
 VAS
Ekstremitas T0 T1 T2 T3 Ekstremitas T0 T1 T2 T3
Atas Dextra Atas Sinistra
Diam 2 2 1 1 Diam 2 2 1 1
Tekan 3 3 3 2 Gerak 3 3 3 2
Gerak 4 4 3 3 Tekan 4 4 3 3
Ekstremitas T0 T1 T2 T3 Ekstremitas T0 T1 T2 T3
Bawah Dextra Bawah Sinistra
Diam 0 0 0 0 Diam 7 7 6 5
Tekan 0 0 0 0 Gerak 8 8 7 6
Gerak 1 1 1 0 Tekan 9 9 9 8

 BARTHEL INDEX
T0 T1 T2 T3
Total Barthel Index 55 55 60 60

 LGS
Regio Gerakan T0 T1 T2 T3
Sagital
50⁰-0⁰-60⁰ 50⁰-0⁰-60⁰ 50⁰-0⁰-65⁰ 55⁰-0⁰-65⁰
(Dextra)
Sagital
40⁰-0⁰-55⁰ 40⁰-0⁰-55⁰ 45⁰-0⁰-55⁰ 45⁰-0⁰-60⁰
(Sinistra)
Wrist
Tranversal
20⁰-0⁰-30⁰ 20⁰-0⁰-30⁰ 20⁰-0⁰-35⁰ 25⁰-0⁰-40⁰
(Dextra)
Transversal
15⁰-0⁰-25⁰ 15⁰-0⁰-25⁰ 20⁰-0⁰-25⁰ 25⁰-0⁰-30⁰
(Sinistra)
Sagital
20⁰-0⁰-45⁰ 20⁰-0⁰-45⁰ 25⁰-0⁰-45⁰ 25⁰-0⁰-50⁰
(Dextra)
Ankle Sagital
15⁰-0⁰-35⁰ 15⁰-0⁰-35⁰ 15⁰-0⁰-40⁰ 20⁰-0⁰-40⁰
(Sinistra)
Tranversal 20⁰-0⁰-20⁰ 20⁰-0⁰-20⁰ 25⁰-0⁰-25⁰ 25⁰-0⁰-30⁰
(Dextra)
Transversal
15⁰-0⁰-15⁰ 15⁰-0⁰-15⁰ 20⁰-0⁰-15⁰ 25⁰-0⁰-25⁰
(Sinistra)

J. EDUKASI DAN KOMUNIKASI


- Mengurangi konsumsi rokok
- Keluarga dan terapis memberikan motivasi kepada pasien untuk sembuh
- Mengajarkan kepada keluarga pasien untuk melakukan positioning selama 2 jam sekali
- Memberikan wawasan kepada pasien dan kelurga pasien untuk menghindari gerakan
yang menimbulkan rasa nyeri
- Melakukan AROM dan PROM
- Melakukan Buerger’s Exercise
- Hindari kelelahan saat melakukan latihan
- Breathing Exercise
- Stretching dan Strenghtening

Anda mungkin juga menyukai