Anda di halaman 1dari 43

Ilmu Kesehatan Anak

(Ikatan Koass Ambubag)


Disusun Oleh:
Ratih Vishnu Grady Nur Kavi Yosefin Dimas Adam Hervi
Shuzen Tenny Ester Yennie Koko Wanda Mommy
Fachriy Airin Sasa Shobana Widya Fika Linda Anis Dony
Dewa Adys Dian Ayunda - Lia
2

SELAMAT BER-BAGGING RIA DI LAB ANAK!

RI ini dibuat oleh koass periode Juni-Juli 2013. Mohon dijaga baik-baik dan
dipergunakan sebaik mungkin. RI yang kita buat hanya niat membantu sesama
koass yang akan menempuh per-koass-an di lab IKA.

Tips n trik:

1. Rajinlah belajar, terutama materi / divisi SPV penguji karena yakinlah SPV anak itu pintarnya luar biasa. Semua jawaban kita
pasti akan dikejar sampe kita gabisa jawab.

2. Koass anak itu yang penting bisa bikin status antropometri, hapal imunisasi, dan mengerti patofis penyakit-penyakit terutama
yang SKDI 4 apalagi yang dipake buat kasus ujian ^^,

3. Pertanyaan-pertanyaan pada RI penguji dibawah ini sifatnya ga pasti selalu dikeluarin karena SPV lab anak seringnya moody,
hanya beberapa penguji yang selalu menanyakan hal yang sama.

4. Belom sah jadi koass anak kalo gapernah ngerasain yang namanya bagging/neopuff. Jadi jangan ngeluh kalo harus bagging
berjam-jam karena semua pasti pernah ngalamin kok ^^v

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


3

1. Patofisiologi Penyakit
Pelajari patofisiologi dari kasus yang akan diujikan. Kalo bisa pelajari juga patofis kasus-kasus serupa atau minimal bisa
menjelaskan perbedaan dari penyakit-penyakit serupa itu, karena semua Sp.A itu pinternya kebangetan jadi pasti nanya-
nya Indonesia Raya.
Contoh: Hepatitis A Hepatitis B; Kejang Demam Tetanus Epilepsi.

2. Imunisasi = Wajib Hafal!!!

Imunisasi PPI:

Polio: usia 0, 2, 4. 6 bulan dan booster usia 3 dan 6 tahun.


Oral / OPV (vaksin hidup): 2 tetes (0,1 mL) per oral.
Injection / IPV (vaksin mati): 0,5 mL intramuscular.
Pemberian Polio-0 (OPV) usia 0 bulan saat bayi KRS krn risiko penularan melalui feses >>. Setelah itu dapat diberikan OPV
atau IPV.
Simpan maksimal 2 minggu stlh vial dibuka
Botol vial OPV warna bening, label pink, sediaan berupa serbuk.

Hepatitis B: usia 0, 1 , 6 bulan dan booster usia 18 bulan, 3, 5 tahun.


Vaksin mati. Pemberian sedini mungkin utk menurunkan risiko transmisi maternal saat lahir (golden period 12 jam stlh
lahir).
Dosis < 10 tahun: 0,5 mL Injeksi IM neonates: anterolateral paha
10 tahun: 1 mL anak / dewasa: region deltoid
Simpan maksimal 4 minggu setelah vial dibuka
Sediaan berupa uniject, single dose, botol bening.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


4

BCG (Bacille Calmette-Guerin): usia 2-3 bulan.


Vaksin hidup. Bila diberi stlh usia 3 bln, px hrs mantoux test dulu. Luka/ulkus tidak boleh diobati.
Dosis < 1thn: 0,05 mL Injeksi intrakutan di area insersio lengan atas (M. deltoideus)
> 1thn: 0,1 mL tidak boleh di area gluteus / paha.
Vaksin yang telah diencerkan harus langsung dipakai dlm waktu 6-8 jam.
Sediaan ampul coklat, label biru, sediaan berupa serbuk.
Ulkus BCG (bukti pernah imunisasi BCG): timbul mulai 2-3 minggu, menjadi krusta setelah 2 bulan.

DTP (Difteri Tetanus Pertusis): usia 2, 4, 6 bulan dan booster usia 18-24 bln dan 5 thn.
Vaksin mati. Dosis 0, 5 mL intramuscular di paha anterolateral atas atau lengan atas. 1 org anak minimal 5x vaksin DPT/TT
bisa melindungi seumur hidup.
Botol vial bening, label pink, sediaan berupa serbuk.

Campak: usia 9 bulan


Vaksin hidup. Tidak ada BCG ulangan. Dosis 0,5mL secara subkutan.
Vaksin yang telah diencerkan harus langsung dipakai dlm waktu 8 jam.
Botol vial bening, label oren.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


5

Imunisasi non-PPI (disarankan oleh IDAI):

Hib
PCV
Rotavirus
Influenza
MMR (Mumps Measles Rubella) kalo sama dr. Renny harus tau dalam bahasa Jawanya masing2 penyakit. Dosis:
0,5 mL secara IM atau SC dalam.
Tifoid: usia 2 18 tahun. Ulangan tiap 3 tahun.
Hepatitis A
Varicella
HPV

3. Langkah-langkah anamnesis secara urut (12 langkah anamnesis):


a. Identitas pasien
b. Identitas orangtua pasien
c. Keluhan utama
d. Riwayat penyakit sekarang (seven secrets)
e. Riwayat penyakit dahulu
f. RIwayat terapi
g. Riwayat penyakit pada keluarga/kontak
h. Riwayat kehamilan/persalinan
i. Riwayat imunisasi
j. Riwayat tumbuh kembang (harus meliputi motoric halus, motoric kasar, bahasa, social)
k. Riwayat intake
l. Riwayat sosial ekonomi

4. Seven secrets anamnesis riwayat penyakit sekarang


a. Onset
b. Location
c. Duration
d. Characteristic
e. Aggravating/alleviating factors
f. Radiation
g. Timing

Pada saat ujian, tiap-tiap keluhan pasien harus dijabarin pake seven secrets ini.

5. Pemeriksaan fisik
6. Pemeriksaan lab

Biasanya ditanya kenapa kamu ngecek lab ini? Biasanya pertanyaan ini muncul pada hasil lab selain DL (biasanya pmx lab UL,
FL)

Interpretasi Diff count:

Infeksi gram (+): leukositosis + granulositosis


Infeksi gram (-): leukopenia + granulositosis / neutropenia
Infeksi virus: leukopenia + limfositosis
Infeksi jamur: leukopenia + granulositosis + trombositopenia

Ini cuma secara general aja, biasanya ada beberapa penyakit yang berbeda hasil diff count nya.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


6

7. Indikasi MRS dan indikasi KRS


8. Working diagnosis & differential diagnosis
9. Rencana diagnosis
10. Rencana terapi
11. Rencana monitoring
12. Rencana edukasi: pelajarin cara KIE pasien pada kasus ujiannya.
13. Milestone tukem anak
14. Usia 0-3 bulan:
15. Usia 3-6 bulan:
16. Usia 6-9 bulan:
17. Usia 9-12 bulan:

Status Koass
Peri

Daftar pertanyaan saat ada partus / SC

1. Riwayat ANC: brp kali? Dimana? Usia kehamilan berapa?


2. Riwayat demam: brp kali? Usia kehamilan berapa? Dikasih obat apa? Berobat kemana?
3. Riwayat keputihan: brp kali? Usia kehamilan berapa?
4. Riwayat anyang-anyangan: brp kali? Usia kehamilan berapa?
5. Riwayat perdarahan: brp kali? Usia kehamilan berapa?
6. Riwayat trauma: brp kali? Usia kehamilan berapa?
7. Riwayat PROM: berapa jam sebelum melahirkan?
8. Riwayat pijat oyok: brp kali? Dimana? Usia kehamilan berapa?
9. Riwayat konsumsi jamu: brp kali? Usia kehamilan berapa?
10. Riwayat konsumsi obat-obatan: Obat apa aja? Brp kali? Usia kehamilan berapa?
11. Riwayat diabetes: GDA terakhir berapa?
12. Riwayat hipertensi: tensi terakhir berapa?
13. Riwayat coitus terakhir: Usia kehamilan berapa?

Saat SC nanya-nya saat setelah ibu di anestesi atau saat operasi SC nya berlangsung (bila anestesi local). Sebelum mulai SC bila
anestesi general. Status pasien biasanya ada di dlm OK atau di ruang RR.

Pasien konsulan partus kaber nanya-nya jauh setelah obgyn telah menyelesaikan jahit epis atau kondisi pasien telah stabil ato
bisa nyontek status ppds obgyn di meja status kaber.

Wajib nulis ini di status:

Telah lahir By. Ny. xxxx secara SCTP/SPTB atas indikasi ......, laki-laki/perempuan, dgn BBL kg, PB .. cm

Cukup bulan? Ya/Tidak


Bernapas spontan / menangis? Ya/Tidak
Tonus otot? Baik / Tidak

Jika terdapat 3 ya: PERAWATAN RUTIN RUANG BAYI dihangatkan suction/dikeringkan

Jika salah satu tidak: RESUSITASI hangatkan atur posisi hisap lendir keringkan taktil atur posisi

Telah datang dari IGD By. Ny. xxxx lahir secara SCTP/SPTB..

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


7

Istilah-istilah saat MR

1. NCB: neonatus cukup bulan


2. NKB: neonatus kurang bulan
3. KMK: kecil untuk masa kehamilan
4. SMK: sesuai untuk masa kehamilan
5. BMK: besar untuk masa kehamilan
6. Lubchenco: scoring utk melihat BB bayi sesuai kehamilan / tidak (<10 KMK, > 90 KMK)
7. DILI: drug induced liver injury
8. BBLR: berat badan lahir rendah (<2500 g)
9. BBLSR: berat badan lahir sangat rendah (<1500 g)
10. BBLASR: berat badan lahir amat sangat rendah (<1000 g)

Tentiran Cairan
Aturan Pemberian Cairan (Rumus Halliday Segar) Usia < 3 tahun tetes mikro

10 kgBB pertama x 100cc Usia > 3 tahun tetes makro

10 kgBB kedua x 50 cc

Sisa kg x 20 Jenis cairan yang diberikan yang diberikan:

3 hari : D10

Cth: BB 25kg 3 hari 3 bulan : CN10

10 kg pertama 10 x 100cc = 1000 cc 3 bulan 3 tahun : C 1:4

10 kg kedua 10 x 50cc = 500cc 3 tahun 5tahun : C 1:2

Kg sisanya: 5 x 20 cc = 100cc > 5 tahun : C 1:1

---------------------------------------------------- + IVFD (cairan maintenance)

Kebutuhan cairan: 1600cc/hari C 1:2 = D NS 0,45%

C 1:4 = D5 1/4 NS 0,225%

1cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro C 1:1 = D5 NS 0,9%

CN10 = D10 NS (D5 1/5NS)

Balance Cairan

Nama / Bed Jmlh Popok Berat Popok Input Output


Infus Minum BAB BAK

Input: infus, transfuse, intake oral (minum, makan)

Output: urin, feses, muntah, drain (NGT, OGT) + IWL (Insensible Water Loss = keringat, evaporasi)

IWL = x kebutuhan cairan / 24 jam

Berat popok kosong: 20 g

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


8

1 sdm: 15 g biasanya feses dikira-kira dengan sdm.

Balance cairan: Input Output = excess / deficit

Tentiran Drug Doses


BB pasien x 100% x range dosis maks (adult doses) = children dose
50

Cth: BB = 25kg, dose= 500mg

25 x 100% x 500 = 250 mg


50

Kalo bisa hapalin:

Obat yang sering dipakai


Dosis/hari
Dosis/kg
Dosis/kali

Jangan mencampur obat yang bersifat asam & basa bisa jadi basah

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


9

dr. Anik dr. Irene dr. Saptadi


dr. Ariani dr. Krisni dr. Satrio
dr. Brigitta dr. Kadafi dr. Susanto
dr. Eko dr. Masdar dr. Wisnu
dr. Ery dr. Prasetyo
dr. Haryudi dr. Renny

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


10

RI dr. Anik
Kasus:

Disusun oleh: Wanda

Ujian: Kaspen

RI dari ujian sebelumnya: ujian dengan dr Anik itu harus lengkap dan panjang. Jumlah kalori pada setiap jenis makanan ditanya,
imunisasi kita harus diluar kepala. Beliau orangnya sibuk, jadi harus sabar nunggu beliau. Nilai yang diberikan beliau biasanya
kisaran 74-78.

Ujian yg dijalani: kemarin, kita bekerja sama dan minta tolong ppds NPM untuk mengoreksi pekerjaan kita, hasilnya kita ditentir
bahkan kita diberitahu dan dibuatkan janji dengan dr. Anik untuk ujian. Ujiannya 2x masing-masing 30 menitan, dan yg ujian
dengan beliau: 2 orang lgsg masuk bersama. Kita diijinkan membuka buku bahkan googling saat ujian. Berasa diskusi dan diajar
dengan dr. Anik.

Saran:

Untuk anamnesa beliau minta yang singkat jelas padat dan runtut, ikut aja draf nya kaspen sebelumnya, jangan terlalu panjang
dan bertele-tele.

Tunjukkan kamu koass yg rajin, kalau diberi PR atau tugas, langsung dikumpulkan keesokan harinya, karena kalo kelamaan
(katanya) bias jadi menguji ulang.

Pertanyaan:

1. Jelaskan mengenai pasien Anda (Cuma sampai anamnesa, lainnya dipotong)


2. Apa dasar diagnosis pasien kita
3. Apa diferensial diagnosis batuk
4. Apa diferensial diagnosis demam
5. Apa kriteria diagnosis gizi buruk
6. Bagaimana memprogram ulang imunisasi
7. Kalau pasiennya pernah imunisasi hepatitis B usia 1 bulan, kemudian tidak pernah imunisasi sudah usia 2 tahun, apa
yg anda lakukan?
8. Kapan imunisasi campak diberikan pada pasien gizi buruk dan TB?
9. Berapa dosis vaksin pada imunisasi?
10. Jelaskan macam2 obat TB dan sediaan yg ada di Indonesia
11. Apa tanda dan gejala campak?
12. Pada rubeola, apa yg terjadi pada hari ke 5, dan bagaimana dengan campak?
13. Bagaimana mengevaluasi bayi premature? Bagaimana usia koreksinya?

Usia Koreksi

Selama dua tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dicatat menggunakan umur koreksi untuk prematuritas.

Umur koreksi = umur kronologis prematuritas

Grafik pertumbuhan untuk bayi premature rata-rata telah didesain khusus. Setelah bayi mencapai usia 2 tahun, grafik
pertumbuhan standar dapat digunakan.

Tumbuh kejar (catch-up growth) pada bayi premature biasanya terjadi selama 2-3 tahun pertama. Sedikit terjadi setelah usia 3
tahun. Biasanya pertama kali terlihat pada LK bayi, diikuti dengan BB dan PB. Bayi premature dgn retardasi pertumbuhan dalam
Rahim (IUGR) dan tanpa catch-up growth mempunyai risiko mengalami keterlambatan perkembangan serta kelainan medis yg
lebih besar dibandingkan dengan bayi premature dengan laju pertumbuhan normal. Bahkan saat remaja, anak-anak yg lahir
premature lebih kecil dibandingkan anak yg tidak lahir premature. Menarche (menstruasi pertama kali) juga terjadi lebih lambat

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


11

pada anak yg lahir premature. Suatu penelitian menunjukkan bahwa perempuan yg lahir premature cenderung melahirkan bayi
premature pula.

Sumber

Guidelines for Growth Charts and Gestational Age Adjustment for Low Birth Weight and Very Low Birth Weight Infants, WHO
Standards, June 2011.

Fenton, Tanis R. 2003. BMC Pediatrics: A new growth chart for preterm babies: Babson and Bendas chart updated with recent
data and a new format. University of Calgary: Canada.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


12

RI dr. Ariani
Kasus: Asma berat, serangan pertama

Disusun oleh: Ratih F.

Ujian: Kaspen

Bagaimana Patogenesis asma?


Definisi asma pada anak?
Derajat asma plus penjelasan tiap derajatnya pada anak?
Derajat serangan asma plus penjelasan tiap derajat pada anak?
Status imunisasi semua2 5 imunisasi dasar, dari isi, dosis, kontraindikasi, kipi, jadwal idai n depkes
Bagaimana pencegahan serangan asma menuut gina?
Bagaimana patologi terjadinya mengi?
Status gizi pasien, makanan yang sesuai kuantitas dan kualitas menurut umur?
Bagaimana pemberian salbutamol menurut derajat serangan, dan bila tidak tersedian nebulizer?
Bagaimana melakukan rumple leed tes?dan dasar penentuan penilaiannya?
Bising usus dikatakan normal jika?
Pemberian pengobatan maintenance selama rawat inap? Infus pump, jika didaerah terpencil?
Pada pemeriksaan foto thorax pada pasien asma apa yang akan terlihat?
Pada pemeriksaan DL apa yang akan terlihat pada pasien ini?kenapa?
Pemerikasaan BGA apa yang dievaluasi?
Diagnosis banding asma, dan cara menyingkirkan diagnosis bandingnya?

Tips: dr. Ariani jarang di RSSA jadi kejar ujian dari minggu ke 6

Kasus: Kejang Demam Kompleks

Disusun oleh: Anis Eka

Ujian: Bedsite

Pertanyaan:

1. DD kejang
2. Cara menentukkan tampak sakit ringan, sedang, berat
3. Suara bising usus normal
4. Proyeksi katup jantung
5. Ubun-ubun menutup saat usia? Penutupan dini disebut?
6. Membedakan infeksi karena bakteri vs virus?
7. Perbedaan moniliasis & stomatitis?
8. Cara pemeriksaan GCS & motoric pada bayi
9. Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial
10. Tatalaksana kejang
11. Terapi rumatan kejang demam

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


13

RI dr. Brigitta
Kasus: Diare akut dehidrasi ringan sedang

Disusun oleh: Tennyson

Ujian: Bedsite

Selamat, bedsite dengan dr.Brigitta sangat menyenangkan. Pertanyaannya tidak terlalu sulit dan jika tidak bisa akan dikasi PR.
Santai dan benda yang harus belajar adalah imunisasi IDAI 2012 + Depkes 2009, pola dasar makanan bayi dan anak (Pocket
book P199) dll.

1. Belajar tentang pemeriksaan fisik anak. Dari keadaan umum, kepala leher sampai extremitas harus bisa.
2. Pola dasar makanan pasien saya yang seharusnya apa? Cara untuk membuatnya gimana?
- Bisa baca di buku KIA (pinjam dari ibu pasien atau download di internet)

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


14

3. WHO dehidrasi, dasar diagnosis kamu dehidrasi ringan sedang itu gmn? Tanda bintang apa aja?
- Dehidrasi ringan sedang dimana pasien rewel, rasa haus, turgor kembali lambat.
- Tanda bintang adalah keadaan umum, turgor kulit dan air mata
4. Bagaimana cara untuk KIE minum oralit? Cara membuat oralit gmn?
- Oralit dicampurkan ke dalam air aqua gelas (220cc), seharusnya dicampur dalam 200cc, KIE ibunya buang sedikit
air(~20cc) sebelum campurkan oralit ke dalam.
- Untuk dehidrasi ringan sedang, oralit diberikan 75ml/Kg BB/3 jam.
5. Apa yang kamu lakukan di puskesmas jika pasien datang dengan diare akut dehidrasi ringan sedang?
- Dengan menggunakan 5 parameters: OZANA
- Oralit
- Zinc
- ASI dan makanan tetap diberikan
- Nasehat kepada ibu bila timbul tanda2 dehidrasi langsung bawa anaknya kembali ke pelayanan kesehatan
- Antibiotic bila perlu (infeksi tertentu seperti diare ameobiasis, shigella, giardia L. dll..)

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


15

6. Imunisasi lengkap? Bedanya Depkes dan IDAI? Pada bulan ke-2 bayi datang, selain vaksin yang wajib yaitu DPT/Hep B
dan polio, apa vaksin yang bisa diberikan waktu itu.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


16

Imunisasi Dasar IDAI Modifikasi RSSA versi (IDAI +Depkes)


0-7 hari : Bayi baru lahir >12 jam, HepB1 (Uniject 0.5cc, IM), Polio 0 (2 tetes PO)
2 bulan : Polio 1 (2 tetes PO), BCG (0.05cc < 1 tahun), DPT1/Hb1 (0.5cc IM)
4 bulan : Polio 2 (2 tetes PO), DPT2/Hb2 (0.5cc IM)
6 bulan : Polio 3 (2 tetes PO), DPT3/Hb3 (0.5cc IM)
9 bulan : Campak (0.5cc SC)
DPT/HB (Combo) : Tujuan Cakupan luas (DepKes)
Booster:
18-24bulan(1 tahun) : DT4 (0.5cc IM)
3 tahun : Polio 4 (2 tetes PO)
4 - 5 tahun : DT5 (0.5cc IM)
6 tahun : Polio 5 (2 tetes PO), Campak (0.5cc SC)

7. Polio vaksin, Kenapa pasien hanya boleh divaksin bila waktunya KRS.
- Karena vaksin polio adalah vaksin hidup dan habis divaksin akan keluar lewat feces. Jadi jika bayi baru lahir
langsung divaksin akan menularkan virus ke bayi sebelahnya.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


17

RI dr. Eko
Kasus: Prematur
Disusun Oleh: Ayunda A
Ujian: Kaspen
Apa pengertian bayi prematur?
Kapan disebut prematur, aterm, postterm?
Apa yang dimaksud BBLSR, BBLR, BBLC?
Apa yang dimaksud BKB, BCB, BLB?
Apa saja perbedaan bayi prematur dengan bayi normal? Jelaskan patofisiologi masing-masing
Kenapa bayi prematur rentan infeksi?
Kenapa bayi prematur rentan hipoglikemia?
Kenapa bayi prematur rentan hipotermia?
Kenapa bayi prematur rentan hipoksia?
Mekanisme pembentukan panas pada prematur
Jalur shivering, non shivering
Brown fat thermogenesis (embriologi minggu keberapa terbentuk? Kapan hilang? Kegunaan?)
Apa saja etiologi yang bisa menyebabkan terjadinya kelahiran prematur? Jelaskan
Apa saja faktor risiko yang meningkatkan kelahiran prematur?
Apa maksud dari APGAR score? Jelaskan cara menghitung dan maknanya
Apa maksud dari BALLAD score?
Kapan kita menggunakan ballad score?
Bagaimana interpretasi hasil ballad score?
Apa maksud dari LUBCHENCO score?
Apa kegunaannya?
Bagaimana menghitung PONDERAL INDEX? Interpretasinya apa?
Apa saja tatalaksana pada bayi prematur?
Setelah bayi lahir, bagaimana urutan tatalaksananya? *pelajari bagan resusitasi neonatus
Bagaimana cara mencegah hipotermia pada bayi prematur?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kangaroo Mother Care? Bagaimana caranya?
Mengapa diberikan injeksi vitamin K? Bagaimana cara pemberian dan dosis?
Mengapa diberikan salep mata?
Imunisasi
Kapan bayi prematur bisa diberikan imunisasi? Adakah kontraindikasi?
Apa yang dimaksud catch-up immunization?
Nutrisi pada bayi prematur
Mengapa perlu diberikan ASI eksklusif? *pelajari perbedaan ASI ibu prematur dan aterm
Apa saja kontraindikasi pemberian ASI?
Jelaskan apa yang dimaksud IMD (Inisiasi Menyusui Dini)? Bagaimana caranya?

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


18

Berapa rata-rata penambahan berat badan normal bayi prematur?


Apa saja komplikasi bayi prematur?
Kapan indikasi KRS pada bayi prematur?

Nb: dr eko orangnya sibuk, jadi kalian kejar mulai minggu ke 6 (alias tiap pagi nanyain / standby peri) ^^
Kasus: Pneumonia dengan diare akut tanpa dehidrasi

Disusun oleh: Ratih F.

Ujian: Bedsite

Apa patogenesis pneumonia?


Bagaimana patogenesis sesak pada pneumonia?
Bagaimana patogenesis pneumonia bisa berhubungan dengan terjadinya diare akut?
Bagaimana hubungan perubahan posisi berbaring atau tidur dengan derajat sesak?
Diagnosis banding sesak apa saja? >8 dd
Kenapa kamu dd dengan itu?
Kenapa pada bayi kekebalan imunnya belum bagus?
Definisi asma pada anak?
Bakteri gram negatif dan bakteri gram positif pada pneumonia?
Bagaimana membedakan bakteri dan virus di gejala klinis dan lab pada kasus pneumonia?
Bagaimana membedakan bakteri gram negatif dan bakteri gram positif di pemeriksaan DL?
Jenis jenis antibiotik, b laktan dan cara kerjanya? Bekerja pada bakteri gram positif ato negatif?
Indikasi pemasangan NGT pada anak?

Nb: dr.eko tidak akan menyalahkan jawaban apapun, entah itu benar atau salah, dan dari ekspresi tidak bisa ditebak jawaban
kita benar atau salah, so positif thinking aja.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


19

RI dr. Ery
Kasus: DHF grade I & Bronkopneumonia

Disusun oleh: Airin & Dony

Ujian: Bedsite

Waktu itu kita ujiannya langsung masuk berdua terus pertanyaan jadi agak mixed up tapi enaknya jadi bisa saling bantu dan dr.
Ery juga lagi good mood jadinya kalo kita gak bisa jawabpun malah ditentir. Waktu itu kita visite pasien dan diminta
pemeriksaan fisik. Untuk yg DHF diminta pemeriksaan thorax sementara yg BP karena pasiennya udah KRS akhirnya random
pake pasien neuro trs diminta pemeriksaan fisik. Jangan lupa cuci tangan/hand rub sebelum dan sesudah pemeriksaan fisik.

Untuk pertanyaan beliau lebih suka nanya hal-hal klinis pada pasien kita jadi jangan sampe ada hal klinis yang kelewatan.
Jangan lupa tetep catet hasil lab walopun ini bedsite krn tetap ditanya.

Pertanyaan:

1. Dari anamnesis keluhan utama apa? DDnya apa (disebutkan & dijelaskan DD lengkap satu persatu)?
2. Anamnesis harus lengkap (onset, karakteristik, diperparah dengan apa, OLDCART)
Misal: keluhan utama demam DD nya jelaskan semua demam head to toe. Kemudian jelaskan dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik apa hasil yg bisa di dapat untuk meng-exclude DD tsb.
DDx Demam:
Meningitis nyeri kepala, meningeal signs (+)
Ensefalitis nyeri kepala, meningeal signs (+)
Rhinitis batuk-pilek
Sinusitis nyeri di area tempat sinus
Otitis sekret telinga
Faringitis nyeri telan
Laringitis nyeri telan
Epiglotitis
Trakeitis
Pneumonia batuk, sesak, tanda2 distress napas
Tuberculosis
Malaria hepatosplenomegaly, anemia
Dengue Infection (DF, DHF) hepatomegaly, ptechie
Chikungunya nyeri sendi
Gastroenteritis
Demam tifoid nyeri abdomen, diare/konstipasi
Pielonefritis hematuri

DDx sesak:

Asma mengi
TB
Pneumonia

5. Cara membedakan infeksi virus atau bakteri:

Virus: low grade fever, leukopenia, limfositosis


Bakteri: demam tinggi, leukositosis

6. Derajat sesak/distress napas:

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


20

i. Tachypnea
ii. Retraksi thorax
iii. Pernapasan cuping hidung
iv. Grunting
v. Sianosis

7. Pada DHF cek DL liat apa:

Trombositopenia
Peningkatan HCT
Leukopenia

8. Grading Dengue Infection

9. IgM dan IgG anti dengue meningkat hari ke berapa?

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


21

10. Perlu atau tidak cek IgM dan IgG?

Sebenarnya tidak perlu karena kriteria diagnosis dari WHO cukup trombositopenia dan level hematocrit. Jadi cek IgM dan IgG
biasanya hanya untuk permintaan perusahaan asuransi.

11. Pediatrik social: berapa banyak meja di posyandu dan apa aja fungsinya?

Di posyandu ada 5 meja:

Meja 1: Registrasi

Meja 2: Penimbangan balita

Meja 3: mencatat pertumbuhan balita di KMS

Meja 4: Penyuluhan kesehatan

Meja 5: Pelayanan kesehatan (pengobatan & imunisasi)

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


22

RI dr. Haryudi
Kasus: Status epileptikus e.c. epilepsy

Disusun oleh: Wanda

Ujian: Bedsite

RI dari senior sebelumnya: Orangnya simple, hanya tanya kasusnya kita dan tanya sekedarnya 20 menit ujian pasti langsung
beres.

Ujian kemarin:

Serasa dibantai. Ujian bareng 3 orang langsung masuk, suasana hening, durasi ujian 1 jam dan kita diminta menjelaskan pasien
kita lengkap dari anamnesa, pmx fisik, daftar masalah dan KIE.

Pertanyaannya:

1. Apa definisi epilepsy?


2. Apa definisi kejang?
3. Apa definisi tetanus?
4. Apa dasar diagnosa epilepsy?
5. Pada pasien ini edukasi apa yg perlu diberikan ke ortu? Apa epilepsy merupakan penyakit keturunan?
6. Jika anda bertugas di IGD dan mendapatkan pasien anak laki-laki 2,5 thn dgn BB 15kg apa yg anda lakukan? jawab
sesuai protap kejang kemudian beliau akan memancing dengan jawaban masih kejang pasien dimasukkan di PICU
dan diberikan midazolam
7. Pada pasien Anda bagaimana status gizinya?
8. Apa definisi perawakan pendek?
9. Bagaimana cara memeriksa reflex patologis?
10. Bagaimana rumus menghitung BB dan TB pada anak?

Berdasarkan Nelson Textbook of Pediatrics, pertumbuhan anak normal dapat diformulaskan sebagai berikut:

BB Kilogram Pound
Saat lahir 3.25 7
3-12 bln Usia (bulan) + 9 Usia [bulan] + 11
1-6 thn Usia (tahun) x 2 + 8 Usia [tahun] x 5 + 17
7-12 thn [Usia (tahun) x 7 + 5) /2 Usia [tahun] x 7 + 5

TB Centimeter Inci
Saat lahir 50 20
At 1 tahun 75 30
2-12 tahun Usia (tahun) x 6 + 77 Usia [tahun] x 2 + 30

Contoh:

Seorang anak perempuan, usia 3,5 tahun dengan TB: 100cm BB: 13 kg, dapat kita simpulkan anak tsb memiliki berat badan
kurang dan tinggi badan normal karena sesuai dengan formulasi pertumbuhan, yang dijelaskan sebagai berikut:

BB Usia (tahun) x 2 + 8 = 3.5 x2 + 8 = 15kg

TB Usia (tahun) x 6 + 77 = 3.5 x 6 + 77 = 98cm

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


23

RI dr. Irene
Kasus: DHF

Disusun Oleh: Fachriy & Grady

Ujian: Kaspen

Pertanyaan kurang lebih sama kayak yg lain. Kayak patofis, gejala, warning signs, dll.

Kalo patofis DHF jangan lupa pelajari slide dr. Irene tentang DHF secondary heterologue infection!

Biasanya yang menyebabkan pasien gejalanya memberat sampai dengan MRS akibat gigitan nyamuk yang kedua dengan
serotype virus yang berbeda (heterolog)

Serotipe virus: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4

Jarak antara gigitan pertama dan kedua: 6 bulan 5 tahun

Pertanyaan penting: Sebutkan 10 komplikasi DHF! Wajib cari tau kalo kasus DHF ini soalnya sampe PPDS aja pertanyaannya juga
kayak gini.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


24

RI dr. Kadafi
Kasus: Tetanus sedang dengan OMSA

Disusun Oleh: Sakinah

Ujian: Kaspen

Tips :

- dokter kadafi orangnya totalitas baik dan murah senyum, tapi 5-10 menit awal biasanya beliau masang muka serius, jangan
gugup, senyum terus aja, kalau perlu ceritakan kesulitan jika ada pertanyaan beliau yang gak bisa kamu jawab.

- Dokter kadafi akan nyuruh menceritakan mulai dari identitas sampai rencana edukasi secara lisan, harus lengkap(gak lengkap
bagi beliau berarti gak kamu tanyakan atau lakukan), intonasi bagus, penekanan pada bagian yang penting seperti contohnya :
riwayat kehamilan pada pasien kejang demam yang harus di ceritakan duluan adalah riwayat pendarahannya baru yang lain,
pemeriksaan fisik pada pasien kejang harus dimulai dari vital sign dan status neurologis dulu dsb.

- Orangnya terlalu banyak banyak buku, jadi kalau ada suatu teori yang berbeda antara literature satu dengan yang lain,
sebutkan saja semua.

- Semua pertanyaan yang berhubungan dengan kasus, sebutkan dulu teorinya lalu aplikasikan pada pasien.

1. Segala Kemungkinan port dentry kuman tetanus harus ditanyakan pada anamnesa: telinga, gigi caries (dan berapa
jumlahnya), trauma (luka tusuk, luka bakar), operasi, tali pusar dipotong dengan apa

2. Dasar diagnosa tetanus pada pasien ini : Kejang sadar, Opistotonus, trismus Rhisus Sardonicus

3. Derajat tetanus

4. Patofisiologi otitis media supuratif akut

5. Status Neurologis yang paling penting dilakukan pada pasien tetanus :

Refleks Patologis untuk membedakan dengan lesi upper motor neuron, Meningeal sign untuk memastikan bukan meningitis

6. Apa saja diagnosa banding dari tetanus pada kasus ini : meningitis, Tetani, trismus karena Omsa, keracunan striknin, abses
retropharyngeal.

7. Sebutkan patofisiologi diagnosa banding dan bagaimana meng exclude dari diagnosa kerja

8. Bagaimana cara mendiagnosa jika curiga keracunan striknin?

9. Apa saja manfaat dari pemeriksaan lab yang kamu lakukan?

10. Bagaimana proses SGOT meningkat pada pasien tetanus

11. Apa yang terjadi pada keadaan hiponatremi, hiperkalium, hipokalsemia

12. Anjuran pemeriksaan dan alasannya

13. Sebutkan semua terapi dan range dosisnya

14. Sebutkan perbedaan ATS dan HTIG dan dasar pemilihan HTIG diatas ATS

15. Mengapa pasien tetanus harus diberi vaksin selain diberi HTIG?

16. Sebutkan kelebihan metronidazole dari penicillin

17. Bagaimana proses antibiotic ofloxacin membunuh kuman

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


25

18. Bagaimana memeriksa keadaan hipokalsemia dari pemeriksaan fisik

19. Patofisiologi tetanus ringan dan sedang

20. Patofisiologi tetanus berat ( yang menyerang saraf autonom)

21. Sebutkan dasar prognosa tetanus

22. Apa saja resiko penyakit karena kelahiran bayi di dukun?

23. Bagaimana pandangan ayah pasien tentang imunisasi?

24. Ada berapa jenis imunisasi tetanus? Sebutkan usia diberikan berdasarkan jenis

25. Sebutkan jadwal ke 14 imunisasi sesuai anjuran idai, dan jadwal 5 imunisasi sesuai depkes

26. Sebutkan vaksin dari kuman hidup? Apa yang harus diperhatikan dari vaksin hidup?

27. Bagaimana interpretasi mantoux tes pada anak yang sudah dan belum diimunisasi BCG?

Kasus: Kejang Demam Kompleks

DIsusun Oleh: Sakinah

Ujian: Bedsite

1. Riwayat kehamilan yang bisa memicu kejang demam? Perdarahan, menyebabkan hipoksia pada janin

2. Dasar diagnosa kejang demam kompleks?

3. Kapan pemeriksaan lab tidak harus dikerjakan?

4. Mengapa pungsi lumbal tidak rutin untuk anak diatas 18 bulan?

Karena meningeal sign dapat dites pada anak diatas 18 bulan dan karena reflex patologis belum hilang pada anak usia dibawah
18 bulan

5. Mengapa anak usia diatas 6 tahun yang mengalami kdk wajib di EEG?

Karena anak diatas 6 tahun otaknya telah mengalami maturasi sehingga normalnya demam tidak membangkitkan kejang, oleh
Karena itu curiga ada lesi epileptik

6. Buat skema untuk diagnosa banding kejang demam

- Intraserebral

1) Akut : a. Demam (+) : i. Intracranial : meningitis encephalitis (reflex patologis +, meningeal sign +)

ii. ekstrakranial : KDS, KDK

b. Demam (-) : neuropati, hipokalsemi, hiponatremi

2) Kronik : Epilepsi

- Ekstraserebral Tetanus

7. Buat skema untuk patofisiologi kejang demam

8. Berapa dosis untuk pemberian antikonvulsan rumatan? Bagaimana aplikasinya pada anak usia 10 tahun dengan berat 15 kg

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


26

Dosis asam valproat 15 - 40 mg/kg/ hari dalam 2-3 dosis

15 x 15 = 225 mg

5 cc = 250 mg

Pemberian 3 x 1.5 cc/hari. Masukkan asam valproat dalam spuit 3 cc dan jelaskan itu untuk dua kali pemakaian.

9. Imunisasi apa yang bisa diberikan untuk mencegah kejang? Mengapa?

10. Obat yang bisa diberikan pada pasien rawat jalan kejang demam? Kombinasi parasetamoldiazepam untuk 5 hari

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


27

RI dr. Krisny
Kasus: sindroma nefrotik

Disusun oleh: Dony

Ujian: Kaspen (biasanya berupa ujian tulis)

1. Apa aja Diagnosis banding edema

2 Penegakan diagnosis nya bagaimana

a. anamnesis

b. pemeriksaan fisik

c. pemeriksaan laboratorium

3. Penatalaksanaan

4. Prognosis

5. Komplikasi

6. Patofisiologi terjadinya edema pada sindrom nefrotik

7. Dasar diagnosis asma pada anak

8. Pemberian imunisasi campak

a. dosis

b. cara

c. kapan diberikan

d. apa aja kipi nya ?

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


28

RI dr. Masdar
Kasus: kejang demam kompleks

Disusun oleh: Koseng

Ujian: Bedsite

1. Apa itu kejang demam?


Manifestasi klinik akibat lepasnya muatan listrik pada neuron saraf otak akibat gangguan fungsi baik fisiologis, biokimiawi,
dan/atau anatomi (by: Ko Elvin)
Penyebab: Gangguan elektrolit (hipokalsemia, hypokalemia), hipoglikemia, hipoksia
Sisanya baca di KONSENSUS KEJANG DEMAM IDAI
2. Patofisiologi kejang
3. Faktor risiko kejang berulang
4. Faktor risiko epilepsy
5. Penanganan saat kejang
6. Metabolisme karbohidrat
Anaerob as. Piruvat 2 ATP
Glukosa
Aerob aerob + anaerob = 38 ATP

Glikolisis

Decarboksilasi oksidatif

Siklus krebs = 36 ATP

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


29

RI dr. Prasetyo
Kasus: Kejang Demam Kompleks

Disusun oleh: Anis Eka

Ujian: Kaspen

1. Definisi kejang?
2. Patofisiologi kejang?
3. Definisi kejang demam?
4. Patofisiologi kejang demam?
5. RDW?? GCS??
6. Jenis-jenis reflek patologis & interpretasinya
7. Imunisasi:
Jadwal IDAI & Depkes
Jenis, dosis, tempat pemberian, KIPI & kapan munculnya, bentuk, dosis, sediaan, warna label.
Kepanjangan BCG, buktinya sudah
8. Bentuk dan warna sediaan diazepam (stesolid sup)
9. Yang termasuk pemeriksaan meningeal signs?
10. Kriteria diagnosis demam dengue
11. IgM & IgG anti dengue muncul hari ke berapa dan bertahan sampai kapan?
12. Indikasi dilakukan pemeriksaan IgM & IgG anti dengue
13. Rumple leed test?
14. Jenis-jenis immunoglobulin & mana yang berat molekulnya paling besar
15. Pembentukkan ATP dimana, hasil berapa, prosesnya apa aja
16. Komplikasi epilepsy & kejang demam
17. Faktor risiko kejang demam berulang
18. Faktor risiko menjadi epilepsy
19. Indikasi LP
20. Tatalaksana kejang
21. Terapi rumatan kejang demam
22. Perbedaan kejang demam & epilepsy
23. DD demam karena infeksi

Kasus : Demam Berdarah Dengue


Disusun Oleh: Ayunda Almiradani
Ujian: Bedside
Patofisiologi demam?
Patofisiologi DBD?
Teori Secondary Heterolog of Infection?
Teori Immunity Enhancement?
Klasifikasi DBD per tahun (WHO 1997, 2009, 2011)
Differential diagnosis DBD?
Apa perbedaannya dari masing-masing ddx?
Tatalaksana resusitasi cairan DBD (sesuai grade)
Komplikasi DBD per sistem
Bagaimana bisa terjadi efusi pleura pada DBD?

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


30

Apa saja anamnesa dan pemeriksaan fisik yang menunjang efusi pleura?
Apa kegunaan pemeriksaan foto thoraks 2 posisi (AP, RLD) pada efusi pleura?
Apa saja differential diagnosis dari penurunan suara nafas?
Bagaimana pencegahan DBD? (ABATE, Fogging)
Jelaskan pelaksanaannya masing-masing
Mengapa harus di DL serial per 6 jam?
Apa saja yang perlu diperhatikan dari DL tersebut?
Bagaimana nilai leukosit pada DBD? Mengapa leukopenia?
Apa kegunaan tes IgM IgG pada DBD?
Ada berapa macam imunoglobulin? Yang mana yang mempunyai struktur pentamer?
Kapan IgM dan IgG muncul? Sampai kapan? Kapan hilang?
Imunisasi dasar
Jadwal (IDAI, Depkes)
Cara dan dosis pemberian
Bentuk sediaan masing-masing vaksin
Pemeriksaan neurologis
Kapan reflek fisiologis dan atau patologis meningkat?
Apa perbedaan lesi UMN dan LMN?
Apa saja differential diagnosis lesi UMN dan LMN?
Bagaimana cara pemeriksaan CRT (capillary refill time)? Berapa lama kita harus menekan?

Nb: pertanyaan dr Pras selalu indonesia raya, jadi tipsnya adalah belajar kasusmu dulu sampe mateng ngelontok, baru deh
belajar tambahan2 lainnya, fighting ^^!

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


31

RI dr. Renny
RI turun temurunnya dr. Renny. Menurut yang ujian dengan beliau pertanyaan ujiannya emang gak jauh seputar ini baik
bedsite maupun kaspen.

1. Sebutkan jadwal Imunisasi PPI dan non PPI yang terbaru !


Hepatitis B : lahir ( dalam 12 jam ), 1 bulan, 6 bulan, (0,5 cc im)
Polio : lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, boster 3 tahun, 6 tahun ( 2 tetes oral)
BCG : usia 2/3 bulan ( ic 0,1 cc)
DTP : 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, boster 2tahun, 5 tahun ( 0,5 cc, im)
Hib : 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 1,5 tahun (im o,5 cc )
PCV : 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 1 tahun ( im 0,5 cc)
Rotavirus : 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan ( oral 2 cc)
Influenza : 1 kali pertahun ( im 0,5 cc)
Campak : 9 bulan, boster 6 tahun ( sc 0,5 cc)
MMR : 15 bulan, 5/6 tahun ( sc 0,5 cc)
Tifoid : ulangan tiap 3 tahun ( tetes oral )
Hepatitis A : 2 kali, interval 6-12 bulan ( im 0,5 cc)
Varicella : 1 kali ( sc 0,5 cc)
HPV : 3 kali mulai usia 10 tahun, 12 tahun, 18 tahun (im 0,5 cc )

2. Sebutkan cara penyuntikan, dosis, fungsi vaksin !


Sc : campak, varicella, mumps
Oral : polio, thyfoid, rotavirus
Intradermal : BCG
Dosis : PCV 5 cc, BCG o,1 cc, 2 tetes utk polio, 2 cc utk rotavirus
Im : selain itu, 0,5 cc

3. Sebutkan proses tumbuh kembang menurut milestone !


Prosesnya :
Bulan 1 : memutar arah kepala ke kiri dan ke kanan
Mendekatkan tangan ke mulut
Bereaksi terhadap suara yang dikenal
Bulan 2 : otot > relaks, tangan tak lagi mengepal, mengangkat kepala 45 derajat saat telungkup, mata bergerak
mengikuti obyek, mengeluarkan suara suara selain menangis, seperti uh ah, reaksi terhadap suara
meningkat
Bulan 3 : mengangkat kepala 90 derajat saat telungkup, menahan kepala 1 menit, mengangkat kedua tangan
bersamaan, menggapai obyek yang bergoyang
Bulan 4-6 bulan : kemampuan bertumpu pada kedua kaki berkembang, mulai mencari mainan yang jatuh / hilang,
memasukkan benda benda ke mulut, mengoceh berirama ( da di ),

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


32

Bulan 7-9 : membolak balikkan mainan dengan 2 tangan, senang menggigit nggigit, sering bereksperiment dengan
mengumpulkan barang, dengan membedakan emosi dengan nada suara,
Bulan 10-12 : belajar berjalan dengan berpegangan pada orang tua, memasukkan dan mengeluarkan di wadah,
bertepuk tangan, memanggil : mama papa, mengerti perintah sederhana dan larangan
Bulan 13-18 bulan : berjalan, menyusun 2 -3 balok, mengenggam pensil, mulai mengucapkan beberapa kata ( 10-20
kata )
19-24 bulan : menyusun 6 balok, dapat menarik garis, membuat lingkaran, gemar meniru, memahami lebih banyak
kata dan banyak bicara
24-36 bulan : melompat, aktif berbahasa

4. Sebutkan pola makan bayi yang benar !


Usia 1-6 bulan diberi ASI ekslusif, 7-9 bubur halus, 10-12 bulan bubur kasar, usia diatas 1 tahun bisa dimulai makanan
seperti dewasa ( nasi )

5. Sebutkan jenis jenis demam dan gambarkan grafiknya !


Demam kontinyu : peningkatan suhu tubuh yang berlangsung terus tinggi dengan variasi diurnal < 1 derajat selsius
(pneumonia lobar, infeksi kuman gram negative, riketsia, demam tifoid, gangguan system syaraf pusat )
Demam remitten : peningkatan suhu tuhu tubuh dengan variasi suhu > 1 derajat selsius, dengan suhu terendah tidah
mencapai suhu normal ( demam tifoid fase awal, penyakit virus )
Demam intermitten : peningkatan suhu tubuh dengan variasi diurnal > 1 derajat selsius, dengan suhu terendah
mencapai suhu normal ( endokarditis bakteri, malaria, brusellosis )
Demam saddle back/bifasik : peningkatan suhu tubuh selama beberapa hari, lalu disusul dengan penurunan suhu,
lebih kurang 1 hari, lalu tinggi kembali ( dengue, yellow fever, polio, influenza, koriomeningitis limfositik )

6. Sebutkan beda takipnea dengan dispnea !


Takypneu : peningkatan frekuensi nafas tanpa disertai kelainan fungsi saluran nafas Dyspneu : bs peningkatan
maupun penurunan frekuensi nafas disertai kelainan fungsi saluran nafas (ditandai dengan pernafasan cuping hidung,
retraksi intercostal/subcostal, stridor, pemakaian otot nafas tambahan, rhonkhi, wheezing

7. Peristiwa apa saja yang menyebabkan takipnea :


Olahraga, febris, aklimatisasi, dehidrasi, kompensasi diare berat muntah profus (asidosis metabolic), anemia

8. Contoh kelainan penyebab dispne !


Dispnea : Asma, PPOK, bronkopneumonia, bronkiolitis, pneumonia, croup, laryngitis dipteri

9. Jelaskan bukti bahwa penyuntikan intracutan pada BCG benar !


Penyuntikan intracutan benar bila pada kulit yang kita suntik tampak indurasi, warna lebih pucat, pori pori melebar

10. Jelaskan tentang status gizi, jangan lupa bawa format gizi !

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


33

bawa status gizi saat ujian

11. Gagal jantung hubungannya dengan Preload, kemampuan kontraksi, afterload :


preload is the end volumetric pressure that stretches the right or left ventricle of the heart to its greatest geometric
dimensions under variable physiologic demand. [1] Passive filling of the (heart) ventricle and subsequent atrial
contraction thus allows an echocardiographically volumetric measurement. Preload is theoretically most accurately
described as the initial stretching of a single cardiomyocyte prior to contraction. This cannot be measured in vivo and
therefore other measurements are used as estimates. Estimation may be inaccurate, for example in a chronically dilated
ventricle new sarcomeres may have formed in the heart muscle allowing the relaxed ventricle to appear enlarged. The
term end-diastolic volume is better suited to the clinic, although not exactly equivalent to the strict definition of
preload. Atrial pressure is a surrogate for preload.

Preload is affected by venous blood pressure and the rate of venous return. These are affected by venous tone and
volume of circulating blood.

Preload is related to the ventricular end-diastolic volume; a higher end-diastolic volume implies a higher preload.
However, the relationship is not simple because of the restriction of the term preload to single myocytes. Preload can
still be approximated by the inexpensive echocardiographic measurement end diastolic volume or EDV.

Preload increases with exercise (slightly), increasing blood volume (overtransfusion, polycythemia) and neuroendocrine
excitement (sympathetic tone).

An arteriovenous fistula can increase preload

Afterload is the tension or stress developed in the wall of the left ventricle during ejection. Following Laplace's law, the
tension upon the muscle fibers in the heart wall is the product of the pressure within the ventricle, multiplied by the
volume within the ventricle, divided by the wall thickness. Therefore, a dilated left ventricle has a higher afterload.
Conversely, a hypertrophied left ventricle has a lower afterload. When contractility becomes impaired and the ventricle
dilates, the afterload rises and limits output. This may start a vicious circle, in which cardiac output is reduced as oxygen
requirements are increased.[1]

Afterload can also be described as the pressure that the chambers of the heart must generate in order to eject blood
out of the heart and thus is a consequence of the aortic pressure (for the left ventricle) and pulmonic pressure or
pulmonary artery pressure (for the right ventricle). The pressure in the ventricles must be greater than the systemic
and pulmonary pressure to open the aortic and pulmonic valves, respectively. As afterload increases, cardiac output
decreases. Cardiac imaging is a somewhat limited modality in defining afterload because it depends on the
interpretation of volumetric data.[citation needed]

Preload best describes the maximum viscous blood volume of end diastole while afterload better describes the
maximum tension of the myocardial muscle mass in end systole. Precise mathematical labeling of afterload and preload
is a challenge since both maximum measurements (volume/tension) occur simultaneously in late systole

Disease processes pathology that include indicators such as an increasing left ventricular afterload include elevated
blood pressure and aortic valve disease.

Systemic hypertension (HTN) (elevated blood pressure) increases the left ventricular (LV) afterload because the LV must
Work harder to eject blood into the aorta. This is because the aortic valve won't open until the pressure generated in
the left ventricle is higher than the elevated blood pressure in the aorta.[2]

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


34

Pulmonary hypertension (PH) is increased blood pressure within the right heart leading to the lungs. PH indicates a
regionally applied increase in afterload dedicated to the right side of the heart, divided and isolated from the left heart
by the intraventricular cardiac septum.

In the natural aging process, aortic stenosis often increases afterload because the left ventricle must overcome the
pressure gradient caused by the calcified and stenotic aortic valve in addition to the blood pressure in order to eject
blood into the aorta. For instance, if the blood pressure is 120/80, and the aortic valve stenosis creates a trans-valvular
gradient of 30 mmHg, the left ventricle has to generate a pressure of 110 mmHg in order to open the aortic valve and
eject blood into the aorta.

Aortic insufficiency increases afterload because a percentage of the blood that is ejected forward regurgitates back
through the diseased aortic valve. This leads to elevated systolic blood pressure. The diastolic blood pressure would
fall, due to regurgitation. This would result in an increase pulse pressure.

Mitral regurgitation MR decreases afterload. In ventricular systole under MR, regurgitant blood flows
backwards/retrograde back and forth through a diseased and leaking mitral valve. The remaining blood loaded into the
LV is then optimally ejected out through the aortic valve. With an extra pathway for blood flow through the mitral valve,
the left ventricle does not have to work as hard to eject its blood, i.e. there is a decreased afterload. [3] Afterload is
largely dependent upon aortic pressure.

Stroke volume = End-diastolic volume End-systolic volume

Cardiac output = Heart rate Stroke volume

12. Gambarkan kurva frank starling. >> peningkatan HR diikuti peningkatan stroke volume.

The FrankStarling law of the heart (also known as Starling's law or the FrankStarling mechanism or Maestrini heart's law)
states that the stroke volume of the heart increases in response to an increase in the volume of blood filling the heart (the
end diastolic volume). The increased volume of blood stretches the ventricular wall, causing cardiac muscle to contract more
forcefully (the so-called Frank-Starling mechanisms). The stroke volume may also increase as a result of greater contractility
of the cardiac muscle during exercise, independent of the end-diastolic volume. The Frank-Starling mechanism appears to
make its greatest contribution to increasing stroke volume at lower work rates, and contractility has its greatest influence
at higher work rates.

This allows the cardiac output to be synchronized with the venous return, arterial blood supply and humeral length [1] without
depending upon external regulation to make alterations.

As the heart fills with more blood than usual, the force of cardiac muscular contractions increases.[2] This is a result of an
increase in the load experienced by each muscle fiber due to the extra blood load entering the heart. The stretching of the
muscle fibres augments cardiac muscle contraction by increasing the affinity of troponin C for calcium[citation needed], causing a
greater number of actin-myosin cross-bridges to form within the muscle fibers. The force that any single cardiac muscle fiber
generates is proportional to the initial sarcomere length (known as preload), and the stretch on the individual fibers is related
to the End Diastolic Volume of the left and right ventricles.

In the human heart, maximal force is generated with an initial sarcomere length of 2.2 micrometers, a length which is rarely
exceeded in the normal heart. Initial lengths larger or smaller than this optimal value will decrease the force the muscle can
achieve. For larger sarcomere lengths, this is the result of less overlap of the thin and thick filaments; for smaller sarcomere
lengths, the cause is the decreased sensitivity for calcium by the myofilaments.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


35

13. Penyakit jantung anak dibagi menjadi kongenital dan didapat. Itu berdasar kriteria klinis (sianotik dan non sianotik),
radiologis (hipervaskularisasi), EKG (hipertrofi ventrikel kanan dan kiri).
14. Berdasarkan Kurva NCHS. Pelajari Patologi Jantung >>
15. Jelaskan tata cara pemberian cairan !
Sesuai dengan rumus Haliday segar

10 kg 100 ml/kg

10-20 kg 1000 + 50 ml/kg diatas 10 kg

20-70 kg 1500 + 20 ml/kg diatas 20 kg

sesuai dengan cairan kebutuhan sehari hari sesuai usia

3 hr 80-100 ml/kg/hr
10 hr 125-150 ml/kg/hr
3 bln 140-160 ml/kg/hr
6 bln 130-155 ml/kg/hr
9 bln 125-145 ml/kg/hr
1 th 120-135 ml/kg/hr
2 th 115-125 ml/kg/hr
4 th 100-110 ml/kg/hr
6 th 90-100 ml/kg/hr
10 th 70-85 ml/kg/hr
14 th 50-60 ml/kg/hr
18 th 40-50 ml/kg/hr

16. Bagaimana 10 langkah pemberian ASI !


1. Menetapkan kebijakan peningkatan pemberian ASI secara rutin dan dikomunikasikan kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Memberi penjelasan kepada ibu hamil tentang manfaat menyusui dan tata laksananya dimulai sejak masa
kehamilan, masa bayi lahir, hingga usia 2 tahun.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dala 60 menit setelah melahirkan di ruang bersalin.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


36

5. Membantu ibu untuk memahami cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui ibu dipisah dari
bayi atas indikasi medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melakukan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi selama 24 jam.
8. Membantu ibu menyusui bayi semau ibu, tanpa pembatsan terhadap lama dan frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI di masyarakat.

17. Apa arti kalor, rubor, tumor, dolor, functiolesa?


Merupakan gejala proses inflamasi yang berupa : kalor ( teraba panas ), tumor ( bengkak ), dolor ( nyeri ), fungsiolaesa
( tidak bisa berfungsi pada organ setempat karena nyeri , tujuannya untuk melokalisasi agar beristirahat)

18. Arti sakit ringan, sedang dan berat!


Kesan keadaan sakit terdiri dari tidak tampak sakit, sakit ringan, sakit sedang, sakit berat. Bersifat subyektif, tidak
selalu identik dengan serius atau tidaknya penyakit penderita. Perlu disampaikan pula tentang fasies penderita.

19. Tentang tingkat kesadaran !


Kompos mentis : sadar sepenuhnya
Apatis : pasien dalam keadaan sadar, tetapi acuh dan acuh terhadap keadaan sekitarnya, ia akan memberikan respon
adekuat bila diberi stimulus
Somnolens : tingkat kesadaran yang lebih rendah daripada apatis, pasien tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tidak
responsive terhadap stimulus ringan tetapi memberi respon pada stimulus sedang
Sopor : tidak memberi respon pada stimulus ringan sedang, memberi sedikit respon pada stimulus berat, reflex pupil
terhadap cahaya positif
Koma : pasien tidak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun, reflex pupil terhadap cahaya tidak ada, merupakan
tingkat kesadaran yang paling rendah
Delirium : kesadaran menurun serta kacau, biasanya disertai disorientasi, iritatif, dan salah persepsi terhadap
rangsangan sensorik hingga sering terjadi halusinasi

Dari Reny lbh suka Patofisiologi daripada hapalan mati.

Tentang kasus :

1. Tentang VSD : klinis, jenis, perjalanan penyakit, tata laksana !

2. Tentang gagal jantung !

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


37

Sistem skoring dari Ross untuk gagal jantung pada bayi


________________________________________________________________
Skor

Klinis 0 1 2
________________________________________________________________

Volume tiap minum (cc) 100 70 100 < 70


Waktu tiap minum (menit) < 40 > 40
Laju nafas per menit < 50 50-60 > 60
Jenis pernafasan normal abnormal
Perfusi perifer normal menurun
S3 atau bising diastolik ada tidak ada
Hati di bawah sela iga < 2 cm 2-3 cm > 3 cm
____________________________________________________________

Penilaian skor
0-2 : tidak ada gagal jantung
3-6 : gagal jantung ringan
7-9 : gagal jantung sedang

3. Pelajari critical disease of the heart !


Kritikal (yg biru : TF, TGA, Double outlet right ventrikel <ventrikel kiri tdk bekerja>) dan non kritikal (tdk biru) <ASD,
VSD, PDA, pulmonal stenosis>, chest pain
4. Dasar dx (bgmn kamu mendx) anamnesa, pem fisik, pem penunjang (lab : EKG, Foto thorax) apa aja yg
menjurus ke dx PJB : anaknya sesak, retraksi (termasuk pemeriksaan fisik), ada riwayat BIRU!!!
5. Komplikasi PJB !

JAWABAN PERTANYAAN YANG TIDAK BISA DI JAWAB SAAT UJIAN :

1. Dispnea bisa didapatkan pada keadaan apa saja ?


Laringitis dipteri, benda asing saluran nafas, bronkitis, bronkopneumonia, pneumonia, bronkiolitis, defek septum
ventrikel dengan peningkatan vaskular paru
2. Di usia berapa ibu hamil bisa melahirkan bayi dengan kelainan jantung ?
Di usia diatas 35 tahun dan di bawah 20 tahun

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


38

RI dr. Satrio
Kasus: Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang

Disusun oleh: Fika

Ujian: Bedsite

- Sebelum ujian, kira-kira sekitar minggu ke-6 lapor dulu ke ppds gastro, terus nyatetin ob dan daftar ob nya dilaporin ke ppds,
nanti sm ppdsnya ditanyain ke dr.Satrio kita pake kasus yang mana
- Kayaknya dr.Satrio sukanya ngasi kasus diare atau yang berhubungan sm gastro.
- Menurut pengalamanku, pas itu baru dikasih tau pasiennya yang mana pas pagi-pagi terus siang langsung disuruh ujian, jadi
pokoknya kalo udah minggu ke-7 mending harus siap ujian kapanpun.
- dr.Satrio sebenernya gak jahat kok, kalo gak bisa gak dimarah2in kok, dan kalo kita gak tau kadang ntar malah diajari, tapi
nilainya agak susah, jadi jangan kaget kalo dikasi nilai 70.
- Paling penting belajar dari buku gastro IDAI sama guideline WHO (kalo ada, misalnya guideline diare), soalnya beliau pasti
nanyain hal2 yg ada di buku gastro IDAI.
- Belajar ttg imunisasi, terutama BCG, DPT, Hep B, Polio, Campak

Ujian Pemeriksaan Fisik:

- Baca di buku matondang sm checklist panum pemeriksaan fisik anak (karna angkatan 2009 pas panum gk ada topik ini, jadi
minjem aja sama anak 2008)
- Yang paling penting pelajari pemeriksaan thorax sama abdomen yang bener dan lengkap, soalnya waktu aku ujian cuma
disuruh pemeriksaan thorax sama abdomen
- Tapi gak ada salahnya pelajari juga cara pemeriksaan yg lain, siapa tau ntar ditanyain
- Bawa alat yang lengkap, paling penting bawa stetoskop anak, jangan sampe bawa stetoskop dewasa, nanti disuruh ngulang
- Bawa juga peralatan lain buat jaga2 dan biar keliatan niathehe: tensi manset anak/bayi, meteran, termometer, hammer,
penlight, tongue spatel (spatelnya ngambil aja spatel kayu yg di kamar terima, manset tensinya kalo manset anak biasanya
anak2 ada yg punya, kalo manset bayi/infant minjem aja di HCU bentar)
- Kalo misalnya ujian ditunda dan pas hari ujian pasiennya udah pulang gapapa tetep pake kasus itu, tp pemeriksaan fisiknya
nanti dipilihin pasien lain sama dr.Satrio
- Ati2 kalo misal dipilihin pasien poli, meriksanya harus teliti beneran, soalnya kita gak tau anak itu diagnosisnya apa aja,
menurut pengalamanku kemaren aku dikasih pasien dextrocardi dan aku gak nyadar kalo dia dextrocardi, jadi harus bener2
teliti
- Sebelum periksa jangan lupa cuci tangan dan perkenalan ke pasien
- Meriksanya harus dari sebelah kanan pasien, kalo perlu minta bantuan ibu/keluarga pasien untuk memposisikan pasien
- Kalo dapet pasien yg rewel dan nangis pas diperiksa, jangan panik dan tetep periksa aja
- Kalo sebelum periksa disuruh anamnesis, yang paling penting ditanyakan ada 4 riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pengobatan
- Jangan lupa tiap keluhan ditanyakan 7 poin: onset, durasi, lokasi, karakteristik, aggravating/alleviating factor, penyebaran,
severity (kalo gk salah ini)
- Pemeriksaan thorax dulu baru pemeriksaan abdomen
- Pemeriksaan thorax: pake sisi bell stetoskop, abdomen: pake sisi diafragma
- Pemeriksaan thorax:
Urutannya: inspeksi, palpasi, perkusi auskultasi
Jangan lupa perkusi batas jantung
Auskultasi jantung: mulai dari ujung kiri terus naik masing2 1 ICS, skemanya kira2 gini:

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


39

kanan kiri

Auskultasi paru: bandingkan atas bawah dulu baru bandingkan kanan kirinya

1 2

1 2

kanan kiri kanan kiri

- Pemeriksaan abdomen:
Urutan: inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi
Perkusi dan auskultasi: 9 regio abdomen, liat di buku matondang
Palpasi hepar: mulai dari SIAS kiri naik miring ke arah kanan atas
Palpasi lien: mulai SIAS kanan naik miring ke arah kiri atas (cara Schuffner, liat di buku matondang)

Ujian Teori

- Waktu itu aku dapetnya kasus diare akut dehidrasi ringan sedang+faringitis, tapi faringitisnya gak dibahas sama sekali, cuma
ditanya seputar diare
- Pertanyaan yg ditanyakan:
Pengertian diare: peningkatan frekuensi, volume, perubahan konsistensi mjd lebih cair
Tujuan anamnesis: menegakkan diagnosis, mencari DD, membedakan etiologi (kalo gk salah ini jawabannya)
Jenis diare menurut etiologi: infeksi (inflammatory, non-inflammatory), non-infeksi ada di buku gastro IDAI
Patofisiologi diare krn virus liat di buku gastro IDAI
Di ujung brush border usus ada enzim apa? Laktase
Patofisiologi diare intoleransi laktosa:
krn kurangnya enzim laktase shg laktosa tidak bisa dicerna dan masuk ke kolon tanpa terabsorbsi. Di kolon, kumpulan
laktosa yg tdk terabsorbsi itu bs difermentasi oleh mikroflora mjd asam lemak rantai pendek dan juga menghasilkan gas
(lupa gasnya apa aja, kalo gk salah ada hidrogen sm H2S nya). Selain itu, kumpulan bahan yg tdk terabsorbsi tsb akan
meningkatkan tekanan osmotik dan menarik air ke lumen usus shg terjadi diare yg cair dg pH<5 (lengkapnya ada di buku
gastro IDAI sm buku nelson, di buku gastro ada di bab diare kronis, di nelson ada di bab malabsorbsi)
Hasil pemeriksaan fisik pada diare intoleransi laktosa: pantat dan anus merah krn BAB nya asam, kembung, flatulensi
(lengkapnya liat di buku nelson)
Cara menentukan derajat dehidrasi: liat di buku gastro IDAI, ada 3 cara, yg menurut WHO, Maurice King, sm MMWR
Bila dehidrasi berat apa yg terjadi? Kekurangan cairan shg bisa shock
Kenapa pada dehidrasi berat bisa terjadi pernafasan Kussmaul?

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


40

Pemeriksaan feses lengkap apa aja yg diperiksa? Makros (warna, bau, konsistensi, ada darah/tdk) dan mikros (leukosit,
telur/kista parasit, dsb) liat di buku gastro IDAI
Pada dehidrasi ringan sedang berapa oralit yg harus diberikan?
75 ml/kg dlm 3 jam pertama atau usia <1 tahun 300 ml/1 gelas, usia 1-5 tahun 600 ml/3 gelas, usia >5 tahun 1200
ml/6 gelas, dewasa 2400 ml/12 gelas ada di buku gastro IDAI
Menurut WHO, jenis cairan apa aja?
ada 2, yg boleh diberikan dan tidak boleh diberikan, yg boleh diberikan tdd cairan mengandung garam (misal kuah sayur,
tajin bergaram, oralit) dan cairan yg tdk mengandung garam (misal tajin tanpa garam, teh tawar, ASI, jus buah buatan
sendiri), yg tidak boleh diberikan misalnya soda, jus buah kemasan, teh manis, minuman herbal/jamu2 liat di
guideline WHO
Apa itu anak dan apa ciri2 anak? Ciri2 anak: tumbuh dan berkembang, spesifik dan continous, dipengaruhi faktor internal
& eksternal
Apa itu ilmu kesehatan anak? Ini gk dikasi tau secara jelas sm dr.Satrio tp ada mencakup kesehatan, tumbuh kembang,
sm penyakit pd anak
BCG singkatan apa? Gmn jadwal pemberiannya? BCG Bacil Calmette Guerine, jadwal IDAI: usia 2-3 bulan, jadwal
Depkes: usia 1 bulan
DPT isinya apa aja? Toksin tetanus, difteri, pertussin, dan kalau yg DPT combo ada HBsAg nya
KIPI DPT? lokal dan sistemik (demam)
Tulis resep obat TB bulan kedua untuk anak usia 2 th BB 10 kg
- FDC fase intensif atau kalo dirinci satu2 obatnya RHZ trs dijadikan puyer
- Dosis obat TB:
Isoniazid (H) 10 mg/kgBB (range 10-15 mg/kg, max 300 mg/hari)
Rifampicin (R) 15 mg/kgBB (range 10-20 mg/kg, max 600 mg/hari)
Pirazinamid (Z) 35 mg/kgBB (range 30-40 mg/kg)
Etambutol (E) 20 mg/kgBB (range 15-25 mg/kg)
(liat di Pocket Book of Hospital Care for Children WHO 2013 hal. 116)

- Dosis FDC:
FDC fase intensif: H 50 mg, R 75 mg, Z 150 mg
FDC fase lanjutan: H 50 mg, R 75 mg
BB (kg) Fase intensif Fase lanjutan
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet

Kasus: Hepatitis A

Disusun oleh: Airin

Ujian: Kaspen
Dr. Satrio itu orangnya supeeeeeerrrr sibuk jadi kalo bisa kalo mau maju kaspen kalian udah nyari kasus dari minggu ke-4 ato
ke-5.

Jangan lupa lapor ke PPDS gastronya dan nanya kira-kira kasus apa yang simple dan gak complicated

Dr Satrio orangnya pinter pake banget jadi jangan kaget kalo kasusnya apa nanyanya kemana-mana.

Beliau suka kalo kita ceritain kasus panjang lebar mulai dari anamnesa sampe pemeriksaan fisik. HARUS DETAIL dan RINCI satu
persatu, terutama signs dan symptoms dari tiap-tiap yang kamu tulis.

Sama dr. Rio harus hapal 12 langkah anamnesis dan 7 secrets riwayat penyakit sekarang ^^v

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


41

Pertanyaan:

1. Dasar diagnosa hepatitis A


Mulai dari anamnesis (harus diceritain panjang lebar sesuai yang ditulis di makalah, kalo Cuma nyebutin satu-satu kayak
demam , mual biasanya beliau kurang suka. Jadi per item keluhan itu harus dijabarin pake OLDCART)
Terus lanjut ke pemeriksaan fisik (mulai dari anak tampak sakit sedang sampe pemeriksaan abdomen)
Baru pemeriksaan lab
2. Pasien kamu gaada hepatomegaly gimana kamu yakin dia gak cirrhosis?
Kalo cirrhosis ada: spider naevi, caput medusa, portal hypertension
3. Indikasi MRS?
Muntah hebat
Dehidrasi dengan kesulitan intake per oral
SGOT/PT >10x normal
Koagulopat
Ensefalopati
4. Orang-orang risiko tinggi terjangkit Hepatitis A?
Close personal contact
(e.g., household contact, sex contact, child day care centers)
Contaminated food, water
(e.g., infected food handlers, raw shellfish)
Blood exposure (rare)
(e.g., injecting drug use, transfusion)
5. Patofisiologi Hepatitis A
HAV masuk PO ke saluran cerna di usus diikat oleh IgA yg reseptornya terdapat di hepar replikasi di hepatosit
eliminasi dengan imunopatogenik netralisasi HAV IgM & IgG hembatan replikasi di hepatosit oleh IF apoptosis oleh
sel T sitotoksik eksresi dengan empedu feses
6. Pemberian vaksin Hepatitis A
7. Pemberian vaksin Hepatitis B? beliau juga nanya tentang HBsAg, Anti HBS, Anti HBC, Anti HBe, HBeAg
A battery of serological tests are used for the diagnosis of acute and chronic hepatitis B infection.
HBsAg - used as a general marker of infection.
HBsAb - used to document recovery and/or immunity to HBV infection.
anti-HBc IgM - marker of acute infection.
anti-HBcIgG - past or chronic infection.
HBeAg - indicates active replication of virus and therefore infectiveness.
Anti-Hbe - virus no longer replicating. However, the patient can still be positive for HBsAg which is made by integrated
HBV.
HBV-DNA - indicates active replication of virus, more accurate than HBeAg especially in cases of escape mutants. Used
mainly for monitoring response to therapy.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


42

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag


43

RI dr. Wisnu
Kasus: Bronkopneumonia

Disusun oleh: Tennyson

Ujian: Kaspen

Selamat! Kamu dapat supervisor yang enak, beliau tanyanya yang simple dan jika tidak bisa jawabpun akan diajarin/tentir,
kendalanya beliau sibuk dan agak sulit untuk maju ujian dengan cepat.

Kasus saya:

An S/Perempuan/1 tahun 9 bulan

1) Dasar diagnosis Bronchopneumonia apa?


- Anamnesa, Pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lab
- Kalau pneumonia, sudah bisa diagnose dengan klinis (Nafas cepat RR > 40, Retraksi +)
- Pem. Fisik diketemukan ada rhonki basah halus, retraksi +
- DL: Leukositosis, CRP meningkat
- Foto thorax AP: Kesimpulannya Pneumonia
2) Apa yang positip finding dalam pemeriksaan fisik dan lab, intrepretasikan?
- Terdapat rhonki basah halus pada paru atas kiri dan kanan (tanda khas untuk bronchopneumonia)
- Lab terdapat leukositosis dan trombositosis (tanda ada infeksi bakteri), terdapat juga limfositosis (infeksi
primernya virus dan diikuti oleh infeksi sekunder bakteri)
3) Pasien kamu datang dengan demam 8 hari, DDx kamu apa?
- DDxnya untuk panas lebih 8 hari adalah malaria, tifus, ISK
4) Kenapa kamu pilih antibiotika ampicillin dan chloramphenicol untuk pasien kamu yang umurnya 1 tahun dan 9 bulan?
- Karena sesuai dengan umur pasien, pada umur 4 bulan sampai 5 tahun (buku ajar respiratologi anak, P-353)
bakteri etiologi yang tersering adalah Streptococcus pneumonia, ampicillin sensitive terhadap Strep.pneumonia.
Selain itu, etiologi yang jarang adalah Haemophillus influenzae tipe B dan Staphylococcus aureus, dimana
antibiotika Chloramphenicol dipilih.

RAHASIA INTERNA IKA | Ikatan Koass Ambubag

Anda mungkin juga menyukai