Anda di halaman 1dari 4

Kasus A

Seorang pasien bernama A perempuan umur 35 tahun datang ke klinik FT dengan keluhan sering
sesak nafas sejak umur 9 tahun. Riwayat sesak nafas sering hilang timbul. Keluhan sering timbul
saat pasien berada di lingkungan berdebu dan juga saat perubahan cuaca. Keluhan paling berat
saat perubahan cuaca dan setelah beraktifitas berat. Pekerjaan saat ini sebagai IRT dengan hobi
main badminton
Pasien sudah pernah ke dokter dengan diagnosa asma. Hanya diberikan obat asma dan antibiotik.
Belumpernah periksa laboratorium. Keluhan lain yang muncul adalah batuk yang tidak efektif
yang disertai kelelahan setelah serangan dan pola nafas pendek. Untuk aktifitas harian sangat
terganggu apalagi saat membersihkan kamar biasanya langsung muncul keluhan sesak dan batuk.
Didapatkan TD 120/80 mmHg dengan pernafasan 28 kali permenit. Nadi 84 x/menit. Wajah
tampak cemas, pucat, dan stress. Mulut agak terbuka saat bernafas dengan pola pernapasan cepat
dan dangkal selain itu pasien sulit bernafas. Bahu tampak keatas, otot2 leher menegang, costa
tampak jelas, sternum menonjol, tulang belikat agak terangkat.

Kasus B
Seorang pasien bernama Pak Kardi Opul (34 tahun) datang ke klinik FT dengan keluhan sesak
nafas, batuk berdahak, dan rasa tidak nyaman pada dada sejak hampir 2 tahun lalu. Berawal
keluhan flu biasa beserta batuk berdahak Pak Kardi tidak terlalu mempedulikannya, dia hanya
menkonsumsi obat flu biasa yang dia beli di toko obat. Namun 2 tahun flu nya tidak kunjung
sembuh bahkan semakin parah. Dalam pekerjaannya sebagai buruh bangunan, Pak Kardi sering
merasa terganggu dikarenakan keluhan sesak dan batuk berdahak akan muncul apalagi
berpaparan dengan debu. Dahak yang dikeluarkan berwarna kekuningan, agak kental, dan sulit
untuk dikeluarkan. Baru 3 minggu yang lalu Pak Kardi ke dokter pertama kalinya untuk
memeriksa kondisinya tersebut. Hasil diagnosa disebutkan pasien mengidap bronchitis chronic.
Pak Kardi seorang perokok berat bahkan merokok sudah menjadi rutinitas setiap harinya sejak
usia 20 tahun, belakangan ini frekuensi merokok mulai dikurangi. Riwayat pasien pada usia 15
tahun pernah di opname di rumah sakit dikarenakan penyakit thypoid dan pada usia 17 tahun
pernah mengidap sakit cacar.
Wajah pasien sedikit lebih pucat dan keliatan cemas. Pola nafas pasien terlihat beda dari orang
normal biasanya. Mulut setengah terkatup saat bernafas dan tampak kebiruan. Sesak nafas sedikit
berat. Terdapat kontraktur otot bantu nafas. Pasien tampak sedikit membungkuk dan kedua
bahunya lebih terangkat. Pasien saat akan menengok ke kiri dan kanan kurang maksimal. Saat
dilakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop, perkusi, dan fremitus didapatkan suara
abnormal di daerah ICS 5 dan seterusnya dari arah medial di sternum ke lateral kiri maupun
kanan. Dinding dada bagian bawah juga kurang bergerak saat diperiksa. TD: 100/70 mmHg, HR:
90x/menit, pernapasan: 26x/menit. Dari hasil laboraturium didapatkan informasi terjadi
penurunan level α-1-antitripsin, dan dideteksi adanya Respiratory Syncitial Virus (RSF), serta
didapat adanya peningkatan level creatinin total melebihi angka normal.
Karena masalah tersebut, pasien terus dihantui rasa gelisah dan membuatnya sedikit depresi.
Kasus C
Ny K (66 th) rawat inap di RS dengan diagnosa ICD-9 : 486, ICD-10 : J17. Diminta dilakukan
penangan fisioterapi. Keluhan pasien sering kali batuk berdahak yang kadang-kadang berdarah. 3
hari yang lalu mengalami demam tinggi. Nafas pendek, nyeri dada tajam seperti tertusuk-tusuk.
Sakit kepala yang disertai keringat dan kulit agak lembab. Nafsu makan pasien menurun, terlihat
lebih pucat, sering mual, muntah, nyeri sendi, dan juga nyeri otot. Terdapat sputum exudat.
Gejala tersebut sudah dialami sejak 4 bulan yang lalu. Masuk rumah sakit sejak 3 hari yang lalu.
3 jam sebelumnya diberikan obat anti nyeri, Pereda batuk, dan anti biotik secara injeksi.
TD 90/70 mmHg, Angka Leukosit 14.000
Kasus D
Nn.A (35 tahun) datang ke fisioterapi dengan keluhan sesak nafas.. nafas lebih pendek, terasa
berat saat menghirup nafas. Radiologi ada gambaran intermediate di apeks paru dextra, Pasien
ada riwayat penyakit jantung.

Kasus E
Nn A (65 tahun) di masuk di RS 5 hari yg lalu, jatuh di kamar mandi jam 12 siang, langsung
dibawa ke IGD RS, malamnya diberi tindakan operasi di cranial dengan kasus CVA. Kmudian
langsung masuk ICU bedah.
Hari ini, Ft melakukan visite dan menemukan pasien terpasang ventilator, pasien mampu
memberi respon. RR 20/menit, HR 78/menit, SpO2 90%.

Anda mungkin juga menyukai