Panduan POGI menetapkan pemeriksaan USG dilakukan 3 kali selama kehamilan, yaitu pada:
● Trimester I (usia 8-12 minggu)
● Trimester II (usia 18-22 minggu)
● Trimester III (usia 28-32 minggu). Pemeriksaan lain dilakukan hanya jika ada indikasi medis
Pemeriksaan USG Obstetri & Ginekologi dapat dilakukan melalui cara:
1. Transabdominal
2. Transvaginal
3. Transperineal / translabial
4. Transrektal, atau
5. Pemeriksaan USG invasive
Pemeriksaan USG Transabdominal
Secara garis besar ada 4 gerakan dasar transduser pada pemeriksaan USG transabdominal USG
yaitu:
1. Sliding, menggeser
2. Rotating, memutar
Yolk Sac
Yolk Sac (YS) yang normal berbentuk hamper bulat seperti cincin atau kue donat, tepinya
hiperekoik dengan bagian tengahnya anekoik, diameternya sekitar 4-6 mm. YS mulai tampak
secara sonografis pada usia kehamilan 5-6 minggu, letaknya berdekatan dengan embrio,
berhubungan dengan embrio melalui duktus vitellinus, dan merupakan organ ekstra amniotic yang
terletak diantara amnion dan khorion. Semakin bertambah usia gestasi, maka semakin jauh jarak
antara embrio dengan YS, hal ini terjadi karena semakin banyak cairan amnion yang terbentuk.
Melalui pemeriksaa USG transvaginal YS pertama kali dapat diidentifikasi pada usia 35 hari dengan
diameter 3-4 mm. YS tumbuhnya lambat, mencapai diameter maksimum 6 mm (normal) pada usia
gestasi 10 minggu. Setelah kehamilan 12 minggu, YS sulit ditemukan karena amnion dan khorion
sudah mulai bersatu.
Pada usia gestasi 6 minggu, diameter YS 3 mm, kemudian membesar hingga 6 mm pada
kehamilan 10 minggu, kembali mengecil pada usis kehamilan 11 minggu dan menghilang setelah
kehamilan 12 minggu. Pemeriksaan USG 3 dimensi lebih memudahkan di dalam menilai apakah YS
tersebut normal atau abnormal, serta dalam memberikan penjelasan kepada pasien.
Bila diameter YS ≤ 3 mm atau ≥ 8 mm, menunjukkan prognosa kehamilan buruk. Adanya YS
merupakan salah satu tanda dari kehamilan intrauterin. Bila YS atau embrio tidak ditemukan pada
kantung gestasi dengan diameter ≥ 25 mm (USG transabdominal) atau 15 mm (USG transvaginal),
Pengukuran CRL dilakukan mengukur panjang janin dari kepala sampai bokong pada posisi netral
pengukuran CRL terbaik dilakukan pada usia gestasi 7-10 minggu.
Kesalahan pengukuran CRL dalam penentuan usia gestasi sekitar 5-7 hari.
Pengukuran dengan CRL adalah yang terbaik dalam pemeriksaan usia gestasi.
Nuchal Transluscency
Pengukuran ketebalan jaringan didaerah tengkuk (leher) janin telah dicoba sebagai parameter
atau petanda (marker) untuk deteksi dini kemungkinan adanya kelainan kromosom, misalnya
sindroma down. Pada usia 10-14 minggu diukur berapa ketebalan cairan didaerah tengkuk. Cara
pengukurannya dilakukan tegak lurus terhadap kulit tengkuk kearah luar sampai kedaerah seperti
pita tipis diatas kulit tersebut. Hati-hati dengan selaput amnion yang kemungkinan masih belum
bersatu dengan selaput korion (pengukuran on-to-on).
Bila ketebalan Nuchal Transluscency (NT) lebih dari 3 mm dicurigai kemungkinan adanya kelainan
kromosom, misalnya sindroma down dan dianjurkan untuk melakukan amniosentesis (kariotipisasi)
LK Lingkar kepala
Diukur setinggi bidang pengukuran BPD.
Lingkar kepala diukur setinggi bidang pengukuran BPD. Rumus yang dipakai jarak anteroposterior
atau diameter oksipito frontalis (mm) + jarah BPD (mm) x 1.57 atau dihitung secara otomatis oleh
mesin USG. Selain itu juga dihitung indeks sefalik ( cephalic index) dengan nilai normal 75-85%,
untuk menilai apakah kepala tersebut brakhisefali atau dolikhosefali.
Brakhisefali adalah kepala yang pendek, ditandai dengan pemendekan yang nyata diameter
oksipito-frontalis (DOF), sedangkan dolikhosefali adalah kepala yang memanjang, ditandai dnegan
pemanjangan yang nyata DOF.
Pengukuran lingkar kepala (LK) dilakukan melalui bidang potong yang sama dengan pengukuran
BPD. Cara pengukurannya dapat memakai rumus LK = 3.14 (BPD + DOF )/2 atau memakai
pengukuran otomatis yang ada di dalam program computer mesin USG. Pada pengukuran
otomatis, caliper kedua diletakkan tepat diujung posterior garis tengah kepala, kemudian tombol
Panjang Femur
Agar mudah mencari femur:
- Tentukan kepala janin
- Lakukan rotasi sampai tampak vertebra
- Susuri sepanjang vertebra sampai ke daerah lumbal atau sakrum
- Lakukan rotasi 45 derajat ke kiri atau ke kanan sampai femur tampak sejajar dgn transduser
dan kedua tepinya tampak jelas terlihat.
Panjang femur sudah dapat dipakai untuk menentukan usia gestasi pada usia kehamilan 12
minggu.
Pengukuran PF terutama bernilai bila BPD tidak dapat diukur dengan baik misalnya karena
kepala telah masuk rongga panggul atau pesyaratan pengukuran BPD yang baik tidak
terpenuhi.
Ketepatan pemeriksaan panjang femur dalam pemeriksaan usia gestasi dengan diameter BPD.
Panjang femur dapat diukur dari kehamilan 12 minggu sampai aterm
Lingkar perut
Karakteristik lingkar perut (LP) adalah:
- Potongan sirkuler perut menunjukkan echo kostae yang tidak terputus, pendek, dan simetris
kiri dan kanan
- Pada potongan melintang korpus vertebra tampak sebagai tiga buah titik yang membentuk
gambaran segitiga
- Tampak gambaran sebagian vena porta, terletak pada sepertiga jarak antara dinding anterior
abdomen dan vertebra.
- Tampak gambaran gaster, berbentuk sirkular, hipoekhoik, dan terletak di sisi kiri abdomen.
- Pada janin presentasi kepala, urutan tampilan vertebra, gaster, dan vena umbilikalis seperti
arah jarum jam. Bila janin presentasi bokong, gambaran tersebut kebalikan dari arah jarum
jam.
Pengukuran lingkar perut dilakukan dari luar ke luar:
LK berguna menilai pertumbuhan janin,evaluasi disproporsional kepala dan perut dan evaluasi
pertumbuhan janin setelah periode waktu tertentu.
Rumus perhitungan lingkar perut adalah
Potongan abdomen untuk pengukuran LP, harus tampak gambaran korpus vertebra, gaster (1),
dan vena porta (2)
Pengukuran LP pada janin presentasi bokong. Perhatikan bentuk abdomen dan urutan vertebra,
gaster, dan vena porta yang berlawanan arah dengan jarum jam
Cara meletakkan probe pada waktu pengukuran indeks cairan amnion. A. Benar,
B. Salah : transduser tidak tgak lurus lantai, dan C. Salah: transduser terlalu ditekan kearah perut
Hydramnion oligohydramnion
2. Semikuantitatif (pengukuran satu kantong)
Dilakukan melalui pengukuran satu kantong (single pocket) amnion terbesar yang terletak
antara dinding uterus dan tubuh janin tegak lurus terhadap lantai.
˃ 8 cm polihidramnion
8 – 12 cm Polihidramnion ringan
12 – 16 cm Polihidramnion sedang
< 1 cm oligohidramnion
HASIL INTERPRETASI
PENGUKURAN
50 – 250 mm normal
˃ 250 mm polihidramnion
< 50 mm oligohidramnion