TUGAS EPIDEMIOLOGI
Oleh:
Frilla Adhany Marsya, S. Ked 04054822022104
Wiena Nadella Praja, S. Ked 04054822022110
Pembimbing:
dr. Achmad Ridwan MO, M.Sc
2
3
Pada kasus COVID-19 fase ini dapat terjadi apabila inflamasi terjadi
semakin tak terkontrol, terjadi cytokin storm yang mengakibatkan ARDS,
sepsis, miokarditis dan komplikasi kegagalan multiorgan hingga berakhir
pada kematian.Respons imun yang berlebihan juga dapat menyebabkan
kerusakan paru dan fibrosis sehingga terjadi disabilitas fungsional.6
d. Cara Transmisi
SARS-CoV-2 ditransmisikan melalui percikan droplet dari saluran
pernapasan yang keluar saat penderita COVID-19 batuk, bersin atau
berbicara. Selain itu, virus ini dapat bertahan pada benda dalam jangka waktu
yang bervariasi.1
e. Pintu Masuk
5
Dapat melalui mukosa mulut, hidung, mata baik kontak langsung maupun
percikan.3
f. Kerentanan Host
Kelompok dengan imunitas yang rendah
Kelompok pasien dengan riwayat memiliki penyakit tidak menular (PTM)
Kelompok lanjut usia
g. Patogenesis
b. Host
Host utama dari virus Corona ini pada awalnya disinyalir dari kelelawar
oleh para ahli, tetapi sejak 2019 kemarin di Wuhan terjadi penularan ke manusia
yang menyebabkan Pandemi di seluruh dunia. Berbagai faktor risiko yang dapat
dari infeksi SARS-CoV-2 adalah memiliki penyakit komorbid hipertensi dan
diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif. Distribusi jenis kelamin
yang lebih banyak pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif
yang lebih tinggi. Pada perokok, hipertensi, dan diabetes melitus, diduga ada
peningkatan ekspresi reseptor ACE2.11
Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu rumah
dengan pasien COVID-19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam
satu lingkungan namun tidak kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap sebagai
risiko rendah. Tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi
tertular. Di Italia, sekitar 9% kasus COVID-19 adalah tenaga medis. Di China, lebih
dari 3.300 tenaga medis juga terinfeksi, dengan mortalitas sebesar 0,6%.11
c. Lingkungan
Lingkungan fisik
Coronavirus dapat bertahan selama berjam-jam atau berhari-hari sesuai
dengan karakteristik fisik permukaan: permukaan plastik 6,8 jam (waktu
paruh = 15,9 jam), tembaga (3,4 jam), karton (8,45 jam) dan baja tahan
karat 5,6 jam ( waktu paruh = 13.1 jam) dan lebih pendek dalam bentuk
aerosol 1.1–1.2 jam (2.7 jam). Virus COVID-19 tidak tahan terhadap suhu
di atas 26 ° C, tetapi dapat bertahan sekitar 5–10 menit pada kulit, 6- 12
jam pada bahan plastik, 12 jam pada logam. Demikian juga, jalur fekal-
oral.4.5
Biologi
Sanitasi lingkungan buruk dan kepadatan penduduk.4
9
Sosial Ekonomi:
Kelompok dengan status social ekonomi yang lebih rendah telah
diindikasikan dapat lebih berisiko dari penyebaran COVID-19,
berdasarkan analisis di New York yang menunjukkan bahwa lingkungan
yang miskin sangat terpengaruh.6
Rutin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sesuai dengan 6
langkah cuci tangan minimal 20 detik.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.
Menggunakan masker saat batuk dan bersin, bila tidak ada masker,
tutup hidung dan mulut menggunakan lengan bagian dalam, tisu, atau
saputangan.
10
Bila merasa sakit atau tidak enak badan sebaiknya berdiam di rumah.
Jika mengalami demam, batuk, dan sesak, segera datang ke fasilitas
kesehatan. Hal ini diperlukan untuk mencegah penyebaran virus.
Menjaga jarak satu sama lain minimal 1 meter (Physical and social
distancing).
Bila tinggal di daerah zona merah, hindari bepergian agar virus tidak
menyebar ketempat baru. Anda bisa terinfeksi dan menjadi carrier atau
pembawa virus dan menyebarkannya ke orang lain.
Melakukan karantina jika terdapat riwayat bepergian ke daerah
terjangkit dalam waktu 14 hari terakhir, , terlebih bila terdapat sakit
kepala atau demam hingga benar-benar pulih.
Jangan berjabat tangan, hindari interaksi fisik.
100
90
Target
80 85 %
70
60
50 Desa A
Desa B
40
30
20
10
0
Minggu ke-21
Minggu ke-22
12
100
90
Target 85
80
%
70
60
50 Desa A
Desa B
40
30
20
10
0
Minggu ke-22
Minggu ke-23
100
90
Target85
80
%
70
60
50 Desa A
Desa B
40
30
20
10
0
Minggu ke-23
Minggu ke-24
13
100
90 Target85
80 %
70
60
50 Desa A
Desa B
40
30
20
10
0
Minggu ke-24
Minggu ke-25
100
90
Target 85
80
%
70
60
50 Desa A
Desa B
40
30
20
10
0
Minggu ke-25
Minggu ke-26
100
90 Target85
80 %
70
60
50 Desa A
Desa B
40
30
20
10
0
Minggu ke-26
Minggu ke-27
14
100
90 Target 85
80 %
70
60
50 Desa A
Desa B
40
30
20
10
0
Minggu ke-27
Desa A Desa B
Interpretasi:
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa di Desa A Angka Bebas Jentik
(ABJ) telah memenuhi target yaitu 85% dimulai dari minggu ke-22 dan
mengalami kenaikan signifikan dari minggu ke-21 hingga minggu ke-22 di
minggu ke-22, dan trend/kecenderungan grafik meningkat tiap minggu dari
minggu ke-22.
15
Sementara pada desa B, sistem kewaspadaan dini kondisi rentan KLB penyakit
DBD (ABJ) terlihat persentase tingkat ABJ masih sangat rendah dan tidak
mengalami kenaikan yang signifikan dari minggu ke-21 hingga minggu ke-23.
Di minggu ke-24, persentase ABJ sudah mengalami kenaikan sebesar 10% namun
masih belum memenuhi target. Peningkatan drastis persentase ABJ di desa B
mulai terlihat saat minggu ke-26 dimana persentase ABJ menjadi 90% (naik
sebesar 17%) dan minggu selanjutnya naik 1% menjadi 91%. Grafik tersebut
menunjukkan intervensi sistem kewaspadaan dini (pencarian dan pemberantasan
jentik nyamuk) mulai dilakukan secara efektif di minggu ke-24, dilihat dari
tingkat ABJ yang meningkat sehingga perlu dilakukan upaya diluar rutin dan
pengawasan yang ketat, dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada di
Puskesmas hingga memenuhi target setiap minggunya.
Bagian I
Pertanyaan 1. Informasi apa anda butuhkan untuk memutuskan apakah ini sebuah
epidemik?
16
--------------------------------------------------------------------------------------------
Total dari 66 kasus yang sakit tadi diidentifikasi, 2 telah sakit di Kuwait sebelum
dimulai perjalanan haji dan 64 telah mengalami sakit sejak sore 31 Oktober.
Ya, kasus ini merupakan sebuah epidemik/wabah. Hal ini dilihat dari
kemunculan kasus yang melebihi dari perkiraan di suatu tempat dan waktu pada
populasi yang diteliti. Pada kasus ini didapatkan dari 112 anggota tanpa tanda dan
gejala gastroenteritis (GE) di rombongan didapatkan 64 (58%) anggota yang
menunjukkan tanda dan gejala GE ketika perjalanan ini berlangsung sehingga dapat
dinyatakan kejadian kasus melebihi dari yang diharapkan waktu dan daerah pada
populasi yang diteliti. Pada epidemi menggunakan skala yang lebih besar dan
17
Deskripsi klinis
- Definisi kasus
Gastroenteritis adalah radang selaput lendir saluran pencernaan yang ditandai
dengan diare, mual, atau muntah. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi
pangan yang tidak higienis.
- Waktu kejadian
18
31 Oktober 1979.
- Tempat/orang
Tempat kejadian: Arafah.
Orang: 66 dari 112 anggota.
Pertanyaan 4. Buat daftar kategri penyakit secara garis besar yang harus
dipertimbangkan sebagai diagnosa banding dari outbreak penyakit gastrointestinal.
(Ingat agent penyakit).
- Diagnosis banding
1. Gastroenteritis akut e.c infeksi bakteri
2. Gastroenteritis akut e.c infeksi parasit
3. Keracunan makanan yang terkontaminasi logam berat (arsenic, timbal,
cadmium, dan merkuri)
4. Demam tifoid
- Menurut agent penyakit
Berdasarkan penyebab penyakit bisa dibedakan menjadi penyebab bakteri,
parasit, virus.
a. Virus:
Rotavirus
Diare akibat rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi. Pada anak-
anak sering tidak terdapat gejala dan umur 3 – 5 tahun adalah umur
tersering dari infeksi virus ini.
Human Caliciviruses (HuCVs)
Termasuk famili Calciviridae, dua bentuk umumnya yaitu Norwalk-
like viruses (NLVs) dan Sapporo-like viruses (SLVs) yang sekarang
disebut Norovirus dan sapovirus. Norovirus merupakan penyebab
tersering gastroenteritis pada orang dewasa dan sering menimbulkan
wabah dan menginfeksi semua umur.
Adenovirus
19
Pertanyaan 5. Apa informasi klinis dan epidemiologi yang dapat menolong menentukan
etiologi agent penyakit?
Bagian II
Pertanyaan 7. Hitung attack rate yang makan dan yang tidak makan. Apa yang anda
simpulkan?
Pada kasus ini terdapat 112 anggota mission, 15 orang tidak makan siang, 2 orang telah
sakit sebelum keberangkatan sehingga 112-15-2 = 95 orang yang berisiko sakit, 64 orang
sakit di antara yang makan siang, dan 0 orang sakit di antara yang tidak makan siang.
22
64
Attack rate (anggota misi yang makan) : X 100% = 67,36%
95
0
Attack rate (anggota misi yang tidak makan) : X100% = 0%
15
Tabel 1 informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota yang sakit
sebelum 31 Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak makan tidak termasuk
dalam tabel tersebut.
Tabel 1. Selected characteristics of Kuwait medical mission members who ate lunch at
Arafat, Saudi Arabia, October 31, 1979
67 40 M Nov.1 2a.m x x D
72 58 M Nov.1 3a.m x x x D C
73 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
60 31 M Nov.1 3a.m x x x D C
61 38 M Nov.1 3a.m x x x D BS
51 32 M Nov.1 3a.m x x x D C V
52 37 M Nov.1 3a.m x x D
58 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
22 35 M Nov.1 3a.m x x x D C
25 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
32 50 M Nov.1 3a.m x x x D C
38 26 M Nov.1 3a.m x x x D C
79 29 M Nov.1 3a.m x x x D C
80 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
37 30 M Nov.1 4a.m x x x D
65 34 M Nov.1 4a.m x x D
66 45 M Nov.1 4a.m x x D C BS
87 41 M Nov.1 4a.m x x x D C
89 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
90 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
91 38 M Nov.1 4a.m x x x D C
92 37 M Nov.1 4a.m x x x D C
70 31 M Nov.1 5a.m x x x D C
2 34 M Nov.1 5a.m x x x D C
21 38 M Nov.1 5a.m x x x D C
40 38 M Nov.1 5a.m x x x D
78 27 M Nov.1 5a.m x x x D C
82 39 M Nov.1 5a.m x x x D C
83 40 M Nov.1 5a.m x x x D C
84 34 M Nov.1 5a.m x x D C
8 35 F Well x X
9 27 F Well x x X
10 40 F Well x x X
11 40 F Well x x X
13 50 M Well x x X
19 38 M Well x x X
20 38 M Well x x X
23 29 M Well x x X
24 27 M Well x x X
26 47 M Well x x X
36 60 M Well x
39 27 M Well x x X
41 30 M Well x x X
42 38 M Well x x X
44 50 M Well x x X
45 27 M Well x x X
46 31 M Well x x X
47 46 M Well x x X
48 38 M Well x x
49 36 M Well x X
53 36 M Well x x X
54 27 M Well x x X
55 40 M Well x x X
56 30 M Well x x X
57 25 M Well x x X
62 50 M Well x
63 44 M Well x
64 47 M Well x X
68 31 M Well x x x
TS* Tomato Souce, D=Diarrhea; C=Cramps ; BS=Blood in stool ; N=Nausea;
V=Vomiting F=Fever.
Pertanyaan 8. Dengan menggunakan priode waktu yang tepat, gambar sebuah kurva
epidemiologik.
25
Pertanyaan 9. Adakah kasus yang waktu timbulnya sakit tampak tidak konsistent?
Jelaskan?
77 28 M Oct,31 5 p.m X X D C
95 40 M Nov.1 11pm X x X D C
kali pada tanggal 31 Oktober 1979 pukul 05.00 pm yaitu sebanyak 2 kasus. Puncak
kasus terjadi pada tanggal yang sama pukul 03.00 am yaitu sebanyak 13 kasus.
Sedangkan kasus terakhir pada tanggal 1 November 1979 pukul 11.00 pm sebanyak
satu kasus. Pada kasus terakhir masa inkubasinya panjang yaitu 33 jam (dari
tanggal 31 Oktober 1979 jam 02.00 pm sampai 01 November 1979 11.00 pm)
dengan terdapat periode kasus yang hilang. Satu kasus ini wajib dicurigai apakah
berhubungan dengan kasus yang pertama muncul atau merupakan awal kasus baru
akibat sumber penularan yang lain contohnya seperti penularan dari orang ke orang.
Penderita yang makan 100% sakit dan tidak makan 100% tidak sakit, tetapi hal ini
terjadi tidak demikian, dikarenakan banyaknya makanan yang dikonsumsi dan tidak
semua ketiga jenis makanan meyebabkan sakit, ada yang mengonsumsi 1 makanan
lalu sakit, ada yang mengonsumsi 2 makanan juga sakit, begitu sebaliknya. Hal
tersebut bisa terjadi akibat imunitas seseorang individu, porsi makanan yang
dimakan tidak sama, distribusi organisme atau toksin pada makanan tidak sama,
sehingga kemungkinan ikutnya penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan
penyakit yang diselidiki. Selain itu, kesalahan dapat juga terjadi pada pembuatan
kurva epidemik (Penetapan interval waktu). Pemilihan interval waktu yang terlalu
panjang akan menyembunyikan perbedaan kecil pada distribusi, sedangkan
pemilihan interval yang terlalu pendek akan menimbulkan puncak palsu. Hal ini
berhubungan juga dengan masa inkubasi yang bisa mengarah pada diagnosis
etiologi (mencari agen penyebab dari outbreak ini).
Masa Inkubasi
14
13
12
10
Jumlah Kasus
8 8 8
6
5
4 4 4 4
3 3
22 2 2 2
1 1 1 1
0
3 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 23 24 27 33
Periode Inkubasi (Jam)
Masa Inkubasi
Pertanyaan 11. Tentukan atau hitung minimum, maksimum, mean, median, mode, range
, standar deviasi priode inkubasi.
15 24 2 38 200
16 27 1 27 169
17 33 1 33 361
64 900 1562
x
f ( x) 14,0625
Mean, f
13 14
13,5
Median, 2
Modus 13
Range, (maksimum-minimum) 33 jam- 3 jam = 30 jam
Standar Deviasi
24,793 = 4,979
SD s 2
Varians
1562
f xi x 2
63 = 24,793
s2
n 1
Pertanyaan 12a. Hitung frekuensi masing-masing gejala klinis dari semua kasus.
Total jumlah anggota misi ada 64 orang makan siang dengan sakit
Pada kasus ini didapatkan rata-rata masa inkubasi terjadi selama 14 jam dengan
standar deviasi 4,9 jam. Dari tabel dapat dilihat bahwa penyakit gastrointestinal yang
terjadi pada masa inkubasi tersebut adalah gastroenteritis akibat Salmonella, Shigella,
Staphylococcal Food Poisoning, dan keracunan makanan clostridium.
Food specific attack rate (item 7 Form investigasi outbreak karena makanan)
Food item Jumlah orang yang makan Jumlah orang yang tidak makan spesifik
disajikan spesifik food food
Nasi
Daging
Saus Tomat
Pertanyaan 13b. Adakah perhitungan disini menolong anda untuk menentukan makanan
yang mana yang telah disajikan pada makan siang tsb. yang bertanggung jawab terjadinya
outbreak?
Ya, perhitungan RR didapatkan sebesar 5 (RR>1) pada konsumsi daging. Yang artinya
orang yang mengkonsumsi daging 5x lebih berisiko mengalami gastroenteritis.
Pertanyaan 14. Buat rencana penyelidikan lebih lanjut yang mana harus dilakukan. Buat
daftar satu atau beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kontaminasi makanan.
Jawab:
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian III
35
Makan siang yang tadi disajikan di Arafah pada pukul 2.00 p.m. pada 31 Oktober.
Disiapkan pada pukul 10.00 p.m. malam sebelum ke Mina. Makanan itu terdiri dari nasi
dimasak, sebongkah daging domba yang digoreng dengan minyak, dan saus tomato yang
telah disipkan dari tomato segar yang diiris. Nasi yang telah dimasak tadi ditempatkan
didalam dua pot besar dan daging dibagi diletakkan di atas pot. Saus tomato disimpan
dalam pot ketiga.
Pot dilapisi dengan tutup logam dan ditempatkan didalam tempat terbuka dinatara
beberapa batu dekat dapur sepanjang malam. Mereka beranggapan tidak ada yang akan
menjamah selama waktu itu. Pagi-gai tanggal 31 Oktober, pot-pot diantar oleh truk ke
Mina ke Arafah dimana makanan itu berada dalam truk sampai jam 2.00 p.m. tempratur
di Arafah pada waktu siang hari itu 35 derajat C. Makanan tidak didinginkan dari
perrsiapan sampai waktu dikonsumsi.
Juru masak dan orang lain yang menolong mempersiapkan makan tadi secara
intensif diinterviu berkaita dengan setiap kesakitan tadi sebelum atau pada waktu
persiapan. Semua orang yang diinterviu menyangkal ada yang sakit dan telah mengetahui
tidak ada yang sakit diantara semua anggota yang menuyiapkan makanan. Tidak ada
spesimen diperoleh dari juru masak untuk pemeriksaan laboratorium.
Berikut adalah kutipan/transkrip dalam disket dari laporan yang disiapkan oleh
epidemiologist yang menyelidiki outbreak.
- Pengendalian awal pada agent, sumber atau reservoir dalam rangka diagnosis
dini dan pencegahan awal.
Pertanyaan 16. Adakah penting untuk menyusun/menarik pelajaran dari outbreak ini?
Sebutkan alasan mengapa penting
7. Pandemi Covid-19
a. Tabel Kasus
Terlampir di file excel
b. Suspek
1. Suspek Perhari
Tanggal
Tanggal
2. Kumulatif Suspek
39
Tanggal
Tanggal
c. Konfirmasi
1. Kasus per Hari
40
Tanggal
Tanggal
Tanggal
Tanggal
Dari kurva diatas, kasus kumulatif terus bertambah, dengan tren yang menanjak
d. Kontak Erat
1. Kontak Erat Perhari
42
Tanggal
Tanggal
Tanggal
Tanggal
Jumlah kematian : 10
10
= x 100%
193
=5,18%
418
: = 0,00215 per penduduk/2,15 per 1000
194405
penduduk
g. Incidence Kumulatif (Attact Rate)
45
Incidence Rate =
193
= x 100.000
194405
46
47