Anda di halaman 1dari 10

Climate Change

(Perubahan Iklim)
Dosen Pengampu : Ibu Yulita Sirinti Pongtambing, SKM.,M.Kes
Anggota Kelompok
Nur Agnia Jupri Febri Adrian (230304502006)
(230304501017)
Kaila Risky (230304501020) Ainu Rahima (230304502009)

Nur Alifia Putri Bangsawan Muhammad Yusuf (230304502038)


(230304501061)
Nabhila Ramadhani (230304501064) Hilmi Inayatullah Hardy (230304502079)

Jeanetia Kondo (230304501084)


Efek Climate Change

Perubahan iklim adalah perubahan iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung
oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global
dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas alamaiah yang teramati pada kurun
waktu yang dapat dibandingkan.
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung :
Secara Langsung:
Mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung berupa paparan langsung dari perubahan pola cuaca
( suhu, curah hujan,kelembaban, kenaikan muka air laut dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrem).
Secara Tidak Langsung:
Mempengaruhi kesehatan manusia secara tidak langsung. Mekanisme yang terjadi adalah perubahan iklim
mempengaruhi faktor lingkungan seperti perubahan kualita lingkungan ( kualitas air,udara dan
makanan),penipisan lapisan ozon,penurunan sumber daya air,kehilangan fungsi ekosistem, dan degradasi
lahan yang pada akhirnya tersebut mempengaruhi kesehatan manusia.
Efek yang dirasakan Indonesia
Indonesia yang terletak di katulistiwa mengalami dampak yang lain dengan negara dingin. Dampak

perubahan iklim dapat bersifat langsung seperti perubahan suhu udara, peningkatan radiasi sinar

ultraviolet, dan polusi udara, atau tidak langsung seperti ketersediaan pangan, peningkatan kejadian

penyakit menular dan tidak menular serta perpindahan penduduk. Dampak ini di Indonesia dapat

menjadi lebih berat karena faktor sosial-ekonomi seperti kepadatan penduduk, kemiskinan, higiene

perorangan, ketersediaan air bersih dan distribusi pendapatan yang tidak merata. Indonesia juga

menjadi sarang endemik berbagai penyakit seperti malaria, dan diare.


Terdapat beberapa solusi nyata yang dapat dilakukan baik dalam
skala global untuk mengurangi peningkatan perubahan
1. Konsensus Global: Mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi pemanasan global di masa
depan. Dengan konsensus global, semua negara di dunia akan bekerja bersama untuk mengurangi emisi
dan mengurangi dampak pemanasan global.
2. Menyediakan Informasi dan Edukasi: Meningkatkan ketahuan masyarakat tentang pemanasan global
dan cara menguranginya. Informasi dan edukasi dapat membantu masyarakat untuk memahami tingkat
emisi yang dihasilkan oleh kegiatan kehidupan sehari-hari dan cara untuk menguranginya.
3. Pengembangan Teknologi Terbaru: Mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti
teknologi bersih untuk transportasi, energi, dan produksi. Teknologi terbaru dapat mengurangi emisi dan
mengurangi dampak pemanasan global.
Terdapat beberapa solusi nyata yang dapat dilakukan baik dalam
skala global untuk mengurangi peningkatan perubahan
4. Pengurusan Sampah dan Limbah: Meningkatkan pengurusan sampah dan limbah yang dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca. Pengurusan sampah dan limbah dapat membantu mengurangi emisi
dari industri yang beroperasi di sekitar sampah dan limbah.
5. Adaptasi dan Mitigasi: Mengembangkan strategi adaptasi dan mitigasi yang efektif untuk mengurangi
dampak pemanasan global. Strategi ini dapat meliputi peningkatan keterampilan masyarakat untuk
mengadaptasi ke perubahan iklim, serta peningkatan keterampilan masyarakat untuk mengurangi emisi.
Terdapat beberapa solusi nyata yang dapat dilakukan baik dalam
skala nasional untuk mengurangi peningkatan perubahan iklim:
1. Mengontrol dan mengelola lahan gambut, merehabilitasi kawasan mangrove dan lamun, menyediakan
akses ke pengelolaan hutan melalui skema kehutanan sosial, penataan kawasan hutan, dan mengoptimalkan
peran BUMN.
2. Menerapkan langkah-langkah adaptasi: Untuk mengurangi risiko dan dampak perubahan iklim, penting
untuk fokus pada langkah-langkah adaptasi. Ini termasuk mengembangkan strategi untuk meningkatkan
ketahanan dan mengurangi kerentanan terhadap dampak perubahan iklim. Indonesia telah menyadari
perlunya adaptasi dan telah menerapkan Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan
Tanggapan Perencanaan Pembangunan Nasional terhadap Perubahan Iklim, yang melibatkan koordinasi
multi-lembaga dan keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan.
Referensi
Susilawati. (n.d.). DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KESEHATAN.

Dew, Y. L. R. (1990). PERUBAHAN IKLIM DAN POTENSI GANGGUAN KESEHATAN DI INDONESIA Yulia. Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret, 440–446.

Forster, P. M. et al. Indicators of Global Climate Change 2022: annual update of large-scale indicators of the state of the climate system and

human influence. Earth Syst. Sci. Data 15, 2295–2327 (2023).

North, G. R. (2014). Global Climate Change. In A World After Climate Change and Culture-Shift (pp. 25-42).

Surakusumah, W. (2020). Konsensus Global Sebagai Solusi Permasalahan Lingkungan Global (Pemanasan Global). 5(1), 1-49.

Legionosuko, T., Madjid, M. A., Asmoro, N. & Samudro, E. G. Posisi dan Strategi Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Iklim guna

Mendukung Ketahanan Nasional. J. Ketahanan Nas. 25, 295 (2019).

Junarto, R. Mitigasi Perubahan Iklim dan Dampak Pengelolaan Sumber Daya Agraria: Wawasan dari Indonesia. Tunas Agrar. 6, 237–254 (2023).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai