Anda di halaman 1dari 75

1.

Seorang laki-laku berumur 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak napas
sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk disertai dahak warna putih.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darat 140/90 mmHg, frekuensi napas 24x/menit,
frekuensi nadi 98x/menit, tampak dada emfisematus, hipersonor kedua lapangan
paru dan wheezing (-), pemeriksaan spirometry sebelum dan sesudah bronkodilator
memberikan hasil seperti di bawah ini. Apakah diagnosis pada kasus ini?

A. Gangguan obstruksi, reversibilitas 3%

B. Gangguan retriksi, reversibilitas 3%

C. Gangguan obstruksi, reversibilitas 5%

D. . Gangguan retriksi, reversibilitas 5%

E. Gangguan retriksi, reversibilitas 8%

Pembahasan :
Prediksi: berdasarkan TB dan BB pasien, dapat diperdiksi FEV1 (volume yang dapat
diekspirasi dalam 1 detik pertama) dan FVC (kondisi kapasitas paru untuk menampung
udara, kalau berkurang berarti ada restriksi pada kasus fibrosis banyak paru yang kolaps)
Hasil : nilai aktual

Pada kasus ditemukan dada emfisematus


kemungkinan PPOK Lalu dari spirometry ditemukan tanda obstruksi:
FEV1 < 80%, pada kasus 50%
Rasio FEV1/FVC < 80%: pada kasus 40%
Reversibilitas (membedakan jenis penyakit paru obstruktif yakni asma : reversible,
dan PPOK : irreversible) dihitung dari pertambahan FEV1: 55-50 = 5%
Pada pasien asam FEV1 akan membaik jika dikasih bronkodilator (riversibelitas >12%)

Untuk tanda restriksi (masalah pengembangan paru)


lihat nilai VC & FVC
VC = volume total – volume residu (pada kasus tidak ada data)
FVC < 80% tidak ada data

2. Seorang wanita usia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam tinggi
sejak 3 hari yang lalu disertai batuk warna kuning kehijauan. Pasien selama ini
mengeluh nyeri sendi sejak 3 bulan yang lalu, disertai demam yang tidak tinggi,
timbul bercak pada muka yang bertambah merah bila beraktivitas di luar atau
terkena terik matahari. Apakah pathogenesis yang mendasari kasus diatas?

A. Defisiensi sel fagosit

B. Defisiensi komplemen (SLE)

B. Defisiensi sel netrofil batang

D. Defisiensi sel netrofil segmen

E. Defisiensi monosit

3. Seorang laki-laki berumur 45 tahun datang unit gawat darurat RS dengan keluhan
nyeri dada kiri, seperti terhimpit sejak 6 jam yang lalu. Pasien mempunyai kebiasaan
merokok sejak usia 15 tahun. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak gelisah,
tekanan darah 130/60 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit,
temperatur 36,5 C,auskultasi jantungsuara jantung S1 melemah.
Hasil pemeriksaan EKG seperti berikut ini:

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus?


A. NSTEMI

B. STEMI Inferior

C. STEMI posterior

D. STEMI lateral

E. STEMI anterior

4. Seorang perempuan berumur 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan


lemah, cepat lelah bila melakukan aktifitas, kadang-kadang pusing, mual dan
rasa mau pingsan.Dalam 1 tahun ini pasien mengeluh haid 2 kali dalam 1 bulan,
lamanya 6- 8 hari. Padapemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80mmHg,
frekuensi nafas 28/menit,denyut nadi 112x/menit regular, conjungtiva pucat, tidak
ikterik, hepar dan lien tidak teraba. Pada laboratorium dida patkan Hb 9,8g/dl, lekosit
5600/ mm , trombosit 176.000/mm', MCV 72 fL, MCH 25 pg. Apakah diagnosis yang
paling mungkin pada kasus ini?

A. Anemia sideroblastik

B. Anemia defisiensi zat besi

C. Anemia sideroblastik

D. Anemia penyakit kronik

E. Talasemia

Defisien zat besi ferritin kurang, kalau penyakit kronik cadangan besi (ferritin) ada tapi tidak bisa
digunakan,

5. Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas
yang memberat dengan batuk berdahak berwarna kuning kehijauan dalam 2 hari
ini. Keluhan batuk disertai dahak banyak yang berwarna putih kental dan kadang
sesak sudah dikeluhkan sejak 3 bulan ini. Konsumsi rokok sejak usia 15 tahun.
Pemeriksaan fisik didapatkantekanan daah 130/90 mmHg, frekuensi napas 32 x/menit,
denyut nadi 100 x/menit, suhu 380C, pemeriksaan paru didapatkan sela iga melebar,
perkusi hipersonor, terdengar whezzing dan ronkhi kasar di kedua lapangan paru.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?

A. Pneumonia

B. Gagal jantung kiri

C. Tumor paru

D. Bronkiektasis

E. PPOK eksaserbasi

Pembahasan:
Eksaserbasi : makin purulen dan kental, makin batuk, makin sesak
Pneumonia : batuk, sesak, demam tinggi (makin tinggi suhu, makin menggigil)
Bronkiektasis : sputum 3 lapis, ada pemeriksaan honey comb

Definisi PPOK eksaserbasi:


Perburukan akut gejala respiratori yang membutuhkan terapi tambahan
Terkait peningkatan inflamasi jalan napas, peningkatan produksi mucus & penjebakan gas
Gejala utama: Sesak meningkat, peningkatan produksi sputum yang purulent disertai peningkatan
batuk & wheezing
Eksaserbasi PPOK dipicu oleh infeksi virus respiratori, walau infeksi bakteri & faktor lingkungan
seperti polusi & suhu juga inisiasi kejadian eksaserbasi
Terkait peningkatan produksi sputum & jika purulent maka peningkatan bakteri pada sputum
Selama eksaserbasi gejala biasanya bertahan 7-10 hari
Vitamin D yang rendah terkait patofisiologi PPOK eksaserbasi

6. Seorang laki-laki usia 60 tahun diantar ke UGD dengan keluhan tidak sadar sejak
1 hari yang lalu. Keluhan disertai mata kuning, perut mambesar dan muntah darah dan
buang air besar hitam dalam 1bulan ini. Pemeriksaan fisik kesadaran didapatkan pasien
tidak membuka sama sekali walaupun diberikan rangsangan, ekstensi siku lengan
jika diberi rangsang nyeri dan tidak ada respon verbal. Bagaimanakah derajat
kesadaran pada pasien ini?

A. E2M1V2

B. E0M1V1

C. E1M2V1
D. E0M2V1

E. E2M1V2

7. Seorang perempuan berusia 39 tahun yang telah didiagnosa kanker ovarium stadium
IV dengan massa pelvis yang besar, dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas dak
produksi urin yang menurun. Pada pemeriksan fisik dida patkan teka nan darah 130/90
MmHg;frekuensi Nadi 92x /menit; frekuensi na pas 25x/menit; suhu 37,4 :C. Jumlah
urin 35 cc/6jam. JVP (5-2) cmH20, terdapat ronkhi basah kasar di basal paru kanan,
distensi, odema pada kedua tungkai. Pemeriksa an penunjang menunjukkan Na Serum
135 mEq/ L; K Serum 5,7mEq/L; Cl Serum 107 mEq/L; Hco3 16 mEq/ L; Ureum 128
mg/dl; keratin 3,1 mg /dl; p serum 6,9 mg/dl; asam urat 12,4/dl. Hasil USG abdomen;
hidroneprosis kanan grade Il; tebal korteks ginjal 1,5 cm; Hidroneprosis kiri
grade IlI dengan korteks 1 cm. Rencana tatalaksana selanjutnya yang tepat bagi
pasien adalah :

A. Pemberian drip furosemid

B. Neprostomi perkutaneus

C. Hemodialisis segera

D. Koreksi bikarbonat

E. Allopurinol dan alkalinisasi urin


8. Seorang wanita usia 32 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan dirawat diruang
ICU RSMH kejang- kejang setelah melahirkan. Pasien diketahui menderita
penyakit Grave namun tidak berobat secara teratur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
sensorium delirium; tekanan darah 120/80 mmHg; denyut nadi : filiformis; frekuensi
napas 32 x/menit; suhu: 40oC. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

A. Insufisiensi adrenal

B. Shok sepsis

C. Penyakit Adison

D. Krisis adrenal

E. Krisis tiroid
9. Seorang laki-laki usia 34 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut
membesar sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan berkeringat yg banyak
dan perasaan demam yg tidak begitu tinggi sejak 1 bulan terakhir. Kadang tulang -
tulang terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, limfa
teraba S IV. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7,4 g%, WBC 88.000/mm3,
trombosit 458.000/ mm3. Dari gambaran sumsum tulang tampak hiperseluler, sel
Blast ditemukan 10 %, terdapat banyak seri stadium granulosit. Apakah
pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan selanjutnya?
A. Interleukin

B. CD8

C. BCR-ABL

D. Total limfosit

E. CD4
Kromosom 9 terdapat kode ABL, kromosom 22 terdapat kode BCR

Diatas 30% banyak blast : sel imatur atau acute

10.Seorang laki-laki berumur 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak


napas disertai batuk sehingga terbangun dari tidurnya sejak 1 hari ini. Pasien
kemudian menghisap obat inhalernya dan keluhan berkurang. Dalam 1 bulan
terakhir ini mengeluhkan sesaknya hampir setiap hari, menggunakan pelega rata-
rata 2 kali setiap hari, sudah 3 kali masuk UGD dan mendapat obat nebulisasi
karena keluhan sesak. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal,
paru dalam batas normal. Apakah dignosis pada pasien ini?

A. Asma tidak terkontrol

B. Asma terkontrol sebagian

C. Asma eksaserbasi ringan

D. Asma eksaserbasi sedang


E. Asma eksaserbasi berat

Penilaian asma secara keseluruhan terkontrol atau tidak


Kalau eksaserbasi: suatu episode dengan karakteristik peningkatan gejala sesak napas, batuk, wheezing
atau dada terasa berat serta penurunan fungsi paru yang progresif.

11.Seorang perempuan berusia 68 tahun dibawa ke poliklinik oleh keluarga dengan


keluhan sulit BAK dan kadangkala mengompol sejak 6 bulan, namun bertambah
berat sejak 2 bulan terakhir. Bila BAK harus mengedan tidak lampias pancaran air
seni lemah dan keluar menetes. Buang air besar rutin 2 hari sekali. Pasien diketahui
penyandang diabetes yang tidak terkontrol sejak 15 tahun. Urodynamic study
menunjukkan hipotoni otot detrusor vesika urinaria. Diagnosis pada pasien ini
adalah

A. Inkontinensia urin persisten tipe overflow

B. Inkontinensia urin persisten tipe urgensi

C. Inkontinensia urin persisten tipe campuran

D. Inkontinensia urin persisten tipe fungsional

E. Inkontinensia urin persisten tipe stress


12. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan dada kiri
terasa tertindih beban berat. Keluhan dirasakan setelah melakukan aktivitas berat,
namun keluhan menghilang setelah istirahat. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,8
C, pemeriksaan lain dalam batas normal. Pemeriksaan EKG dan foto rontgen tidak
ditemukan kelainan. Apakah pemeriksan yang tepat pada kasus?

A. USG thoraks

B. Echokardiografi

C. Tes treadmill

D. CT scan thoraks

E. Magnetic Resonance Imaging

Tes tread mill untuk memicu angina, melihat gambaran EKG,

13. Seorang lelaki 50 tahun dengan penyakit ginjal kronik stadium IV, datang
kontrol berobat ke poliklinik. Pemeriksaan menunjukkan Hb 8,2 g/dl; hematokrit 25%;
leukosit 5000/uL; trombosit 200.000 u/L; MCV 30 pg; saturasi transferrin 14%;
feritin 61 ug/L.Tatalaksana anemia yang tepat pada pasien ini adalah

A. Pemberian preparat besi intravena sampai terkoreksi kemudian dilanjutkan EPO

B. Pemberian preparat besi per oral, kemudi an dilanjutkan pemberian EPO

C. Transfuse pack red cell

D. Pemberian preparat besi intravena dan EPO secara bersamaan

E. Pemberian eritropoietin

14. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak
napas sejak 3 hari ini. Keluhan disertai dengan batuk dan demam tinggi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 100 x/menit,
suhu 40oC frekuensi napas 32 x/menit, cepat dan dangkal, pergerakan paru sisi
kanan tertinggal disertai peningkatan suara vesikuler pada apeks paru. Apakah
diagnosis yang paling mungkin pada kasus?

A. Bronkitis

B. Pneumonia

C. Influenza
D. Bronkiektasis

E. Tuberkulosis paru

15. Seorang laki-laki usia 34 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut
membesar sejak 4 bulan yang lalu, penderita sering merasakan berkeringat yg
banyak dan perasaan demam yg tidak begitu tinggi sejak 1 bulan terakhir. Kadang
tulang-tulang terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anemi (+). Limfa
teraba S IV. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7,4 g%, WBC 88.000/mm3,
trombosit 458.000/mm3. Dari gambaran sumsum tulang tampak hiper seluler, sel
Blast ditemukan 10 %, terdapat banyak seri stadium granulosit. Apakah yg paling
mungkin diagnosa kasus ini?

A. Leukemia myeloblastik akut

B. Leukemia mielositik kronik

C. Leukemia limfositik kronik

D. Leukemia monositik akut

E. Leukemia limfoblastik
16. Seorang perempuan usia 20 tahun, hamil, G2P1 mengeluh sedikit nyeri pada
panggul, demam dan nyeri pada saat buang air kecil sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai kencing berdarah. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Apakah diagnosis kasus ini ?

A. Glomerulonefritis akut

B. Batu ureter

C. Pyelonefritis akut

D. Sistitis akut

E. Batu buli-buli
17. Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas
yang memberat sejak 6 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk pilek, demam
dan sudah makan obat yang biasa rutin dimakannya dan sudah memakai obat inhaler.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nafas 40 x/menit,
frekuensi nadi 100x/menit, suhu 37,2OC, retraksi sela iga, wheezing ekspirasi
seluruh lapangan paru, saturasi oksigen 85%.

A. Serangan asma mengancam jiwa

B. Bronkhiolitis

C. Serangan asma berat

D. Bronchopneumonia

E. Bronchitis kronik eksaserbasi akut


18. Seorang laki-laki usia 60 tahun diatar ke UGD RS karena ditemukan tidak sadar
1 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan mual, sakit kepala dan kurang napsu
makan. Pasien dalam 3 bulan ini mengalami keterbatasan aktifitas karena stroke kedua
yang dialaminya dan menderita diabetes, minum obat glibenklamid, amlodipin,
valsartan dalam 1 tahun terakhir ini. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
E1M2V2, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 16
x/menit, shu 36,8oC, ujung-ujung ekstremitas dingin. Pemeriksaan glukometer
didapatkan GDS low Apakah diagnosis pada kasus?

A. Koma asidosis diabetikum

B. Hiperosmoler non ketosis


C. Shok hipovolemik

D. Koma hipoglikemia

E. Shok hipoglikemia

19. Seorang perempuan berusia 45 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan
mata menjadi berwarna kuning sejak 1 bulan ini, disertai gatal-gatal pada kulit,
berat badan turun 4 kg dalam sebulan, dan nafsu makan menurun. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada epigastrium dan teraba kandung
empedu. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan bilirubin total 12 mg /dL; direk
7mg /dL; indirek 5 mg/dL; GGT 200 U/ L; alkali fostatase 700 IU/ L; SGOT 100
U/ L; SGPT 80 U/L; CA 19-9; 325 U/mL(meningkat); AFP 10 ng/mL (normal).
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ?

A. Koledokolitiasis

B. Sirosis hepatitis

C. Tumor kaput pancreas

D. Tumor gaster

E. Tumor hati primer


20. Seorang laki-laki 40 tahun, datang ke unit gawat darurat dengan demam
tinggi selama 7 hari, disertai lemas, nyeri seluruh badan, muntah-muntah dan
tidak buang air kecil selama 12 jam terakhir. Pasien adalah seorang petani, belum
pernah sakit serupa sebelumnya. Pada pemeriksaan jasmani didapatkan tekanan darah
130/80 mmHg, frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 39oC.
Terdapat conjunctival suffusion, sklera ikterik, dan nyeri tekan musculus
gastrocnemius. Berdasarkan data klinis di atas, diagnosis yang paling mungkin
adalah:

A. Malaria berat

B. Weil's disease

C. Demam Dengue

D. Tifoid toksik

E. Sepsis
21. Seorang perempuan usia 65 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan nyeri
dada kiri sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai keringat, dingin, mual
muntah dan nyeri ulu hati. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/90
mmHg, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 30x/menit, suhu 36,5oC,
batas jantungkiri melebar.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk diagnosis?

a. LDH dan asam urat


b. Profil lipid
c. SGOT & SGPT
d. ASTO dan CRP
e. Troponin I & T
22. Seorang perempuan umur 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
jantung berdebar sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai sulit tidur,
badan terasa panas dan berat badan turun dalam 3 bulan terakhir.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, denyut nadi
100x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37.4oC, mata eksophtalmus,
terdapat benjolan simetris pada leher depan, palpasi isthmus tidak
terabadan mengikuti gerakan menelan, telapak tangan basah dan tremor
pada ujung jari tangan. Apakah diagnosis yangtepat pada kasus?

a. Struma difus toksik


b. Struma multinodusa toksik
c. Struma difus non toksik
d. Struma nodusa toksik
e. Krisis tiroid

23. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak
napas sejak 2 hari ini. Keluhan disertai demam 7 hari yang lalu, batuk,
pilek, sakit tenggorokan dan diare. Pasien diketahui memiliki saudara laki-
lakinya yang baru-baru ini menginggal konfirm karena flu burung.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi
100x/menit, frekuensi napas 40x/menit, suhu 38oC, suara napas versikuler,
ronkhi basah di kedua lapangan paru. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 12mg/dL, lekosit 4000/uL, trombosit 80.000 u/L, ALT 78 mg/dL, AST 94
mg/dL, PCR InfluenzaA/H5N1 positip. Apakah diagnosis pada kasus

a. Kasus suspek H5N1


b. Kasus probable H5N1
c. Kasus konfirm H5N1
d. Kasus suspek H1N1
e. Kasus konfirm H1N1
24. Seorang wanita usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak hebat
sejak 1 hari ini. Pasien juga mengeluh dada terasa berdebar-debar, banyak
berkeringat walaupun udara sedang dingin. Pasien mengaku sering gugup
dan kaget bila ada suara atau kejadian mendadak, Nafsu makan baik malah
cenderung banyak makan namun pasien tidak bertambah gemuk.Pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi napas 30x/menit,
frekuensi nadi 112x/m ireguler, temperatur 36oC, JVP 5+3 cmH2O, ronkhi
basah halus di kedua lapangan paru, pulsus defisit dengan frekuensi jantung
146x/menit, hepar teraba 2 jari bawah arkus kosta, edema pretibial ada.
Dari EKG didapatkan fibrilasi atrial. Apakah penyebab terjadinya gejala pada
kasus?

a. Gagal jantung kiri


b. Penyakit jantung hipertiroid
c. Gagal jantung kongestif
d. Penyakit jantung hipotiroid
e. Serangan panik

25. Seorang wanita usia 60 tahun dantar ke UGD RS karena ditemukan tidak
sadar 1 jam yang lalu. Dalam 3 bulan ini, pasien mengalami keterbatasan
aktifitas karena stroke kedua yang dialaminya. Beberapa jam sebelum
ditemukan tidak sadar, pasien minum obat glibenklamid, amlodipin,
valsartan, spironolaktaon, furosemid dan asam salisilat yang didapatnya
dalam 1 tahun terakhir ini. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 16x/menit, suhu 36,8oC,
ujung-ujung ekstremitas dingin. Pemeriksaan glukometer didapatkan GDS
low. Apakah obat yang memperburuk efek hipoglikemia pada pasien?

a. Furosemid
b. Asam salisilat
c. Valsartan
d. Spironolakton
e. Amlodipin

26. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk
sejak satu bulan ini, batuk berhadak disertai bercak-bercak darah.
Keluhan disertai dengan demam, berkeringat malam hari dan tidak nafsu
makan menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal, ronki di kedua apeks paru. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
sputum BTA (+), (+), (-). Pasien pernah mendapat OAT yang sebelumnya
dimakan selama 2 minggu namun dihentikan sendiri karena keluhan
berkurang. Apakah diagnosispada kasus diatas
a. Kasus lalai TB paru BTA positip
b. Kasus baru TB paru BTA negatip
c. Kasus baru TB paru BTA positip
d. Kasus gagal TB paru BTA negatip
e. Kasus lalai TB paru BTA negatip
27. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak
napas, dada terasa panas dan parestesi pada tungkai. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/90 mmHg, frekuensi napas 30x/menit, hasil
analisis gas darah pH 7,5 dan PaCO2 23,43 mmHg, kalium serum 2,9
mq/L. Pada rekam jantung didapatkan inverted di lead III dan V1.
Patofisiologi keluhan pasien pada kasus diatas yang paling tepat adalah
a. Terjadinya sesak napas dan parestesi akibat hipokapnia
b. Terjadinya sesak napas dan gejala lain akibat penyakit jantung koroner
c. Terjadinya sesak napas dan gejala lain akibat hipokalemia
d. Terjadinya sesak napas dan gejala lain akibat disfungsi otonom
e. Terjadinya sesak napas dan gejala lain akibat terjadinya alkalosis
28. Seorang perempuan usia 58 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri
dada sebelah kiri seperti tertekan benda berat yang menjalar ke
punggung sejak satu jam yang lalu. Keluhan disertai keringat dingin.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi
86x/menit, frekuensi napas 20x/menit, batas jantung kiri 2 jari lateral linea
midklavikularis sinistra ICS V. Pasien sudah pernah mengalami hal yang
sama sebelumnya, namun hilang dengan beristirahat. Apakah tatalaksana awal
pada kasus?

a. Aspilet tablet 80mg


b. Misoprolol tablet
c. Nitrogliserin sublingual
d. Clopidogrel tablet 75 mg
e. Morfin injeksi
29. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke UGD RS mengeluh nyeri perut
bagian bawah yang menyebar ke panggul, nyeri hilang timbul. Satu hari
yang lalu ia mengeluh BAK disertai darah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal. Apakah diagnosis yang paling
mungkin?
a. Glomerulonefritis
b. Sistitis akut
c. Batu di uretra
d. Hydronefrosis
e. Infeksi saluran kemih
Biasanya berasal dari batu ginjal/ureter turun ke buli lalu masuk ke uretra
Keluhan: miksi tiba2 berhenti, berdarah karena menggesek mukosa retensi urin,
didahului nyeri pinggang
Apabila batu dari ureter maka biasanya

30. Ny. R, 65 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas hebat sejak 3
hari SMRS, disertai demam suhu 38oC dan batuk. Ny. R memenuhi riwayat
DM tidak terkontrol. Ny. R baru kembali 1 minggu yang lalu dari Surabaya,
12 jam di RS pasien meninggal, sedangkan belum dilakukan swab
nasofaring untuk pemeriksaan PCR. Maka Ny. R memenuhi batasan definisi
kasus
a. Probable
b. Kontak Erat
c. Suspek
d. Discarded
e. Konfirmasi

31. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dibawa ke IGD karena terlihat tidur
seharian. Pemeriksaan didapatkan kesadaran apatis somnolen,
splenomegaly, ascites, flapping tremor,dan palmar eritema. Pemeriksaan
penunjang menunjukkan Hb 8g/dl; leukosit 3500/ul; trombosit 7500/ul;
SGOT 70 u/l;SGPT 65u/l;ureum 65 mg/dl; kreatinin 1,3mg/dl; natrium
130mEq/L, pada EKG terdapat gambaran T inverted di lead II, III dan
AVF, Apakah pilihan tepat yang tepat pada kasus?

a. Propanolol
b. Lactulose
c. Bisacodyl
d. Asam amino rantai cabang
e. Spironolakton
32. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang berobat ke poliklinik dengan
keluhan nyeri ulu hati sejak 1 tahun terakhir yang hilang timbul,disertai
mual. Akhir-akhir ini dirasakan keluhan tersebut semakin memberat. Keluhan
disertai nyeri dada, berdebar-debar, sulit bernafas seperti dicekik. pusing,
sakit kepala,dan perasaan akan pingsan. Pasien juga mengeluh sulit tidur
dan nafsu makan menurun. Pasien sudah sering datang ke UGD karena
keluhannya tersebut. Bila diberi obat keluhan berkurang, tapi bila sedang
kelelahan keluhan timbul kembali. Dikeluarga tidak ada yang sakit
serupa.Satu tahun yang lalu, kakak lelaki pasien meninggal dunia karena
sakit jantung. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal
dan pemeriksaan lain dalam batas normal. Diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut adalah:
a. Agoraphobia
b. Gangguan panik
c. Gangguan ansietas menyeluruh
d. Depresi terselubung
e. Stress pasca trauma

33. Seorang wanita 25 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan buang air besar
cair sejak 2 hari ini. Keluhan disertai demam tinggi dan gelisah.
Pemeriksaan fisik didapatkan sens delirium, tekanan darah 90/70 mmHg,
denyut nadi; 28x/menit; suhu 39o C. Pada pemeriksaan leher teraba struma
diffusa. Apakah penyebab terjadinya gejala di atas?
a. Peningkatan kadar hormon tiroid dan kadar TSH
b. Penurunan kadar hormone tiroid
c. Peningkatan sensitivitas terhadap katekolamin
d. Penurunan kadar hormone tiroid dan kadar TSH
e. Peningkatan kadar TSHs serum

34. Seorang lelaki berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut
membesar. Pasien diketahui memiliki riwayat sirosis hepatis, Pemeriksaan
fisik didapatkan sklera ikterik dan asites massif. Pemeriksaan penunjang
didapatkan kreatinin 2,8mg/dl; natrium 128mEq/L; eosinophil urin negatif,
eritrosit 0-1/LBP, leukosit 0-2/LBP, Jumlah urin sejak dirawat kurang dari
20ml/jam. Apakah diagnosis pada kasus?
a. Azotemia prerenal
b. Sindroma hepatorenal
c. Nefritis intersisial akut
d. Hemolisis akut dan nefrotoxic
e. Sindroma kompartemen abdominal

35. Seorang laki-laki umur 17 tahun dirawat di rumah sakit, dilaporkan tiba-tiba
oleh orang tuanya karena pasien sesak napas dan penurunan kesadaran
setelah makan obat ciprofloksazin 1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sensorium coma, tekanan darah 60/palpasi, frekuensi nadi
120x/mnt, regular. Saturasi oksigen 60%. Pasien pernah makan obat serupa
7 bulan yang lalu tetapi tidak mengalami gejala yang sama seperti saat ini.
Apakahdiagnosis yang tepat pada kasus di atas?
a. Reaksi delay type hypersensitivity
b. Reaksi anafilaksis derajat sedang
c. Reaksi anafilaktoid derajat sedang
d. Reaksi anafilaktoid derajat berat
e. Reaksi anafilaksis derajat berat

36. Seorang perempuan 27 tahun dibawa ke UGD oleh polisi, ditemukan tidak
sadar di tepi jalan. Pada pemeriksaan didapatkan pernapasan cepat dan
dalam ,serta berbau uremik dengan TD 100/80 mmHg. Kadar ureum
200mg/dL, dan kreatinin 1,7mg/dL. Hb 15g/dL; hematokrit 50%;hasil
urinalisis; berat jenis urin 1.040; eritrosit 0-2/LPB; leukosit 0-1/LPB;
Penyebab yang paling mungkin kondisi tersebut pada kasus ini:

a. Glomerulonefritis akut
b. Nefropati obstruktif
c. Dehidrasi berat
d. Glomerulosklerosis
e. Nefritis lupus
37. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit
buang air besar, Pasien harus mengedan kuat bila buang air besar dan
butuh waktu lebih dari 1 jam. Dalam seminggu hanya bila buang air besar
sebanyak 1-2 kali, nyeri kadang dirasakan saat bila buang air besar, terasa ada
hambatan pada anus, sehingga kadang butuh bantuan jari-jari untuk
mengeluarkan feses. Seluruh keluhan ini baru dirasakan 3 bulan terakhir.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas
20x/menit,denyut nadi: 80x/menit, Patogenesis dari penyakit yang dialami
kasus tersebut adalah
a. Kegagalan relaksasi otot puborektalis
b. Penurunan kadar plasma beta endorfin
c. Peningkatan kekuatan otot polos
d. Peningkatan relaksasi otot puborektalis
e. Penurunan tekanan anus saat mengejan
38. Seorang wanita usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
demam disertai batuk sejak 3 hari yang lalu dan mudah Lelah bila
beraktifitas ringan. Pasien mengaku makan obat anti tiroid sejak usia 20
tahun. Pemerksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut
nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit,suhu 38,8oC,mata
eksophtalmus danstruma difus. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb
10mg/dL, leukosit 2000/uL, hitung jenis basophil 0, eosinofil 0, netrofil 50,
limfosit 49, monosit 19, trombosit 129.000/uL/LED 40mm/jam. Apakah efek
samping obat tersebut pada kasus?
a. Bisitopenia
b. Pansitopenia
c. Anemia mikrositer
d. Granulositosis
e. Agranulositosis

39. Seorang laki-laki usia 74 tahun dibawa kembali ke poliklinik karena terlihat
sangat bingung dan sulit berkonsentrasi sejak 2 hari terakhir, Pasien berobat
rutindi poliklinik penyakit dalam dengan diagnosis terakhir vascular cognitive
impairment (VCI), hernia nucleusa, hipertensi, dan diabetes mellitus. Saat
berobat 5 hari yang lalu pasien mengeluh sulit tidur karena mengeluh nyeri
punggung bawahnya kambuh dan diresepkan obat yang meliputi kombinasi
parasetamol dan kodein, kaptropil, amlodipine, glikuidon, metformin dan
lorazepam. Gejala yang dialami pasien pada 2 hari terakhir mengarah pada
kondisi:
a. Progresi dari gangguan kognitif
b. Gangguan perilaku dan psikolog pada demensia
c. Ansietas
d. Skizofrenia
e. Sindrom delirium akut
40. Seorang laki-laki usia 32 tahun,datang ke IGD RS dengan keluhan gusi
berdarah, badan terasa lemah, nafsu makan menurun. Keluhan demam
ada tidak begitu tinggi, keringat berlebihan terutama malam hari dan berat
badan menurun 6 kg dalam 3 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut 96x/menit, regular, isi tegangan cukup,
frekuensi napas 24 x/menit, suhu 38,1oC, berat badan 50kg, konjungtiva
pucat, hepar teraba 2jbac, lien S II dan pada extremitas tampak purpura,
Pemeriksaan laboratorium Hb 6,8g %, leukosit 56.000/mm3, trombosit
32.000/mm3, Gambaran darah tepi dijumpai sel limfoblast 25%. Apakah
diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
a. Limfoblastik leukemia akut
b. Limfositik leukemia akut
c. Myeblastik leukemia akut
d. Mielositik leukemia kronik
e. Limfositik leukemia kronik

41. Seorang pasien berumur 50 tahun datang ke poliklinik sub reumatologi RS


dengan keluhan nyeri dan kaku pada buku jari kedu tangan sejak 3 bulan
terkahir. pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki
riwayat trauma. pasien telah mengalami penyakit autoimun sejak 8 bulan dan
mendapat pengobatan DMARD rutin serta kontrol berobat teratur.pemfis tanda
vital TD 120/80 mmhg, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit dan temp 36,8c.
pemeriksaaan pada manus dextra et sinistra didapatkan deformitas berupa
boutonniere dan swan neck pada digiti II dan III, serta nyeri tekan positif.
pemeriksaan lab didapatkan RF positif, anti CCP 60u/ml, LED 100mm/jam
dan CRP 48mg/L. Apakah diagnosis pada kasus?

a. mixed connective tissue disease


b. multipel sklerosis
c. lupus eritomatosus sistemik
d. arthritis rheumatoid
e. skleroderma sistemik

42. definisi kontak erat covid?

a. orang yang melakukan sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau
konfirmasi positif COV-19
b. orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau
konfirmasi dengan menggunakan APD yang sudah sesuai standar
c. orang yang mengintubasi pasien kasus konfirmasi COV-19 dengan APD sesuai
standar
d. orang yang berada dalam ruangan yang sama, jarak 1 meter selama lebih dari 15
menit, bersama orang yang kontak dengan kasus suspek COV19
e. orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus suspek COV19 yang bertatap
muka dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih
43. Seorang lelaki usia 72 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak yang
memburuk sejak beberapa minggu terkahir. pasien juga mengeluh dada seperti
ditekan benda berat dan hampir pingsan saat naik tanggga rumahnya. pasien sering
sesak dimalam hari dan tidur dengan bantal tinggi. pemeriksaan fisik didapatkan
JVP 5+4cmH2O, rongki basah halus pada basal kedua paru, murmur sistolik
grade 3/6 pada proyeksi katup di sela iga 2 parasternal kanan yang menjalar ke
karotis dan didapat paradoksikal splitting pada bunyi jantung, serta edema pitting
pada kedua pretibial. apa kemungkinan penyebab gagal jantung pada pasien?
a. stenosis aorta
b. stenosis pulmonal
c. ASD
d. regurgitasi aorta
e. regurgitasi pulmonal

Pembahasan:
Penyakit katup jantung ada 4 klo di PPK:
Aorta stenonosis
Aorta regurgitasi
Mitral Stenosis
Mitral regurgitasi
Pada kasus, pasien mengeluh nyeri dada, hampir sincope, dyspnea d’effort, PND,
orthopnea.
Pemfis: pemfisnya khas CHF, ada Murmur sistolik di ics 2 kanan katup
aorta!menjalar ke karotis.

Mitral stenosis:
Anamnesis: Sesak napas yang diperberat aktivitas, paroxysmal nocturnal dyspnea,
orthopnea, fatique.
Pemfis: Opening snap,loud 57 (closing snap), diastolic rumbling murmur dengan
hrpertensi puf monal, a parasternal lift with a loud P2
Mitral Regurgitasi:
Anamnesis: Dyspnea karena latihan, orthopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea.
Pemfis: Holosistolik murmur menjalar ke aksila, S3, pergeseran apex jantung.
Aorta stenosis:
Anamnesis: Angina pektoris, sinkop, gejala gagal jantung kongestif , dyspnea saat
aktivitas, orthopnea, paroxysmal noctu rnal dyspnea. ADA SEMUA
Pemfis: Murmur ejeksi sistolik; medium pitched, baik terdengar pada area aorta
menjalar sampai arteri karotis, carotid upstroke ; volume rendah, keterlambatan
mencapai amplitudo puncak.
Aorta regurgitasi kronik:
Anamnesis: Dyspnea, orthopnea, proxismal nocturnal dyspnea, angina, sinkop.
Pemfis: Diastolic blowing murmurpada batas kiri sternum, sirkulasi hiperdinamik,
perubahan point maximal impulse. Akut: shorf diastolic blowing murmur, soft S1.

Sumber : PPK PDL


JEMBATAN KELEDAI ALA UKMPPD :

Langkah 1: TENTUKAN KATUP APA


aorta: ics ii parasternalis kanan
pulmonal : ics ii parasternalis kiri
trikuspid : ics iv parasternalis kiri
mitral: ics iv-v midlcavicularis kiri

Langkah 2: LIHAT PASANGANNYA


Katup aorta – Katup Pulmonal
Katup trikuspid – katup mitral
Dalam artian: ketika katup aorta membuka, katup pulmonal juga buka. Ketika
katup aorta nutup, pulmonal juga nutup.

Langkah 3: HAPALIN RUMUSNYA xixixi

A. Murmur sistolik : M (mitral) I (Insufisiensi/regurgitasi) S (stenosis) A (aorta)


B. Murmur diastolik: M (mitral) S (stenosis) A (aorta) I (Insufisiensi/regurgitasi)

Masukin ke soal:

murmur sistolik grade 3/6 pada proyeksi katup di sela iga 2 parasternal kanan
yang menjalar ke karotis

sela iga 2 parasternal kanan katup aorta


murmur sistolik grade 3/6 berarti pake rumus yang A, aorta pasangannya
stenosis jadi stenosis aorta.
M (mitral) I (Insufisiensi/regurgitasi) S (stenosis) A (aorta)

Xixixi jembatan keledai sungguh membuat mudah. Tp jgn ditiru


44. seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke igd dengan keluhan demam terus
menerus sejak 3 bulan ini. keluhan disertai batuk, sariawan pada mulut dan
penurunan berat badan. pasien dikethui pemakai narkoba suntik dan seks
bebas. pada pemfis didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi 98x/menit, tempt 37,8C,
RR 28x/menit, vesikuler dan rongki basah kasar di kedua lapangan paru.
pemlab Hb 8,9gr/dl, leukosit 2300/uL, diff count 0/2/78/6/14, LED 28mm/jam.
sputum BTA +/+/++. bagaimana tatalaksana pada kasus?
a. pemberian OAT tetapi ARV bila CD4<200 sel/mm3

b. pemberian OAT dan ARV bersama-sama

c. pemberian OAT tetapi ARV bila CD4<350 sel/mm3

d. dua minggu pemberian OAT dilanjut ARV

e. dua minggu pemberian ARV lalu pemberian OAT


Baca aja di pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana HIV. HIV dengan
koinfeksi TB

45. seorang wanita usia 20 th datang ke IGD dengan keluhan badan lemah, sesak
napas kalau beraktifitas, nyeri sendi disertai sariawan yang hilang tmbul sejak 6
bulan yang lalu. pemfis tanda vital DBN, malar rash, hematom dikedua ekstremitas,
pemlab HB 6gr/dl, leukosit 3000/mm3, trombosit 50.000/uL, ANA positif, tes comb
direk positif, indirek negatif. apa etiologi yang paling mungkin ?
a. infeksi

b. autoimun

c. leukimia akut

d. leukimia kronik

e. trombosis idiopatik

Pembahasan:
Gejala-gejala mengarah ke SLE. Kriteria ACR, SLICC, atau EULAR semua memenuhi.

46. seorang wanita usia 30 tahun, hamil 24-28 minggu, datang ke igs dengan keluhan
sesak napas dan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu. keluhan disertai batuk, sariawan,
diare, dan penurunan bb dalam 3 bulan ini. pasien dikeahui memiliki suami kedua
yang meninggal 3 tahun lalu dengan kelhan serupa. pemfis kesadaran gelisah, TD
90/60mmHg, Nadi 128x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 39C, tampak plak
putih di lidah, rongki basah sedang di kedua lapang paru. pemlab HB 6,3g/dL, ht 32%,
leukosit 1500/uL, LED 50 mm/jam, diffcount 0/1/1/76/8/4. apakah patogenesis yang
mendasari kasus diatas?

a. gangguan fusi fagosom dan lisosom makrofag

b. terbentuk auto-antibodi dalam sirkulasi terhadap gp-41

c. terjadi imunodefisiensi tersier


d. terjadi imunodefisiensi primer

e. terjadi imunodefisiensi sekunder

Pembahasan :
Kalo 3 bulan diare, batuk, sariawan dak sembuh2 pikirkanlah AIDS, daktu TB, daktu
SLE. Nah kasus ini tuh curiga ke arah AIDS ye soalnyo clue nyo dio bawa-bawa
suami, suami yang meninggal jugo dengan keluhan yang sama. Nah ngapo cubo harus
suami? Karena pasti berhubungan seks dio, AIDS kan penularannya salah satunyo
dengan berhubungan seks. Kalo dio ngarah ke tb pasti kalimatnyo bukan “suami
meninggal dengan keluhan serupa” tapi “orang serumah ada keluhan batuk
lama/keluhan serupa” jarang dio ngomong2 masalah meninggal klo tb. Nah kalo ngarah
ke sle jarang dio bawa2 keluarganyo cakitu, apolagi bawa suami.
Clue lain ngarah ke AIDS itu ado tampak plak putih di lidah. Ini curiga leukoplakia.
Dah pertanyaannyo kan patogenesis.
Kalo jawaban yang A itu jujur aku dktauu patogenesis apo tapi dak nyambung deh
kayaknyo dengan AIDS wqwq
Kalo jawaban yang B itu sbnrnyo GP41 ado disebut2 di patogenesis HIV/AIDS tapi
tuh dikatakan cakini:
“Infeksi primer terjadi bila virion HIV dalam darah, semen, atau cairan tubuh
lainnya dari seseorang masuk ke dalam sel orang lain melalui fusi yang diperantarai
oleh reseptor gp120 atau gp41”
Jadi pernyataan B kurang tepat sih kalo disambung-sambungkan ye
Nah tinggallah C,D,E. Jawaban C tuh buang bae, krn dak katek imunodefisiensi
tersier
Tinggallah D dan E. Jawabannyo jelas E, yang sekunder.

47. seorang perempuan usia 59 tahun, menikah, ibu rumah tangga memiliki usaha
salon, datang berobat ke pol dengan keluhan sering merasa lelah disertai rasa tidak
nyaman di bahu leher, kepala tegang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu. Punggung
terasa sakit sekali terutama bila mau tidur, setelah diurut baru terasa enak dan bisa
tidur. saat bangun tidur, masih terasa lelah dan nyeri timbul kembali. kadang-kadang
pasien terbangun dan sulit kembali tidur. pagi dan siang juga merasa letih, apalagi
setelah mengurus rumah tangga. keluhan sering dirasa saat cuaca dingin, tetapi
jarang muncul bila pasien diajak jalan-jalan anaknya. riwayat DM (-), hipertensi
(-). pemfis tidak ada kelainan organik yang bermakna. masalah somatik yang paling
tepat pada pasien adalah
a. servical syndrome
b. fibromyalgia
c. tension headchace
d. myofaial syndrime
e. chronic fatigue syndrome
xixixi semuanya mirip-mirip siihhhh. Aku bingungg sbnrnyaa . Tpi yang paling
mendekati fibromialgia

48. seroang wanita 45 tahun datang ke poli dengan keluhan kesemutan pada kedua
telapak tangan. pasien diketahui menderita kencing manis sejak 3 tahun ini. pemfis
tanda vital dalam batas normal. pemlab kolesterol HDL 48mg/dL, LDL 145mg/dL,
GDS 290mg/dL, HbA1c 8,2%. apa terapi pada kasus ini ?

a. OAD dan insulin


b. menaika dosis OAD
c. kombinasi 2 OAD
d. kombinasi 3 OAD
e. terapi insulin intensif
49. seorang wanita 25 tahun, datang ke poli keluhan badan lemas dan mata kuning sejak
1 bulan ini. BAB dan BAK berdarah tidak ada. pemfis TD 110/80mmHg, nadi
100x/menit, suhu 36,7c, konjungtiva palpebra ucat, sklera ikterik, lien teraba S2.
pemlab HB 7,3 gr/dL, leukosit 9.800/uL, trombosit 300.000/uL, MCV 80fl, MCH
32 pg, retikulosit 2,9%. apa pemeriksaan llanjutan yang perlu dilakukan ?

a. aspirasi sumsum tulang

b. ureum kreatinin

c. direct anti globulin test

d. indirek anti globulin test

e. ALT dan AST

Normokrom normositer cek retikulosit tes comb


Masalahnyo tes comb direct apo indirect??
Kalau dari banyak sumber yg aku baco, yang direct duluann

50. seorang perempuan berusia 46 tahun datang ke IGD, keluhan diare berdarah hilang
timbul selama 1 bulan ini. pemfis vital dbn. konjungtiva pucat dan ada darah segar
pada pemeriksaan rectal touche. pemlab HB 8,7gr/dL, leukosit 8900/uL, trombosit
270.000/uL, dan albumin serum 2,8g/L. apakah pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis pada kasus?

a. feses rutin, CEA, dan kolonoskopi

b. feses rutin, CEA, dan gastrokopi

c. feses rutin, kolonoslopi, USG abdomen

d. feses rutin, CEA, USG abdomen

e. kolonoskopi dan gastroskopi

Feses rutin tu indikasinya kalo ada perdarahan pada saluran cerna


CEA merupakan marker keganasan, salah satu etiologi yang sering
hematoskezia yaitu Ca colorectal
Kolonoskopi pada perdarahan saluran cerna bawah yang ditandai dengan
darah merah segar. Sedangkan gastrokopi untuk perdarahan sal cerna atas
yg ditandai melena

51. ny. I, 46 tahun, datang ke igd karena sesak napas 1 hari, keluhan disertai batuk,
keringat malam hari sejak 1 bulan. pasien tinggal di palembang yang melaporkan
trasnmisi lokal COVID19 setelah di cek RT-PCR, hasilnya swab H1 dan H2 : negatif.
maka Ny. I memenuhi definisi kasus..

a. konfirmasi

b. suspek

c. kontak erat

d. discarded

e. probable

52. Seorang laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu
yang lalu. keluhan disertai batuk berdahak dan demam hilang timbul. pasien mengaku
tidak napsu makan dan ada penurunan BB dalam 3 bulan ini. pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80mmHg, Nadi 100x/menit, RR 32x/menit, redup pada lapang
paru kanan. RO THORAX : nodul pada 1/3 atas paru kanan. apa diagnosis yang palig
mungkin ?

a. tuberkulosis paru
b. tumor paru
c. bronkitis akut

d. pneumonia

e. oedema paru akut


infark miokard akut

53. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke igd dengan keluhan nyeri dada kiri dan
keringat dingin 3 jam yang lalu. keluhan disertai mual dan sesak napas. pasien
diktahui menderita diabetes dan perokok sejak usia 15 tahun. pemfis TD 170/90
mmHg, nadi 110x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, auskultasi rongki halus pada
basal kedua paru. pemeriksaan EKG didapatkan sinus takikardi. pemeriksaan CKMB
dan Troponin meningkat. Apakah etilogi yang paling mungkin ?

a. Infarks miokard akut

b. pleuritis

c. ST elevasi infark miokard harus ada ST ELEVASI di EKG


d. angina stabil
e. angina tidak stabil nyeri dada substernal, biasanya EKG UAP didapatkan sinus
bradikardi

54. seorang perempuan 45 tahun datang ke poli keluhan nyeri perut berulang terutama
pada daerah kiri bawah, kadang disertai mual, muntah, diare. keluhan sudah
berlanggusung lebih dari 7 bulan dan sudah sering mendapat pengobatan tetapi tidak
memberikan hasil yang memuaskan. hasil sonogafi abdomen dan analisis feses dalam
batas normal. pada pem kolonoskopi didapatkan hemoroid interna grade 1. apa
tatalaksan paling efektuf pada kasus?
a. pemberian terapi simptomatik dan psikoterapi

b. pemberian alprazolam bersama diet lambung

c. pemberian setraline bersama omeprazole


d. pemberian tegaserod dan anti diare

e. pemberian aprazolam bersama ranitidine

55. seorang lakilaki usai 40 tahun diantar ke poli dengan keluhan sesak napas. sesak
timbul kadang keluhan disertai batuk berdahak dan demam yang tidak tinggi sejak 6
blan yang lalu. pasien diketahui seorang buruh bangunan. pem sputum menunjukkan
hsil negatif. pem rontgen thoraks menunjukkan gambaran seperti dibawah . apa
diagnosis yang paling mungkin?

a. bronkietaksis
b. asbestosis
c. pneumonia
d. atelektasis paru
e. bronko pneumonia
Jawab:
Faktor risiko yang menyebabkan meningkatnya insiden asbestosis adalah pekerjaan yang berhubungan secara
langsung dengan paparan asbes seperti penambang asbes, penggiling asbes, pekerja konstruksi bangunan, ahli
elektronik, teknisi dan pengawas
bangunan.

Gejala yang umunya timbul yaitu sesak napas yang terjadi saat bekerja dan berkembang secara
progresif akan terjadi pada saat istirahat. Gejala lainnya adalah batuk kering maupun batuk
produktif yang menetap dan nyeri dada yang hilang timbul

56. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke igd dengan keluhan gusi berdarah.
keluhan disertai demam, badan lemah dan bercak merah pada kedua kaki. pemfis TD
120/80mmHg, nadi 92x/menit, suhu 39,5C, konjungtiva anemi, hepar dan limfa tidak
teraba dan ptekiae di kedua kaki. pem lab Hb 4,5gr/dL, leukosit 1200/uL, PLT
20.000/uL, DIFFCOUNT 0/0/3/50/39/8. apakah diagnosis yang paling mungkin ?
a. anemia apalstik

b. anemia makrositer

c. anemia perdarahan

d. anemia hemolitik non-autoimun

e. anemia hemolitik autoimun

57. seorang perempuan 36 tahun datang ke poli dengan membawa hasil lab HBsAg
positif. pasien mendonorkan darah beberapa waktu yang lalu. ia mendapat hasil lab
tersebut dan surat untuk berobat dari PMI. pem penunjang untuk tatalaksana selanjutnya
adalah

a. cholinesterase dan HBV DNA


b. albumin globulin dan kolinesterase
c. AFP, HBsAg, SGOT, SGPT
d. anti HBsAg dan HBV DNA
e. SGOT, SGPT, HBeAG dan HBV DNA
IT- Hepatologi disorder- dr. Syadra Bardiman Rasyad, SpPD-KGEH

58. seorang laki-laki usia 53 tahun datang ke ugd dengan keluhan nyeri dada kiri,
baru pertama dialami 1 hari yang lalu. nyeri terjadi waktu naik tanggga. pasien
dulu mengaku pernah menderita hipertensi, namn tidak mengkonsumsi obat seara
teratur. pemfis didapatkan TD 130/80mmHg, nadi 86x/menit, frekuensi napas
20x/menit, batas jantung kiri 2 jari lateral linea midclavkularis sinistra ICS V.
pemeriksan CKP dan CKMB dalam batas normal. pemeriksaan EKG didapatkan
seperti pad gambar dibawah. Apakah diagnosis pada ksus?

a. angina pectoris tidak stabil


b. angina pectoris stabil
c. angina pritzmetal
d. angina atipikal
e. angina crescend

Angina pektoris stabil memiliki tampilan klinis yang khas yaitu rasa tidak nyaman
(jarang digambarkan sebagai nyeri) yang dalam dan lokasi yang sulit ditunjuk di
daerah dada atau lengan, dipicu oleh aktivitas fisik atau stress emosional dan
membaik dalam 5 - 10 menit dengan istirahat atau pemberian nitrogliserin sublingual.

Pada kasus baru ditemukan poin nyeri dada dan dipengaruhi aktivitas jadi
diklasifikasikan angina atipikal

Sedangkan angina pektoris tidak stabil dldefinisikan sebagai angina pektoris (atau
ekuivalen rasa tidak nyaman di dada tipe iskemik) dengan satu diantara tampilan
klinis:
(1) terjadi saat istirahat (atau aktivitas minimal) dan biasanya berlangsung lebih dari
20 menit (jika tidak ada penggunaan nitrat atau analgetik);
(2) nyeri hebat dan biasanya nyeri nya jelas; atau
(3) biasanya lambat laun bertambah berat (misalnya nyeri yang membangunkan pasien
dari tidur atau yang semakin parah, terus menerus atau lebih sering dari sebelumnya).

Sumber : PPK-angina pektoris stabil dan PAPDI Edisi VI halaman 1449

59. seorang wanita umur 19 tahun dibawa ke ugd dengan keluhan bengkak pada
kelpak mata, bibir, bentol bentol dan kemerahan seluruh badan setelah 1 jam
makan obat ibuprofen dan kotrimoksazol. pasien diketahui berobat ke puskes
karena demam nyeri tenggorokan sejak 2 hari yang lalu. pemfis tanda vital dalam
batas normal, kulit tampak urtikaria. bagaimana penatalaksannan yang tepat?

a. anti inflamasi peroral

b. kortikosteroid IV

c. adrenalin IV

d. adrenalin IM

e. anti histamin peroral

IT- Reaksi Anafilaksis-dr. Yuniza


60.seorang laki-laki 35 tahun datang ke poli dengan keluhan batuk dengan dahak
putih sejak 3 bulan ini. keluhan disertai sesak napas terutama bila aktifitas berat.
pasien diketahui merokok sejak usia 15 tahun. pemfis TD 130/80mmHg, RR
24x/menit, Nadi 80x/menit, pemfis paru didapatkan ekspirasi memanjang.
pemeriksan roto rontgen didapatkan corakan bronkovaskular kasar dan menutup
2/3 lapang paru. apa diagnosis?
a. Bronkopneumonia

b. bronkitis

c. bronkiektasis

d. pneumonia

e. bronkiolitis

Sumber : IT Obstructive airway and pulmonary disease- dr Ahmad Rasyd, SpPD-KP dan
PAPDI Edisi VI halaman 482

61. Seorang laki-laki berusia 90 dibawa ke IGD dengan keluhan tampak megantuk
sejak 1 hari SMRS. Pasien tidak nafsu makan sejak 6 hari yang lalu karena sesak
nafas. Di malam hari pasien kadang meracau dan tampak gelisah, namun
kemudian cenderung diam dan tidur sepanjang pagi hingga sore. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran delirium, turgor suprasternal
menurun, terdapat rhonki basah kasar pada kedua paru. Apakah faktor
predisposisi terjadinya perubahan kesadaran pada pasien ini?

a. Infeksi

b. Usia sangat lanjut

c. Hipoglikemia

d. Infeksi

e. Gangguan elektrolit
62. Seorang wanita berusia 60 tahun diantar ke UGD RS karena ditemukan tidak
sadar1 jam yang lalu. Dalam 3 bulan ini, pasien mengalami keterbatasan aktifitas
karena stroke kedua yang dialaminya. Beberapa jam sebelum ditemukan tidak
sadar, pasien minum obat glibenklamid, amlodipin, valsartan, spironolakton dan
asam salisilat yang didapatnya dalam 1 tahun terakhir ini. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 98 x/menit, frekuensi napas
16 x/menit, Pemeriksaan glukometer didapatkan GDS low. Apakah tatalaksana
pada kasus?
a. Dekstrose 20% 25 cc bolus dan infus NaCl 0.45%

b. Dekstrose 50% 25 cc bolus dan infus Dekstrose 5%

c. Dekstrose 30% 25 cc bolus dan infus NaCl 0.9%

d. Dekstrose 40% 50 cc bolus dan infus Dekstrose 10%

e. Dekstrose 20% 25 cc bolus dan infus Dekstrose 5%

PPK- Hipoglikemia
63. Seorang anak perempuan umur 18 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan
badan lemah, mudah mengantuk sejak 1 hari ini. Keluhan disertai dengan banyak
kencing, selalu merasa haus, dan penurunan berat badan dalam 2 bulan
terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan sensorium somnolen, tekanan darah
100/60 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, suhu 37.8oC, frekuensi napas 20 x/menit.
Pemeriksaan glukometer high, keton urin (++). apakah tatalaksana awal yang
tepat pada kasus?
a. Insulin kerja cepat selanjutnya kerja panjang

b. Infus ringer laktat lalu insulin kerja panjang

c. Infus NaCl, 0.45% selanjutnya insulin kerja cepat

d. Infus NaCl 0.9% selanjutnya insulin kerja cepat

e. Infus dekstrose 5% selanjutnya metformin

PPK- KAD
64. Seorang wanita usia 34 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam terus
menerus sejak 3 bulan ini. Keluhan disertai dengan batuk, sariawan pada
mulut dan penurunan berat badan. Pasien diketahui seorang pekerja seks
komersial, pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, denyut
nadi 98 x/menit, suhu 37.8oC, frekuensi napas 28 x/menit, vesikuler dan rhonki
basah kasar di kedua lapangan paru. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
8.9 mg/dL, hitung jenis 0/2/78/6/14, LED 28 mm/jam. Pemeriksaan sputum BTA
+/+/++.
Apakah diagnosis pada kasus?

a. HIV stadium 5

b. HIV stadium 2

c. HIV stadium 3

d. HIV stadium 4

e. HIV stadium 1
65. Seorang wanita umur 55 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan badan
lemas, tidak nafsu makan, mual dan muntah sejak 2 hari. Pasien diketahui
sering mengonsumsi jamu penghilang rasa nyeri untuk menghilangkan nyeri
sendi lututnya. Sejak seminggu terakhir pasien tidak mengonsumsi lagi jamu itu.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 90
x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, terlihat moon face, tampak striae, GDS
low. Apakah hasil laboratorium yang paling mungkin didapatkan sesuai kasus?

a. Sekresi cortisol meningkat, hipernatremi, hiperglikemi, dan hiperkalemi


b. Sekresi cortisol menurun, hiponatremi, hipoglikemi, dan hipokalemi
c. Sekresi cortisol meningkat, hipernatremi, dan hipokalemi
d. Sekresi cortisol menurun, hiponatremi, hipoglikemi, dan hiperkalemi
e. Sekresi cortisol meningkat, hiponatremi, hipoglikemi, dan hipokalemi

Kortikosteroid (penyebab eksogen) tubuh menganggap sudah tersedia cortisol, maka ACTH
turun sekresi kortisol turun

66. Anjuran yang tepat untuk pencegahan COVID-19 adalah…

a. Menjaga jarak minimal 5 meter dengan orang lain

b. Membersihkan tangan teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air
mengalir selama 20-30 detik
c. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.

d. Memakai masker yang menutupi mulut jika harus keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya
e. Sering-sering mandi dan berganti pakaian

67. Apakah tatalaksana definitif spesifik COVID-19?

a. Azitramisin

b. Oseltamivir

c. Tidak ada

d. Remdesivir

e. Fapivipavir

68. Apakah memenuhi batasan definitif kasus suspek?

a) Orang dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) DAN pada 1 bulam
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan ke negara yang
melaporkan transmisi lokal

b) Orang dengan ISPA berta yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium


RT-PCR positif

c) Orang dengan ISPA berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang


meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium
RT-PCR
d) Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19

e) Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan


Rumah Sakit.

69. Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak
berat sejak 3 hari yang lalu. Pasien biasanya menggunakan obat sesak inhaler
bila sesak muncul. Keluhan disertai dengan demam dan batuk dahak putih
kental. Pasien sudah dilakukan nebulisasi 3x di UGD tersebut namun masih
sesak. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran gelisah, tekanan darah 120/80
mmHg, frekuensi nadi 124 x/menit, frekuensi napas 38 x/menit, suhu 37.8oC,
terdapat retraksi saluran napas dan wheezing seluruh lapangan paru. Apakah
tatalaksana selanjutnya yang tepat pada pasien ini?

a. Diberikan antibiotika intravena

b. Dilakukan inhalasi kortikosteroid

c. Diberikan aminofilin drip

d. Dilakukan inhalasi mukolitik

e. Diberikan adrenalin intravena


70. Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan gusi berdarah
sejak 1 minggu ini. Keluhan disertai demam, badan lemah, dan bercak merah
pada kedua kaki. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 92 x/menit, suhu 39.5oC, konjungtiva anemis, hepar dan limfa tak
teraba, dan ptekia di kedua kaki. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 4.5
g/dL, leukosit 1200 /uL, trombosit 20.000 /uL, hitung jenis 0/0/3/50/39/8.
apakah pemeriksaan penungjang untuk menegakkan diagnosis pada kasus?
a. Fe Serum

b. Aspirasi sumsum tulang

c. Bilirubin

d. Hb elektroforesis

e. Total iron binding capacity


71. Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan gusi berdarah,
badan terasa lemas, nafsu makan menurun. Keluhan demam ada, tidak
begitu tinggi, keringat berlebihan, terutama malam hari dan berat badan
menurun 5 kg dalam 3 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, denyut nadi 96 x/menit reguler, frekuensi napas 24 x/menit, suhu
38.4oC, berat badan 50 kg, konjungiva pucat, hepar teraba 2 jbac, lien S II,
dan pada ekstremitas tampak purpura. Pemeriksaan laboratorium, Hb 6.8
g/dL, leukosit 56.000/mm3, trombosit 32.000/mm3, Gambaran darah tepi
dijumpai sel limfoblast 25%. apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus?
a. Myeloblastik leukemia akut

b. Limfoblastik leukemia akut

c. Mielositik leukemia kronik

d. Limfositik leukemia kronik

e. Limfoblastik leukemia akut

72. Apakah pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis COVID-19…

a. IgG SARS-Cov 2 rapid test

b. RT-PCR SARS Cov-2

c. Rontgen thorax
d. Neutrofil-Lymphogyte Ratio (NLR)

e. IgM SARS-Cov 2 rapid test

73. Kapan seorang passien dinyatakan selesai isolasi?

a) Kasus konfirmasi dengan gejala yang mendapatkan hasil follow up RT- PCR
1 kali negatif dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan

b) Kasus konfirmassi dengan gejala simptomatik ringan yang telah menjalani


isolasi mandiri 10 hari

c) Kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal

d) Kasus konfirmassi asimptomatik, isolasi mandiri 14 hari sejak pengambilan


spesimen diagnosis konfirmasi

e) Kasus konfirmassi derajat berat yang telah menjalani perawatan selama 10 hari
sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan

74. Seorang wanita berusia 66 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai batuk namun sulit mengeluarkan
dahaknya. Keluhan batuk ini sudah dikeluhkan dalam 4 bulan ini. Pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi napas 38 x/menit, denyut
nadi 100 x/menit, pada paru didapatkan ekspirasi memanjang dan wheezing di
lapangan tengah paruh. Pemeriksaan radiologi didapatkan honeycomb
appearance. Apakah diagnosis pada kasus?
a. Bronkhitis
b. Bronkiektasis
c. Bronkopneumonia
d. Pneumonia
e. Empyema

75. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak napas hebat
sejak 1 hari ini. Keluhan disertai dengan batuk dan dahak putih kental.
Riwayat merokok sejak usia 17 tahun. Pasien diketahui pernah mendapatkan
pengobatan tuberkulosis paru 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi napas 38 x/menit, denyut nadi 100
x/menit, pada paru kiri ditemukan gerakan napas tertinggal, suara napas
menghilang, perkusi hipersonor, fremitus raba menurun, deviasi trakea ke
kanan. Apakah diagnosis pada kasus?
a. Atelektasis paru kiri

b. Pneumonia

c. Pneumothorax kiri

d. Efusi pleura kiri

e. Tumor paru kiri


76. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke UGD RS dengan sesak napas. Keluhan
disertai dengan batuk berdahak sejak 1 minggu ini. Pasien diketahui pernah
mendapat obat anti tuberkulosis 6 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 100 x/menit,frekuensi napas
32 x/menit, pernapasan. Pemeriksaan paru didapatkan vesikuler menurun dan
redup seluruh lapangan paru. Pemeriksaan rontgen thorax didapatkan hasil
sebagai berikut

Apakah diagnosis pada kasus?

a. Pneumothoraks kiri

b. Efusi pleura masif

c. Atelektasis paru kanan

d. Tumor paru kanan

e. Pneumonia lobaris
77. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan
lemah, cepat lelah bila melakukan aktifitas, kadang-kadang pusing, mual dan
rasa mau pingsan. Dalam 1 tahun ini pasien mengeluh haid 2x dalam sebulan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi napas
28 x/menit, denyut nadi 112 x/menit regular, conjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik, hepar dan lien tidak teraba. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 9.8 g/dL, leukosit 5600/mm3, trombosit 176.000/mm3, MCV 72 fl, MCH 25
pg.Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?
a. Fe serum

b. Ferritin serum

c. Gastroferitin

d. Ferritin sumsum tulang

e. Transferin

Sesuai alur untuk anemia hipokrom mikrositer yang pertama kali dicek adalah besi serum
78. Kasus COVID-19 pertama kali ditemukan pada…

a. Wuhan Cina, Desember 2019

b. Italia, Desember 2019

c. Korea Selatan, Januari 2020

d. Amerika Serikat, Januari 2020

e. Singapura, Desember 2019

79. Seorang pasien wanita berumur 40 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan
nyeri dan kaku pada buku jari kedua tangan sejak 6 bulan terakhir. Pasien
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki riwayat trauma. Pasien
pernah berobat ke dokter spesialis dan dikatakan rematik tulang, namun keluhan
masih hilang timbul. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80
mmHg, denyut nadi 88 x/menit. Pernapasan 20 x/menit, dan temperatur tubuh
36.6oC. Pemeriksaan pada manus dextra et sinistra didapatkan deformitas berupa
boutonniere dan swan neck pada digiti II dan III nyeri tekan positif.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan RF negatif, anti CCP 50 u/mL, LED 86
mm./jam, dan CRP 30 mg/L. Apakah mekanisme kerja obat pilihan pertama
pada kasus diatas?
a. Inhibitor enzim lisosom

b. Anti IL-6

c. Inhibitor enzim dihidrofolat reduktase

d. JAK inhibitor

e. Calcineurin inhibitor
Pilihan utama DMARDS untuk RA methotrexate, hydroxylchloroquine, leflunomide,
sulfasalazine,adalimumab, etanercept, atau infliximab sesuai bagan kerja nya menghambat
dihydrofolate reductase.

80. Seorang lelaki usia 32 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan perut
semakin membesar disertai nyeri dalam sebulan terakhir. Ia juga merasakan
demam hilang timbul. Pemeriksaan fisik didapatkan fenomena papan catur.
Pemeriksaan USG menunjukkan adanya ascites, hepar normal, dan tidak tampak massa
intra abdomen. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.7 g/dL, leukosit 8400/ul,
trombosit 221.000/ul, LED 110mm/jam, albumin 3.7 g/dL, globulin 3.5 g/dL.
Bagaimanakah hasil analisis cairan asites yang anda harapkan pada kasus?
a. Pemeriksaan adenosine deaminase >4 IU/L

b. Jenis cairan asites transudate

c. Serum asites albumin gradient >1.1

d. Kadar protein pada cairan asites <2.5 g/dL

e. Hitung jenis sel dominan polimorfonuklear.

f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
81. Seorang laki-laki usia 38 tahun di bawake UDG RS dengan keluhan demam
sejak 1 minggu yang lalu. Demam kadang menggigil disertai nyeri yang sangat
di otot betis. Mata psien juga kuning. 1 hari yang lalu pasien tidak buang air
kecil. TD 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, suhu 38, sklera ikterik dan ada injek
sisilier.
Kerusakan ginjal pada kasus disebabkan oleh?

a. Reaksi kompleks imun yang mengendap di membrane basalis


b. Akut tubular nekrosis
c. Leptospira melepaskan toksin yang merusak kapiler
d. Invasi langsung dari leptospira ke nefron
e. Interstisial nefritis dan sel mononuklear

Leptospirosis tipe ikterik ada demam, nyeri, ikterik, bermanifestasi juga ke ginjal
sebabkan AKI Tanda AKI pada kasus tidak kencing sejak 1 hari lalu, mekanisme
sesuai bagan diatas

82. Seorang laki-laki usia 35 tahun tiba- tiba mengalami penurunan kesadaran.
Setelah beberapa menit disuntikan kontras guna pemeriksaan radiologis.
Manakah pernyataan yang menjelaskan patogensis?
a) Terjadi reaksi yang diperantarai igG yang kemduian degranulasi oleh sel mast
b) Terjadi reaksi yang diperantarai igE yang kemduian degranulasi oleh sel
mast
c) Terjadi reaski diperantarai langsung oleh degranulasi sel mast
d) Terjadi reaksi yang diperantaraiigM yang kemduiandigranulasi oleh sel mast

Reaksi IgE reaksi anafilaktik cepat setelah disuntik kontras pada kasus

83. Seoranglaki-lakiusia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan gusi


berdarah, badan terasa lemas, nafsu makan menurun. Demam ada tapi
tidak terlalu tinggi, keringat berlebihan terutama di malam hari. Berat badan
menurun sebanyak 6 kg dalam 3 bulan terakhir. Pemfis TD 120/80, nadi
96x/menit, regular isi dan tegangan cukup. Napass 24x/menit, BB 50 kg,
konjungtiva pucat. Hepar teraba 2jbac, lien teraba SII dan pada ekstremitas
tampak purpura. Lab didapatkan Hb 6,9 gram/dL, leukosit 56.000/mm3,
trombosit 32.000/mm3. Gambaran darah tepi dijumpai limfoblast 25%. Etiologi
yang paling sering?

a) E.Coli
b) Candida Albican
c) EBV
d) Staphylococcus
e) Streptococus albicans

Physical findings in infectious mononucleosis should be viewed in terms of frequency


distribution and time course after clinical presentation.
Early signs include fever, lymphadenopathy, pharyngitis, rash, and/or periorbital edema.
Relative bradycardia has been described in some patients with EBV mononucleosis, but it is
not a constant finding.
Later physical findings include hepatomegaly, palatal petechiae, jaundice, uvular edema,
splenomegaly, and, rarely (1-2%), findings associated with splenic rupture.
Splenic tenderness may be present in patients with splenomegaly. Splenomegaly is a late
finding in EBV infectious mononucleosis. Generalized adenopathy with prominent
splenomegaly should suggest EBV infectious mononucleosis. Splenic enlargement returns to
normal or near normal usually within 3 weeks after the clinical presentation.
The classic presentation of EBV infectious mononucleosis in children and young adults
consists of the triad of fever, pharyngitis, and lymphadenopathy.
Older adults and elderly patients with EBV infectious mononucleosis often have few signs
and symptoms referable to the oropharynx and have little or no adenopathy. Elderly
patients with EBV mononucleosis present clinically as having anicteric viral hepatitis.

84. Seorang perempuan usia 42 tahun dibawa ke UGD RS


karena tidak sadar setelah beberapa menit disutikan kontras untuk
pemeriksaan radiologis BNO IVP. Pasien diketahui sering mengeluhkan nyeri
yang hilang timbul di pinggang kanan sejak 6 bulan ini. Pemeriksaan didapatkan
kesadaran E3M2V3 (8). TD 60 mmHg/palpitasi. Napas 28/menitenit. apakah
tatalaksana yang tepat pada kasus?
a. Dexamethasone inj
b. Infus NaCl 0.9%
c. Dobutamin drip
d. Adrenalin injeksi
e. Ranititin injeksi
Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi
yang berat. Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis
sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu. Akibatnya, muncul gejala
berupa sulit bernapas, bahkan penurunan kesadaran.
Adrenalin (epinefrin) dapat mengembalikan kondisi fisiologik dari gejala darurat
(seperti udem laring, bronkospasme, dan hipotensi) yang disebabkan reaksi
hipersensitif seperti anafilaksis dan angioedema.

85. Seorang laki-lakiusia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk darah
sejak 1 minggu yll. Pasien mengeluhkan bauk tsb sejak 2 bulan ylll disertai sesak
napas, demam dan penurunan napsu makan. Pasien pernah medapatkan obat TB
3 tahun yll dan dinyatakan sembuh. Pemfis didapatkan TTV dbn dan didapatkan
ronki di kedua lapangan paru. BTA (++/++/+).
Pemeriksaan radiologis tampak infiltrate dan kavitas dikedua lapangan paru.
Apa diagnosis yang tepat?
a. Kasus baru TB paru
b. Kasus kambuh TB paru
c. Kasus lalai TB paru
d. Kasus gagal TB paru
e. Kasus default TB paru

86. Seorang laki-laki usia 60 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan sesak saat
menaiki tangga dan segera membaik saat pasien beristirahat. Pasien diketahui
menderita hipertensi namun jarang minum obat karena merasa tidak ada keluhan.
Pemfis TD 160/90, nadi 90, napas 20, batas jantung kiri melebar, asukultasi paru
dbn. Apakah diagnosis pada kasus ?

a) Penyakit jantung hipertensi fungsional NYHA V


b) Penyakit jantung hipertensi fungional NYHA IV
c) Penyakit jantung hipertensi fungsional NYHA II
d) Penyakit jantung hipertensi fungisoal NYHA III
e) Penyakit janutng hipertensi fungsional NYHA I
87. Seorang perempuan usia 80 tahun berobat ke poliklinik oleh anaknya karena
mudah lupa akhir-akhir ini. Menurut anak pasien, ibunya beberapa kali lupa
mengenal kegiatan yang baru saja dikerjakan. Pasien menderita hipertensi sejak 4
tahun terakhir dengan riwayat stroke etahun yang lalu dan pernah dikatakan
glukosa darahnya tinggi saat periksa ke puskesmas tahun lalu. Pasien tidak
pernah berobat namun hanya membatasi konsumsi garam dan gula.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran E4M6V5, tekanan darah 160/90 mmHg,
denyut nadi 89x/menit, frekuensi napas 20x/menit dan kardiomegali.
Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Mini mental state examination
(MMSE) 26/30. Apakahpemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan?
a. Analisis gas darah
b. Serum albumin
c. Fungsi tiroid
d. Serum natrium
e. Kalsium ion
Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit
dan mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air
(sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh,
mengontrol tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan
otot.

88. Seorangg laki-laki usia 56 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak napas.
Sesak tidak dipengaruhi udara dingin, namun pasien merasa lebih baik pada
posisi duduk. Pasien mempunyai Riwayat DM. Pemfis didapatkan napas cept
dan dalam. Pemeriksaan paru dbn. Lab Hb 10,2 g/dl, Ht 31,5%, lekosit 13.000 ,
PLT 445.000, Na 135 mEq/L, kalium 3,61 mEq/L, ureum 120 mg/L, Kreatinin
3,7 mg/dl, AGD: pH 7,24, PCO2 28,3 mmHg, PO2 99,6 mmHg, HCO3 16,4
meQ/L, saturasi O2 99,9%. Patofisiologi gangguan asam basa pada pasienini
a. Gangguan reabsrobi bikarbonat pada tubulus ginjal
b. Retensi CO2 pada paru
c. Peningkatan ekskresi bikarbonat pada tubulus ginjal
d. Produksi asam laktat yang meningkat pada ubuh
e. Ggn eksresi asam pada ginjal

89. Seorang perepmpaan usia 58 tahun datang ke UGD dengan keluhan kelemahan
pada tungkai dan lengan yang dirasakan setelah bangun tidur pagi. Keluhan
disertai jantung berdebar-debar. memiiki Riwayat hipertensi. PEMFIS
didapatkan GCS 15 dan TD 160/90 mmHg. Nadi 120x/menit.Napas 20x/menit.
Suhu 37,4 derajat celcius. Pemeriksaan neuurologis didapatkan hemiparese
kanan. Hasil EKG seperti dibawah ini:

Apakah diagnosis pada kasus?


a. Fibrilasiventrikel
b. Atrial flutter
c. Sinus aritmia
d. Fibrilasi atrial
e. Ventrikel ekstrasistol
Sumber : https://www.aclsmedicaltraining.com/atrial-fibrillation/
90. Tn C. usia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam 40 derajat
celcius. Batuk berdahak ada. Sesak napas ada. Riwayat kontak dengan
pasien konfrimasi covid. Tn C memenuhi kriteria?
a) Discarded
b) Kontak erat
c) Probable
d) Suspek
e) Konfirmasai
Sumber : Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5

91. Seorang pasien usia 35 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan badan lemah
dan cepat Lelah bila melakukan aktivitas fisik. Kadang-kadang merasa pusing ,
mual, dan rasa ingin pingsan. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80mmHg ,
napas 28x.menit, nadi 112x/menit, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
hepar dan lien tidak teraba. pemeriksaan lab didapatkan HB 9,8 g/dL, lekosit
5600/mm3, trombosit 176.000/mm3, MCV 72fL, MCH 25 pg,MCHC 25 pg.
Apakah tatalaksana pada kasus?

a) Sulfas ferosus 3x200 mg dan vitamin C


b) Sufaferosus 3x200mg dan EPO
c) EPO dan transfusi PRC
d) Sulfas ferosus 3x200 mg dan Vitamin B kompleks
e) Sulfas ferosus 3x200 mg dan vitamin E
Anemia hipokrom mikrositer, kemungkinan ADB
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI 2014

92. apakah komponen materi genetic dari virus SARS COV-2?


a) DNA strain tunggal
b) DNA strain ganda
c) DNA strain berpilin
d) RNA strain ganda
e) RNA strain tunggal
Jawab :
Sumber : Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5

93. Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 16- 20 minggu
datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar-debar dan banyak keringat.
Pemfis didapatkan TD 120/80, napas 20x.mennit, suhu 37,2, nadi 102x/menit,
eksoftalmus dan teraba struma difusa. Diagnosis ?
a) Tirotoksikosis factitial
b) Plummers disease
c) Grave disease
d) Hashimoto tiroiditis
e) Prepartum tiroiditis.
Sumber : UNHAS

94. Seorang laki-laki usia 59 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit
menelan makanan padat dan muntah makanan padat. Muntah dirasakan
setiap makan sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai dengan
penurunan berat badan. Pefis TTV dbn.
Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan?
a) MRI Abdomen
b) USG abdomen
c) CT scan abdomen
d) Foto polos abdomen
e) Esofagogastroduodenoskopi

95. Seorang perempuan usia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering
lupasejak 2 bulan terakhir.Pasien menderita hipertensi yang tidak tekontrol sejak
15 tahun. Menurut anak pasien, 2 bulan yang lalu pasien tiba-tiba bicara menjadi
cadel dan terdapat kelemahan pada sisi tubuh sebelah kanan. saat itu, pasien tidak
brobat namun keluhan cadel dan kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
berangsung membaik seperti sedia kala. Pasien biasanya membantu anaknya
menjual makanan di warung, namun saat ini ia mulai kesulitan, misalnya untuk
Menyusun menu. Setelah dilakukan pemeriksaan MMSE didapatkan hasilnya
24/30, skor basic ADL Barthel 20/20. Pendidikan terakhir pasien adalah SMP.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini ?

a. Dimensia Alzheimer
b. Mild Cognitive impairement
c. Vaskular cognitive impairement
d. Huntington disease dementia
e. Temporoparietal dementia
96. Seorang laki-laki berusia 19 tahun dibawa ke unit gawat darurat dengan keluhan
demam sejak 1 minggu, disertai 3 kali mencret sejak malam sampai pagi sebelum
ke rumah sakit. Keluarga juga melaporkan bahwa pasien kejang ketika di rumah.
Pasien dilaporkan baru pulang kerja lapangan ke daerah Ujung Kulon. Pada
pemeriksaan jasmani didapatkan pasien tampak sakit berat, kesadaran somnolen,
tekanan darah 90/40 mmHg, suhu 39oC, frekuensi nadi 132 x/menit, kaku
kuduk tidak ada, konjungtiva anemis, jantung dan paru dalam batas normal,
terdapat hepatomegaly dan splenomegaly. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb
8,7 g/dL, leukosit 7.600/mm3, trombosit 52.000/mm3. Pemeriksaan penunjang
yang Saudara anjurkan untuk menegakkan diagnosis pasti pada kasus tersebut:
a. Kultur gall
b. Rapid test malaria
c. Serologi leptospira
d. Dengue blot
e. Elisa HIV

97. Seorang wanita 34 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rasa nyeri
dibagian leher disertai meriang dan demam lebih kurang 7 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh berdebar-debar TD pada pemeriksaan fisik TD 120/80
mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, teraba massa di bagian depan leher dan
palpasi ikut bergerak saat menelan, difus keras permukaan berbenjol
disertai nyeri saat ditekan, terdapat tremor halus pada kedua telapak
tangan dan refleks fisiologis bisep meningkat. Pada pemeriksaan laboratorium
Hb 12,9 mg/dL, leukosit 8900/mm3, trombosit 190.000, ft4 4,4 pmol/L,
dengan TSHs 0,01 pIU/mL. Sebutkan diagnosis yang paling mungkin pada
pasien ini

a) Struma difus toksik


b) Struma difus dengan nodul toksik
c) Struma nodosa tokik
d) Kista tiroid terinfeksi
e) Tiroiditis akut

98. Seorang wanita umur 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sakit
kepala. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, tampak
kemerahan pada kedua telapak tangan. Pada laboratorium didapatkan Hb
19,3 g%, hematocrit 57%, leukosit 10.000/uL, LED 40 mm/jam. Apakah
diagnosis yang mungkin pada kasus ini?
a. Polisitemia.
b. CML
c. Myelofibrosis
d. Myelodysplasia syndrome
e. Trombosistosis essensial
99. Seorang laki-laki usia 52 tahun , sudah dua hari dirawat akibat muntah darah. 1
tahun yang lalu, pasien juga pernah dirawat karena muntah darah. Ketika itu,
dilakukan esofagogastroduoskopi (EGD) serta ligase varises. Karena merasa
perbaikan, pasien tidak pernah kontrol ulang. Sejak masuk rumah sakit sehari yang
lalu, pasien sudah mendapat terapi omeprazole 2 x 40mg, vitamin K 3x1 ampul,
sukralfat 3x15 cc, laktulosa 2x15 cc dan cefotaxim 3x1 gram. Walaupun
demikian, pasien masih terus merasakan keluhannya.tatalaksana non-invasif
yang dapat direkomendasikan untuk mengatasi perdarahan yang tidak kunjung
berhenti pada kasus ini adalah?
a) Memberikan asam traneksamat 3x1ampul
b) Meningkatkan dosis omeprazole menjadi 3x40mg
c) Memberikan somatostatin IV
d) Melakukan bilas lambung dengan adrenalin
e) Melakukan bilas lambung dengan air dingin
100. Seorang perempuan berusia 25 tahun hamil 6 bulan, dikonsulkan oleh sejawat
obstetric dan ginekologi dengan keterangan hasil urinalisis: nitrit (+), leukosit
20- 30/LBP, Hb 11,5 g/dL, leukosit 9000/uL. Belum didapatkan hasil kultur urin.
Pada pemeriksaan fisik vital dan abdomen dalam batas normal. Tatalaksana yang
paling tepat pada kasus di atas adalah
a. Diberikan antibiotika siprofloksasin
b. Diberikan antibiotika sefalosporin
c. Diberikan antibiotik trimethoprim sulfametoksazol
d. Tidak diberikan antibiotika, pasien dianjurkan mengkonsumsi air minum yang cukup
e. Diberikan antibiotik streptomycin

Penggunaan kotrimoksazol pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori D


oleh FDA dan C oleh TGA. Pada ibu menyusui, kotrimoksazol diekskresikan
melalui ASI sehingga penggunaannya dikontraindikasikan.

Anda mungkin juga menyukai