RI ini dibuat oleh koass periode Juni-Juli 2013. Mohon dijaga baik-baik dan
dipergunakan sebaik mungkin. RI yang kita buat hanya niat membantu sesama
koass yang akan menempuh per-koass-an di lab IKA.
Tips n trik:
1. Rajinlah belajar, terutama materi / divisi SPV penguji karena yakinlah SPV anak itu pintarnya luar biasa. Semua jawaban kita
pasti akan dikejar sampe kita gabisa jawab.
2. Koass anak itu yang penting bisa bikin status antropometri, hapal imunisasi, dan mengerti patofis penyakit-penyakit terutama
yang SKDI 4 apalagi yang dipake buat kasus ujian ^^,
3. Pertanyaan-pertanyaan pada RI penguji dibawah ini sifatnya ga pasti selalu dikeluarin karena SPV lab anak seringnya moody,
hanya beberapa penguji yang selalu menanyakan hal yang sama.
4. Belom sah jadi koass anak kalo gapernah ngerasain yang namanya bagging/neopuff. Jadi jangan ngeluh kalo harus bagging
berjam-jam karena semua pasti pernah ngalamin kok ^^v
1. Patofisiologi Penyakit
Pelajari patofisiologi dari kasus yang akan diujikan. Kalo bisa pelajari juga patofis kasus-kasus serupa atau minimal bisa
menjelaskan perbedaan dari penyakit-penyakit serupa itu, karena semua Sp.A itu pinternya kebangetan jadi pasti nanya-
nya Indonesia Raya.
Contoh: Hepatitis A Hepatitis B; Kejang Demam Tetanus Epilepsi.
Imunisasi PPI:
DTP (Difteri Tetanus Pertusis): usia 2, 4, 6 bulan dan booster usia 18-24 bln dan 5 thn.
Vaksin mati. Dosis 0, 5 mL intramuscular di paha anterolateral atas atau lengan atas. 1 org anak minimal 5x vaksin DPT/TT
bisa melindungi seumur hidup.
Botol vial bening, label pink, sediaan berupa serbuk.
Hib
PCV
Rotavirus
Influenza
MMR (Mumps Measles Rubella) kalo sama dr. Renny harus tau dalam bahasa Jawanya masing2 penyakit. Dosis:
0,5 mL secara IM atau SC dalam.
Tifoid: usia 2 18 tahun. Ulangan tiap 3 tahun.
Hepatitis A
Varicella
HPV
Pada saat ujian, tiap-tiap keluhan pasien harus dijabarin pake seven secrets ini.
5. Pemeriksaan fisik
6. Pemeriksaan lab
Biasanya ditanya kenapa kamu ngecek lab ini? Biasanya pertanyaan ini muncul pada hasil lab selain DL (biasanya pmx lab UL,
FL)
Ini cuma secara general aja, biasanya ada beberapa penyakit yang berbeda hasil diff count nya.
Status Koass
Peri
Saat SC nanya-nya saat setelah ibu di anestesi atau saat operasi SC nya berlangsung (bila anestesi local). Sebelum mulai SC bila
anestesi general. Status pasien biasanya ada di dlm OK atau di ruang RR.
Pasien konsulan partus kaber nanya-nya jauh setelah obgyn telah menyelesaikan jahit epis atau kondisi pasien telah stabil ato
bisa nyontek status ppds obgyn di meja status kaber.
Telah lahir By. Ny. xxxx secara SCTP/SPTB atas indikasi ......, laki-laki/perempuan, dgn BBL kg, PB .. cm
Jika salah satu tidak: RESUSITASI hangatkan atur posisi hisap lendir keringkan taktil atur posisi
Telah datang dari IGD By. Ny. xxxx lahir secara SCTP/SPTB..
Istilah-istilah saat MR
Tentiran Cairan
Aturan Pemberian Cairan (Rumus Halliday Segar) Usia < 3 tahun tetes mikro
10 kgBB kedua x 50 cc
3 hari : D10
Balance Cairan
Output: urin, feses, muntah, drain (NGT, OGT) + IWL (Insensible Water Loss = keringat, evaporasi)
Jangan mencampur obat yang bersifat asam & basa bisa jadi basah
RI dr. Anik
Kasus:
Ujian: Kaspen
RI dari ujian sebelumnya: ujian dengan dr Anik itu harus lengkap dan panjang. Jumlah kalori pada setiap jenis makanan ditanya,
imunisasi kita harus diluar kepala. Beliau orangnya sibuk, jadi harus sabar nunggu beliau. Nilai yang diberikan beliau biasanya
kisaran 74-78.
Ujian yg dijalani: kemarin, kita bekerja sama dan minta tolong ppds NPM untuk mengoreksi pekerjaan kita, hasilnya kita ditentir
bahkan kita diberitahu dan dibuatkan janji dengan dr. Anik untuk ujian. Ujiannya 2x masing-masing 30 menitan, dan yg ujian
dengan beliau: 2 orang lgsg masuk bersama. Kita diijinkan membuka buku bahkan googling saat ujian. Berasa diskusi dan diajar
dengan dr. Anik.
Saran:
Untuk anamnesa beliau minta yang singkat jelas padat dan runtut, ikut aja draf nya kaspen sebelumnya, jangan terlalu panjang
dan bertele-tele.
Tunjukkan kamu koass yg rajin, kalau diberi PR atau tugas, langsung dikumpulkan keesokan harinya, karena kalo kelamaan
(katanya) bias jadi menguji ulang.
Pertanyaan:
Usia Koreksi
Selama dua tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dicatat menggunakan umur koreksi untuk prematuritas.
Grafik pertumbuhan untuk bayi premature rata-rata telah didesain khusus. Setelah bayi mencapai usia 2 tahun, grafik
pertumbuhan standar dapat digunakan.
Tumbuh kejar (catch-up growth) pada bayi premature biasanya terjadi selama 2-3 tahun pertama. Sedikit terjadi setelah usia 3
tahun. Biasanya pertama kali terlihat pada LK bayi, diikuti dengan BB dan PB. Bayi premature dgn retardasi pertumbuhan dalam
Rahim (IUGR) dan tanpa catch-up growth mempunyai risiko mengalami keterlambatan perkembangan serta kelainan medis yg
lebih besar dibandingkan dengan bayi premature dengan laju pertumbuhan normal. Bahkan saat remaja, anak-anak yg lahir
premature lebih kecil dibandingkan anak yg tidak lahir premature. Menarche (menstruasi pertama kali) juga terjadi lebih lambat
pada anak yg lahir premature. Suatu penelitian menunjukkan bahwa perempuan yg lahir premature cenderung melahirkan bayi
premature pula.
Sumber
Guidelines for Growth Charts and Gestational Age Adjustment for Low Birth Weight and Very Low Birth Weight Infants, WHO
Standards, June 2011.
Fenton, Tanis R. 2003. BMC Pediatrics: A new growth chart for preterm babies: Babson and Bendas chart updated with recent
data and a new format. University of Calgary: Canada.
RI dr. Ariani
Kasus: Asma berat, serangan pertama
Ujian: Kaspen
Tips: dr. Ariani jarang di RSSA jadi kejar ujian dari minggu ke 6
Ujian: Bedsite
Pertanyaan:
1. DD kejang
2. Cara menentukkan tampak sakit ringan, sedang, berat
3. Suara bising usus normal
4. Proyeksi katup jantung
5. Ubun-ubun menutup saat usia? Penutupan dini disebut?
6. Membedakan infeksi karena bakteri vs virus?
7. Perbedaan moniliasis & stomatitis?
8. Cara pemeriksaan GCS & motoric pada bayi
9. Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial
10. Tatalaksana kejang
11. Terapi rumatan kejang demam
RI dr. Brigitta
Kasus: Diare akut dehidrasi ringan sedang
Ujian: Bedsite
Selamat, bedsite dengan dr.Brigitta sangat menyenangkan. Pertanyaannya tidak terlalu sulit dan jika tidak bisa akan dikasi PR.
Santai dan benda yang harus belajar adalah imunisasi IDAI 2012 + Depkes 2009, pola dasar makanan bayi dan anak (Pocket
book P199) dll.
1. Belajar tentang pemeriksaan fisik anak. Dari keadaan umum, kepala leher sampai extremitas harus bisa.
2. Pola dasar makanan pasien saya yang seharusnya apa? Cara untuk membuatnya gimana?
- Bisa baca di buku KIA (pinjam dari ibu pasien atau download di internet)
3. WHO dehidrasi, dasar diagnosis kamu dehidrasi ringan sedang itu gmn? Tanda bintang apa aja?
- Dehidrasi ringan sedang dimana pasien rewel, rasa haus, turgor kembali lambat.
- Tanda bintang adalah keadaan umum, turgor kulit dan air mata
4. Bagaimana cara untuk KIE minum oralit? Cara membuat oralit gmn?
- Oralit dicampurkan ke dalam air aqua gelas (220cc), seharusnya dicampur dalam 200cc, KIE ibunya buang sedikit
air(~20cc) sebelum campurkan oralit ke dalam.
- Untuk dehidrasi ringan sedang, oralit diberikan 75ml/Kg BB/3 jam.
5. Apa yang kamu lakukan di puskesmas jika pasien datang dengan diare akut dehidrasi ringan sedang?
- Dengan menggunakan 5 parameters: OZANA
- Oralit
- Zinc
- ASI dan makanan tetap diberikan
- Nasehat kepada ibu bila timbul tanda2 dehidrasi langsung bawa anaknya kembali ke pelayanan kesehatan
- Antibiotic bila perlu (infeksi tertentu seperti diare ameobiasis, shigella, giardia L. dll..)
6. Imunisasi lengkap? Bedanya Depkes dan IDAI? Pada bulan ke-2 bayi datang, selain vaksin yang wajib yaitu DPT/Hep B
dan polio, apa vaksin yang bisa diberikan waktu itu.
7. Polio vaksin, Kenapa pasien hanya boleh divaksin bila waktunya KRS.
- Karena vaksin polio adalah vaksin hidup dan habis divaksin akan keluar lewat feces. Jadi jika bayi baru lahir
langsung divaksin akan menularkan virus ke bayi sebelahnya.
RI dr. Eko
Kasus: Prematur
Disusun Oleh: Ayunda A
Ujian: Kaspen
Apa pengertian bayi prematur?
Kapan disebut prematur, aterm, postterm?
Apa yang dimaksud BBLSR, BBLR, BBLC?
Apa yang dimaksud BKB, BCB, BLB?
Apa saja perbedaan bayi prematur dengan bayi normal? Jelaskan patofisiologi masing-masing
Kenapa bayi prematur rentan infeksi?
Kenapa bayi prematur rentan hipoglikemia?
Kenapa bayi prematur rentan hipotermia?
Kenapa bayi prematur rentan hipoksia?
Mekanisme pembentukan panas pada prematur
Jalur shivering, non shivering
Brown fat thermogenesis (embriologi minggu keberapa terbentuk? Kapan hilang? Kegunaan?)
Apa saja etiologi yang bisa menyebabkan terjadinya kelahiran prematur? Jelaskan
Apa saja faktor risiko yang meningkatkan kelahiran prematur?
Apa maksud dari APGAR score? Jelaskan cara menghitung dan maknanya
Apa maksud dari BALLAD score?
Kapan kita menggunakan ballad score?
Bagaimana interpretasi hasil ballad score?
Apa maksud dari LUBCHENCO score?
Apa kegunaannya?
Bagaimana menghitung PONDERAL INDEX? Interpretasinya apa?
Apa saja tatalaksana pada bayi prematur?
Setelah bayi lahir, bagaimana urutan tatalaksananya? *pelajari bagan resusitasi neonatus
Bagaimana cara mencegah hipotermia pada bayi prematur?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kangaroo Mother Care? Bagaimana caranya?
Mengapa diberikan injeksi vitamin K? Bagaimana cara pemberian dan dosis?
Mengapa diberikan salep mata?
Imunisasi
Kapan bayi prematur bisa diberikan imunisasi? Adakah kontraindikasi?
Apa yang dimaksud catch-up immunization?
Nutrisi pada bayi prematur
Mengapa perlu diberikan ASI eksklusif? *pelajari perbedaan ASI ibu prematur dan aterm
Apa saja kontraindikasi pemberian ASI?
Jelaskan apa yang dimaksud IMD (Inisiasi Menyusui Dini)? Bagaimana caranya?
Nb: dr eko orangnya sibuk, jadi kalian kejar mulai minggu ke 6 (alias tiap pagi nanyain / standby peri) ^^
Kasus: Pneumonia dengan diare akut tanpa dehidrasi
Ujian: Bedsite
Nb: dr.eko tidak akan menyalahkan jawaban apapun, entah itu benar atau salah, dan dari ekspresi tidak bisa ditebak jawaban
kita benar atau salah, so positif thinking aja.
RI dr. Ery
Kasus: DHF grade I & Bronkopneumonia
Ujian: Bedsite
Waktu itu kita ujiannya langsung masuk berdua terus pertanyaan jadi agak mixed up tapi enaknya jadi bisa saling bantu dan dr.
Ery juga lagi good mood jadinya kalo kita gak bisa jawabpun malah ditentir. Waktu itu kita visite pasien dan diminta
pemeriksaan fisik. Untuk yg DHF diminta pemeriksaan thorax sementara yg BP karena pasiennya udah KRS akhirnya random
pake pasien neuro trs diminta pemeriksaan fisik. Jangan lupa cuci tangan/hand rub sebelum dan sesudah pemeriksaan fisik.
Untuk pertanyaan beliau lebih suka nanya hal-hal klinis pada pasien kita jadi jangan sampe ada hal klinis yang kelewatan.
Jangan lupa tetep catet hasil lab walopun ini bedsite krn tetap ditanya.
Pertanyaan:
1. Dari anamnesis keluhan utama apa? DDnya apa (disebutkan & dijelaskan DD lengkap satu persatu)?
2. Anamnesis harus lengkap (onset, karakteristik, diperparah dengan apa, OLDCART)
Misal: keluhan utama demam DD nya jelaskan semua demam head to toe. Kemudian jelaskan dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik apa hasil yg bisa di dapat untuk meng-exclude DD tsb.
DDx Demam:
Meningitis nyeri kepala, meningeal signs (+)
Ensefalitis nyeri kepala, meningeal signs (+)
Rhinitis batuk-pilek
Sinusitis nyeri di area tempat sinus
Otitis sekret telinga
Faringitis nyeri telan
Laringitis nyeri telan
Epiglotitis
Trakeitis
Pneumonia batuk, sesak, tanda2 distress napas
Tuberculosis
Malaria hepatosplenomegaly, anemia
Dengue Infection (DF, DHF) hepatomegaly, ptechie
Chikungunya nyeri sendi
Gastroenteritis
Demam tifoid nyeri abdomen, diare/konstipasi
Pielonefritis hematuri
DDx sesak:
Asma mengi
TB
Pneumonia
i. Tachypnea
ii. Retraksi thorax
iii. Pernapasan cuping hidung
iv. Grunting
v. Sianosis
Trombositopenia
Peningkatan HCT
Leukopenia
Sebenarnya tidak perlu karena kriteria diagnosis dari WHO cukup trombositopenia dan level hematocrit. Jadi cek IgM dan IgG
biasanya hanya untuk permintaan perusahaan asuransi.
11. Pediatrik social: berapa banyak meja di posyandu dan apa aja fungsinya?
Meja 1: Registrasi
RI dr. Haryudi
Kasus: Status epileptikus e.c. epilepsy
Ujian: Bedsite
RI dari senior sebelumnya: Orangnya simple, hanya tanya kasusnya kita dan tanya sekedarnya 20 menit ujian pasti langsung
beres.
Ujian kemarin:
Serasa dibantai. Ujian bareng 3 orang langsung masuk, suasana hening, durasi ujian 1 jam dan kita diminta menjelaskan pasien
kita lengkap dari anamnesa, pmx fisik, daftar masalah dan KIE.
Pertanyaannya:
Berdasarkan Nelson Textbook of Pediatrics, pertumbuhan anak normal dapat diformulaskan sebagai berikut:
BB Kilogram Pound
Saat lahir 3.25 7
3-12 bln Usia (bulan) + 9 Usia [bulan] + 11
1-6 thn Usia (tahun) x 2 + 8 Usia [tahun] x 5 + 17
7-12 thn [Usia (tahun) x 7 + 5) /2 Usia [tahun] x 7 + 5
TB Centimeter Inci
Saat lahir 50 20
At 1 tahun 75 30
2-12 tahun Usia (tahun) x 6 + 77 Usia [tahun] x 2 + 30
Contoh:
Seorang anak perempuan, usia 3,5 tahun dengan TB: 100cm BB: 13 kg, dapat kita simpulkan anak tsb memiliki berat badan
kurang dan tinggi badan normal karena sesuai dengan formulasi pertumbuhan, yang dijelaskan sebagai berikut:
RI dr. Irene
Kasus: DHF
Ujian: Kaspen
Pertanyaan kurang lebih sama kayak yg lain. Kayak patofis, gejala, warning signs, dll.
Kalo patofis DHF jangan lupa pelajari slide dr. Irene tentang DHF secondary heterologue infection!
Biasanya yang menyebabkan pasien gejalanya memberat sampai dengan MRS akibat gigitan nyamuk yang kedua dengan
serotype virus yang berbeda (heterolog)
Pertanyaan penting: Sebutkan 10 komplikasi DHF! Wajib cari tau kalo kasus DHF ini soalnya sampe PPDS aja pertanyaannya juga
kayak gini.
RI dr. Kadafi
Kasus: Tetanus sedang dengan OMSA
Ujian: Kaspen
Tips :
- dokter kadafi orangnya totalitas baik dan murah senyum, tapi 5-10 menit awal biasanya beliau masang muka serius, jangan
gugup, senyum terus aja, kalau perlu ceritakan kesulitan jika ada pertanyaan beliau yang gak bisa kamu jawab.
- Dokter kadafi akan nyuruh menceritakan mulai dari identitas sampai rencana edukasi secara lisan, harus lengkap(gak lengkap
bagi beliau berarti gak kamu tanyakan atau lakukan), intonasi bagus, penekanan pada bagian yang penting seperti contohnya :
riwayat kehamilan pada pasien kejang demam yang harus di ceritakan duluan adalah riwayat pendarahannya baru yang lain,
pemeriksaan fisik pada pasien kejang harus dimulai dari vital sign dan status neurologis dulu dsb.
- Orangnya terlalu banyak banyak buku, jadi kalau ada suatu teori yang berbeda antara literature satu dengan yang lain,
sebutkan saja semua.
- Semua pertanyaan yang berhubungan dengan kasus, sebutkan dulu teorinya lalu aplikasikan pada pasien.
1. Segala Kemungkinan port dentry kuman tetanus harus ditanyakan pada anamnesa: telinga, gigi caries (dan berapa
jumlahnya), trauma (luka tusuk, luka bakar), operasi, tali pusar dipotong dengan apa
2. Dasar diagnosa tetanus pada pasien ini : Kejang sadar, Opistotonus, trismus Rhisus Sardonicus
3. Derajat tetanus
Refleks Patologis untuk membedakan dengan lesi upper motor neuron, Meningeal sign untuk memastikan bukan meningitis
6. Apa saja diagnosa banding dari tetanus pada kasus ini : meningitis, Tetani, trismus karena Omsa, keracunan striknin, abses
retropharyngeal.
7. Sebutkan patofisiologi diagnosa banding dan bagaimana meng exclude dari diagnosa kerja
14. Sebutkan perbedaan ATS dan HTIG dan dasar pemilihan HTIG diatas ATS
15. Mengapa pasien tetanus harus diberi vaksin selain diberi HTIG?
24. Ada berapa jenis imunisasi tetanus? Sebutkan usia diberikan berdasarkan jenis
25. Sebutkan jadwal ke 14 imunisasi sesuai anjuran idai, dan jadwal 5 imunisasi sesuai depkes
26. Sebutkan vaksin dari kuman hidup? Apa yang harus diperhatikan dari vaksin hidup?
27. Bagaimana interpretasi mantoux tes pada anak yang sudah dan belum diimunisasi BCG?
Ujian: Bedsite
1. Riwayat kehamilan yang bisa memicu kejang demam? Perdarahan, menyebabkan hipoksia pada janin
Karena meningeal sign dapat dites pada anak diatas 18 bulan dan karena reflex patologis belum hilang pada anak usia dibawah
18 bulan
5. Mengapa anak usia diatas 6 tahun yang mengalami kdk wajib di EEG?
Karena anak diatas 6 tahun otaknya telah mengalami maturasi sehingga normalnya demam tidak membangkitkan kejang, oleh
Karena itu curiga ada lesi epileptik
- Intraserebral
1) Akut : a. Demam (+) : i. Intracranial : meningitis encephalitis (reflex patologis +, meningeal sign +)
2) Kronik : Epilepsi
- Ekstraserebral Tetanus
8. Berapa dosis untuk pemberian antikonvulsan rumatan? Bagaimana aplikasinya pada anak usia 10 tahun dengan berat 15 kg
15 x 15 = 225 mg
5 cc = 250 mg
Pemberian 3 x 1.5 cc/hari. Masukkan asam valproat dalam spuit 3 cc dan jelaskan itu untuk dua kali pemakaian.
10. Obat yang bisa diberikan pada pasien rawat jalan kejang demam? Kombinasi parasetamoldiazepam untuk 5 hari
RI dr. Krisny
Kasus: sindroma nefrotik
a. anamnesis
b. pemeriksaan fisik
c. pemeriksaan laboratorium
3. Penatalaksanaan
4. Prognosis
5. Komplikasi
a. dosis
b. cara
c. kapan diberikan
RI dr. Masdar
Kasus: kejang demam kompleks
Ujian: Bedsite
Glikolisis
Decarboksilasi oksidatif
RI dr. Prasetyo
Kasus: Kejang Demam Kompleks
Ujian: Kaspen
1. Definisi kejang?
2. Patofisiologi kejang?
3. Definisi kejang demam?
4. Patofisiologi kejang demam?
5. RDW?? GCS??
6. Jenis-jenis reflek patologis & interpretasinya
7. Imunisasi:
Jadwal IDAI & Depkes
Jenis, dosis, tempat pemberian, KIPI & kapan munculnya, bentuk, dosis, sediaan, warna label.
Kepanjangan BCG, buktinya sudah
8. Bentuk dan warna sediaan diazepam (stesolid sup)
9. Yang termasuk pemeriksaan meningeal signs?
10. Kriteria diagnosis demam dengue
11. IgM & IgG anti dengue muncul hari ke berapa dan bertahan sampai kapan?
12. Indikasi dilakukan pemeriksaan IgM & IgG anti dengue
13. Rumple leed test?
14. Jenis-jenis immunoglobulin & mana yang berat molekulnya paling besar
15. Pembentukkan ATP dimana, hasil berapa, prosesnya apa aja
16. Komplikasi epilepsy & kejang demam
17. Faktor risiko kejang demam berulang
18. Faktor risiko menjadi epilepsy
19. Indikasi LP
20. Tatalaksana kejang
21. Terapi rumatan kejang demam
22. Perbedaan kejang demam & epilepsy
23. DD demam karena infeksi
Apa saja anamnesa dan pemeriksaan fisik yang menunjang efusi pleura?
Apa kegunaan pemeriksaan foto thoraks 2 posisi (AP, RLD) pada efusi pleura?
Apa saja differential diagnosis dari penurunan suara nafas?
Bagaimana pencegahan DBD? (ABATE, Fogging)
Jelaskan pelaksanaannya masing-masing
Mengapa harus di DL serial per 6 jam?
Apa saja yang perlu diperhatikan dari DL tersebut?
Bagaimana nilai leukosit pada DBD? Mengapa leukopenia?
Apa kegunaan tes IgM IgG pada DBD?
Ada berapa macam imunoglobulin? Yang mana yang mempunyai struktur pentamer?
Kapan IgM dan IgG muncul? Sampai kapan? Kapan hilang?
Imunisasi dasar
Jadwal (IDAI, Depkes)
Cara dan dosis pemberian
Bentuk sediaan masing-masing vaksin
Pemeriksaan neurologis
Kapan reflek fisiologis dan atau patologis meningkat?
Apa perbedaan lesi UMN dan LMN?
Apa saja differential diagnosis lesi UMN dan LMN?
Bagaimana cara pemeriksaan CRT (capillary refill time)? Berapa lama kita harus menekan?
Nb: pertanyaan dr Pras selalu indonesia raya, jadi tipsnya adalah belajar kasusmu dulu sampe mateng ngelontok, baru deh
belajar tambahan2 lainnya, fighting ^^!
RI dr. Renny
RI turun temurunnya dr. Renny. Menurut yang ujian dengan beliau pertanyaan ujiannya emang gak jauh seputar ini baik
bedsite maupun kaspen.
Bulan 7-9 : membolak balikkan mainan dengan 2 tangan, senang menggigit nggigit, sering bereksperiment dengan
mengumpulkan barang, dengan membedakan emosi dengan nada suara,
Bulan 10-12 : belajar berjalan dengan berpegangan pada orang tua, memasukkan dan mengeluarkan di wadah,
bertepuk tangan, memanggil : mama papa, mengerti perintah sederhana dan larangan
Bulan 13-18 bulan : berjalan, menyusun 2 -3 balok, mengenggam pensil, mulai mengucapkan beberapa kata ( 10-20
kata )
19-24 bulan : menyusun 6 balok, dapat menarik garis, membuat lingkaran, gemar meniru, memahami lebih banyak
kata dan banyak bicara
24-36 bulan : melompat, aktif berbahasa
10. Jelaskan tentang status gizi, jangan lupa bawa format gizi !
Preload is affected by venous blood pressure and the rate of venous return. These are affected by venous tone and
volume of circulating blood.
Preload is related to the ventricular end-diastolic volume; a higher end-diastolic volume implies a higher preload.
However, the relationship is not simple because of the restriction of the term preload to single myocytes. Preload can
still be approximated by the inexpensive echocardiographic measurement end diastolic volume or EDV.
Preload increases with exercise (slightly), increasing blood volume (overtransfusion, polycythemia) and neuroendocrine
excitement (sympathetic tone).
Afterload is the tension or stress developed in the wall of the left ventricle during ejection. Following Laplace's law, the
tension upon the muscle fibers in the heart wall is the product of the pressure within the ventricle, multiplied by the
volume within the ventricle, divided by the wall thickness. Therefore, a dilated left ventricle has a higher afterload.
Conversely, a hypertrophied left ventricle has a lower afterload. When contractility becomes impaired and the ventricle
dilates, the afterload rises and limits output. This may start a vicious circle, in which cardiac output is reduced as oxygen
requirements are increased.[1]
Afterload can also be described as the pressure that the chambers of the heart must generate in order to eject blood
out of the heart and thus is a consequence of the aortic pressure (for the left ventricle) and pulmonic pressure or
pulmonary artery pressure (for the right ventricle). The pressure in the ventricles must be greater than the systemic
and pulmonary pressure to open the aortic and pulmonic valves, respectively. As afterload increases, cardiac output
decreases. Cardiac imaging is a somewhat limited modality in defining afterload because it depends on the
interpretation of volumetric data.[citation needed]
Preload best describes the maximum viscous blood volume of end diastole while afterload better describes the
maximum tension of the myocardial muscle mass in end systole. Precise mathematical labeling of afterload and preload
is a challenge since both maximum measurements (volume/tension) occur simultaneously in late systole
Disease processes pathology that include indicators such as an increasing left ventricular afterload include elevated
blood pressure and aortic valve disease.
Systemic hypertension (HTN) (elevated blood pressure) increases the left ventricular (LV) afterload because the LV must
Work harder to eject blood into the aorta. This is because the aortic valve won't open until the pressure generated in
the left ventricle is higher than the elevated blood pressure in the aorta.[2]
Pulmonary hypertension (PH) is increased blood pressure within the right heart leading to the lungs. PH indicates a
regionally applied increase in afterload dedicated to the right side of the heart, divided and isolated from the left heart
by the intraventricular cardiac septum.
In the natural aging process, aortic stenosis often increases afterload because the left ventricle must overcome the
pressure gradient caused by the calcified and stenotic aortic valve in addition to the blood pressure in order to eject
blood into the aorta. For instance, if the blood pressure is 120/80, and the aortic valve stenosis creates a trans-valvular
gradient of 30 mmHg, the left ventricle has to generate a pressure of 110 mmHg in order to open the aortic valve and
eject blood into the aorta.
Aortic insufficiency increases afterload because a percentage of the blood that is ejected forward regurgitates back
through the diseased aortic valve. This leads to elevated systolic blood pressure. The diastolic blood pressure would
fall, due to regurgitation. This would result in an increase pulse pressure.
Mitral regurgitation MR decreases afterload. In ventricular systole under MR, regurgitant blood flows
backwards/retrograde back and forth through a diseased and leaking mitral valve. The remaining blood loaded into the
LV is then optimally ejected out through the aortic valve. With an extra pathway for blood flow through the mitral valve,
the left ventricle does not have to work as hard to eject its blood, i.e. there is a decreased afterload. [3] Afterload is
largely dependent upon aortic pressure.
12. Gambarkan kurva frank starling. >> peningkatan HR diikuti peningkatan stroke volume.
The FrankStarling law of the heart (also known as Starling's law or the FrankStarling mechanism or Maestrini heart's law)
states that the stroke volume of the heart increases in response to an increase in the volume of blood filling the heart (the
end diastolic volume). The increased volume of blood stretches the ventricular wall, causing cardiac muscle to contract more
forcefully (the so-called Frank-Starling mechanisms). The stroke volume may also increase as a result of greater contractility
of the cardiac muscle during exercise, independent of the end-diastolic volume. The Frank-Starling mechanism appears to
make its greatest contribution to increasing stroke volume at lower work rates, and contractility has its greatest influence
at higher work rates.
This allows the cardiac output to be synchronized with the venous return, arterial blood supply and humeral length [1] without
depending upon external regulation to make alterations.
As the heart fills with more blood than usual, the force of cardiac muscular contractions increases.[2] This is a result of an
increase in the load experienced by each muscle fiber due to the extra blood load entering the heart. The stretching of the
muscle fibres augments cardiac muscle contraction by increasing the affinity of troponin C for calcium[citation needed], causing a
greater number of actin-myosin cross-bridges to form within the muscle fibers. The force that any single cardiac muscle fiber
generates is proportional to the initial sarcomere length (known as preload), and the stretch on the individual fibers is related
to the End Diastolic Volume of the left and right ventricles.
In the human heart, maximal force is generated with an initial sarcomere length of 2.2 micrometers, a length which is rarely
exceeded in the normal heart. Initial lengths larger or smaller than this optimal value will decrease the force the muscle can
achieve. For larger sarcomere lengths, this is the result of less overlap of the thin and thick filaments; for smaller sarcomere
lengths, the cause is the decreased sensitivity for calcium by the myofilaments.
13. Penyakit jantung anak dibagi menjadi kongenital dan didapat. Itu berdasar kriteria klinis (sianotik dan non sianotik),
radiologis (hipervaskularisasi), EKG (hipertrofi ventrikel kanan dan kiri).
14. Berdasarkan Kurva NCHS. Pelajari Patologi Jantung >>
15. Jelaskan tata cara pemberian cairan !
Sesuai dengan rumus Haliday segar
10 kg 100 ml/kg
3 hr 80-100 ml/kg/hr
10 hr 125-150 ml/kg/hr
3 bln 140-160 ml/kg/hr
6 bln 130-155 ml/kg/hr
9 bln 125-145 ml/kg/hr
1 th 120-135 ml/kg/hr
2 th 115-125 ml/kg/hr
4 th 100-110 ml/kg/hr
6 th 90-100 ml/kg/hr
10 th 70-85 ml/kg/hr
14 th 50-60 ml/kg/hr
18 th 40-50 ml/kg/hr
5. Membantu ibu untuk memahami cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui ibu dipisah dari
bayi atas indikasi medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melakukan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi selama 24 jam.
8. Membantu ibu menyusui bayi semau ibu, tanpa pembatsan terhadap lama dan frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI di masyarakat.
Tentang kasus :
Klinis 0 1 2
________________________________________________________________
Penilaian skor
0-2 : tidak ada gagal jantung
3-6 : gagal jantung ringan
7-9 : gagal jantung sedang
RI dr. Satrio
Kasus: Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Ujian: Bedsite
- Sebelum ujian, kira-kira sekitar minggu ke-6 lapor dulu ke ppds gastro, terus nyatetin ob dan daftar ob nya dilaporin ke ppds,
nanti sm ppdsnya ditanyain ke dr.Satrio kita pake kasus yang mana
- Kayaknya dr.Satrio sukanya ngasi kasus diare atau yang berhubungan sm gastro.
- Menurut pengalamanku, pas itu baru dikasih tau pasiennya yang mana pas pagi-pagi terus siang langsung disuruh ujian, jadi
pokoknya kalo udah minggu ke-7 mending harus siap ujian kapanpun.
- dr.Satrio sebenernya gak jahat kok, kalo gak bisa gak dimarah2in kok, dan kalo kita gak tau kadang ntar malah diajari, tapi
nilainya agak susah, jadi jangan kaget kalo dikasi nilai 70.
- Paling penting belajar dari buku gastro IDAI sama guideline WHO (kalo ada, misalnya guideline diare), soalnya beliau pasti
nanyain hal2 yg ada di buku gastro IDAI.
- Belajar ttg imunisasi, terutama BCG, DPT, Hep B, Polio, Campak
- Baca di buku matondang sm checklist panum pemeriksaan fisik anak (karna angkatan 2009 pas panum gk ada topik ini, jadi
minjem aja sama anak 2008)
- Yang paling penting pelajari pemeriksaan thorax sama abdomen yang bener dan lengkap, soalnya waktu aku ujian cuma
disuruh pemeriksaan thorax sama abdomen
- Tapi gak ada salahnya pelajari juga cara pemeriksaan yg lain, siapa tau ntar ditanyain
- Bawa alat yang lengkap, paling penting bawa stetoskop anak, jangan sampe bawa stetoskop dewasa, nanti disuruh ngulang
- Bawa juga peralatan lain buat jaga2 dan biar keliatan niathehe: tensi manset anak/bayi, meteran, termometer, hammer,
penlight, tongue spatel (spatelnya ngambil aja spatel kayu yg di kamar terima, manset tensinya kalo manset anak biasanya
anak2 ada yg punya, kalo manset bayi/infant minjem aja di HCU bentar)
- Kalo misalnya ujian ditunda dan pas hari ujian pasiennya udah pulang gapapa tetep pake kasus itu, tp pemeriksaan fisiknya
nanti dipilihin pasien lain sama dr.Satrio
- Ati2 kalo misal dipilihin pasien poli, meriksanya harus teliti beneran, soalnya kita gak tau anak itu diagnosisnya apa aja,
menurut pengalamanku kemaren aku dikasih pasien dextrocardi dan aku gak nyadar kalo dia dextrocardi, jadi harus bener2
teliti
- Sebelum periksa jangan lupa cuci tangan dan perkenalan ke pasien
- Meriksanya harus dari sebelah kanan pasien, kalo perlu minta bantuan ibu/keluarga pasien untuk memposisikan pasien
- Kalo dapet pasien yg rewel dan nangis pas diperiksa, jangan panik dan tetep periksa aja
- Kalo sebelum periksa disuruh anamnesis, yang paling penting ditanyakan ada 4 riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pengobatan
- Jangan lupa tiap keluhan ditanyakan 7 poin: onset, durasi, lokasi, karakteristik, aggravating/alleviating factor, penyebaran,
severity (kalo gk salah ini)
- Pemeriksaan thorax dulu baru pemeriksaan abdomen
- Pemeriksaan thorax: pake sisi bell stetoskop, abdomen: pake sisi diafragma
- Pemeriksaan thorax:
Urutannya: inspeksi, palpasi, perkusi auskultasi
Jangan lupa perkusi batas jantung
Auskultasi jantung: mulai dari ujung kiri terus naik masing2 1 ICS, skemanya kira2 gini:
kanan kiri
Auskultasi paru: bandingkan atas bawah dulu baru bandingkan kanan kirinya
1 2
1 2
- Pemeriksaan abdomen:
Urutan: inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi
Perkusi dan auskultasi: 9 regio abdomen, liat di buku matondang
Palpasi hepar: mulai dari SIAS kiri naik miring ke arah kanan atas
Palpasi lien: mulai SIAS kanan naik miring ke arah kiri atas (cara Schuffner, liat di buku matondang)
Ujian Teori
- Waktu itu aku dapetnya kasus diare akut dehidrasi ringan sedang+faringitis, tapi faringitisnya gak dibahas sama sekali, cuma
ditanya seputar diare
- Pertanyaan yg ditanyakan:
Pengertian diare: peningkatan frekuensi, volume, perubahan konsistensi mjd lebih cair
Tujuan anamnesis: menegakkan diagnosis, mencari DD, membedakan etiologi (kalo gk salah ini jawabannya)
Jenis diare menurut etiologi: infeksi (inflammatory, non-inflammatory), non-infeksi ada di buku gastro IDAI
Patofisiologi diare krn virus liat di buku gastro IDAI
Di ujung brush border usus ada enzim apa? Laktase
Patofisiologi diare intoleransi laktosa:
krn kurangnya enzim laktase shg laktosa tidak bisa dicerna dan masuk ke kolon tanpa terabsorbsi. Di kolon, kumpulan
laktosa yg tdk terabsorbsi itu bs difermentasi oleh mikroflora mjd asam lemak rantai pendek dan juga menghasilkan gas
(lupa gasnya apa aja, kalo gk salah ada hidrogen sm H2S nya). Selain itu, kumpulan bahan yg tdk terabsorbsi tsb akan
meningkatkan tekanan osmotik dan menarik air ke lumen usus shg terjadi diare yg cair dg pH<5 (lengkapnya ada di buku
gastro IDAI sm buku nelson, di buku gastro ada di bab diare kronis, di nelson ada di bab malabsorbsi)
Hasil pemeriksaan fisik pada diare intoleransi laktosa: pantat dan anus merah krn BAB nya asam, kembung, flatulensi
(lengkapnya liat di buku nelson)
Cara menentukan derajat dehidrasi: liat di buku gastro IDAI, ada 3 cara, yg menurut WHO, Maurice King, sm MMWR
Bila dehidrasi berat apa yg terjadi? Kekurangan cairan shg bisa shock
Kenapa pada dehidrasi berat bisa terjadi pernafasan Kussmaul?
Pemeriksaan feses lengkap apa aja yg diperiksa? Makros (warna, bau, konsistensi, ada darah/tdk) dan mikros (leukosit,
telur/kista parasit, dsb) liat di buku gastro IDAI
Pada dehidrasi ringan sedang berapa oralit yg harus diberikan?
75 ml/kg dlm 3 jam pertama atau usia <1 tahun 300 ml/1 gelas, usia 1-5 tahun 600 ml/3 gelas, usia >5 tahun 1200
ml/6 gelas, dewasa 2400 ml/12 gelas ada di buku gastro IDAI
Menurut WHO, jenis cairan apa aja?
ada 2, yg boleh diberikan dan tidak boleh diberikan, yg boleh diberikan tdd cairan mengandung garam (misal kuah sayur,
tajin bergaram, oralit) dan cairan yg tdk mengandung garam (misal tajin tanpa garam, teh tawar, ASI, jus buah buatan
sendiri), yg tidak boleh diberikan misalnya soda, jus buah kemasan, teh manis, minuman herbal/jamu2 liat di
guideline WHO
Apa itu anak dan apa ciri2 anak? Ciri2 anak: tumbuh dan berkembang, spesifik dan continous, dipengaruhi faktor internal
& eksternal
Apa itu ilmu kesehatan anak? Ini gk dikasi tau secara jelas sm dr.Satrio tp ada mencakup kesehatan, tumbuh kembang,
sm penyakit pd anak
BCG singkatan apa? Gmn jadwal pemberiannya? BCG Bacil Calmette Guerine, jadwal IDAI: usia 2-3 bulan, jadwal
Depkes: usia 1 bulan
DPT isinya apa aja? Toksin tetanus, difteri, pertussin, dan kalau yg DPT combo ada HBsAg nya
KIPI DPT? lokal dan sistemik (demam)
Tulis resep obat TB bulan kedua untuk anak usia 2 th BB 10 kg
- FDC fase intensif atau kalo dirinci satu2 obatnya RHZ trs dijadikan puyer
- Dosis obat TB:
Isoniazid (H) 10 mg/kgBB (range 10-15 mg/kg, max 300 mg/hari)
Rifampicin (R) 15 mg/kgBB (range 10-20 mg/kg, max 600 mg/hari)
Pirazinamid (Z) 35 mg/kgBB (range 30-40 mg/kg)
Etambutol (E) 20 mg/kgBB (range 15-25 mg/kg)
(liat di Pocket Book of Hospital Care for Children WHO 2013 hal. 116)
- Dosis FDC:
FDC fase intensif: H 50 mg, R 75 mg, Z 150 mg
FDC fase lanjutan: H 50 mg, R 75 mg
BB (kg) Fase intensif Fase lanjutan
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet
Kasus: Hepatitis A
Ujian: Kaspen
Dr. Satrio itu orangnya supeeeeeerrrr sibuk jadi kalo bisa kalo mau maju kaspen kalian udah nyari kasus dari minggu ke-4 ato
ke-5.
Jangan lupa lapor ke PPDS gastronya dan nanya kira-kira kasus apa yang simple dan gak complicated
Dr Satrio orangnya pinter pake banget jadi jangan kaget kalo kasusnya apa nanyanya kemana-mana.
Beliau suka kalo kita ceritain kasus panjang lebar mulai dari anamnesa sampe pemeriksaan fisik. HARUS DETAIL dan RINCI satu
persatu, terutama signs dan symptoms dari tiap-tiap yang kamu tulis.
Sama dr. Rio harus hapal 12 langkah anamnesis dan 7 secrets riwayat penyakit sekarang ^^v
Pertanyaan:
RI dr. Wisnu
Kasus: Bronkopneumonia
Ujian: Kaspen
Selamat! Kamu dapat supervisor yang enak, beliau tanyanya yang simple dan jika tidak bisa jawabpun akan diajarin/tentir,
kendalanya beliau sibuk dan agak sulit untuk maju ujian dengan cepat.
Kasus saya: