Anda di halaman 1dari 11

PAPER

“KONSEP PERILAKU PRODUSEN DALAM PELAYANAN


KESEHATAN SERTA STRUKTUR PASAR DAN PASAR
PELAYANAN KESEHATAN”

OLEH KELOMPOK 3 :

1. Adelia Ramadhani (220304500025)


2. Miftah Ainun (220304500026)
3. Ilham Santoso (220304501053)
4. Jumariah Muchtar (220304501054)
5. Eva Sirenden (220304502063)
6. Siti Nurhalizah (220304502063)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
 Konsep Perilaku Produsen Dalam Pelayanan Kesehatan
a) Definisi Perilaku Produsen
Menurut bahasa, perilaku berarti kelakuan, perbuatan, sikap, dan tingkah.10
Sedangkan menurut sosiologi perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang
dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, etika dan
kekuasaan.
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang
dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat. Adapun
permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas
bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup.
Teori perilaku produsen adalah teori yang membahas tentang bagaimana
produsen mendayagunakan sumber daya yang ada agar diperoleh keuntungan
optimal.
Sedangkan perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga
produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa diterima masyarakat dan
menghasilkan laba. Di dunia ini pasti ada orang yang baik dan jahat begitu pun
dengan perilaku produsen ada yang baik ada juga buruk. Produsen yang baik itu
produsen yang melakukan kegiatan produksi dengan jujur tidak mengganti
barang-barangnya dengan yang tidak semestinya.
Sedangkan produsen yang tidak baik itu produsen yang melakukan kegiatan
produksi secara tidak jujur banyak mengganti bahan-bahan untuk produksinya
dengan tidak semestinya. Produsen muslim tidak boleh berbuat madharat bagi
dirinya maupun masyarakat dengan hasil produk yang dibuatnya.
Guru besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sekaligus kepala
Program Studi S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Prof. Bhisma Murti
mengulas tentang supply dan deman pelayanan kesehatan. Menurut beliau
demand dan supply memiliki hubungan yang erat dengan produksi pelayanan
kesehatan dan produksi kesehatan. Produksi pelayanan kesehatan dapat dilakukan
oleh rumah sakit, Puskesmas, klinik, bidan, dan laboratorium medis. Pelayanan
kesehatan diminta oleh konsumen atau pasien yang digunakan untuk produksi
kesehatan, produksi kesehatan outputnya adalah kesehatan. Produsennya adalah
kita, setiap individu, tidak harus seorang praktis kesehatan. Produsen kesehatan
dapat menggunakan sejumlah input antara lain pelayanan kesehatan, diet,
exercise, lingkungan, income, dan waktu untuk produksi kesehatan.

a) Faktor Perilaku Produsen


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku produsen dapat dilihat dari
kekuatan sosial budaya dan kekuatan psikologis. Kekuatan sosial budaya dapat
dilihat dari :
1. Faktor lingkungan yaitu segala sesuatu yang ada disekitar seseorang atau
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
2. Tingkat sosial yaitu sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang
yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam lingkungan.
3. Kelompok panutan, yaitu suatu kelompok yang mempengaruhi sikap,
pendapat, norma dan perilaku produsen. Keempat, keluarga yaitu suatu unit
masyarakat kecil dimana perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan
dalam pengambilan keputusan.

Kekuatan psikologis dapat dilihat dari: Pertama, bakat yaitu suatu kondisi
atau keadaan seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Kedua, jenis
ras atau keturunan yaitu memperlihatkan tingkah laku yang khas atau tingkah
laku yang berbeda dengan ras lain. Ketiga, motivasi yaitu dorongan dari dalam
diri seseorang dan memaksa untuk berbuat sesuatu, dorongan ini dihasilkan oleh
tekanan yang timbul akibat dari satu kebutuhan yang tidak terpenuhi. Keempat,
keyakinan yaitu suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup
tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.

b) Indikator Penilaian Perilaku Produsen Dalam Menawarkan Produknya


Indikator penilaian perilaku produsen dalam menawarkan produknya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum faktor – faktor tersebut
antara lain adalah :
1. Harga barang itu sendiri
Semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang
yang ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah suatu barang maka akan
semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
2. Harga barang lain (yang sejenis)
Di masyarakat, terdapat persaingan antar barang yang sejenis (pengganti)
yaitu antara suatu produk dengan produk yang lain dalam memenuhi
kebutuhan.
3. Biaya produksi
Biaya produksi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
produksi.
4. Teknologi
Tingkat teknologi memegang pesanan yang sangat penting dalam
menentukan jumlah penawaran.
5. Jumlah produsen
Semakin banyak jumlah produsen, semakin banyak pula jumlah barang
yang ditawarkan.
6. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah antara lain ada pajak dan subsidi.
7. Prediksi produsen tentang kondisi pada masa yang akan datang
Sebagai contoh jika produsen meramalkan akan terjadi kenaikan harga
barang pada bulan depan. Maka, pada saat ini produsen akan mengurangi
stok penjualannya dan menunggu hingga buldan depan untuk
mengeksploitasi keuntungan yang mungkin akan diperoleh akibat naiknya
harga.
 Konsep Struktur Pasar Dan Pasar Pelayanan Kesehatan
a) Definisi Struktur Pasar Dan Pasar Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasar adalah tempat orang
berjual beli, kekuatan penawaran dan permintaan, tempat penjual yang ingin
menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin menukar uang
dengan barang atau jasa. Pasar dalam ilmu ekonomi adalah pertemuan permintaan
dan penawaran yang bersifar interaktif. Mekanisme pasar adalah proses penentuan
tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. Struktur Pasar
menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen jumlah pembeli dan penjual,
keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta keadaan
rintangan pasar. Perbedaan pada elemen-elemen itu akan membedakan cara
masing-masing pelaku pasar dalam industri berperilaku, yang pada gilirannya
akan menentukan perbedaan kinerja pasar yang terjadi (Teguh, 2010). Struktur
Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri
dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan
menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang
meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni) (Mendikbud, 2008).
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. definisi pelayanan kesehatan
menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan
menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat. definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah
dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak
macamnya. Karena kesemuanya ini ditentukan oleh : Pengorganisasian pelayanan,
apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan
pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan
kesehatan atau kombinasi dari padanya. Menurut pendapat Hodgetts dan Casio,
jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat dibedakan atas dua, yaitu:
Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian
yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu
organisasi.
Pelayanan kesehatan dapat dijadikan sebagai barang konsumsi dan
investasi. Kesehatan yang baik merupakan hasil dari konsumsi terhadap pelayanan
kesehatan dan modal untuk produksi dan investasi yang lebih baik. Biaya untuk
pelayanan kesehatan dapat meningkat sesuai dengan pendapatan, dan keadaan
sakit mempengaruhi pendapatan atau kemampuan untuk bekerja. Konsumen
terlibat langsung dalam proses produksi dan konsumsi pelayanan kesehatan.
Keputusan untuk menggunakan pelayanan kesehatan bisa mengakibatkan keadaan
yang tidak dapat diperbaiki kembali, misalnya kecacatan dan kematian.
Dalam pelaksanaannya, pasar pelayanan kesehatan tidak sepenuhnya
berfungsi menurut teori pasar persaingan sempurna atau bebas. Adanya
kerasionalan dan kedaulatan konsumen, yaitu adanya kesesuaian antara keputusan
yang diambil dengan prinsip manfaat maksimum. Konsumen dapat memanfaatkan
sumber dana yang dimilikinya dalam rangka memperoleh manfaat yang
maksimal. Dalam pelayanan kesehatan, dapat dikatakan kerasionalan hampir tidak
ada atau tidak mungkin. Bagi mereka yagn sakit dan yang menolak pengobatan
atau tidak mengetahui kebutuhan mereka terhadap pengobatan, tentu tidak ada
akan mencapai kerasionalan. Mereka yang pingsan, yang tidak memiliki
pengetahuan tentang kesehatan cenderung tidak dapat memilih secara rasional.
Selain itu, bila hanya bergantung pada kemauan untuk membayar (willingness to
pay), maka akan terjadi rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan. Istilah ini
dikenal dengan supplier induced demand.
Pelayanan kesehatan merupakan komoditas yang menarik untuk
didiskusikan dalam bagaimana suatu organisasi, institusi, bahkan Negara dalam
produksi, alokasi, serta pelaksanaannya agar optimal dan efisiensi dapat dicapai
melalui pasar. Sementara itu, pemerataan (equity) merupakan tujuan utama. Equity
berkaitan erat dengan keadilan sosial dan pemerataan pendapatan. (Tiga pokok
sistem dan pandangan ekonomi telah dijelaskan dalam modul sebelumnya.)
Masing-masing pandangan mengajukan alternatif pengorganisasian dalam
menangani masalah manusia. Ketiganya memberikan perhatian terhadap
kepentingan perorangan dan kebebasan individu, berfungsinya pasar bebas dan
peran pemerintah.
Pasar merangsang ketidakmerataan pendapatan melalui mekanisme alokasi
barang kepada seseorang berdasarkan kemampuan membayarnya. Dengan
demikian, mereka yang kurang mampu membayar pelayanan kesehatan tentunya
akan dirugikan. Mekanisme pasar mengasumsikan bahwa dalam berperilaku,
setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan pribadi dan selalu mencari
kepuasan yang maksimal. Padahal equity mencerminkan perilaku yang kurang
mementingkan diri sendiri dan memperhatikan kesejahteraan orang lain. Keadaan
sehat dan sakit juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memperoleh
pendapatan.
Intervensi pemerintah terhadap pelayanan kesehatan dapat didasari oleh
asas efisiensi dan equity. Hal ini dapat diusahakan dengan memperbaiki keadaan
yang dibutuhkan agar mekanisme pasar dapat berfungsi atau membatasi akibat
yang yang menyebabkan tidak berfungsinya pasar. Misalnya, tindakan alokatif
dan distributif untuk memperbaiki pasar persaingan sempurna, yang dapat
dilaksanakan melalui sistem perpajakan atau melalui pengaturan tarif atau subsidi.
Selain itu, intervensi pemerintah juga perlu dibatasi, perannya hanya sebagai
penengah atau wasit, sebagai pemberi informasi atau sebagai pencegah terjadinya
penguasaan pasar oleh kelompok tertentu. Atau pemerintah dapat berperan lebih
luas dalam penyediaan dana untuk pelayanan kesehatan sampai penyediaan
pelayanan kesehatan bagi semua orang.

b) Perbedaan Struktur Pasar : Pesaing dan Non Pesaing

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur pasar dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli dimana masing-masing tidak dapat mempengaruhi keadaan
pasar. Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena
dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya
kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Barang
yang diperjual belikan dalam pasar sempurna adalah sejenis (homogen). Selain
itu, penjual atau pembeli tidak bebas menentukan harga karena sudah ditentukan
oleh kekuatan pasar.

Ciri-ciri lain dari pasar sempurna yaitu :

a. Jumlah pembeli dan penjual banyak, sehingga masing – masing pembeli dan
penjual secara sendiri – sendiri tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
b. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran dan tidak dapat
diubah (suatu datum)
c. Setiap penjual dan pembeli sebagai pengambil harga (price taker)
d. Setiap perusahanaan menghasilkan barang yang sama (Homogenous) menurut
pandangan konsumen.
e. Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar (free entry and exit).
f. Sumber produksi bebas bergerak ke manapun.
g. Pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang sempurna terhadap pasar
(perfect knowledge).
Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat mobilitas sempurna dan berbagai
sumberdaya yang ada. Artinya, pekerja dan faktor produksi lainnya dapat dengan
mudah bergerak secara geografis dari satu pekerjaan kepekerjaan lainnya, dan
dapat bereaksi dengan cepat terhadap insentif berupa uang.
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
a) Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen
b) Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/ informasi sempurna
c) Output sebuah perusahaan relatif kecil dibandingkan output pasar
d) Perusahaan menerima harga yang ditentuka pasar
e) Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar.
Adapun kekurangan dan kelebihan dalam pasar persaingan sempurna sebagai
berikut :
Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna :
 Pembeli dapat dengan bebas memilih produk.
 Tidak ada hambatan dalam mobilitas berbagai macam sumber ekonomi dari
satu usaha ke usaha lain.
 Dapat memaksimalkan efisiensi.
 Kebebasan memilih dan bertindak.
Sedangkan, kelemahan dari Pasar Persaingan Sempurna adalah :
 Tidak mendorong inovasi.
 Membatasi pilihan konsumen atau pembeli dalam satu barang tertentu.
Persaingan sempurna yang memberikan ongkos sosial.
 Distribusi pendapatan yang tidak merata.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Persaingan tidak sempurna adalah struktur pasar di mana ada lebih banyak
penjual daripada pembeli. Dalam pasar persaingan tidak sempurna dalam jumlah
kecil penjual memiliki hak untuk menjual produk tertentu, dan hanya mereka
yang boleh atau mampu untuk menjual produk dalam jumlah terbatas. Barang
yang diperjual belikan tersebut memiliki jenis yang berbeda atau terdapat
berbagai jenis barang.

Terdapat beberapa jenis dalam pasar persaingan tidak sempurna, yaitu:


 Pasar Monopoli
Merupakan pasar di mana seluruh penawaran terhadap permintaan telah dikuasai
oleh satu organisasi penjual tertentu.
Pasar monopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Hanya satu penjual sebagai pengambil keputusan harga.
b. Penjual lain tidak dapat menyaingi dagangannya.
c. Pedagang lain tidak dapat masuk, karena adanya hambatan dengan undang-
undang atau peraturan.
d. Jenis barang yang diperjualbelikan tersebut hanya semacam.
e. Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam masalah penentuan harga.

Pasar monopoli memiliki kelebihan yaitu keuntungan penjual relatif


tinggi. Serta produk yang menguasai pasar pada umumnya diatur oleh
pemerintah. Sedangkan kelemahan dari pasar monopoli yaitu pembeli atau
konsumen tidak memiliki pilihan lain untuk membeli di situ. Selain itu,
keuntungan hanya terpusat ke satu perusahaan dan terjadi eksploitasi pembeli.
 Pasar Monopolistik
Merupakan pasar dengan banyak penjual yang menjual barang yang
berbeda corak. Pasar ini dijumpai di sektor perdagangan eceran dan jasa,
misalnya salon, toko kelontong, dan lainnya.
Pasar monopolistik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdapat banyak penjual dan pembeli.
b. Barang yang dihasilkan sejenis namun coraknya berbeda. Seperti sabun,
minyak goreng, pasta gigi, dan sebagainya.
c. Terdapat banyak penjual yang memiliki pasar sama, sehingga tidak terdapat
satu penjual yang menguasai.
d. Penjual dapat dengan mudah menawarkan barangnya di pasar.
e. Penjual memiliki sedikit kekuasaan dalam memengaruhi dan menentukan
pasar.

 Pasar Oligopoli
Pasar yang terdiri dari beberapa penjual yang menjual suatu barang
tertentu. Sehingga penjual satu dan lainnya dapat memengaruhi harga.
Contohnya perusahaan motor, perusahaan rokok, mobil, industri telekomunikasi,
dan lainnya.
Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual di pasar
sehingga memengaruhi penjual lainnya.
b. Produk yang berstandar.
c. Kemungkinan terdapat penjual lain untuk masuk ke pasar masih terbuka.
d. Peran iklan yang besar dan berpengaruh terhadap penjualan.

Adapun kelebihan dari pasar oligopoli adalah barang yang dihasilkan memiliki
beragam corak, efisiensi di dalam menggunakan sumber daya, dan
pengembangan teknologi serta inovasi. Sedangkan kelemahan pasar oligopoli,
yaitu persaingan harga yang ketat dan banyaknya rintangan untuk masuk ke
pasar oligopoli.
Daftar Pustaka
Zahratunnisa, (2021). Struktur Pasar. Diakses 29 Mei 2023
(https://retizen.republika.co.id/posts/22820/struktur-pasar)

Seraficha Gischa, (2020). Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar


Persaingan Tidak Sempurna. Diakses 29 Mei 2023
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/27/180000869/perbedaan-
pasar-persaingan-sempurna-dan-pasar-tidak-sempurna?page=all)

Rizky, N. (2020). Struktur Pasar Persaingan Sempurna. STRUKTUR PASAR


PERSAINGAN SEMPURNA.

Anda mungkin juga menyukai