PRINSIP ULTRASONOGRAFI :
KOMPLIKASI :
Tidak ada efek negatif dalam penggunaan ultrasonografi terhadap ibu dan anak
Perlu diperhatikan bahwa melalui pemeriksaan ultrasonografi dapat membawa penanganan
medis berlebihan dan tidak perlu dilakukan.
PANDUAN PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI OBSTETRI :
SONOGRAFI TRIMESTER PERTAMA
Melakukan evaluasi terhadap uterus untuk melihat adanya kantung gestasi yang
sudah harus terlihat manakal kadar betta hCG serum telah mencapai 1000 – 1200
mIU/mL dengan scanning transvaginal dan pada 6000 mIU/mL pada scanning
abdominal. Jika tidak terlihat,m maka harus diduga terjadinya kehamilan ektopik
Jika sudah terlhat kantung gestasi, diperiksa keberadaan yolk sac (biasanya sudah
terlihat pada kadar hCG 7000mIU/mL) dan janin (pada kadar hCG 11.000 mIU/mL)
CRL – crown rump length pada trimester pertama merupakan ukiuran akurat dalam
menentukan usia kehamilan dengan selisih ketepatan 3 – 5 hari (selisih pada
pengukuran pada trimester II 2 minggu dan trimester III sekitar 3 minggu).
Pada akhir trimester Pertama, ukuran BPD – biparietal diameter dapat digunakan untuk
memperkirakan usia kehamilan.
Aktivitas jantung janin biasanya terlihat jelas setelah kutub janin jelas terlihat. Jika
ukuran CRL mencapai 3 – 5 mm tapi tak terlihat aktivitas jantung maka harus
dilakukan pemeriksaan USG lanjutan dalam waktu 3 – 5 hari kemudian untuk
menentukan “pregnancy loss”. Jika aktivitas jantung sudah terlihat maka “pregnancy
loss” menurun hingga 5%
Menentukan jumlah janin
Mengukur adanya nuchal translucency
Evaluasi uterus, struktur adneksa dan cavum Douglassi
VELOSIMETRI DOPPLER
Doppler velosimetri memperlihatkan arah dan karakteristik aliran darah dan dapat
digunakan untuk memeriksa sirkulasi uteroplasenta atau fetoplasenta
Velosimetri Doppler bukan pemeriksaan rutin dan dilakukan atas indikasi tertentu :
o Perkembangan janin terhambat
o Kelainan talipusat
o Oligohidramnion
o Preeklampsia
o Dugaan kelainan jantung janin