Seorang anak perempuan usia 6 tahun datang dengan pembesaran kelenjar payudara. Tidak ada rambut
di ketiak maupun di kemaluan. Pertambahan tinggi anak dalam satu tahun terakhir 6 cm . Pernyataan
yang benar dalam kasus ini :
1. Anak ini mengalami pubertas prekoks karena sudah ada tanda seks sekunder
2. Anak ini kemungkinan mengalami prematur telarke karena kecepatan pertumbuhan masih
dalam batas normal
3. Anak ini harus segera diperiksa MRI untuk menyingkirkan pubertas sentral
4. Anak ini tidak perlu monitoring lebih lanjut
5. Anak ini harus segera diberikan terapi untuk menghentikan pubertasnya.
Seorang anak laki-laki usia 2 tahun yang sudah menjalani Kasai prosedur saat bayi karena atresia bilier,
datang dengan keluhan pruritus, ikterus, dan hematemesis. Dari pemeriksaan fisik didapatkan ascites,
hepatosplenomegali, dan venektasi. Feses berwarna hitam seperti ter. Penyebab paling mungkin untuk
hematemesis adalah : Komplikasi Kasai Prosedur
1. Varices esophagus
2. Ulkus peptikum
3. Posterior nasal bleeding.
4. Gastropati
5. E. Thrombositopenia
1. Iga gambang
2. Crazy pavement dermatosis
3. Baggy pants
4. Keratomalacia
5. Muscle wasting
Seorang anak berusia 2 tahun keluhan berat badan tidak naik, keluhan berlangsung sejak 3 bulan
terakhir. Nafsu makan anak normal seperti biasa. Demam (+) tidak tinggi satu bulan terakhir. Tidak
batuk. Pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran kelenjar limfe leher multiple tidak nyeri tekan, dengan
diameter >1 cm. Bapak pasien menderita Tuberkulosis dan menjalani pengobatan dengan OAT selama 6
bulan. Pemeriksaan x foto thoraks menunjukkan gambaran pembesaran kelenjar hilus. Pemeriksaan uji
tuberkulin indurasi 12 mm. Bagaimanakah tatalaksana farmakologi pasien tersebut? Dx. TB
1. 2 HRZ / 4 RH
2. 2 HRZE / 4 RH
3. 2 HRZ / 4 R3H3
4. 2 HRZE / 4 R3H3
5. 2 HRE / 4 RH
Anak laki laki, umur 6,3 tahun, kiriman dari Puskesmas Kapuas dengan keluhan utama demam dan
kuning. Tiga hari sebelum masuk rumag demam tinggi, disertai dengan menggigil dan berkeringat, mual,
tidak ada muntah BAB dan BAK normal. Pada pemeriksaan didapatkan: mata kuning, hati tidak teraba,
lien Shuffner II. Laboratorium sederhana : Hb 8.3 gr%, leukosit 5.400/mm , Ht 24 %, Trombosit
243.000/mm . Terapi yang tepat pada penderita ini: Dx Malaria
a. Klorampenikol
c. Fluconazole
d. Kina
Bayi berusia 1 tahun mengalami penurunan kesadaran. Dari anamnesis dijumpai riwayat mencret sejak
1 minggu sebelumnya. Buang air kecil tidak dijumpai sejak 1 hari. Dari pemeriksaan fisik didapati
frekuensi nafas 50x/menit, frekuensi jantung 180 x/menit, akral dingin. Yang anda pikirkan adalah bayi
ini mengalami :
1. syok kardiogenik
2. syok sepsis
3. syok hipovolemik
4. anafilaksis
5. gagal ginjal
Seorang anak laki-laki, usia 3 tahun, BB 10 kg, datang dengan keluhan kejang yang sudah terrjadi
sebanyak 4 kali sejak dua hari yg lalu, dgn lama kejang 1 menit perkali kejang, kejang seluruh tubuh, dan
setelah kejang pasien tidak sadar. Demam naik turun selama 3 minggu ini. Riwayat trauma, muntah,
diare, disangkal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai: sensorium SKG 7, frekuensi jantung 120 x/ menit, reg,
desah tidak dijumpai. Frekuensi pernapasan 24 x/ menit, reg, ronki dan wheezing tidak dijumpai.
Tekanan darah 90/50 mmHg. Dijumpai kaku kuduk, brudzinski, kernig, dan refleks fisiologis yang
meningkat. Kemungkinan diagnosis pasien ini secara klinis adalah:
1. Kejang demam kompleks
2. Kejang demam serhana
3. Tumor otak
4. Meningitis
5. Ensefalitis
Anak usia 13 tahun datang ke IGD RS setempat dengan keluhan sakit perut yang hebat, mual dan
muntah, penurunan kesadaran dengan hasil laboratorium saat itu : Hb = 11,4 ; Lekosit = 24.500 ; GDS =
456 mg/dL ; pH vena / Bikarbonat = 7,01 / 10 mmol/L ; Ketonuria = (+) ; Lekosit urin = (+)
1. Akut abdomen
2. Gastroenteritis
3. Gangguan SSP
4. Ketoasidosis Diabetikum
5. Sindrom Uremik
Anak umur 56 bulan datang ke anda karena diare profus Pada pemeriksaan fisik didapati tanda-tanda
dehidrasi ringan sedang dengan hepar teraba kenyal rata tajam dengan pembesaran 2/3 jbac dan 2/3
jbpx. Apa yang anda seharusnya lakukan pertama kali
1. Mengatasi dehidrasi dengan IVFD, memberi diet, tidak memberi antibiotika, dan penyuluhan.
2. Mengatasi dehidrasi dengan oralit, memberi diet, tidak memberi antibiotika, dan penyuluhan.
3. Mengatasi dehidrasi dengan IVFD, memberi diet, menghentikan obat-obat JRA, dan
penyuluhan.
4. Melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan apakah JRA berhubungan
dengan diare
1. Leukemia akut
2. Anemia Defisiensi Besi
3. Talasemia trait
4. Anemia Megaloblastik
5. Anemia akibat penyakit infeksi kronis
Seorang anak perempuan berusia 1 tahun 6 bulan datang ke rumah sakit dibawa orangtuanya dengan
keluhan mencret tanpa lendir maupun darah selama 2 hari ini. Frekuensi mencret lebih dari 10 kali per
hari @ seperempat gelas aqua. Muntah sejak 1 hari terakhir dengan frekuensi lebih dari 5
kali per hari. Demam tinggi muncul 1 hari terakhir. Empat hari yang lalu mendapat imunisasi ulangan
DPT dan polio . Dari pemeriksaan dijumpai anak gelisah, menangis, tidak kelihatan haus,sewaktu diberi
0
minum tidak muntah, suhu tubuh 38.2 C, berat badan 10 kg, mata cekung, peristaltik meningkat dan
turgor kurang.Untuk pemilihan cairan yang akan anda berikan pada kasus tersebut. Dx dehidrasi berat
1. Oralit
2. Dextose 10 % i.v
3. Ringer Laktat i.v
4. Ringer Solution i.v
5. NaCl 0.9% i.v
Seorang anak wanita usia 11 tahun datang dengan keluhan berat badan yang menurun dan jantung
yang sering berdebar-debar yang dirasakan sejak 3 bulan terakhir. Orang tua mengatakan bahwa nafsu
makan penderita tetap baik tetapi di sekolah penderita sering merasa kesulitan dalam pemusatan
perhatian dan konsentrasi, lekas capai dan sulit tidur. Pada pemeriksaan didapatkan penampilan anak
yang kurus, gelisah, tensi 120/70 mmHg dan nadi 140×/menit, mata menonjol, teraba pembesaran
kelenjar tiroid. Hasil laboratorium yang menunjang untuk mendiagnosis penyakit pada penderita
tersebut yang paling mungkin adalah: Dx Hipertiroid (oftalmopati, tiromegali, hipertiroid)
Seorang anak 5 tahun dibawa ke emergensi karena kejang sejak 30 menit sebelum ke rumah sakit,
kejang seluruh tubuh, tangan dan kaki kaku kelojotan dan belangsung lebih dari 30 menit, tanpa
pulihnya kesadaran ke tingkat sebelum kejang. Sebelumnya telah diberikan Diazepam rektal 10 mg
sebanyak 2 kali. Pilihan obat manakah yang selanjutnya harus diberikan bila kejang belum berhenti:
Seorang anak 2 tahun datang ke emergensi dengan keluhan muntah dan mencret, frekuensi napas 30
kali /menit cepat dan dalam, denyut jantung 130 kali/menit, kesadaran menurun, anak tampak lemas,
bibir kering, turgor kulit buruk dan ujung jari tampak sianosis. Keadaan ini menunjukkan:
1. Bolus cairan Koloid (HES/gelatin) 20 mL/kgBB selama 20 menit
2. Bolus cairan Kristaloid (ringer lactat/NaCl fisiologis) 20 mL/kgBB selama 20 menit
3. Bolus Albumin 5% 20 mL/kgBB selama 20 menit
4. Epinefrin 1/10.000 dosis 0,1–0,3 mL/kgBB
Seorang bayi laki-laki usia 2 bulan dibawa oleh ibunya berobat dengan keluhan kuning seluruh tubuh,
keluhan menurut ibunya tampak sejak 5 hari lahir, keluhan disertai BAB seperti dempul, BAK berwarna
seperti air teh, pada pemeriksaan bayi tampak ikterik, tanda vital normal, hepatomegali, splenomegali,
dan tampak gatal. Bayi lahir dengan berat badan normal. Diagnosis yang memungkinkan untuk pasien di
atas adalah:
Seorang anak laki-laki usia 13 tahun datang ke emergensi anak dengan keluhan panas badan sejak 5 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri otot dan pada ulu hati. Dari pemeriksaan fisis didapatkan TD
o
90/60 mmHg, N 80×/menit REIC, RR 20×/menit, S 39 C. Pada kedua lengan didapat ruam kemerahan
berukuran 1–2 mm yang tidak hilang dengan penekanan hasil auskultasi paru didapatkan suara
pernapasan yang menurun pada lapang bawah paru. Hasil pemeriksaan penunjang pada 2 hari yang lalu
3 3
Hb 11,4 g/dL, Ht 34%, leukosit 5,200 mm , trombosit 152.000 mm , hasil pemeriksaan penunjang saat
ini Hb 11,4 g/dL, Ht 42%, leukosit 3.200 mm , trombosit 91.000 mm .
1. Sefiksim
2. Seftriakson
3. Kloramfenikol oral
4. Siprofloksasin
5. Tiamfenikol
Seorang anak laki-laki berusia 18 bulan dibawa ibunya dengan keluhan batuk-batuk yang berlangsung
lama disertai suara whoop dan panas badan tidak begitu tinggi sejak 2 minggu sebelum ke rumah sakit.
Keluhan tidak disertai sesak napas, bunyi mengi, maupun mengorok. Status nutrisi anak baik, dan anak
masih dapat minum. Pemeriksaan fisis penderita dalam batas normal. Karena keluhannya penderita
sudah dibawa ke puskesmas dan diberi obat antibiotik 3 × 1⁄2 sendok teh, tapi keluhan tetap ada.
Adanya penderita TB dewasa tidak ada, riwayat alergi di keluarga tidak ada, dan penderita belum
pernah diimunisasi. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini? Stadium Kovalesens
a. Laringitis
b. Laringotrakheobronkitis
c. Trakeitis
d. Pertusis
e. Difteri
Stadium Pertusis :
Seorang anak laki-laki berusia 18 bulan dibawa ibunya dengan keluhan batuk-batuk yang berlangsung
lama disertai suara whoop dan panas badan tidak begitu tinggi sejak 2 minggu sebelum ke rumah sakit.
Keluhan tidak disertai sesak napas, bunyi mengi, maupun mengorok. Status nutrisi anak baik, dan anak
masih dapat minum. Pemeriksaan fisis penderita dalam batas normal. Karena keluhannya penderita
sudah dibawa ke puskesmas dan diberi obat antibiotik 3 × 1⁄2 sendok teh, tapi keluhan tetap ada.
Adanya penderita TB dewasa tidak ada, riwayat alergi di keluarga tidak ada, dan penderita belum
pernah diimunisasi.
Seorang anak laki-laki, usia 10 tahun, BB 29 kg, dating dengan keluhan sejak 8 bulan terakhir sering
merasa berdebar-debar, disertai nyeri dada terutama pada saat berolah raga. Riwayat sering mengalami
radang tenggorokan sejak usia 6 tahun, pernah nyeri dan bengkak pada sendi lutut 1 tahun yang lalu,
sembuh dengan dipijat dan dibelikan obat di apotik. Pada pemeriksaan fisis ditemukan bunyi jantung I
dan II normal, bising pansistolik di daerah apeks jantung, derajat 4/6, dijalarkan ke daerah aksila, teraba
“thrill”. Pada pemeriksaan EKG ditemukan hipertrofi ventrikel kiri, fototoraks ditemukan pembesaran
jantung ke kiri. Hasil pemeriksaan darah : leukositosis, LED meningkat, CRP positif. Baru pertama kali
sakit seperti ini.
Obat yang dipakai sebagai terapi profil aksis sekunder pada kasus tersebut adalah: Dx DRA
Sebagai seorang dokter umum di wilayah kecamatan tempat saudara bekerja, anda diminta salah satu
perhimpunan guru sekolah dasar setempat untuk memberikan ceramah pada siswa dengan topik diare.
Anda bermaksud menitikberatkan penyampaian materi saudara pada upaya promotif dan preventif
terhadap penyakit diare pada anak sekolah. Judul yang paling tepat untuk disampaikan adalah :
Jawaban
1. B
2. A
3. C
4. B
5. A
6. B
7. C
8. D
9. D
10. A
11. B
12. A
13. D
14. C
15. B
16. B
17. A
18. D
19. C
20. B
21. D
22. B
23. B
24. A