Anda di halaman 1dari 9

ILUSTRASI KASUS RESUME SISTEM RESPIRASI

1. Asuhan Keperawatan Klien dengan Pneumonia (VIVI PUTRI VERONICA)

Ny. Ay 40 tahun datang ke RS diantar suaminya tanggal 10 februari 2021 karena sesak sejak 2 hari yang
lalu dan memberat pada kemarin malam, sesak di ikuti batuk dan demam.

Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular dan menahun

Klien mengatakan di rumah udara lembab dan suami sering merokok di dalam rumah, cahaya matahari
juga sedikit yang masuk.

HAsil Pengkajian

Pasien tampak berbaring lemah di atas tempat tidur, Kesadaran kompos mentis. tekanan darah 120/80
mmHg, suhu 38°C, Nadi 80 x/menit, respirasi 26 x/menit. konjungtiva anemis

Bentuk dada normal, irama nafas teratur, tidak terdapat retraksi otot bantu nafas, perkusi thorax redup
pada lobus sinistra anterior, alat bantu nafas yang digunakan O2 nasal kanul 4 liter/menit, vocal fremitus
antara kanan dan kiri sama, terdapat suara nafas tambahan ronchi pada lobus sinistra anterior, tidak ada
nyeri dada saat bernafas, terdapat batuk dengan sputum berwarna putih kental, dan pasien sesak saat
bernafas.

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak nafsu makan karena sesak nafas, pola makan saat sakit 3x½
porsi, klien mengatakan tidak nafsu makan karena sering batuk dan sesak nafas. Klien mengatakan sejak
sakit berat badan turun 8 kg. Keadaan mulut pasien bersih, mukosa bibir lembab, bentuk bibir normal,
gigi bersih, kebiasaan gosok gigi pasien mengatakan selama kurang lebih 6 hari di rumah sakit tidak pernah
gosok gigi, abdomen supel, kebiasaam BAB saat di rumah sehari sekali sedangkan selama di rumah sakit
kurang lebih 6 hari klien belum BAB. Peristaltik usus 8x/menit

akral hangat, kelembaban lembab, tugor kulit < 3 detik, CRT < 2 detik. kemampuan melakukan aktivitas
parsial, pasien mengatakan bahwa ganti pakaian, dan mengganti popok masih di bantu oleh anaknya,
pasien tampak lemah dan pasien terbaring ditempat tidur. Pasien mandi dengan diseka.

HAsil Pemeriksaan Lab

WBC 10,38 H10³/u (4,0-9,0) Eosinofil RBC 0,0 % 4,160 H/ul (0,600-7,30) (3,80-530) HGB 10,35 g/dl (12.0-
18.0) HCT 30,67 % (36.0-56.0) MCV 73,72 fl (80.0-100) MCH 24,89 pg (27.0-32.0) MCHC 33,76 g/dl (32.0-
36.0) PLT 199 L 10³/ul (150-360) RDW 10,45 % (11.5-16.5) PCT 569 10³/µ L (0,10-1,00) MPV 9,05 (150-
10.0) PDW 18.4 H (12.0-18.0) GDA Acak / sewaktu 83 mg/dl (80-140)

Hasil Pemeriksaan Xray

Terlihat bercak-bercak pada paru-paru anterior sinistra.

Terapi

Infus Futrolit 20 tpm Injeksi anbacim 3x1g per IV Injeksi kalnex 3x250mg per IV Codein 3x 10 mg per oral
Pamol 3x1g per IV Nebul Combivent 2x 2,5 mg
2. Asuhan Keperawatan Klien dengan TBC Paru (DESHINTA ZAHRA PUTRI)

Tn. S 61 tahun tanggal 2 januari 2021 datang ke RS dengan keluhan sesak nafas dan batuk disertai darah.

Klien mengatakan batuk selama kurang lebih 7 bulan tidak kunjung sembuh. Pasien sudah berobat TB di
puskesmas 1 tahun yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh. Tanggal 2 januari 2021 kliendibawa ke RS
karena batuk disertai darah dan sesak nafas. Pada saat pengkajian, pasien mengatakan batuk berdahak
dan gatal di tenggorokannya sehingga sering terbangun saat tidur sesak berkurang.

Klien mengatakan 1 tahun yang lalu sudah dinyatakan sembuh dari penyakit TBC.

Pasien mengatakan bahwa ibunya pernah menderita penyakit paru-paru. Lingkungan rumah dan
komunitas Lingkungan rumah bersih, namun kurang ventilasi udara, rumah pasien dekat dengan jalan
raya. Pasien mengatakan saat bekerja tidak menggunakan masker dan pasien adalah perokok aktif.

Hasil Pengkajian

Pasien tampak lemah, kesadaran compos mentis. Klien tampak kelelahan. tekanan darah diperoleh
110/80 mmHg, suhu : 36,0 °C , nadi : 95 x/menit, respirasi : 22 x/menit.

Pada inspeksi bentuk dada pasien nampak normal, susunan ruas tulang belakang normal, pola nafas tidak
teratur, jenis kusmaul. Terdapat retraksi otot bantu nafas intercostae dan suprasternalis. Perkusi thorax
redup pada thorax kanan atas. Alat bantu napas O2 nasal kanul 4 liter per menit. Vokal fremitus antara
kanan dan kiri sama. Suara nafas ronchi pada lobus kanan atas, bawah dan pada lobus kiri bawah. Pasien
batuk berdahak dengan produksi sekret warna putih kental. Adanya nyeri dada sebelah kiri, rasanya
seperti tertindih, pasien tampak menyeringai, nyeri timbul saat bernafas dengan skala 6. Nyerinya hilang
timbul dan bertambah ketika pasien batuk.

Pada palpasi akral hangat, turgor kulit dapat kembali ≤ 3 detik. Kekuatan otot tangan dan kaki kanan (5 5)
sedangkan tangan dan kaki kiri (5 5). Pasien tampak lemas ketika berjalan pasien dibantu oleh keluarga
saat turun dari tempat tidur. Pasien mengatakan badannya lemah karena tidak beraktivitas seperti
biasanya.

Selama di RS nafsu makan pasien menurun. Pasien makan 3x setengah porsi per hari dengan diet lunak
2100 kkal dan putih telur. Berat badan sebelum sakit 63 kg dan berat badan sekarang 60 kg.

Hasil Pemeriksaan Lab

Leukosit 10.400 u/L, Eritrosit 36000L/uL, Hb 11,1 g/dl

X-Ray Foto thorax Ap : kesan suspect Tuberkulosis paru

Terapi

Infus fotrolit 1500cc/24 jam, Injeksi ambacin 3x1 mg, N-acetylcystein 3x1 gr, Nebul Combiven 2,5 mg/8
jam, Terapi OAT Rifampisisn 400 mg, Isoniazid 350 mg, Pirazinamid 950 mg, Etambutol 600 mg
3. Asuhan Keperawatan Klien dengan Pneumothoraks (ONISIMUS UMBU DAHA)

Tn.M 28 tahun tanggal 2 Januari 2021 datang Ke RS dengan keluhan sesak nafas, bernafas terasa berat
dan sulit untuk bernafas

3 jam yang lalu klien mendadak mengeluh sesak nafas dan semakin lama semakin berat disertai nyeri dada
seperti tertusuk-tusuk pada dada sebelah kanan, terasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri saat
bernafas. Tidak ada riwayat trauma dada. Karena sesak semakin memberat klien di bawa oleh keluarga ke
RS dan di sarankan untuk pemasangan WSD.

Klien mengatakan pernah menderita TBC Paru 1 tahun yang lalu dan sudah menjadilani pengobatan TBC
selama 6 bulan

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit TBC maupun
pneumothorkas

Klien mengaku bekerja sebagai buruh pabrik asbes dan seorang perokok aktif, menghabiskan 1 pak rokok
setiap hari

Hasil pemeriksaan fisik

Klien tampak mengeluh kesakitan, keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis

Tekanan darah 110/70 mmHg, pernafasan 32x/menit, nadai 92x/menit suhu 36oC

Pemeriksaan dada klien tampak sesak nafas, keringat dingin, wajah tampak pucat, nyeri dada saat
bernafas dan seamkin memberat skala nyeri 6. Klien tampak gelisah. Bentuk dada cembung, Gerakan
nafas sebelah kanan tertinggal, penggunaan otot bantu pernafasan, pola nafas cepat dan dangkal. Traktil
fremitus menurun pada dada sebelah kanan, hipersonor pada dada sebelah kanan, suara nafas redup dan
menghilang pada dada sebealh kanan. Klien terpasang O2 2 lpm

HAsil Pemeriksaan Lab

Hb 11,3gr/dl, Ht 37%, Leukosit 30.000/uL, trombosit 150.000/uL

Hasil pemeriksaan radiologi

Tampak pneumothoraks pada paru sebelah kanan, paru-paru kolaps

Terapi

IVFD RL 20tpm, Rimstar 2x2 tab, Codein 1x10 mg, Hepa Q 2x1 tab, Ranitidine 2x1 amp, tramadol 2x1 mg,
Ceftriaxone 2x1 gr
4. Asuhan Keperawatan Klien dengan Asma (TEOFALDUS TARUS)

Nn.T umur 19 tahun tanggal 5 Februari 2021 datang ke RS dengan keluhan sesak nafas dan batuk
berdahak, sesak seperti terhimpit beban berat

Nn.T mengatakan sesak napas dan batuk berdahak. Waktu timbulnya serangan sesak sering terjadi tiba-
tiba dan terjadi di malam hari, klien juga mengatakan pada saat tidur malam posisi yang di gunakan yaitu
posisi stengah duduk, serangan asma terjadi jika ia merasa kedinginan, atau terkena paparan debu, dan
ketika serangan terjadi gejala lain yang di timbulkan yaitu pilek dan batuk berdahak. Nn.T juga
mengatakan ketika batuk sulit untuk mengeluarkan dahak, apabila asmanya kambuh usaha yang
dilakukan yaitu meminum obat yang sudah di beli di apotik sebelumnya.

Nn.T mengatakan pernah melakukan pemeriksaan Tes Sputum hasilnya normal, Nn.T sudah beberapa kali
masuk RS dengan penyakit yang sama dan keluarganya memiliki riwayat penyakit Asma

Hasil Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah : 120/90 mmHg Nadi : 83 kali/menit Suhu : 36,8 oC Akral hangat, tidak terjadi sianosis .
kesadaran composmentis. Jalan nafas terdapat sumbatan, terdapat secret dengan konsistensi kental dan
berwarna kuning. terdengar suara wheezing. Sesak nafas, respiratory rate 30 kali/menit, inspirasi
memendek, ekspirasi memanjang, terdapat suara nafas tambahan (wheezing), tarikan otot intercosta,
nafas cuping hidung, SPO2 96%. Bentuk dada simetris, terdapat tarikan otot intercostal. Fremitus kanan
kiri sama. Sonor pada seluruh lapang paru. Terdengar wheezing

HAsil Pemeriksaan Lab

HAsil Rontgen

Insiltrat peri bronchial di pulmo bilateral Kedua diagfragma dan sinus C F normal CTR terukur normal
Sistema tukang intake (Bronkitis)
5. Asuhan keperawatan klien dengan PPOK (Penyakit PAru Obstruksi Klinik) (SHELLA AYU WANDIRA)

Tn. Y 56 tahun tanggal 12 Februari 2021 datang ke RS dengan keluhan sesak semakin meningkat yang
disetai batuk berdahak sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengatakan sesak bertambah seiring dengan adanya
aktifitas ringan. Pasien mengatakan nyeri pada dada

Klien mengatakan sesak nafas meningkat seiring dengan adanya aktifitas ringan sejak 5 hari yang lalu,
pasien mengatakan batuk yang disertai dahak yang sulit untuk di keluarkan berwarna putih. Pasien
tampak menggunakan otot bantu pernafasan dan pasien mengatakan lebih nyaman dengan posisi fowler

Pasien pernah di rawat di RS sebelumnya selama 10 hari dan Tn. F mengatakan pernah di rawat di RS
swasta dengan stroke kurang lebih 3 tahun yang lalu dan pasien merupakan seorang perokok berat selama
kurang lebih 41 tahun. Biasanya pasien menghabiskan sebanyak 1-2 bungkus rokok perhari. Pasien
mengatakan sudah berhenti merokok sejak 3 tahun yang lalu. Pasien mengatakan seorang petani yang
sering terpapar dengan asap pembakaran

Tn. F mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien . Pasien
juga mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit keturunan seperti diabetes
mellitus, jantung, asma, hipertensi

Hasil Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum pasien lemah dengan tingkat kesadaran compos mentis cooperative. TB 165 cm dan BB
57 kg. tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 31x/menit, suhu 36,5oC

paru terlihat simetris , penggunaan otot bantu pernafasan (+). pemeriksaan premitus dada kanan = dada
kiri. Pada perkusi dada kanan dan kiri terdengar sonor dan pada auskultasi terdengar ekpirasi lebih
panjang dari pada inspirasi (bronkial) terdapat suara ronkhi. Terpasang masker o2 5 lpm

Pasien hanya menghabiskan seperempat porsi, minum sedikit karena sesak nafas. Klien mengatakan sulit
tidur karena merasa sesak nafasa dan batuk-batuk. pasien mengatakan sulit untuk beraktifitas dan hanya
berada di atas tempat tidur, aktivitas sehari-harinya dibantu oleh perawat dan keluarga yang
mendampingi.

HAsil Lab

Hemoglobin 13,2 g/dl, Leukosit 15.260/mm3 , trombosit 203.000/mm3 , hematokrit 40 % , gula darah
sewaktu 145 mg/dl, ureum darah 102 mg/dl, kreatinin darah 3,1 mg/dl . hasil analisa gas darah yaitu pH
7,33, PCO2 42 mmHg, pO2 148 mmHg, Na+ 136 mmol/L, HCO3- 22,1 mmol/L.

Terapi

IVFD Asering + 15 cc Aminophylin Aminophylin via syrimp pump Ceftriaxone injeksi 1 x 2 gr Infus
levofloxacin 1x750 gr Metilprednisolon injeksi 2x125 Flumucil nebu 2x1 Combivent nebul 6x1 Ranitidine
injeksi 2x1 Sucralfate syrup 3x1 Laxadin syrup 3x1 Nairet 6 x0,3 cc PCT 3x500 mg
6. Asuhan Keperawatan Klien dengan Tumor Mediastinum (Ridho Rosyidan)

Tuan AB 38 tahun tanggal 12 Januari 2021 datang ke Rs dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak,
lemas, nyeri dada pasien mengeluh nyeri di sekitar area dada.

Keluarga pasien mengatakan pasien tidak menderita penyakit sebelumnya, pasien mengatakan bahwa ia
tidak mempunyai riwayat alergi, dan tidak mempunyai riwayat operasi. Pasien tidak mempunyai
kebiasaan merokok, minum alkohol ,minum kopi dan minum obat-obatan

Hasil pemeriksaan fisik

Klien tampak kesakitan dan kelelahan, kesadaran compos mentis. Tekanan darah: 120/90 mmHg, Nadi:
98 x/menit, Pernapasan: 32 x/menit, Suhu badan :36,2oC

Saat di lakukan pengkajian pada sistem pernapasan pasien mengatakan bahwa merasakan sesak, saat di
inspeksi dada tampak normal, ada jejas, irama napas tidak teratur, ada retraksi otot pernapasan, dan juga
ada penggunaan alat bantu pernapasan. saat diperkusi ada udara atau massa, saat diauskultasi suara
napas ekspirasi dan inspirasi tidak normal dan juga ada bunyi napas tambahan, clubbing finger normal.
sistem kardiovaskuler di dapatkan pasien mengalami nyeri dada, dada simetris, tidak ada pengembangan
dada, kesadaran composimentis, tidak ada kelainan pada bibir, kuku, capilarry refill. Sistem
musculoskeletal terdapat edema pada tangan sebelah kanan kekuatan otot 2 ekstremitas bawah tidak
ada masalah kekuatan otot 4. Ekstremitas atas sebelah kiri kekuatan otot 4.

HAsil Pemeriksaan Lab

hemoglobin 12,9 g/dl. Eritrosit 5,15 106/uL . hematokrit 41,6% . MCV 80,8 fl .MCH 20,1 pg .MCHC 31 g/dl
.neutrofil 8,81 103 /uL . limfosit 1,50 103 /uL .monosit 0,62 103 /uL.trombosit 438 103 /uL.

Pemeriksaan CT Scan didapatkan hasil B.U + /+ -1

Terapi

ketorolac 3x30mg/iv. methilprednizolone, infd nacl 0,9 %, Ranitidine 2x500 mg, combivent 3 ml
7. Asuhan Keperawatan Klien dengan Edema Paru (Dyah Santika)

Tn. A 61 tahun datang ke IGd engan keluhan sesak nafasdan semakin memberat saat beraktifitas,
mendadak dan nyeri dada secara tiba-tiba pada dada seperti terhimpit beban berat. Batuk sejak 7 hari
yang lalu, batuk berdahak. Saat ini klien mengeluh dada terasa sesak seperti terhimpit beban berat disertai
sesak nafas terutama saat beraktifitas, sesak saat tidur telentang, batuk berdahak dan sulit dikeluarkan,
sering sulit tidur sering terbangun karna batuk dan nafas sesak, kedua kaki masih bengkak, badan terasa
lelah dan letih, klien tidak nyaman selama dirawat diruangan

Klien mengatakan bahwa pola hidupnya yang kurang baik dan kurang sehat seperti sering merokok minum
kopi, pola makan dan pola hidup yang tidak sehat sehingga memperberat penyakit klien.

Klien mengatakan sudah mengalami penyakit jantung/ CHF ± 5 tahun dan pernah dirawat 2 tahun yang
lalu di RS. Klien mengatkan ada mengkonsumsi obat rutin tetapi tidak ingat namanya. Pasien tidak ada
memiliki alergi terhadap lingkungan, obat maupun makanan.

keluarganya tidak ada mengalami keluhan yang sama seperti yang klien alami. Keluarga klien tidak ada
memiliki penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus, asma dan lain

pola makan Frekuensi makan: 3x/hari sesuai jadwal makan dari RS • Intake cairan: NaCl 0,9% 32 CC/jam,
RL 35 CC/jam, drip lasix 0,3 CC/Jam, NTG 0,3 CC/jam, nutrisi 1800 ml perhari. • Diet: Makan cair (MC) +
susu • Makanan/ minuman pantangan : makanan berkolesterol dan tinggi kalori • Nafsu makan: berkurang
karna pasien merasa sesak

pola eliminasi BAB • Frekuensi: 1x selama klien dirawat tanggal 25 April 2019 • Obat pencahar: tidak ada
• Waktu: terkadang pagi • Warna: kuning menghitam • Konsistensi: agak keras BAK Warna: kekuning
kuningan • Bau: pesing • Output: : 6000 CC /hari

pola tidur Waktu tidur (jam) : tidak menentu • Lama/hari : 4-5 jam/ hari • Kebiasaan pengantar tidur :
tidak ada • Kesulitan dalam hal tidur : klien sering terbangun, klien tidur selama 1 jam kemudian bangun
dan tidur lagi, karena merasa sesak

keadaan umum kompos mentis, GCS 456, Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 98x/menit, SPO2 95% suhu
36,5oC, pernafasan 31x/menit CRT>2dtk bising usus 12x/mnit

Klien terpasang masker sungkup BPAP model ventilator NIV (Non Invasive Ventilation) 10 liter/ menit
FiO2/FOW O2: 60%,

Terapi RL 35 CC/jam dan NTG 0,3 CC/jam , tangan kiri NaCl 0,9% 32 CC/jam dan drip lasix 0,3 CC/Jam

Hasil Lab

pH 7,426 pCO2 55,8 mmHg pO2 79,9 mmHg SO2% 95,7 % Hb 13,1 g/dL HCO3- 37,1 mmol/L FIO2% 40 %

Hb 12,5 hematokrit 39,2 % eritrosit 4,79juta/mm3 leukosit 6,98 juta/mm3 kalium 4,29 mEq/l natrium
136,5 mEq/l klorida 100,2 mEq/l
8. Asuhan Keperawatan Klien dengan Efusi Pleura (MERSIANA MALO)

Tn J 57 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas, batuk dan nyeri dada sejak 1 tahun yang lalu.

Klien mengeluhansesak nafas dan sesak memberat saat berubah posisi tidur. Saat ini pasien merasa sesak
napas, batuk dan nyeri dada sejak 1 tahun yang lalu. RIwayt penyakit Pasien mengatakan bawah ia
menderita TBC 3 tahun yang lalu dan diobati secara tuntas. klien memiliki kebiasaan merokok dengan
jumlah 2 bungkus/ hari. Pasien tidak mengonsumsi alkohol dan pasien mengonsumsi kopi sebanyak 2
gelas/ hari

Pola aktifitas Setelah sakit pasien tidak mampu berjalan ke kamar mandi karena sesak nafas. Pola istirahat
Pasien mengatakan bahwa saat ini ia belum dapat tidur dengan nyenyak karena terkadang sesak nafas
dan pasien juga mudah terbangun jika suasana lingkungan bising dan jangka waktu tidur masih dalam
batas normal. Akan tetapi waktu tidur pasien masih tercukupi yaitu enam jam (tidur malam jam 10.00 dan
bangun pagi jam 04.00)

Pasien sesak nafas, wajah tampak meringis dan nyeri dada, warna kulit sawomatang dan tidak ada edema.
Tanda-tanda vital pada tanggal 26 mei 2019 pukul 16.00 meliputi tekanan darah : 110/70 mmHg,
pernapasan : 30 X/ menit, nadi : 80 X/ menit, suhu tubuh : 37 0 C. Tinggi badan 160 Cm; berat badan 59
Kg, maka berat badan ideal (BBI) adalah : (160-100)- 10 % (160-100) = 54 kg. Pada pemeriksaan dada
pasien mengatakan bahwa ia merasa nyeri di area dada kiri,nyeri seperti tertusuk-tusuk, dirasakan hilang
timbul dan skala nyeri 4-5 Nyeri sedang. Saat di inspeksi tampak bentuk dada pasien simetris, ekspansi
paru tidak seimbang antara kiri dan kanan, tampak pengguanaan otot bantu pernapasan dan pasien
menggunakan alat bantu pernapasan (O2 nasal canul 2 L/ menit). Saat auskultasi terdengar bunyi napas
tambahan yaitu Wheesing yang terdengar pada paru bagian kanan dan kiri. Pasien dalam keadaan sadar
penuh (composmentis) dengan GCS 15, sebagai berikut: eye bernilai 4, verbal bernilai 5 dan motorik
bernilai 6. Keadaan umum pasien tampak lemah. Pada pemeriksaan mata di temukan konjungtiva merah
muda, sklera putih, tidak menggunakan kacamata dan pandangan masih normal (tidak kabur). Pada
pemeriksaan fisik mulut bibir pasien berwarna gelap dan tidak pucat. Pasien masih bisa membedakan rasa
asin, manis, pahit dan asam. Pada pemeriksaan kepala tidak ada lesi dan tidak pusing/sakit kepala. Pada
pemeriksaan leher tidah ada kaku kuduk, saat dipalpasi tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, kelenjar
parotis dan tidak ada peningkatan vena jugularis. Pada pemeriksaan fisik telinga tidak ada lesi, bentuk
telinga normal, tidak ada nyeri telinga dan masih dapat mendengar dengan baik. Pada pemeriksaan
thoraks terpasang selang WSD.

HAsil Lab Pada pemeriksaan laboratorium dan diagnostik yang di lakukan pada tanggal 15 mei 2019 hasil
yang di dapat adalah HB : 9,8 g/dl; eritrosit : 4.53 10 ^6/uL; hematokrit : 33,7 %; leukosit : 20,640 gr/dl;
trombosit : 68710^3/uL; pasien juga melakukan pemeriksaan cairan pleura dengan hasil PH : 8,0 warna
hitam, kejernihan keruh, bekuan negative, jumlah sel 472, PMN 85 MN 15.

Terapi Pasien terpasang O2 nasal canul 2 liter , ranitidin 3X1 ampul (IV), ketorolac 3 X 1 ampul (IV) dan IFD
aminofluid 14 TPM
9. Asuhan Keperawatan Klien dengan Bronkitis (ALFI MAULIDIYAH HANAN ADIBAH)

Tn. SK 20 tahun datang ke iGD dengan keluhan batuk berdahak sudah 1 minggu tidak sembuh disertai
dengan sesak nafas dan demam sejak 3 hari yang lalu. saat ini klien mengeluh batuk nerdahak sulit keluar
dan sesak nafas disertai dengan demam. Klien sulit tidur krena sesak dan batuk.

Klien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan klien. Klien mengatakan
kebiasannya adalah begadang sampai malam dengan teman-teman dan merokok. Klien merokok sejak di
bangku Sekolah dasar sampai sekarang. Biasanya dalam sehari habis 10 batang rokok dengan teman-
teman dan bermain game sampai malam.

Pemeriksaan fisik

Pasien tampak berbaring lemah di atas tempat tidur, Kesadaran kompos mentis. tekanan darah 130/80
mmHg, suhu 39°C, Nadi 80 x/menit, respirasi 29 x/menit.

Bentuk dada normal, irama nafas teratur, terdapat retraksi otot bantu nafas, perkusi thorax redup pada
lobus sinistra anterior, alat bantu nafas yang digunakan O2 nasal kanul 4 liter/menit, vocal fremitus antara
kanan dan kiri sama, terdapat suara nafas tambahan ronchi pada lobus sinistra anterior, tidak ada nyeri
dada saat bernafas, terdapat batuk dengan sputum berwarna putih kental, dan pasien sesak saat bernafas.
Terdapat pernafasan cuping hidung,

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak nafsu makan karena sesak nafas, pola makan saat sakit 3x½
porsi, klien mengatakan tidak nafsu makan karena sering batuk dan sesak nafas. Klien mengatakan sejak
sakit berat badan turun 8 kg. Keadaan mulut pasien bersih, mukosa bibir lembab, bentuk bibir normal,
gigi bersih, kebiasaan gosok gigi pasien mengatakan selama kurang lebih 6 hari di rumah sakit tidak pernah
gosok gigi, abdomen supel, kebiasaam BAB saat di rumah sehari sekali sedangkan selama di rumah sakit
kurang lebih 6 hari klien belum BAB. Peristaltik usus 8x/menit

akral hangat, kelembaban lembab, tugor kulit < 3 detik, CRT < 2 detik. kemampuan melakukan aktivitas
parsial.

Terapi

Infus Rl 20 tpm, injeksi cefotaxcime 2x 250 mg/iv inj. Dexa 2x 1 amp

Anda mungkin juga menyukai