Kehamilan
ULTRASOUND
ULTRASONIC
CARA PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK DENGAN
MENGGUNAKAN
GELOMBANG ULTRASONIK
• Perkiraan usia gestasi pada pasien dengan tanggal yang belum jelas
atau penegasan tanggal bagi mereka yang akan menjalani terminasi
kehamilan secara elektif
• Evaluasi pertumbuhan janin
• Perdarahan pervaginam pada kehamilan yang etiologinya belum jelas
• Evaluasi tindak lanjut lokasi plasenta pada plasenta previa
• Kehamilan ektopik yang dicurigai
• Identifikasi kehamilan ganda
• Kecurigaan kehamilan mola
• Penentuan lokasi alat kontrasepsi dalam rahim
•Indikasi • Deteksi abnormalitas janin tertentu
Pemeriksaan • Deteksi hidramnion dan oligohidramnion
• Diagnosis kematian janin
• Kecurigaan solusio plasenta
• Konfirmasi tentang letak, posisi dan bagian presentasi janin
• Pedoman untuk amniosentesis
• Evaluasi biofisik kesejahteraan janin
• Indeks cairan amnion
• Sebagai alat bantu dalam tindakan obstetrik seperti versi luar, versi
ekstraksi
• Perkiraan berat janin pada persalinan prematur
• Riwayat anomali kongenital
Kontraindikasi
Hingga saat ini tidak dikenal adanya kontraindikasi pemeriksaan USG dalam kehamilan.
BAHAYA GELOMBANG SUARA
Dapat Tidak
membahayakan membahayakan
kehidupan : kehidupan :
- bila intensitas - bila intensitas
gelombang suara gelombang suara
lebih dari 200 kurang dari 200
mW/cm2. mW/cm
Alat USG :
- mempunyai intensitas gelombang suara di bawah 100 mW/cm2.
- belum pernah terbukti membahayakan ibu dan janin.
- aman digunakan untuk pemeriksaan kehamilan.
PERSIAPAN
Persiapan
Pasien
Persiapan Persiapan
Pemeriksa Peralatan
Kenali hubungan antara posisi tranduser dengan
letak sisi kiri dan kanan atau superior dan inferior
atau anterior dan posterior ibu
Lingkar perut (AC) diupayakan sebundar mungkin. Jangan menekan terlalu keras
karena dapat terjai distorsi bentuk perut.
Tidak boleh tampak gambar insersi vena umbilikalis pada tepi abdomen, ginjal, dan
costae lebih dari satu buah.
• Pada survei anatomi dilakukan penilaian struktur normal bagian tubuh atau
organ janin dari kepala hingga kaki (head to toe) secara sistematis.
• Pada kepala janin kenali struktur normal intrakranial sebagai berikut : falx
cerebri, plexus choroideus, thalamus, ventrikel tiga, ventrikel lateral, dan
cranium.
• Wajah : profil muka, tulang hidung, lubang hidung dan integritas bibir.
• Thoraks : jantung menempati sepertiga rongga thoraks, apex mengarah ke sisi
kiri, dan 4-chamber view.
• Abdomen : tampak hepar menempati dua pertiga rongga abdomen, gaster di
sisi kiri.
• Traktus urinarius : tampak vesika urinaria di rongga pelvik
• Ekstremitas : cari kedua ekstremitas (superior dan inferior) kiri dan kanan,
terdiri dari tiga buah tulang panjang dan telapak tangan/ kaki. Tulang panjang
pada ekstremitas superior terdiri dari humerus, radius, dan ulna; sedangkan
pada ekstremitas inferior terdiri dari femur, tibia dan fibula.
Struktur kepala janin trimester 1, perhatikan falks serebri membagi kepala simetris kiri dan
kanan, pleksus khoroideus tampak ekhogenik dan dominan mengisi rongga kepala. Ukuran
BPD 24 mm dan HC 87 mm sesuai kehamilan 13 minggu 6 hari.
Pemeriksaan USG pada Trimester 2
28
Volume amnion
Ukur indeks satu kantong terdalam (single dcepest pocket), nilai
normal 20 – 80 mm.
Biometri dasar
BPD
EFW HC
FL AC
Perhitungan Taksiran Berat Janin (TBJ)
Parameter yang dapat
dipakai untuk menghitung
TBJ adalah AC, HC,FL,
dan BPD, untuk Indonesia
dianjurkan memakai BPD
dan AC (sesuai Panduan TBJ berdasarkan satu kombinasi dua parameter
POGI, 2013). Parameter parameter AC memiliki yaitu AC dan BPD memiliki
yang dapat dipakai untuk simpang baku ± 160 g/kg simpang baku ± 106 g/kg
menghitung TBJ adalah berat janin berat janin.
AC, HC,FL, dan BPD,
untuk Indonesia dianjurkan
memakai BPD dan AC
(sesuai Panduan POGI,
2013).
Pemeriksaan USG pada Trimester 3
Pemeriksaan USG sama seperti pada trimester kedua ditambah
dengan menilai kurva pertumbuhan janin, mencari kelainan kongenital
yang baru muncul pada trimester 3
Pemeriksaan Jantung
Ubah pengaturan pemeriksaan USG menjadi fetal echocardiography atau cardiac, kemudian
nilai 4-chamber view (4-CV) dan M-mode (frekuensi dan keteraturan DJJ).
Setelah tampak gambaran AC, transduser digeser perlahan-lahan ke arah rongga dada
sehingga tampak jantung, kemudian cari gambaran khas 4-CV
Gambaran Jantung menempati sepertiga kiri rongga thoraks, dengan apeks menuju
sisi kiri (sama dengan letak gaster)
normal 4-
Aksis jantung : 45 ± 200 dan dibentuk oleh garis yang melalui septum
CV interventrikulare dan garis dari sternum ke arah vertebra
Nisbah normal rongga jantung : rongga thoraks (rasio kardi-thoraks) = 1 :
3 (33 %
Ukuran rongga atrium kiri sama dengan kanan
Letak katup trikuspidalis (sisi kiri jantung) sedikit lebih ke arah apeks kordis
Katup foramen ovale membuka ke arah atrium kiri, terdiri dari dua lembar
daun katup dan masing-masing melekat pada cruxnya.
Ketebalan cairan pada rongga perikardium < 2 mm.
39