No. 51-100
NO
51
SOAL
Seorang perempuan usia 25 tahun diantar ke UGD oleh keluarga nya karena sesak sejak 1 jam yang lalu.
Pasien memiliki riwayat sesak sebelumnya dan sering kambuh-kambuhan. Dalam 1 minggu sudah kambuh 2-3
kali. Riwayat keluarga ibu menderita hal yang sama. Pada pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, TD
120/70 , Nadi 80x/m, RR 40 x/m, suhu 37 C, terdengar wheezing +/+, ronkhi -/-. Tatalaksana farmakoterapi
awal yang tepat adalah?
a. Budesonide
b. Procaterol
c. Formoterol
d. Oksigen
e. Terbutalin
Jawaban:
E
A
Keywords
• Pasien sesak nafas 1 jam lalu
• Riwayat atopik (+) pada pasien maupun keluarga
• Pemeriksaan fisik RR meningkat (40x/m), wheezing +/+
52
SOAL
Seorang laki-laki datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas sejak 1 bulan yang lalu yang teras makin
memberat. Sesak bertambah jika pasien tidur miring kekanan. Riwayat sakit TB 4 tahun lalu dan telah
mengkonsumsi OAT. Pemeriksaan fisik TD 110/80 mmHg, Nadi 80x/m, RR 28x/m, Suhu 37 C. Pemeriksaan
paru tampak gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi redup di paru kiri bawah, auskultasi suara nafas
menurun pada paru kiri bawah. Hasil fotothoraks sudut kostofrenikus kiri tumpul, trakea terdorong ke sisi
kanani. Apa diagnosis yang tepat?
A. Efusi pleura kiri
B. TB millier
C. Atelektasis kiri
D. Pneumonia lobaris
E. Tumor paru
Jawaban:
A
A
Keywords
• Pasien sesak nafas sejak 1 bulan, riwayat sakit TB 4 tahun lalu
• Sesak bertambah jika miring kekanan
• Pemeriksaan paru tampak gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi
redup di paru kiri bawah, auskultasi suara nafas menurun pada paru kiri
bawah.
• Hasil fotothoraks sudut kostofrenikus kiri tumpul, trakea
terdorong ke sisi kanan
53
SOAL
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke UGD karena sesak nafas disertai nyeri dada seperti di tusuk pisau
mendadak sekitar 30 menit yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri pada kaki kanan disertai bengkak. Pada
pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg Nadi 82x/m, RR 26 x/m, suhu 37 C. homan sign +. Pada EKG tampak
gambaran SI QIII TIII. Apa diagnosis yang paling tepat?
A. Perikarditis
B. Edema paru
C. ACS
D. Gagal jantung kiri
E. Emboli paru
Jawaban:
E
A
Keywords
• Pasien keluhan sesak disertai nyeri dada seperti tertusuk pisau
mendadak
• Keluhan disertai kaki terasa bengkak dan nyeri
• Pemeriksaan fisik homan sign +
• EKG gambaran SI QIII TIII
Apa diagnosis yang paling tepat?
EMBOLI
PARU
• Definisi: sumbatan pada
pembuluh darah pulmonalis
• Penyebab tersering adalah DVT
• Akibat trombus DVT lepas
menyumbatpembuluh
dan darah di
paru
• Gejala klinis
- Sesak nafas mendadak
- Nyeri dada seperti di tusuk
- Batuk berdarah
- sianosis
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• EKG
S yang dlm di lead 1
Q yang dalam di lead III
T inversi di lead III
• Fotothoraks
Hamptons hump sign (gambaran
radiopaqq bentuk segitiga)
• D-dimer= meningkat
Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory Medicine 6th Edition. Elsevier.
United States.
Jawaban lainnya…
A. Perikarditis→ ada pericardial friction rub, ekg st elevasi
semua lead
B. Edema paru → sesak nafas di sertai gejala gagal jantung ,
fotothoraks butterfly appearance
C. ACS → nyeri dada tipikal
D. Gagal jantung kiri → sesak disertai ekg gambaran LVH
atau LAA
NO
54
SOAL
Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke klinik dengan keluhan batuk berdarah sejak 3 bulan lalu. Pasien
juga mengeluh BB semakin menurun dan nafsu makan berkurang. Riwayat operasi pengangkatan payudara 10
tahun lalu. Sputum BTA (-). Pemeriksaan radiologi tampak gambaran nodul berbentuk coin lession pada basis
paru. Apa diagnosis yang paling tepat?
A. TB paru primer
B. Metastase paru
C. Pneumonia
D. TB millier
E. Bronkiektasis
Jawaban:
B
A
Keywords
• Pasien perempuan usia 60 tahun keluhan batuk berdarah sejka 3
bulan disertai BB dan nafsu makan menurun
• Riwayat operasi pengangkatan payudara 10 tahun lalu
• Sputum BTA (-/-)
• Radiologi tampak nodul berbentuk coin lession di basis paru
Apa diagnosis yang paling tepat?
METASTASE PADA
PARU
Definisi
Kanker di tempat lain yang menyebar ke paru
Penyebaran:
• Secara hematogen
• Secara limfatik
Gejala klinis
• Batuk darah
• Batuk lama
• BB menurun
• Nafsu makan menurun
• Kadang asimtomatik
Klasifikasi
• Noduler
Nodul dengan ukuran 1-3 cm
• Coin lession
Berbentuk koin ukuran 3-4cm
• Canon ball
Seperti coin lession tapi ukuran 5 cm
• Miliary
Bentukan milier
Diagnosis
• Radiologi ( fotothoraks, CT Scan, MRI)
• Histopatologi
55
SOAL
Pasien usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas, batuk dan demam menggigil sejak 1 minggu yang lalu.
Batuk berdahak berwarna kecoklatan. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/m, RR 26 x/m, suhu
39 C. ronkhi basah pada paru kiri bawah. Fotothoraks tampak perselubungan difus pada paru kiri bawah. Apa
diagnosis yang paling tepat?
a. Pneumonia
b. Tb paru aktif
c. Efusi pleura
d. Pneumothorax
e. Abses paru
Jawaban:
A
A
Keywords
• Pasien datang dengan sesak nafas batuk berdahak kecoklatan,
demam menggigil
• Pemeriksaan fisik RR 28x/m,suhu 39 C, Ronkhi basah paru kiri
bawah
• Pemeriksaan radiologi: perselubungan difus pada pada paru kiri
bawah
Sumber:
1. Sumber: Murray and Nadal’s. 2015.
Textbook of Respiratory Medicine 6th
Edition. Elsevier. United States.
2. Infectious Diseases Society of American. 2007. Management of community-
Acquired Pneumonia. Clinical Infectious Disease. United States
Jawaban lainnya…
B. Tb paru aktif→ demam sumer, fotothoraks tampak
infiltrat yang biasanya pada apeks paru
C. Efusi pleura →tampak sudut kostofrenikus tumpul
D. Pneumothorax → tampak area paru yang
hiperlusen avascular
E. Abses paru →tampak kavitas dengan air fluid level
NO
56
SOAL
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke UGD dengan sesak nafas yang memberat 1 hari yang lalu. Pasien
bekerja sebagai buruh pabrik rokok. Pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi 82x/m, RR 28x/m, suhu 37.5
C. dada tampak barell chest, perkusi paru hipersonor. jika dilakukan pemeriksaan radiologi akan
ditemukan?
a. Tampak fibroinfiltrat pada kedua lapang paru
b. Tampak kavitas dengan airfluid level
c. Tampak gambaran eggshell
d. Tampak ICS melebar dan corakan bronkovaskuler menurun
e. Tampak peningkatan broncovacular pattern
Jawaban:
D
A
Keywords
• Pasien usia 50 tahun sesak nafas 1 hari, kerja sebagai buruh
pabrik rokok
• Pemeriksaan paru tampak barel chest, perkusi hipersonor
Sumber:
1. Global Initiative for Chronic Lung Disease. 2017. Pocket
Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia.
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Diagnsosi
dan Penatalaksanaan PPOK. Jakarta. Indonesia
Jawaban lainnya…
A. Tampak fibroinfiltrat pada kedua lapang paru→ pada tb
paru
B. Tampak kavitas dengan airfluid level → pada asbes
paru
C. Tampak gambaran eggshell → pada asbetosis
E. Tampak peningkatan broncovacular pattern →
pada bronkitis
NO
57
SOAL
Seorang perempuan usia 40 tahun keluhan batuk berdahak disertai darah sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluh berat badan menurun, keringat pada malam hari serta sumer. Pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi
80x/m, RR20x/m, suhu 37.8 C. pemeriksaan rontgen tampak hasil dibawah ini
A. Pneumonia
B. TB millier
C. Bronkiektasis
D. TB Paru
E. PPOK
Jawaban:
B
A
Keywords
• Pasien keluhan batuk berdahak campur darah sejak 2 bulan
• Keluhan disertai bb menurun, keringat malam dan sumer
• Rontgen= tampak bercak retikogranuleer tersebar diseluruh
lapang paru
Sumber:
1. Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory Medicine 6th Edition. Elsevier. United States.
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman Penatalaksanaan TB. Jakarta. Indonesia
Jawaban lainnya
A. Pneumonia→ demam tinggi, rontgen konsolidasi
C. Bronkiektasis → Batuk berdahak 3 lapis, rontgen honey
comb
D. TB Paru → kurang spesifik
E. PPOK → sesak, usia tua riwayat merokok ,
rontgen emfisematus lung
NO
58
SOAL
Seorang laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan batuk >2 minggu, demam sumer, BB menurun dan
keringat malam hari. Riwayat minum OAT(+), pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/m, RR 20x/m,
Suhu 37.8 C. Sputum BTA (+/+). Hasil fotothoraks tampak infiltrat pada paracardial kanan. Reaksi
hipersensitivitas tipe berapa yang terjadi pada pasien ini?
A. Hipersensitivitas tipe I
B. Hipersensitivitas tipe II
D. Hipersensitivitas tipe IV
E. Hipersensitivitas tipe V
Jawaban:
D
A
Keywords
• Pasien batuk > 2 minggu, umer, BB menurun, keringat malam
• Sputum BTA (+/+)
• Fotothoraks tampak infiltrat pada paracardial kanan
59
SOAL
Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke UGD dengan nyeri dada hebat sebelah kiri sejak 30 menit yang
lalu. Selain itu pasien juga mengeluh dada terasa berdebar. Tidak ada riwayat sesak dan pingsan. Pada
pemeriksaan fisik. TD 100/60, Nadi 190x/m irreguler, RR 20x/m, suhu 36 C. pemeriksaan EKG ditemukan
gambaran
Sumber: American heart association. 2014. Management of patients with Atrial Fibrilation. Journal of American college cardiology. Washington , D.C.,
United States.
Jawaban lainnya…
A. Defibrilasi→ untuk shockable cardiac arrest( VF, Pvt)
B. Kardioversi 100 joule →untuk unstable QRS lebar reguler (VT)
D. Adenosine flush →untuk stabil aritmia
E. Carotid massage → untuk stabil aritmia dengan QRS
sempit reguler (SVT)
NO
60
SOAL
Seorang laki-laki usia 50 tahun pingsan di tengah jalan. Telah dilakukan pertolongan pertama. Setelah
ambulans datang, dilakukan pemasangan EKG. Saat perjalanan tiba- tiba pasien apnea, nadi (-). Gambaran
EKG menunjukan tidak ada gelombang. Apa tatalaksana selanjutnya?
e. RJP+observasi
Jawaban:
D
A
Keywords
• Pasien pingsan sudah dalam perjalanan menggunakan ambulans
• Saat di ambulans pasien apnea, nadi (-)
• EKG: Asistol
61
SOAL
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan tungkai kanan bawah bengkak dan nyeri
sejak 1 hari yang lalu. Pasien tergolong obesitas. Pada pemeriksaan fisik tampak tungkai kanan bawah edema,
venectasi (+), eritema dan teraba hangan. Homan sign (+). Apa terapi yang paling tepat pada pasien ini?
a. Heparin
b. Aspirin
c. Streptokinase
d. Clopidogrel
e. Alteplase
Jawaban:
A
A
Keywords
• Pasien perempuan keluhan tungkai kanan bawah bengkak
dan nyeri
• Obesitas (+)
• Pemeriksaan fisik tungka edem, eritema, venectasi
(+),homan sign (+)
DEEP VEIN
THROMBOSIS
Definisi: pembuntuan akibat
bekuan dalam vena
Patofisiologi= trias virchow
• Stasis vena
• Kerusakan endotel
• Hiperkoagubilitas
Gejala klinis
• Nyeri dan bengkak pada tungkai
• Kemerahan dan hangat pada tungkai
Tanda klinis
• Tampak edema, venectasi (+),
eritema, homan sign (+)
Penunjang
• Venografi
• D-dimer
• MRI
Tatalaksana
• Antikoagulan = LMWH (low molecular weight
heparin)
• compression elastic stocking
62
SOAL
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang bertambah parah sejak 1 hari lalu.
Pasien mengeluh sesak jika berjalan >100 meter. Pasien merasa lebih nyaman jika istirahat. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 150/100 mmhg, Nadi 120x/m RR 30x/m, suhu 37 C, JVP 5+4 cmH2o, gallop (+),
edema ekstremitas (+), ronkhi +/+. Apa diagnosis yang paling tepat?
a. NYHA I dan HF stage A
b. NYHA II dan HF stage B
c. NYHA II dan HF stage C
d. NYHA III dan HF stage C
e. NYHA IV dan HF stage D
Jawaban:
C
A
Keywords
• Pasien datang dengan keluhan sesak nafas
• Sesak jika berjalan >100 meter
• Pemeriksaan fisik nadi 120x/m, gallop(+),JVP 5+4 mmH20, edema
ekstremitas (+), ronkhi +/+
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Edisi: 03. Jakarta., Indonesia
Jawaban lainnya…
A. NYHA I dan HF stage A→ Belum ada gejala
B. NYHA II dan HF stage B →Nyha II sudah
bergejala tapi stage B belum ada gejala
D. NYHA III dan HF stage C → sesak dipicu aktivitas
ringan (jalan 20-100 meter)
E. NYHA IV dan HF stage D →sesak saat istirahat
NO
63
SOAL
Seorang laki-laki usia 60 tahun diantar ke UGD karena nyeri menetap pada kaki kiri sejak 5 hari yang lalu.
Awalnya nyeri hilang ketika di istirahatkan tetapi sekarang nyeri terasa menetap. Riwayat kencing manis sejka
usia 20 tahun. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis kaki di temukan juga
luka kehitaman ukuran 2cm berbau busuk dan terasa nyeri. Apa patofisiologi yang tepat pada kasus diatas?
A. Stasis vena
B. Arteriosklerosis
C. Autoimun
D. Insufusiensi vena
E. Peripheral arterial disease
Jawaban:
B
A
Keywords
• Pasien datang dengan keluhan nyeri menetap pada kaki sejak 5 hari
• Awalnya nyeri hilang dengan istirahat
• Riwayat DM +
• Status lokalis= ditemukan luka 2 cm berwarna kehitaman, bau
busuk, nyeri
64
SOAL
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada kiri seperti tertindih beban berat
yang timbul setelah beraktivitas. Nyeri terasa selama 10 menit dan berkurang jika istirahat. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi. Pemeriksaan fisik TD 140/90 mmHg, Nadi 80x/m, RR 20x/m Suhu 37 C.
Pemeriksaan EKG irama sinus normal. Apa jenis pemeriksaan penunjang lain yang diusulkan?
A. Enzim jantung
B. Echokardiografi
C. Treadmill test
D. Foto thoraks
E. USG jantung
Jawaban:
C
A
Keywords
• Pasien nyeri dada selama 10 menit seperti tertekan beban berat yang
timbul saat aktivitas, berkurang saat istirahat
• Riwayat HT +
• EKG= Irama normal sinus
penunjang
• Execrcise test/
treadmill test
• EKG = untuk
menyingkirkan
diagnosa ACS
Jawaban lainnya…
A. Enzim jantung→ untuk diagnosa ACS (nyeri dada tipikal)
B. Echokardiografi → tidak perlu, untuk melihat
struktur dan fungsi jantung
D. Foto thoraks → tidak perlu, untuk melihat
kardiomegali
E. USG jantung → sama dengan echokardiografi
NO
65
SOAL
Seorang anak usia 5 tahun diantar orang tuanya ke UGD dengan keluhan lemas dan sesak nafas. Keluhan
disertai bibir kebiruang jika menangis. Riwayat pasien lahir normal disertai bibir kebiruan. Pemeriksaan fisik
Nadi 100x/m, RR 30x/m, suhu 37 C, tampak sianosis bibir (+). Murmur ejeksi sistolik (+) pada katup
pulomonal. Apa diagnosis yang tepat?
A. Tetralogi of fallot
B. VSD
C. ASD
D. PDA
E. Mitral stenosis
Jawaban:
A
A
Keywords
• Pasien anak usai 5 tahun keluhan lemas, sesak dan kebiruan
jika menangis
• Riwayat lahir normal dengan bibir biru
• Pemeriksaan fisik sianosis (+), terdenga murmur ejeksi sistolik
pada katup pulmonal
Apa diagnosis yang tepat?
TETRALOGI OF
FALLOT
• Merupakan salah satu penyakit
jantung bawaan sianotik
• 4 kriteria
- Stenosis pulmonal
- Hipertrofi ventrikel kanan
- Overiding aorta
- VSD
Gejala dan tanda
• Sianosis
• Sesak nafas
• Pingsan
• Clubbing finger
• Murmur
Pemeriksaan penunjang
• Fotothoraks =Boot shape heart app
• EKG=Tampak RVH
• Echocardiografi
Tatalaksana
Operatif
66
SOAL
Seorang laki-laki usia 70 tahun di bawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar. Saat diperiksa tidak
dapatkan adanya nadi. Setelah dilakukan EKG didapatkan hasil sebagai berikut. Tindakan yang
tepat dilakukan adalah….
A. DC Shock biphasic 360 J
B. DC Shock biphasic 120 J
C. RJP
D. DC shock monophasic 200 J
E. Inj. Ephinephrine
Jawaban:
B
A
Keyword:
• Tidak sadar
• PF: Tanpa nadi.
• EKG :
• Biphasic 120-200 J
• Monophasic 360 J
67
SOAL
Seorang remaja putri berusia 21 tahun datang dengan keluhan muncul benjolan kemerahan dan nyeri
di kelopak mata kiri bawah sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh rasa gatal, panas, dan
kelilipan pada mata kirinya. Kelainan yang terjadi pada pasien ini adalah …
A. Blefaritis
B. Kalazion
C. Hordeolum
D. Hifema
E. Ekteropion
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Muncul benjolan kemerahan dan nyeri di kelopak mata kiri bawah
sejak 5 hari yang lalu.
• Pasien juga mengeluh rasa gatal, panas, dan kelilipan pada mata
kirinya
Peradangan
Interna Eksterna granulomatosa
(kelenjar (kelenjar kel. Meibom yang
meibom) zeiss-moll)
tersumbat
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.94
*Hordeolum interna memberikan penonjolan terutama ke daerah
konjungtiva tarsal
*Hordeolum interna biasanya berukuran lebih besar
dibanding hordeolum eksterna
Jawaban lainnya…
A. Blefaritis → radang pada tepi kelopak mata (skuama, sisik,
krusta)
B. Kalazion → tanda radang (-)
D. Hifema → akumulasi darah pada bilik mata depan
E. Ekteropion → kulit kelopak mata yang terlipat keluar
NO
68
SOAL
Seorang remaja putri datang ke dokter mengeluh penglihatannya turun mendadak dan kedua
matanya kemerahan. Pasien juga mengeluh silau bila melihat cahaya dan kedua mata sering berair.
Pasien memiliki riwayat menggunakan lensa kontak dan sering lupa melepasnya saat tidur. Hasil
pemeriksaan PCVI (+), VOD 6/20, VOS 6/40, tes fluorescein (+). Kemungkinan organisme
penyebab keluhan pasien ini adalah …
A. Herpes simpleks virus
B. Neisseria gonorrhoeae
C. Acanthamoeba sp.
D. Herpes zoster virus
E. Jamur
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Penglihatannya turun mendadak dan kemerahan.
• Pasien juga mengeluh silau dan kedua mata berair.
• Pasien memiliki riwayat menggunakan lensa
• Hasil pemeriksaan PCVI (+), VOD 6/20, VOS 6/40
• Tes fluorescein (+)
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.158
Jawaban lainnya…
A. Herpes simpleks virus → Penyebab keratitis virus.
Memberikan gambaran khas lesi dendritik.
B. Neisseria gonorrhoeae → Penyebab gonoblenore
D. Herpes zoster virus → Penyebab keratitis virus.
Memberikan gambaran khas lesi pseudodendritik.
E. Jamur → Penyebab keratitis dimmer. Kebanyakan kasus terjadi
pada petani sawah.
NO
69
SOAL
Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan penglihatan kabur. Selain itu juga mengeluh
matanya berair, dan silau bila melihat cahaya. Hasil pemeriksaan VODS 6/40, PCVI (+), tes
fluoresein (+). Riwayat pasien sering menggunakan obat tetes mata sembarangan dan riwayat terkena
cacar air sebelumnya. Gambaran lesi khas pada pasien ini adalah...
A. Erosi kecil difus yg mencolok di daerah pupil
B. Gambaran lesi khas pseudodendritik
C. Gambaran lesi khas dendritik
D. Lesi sel epitel bulat/lonjong di daerah pupil
E. Lesi sel epitel keruh berbintik kelabu akibat keratinisasi parsial
Jawaban:
B
A
Keyword:
• Keluhan penglihatan kabur.
• Matanya berair, dan silau bila melihat cahaya.
• Hasil pemeriksaan: VODS 6/40, PCVI (+), tes fluoresein (+)
• Riwayat sering menggunakan obat tetes mata
sembarangan dan riwayat cacai air sebelumnya
70
SOAL
Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang dibawa ibu nya dengan keluhan merah pada kedua
matanya. Selain itu pasien juga mengeluh gatal sejak 5 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan didapatkan
VODS 6/6, dokter kemudian melakukan eversi kelopak mata, dan melihat daerah limbus didapatkan
gambaran seperti disamping. Terapi pada pasien ini adalah...
A. Vitamin A 1500-5000 IU/hari
B. Salep mata kloramfenikol
C. Tetes mata sodium cromolyn
D. Tetes mata artificial tears
E. Injeksi Penisilin G
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Keluhan merah pada kedua matanya.
• Pasien juga mengeluh gatal sejak 5 hari yang lalu.
• Hasil pemeriksaan: VODS 6/6
• Eversi kelopak mata: cobblestone, limbus: horner trantas dot
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal. 137-138
Jawaban lainnya…
A. Vitamin A 1500-5000 IU/hari → Terapi xerophthalmia
B. Salep mata kloramfenikol → Terapi konjungtivitis
bakterial
D. Tetes mata artificial tears → Terapi dry eyes syndrome
E. Injeksi Penisilin G → Terapi Konjungtivitis gonore
NO
71
SOAL
Seorang pria 58 tahun datang ke Puskesmas mengeluhkan mata kanannya berair sejak 3 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh ada rasa mengganjal pada kelopak mata kanan atas. Pasien setiap hari bekerja di
kebun dan jarang menggunakan topi atau kacamata pelindung. Hasil pemeriksaan visus OD 6/6, dan
ditemukan selaput putih keabuan berbentuk segitiga menutupi sampai tepi limbus, tes sonde (-).
Diagnosis pasien ini adalah...
A. Pterigium derajat I
B. Pterigium derajat 2
C. Pterigium derajat 3
D. Pterigium derajat 4
E. Pterigium derajat 5
Jawaban:
A
A
Keyword:
• Mata kanannya berair sejak 3 hari yang lalu.
• Rasa mengganjal pada kelopak mata kanan atas.
• Setiap hari bekerja di kebun dan jarang menggunakan topi atau
kacamata pelindung
• Ditemukan selaput putih keabuan berbentuk segitiga menutupi
sampai tepi limbus
• Tes sonde (-)
Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.
Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya
normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 3 – 4 mm)
72
SOAL
Seorang perempuan usia 19 tahun datang ke dokter dengan keluhan agak kabur untuk membaca jauh.
Pada pemeriksaan didapatkan hasil VOD 2/60 dikoreksi dengan S-6,00 menjadi 6/6, VOS 5/12
dikoreksi dengan S-2,75 menjadi 6/6. Bagaimana penulisan resep kacamata pada pasien yang
benar ...
A. OD S-6,00 dan OS S-2,75
B. OD S-3,00 dan OS S-2,75
C. OD S-6,00 dan OS S-3,00
D. OD S-2,75 dan OS S-2,75
E. OD S-5,75 dan OS S-2,75
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Agak kabur untuk membaca jauh
• VOD 2/60 dikoreksi dengan S-6,00 menjadi 6/6
• VOS 5/12 dikoreksi dengan S-2,75 menjadi 6/6
73
SOAL
Seorang remaja dilarikan ke puskesmas setelah mata kiri nya terkena bahan pembersih lantai kamar
mandi saat membersihkan kamar mandi rumahnya. Penglihatan dirasakan menurun. Dokter
melakukan pemeriksaan dan didapatkan OS hiperemi konjungtiva (+), disertai nekrosis konjungtiva
(+). Tes fluoresein (+). Menurut klasifikasi Thoft, kondisi pasien tersebut termasuk ke dalam
derajat ...
A. Derajat I
B. Derajat 2
C. Derajat 3
D. Derajat 4
E. Derajat 5
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Mata kiri terkena bahan pembersih lantai kamar mandi
• Hiperemi konjungtiva (+), disertai nekrosis konjungtiva (+).
• Tes fluoresein (+).
NaOH, sering ditemukan pada pembersih pipa. Sulfurous acid (H2SO3), pada pengawet sayur dan buah
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.292
• Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat
gawat pada mata dibanding trauma kimia asam
• Pada trauma asam, kerusakan terjadi biasa nya hanya pada bagian
superfisial saja
• Pada trauma basa, terjadi proses persabunan serta terbentuk kolagenase
yang menambah kerusakan kolagen kornea
Menurut klasifikasi Thoft, trauma alkali
dibedakan dalam:
• Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata.
• Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai dengan
hilangnya epitel kornea.
• Derajat 3 : hiperemi disetai dengan nekrosis konjungtiva dan
lepasnya epitel kornea.
• Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%
Jawaban lainnya…
A. Derajat I → pada kasus terdapat nekrosis konjungtiva
B. Derajat 2 → pada kasus terdapat nekrosis konjungtiva
D. Derajat 4 → tidak disebutkan nekrosis perilimal pada kasus
E. Derajat 5 → tidak ada derajat 5
NO
74
SOAL
Seorang laki-laki 50 tahun mengeluh ada benjolan pada ke dua kelopak matanya. Benjolan berwarna
kekuningan membuat pasien tidak percaya diri bila dilihat orang. Riwayat DM (-), profil lipid dalam
batas normal. Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Hemangioma kavernosa
B. Kalazion
C. Xantelasma
D. Hidrokistoma
E. Syringoma
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Seorang laki-laki 50 tahun mengeluh ada benjolan pada ke dua
kelopak matanya.
• Benjolan berwarna kekuningan membuat pasien tidak percaya
diri bila dilihat orang.
• Riwayat DM (-), profil lipid dalam batas normal.
75
SOAL
Seorang anak usia 5 tahun dibawa ibunya ke dokter karena sering menabrak- nabrak benda dirumah
terutama saat senja. Pasien mengeluh mata terasa kering dan gatal. Pada pemeriksaan didapatkan
gambar berikut. Tatalaksana pada pasien ini adalah …
A. Artifisial tears
B. Vitamin A 200.000 IU
C. Insisi + kuretase
D. Ekskokleasi
E. Ekstrasi korpus alienum
Jawaban:
B
A
Keyword:
• Sering menabrak-nabrak benda dirumah terutama saat senja.
• Pasien mengeluh mata terasa kering dan gatal
• Pada gambar merupakan Bitot’s spot
76
SOAL
Wanita usia 54 tahun datang ke RS untuk melakukan pap smear. Hal ini dilakukan untuk screening
Ca Servix. Riwayat adik kandung meninggal karena Ca servix. Pemeriksaan inspekulo didapatkan
servix berdungkul-dungkul, fluor (+), darah (+). Tumor masih sebatas servix. Apakah diagnosis
pada kasus ini?
a. Ca servix stadium I
b. Ca servix stadium II A
c. Ca servix stadium II B
d. Ca servix stadium III A
e. Ca servix stadium III B
Jawaban:
A
A
Keyword:
• Wanita usia 54 tahun datang ke RS untuk melakukan
pap smear
• Riwayat adik kandung meninggal karena ca servix
• Pemeriksaan inspekulo: servix berdungkul-dungkul, fluor
(+), darah (+)
• Tumor masih sebatas servix
Sarwono, 2011
Ca Servix
Gejala • Gejala dini: sekret vagina yang agak berlebihan dan kadang-kadang disertai dengan
bercak perdarahan
• Gejala umum: perdarahan pervaginam (pascasanggama, perdarahan di luar haid)
• Keputihan
• Gejala lanjut: keluar cairan pervaginam yang berbau busuk, nyeri panggul, nyeri
pinggang dan pinggul, sering berkemih, buang air kecil atau buang air besar yang sakit.
• Gejala penyakit yang residif: berupa nyeri pinggang, edema kaki unilateral,
dan
Diagnosis • obstruksi
Pap smearureter.
(skrining)
• Biopsi (penentuan diagnosis pasti)
• X-ray, IVP, CT-scan (metastase)
Tatalaksana • Pembedahan
• Radioterapi
• Kemoterapi
Sarwono, 2011
Ca Servix
STADIU
M
Sarwono, 2011
Jawaban lainnya…
b. Ca servix stadium II A → invasi luar uterus, tanpa invasi
ke parametrium
c. Ca servix stadium II B → invasi luar uterus dan ke
parametrium
d. Ca servix stadium III A → tumor telah meluas ke sepertiga
bawah vagina dan tidak invasi ke parametrium tidak
sampai dinding panggul
e. Ca servix stadium III B → tumor telah meluas ke dinding
panggul dan/atau menyebabkan hidronefrosis atau tidak
berfungsinya ginjal
NO
77
SOAL
Wanita usia 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu datang ke Praktik Dokter Umum untuk
memeriksakan kandungannya. Pasien memiliki riwayat epilepsi dan telah menghentikan
pengobatannya sendiri karena takut nanti anaknya menjadi cacat akibat obat. Riwayat kejang selama
hamil disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 85 x/menit,
frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,5oC. Kemudian dokter memberikan edukasi dan obat anti
epilepsi yang aman untuk ibu hamil. Apakah komplikasi pada kehamilan yang dapat terjadi
akibat penyakit yang diderita pasien?
a. Hipotensi
b. Bayi besar
c. Persalinan postterm
d. Persalinan preterm
e. Makrosomia
Jawaban:
D
A
Keyword:
• Wanita usia 22 tahun G1P0A0
• Usia kehamilan 12 minggu
• Riwayat epilepsi
78
SOAL
Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan telah memasuki trimester 3 dibawa ke
UGD oleh keluarganya karena akan melahirkan. Keluar cairan, lendir dan darah dari jalan lahir.
Nyeri perut terasa hingga ke punggung sejak 3 jam yang lalu. Perkiraan persalinan seminggu lagi,
namun pagi ini sudah terasa akan melahirkan. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, Nadi 88 x/menit, RR 20x/menit, dan suhu 36,7oC. Pemeriksaan fisik ditemukan His
4x 10’ 45”, DJJ 150 x/menit. Pemeriksaan VT didapatkan pembukaan lengkap, lendir darah (+),
ketuban (-), presentasi kepala. Dokter kemudian memimpin persalinan. Apakah diagnosis pada
pasien ini?
a. Kala IV
b. Kala III
c. Kala II
d. Kala I fase laten
e. Kala I fase aktif
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun G1P0A0
• Keluar cairan, lendir dan darah dari jalan lahir
• Nyeri perut terasa hingga ke punggung
• Perkiraan persalinan seminggu lagi
• Pembukaan lengkap, lendir darah (+), ketuban
presentasi kepala.
Sarwono, 2008
Jawaban lainnya
a. Kala IV → segera setelah lahirnya plasenta
hingga 2 jam post-partum
b. Kala III → segerasetelah bayilahir sampai plasenta
lahir lengkap, sekitar 30 menit
d. Kala I fase laten → pembukaan serviks 1 hingga 3 cm
e. Kala I fase aktif → pembukaan serviks 4
cm hingga sampai lengkap
NO
79
SOAL
Perempuan usia 30 tahun datang ke RS untuk memeriksakan kandungannya. Ini adalah kehamilan
pertama. Berdasarkan HPHT, taksiran usia kehamilan ibu adalah
42 minggu, namun belum ada tanda-tanda akan persalinan. Dokter kemudian
menganjurkan untuk melakukan USG dan hasilnya sesuai dengan perhitungan
HPHT. Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Kehamilan preterm
b. Kehamilan aterm
c. Kehamilan postterm
d. Kehamilan normal
e. Kehamilan abnormal
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Perempuan usia 30 tahun
• Berdasarkan HPHT, taksiran usia kehamilan ibu adalah
42 minggu
• Belum ada tanda-tanda akan persalinan
• USG hasilnya sesuai dengan perhitungan HPHT
80
SOAL
Seorang wanita berusia 35 tahun, P3A1 datang ke RS untuk papsmear. Pasien sudah rutin pap smear
sejak 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80
x/menit, frekuensi nafas 17 x/menit, suhu 36,3oC. Pada pemeriksaan inspekulo saat ini ditemukan
nodule multiple dengan diameter 3-5 mm sebanyak 4 buah di daerah endoservix, berisi cairan, warna
lebih muda dibandingkan daerah sekitarnya, dengan permukaan lebih terang dibandingkan dasarnya.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Ca cervix
b. Servisitis
c. Kista bartholin
d. Kista gartner
e. Kista nabothi
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Wanita berusia 35 tahun, P3A1 datang ke RS untuk papsmear
• Pemeriksaan inspekulo: nodule multiple dengan diameter 3-5 mm sebanyak
4 buah di daerah endoservix, berisi cairan, warna lebih muda dibandingkan
daerah sekitarnya, dengan permukaan lebih terang dibandingkan dasarnya
Sarwono, 2011
Kista Gartner
Definisi • Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang berjalan di
sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina.
• Diameter relatif kecil (tidak ada penonjolan) hingga besar mendorong dinding vagina ke
arah tengah lumen atau malahan dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus
vagina
Gejala klinis • Lokasi utama: bagian anterolateral puncak vagina
• Palpasi: bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel
kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang-kadang tersusun dalam
beberapa lapisan (stratified)
Tatalaksana Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari sisa kanalis
Wolfii ini
Sarwono, 2011
Kista Nabothi (Kista Retensi)
Definisi • Epitel kelenjar endoserviks tersusun dari jenis kolumner tinggi yang sangat rentan
terhadap infeksi atau epidermidisasi skuamosa
• Infeksi/restrukturisasi endoserviks → metaplasia skuamosa → muara keelnjar
endoserviks akan tertutup → terbentuk kantong kista
• Ukuran: mikro hingga makro
Gambaran • Tidak menimbulkan gangguan sehingga penderita juga tidak pernah mengeluhkan
klinis sesuatu terkait dengan adanya kista ini.
• Inspekulo: kista nabothi terlihat sebagai penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih muda dari jaringan di
sekitarnya
• Pembuluh darah di mukosa endoserviks (di atas kista) meniadi terlihat lebih
nyata karena pembuluh darah berwarna merah menjadi kontras di atas dasar
yang berwarna putih kekuningan
• Yang berada pada pars vaginalis endoserviks menunjukkan adanya epitel kolumner
yang ektopik dan kemudian mengalami metaplasia skuamosa
Tatalaksan Tidak diperlukan terapi khusus untuk kista Nabothi
a
Sarwono, 2011
Polip Serviks
Definisi Lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai. Tumor ini merupakan
penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks.
Gambaran klinis • Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang, rapuh,
dan strukturnya menyerupai spons
• Penjuluran berwarna merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium serviks
• Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran di bawah 1 cm (protrusi melalui
ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung
distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina
• Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi lebih pucat dan
strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks
• Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga
menimbuikan
dapat perdarahan terutama sekali pascasanggama
• Bertangkai, dengan panjang tangkai < 1 cm hingga beberapa cm
Sarwono, 2011
Polip Serviks
Histopatologi • Sama dengan jaringan asalnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner
yang tinggi (seperti halnya endoserviks), epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringan
ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema
• Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan
sel radang sehingga menyerupai degenerasi ganas
Tatalaksana • Ekstirpasi
Sarwono, 2011
Jawaban lainnya…
a. Ca cervix → keganasan pada servix
b. Servisitis → infeksi pada servix
c. Kista bartholin → terletak pada 1/3 posterior dari setiap labium
mayus dan muara dari duktus sekretorius dari kelenjar ini, berada
tepat di depan (eksternal) himen pada posisi jam 4 dan 8
d. Kista gartner → kista yang berlokasi di bagian anterolateral puncak
vagina
NO
81
SOAL
Perempuan 30 tahun datang ke Praktik Dokter Umum karena post berhubungan dengan suaminya 3
hari yang lalu. Pasien sedang menggunakan kontrasepsi suntikan 1 bulan, pasien lupa suntik sudah 7
hari ini. Pasien tidak ingin hamil. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
d. 0,5 mg etinil-estradiol
e. 15 mg levo-norgestrel
Jawaban:
A
A
Keyword:
• Perempuan 30 tahun, post berhubungan dengan
suaminya 3 hari yang lalu
• Sedang menggunakan kontrasepsi suntikan 1 bulan, lupa suntik sudah
7 hari ini
• Pasien tidak ingin hamil
•Indikasi penggunaan:
1. Perkosaan
2. Senggama tanpa menggunakan kontrasepsi
3. Pemakaian kontrasepsi tidak benar atau tidak konsisten:
• Kondom bocor, lepas atau salah digunakan
• Diafragma pecah, robek, atau diangkat terlalu cepat
• Senggama terputus gagal ilakukan sehingga ejakulasi terjadi di vagina atau genetalia eksterna
• Salah hitung masa subur
• AKDR ekspulsi
• Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet
• Terlambat suntik progestin lebih dari 2 minggu atau terlambat suntik kombinasi lebih dari 7 hari
82
SOAL
Perempuan 25 tahun G1P1A0 usia kehamilan 39 minggu datang ke UGD Puskesmas karena keluar
cairan dari jalan lahir sejak 6 jam yang lalu. Cairan berwarna keruh. Keluhan disertai dengan
demam. Riwayat infeksi genetalia sebelumnya disangkal. Pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan
darah 120/70 mmHg, denyut nadi 105 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 39,0°C.
Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan fundus uteri, TFU 2 jari dibawah xyphoid, letak kepala, his
3x/10’/30”, DJJ 162x/menit. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan servix 8 cm, ketuban (-),
darah (+). Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Pimpin persalinan
b. Drip oksitosin
c. Drip oksitosin + Prostaglandin
d. SC
e. Rujuk
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Perempuan 25 tahun G1P1A0 usia kehamilan 39 minggu datang ke
UGD Puskesmas
• Keluar cairan dari jalan lahir sejak 6 jam yang lalu, cairan berwarna keruh
• Demam, suhu 39,0°C
• Nyeri tekan fundus uteri, TFU 2 jari dibawah xyphoid, letak kepala, his
3x/10’/30”, DJJ 162x/menit
• Pembukaan servix 8 cm, ketuban (-), darah (+)
Diagnosis Diagnosis klinis yang ditegakkan bila ditemukan demam > 38oC dengan 2 atau lebih
tanda berikut ini:
• Leukositosis > 15000 sel/mm3
• DJJ > 160 x/menit
• Nadi ibu > 100 x/menit
• Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
• Cairan amnion berbau
83
SOAL
Perempuan 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke UGD RS karena nyeri perut seperti akan
melahirkan. Riwayat persalinan pertama spontan pervaginam di RS, letak sunsang, BBL 3200 gram.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 17
x/menit dan suhu 36,5°C. Pemeriksaan abdomen didapatkan leopold I teraba bagian lunak, leopold 2 teraba
bagian panjang sebelah kiri ibu, leopold 3 teraba keras, balllotement (+), leopold 4 janin sudah masuk PAP.
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan servix 4 cm, ketuban (-), teraba fontanella anterior dan orbita.
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Spontan pervaginam
b. Ekstraksi forceps
c. Vacum
d. Knee-chest position
e. SC
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Perempuan 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke UGD RS, nyeri
perut seperti akan melahirkan
• Riwayat persalinan pertama spontan pervaginam di RS, letak sunsang, BBL 3200
gram
• Riwayat persalinan pertama spontan pervaginam di RS, letak sunsang, BBL 3200
gram
• Leopold I teraba bagian lunak, leopold 2 teraba bagian panjang sebelah kiri ibu,
leopold 3 teraba keras, balllotement (+), leopold 4 janin sudah masuk PAP
• Pembukaan servix 4 cm, ketuban (-), teraba fontanella anterior dan orbita
Tatalaksana
• SC bila janin hidup
• Bila janin mati, lakukan kraniotomi bila memungkinkan
atau SC bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi
84
SOAL
Seorang wanita berusia 39 tahun datang ke RS dengan keluhan terdapat benjolan di perut bagian
bawah sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan menstruasi yang tidak teratur, darah banyak,
dan kadang terasa nyeri. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan ginekologis
didapatkan uterus berukuran sebesar kehamilan 8 minggu, konsistensi padat, kenyal, dan berbatas
tegas. Apakah jaringan yang berperan pada penyakit ini?
a. Otot polos
b. Kelenjar endoservix
c. Kelenjar ektoservix
d. Kelenjar bartholin
e. Sisa kanalis wolfii
Jawaban:
A
A
Keyword:
• Wanita berusia 39 tahun datang ke RS
• Terdapat benjolan di perut bagian bawah sejak 4 bulan yang lalu
Sarwono, 2011
Mioma Uteri
Tatalaksana Terapi harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi
reproduksi, keadaan umum, dan gejala yang ditimbulkan.
• Bila kondisi sangat buruk → perbaikan KU yang diperlukan termasuk
nutrisi,
suplementasi zat esensial, ataupun transfusi.
• Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdominal akut → tindakan
bedah gawat darurat untuk menyelamatkan penderita.
• Pilihan prosedur bedah terkait dengan mioma uteri adalah MIOMEKTOMI
atau HISTEREKTOMI.
Sarwono, 2011
Jawaban lainnya…
b. Kelenjar endoservix → polip servix; kista nabothi
c. Kelenjar ektoservix → polip servix
d. Kelenjar bartholin → kista atau abses bartholin
e. Sisa kanalis wolfii → kista gartner
NO
85
SOAL
Perempuan usia 20 tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu dibawa ke UGD RS karena nyeri perut
sejak 3 jam yang lalu. Nyeri perut terasa tembus sampai ke punggung. Riwayat keluar cairan sejak 1
jam yang lalu disertai sedikit darah. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 96 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3oC. Pemeriksaan leopold didapatkan
letak kepala, his 4x 10’ 35”, DJJ 145x/menit. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap.
Dokter langsung memimpin persalinan. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Ketuban pecah dini
b. Persalinan preterm
c. Persalinan aterm
d. Persalinan postterm
e. Persalinan normal
Jawaban:
B
A
Keyword:
• Perempuan usia 20 tahun G1P0A0 usia kehamilan 36
minggu dibawa ke UGD RS
• Nyeri perut sejak 3 jam yang lalu
• Riwayat keluar cairan sejak 1 jam yang lalu disertai
sedikit darah
• Letak kepala, his 4x 10’ 35”, DJJ 145x/menit
• Pembukaan lengkap
86
SOAL
Seorang wanita berusia 39 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu datang ke UGD RS diantar
suaminya dengan keluhan perdarahan jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. Nyeri perut disangkal.
Riwayat kelahiran sebelumnya normal ditolong bidan. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 120/70 mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TFU 3 cm di bawah processus xyphoideus. Letak janin lintang, kepala di kiri ibu.
Pemeriksaan inspekulo diperoleh portio normal, vagina normal. Tampak fluksus di
d. Hipertensi
Bukan faktor predisposisi plasenta previa
e. Hidramnion
NO
87
SOAL
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke RS, ingin melakukan pemeriksaan screening Ca servix.
Riwayat keluarga menderita Ca servix. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, denyut nadi 82 x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan
inspekulo ditemukan benjolan di sekitar ostium uteri, ukuran ± 1 cm, berwarna merah terang,
bentukan mirip spons dan bertangkai. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Kista bartholin
b. Kista gartner
c. Kista nabothi
d. Polip servix
e. Ca servix
Jawaban:
D
A
Keyword:
• Seorang wanita usia 35 tahun datang ke RS, screening ca servix
• Riwayat keluarga menderita Ca servix
• Pemeriksaan inspekulo: ditemukan benjolan di sekitar ostium uteri,
ukuran ± 1 cm, berwarna merah terang, bentukan mirip spons dan
bertangkai
Sarwono, 2011
Kista Gartner
Definisi • Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang berjalan di
sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina.
• Diameter relatif kecil (tidak ada penonjolan) hingga besar mendorong dinding vagina ke
arah tengah lumen atau malahan dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus
vagina
Gejala klinis • Lokasi utama: bagian anterolateral puncak vagina
• Palpasi: bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel
kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang-kadang tersusun dalam
beberapa lapisan (stratified)
Tatalaksana Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari sisa kanalis
Wolfii ini
Sarwono, 2011
Kista Nabothi (Kista Retensi)
Definisi • Epitel kelenjar endoserviks tersusun dari jenis kolumner tinggi yang sangat rentan
terhadap infeksi atau epidermidisasi skuamosa
• Infeksi/restrukturisasi endoserviks → metaplasia skuamosa → muara keelnjar
endoserviks akan tertutup → terbentuk kantong kista
• Ukuran: mikro hingga makro
Gambaran • Tidak menimbulkan gangguan sehingga penderita juga tidak pernah mengeluhkan
klinis sesuatu terkait dengan adanya kista ini.
• Inspekulo: kista nabothi terlihat sebagai penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih muda dari jaringan di
sekitarnya
• Pembuluh darah di mukosa endoserviks (di atas kista) meniadi terlihat lebih nyata
karena pembuluh darah berwarna merah menjadi kontras di atas dasar yang
berwarna putih kekuningan
• Yang berada pada pars vaginalis endoserviks menunjukkan adanya epitel kolumner
yang ektopik dan kemudian mengalami metaplasia skuamosa
Tatalaksan Tidak diperlukan terapi khusus untuk kista Nabothi
a
Sarwono, 2011
Polip Serviks
Definisi Lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai. Tumor ini merupakan
penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks.
Gambaran klinis • Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang, rapuh,
dan strukturnya menyerupai spons
• Penjuluran berwarna merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium serviks
• Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran di bawah 1 cm (protrusi melalui
ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung
distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina
• Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi lebih pucat dan
strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks
• Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga
menimbuikan
dapat perdarahan terutama sekali pascasanggama
• Bertangkai, dengan panjang tangkai < 1 cm hingga beberapa cm
Sarwono, 2011
Polip Serviks
Histopatologi • Sama dengan jaringan asalnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner
yang tinggi (seperti halnya endoserviks), epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringan
ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema
• Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan
sel radang sehingga menyerupai degenerasi ganas
Tatalaksana • Ekstirpasi
Sarwono, 2011
Jawaban lainnya…
a. Kista bartholin → terletak pada 1/3 posterior dari setiap
labium mayus dan muara dari duktus sekretorius dari
kelenjar ini, berada tepat di depan (eksternal) himen pada
posisi jam 4 dan 8
b. Kista gartner → kista yang berlokasi di bagian
anterolateral puncak vagina
c. Kista nabothi → penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih muda
dari jaringan di sekitarnya; epitel kolumnar → metaplasi
skuamosa
e. Ca servix → keganasan pada servix
NO
88
SOAL
Perempuan 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke UGD RS karena nyeri perut seperti akan
melahirkan. Riwayat USG sebelumnya bayi letak sunsang. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/80
mmHg, denyut nadi 96 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,3°C. pemeriksaan leopold I teraba
bagian keras, leopold II teraba punggung sebelah kanan kiri ibu, leopold 3 teraba lunak. Pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan 4 cm, ketuban (+), teraba tali pusat di bawah bagian terendah janin. Apakah
tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Pervaginam
b. Drip oksitosin
c. SC
d. Forceps
e. Vacum
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Perempuan 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke
UGD RS
• Nyeri perut seperti akan melahirkan
• Riwayat USG sebelumnya bayi letak sunsang
• Leopold I teraba bagian keras, leopold II teraba punggung sebelah
kanan kiri ibu, leopold 3 teraba lunak
• Pembukaan 4 cm, ketuban (+), teraba tali pusat di bawah bagian
terendah janin
Klasifikasi Etiologi
• Talipusat terkemuka: bila Presentasi yang abnormal letak lintang atau letak sungsang terutama
tali
pusat• berada di bawah bagian seperti presentasi kaki.
terendah janin dan • Prematuritas
ketuban
masih intak. • Kehamilan ganda
• Tali pusat menumbung: bila tali • Polihidramnion sering dihubungkan
pusat keluar melalui ketuban yang dengan bagian terendah janin yang
sudah pecah, ke serviks, dan tidak engage
turun ke vagina. • Multiparitas predisposisi terjadinya
• Occult prolapse: tali pusat berada malpresentasi
di samping bagian terendah janin • Disproporsi janin-panggul
turun ke vagina. Tali pusat dapat • Tumor di panggul yang mengganggu
teraba atau tidak, ketuban dapat masuknya bagian terendah janin
pecah atau tidak. • Tali pusat abnormal panjang (> 75 cm)
• Plasenta letak rendah
• Solusio plasenta
• Ketuban pecah dini
• Amniotomi
Prolaps Tali Pusat
Diagnosis Tatalaksana
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina. Terapi adalah melahirkan janin dengan
• Teraba secara kebetulan tali pusat pada definitif segera.
waktu pemeriksaan dalam. • Pervaginam: hanya mungkin pembukaan
• Auskultasi terdengar: DJJ iregular sering lengkap, bagianbila terendah janin telah masuk
yang
dengan bradikardi yang jelas,
, terutama panggul, dan tidak ada CPD.
berhubungan dengan kontraksi uterus. • SC: pembukaan yang belum lengkap.
• Monitoring yang berkesinambungan • Sambil menunggu persiapan SC, tekanan pada tali
DJJ
memperlihatkan adanya deselerasi variabel. pusat oleh bagian terendah janin dapat
• Tekanan pada bagian terendah janin diminimalisasi dengan posisi knee chest,
manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul
oleh Trendelenburg, atau posisi Sim.
menyebabkan menurunnya DJJ secara tiba-tiba • Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus
yang menandakan kompresi tali pusat. dihentikan.
Jawaban lainnya…
a. Pervaginam → hanya mungkin bila pembukaan lengkap,
bagian terendah janin telah masuk panggul, dan tidak ada
CPD
b. Drip oksitosin → tidak tepat
d. Forceps → tidak tepat
e. Vacum → tidak tepat
NO
89
SOAL
Seorang perempuan usia 20 tahun, G1P0A0, usia kandungan 36 minggu, dibawa oleh suaminya ke
UGD RS dengan keluhan keluar darah berwarna kehitaman dari jalan lahir sejak satu jam yang lalu,
disertai dengan nyeri perut hebat dan perut terasa tegang. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 105 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC.
Pemeriksaan genetalia ditemukan adanya perdarahan dari jalan lahir. Di bawah ini, yang bukan
faktor predisposisi terjadinya kasus di atas adalah…
a. Hipertensi
b. Versi luar
c. Trauma abdomen
d. Defisiensi besi
e. Oligohidramnion
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Perempuan usia 20 tahun, G1P0A0, usia kandungan 36 minggu
• Keluar darah berwarna kehitaman dari jalan lahir sejak
satu jam yang lalu,
• Nyeri perut hebat dan perut terasa tegang
• Pemeriksaan genetalia ditemukan adanya perdarahan
dari jalan lahir
Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila pervaginam
tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!
Kemenkes RI, 2013
NO
90
SOAL
Seorang wanita berusia 32 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu datang ke Puskesmas untuk kontrol
kandungannya. Tidak ada keluhan. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut
nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,3oC. Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
sebelum hamil. Kemudian dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan proteinuria, dan hasilnya +1.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a. Preeklamsia ringan
b. Preeklamsia berat
c. Hipertensi gestasional
d. Hipertensi kronik
e. Superimposed preeklamsia
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Wanita berusia 32 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20
minggu datang ke Puskesmas untuk kontrol kandungannya
• Tekanan darah 140/90 mmHg
• Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil
• Proteinuria +1
91
SOAL
Perempuan 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke UGD RS karena nyeri perut
seperti akan melahirkan. Riwayat persalinan pertama SC, karena solutio plasenta, BBL 2900 gram.
Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 96 x/menit, frekuensi nafas 20
x/menit dan suhu 36,3°C. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 6 cm, ketuban (+), teraba tali
pusat di bawah bagian terendah janin. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Tali pusat terkemuka
b. Tali pusat menumbung
c. Occult prolaps
d. Plasenta previa
e. Solusio plasenta
Jawaban:
A
A
Keyword:
• Perempuan 25 tahun G2P1A0 UK 38 minggu dibawa ke
RS
UGD
• Nyeri perut seperti akan melahirkan
• Riwayat persalinan pertama SC, karena solutio plasenta,
2900
BBL gram
• Pembukaan 6 cm, ketuban (+), teraba tali pusat di bawah
bagian terendah janin
Klasifikasi Etiologi
• Talipusat terkemuka: bila Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang terutama presentasi
tali
pusat• berada di bawah bagian kaki.
terendah janin dan • Prematuritas
ketuban
masih intak. • Kehamilan ganda
• Tali pusat menumbung: bila tali • Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
pusat keluar melalui ketuban yang • Multiparitas predisposisi terjadinya malpresentasi
sudah pecah, ke serviks, dan • Disproporsi janin-panggul
turun ke vagina. • Tumor di panggul yang mengganggu masuknya bagian terendah janin
• Occult prolapse: tali pusat berada • Tali pusat abnormal panjang (> 75 cm)
di samping bagian terendah janin • Plasenta letak rendah
turun ke vagina. Tali pusat dapat • Solusio plasenta
teraba atau tidak, ketuban dapat • Ketuban pecah dini
pecah atau tidak. • Amniotomi
Prolaps Tali Pusat
Diagnosis Tatalaksana
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina. Terapi adalah melahirkan janin dengan
• Teraba secara kebetulan tali pusat pada definitif segera.
waktu pemeriksaan dalam. • Pervaginam: hanya mungkin bila pembukaan
• Auskultasi terdengar: yang iregular sering lengkap, bagian terendah janin telah
dengan
DJJ bradikardi jelas,
, terutama panggul, dan tidak ada CPD
masuk
berhubungan
yang dengan kontraksi uterus. • SC: pembukaan yang belum lengkap.
• Monitoring yang berkesinambungan • Sambil menunggu persiapan SC, tekanan pada tali
DJJ
memperlihatkan adanya deselerasi variabel. pusat oleh bagian terendah janin dapat
• Tekanan pada bagian terendah janin diminimalisasi dengan posisi knee chest,
manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul
oleh Trendelenburg, atau posisi Sim.
menyebabkan menurunnya DJJ secara tiba-tiba • Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus
yang menandakan kompresi tali pusat. dihentikan.
Jawaban lainnya…
b. Tali pusat menumbung → bila tali pusat keluar melalui
ketuban yang sudah pecah, ke serviks, dan turun ke
vagina
c. Occult prolaps → tali pusat berada di samping bagian
terendah janin turun ke vagina. Tali pusat dapat teraba
atau tidak, ketuban dapat pecah atau tidak
d. Plasenta previa → plasenta yang berimplantasi di atas
atau mendekati ostium servix interna
e. Solusio plasenta → terlepasnya plasenta dari tempat
implantasinya
NO
92
SOAL
Seorang wanita berusia 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 10 minggu, datang untuk memeriksakan
kehamilannya. Pasien tidak ada keluhan dan tanda vital masih dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan IgM toxoplasma (+) dan IgG toxoplasma (+). Pasien mengatakan bahwa
hamil yang pertama semua dalam batas normal. Apakah tatalaksana yang paling tepat diberikan?
a. Pemberian asam folat dosis tinggi
b. Spiramycin + asam folat
c. Spiramycin + sulfadiazine
d. Piremitamine + sulfadiazine
e. Sulfadiazine + spiramycin
Jawaban:
B
A
Keyword:
• Wanita berusia 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan
10 minggu
• Igm toxoplasma (+) dan igg toxoplasma (+)
• Hamil yang pertama semua dalam batas normal
Sarwono, 2008
Toksoplasmosis pada Kehamilan
Tatalaksana
• Spiramisin (gol. makrolide) 2 - 4 g/hari PO dibagi dalam 4 dosis untuk 3 minggu,
diulangi setelah 2 minggu sampai kehamilan aterm.
• Kombinasi piremitamin, sulfadiazin, dan asam folinik sebagai penggunaan
simultan diberikan selama 21 hari. Piremitamin (fenilpirimidin obat antimalaria).
Dosis piremitamin diberikan sebesar 1 mg/kg/hari PO untuk 3 - 4 hari. Sulfadiazin
50 - 100 mg/kg/hari PO dibagi 2 dosis serta asam folinik 2 kali 5 mg IM tiap
minggu selama pemakaian piremitamin. Pemberian Piremitamin dan
Sulfadiazin disarankan setelah UK 14 minggu (trimester II), dikarenakan
efek teratogenik.
• Sulfadiazin menimbulkan reaksi hematuria dan hipersensitivitas.
Piremitamin
menyebabkan depresi sumsum tulang secara gradual dan reversibel dengan akibat penunlnan
tendensi perdarahan.
platelet, Untuk dan
leukopenia, mengantisipasi hal ini perluyang
anemia pemeriksaan sel darah
menyebabkan
tepi dan platelet 2 kali seminggu serta penggunaan asam folinik dalam bentuk
kalsium leukovorin yang menghambat efek depresi sumsum tulang dari
piremitamin.
Sarwono, 2008
Jawaban lainnya…
a. Pemberian asam folat dosis tinggi → kurang tepat,
pemberian asam folat untuk mencegah efek teratogenik
dari piremitamin dan sulfadiazine
c. Spiramycin + sulfadiazine → tidak tepat
d. Piremitamine + sulfadiazine → untuk UK > 14 minggu
(trimester II)
e. Sulfadiazine + spiramycin → tidak tepat
NO
93
SOAL
Wanita usia 25 tahun, hamil anak kedua datang ke RS diantar oleh suami untuk memeriksakan
kandungan. Ini merupakan kunjungan ke-2 dan telah direncanakan untuk dilakukan pemeriksaan
USG. Pada pemeriksaan USG, pada usia kehamilan berapakah Femur Length dapat dihitung?
a. 5 minggu
b. 12 minggu
c. Trimester 1
d. Trimester 2
e. Trimester 3
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Wanita usia 25 tahun, hamil anak kedua
• Kunjungan ke-2, direncanakan untuk dilakukan
pemeriksaan USG
HPHT
Hari Pertama Haid Terakhir
TFU
Tinggi Fundus Uteri
Dapat dihitung dengan
Rumus McDonald
94
SOAL
Terjadi wabah kolera yang sangat luas. Awalnya dari India kemudian meluas ke Cina hingga Eropa bagian barat
dan Amerika, sehingga banyak tentara Inggris yang meninggal. Jenis kejadian kolera tersebut adalah...
A. Wabah
B. Endemik
C. Pandemik
D. Outbreak
E. Sporadic
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Terjadi wabah kolera yang sangat luas. Awalnya dari India kemudian
meluas ke Cina hingga Eropa bagian barat dan Amerika, sehingga
banyak tentara Inggris yang meninggal.
Jenis kejadian kolera tersebut adalah...
Kementerian Kesehatan
• Epidemik: peningkatan jumlah penyakit yang banyak dan tiba-tiba
dalam suatu populasi.
• Endemik: penyakit yang biasa terjadi di suatu populasi. Contoh: malaria di
papua.
• Pandemik: penyebaran penyakit yang terjadi secara cepat yang
mengenai area geografis yang tersebar luas. Contah: flu burung
• Outbreak: epidemik yang terjadi secara mendadak di area yang
kecil. Jumlah kasus selama outbreak dinyatakan dalam attack rate.
Contoh: keracunan makanan di lengkong.
• Sporadic: suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan yang
ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut
perubahan waktu.
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Menimbulkan Wabah. Kementerian Kesehatan
Jawaban lainnya…
A.Wabah→ kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Kondisi ini ditetapkan oleh menteri kesehatan
B. Endemik→ penyakit yang biasa terjadi di suatu
populasi
D. Outbreak→ epidemik yang terjadi secara
mendadak di area yang kecil
E. Sporadic→ suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan yang ada di suatu wilayah tertentu
frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan
waktu.
NO
95
SOAL
Skrening yang dilakukan pada 500 narapidana untuk penyakit HIV/AIDS dengan metode ELISA, didapatkan
100 narapidana dengan hasil positif diantaranya yang benar menderita HIV/AIDS sebanyak 10 narapidana.
Sedangkan narapidana dengan hasil ELISA negatif benar menderita HIV/AIDS sebanyak 2 narapidana. Nilai
prediktif positif pada kasus diatas adalah...
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,8
D. 0,9
E. 0,25
Jawaban:
A
A
Keyword:
• Skrening yang dilakukan pada 500 narapidana untuk penyakit
HIV/AIDS dengan metode ELISA.
• Didapatkan 100 narapidana dengan hasil positif diantaranya yang
benar menderita HIV/AIDS sebanyak 10 narapidana. Sedangkan
narapidana dengan hasil ELISA negatif benar menderita HIV/AIDS
sebanyak 2 narapidana.
Nilai prediktif positif pada kasus diatas adalah...
Screening dan Diagnostic Test
Disease Non-Disease Total
Positive Test A B T test positif
(true positif) (false positif)
Negatif Test C D T test negatif
(False negatif) (True negatif)
T disease T non disease
• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os
Screening dan Diagnostic Test
Disease Non-Disease Total
Positive Test 10 90 100
12 488 500
96
SOAL
Seorang dokter keluarga merawat pasien dengan riwayat DM tipe 2 selama 15 tahun. Saat ini terdapat adanya
ulkus gangren pada kaki kiri. Mengatasi hal tersebut, dokter merujuk pasien ke dokter spesialis penyakit dalam
di rumah sakit dan tetep memberikan terapi pada keluhan pasien yang masih bisa diatasi olehnya. Tipe
rujukan pada kasus diatas adalah...
A. Horizontal referal
B. Interval referal
C. Collateral referal
D. Cross-referal
E. Split referal
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Seorang dokter keluarga merawat pasien dengan riwayat DM tipe 2
selama 15 tahun. Saat ini terdapat adanya ulkus gangren pada kaki
kiri.
• Mengatasi hal tersebut, dokter merujuk pasien ke dokter spesialis
penyakit dalam di rumah sakit dan tetep memberikan terapi pada
keluhan pasien yang masih bisa diatasi olehnya.
Tipe rujukan pada kasus diatas adalah...
Sistem Rujukan Dokter
• Interval referal: rujukan untuk perawatan komprehensif selama periode
tertentu.
• Collateral referal: dokter yang merujuk tetap memegang tanggung
jawab atas pasien secara umum, namun merujuk untuk permasalahan
tertentu.
• Cross referal: pasin disarankan/dirujuk pada dokter lain. Sejak saat itu,
dokter yang merujuk tidak lagi bertanggung jawab atas pasien.
• Split referal: pada kondisi ini yang membutuhkan layanan spesialis
multidisiplin, tanggung jawab pasien dipecah pada dua spesialis atau
lebih.
Sumber: Anies.2006. Kedokteran dan Pelayanan Kedokteran yang Bermutu. Semarang.
Jawaban lainnya…
A. Horizontal referal → dari 1bagian lain dalam 1 unit
B. Interval referal→ rujukan untuk perawatan
komprehensif
D. Cross-referal→ dirujuk pada dokter lain/
melimpahkan tanggung jawab.
E.Split referal→ membutuhkan pelayanan spesialis
multidisiplin.
NO
97
SOAL
Suatu Puskesmas yang dipimpin oleh dokter keluarga rutin melakukan bebagai kegiatan guna meningkatkan
derajad kesehatan wilayah cakupannya. Salah satu kegiatan rutinnya adalah melakukan imunisasi. Pada
sistem pencatatan Puskesmas hal ini dicantumkan pada formulir...
A. LB-1
B. LB-2
C. LB-3
D. LB-4
E. LB-5
Jawaban:
C
A
Keyword:
• Suatu Puskesmas yang dipimpin oleh dokter keluarga rutin
melakukan bebagai kegiatan guna meningkatkan derajad kesehatan
wilayah cakupannya. Salah satu kegiatan rutinnya adalah melakukan
imunisasi.
Pada sistem pencatatan Puskesmas hal ini dicantumkan pada
formulir...
Sistem Pelaporan Puskesmas
Menurut keputusan Dirjen Bina Kesmas
no.590/BM/DJ/INFO/V/96:
• Formulir laporan bulanan:
• LB-1: laporan kasus penyakit
• LB-2: laporan obat
• LB-3: laporan gizi, KIA KB, Imunisasi
• LB-4: laporan kegiatan Puskesmas
• Formulir laporan tahunan:
• LT 1: data dasar Puskesmas
• LT 2: data kepegawaian Puskesms
• LT 3: data peralatan/sarana Puskesmas, Pustu, dan Pusling
Sistem Pelaporan Puskesmas
• Formulir laporan wabah:
• W1: laporan pertama yang dinuat oleh Puskesmas dalam 24 jam
setelah wabah
• W2: laporan keadaan penyakit wabah di satu daerah. Mencakup hasil
penanggulangan yang dilakukan, dikirim tiap minggu.
• Formulir laporan sentinel:
• LB1S:data penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan diare
• LB2S: data KIA, Gizi, ISPA, Penyakit akibat kerja
Sumber: Keputusan Dirjen Bina Kesmas no. 590/BM/DJ/INFO/V/96 tentang Penyederhanaan Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas
NO
98
SOAL
Seorang dokter sedang mengevaluasi suatu jurnal yang menggambarkan suatu pemeriksaan untuk kanker
serviks. Subjek dalam penelitian tersebut sejumlah 250 orang. Dari 250 subjek penelitian 106 mendapatkan
hasil tes positif untuk penyakit kanker serviks dan 144 mendapat tes negatif. 250 orang dievaluasi kembali oleh
dokter spesialis kandungan untuk lebih memastikan diagnostik. Dokter kandungan menemukan bahwa dari 106
pasien dengan hasil positif, 95 benar-benar menderita kanker serviks dan 144 pasien dengan hasil negatif, 2
memiliki kanker seviks. Besar spesifisitas kemampuan alat untuk mendeteksi kanker serviks adalah...
A. 39 %
B. 60 %
C. 97 %
D. 98 %
E. 93 %
Jawaban:
E
A
Keyword:
• Seorang dokter sedang mengevaluasi suatu jurnal yang
menggambarkan suatu pemeriksaan untuk kanker serviks.
Subjek dalam penelitian tersebut sejumlah 250 orang. Dari 250
subjek penelitian 106 mendapatkan hasil tes positif untuk
penyakit kanker serviks dan 144 mendapat tes negatif. 250
orang dievaluasi kembali oleh dokter spesialis kandungan
untuk lebih memastikan diagnostik. Dokter kandungan
menemukan bahwa dari 106 pasien dengan hasil positif, 95
benar-benar menderita kanker serviks dan 144 pasien dengan
hasil negatif, 2 memiliki kanker seviks.
Besar spesifisitas kemampuan alat untuk mendeteksi kanker
serviks adalah...
Screening dan Diagnostic Test
Disease Non-Disease Total
Positive Test A B T test positif
(true positif) (false positif)
Negatif Test C D T test negatif
(False negatif) (True negatif)
T disease T non disease
• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os
Screening dan Diagnostic Test
Disease Non-Disease Total
Positive Test 95 11 106
97 153 250
99
SOAL
Pada wilayah kerja suatu Puskesmas terjadi kejadian luar biasa campak. Dokter Puskesmas menggalakan
vaksinasi campak pada seluruh penduduk yang beresiko. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan usaha
pencegahan terhadap kejadian campak di wilayah kerja Puskesmas. Jenis upaya kesehatan yang dilakukan
oleh dokter Puskesmas adalah...
100
SOAL
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri kaki kiri. Riwayat KLL 1 bulan yang lalu
dan tidak dibawa ke dokter. Keluhan disertai panas badan. Pemeriksaan tanda vital TD 110/80mmHg, nadi
88x/m, RR 20x/m, suhu 38.7 C. Status lokalis tampak luka terbuka, edema, eritema. Apa kemungkinan
mikroorganisme penyebabnya?
A. Staphylococcus aureus
D. Pseudomonas aeroginosa
E. Proteus mirabilis
Jawaban:
A
A
Keywords
• Pasien nyeri kaki kiri disertai panas dan bengkak
• Post KLL 1 bulan, dan tidak dibawa ke dokter
• Suhu 38.7 C
• Status lokalis ,tampak luka terbuka, edema, eritema