Anda di halaman 1dari 23

KULIAH 2

KONSEP PEMBANGUNAN
KESEHATAN

Dr.Dra. INDAH ANGGRAINI, MSi


INSTIKES HELVETIA MEDAN
2022
1. REFORMASI SEKTOR KESEHATAN
Proses perubahan berlangsung secara evolusiner
bertahap dari setiap unit kerja menuju
perubahan secara menyeluruh di dalam unit
organisasi.

 Proses perubahan incremental (skala kecil),


pelan-pelan, gradual.
 Mix scanning (campuran incremental dan
fundamental).
 Fundamental atau radikal (tranformasional).
2. TUJUAN REFORMASI KESEHATAN

Meningkatkan system pelayanan kesehatan


melalui terlaksananya :
 Kualitas (service excellence, physically safe)
 Akses (availability, acceptance, affordable)
 Equity (appropriate)
 Efisiensi (economic,allocate efficiency)
 Sustainability
3. KERANGKA KONSEPTUAL
Permasalahan :
1. Mutu yang tidak standar
2. Pembiayaan yang tidak cukup
3. Ketidak cukupan sumberdaya
4. Rendahnya insentif untuk tenaga kesehatan
5. Ketidak sesuaian pengalokasian sumberdaya
6. Ketidak adilan distribusi layanan antar urban dan rural
7. Ketidak cukupan peraturan perundangan
8. Pembiayaan bagi masyarakat miskin
Strategi Reformasi Kesehatan

Strategi Reformasi Kesehatan dimulai dengan perubahan


kebijakan (Hukum, Keuangan, dan Organisasi).

Perubahan Kebijakan mulai dari input (pendanaan,


sumberdaya manusia, fasilitas) dan proses (supervise,
pengawasan, dan pengendalian) dan output program.
Mengenali Sumber Perubahan
Faktor Internal :
1. Ketidak puasan kondisi saat ini
2. Model kerja yang tidak kondusif
3. Upaya layanan (input dan proses)
4. Hasil kerja (outcome dan impact) belum optimal

Faktor Eksternal :
5. Revitalization
6. Restructuring
7. Renewal
8. Reinforcement
Faktor Eksternal
1.Revitalization
Sesuai jika:
 Perlawanan rendah, dorongan untuk berubah kuat, terus berkembang.
 Kekuatan perubahan lambat tapi berkesinambungan, melibatkan seluruh
bagian internal organisasi
Tujuan:
 Adaptasi dan membentuk strategi persaingan baru
Syarat:
 Organisasi mampu melindungi diri selama proses perubahan
 Ada revolusi budaya
 Ada delegasi “downward” sampai ke garis depan
 Pemberian kebebasan untuk mempertanggungjawabkan ide, keputusan
dan tindakan
2. Restructuring
Sesuai jika:
 Perlawanan kuat, dorongan untuk berubah kuat, terus
berkembang.
 Scope terfokus pada hardware organisasi (strategy, struktur,
system)
 Harus didukung oleh perubahan attitude dan beliefe

Beberapa cara :
 Akuisisi
 Menjual asset
 Re Organisasi
 Penciutan
3.Renewal
Sesuai jika :
 perlawanan rendah, dorongan perubahan kuat tetapi mulai menurun.

Scope bagian tertentu dari organisasi


Pemicu sifatnya sporadis
Melibatkan peran internal dan eksternal (stake holder)
4. Reinforcement
Sesuai jika :
 Resistensi tinggi, dorongan perubahan kuat tetapi mulai menurun

Menghindari perubahan internal dengan memanfaatkan lingkungan.


Menciptakan kondisi yang lebih stabil dengan cara
- Interaksi dengan Pemerintah, Agen Publik, Asosiasi Dagang dan
Industri.
- Penggunaan formula NICHE (menghindari perubahan internal
secara drastic dengan menemukan “celah” pasar yang tidak
terpengaruh oleh perubahan di lingkungan bisnis.
4. REFORMASI ORGANISASI BIROKRASI

Peningkatan dalam kebijakan terkait dengan :


1. Hukum, regulasi, dan kinerja.
2. Perubahan struktur (reorientation, restructuring, allience).
3. Perubahan system pembiayaan dari pembiayaan out of pocked
menjadi pra upaya.
4. Peningkatan system manajemen (planning & budgeting system,
financial manajement & accountability, facility resource
management).
5. Peningkatan manajemen tenaga melalui quality assurance dan
TQM.
5. PERAN PEMERINTAH
 Policy maker
Pemerintah bertanggung jawab dalam menetapkan prioritas
kesehatan di tingkat nasional dan propinsi, dan menetapkan tujuan
pembangunan kesehatan

 Regulator
Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian jalannya
pembangunan kesehatan, menjaga pemerataan distribusi, biaya,
dan mutu pelayanan kesehatan.

 Katalis
Pemerintah sebagai pengarah
 Pemerintah milik masyarakat
Pemerintah lebih berperan sebagai pemberi wewenang kepada
institusi (organisasi) daripada melayani

 Pemerintah memicu kompetisi antar institusi


Pemerintah mendorong tumbuhnya persaingan positif dalam
pemberian pelayanan.

 Pemerintah sebagai pengemban misi


Pemerintah sebagai sumber informasi untuk perubahan suatu
organisasi.
 Pemerintah berorientasi hasil
Pemerintah mengeluarkan anggaran dengan tujuan
memperoleh hasil sesuai yang ditargetkan.

 Pemerintah berorientasi pelanggan


Pemerintah lebih menekankan pada pelayanan kepada
pelanggan

 Pemerintah wirausaha
Pemerintah lebih menekankan pada menghasilkan daripada
sekedar membelanjakan
 Pemerintah antisipatif
Pemerintah lebih menekankan pada upaya pencegahan daripada
pengobatan

 Pemerintah desentralisasi
Pemerintah lebih memberdayakan masyarakat local

 Pemerintah berorientasi pasar


Pemerintah mendongkrak perubahan atas dasar kondisi dan
situasi pasar (kehendak dan kebutuhan kesehatan masyarakat)
6. FAKTOR PENDORONG (PENYEBAB) PERUBAHAN

Trend Watching : melakukan pengamatan kecenderungan pemicu


perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Lingkungan eksternal :
a) Lingkungan Global : Globalisasi ekonomi, determinan kesehatan.
shifting in demography, epidemiology, perubahan gaya hidup,
emerging market, teknologi informasi, strategic quality management,
revolusi manajemen.

b) Lingkungan Bisnis : pesaing, pemasok, customer, kebijakan


pemerintah, stake holder, budaya, perubahan teknoli.
Lingkungan Internal: manajemen, pekerja, fasilitas dan
peralatan, sumber pendanaan, kebijakan organisasi.
a. Envisioning: kemampuan organisasi melihat dampak perubahan
pada pertumbuhan organisasi
b. Paradigm: persaingan tajam, jenis produk/jasa,harga
ditentukan pasar, focus pada customers value strategy
c. Perumusan maindset: mindset (sikap mental) dibangun oleh
paradigm (visi dalam realita: manusia sebagai makhluk bio-
psiko-sosiobudaya), keyakinan dasar (core beliefs), dan nilai
dasar (core value). Pasie sebagaiklien, meeber dan partner
d. Maindset: sikap mental yang dipakai untuk bersikap dan
bertindak, dibentuk oleh pendidikan, pengalaman dan
prasangka
e. Perilaku organisasi (organization behavior)
7. FAKTOR TEKNOLOGI
 Dengan penggunaan teknologi dapat melakukan hal-hal
lebih baik, secara professional, menghasilkan layanan maupun
produk berkualitas tinggi

 Pergeseran teknologi
Hard automation: pekerja punya skill, pekerja terpisah dengan
produksinya
Menjadi smart technology: memerlukan smart people (knowledge
& skill), teknologi informasi, pekerja tidak terpisah dengan
produksinya
8. PENEMUAN DAN PERUBAHAN
1. Discovery
2. Research
3. Invention- Re-engineering, benchmark

Macam-macam perubahan dalam organisasi:


 Downsizing (penciutan)
 Desentralisasi
 Delayering (perubahan struktur organisasi tall & flat)
 Organisasi di Masa Datang
1. Fleksibilitas tinggi
2. Komitmen kepada individu tinggi
3. Penggunaan kelompok secara canggih
4. Kemampuan inti kuat
5. Keanekaragaman

 Metode Perubahan :
1. Perubahan melalui perencanaan strategis (antisipasi
perubahan/tuntutan lingkungan)
2. Re-engineering (rekayasa teknologi)
3. Re-inventing (rekayasa ide, konsep)
9. RE-INVENTING
 Re-inventing Organization
Faktor kunci untuk memperoleh kesuksesan :
1) Reorientation: Bureucratic --- Entrepreneurship (vision,
mission, and strategic)
2) Empowering - management by outcome
3) Restructuring -Reorganitation, decentralization
4) Networking (Allience) - create healthy competition,
customer focus
 Manfaat Penelitian
Untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan kesehatan yang
efektif dan efisien:
1. Otonomi dalam health policy
2. Otonomi pengelolaan health resources (SDM, fasilitas,
sarana, obat, finansial)
3. Otonomi pengelolaan health programs
4. Menetapkan kebijakan peran serta dan keterlibatan
masyarakat
 Sumber Dana
1. Dari luar negeri (blok grant)
2. APBN
3. PAD (APBD Murni)
4. Top down (blok grant)
5. Blok grant by sector
6. PAD

Anda mungkin juga menyukai