Anda di halaman 1dari 53

Pemeriksaan USG

Skrining Obstetri
Oleh:

Andini Pramesti
Bais Fadillah
Kharisma Gita K
Rif’an Hizbullah

RSUD Majalaya 2019


Tujuan Khusus

Mengetahui gambaran sonografis obstetri dasar.

Menentukan lokasi kehamilan, intrauterin atau ekstrauterin

Menentukan usia gestasi berdasarkan pemeriksaan CRL pada trimester 1, dan BPD atau HC (trimester 2
dan 3)

Menentukan taksiran berat janin (TBJ) yang dihitung berdasarkan pemeriksaan BPD dan AC.

Melakukan pemeriksaan biometri dasar trimester 2 dan 3 yaitu : BPD, HC, AC, dan FL.

Menentukan jumlah janin dan sekat amnion pada kehamilan ganda (khorionisitas) pada kehamilan
ganda trimester 1

Menentukan tanda-tanda kehidupan (menghitung frekuensi dan menilai keteraturan DJJ memakai M-
mode) dan gambaran normal 4-chamber view jantung janin.
Menentukan letak implantasi plasenta, tepi bawah plasenta, derajat
maturasi dan kecurigaan adanya plasenta akreta.

Mengukur volume cairan amnion.

Merujuk pasien dengan kecurigaan adanya abnormalitas pada janin,


plasenta, dan atau amnion

Memahami masalah etik dan medikolegal yang berkaitan dengan


pemeriksaan USG obstetri

Bekerja secara etis, profesional dan mengutamakan keselamatan pasien


atau patient safety dengan menerapkan prinsip ALARA (as low as
reasonable achieveable) dan ASAP (as soon as possible).
PERSIAPAN

Persiapan
Pasien

Persiapan Persiapan
Pemeriksa Peralatan
Pemeriksaan USG pada Trimester 1

Persyaratan pemeriksaan USG trimester pertama 


dilengkapi dengan uji kehamilan yang positif serta
tanda dan gejala kehamilan trimester 1
Gambar 1. Cara memegang transduser (probe) seperti memegang
pinsil dan harus relaks (jangan kaku karena akan membuat pasien
tidak nyaman)
Gambar 2. Alur eksplorasi rongga
pelvik dan abdomen, letakkan transduser
dalam posisi transversal, dengan
penunjukan pada sisi kanan pasien, ikuti
nomor urut untuk arah eksplorasi.
Langkah-langkah pemeriksaan USG Trimester 1
1. Periksa identitas pasien, umur, nomor RM & indikasi USG
2. Tanyakan keluhan utama, keluhan tambahan, HPHT, uji kehamilan, riwayat obstetri dan
riwayat penyakit dahulu
3. Jelaskan prosedur, yang akan dirasakan dan harapan hasil pemeriksaan
4. VU (vesica urinaria) terisi cukup penuh
5. Identifikasi uterus, cari GS, janin, yolk sac (YS) & tanda kehidupan.
6. Pengukuran biometri trimester 1 meliputi CRL, BPD (Biparietal Diameter), HC (Head
Circumference), AC (Abdominal Circumference) dan FL (Femur Length).
 Nilai DJJ : frekuensi per menit dan keteraturan iramanya.
 Nilai uterus, serviks, kedua adneksa, kavum Retzii dan kavum Douglas.
 Bilatidak ditemukan GS intra uterin atau ditemukan patologi pada kehamilan
trimester 1 atau organ ginekologi, rujuk pasien ke fasilitas layanan sekunder
Pemeriksaan Kantong Gestasi (KG) /
Gestasional Sac (GS)

Buat dua bidang potong uterus yaitu longitudinal dan transversal

Pada potongan longitudinal diukur panjang dan tebal KG;


sedangkan pada potongan transversal diukur diameter KG.

Cara mengukur KG dilakukan dari inner to inner.

Kesalahan penentuan usia gestasi berdasarkan KG sekitar satu


minggu sehingga tidak dianjurkan lagi bila CRL sudah dapat diukur.
Gambar 3. Cara mengukur kantong gestasi (KG) : dari inner
toinner
Gambar 4. Kantong gestasi normal pada
kehamilan intrauterin 4 minggu
Pengukuran biometri pada trimester 1

Pengukuran biometri pada trimester 1 memakai


CRL, BPD (Biparietal Diameter), HC (Head
Circumference), AC (Abdominal Circumference) dan
FL (Femur Length). Pengukuran CRL paling baik
dalam menentukan usia gestasi pada kehamilan 10+0
– 13+6 minggu dengan kesalahan kurang dari satu
minggu (3-5 hari).
Pengukuran CRL

Pengukuran CRL sudah dapat dilakukan sejak kehamilan 6 minggu


dimana panjang embrio diukur dari kepala hingga bokong dengan
memakai USG transvaginal.

Dilakukan pada kehamilan 10+0 – 13+6 minggu, dari puncak


kepala hingga bokong, posisi janin netral, potongan sagital
melalui hidung janin (tampak gambaran tulang hidung hingga
nucahal transluscency atau NT) dan dagu janin tidak menyentuh
dadanya.

Ukur CRL (Crown Rump Length) untuk menentukan usia gestasi


(dengan variasi usia gestasi ± 1 minggu).
Pengukuran CRL, tampak CRL 8,9 mm sesuai
kehamilan 6 minggu 6 hari (juga tampak YS normal,
berdiameter 4,7 mm)
Ukuran CRL 22 mm sesuai kehamilan 8 minggu 6 hari
Pengukuran BPD
 Idealnya pengukuran BPD dan HC dilakukan saat osifikasi tulang kranium sudah selesai (pada
kehamilan ≥ 12 minggu) dimana pengukuran tabula eksternal dan internal sudah dapat
dilakukan dengan akurat (outer to inner).
 Lakukan pembesaran gambaran kepala janin hingga minimal menempati 60 % dari luas layar
monitor.
 Gambaran BPD normal harus menampilkan osifikasi keseluruhan kranium berbentuk agak
oval (seperti bola Rugby), falx cerebri membagi cerebrum kiri dan sama besar, cavum
septum pellucidum di bagian anterior, thalamus di bagian posterior, ventrikel 3 dan
ventrikel lateral.
 Tidak boleh tampak gambaran cerebellum dan atau orbita
 Pengukuran biometri BPD dari outer to inner (metoda ). Pada Gambar 8 dicontohkan
pengukuran BPD 22 mm sesuai kehamilan 13 minggu 6 hari.
Pengukuran BPD dan HC pada trimester 1, BPD 24
mm dan HC 88 mm, sesuai kehamilan 13 minggu 6
hari
Pengukuran HC
 Persyaratan dan cara
pengambilan gambar sama
seperti BPD
 Pengukuran HC dilakukan
dari outer to outer,
ukuran HC 86 mm sesuai
gestasi 13 minggu 6 hari.

Pengukuran BPD dan HC pada trimester 1, HC 86


mm sesuai kehamilan 13 minggu 6 hari
Pengukuran AC
 Potongan AC dibuat melalui potongan transversal rongga abdomen, sedikit di
atas insersi umbilikus.
 Gambaran vertebra, gaster,dan vena porta (berbentuk seperti huruf C)
 Lingkar perut (AC) diupayakan sebundar mungkin. Jangan menekan terlalu keras
karena dapat terjai distorsi bentuk perut.
 Tidak boleh tampak gambar insersi vena umbilikalis pada tepi abdomen, ginjal,
dan costae lebih dari satu buah.
 Lakukan pengukuran AC dari outer to outer
 Pada Gambar di bawah tampak ukuran AC 70 mm sesuai usia gestasi 13 minggu 4
hari. Ukuran AC janin Indonesia lebih kecil dibanding Eropa atau Amerika.
AC pada trimester 1, diukur dari outer to outer, perhatikan adanya gambaran vertebra,
gaster, dan bentuk lingkar perut yang bundar. Hasil pengukuran pada pasien di atas AC
= 70 mm sesuai kehamilan 13 minggu 4 hari
Pengukuran FL

 Gambaran femur mudah diperoleh karena merupakan tulang terpanjang


dalam tubuh janin
 Usahakan letak femur sejajar dengan transduser dan mata pemeriksa, hal ini
untuk memperkecil kesalahan pengukuran.
 FL yang diukur adalah bagian tulangnya saja (bagian diafisis), tidak
mengikutsertakan tulang rawan (epifisis).
 FL dapat diukur mulai kehamilan 12 minggu hingga aterm.
Pengukuran FL, tampak os panjang femur 12 mm
sesuai kehamilan 13 minggu 3 hari
Survei Anatomi Janin pada Kehamilan
Trimester 1
 Pada survei anatomi dilakukan penilaian struktur normal bagian tubuh atau organ janin dari
kepala hingga kaki (head to toe) secara sistematis.
 Pada kepala janin kenali struktur normal intrakranial sebagai berikut : falx cerebri, plexus
choroideus, thalamus, ventrikel tiga, ventrikel lateral, dan cranium.
 Wajah : profil muka, tulang hidung, lubang hidung dan integritas bibir.
 Thoraks : jantung menempati sepertiga rongga thoraks, apex mengarah ke sisi kiri, dan 4-
chamber view.
 Abdomen : tampak hepar menempati dua pertiga rongga abdomen, gaster di sisi kiri.
 Traktus urinarius : tampak vesika urinaria di rongga pelvik
 Ekstremitas : cari kedua ekstremitas (superior dan inferior) kiri dan kanan, terdiri dari tiga
buah tulang panjang dan telapak tangan/ kaki. Tulang panjang pada ekstremitas superior
terdiri dari humerus, radius, dan ulna; sedangkan pada ekstremitas inferior terdiri dari femur,
tibia dan fibula.
Struktur kepala janin trimester 1, perhatikan falks serebri membagi kepala
simetris kiri dan kanan, pleksus khoroideus tampak ekhogenik dan dominan
mengisi rongga kepala. Ukuran BPD 24 mm dan HC 87 mm sesuai kehamilan
13 minggu 6 hari.
Pemeriksaan USG pada Trimester 2 dan 3

 Mengidentifikasi Janin
• Orientasi
• Detak Jantung Janin
 Letak Plasenta
 Biometri
• Bi-Parietal Diameter (BPD)
• Head Circumference (HC)
• Abdominal Circumference (AC),
• Femur length (FL)
 Estimasi Cairan Amnion
Pemeriksaan USG pada Trimester 2

Pemeriksaan USG pada Trimester 2 terutama ditunjukan


untuk menapis anomali mayor, penentuan usia gestasi,
evaluasi letak plasenta dan pengukuran volume amnion
melalui indeks satu kantong amnion terdalam (single deepest
pocket)
Langkah-langkah dasar pemeriksaan
USG Trimester 2
 Periksa identitas pasien, umur, nomor rekam medik dan indikasi pemeriksaan
USG
 Tanyakan keluhan utama, keluhan tambahan, HPHT, uji kehamilan, riwayat
obstetri dan riwayat penyakit dahulu
 Jelaskan prosedur pemeriksaan, apa yang akan dirasakan dan harapan hasil
pemeriksaan serta kendala-kendala atau keterbatasan pemeriksaan USG yang
mungkin terjadi.
Eksplorasi rongga pelvik dan abdomen :

• Lakukan secara sistematis, letakkan transduser


pada posisi transversal di supra simfisis, tegak
lurus pada lantai, kemudian gerakkan perlahan-
lahan ke arah kranial hingga prosesus
xyphoideus, kemudian ke lateral kanan, ke
inferior hingga daerah inguinal kanan,
selanjutnya gerakkan transduser ke daerah
inguinal kiri dan ke arah kranial kiri hingga
subdiafragma kiri.
• Saat eksplorasi nilai secara seksama presentasi,
letak dan posisi janin.
• Selanjutnya lakukan pemeriksaan plasenta, dan
volume amnion.

Eksplorasi rongga pelvik dan abdomen


Plasenta

implantasi plasenta (terutama letak tepi bawah plasenta


dan hubungannya dengan OUI) dan derajat maturasi. Bila
plasenta berumplantasi di korpus anterior bawah atau
plasenta previa dan bekas SC, periksa kemungkinan
adanya plasenta akreta; bila curiga plasenta akreta, rujuk
pasien ke SpOG.
Plasenta

 Full bladder
 Midline sagittal
section
 Placental position
anterior or posterior
 Low placenta -
measure distance
between lower edge
and internal os
Fundal
Placenta
Major placenta praevia
Minor placenta praevia
Volume amnion

 Ukur indeks satu


kantong terdalam,
nilai normal 20 – 80
mm.
 Subjective assessment
 Maximum deepest
pool (MPD)
Volume amnion

Maximum
deepest pool

Deepest pool in cm
Do not include cord or fetal limbs
Sum of the deepest pools in each of four quadrants
Orientasi Janin

 Lie
 longitudinal

 Transverse

 Oblique

 Presentation
 cephalic

 breech
Cephalic
Breech
Breech legs extended
Transverse lie
Biometri dasar

BPD

EFW HC

FL AC
Perhitungan Taksiran Berat Janin (TBJ)

Parameter yang
dapat dipakai untuk TBJ berdasarkan kombinasi dua
menghitung TBJ satu parameter parameter yaitu
adalah AC, HC,FL, AC memiliki AC dan BPD
dan BPD, untuk
Indonesia dianjurkan simpang baku ± memiliki simpang
memakai BPD dan 160 g/kg berat baku ± 106 g/kg
AC (sesuai Panduan janin berat janin.
POGI, 2013).
Pemeriksaan USG pada Trimester 3

Pemeriksaan USG sama seperti pada trimester kedua


ditambah dengan menilai kurva pertumbuhan janin, mencari
kelainan kongenital yang baru muncul pada trimester 3
Pemeriksaan Jantung

Ubah pengaturan pemeriksaan USG menjadi fetal echocardiography atau


cardiac, kemudian nilai 4-chamber view (4-CV) dan M-mode (frekuensi dan
keteraturan DJJ).

Lakukan analisis posisi, ukuran, irama, dan kontraktilitas otot jantung.

Cari potongan transversal rongga abdomen (sama seperti mengukur AC).

Setelah tampak gambaran AC, transduser digeser perlahan-lahan ke arah


rongga dada sehingga tampak jantung, kemudian cari gambaran khas 4-CV
Gambaran normal 4-CV
Jantung menempati sepertiga kiri rongga thoraks, dengan apeks menuju sisi kiri (sama dengan letak gaster)

Aksis jantung : 45 ± 200 dan dibentuk oleh garis yang melalui septum interventrikulare dan garis dari sternum
ke arah vertebra

Nilai normal rongga jantung : rongga thoraks (rasio kardi-thoraks) = 1 : 3 (33 %

Ukuran rongga atrium kiri sama dengan kanan

Letak katup trikuspidalis (sisi kiri jantung) sedikit lebih ke arah apeks kordis

Katup foramen ovale membuka ke arah atrium kiri, terdiri dari dua lembar daun katup dan masing-masing
melekat pada cruxnya.

Ketebalan cairan pada rongga perikardium < 2 mm.

Kontraksi ventrikel kanan dan kiri jantung terjadi bersamaan (bukan bergantian seperti jantung orang dewasa)
Four chamber view (4-CV)
 Keterangan :
 Right Atrium (RA),
 Left Atrium (LA),
 Right Ventricle (RV),
 Left Ventricle (LV),
 Interventricular Septum (IVS).
 Tricuspid Valve (TV),
 Mitral Valve (MV).
 Pulmonary Veins (PV) kiri dan kanan,
masuk ke Atrium kiri,
 Descending Aorta (AO).
 Sp, spine; L, left; R, right.
Rasio kardio-thoraks
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai