Anda di halaman 1dari 39

USG dan Pencitraan Dalam

Kehamilan

Dr. H. Syahredi S. A, Sp. OG (K).


Pencitraan dalam kehamilan yang paling
banyak dilakukan adalah ultrasonografi
yang saat ini telah sangat berkembang

Ultrasonografi (USG) merupakan


suatu metode diagnostik dengan
menggunakan gelombang ultrasonik
untuk mempelajari struktur jaringan
berdasarkan gambaran ekho dari
gelombang ultrasonik yang
dipantulkan oleh jaringan.
ULTRASONOGRAFI
(USG)

ULTRASOUND
ULTRASONIC

CARA PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK DENGAN
MENGGUNAKAN
GELOMBANG ULTRASONIK
• Perkiraan usia gestasi pada pasien dengan tanggal yang belum jelas
atau penegasan tanggal bagi mereka yang akan menjalani terminasi
kehamilan secara elektif
• Evaluasi pertumbuhan janin
• Perdarahan pervaginam pada kehamilan yang etiologinya belum jelas
• Evaluasi tindak lanjut lokasi plasenta pada plasenta previa
• Kehamilan ektopik yang dicurigai
• Identifikasi kehamilan ganda
• Kecurigaan kehamilan mola
• Penentuan lokasi alat kontrasepsi dalam rahim
•Indikasi • Deteksi abnormalitas janin tertentu
Pemeriksaan • Deteksi hidramnion dan oligohidramnion
• Diagnosis kematian janin
• Kecurigaan solusio plasenta
• Konfirmasi tentang letak, posisi dan bagian presentasi janin
• Pedoman untuk amniosentesis
• Evaluasi biofisik kesejahteraan janin
• Indeks cairan amnion
• Sebagai alat bantu dalam tindakan obstetrik seperti versi luar, versi
ekstraksi
• Perkiraan berat janin pada persalinan prematur
• Riwayat anomali kongenital
Kontraindikasi
Hingga saat ini tidak dikenal adanya kontraindikasi pemeriksaan USG dalam kehamilan.
BAHAYA GELOMBANG SUARA

Dapat Tidak
membahayakan membahayakan
kehidupan : kehidupan :
- bila intensitas - bila intensitas
gelombang suara gelombang suara
lebih dari 200 kurang dari 200
mW/cm2. mW/cm

Alat USG :
- mempunyai intensitas gelombang suara di bawah 100 mW/cm2.
- belum pernah terbukti membahayakan ibu dan janin.
- aman digunakan untuk pemeriksaan kehamilan.
PERSIAPAN

Persiapan
Pasien

Persiapan Persiapan
Pemeriksa Peralatan
Kenali hubungan antara posisi tranduser dengan
letak sisi kiri dan kanan atau superior dan inferior
atau anterior dan posterior ibu

Eksplorasi secara sistematis rongga abdomen


dan pelvik (Gambar 2)
Cari uterus sebagai petunjuk pemeriksaan

Lakukan pemeriksaan uterus, kavum uteri,


adneksa kanan, adneksa kiri, kavum Retzii dan Gambar 2. Alur eksplorasi rongga
kavum Douglas
pelvik dan abdomen, letakkan transduser
dalam posisi transversal, dengan
penunjukan pada sisi kanan pasien, ikuti
Pemeriksaan selesai
nomor urut untuk arah eksplorasi.
Pemeriksaan USG pada Trimester 1
Persyaratan pemeriksaan USG trimester pertama
sama seperti USG ginekologi, tetapi dilengkapi
dengan uji kehamilan yang positif serta tanda dan
gejala kehamilan trimester 1
Pemeriksaan Kantong Gestasi (KG) /
Gestasional Sac (GS)

Buat dua bidang potong uterus yaitu longitudinal dan transversal

Pada potongan longitudinal diukur panjang dan tebal KG; sedangkan


pada potongan transversal diukur diameter KG.

Cara mengukur KG dilakukan dari inner to inner.

Kesalahan penentuan usia gestasi berdasarkan KG sekitar satu


minggu sehingga tidak dianjurkan lagi bila CRL sudah dapat diukur.
Gambar 3. Cara mengukur kantong
gestasi (KG) : dari inner toinner
Gambar 4. Kantong gestasi normal pada
kehamilan intrauterin 4 minggu
Pengukuran CRL
Pengukuran CRL sudah dapat dilakukan sejak kehamilan 6
minggu dimana panjang embrio diukur dari kepala hingga
bokong dengan memakai USG transvaginal.

Dilakukan pada kehamilan 10+0 – 13+6 minggu, dari puncak


kepala hingga bokong, posisi janin netral, potongan sagital
melalui hidung janin (tampak gambaran tulang hidung hingga
nucahal transluscency atau NT) dan dagu janin tidak
menyentuh dadanya.

Ukur CRL (Crown Rump Length) untuk menentukan usia


gestasi (dengan variasi usia gestasi ± 1 minggu).
Pengukuran CRL, tampak CRL 8,9 mm sesuai
kehamilan 6 minggu 6 hari (juga tampak YS normal,
berdiameter 4,7 mm)
Ukuran CRL 22 mm sesuai kehamilan 8 minggu 6 hari
Pengukuran biometri pada trimester 1

Pengukuran biometri pada trimester 1 memakai


CRL, BPD (Biparietal Diameter), HC (Head
Circumference), AC (Abdominal Circumference)
dan FL (Femur Length). Pengukuran CRL paling
baik dalam menentukan usia gestasi pada
kehamilan 10+0 – 13+6 minggu dengan
kesalahan kurang dari satu minggu (3-5 hari).
Pengukuran BPD
Idealnya pengukuran BPD dan HC dilakukan saat osifikasi tulang kranium sudah
selesai (pada kehamilan ≥ 12 minggu) dimana pengukuran tabula eksternal dan
internal sudah dapat dilakukan dengan akurat (outer to inner, Hadlock 1994).
Lakukan pembesaran gambaran kepala janin hingga minimal menempati 60 % dari
luas layar monitor.
Gambaran BPD normal harus menampilkan osifikasi keseluruhan kranium berbentuk
agak oval (seperti bola Rugby), falx cerebri membagi cerebrum kiri dan sama
besar, cavum septum pellucidum di bagian anterior, thalamus di bagian posterior,
ventrikel 3 dan ventrikel lateral.
Tidak boleh tampak gambaran cerebellum dan atau orbita
Pengukuran biometri BPD dari outer to inner (metoda Hadlock, 1984). Pada Gambar 8
dicontohkan pengukuran BPD 22 mm sesuai kehamilan 13 minggu 6 hari.
Pengukuran BPD dan HC pada trimester 1, BPD 24 mm
dan HC 88 mm, sesuai kehamilan 13 minggu 6 hari
Pengukuran HC

Persyaratan dan cara


pengambilan gambar
sama seperti BPD
Pengukuran HC dilakukan
dari outer to outer
(Hadlock, 1984), lihat
Gambar 9, ukuran HC 86
mm sesuai gestusi 13
minggu 6 hari.

Pengukuran BPD dan HC pada trimester 1, HC


86 mm sesuai kehamilan 13 minggu 6 hari
Pengukuran Potongan AC dibuat melalui potongan transversal rongga abdomen, sedikit di atas
AC insersi umbilikus.

Gambaran vertebra, gaster,dan vena porta (berbentuk seperti huruf C)

Lingkar perut (AC) diupayakan sebundar mungkin. Jangan menekan terlalu keras
karena dapat terjai distorsi bentuk perut.

Tidak boleh tampak gambar insersi vena umbilikalis pada tepi abdomen, ginjal, dan
costae lebih dari satu buah.

Lakukan pengukuran AC dari outer to outer (Hadlock,1984)

Pada Gambar 10 tampak ukuran AC 70 mm sesuai usia gestasi 13 minggu 4 hari.


Ukuran AC janin Indonesia lebih kecil dibanding Eropa atau Amerika. Hal ini harus
menjadi perhatian dan disampaikan kepada pasien agar perbedaan TBJ dengan berat
lahir neonatus sesungguhnya dapat dipahami.
AC pada trimester 1, diukur dari outer to outer, perhatikan adanya gambaran
vertebra, gaster, dan bentuk lingkar perut yang bundar. Hasil pengukuran
pada pasien di atas AC = 70 mm sesuai kehamilan 13 minggu 4 hari
Pemeriksaan FL

• Gambaran femur mudah diperoleh karena merupakan tulang


terpanjang dalam tubuh janin
• Usahakan letak femur sejajar dengan transduser dan mata pemeriksa,
hal ini untuk memperkecil kesalahan pengukuran (lihat Gambar 11).
• FL yang diukur adalah bagian tulangnya saja (bagian diafisis), tidak
mengikutsertakan tulang rawan (epifisis).
• Ketepatan pemeriksaan FL dalam penentuan usia gestasi janin Eropa
dan Amerika sesuai dengan pengukuran BPD (Trish Chudleigh, 2004)
sedangkan untuk janin Indonesia lebih kecil karena FL Indonesia lebih
pendek. Oleh karena itu, pengukuran FL tidak disatukan dalam
penentuan usia gestasi dan TBJ berdasarkan biometri dasar janin
Indonesia.
• FL dapat diukur mulai kehamilan 12 minggu hingga aterm.
Pengukuran FL, tampak os panjang femur 12 mm
sesuai kehamilan 13 minggu 3 hari
Survei Anatomi Janin pada Kehamilan Trimester 1

• Pada survei anatomi dilakukan penilaian struktur normal bagian tubuh atau
organ janin dari kepala hingga kaki (head to toe) secara sistematis.
• Pada kepala janin kenali struktur normal intrakranial sebagai berikut : falx
cerebri, plexus choroideus, thalamus, ventrikel tiga, ventrikel lateral, dan
cranium.
• Wajah : profil muka, tulang hidung, lubang hidung dan integritas bibir.
• Thoraks : jantung menempati sepertiga rongga thoraks, apex mengarah ke sisi
kiri, dan 4-chamber view.
• Abdomen : tampak hepar menempati dua pertiga rongga abdomen, gaster di
sisi kiri.
• Traktus urinarius : tampak vesika urinaria di rongga pelvik
• Ekstremitas : cari kedua ekstremitas (superior dan inferior) kiri dan kanan,
terdiri dari tiga buah tulang panjang dan telapak tangan/ kaki. Tulang panjang
pada ekstremitas superior terdiri dari humerus, radius, dan ulna; sedangkan
pada ekstremitas inferior terdiri dari femur, tibia dan fibula.
Struktur kepala janin trimester 1, perhatikan falks serebri membagi kepala simetris kiri dan
kanan, pleksus khoroideus tampak ekhogenik dan dominan mengisi rongga kepala. Ukuran
BPD 24 mm dan HC 87 mm sesuai kehamilan 13 minggu 6 hari.
Pemeriksaan USG pada Trimester 2

Pemeriksaan USG pada Trimester 2 terutama


ditunjukan untuk menapis anomali mayor, penentuan
usia gestasi, evaluasi letak plasenta dan pengukuran
volume amnion melalui indeks satu kantong amnion
terdalama (single deepest pocket)
Eksplorasi rongga pelvik dan abdomen
Plasenta

implantasi plasenta (terutama letak tepi bawah plasenta


dan hubungannya dengan OUI) dan derajat maturasi. Bila
plasenta berumplantasi di korpus anterior bawah atau
plasenta previa dan bekas SC, periksa kemungkinan
adanya plasenta akreta; bila curiga plasenta akreta, rujuk
pasien ke SpOG.

28
Volume amnion
Ukur indeks satu kantong terdalam (single dcepest pocket), nilai
normal 20 – 80 mm.
Biometri dasar

BPD

EFW HC

FL AC
Perhitungan Taksiran Berat Janin (TBJ)
Parameter yang dapat
dipakai untuk menghitung
TBJ adalah AC, HC,FL,
dan BPD, untuk Indonesia
dianjurkan memakai BPD
dan AC (sesuai Panduan TBJ berdasarkan satu kombinasi dua parameter
POGI, 2013). Parameter parameter AC memiliki yaitu AC dan BPD memiliki
yang dapat dipakai untuk simpang baku ± 160 g/kg simpang baku ± 106 g/kg
menghitung TBJ adalah berat janin berat janin.
AC, HC,FL, dan BPD,
untuk Indonesia dianjurkan
memakai BPD dan AC
(sesuai Panduan POGI,
2013).
Pemeriksaan USG pada Trimester 3
Pemeriksaan USG sama seperti pada trimester kedua ditambah
dengan menilai kurva pertumbuhan janin, mencari kelainan kongenital
yang baru muncul pada trimester 3
Pemeriksaan Jantung
Ubah pengaturan pemeriksaan USG menjadi fetal echocardiography atau cardiac, kemudian
nilai 4-chamber view (4-CV) dan M-mode (frekuensi dan keteraturan DJJ).

Lakukan analisis posisi, ukuran, irama, dan kontraktilitas otot jantung.

Cari potongan transversal rongga abdomen (sama seperti mengukur AC).

Setelah tampak gambaran AC, transduser digeser perlahan-lahan ke arah rongga dada
sehingga tampak jantung, kemudian cari gambaran khas 4-CV
Gambaran Jantung menempati sepertiga kiri rongga thoraks, dengan apeks menuju
sisi kiri (sama dengan letak gaster)
normal 4-
Aksis jantung : 45 ± 200 dan dibentuk oleh garis yang melalui septum
CV interventrikulare dan garis dari sternum ke arah vertebra
Nisbah normal rongga jantung : rongga thoraks (rasio kardi-thoraks) = 1 :
3 (33 %
Ukuran rongga atrium kiri sama dengan kanan

Letak katup trikuspidalis (sisi kiri jantung) sedikit lebih ke arah apeks kordis

Katup foramen ovale membuka ke arah atrium kiri, terdiri dari dua lembar
daun katup dan masing-masing melekat pada cruxnya.
Ketebalan cairan pada rongga perikardium < 2 mm.

Kontraksi ventrikel kanan dan kiri jantung terjadi bersamaan (bukan


bergantian seperti jantung orang dewasa)
Four chamber view (4-CV)
Keterangan :

• Right Atrium (RA),


• Left Atrium (LA),
• Right Ventricle (RV),
• Left Ventricle (LV),
• Interventricular Septum (IVS).
• Tricuspid Valve (TV),
• Mitral Valve (MV).
• Pulmonary Veins (PV) kiri dan
kanan, masuk ke Atrium kiri,
• Descending Aorta (AO).
• Sp, spine; L, left; R, right.
Rasio kardio-thoraks
TERIMA KASIH

39

Anda mungkin juga menyukai