Anda di halaman 1dari 6

Kunci jawaban UTS Keperawatan Medikal Bedah 1

1. Seorang perempuan usia 25 tahun, dirawat dengan DHF. Hasil pengkajian pasien
mengeluh demam, dan sulit tidur, hasil pemeriksaan fisik: pasien tampak lemah,
sariawan (+), ptechie (+), mukosa bibir kering, CRT 3 detik, akral hangat. TD 110/70
mmhg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit suhu 39 derajat celsius.
Hasil Lab : trombosit menurun. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus
tersebut?
Hipovelimia

2. Seorang perempuan usia 25 tahun, dirawat dengan DHF. Hasil pengkajian pasien
mengeluh demam, dan sulit tidur, hasil pemeriksaan fisik: pasien tampak lemah,
sariawan (+), ptechie (+), mukosa bibir kering apakah yang menyebabkan trombosit
menurun pada kasus DHF?
Adanya kerusakan kapiler darah

3. Laki-laki usia 25 tahun, dirawat dengan Asma. Seorang mahasiwa telah memberikan
terapi nebulasi. Evaluasi Hasil nebulasi pasien mengeluh sesak dan batuk mulai
berkurang, pasien tampak lemah, bentuk dada barel chest, bunyi napas terdengar
ronchi dan wheezing, CRT 3 detik, akral dingin TD 100/70 mmhg, frekuensi nadi 103
x/menit, frekuensi napas 26 x/menit suhu 36 derajat celsius. Apakah data yang
menunjukan masalah bersihan jalan napas tidak efektif pada kasus tersebut?
Bunyi napas ronchi dan wheezing

4. laki-laki berusia 32 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada kiri yang
menyebar ke rahang atas hari pertama. Hasil pemeriksaan EKG di UGD menunjukkan ST-
Elesvasi dan ditemukan peningkatan enzim jantung. Pasien telah mendapatkan oksigen
dan analgesik. Apakah fungsi pemberian analgetik pada kasus diatas?
Menurunkan nyeri dada

5. Seorang mahasiswa keperawatan sedang melakukan praktik di ruang penyakit dalam.


Mahasiswa sedang melakukan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular. Manakah yang
termasuk data fokus pemeriksaan sistem tersebut?
Bunyi jantung terdengar S3

6. Mahasiswa keperawatan sedang belajar membuat diagnosis keperawatan berdasarkan


data yang didapatkannya. Data yang didapatkan adalah pasien terlihat sesak, suara
nafas ronkhi, edema di kaki +, JVP meningkat, berat badan pasien naik. Terdapat hasil
rontgen dada : edema pulmonal. Apakah diagnosis keperawatan yang perlu ditegakan
oleh mahasiswa tersebut?
Hipervolemia

7. Perempuan usia 56 tahun datang ke poli dengan diagnosis CHF. Pasien mengeluh sesak
nafas dan lemas yang semakin berat sejak 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian :
conjungtiva anemis, peningkatan JVP, terdengar bunyi mur-mur. TD 160/90mmHg,
frekuensi nadi 89 x/mnt, frekuensi napas 34x/mnt, edema ekstremitas derajat 2.
anakah data penurunan curah jantung akibat gangguan kontraktilitas pada kasus
tersebut?
Bunyi jantung mur-mur

8. Laki – laki usia 32 tahun dirawat diagnosis CHF. Pasien mengeluh sesak napas dan batuk
berdahak. Hasil pengkajian: TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 96 x/menit, frekuensi
napas 36 x/menit, terdapat pernapasan cuping hidung, JVP meningkat, terdapat retraksi
suprasternal. Data manakah yang menunjukan edma pulmonal pada kasus tersebut?
Auskultasi bunyi paru tambahanuntuk identifikasi edema paru

9. Laki – laki usia 42 tahun dengan diagnosis CHF. Telah mendapatkan terapi furosemid 1 x
40 mg. Hasil pengkajian setelah pemberian terapi pasien mengeluh sesak napas dan
batuk berdahak. Hasil pengkajian: TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 96 x/menit,
frekuensi napas 36 x/menit, terdapat pernapasan cuping hidung, JVP meningkat,
terdapat retraksi suprasternal. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus
tersebut?
Monitor efek samping diuretic

10. laki – laki usia 28 tahun dengan diagnosis asma bronkhiale, mengeluh sesak, batuk
dengan dahak kental disertai lemas pada seluruh badan. Hasil pengkajian : TD 110/80
mmHg, frekuensi nadi 86 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,8 derajat Celsius,
fremitus fokal redup paru kanan, hasil auskultasi paru terdengar rokhi di basal paru
kanan dan wheezing ekspiratori. Perawat melakukan tindakan nebulisasi dengan
ventolin. pakah evaluasi yang tepat dari tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
Suara napas vesikuler

11. laki-laki usia 45 tahun setelah dirawat 3 hari di ruang interna Hasil pengkajian
menunjukkan pasien masih mengeluh sesak, batuk disertai nyeri dada dengan skala 4.
TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 89 x/menit, frekuensi nafas 25 x/menit, ronchi positif
di kedua lobus paru. Hasil x-ray dada menunjukkan TB paru aktif. Apakah evaluasi
keperawatan pada kasus tersebut?
Ronchi berkurang
12. Mahasiswa perawat sedang melakukan observasi pada pasien laki-laki berusia 32 tahun
dirawat di ruang dalam dengan Astma Bronchiale pasien mengeluh sesak napas, dengan
sulit mengeluarkan dahak. Telah dilakukan pemberian nebulizer, pengkajian tanda vital
sebelum intervensi frekuensi napas 28x/mnt, TD: 130/80 MmHg, frekuensi nadi
94x/menit, Suhu 37,5°C, auskultasi paru terdengar ronckhi dan wheezing di lobus paru
kanan. apakah evaluasi yang harus dilakukan mahasiswa perawat pada kasus tersebut?
Auskultasi bunyi paru

13. laki-laki berusia 55 tahun terdiagnosis PPOK dirawat dengan keluhan sesak. Keluarga
mengatakan pasien sering bergadang dan mengalami batuk-batuk sejak 10 tahun yang
lalu diperberat dengan riwayat merokok. Istri pasien mengalami TB paru dengan
pengobatan 4 bulan. apakah penyebab sesak pada kasus tersebut?
Riwayat meroko

14. Laki-laki berusia 38 tahun dirawat dengan keluhan nyeri dada dirasakan seperti ditimpa
beban berat, tidak berkurang dengan istirahat, menyebar ke rahang dan belikat kiri,
skala nyeri 9, hasil pengkajian : TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi
napas : 24 x/menit. apakah data pengkajian yang belum terkaji pada kasus tersebut?
Timing

15. Laki-laki usia 38 tahun dirawat diruang interna dengan keluhan nyeri dada. Perawat
telah melakukan pemeriksaan EKG dan didapatkan hasil gelombang ST berada di bawah
garis isoelektik. apakah gambaran EKG pada kasus tersebut?
ST-Depresi

16. Pertukaran oksigen dan karbondioksida pada membran alveolar-kapiler yang terjadi
karena adanya perbedaan tekanan parsial dinamakan proses
Defusi

17. Kondisi disaat terjadi hipoksia pada tubuh, maka organ ginjal akan melakukan peran
dengan mengaktifkan hormon untuk memproduksi sel darah merah. Apakah nama
hormon yang memiliki fungsi melakukan sekresi eritrosit di adrenal ginjal?
Hormon eriropoetin

18. pasien dengan hipertensi dirawat di ruang penyakit dalam, pasien mengeluh kepalanya
terasa nyeri disertai rasa tidak nyaman di leher belakang. Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 2 tahun yang lalu namun jarang minum obat. Pasien memiliki hobi
makan makanan asin dan merokok. Hasil tekanan darah 220/120 mmHg, Nadi 98
x/menit. Apakah factor predisposisi pada kasus tersebut?
Hobi makan-makanan asin dan meroko
19. Pasien hipertensi mengeluh pusing disertai mual. Menurut pasien rutin minum obat
sesuai anjuran, namun akhir-akhir ini pasien sibuk mengerjakan tugas kantor sampai
lembur. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sejak 1 tahun yang lalu.
Tekanan darah 200/110 mmHg, nadi 78 kali/menit. Apakah factor presipitasi pada kasus
tersebut?
Pasien sering mengerjakan tugas kantor sampai lembur

20. Seorang pasien datang ke klinik mengeluh sakit kepala disertai penglihatan kabur, hasil
wawancara pasien menyangkal memiliki riwayat hipertensi, kedua orang tua pasien
meninggal karena stroke. Pasien rajin beribadah dan bersedekah. Pasien tidak merokok.
Apakah pemeriksaan fisik yang paling tepat pada kasus di atas?
Mengukur tekanan darah pasien

21. pria 55 dengan keluhan sesak napas dirawat di ruang penyakit dalam, diagnosa medis
CHF dengan EF 34%, Pasien riwayat penyakit jantung coroner sejak 4 tahun. Pasien
sering masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama. Menurut keluarga pasien tidak
patuh minum obat. Hasil pemeriksaan; JVP meningkat, TD 80/60 mmHg, Nadi 62
kali/menit, respirasi 27 kali/menit. Edema ektermitas bawah +++. Apakah faktor
presipitasi kekambuhan kasus di atas?
Tidak patuh minum obat

22. Wanita usia 78 tahun, dirawat dengan keluhan sesak napas. Sesak napas dirasakan
semakin memberat dalam 3 hari terakhir. Pasien memiliki Riwayat hipertensi. Sesak
bertambah jika beraktifitas, Riwayat gagal jantung sejak 2 tahun yang lalu. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 80/50 mmHg, nadi 56 kali/menit, respirasi 26 kali/menit.
Edema anasarca (++), Jugular venous pressure meningkat. Hasil ECHO jantung Ejaksi
Fraksi 30 %, Hasil perekaman jantung dengan Aritmia. Apakah masalah Keperawatan
utama pada kasus tersebut?
Penurunan curah jantung

23. Pada malam hari pasien gagal jantung sering terbangun karena sesak napas saat tidur.
Apakah istilah yang tepat sesuai kasus tersebut?
Paroxisimal nocturnal dyspnea

24. Seorang pasien gagal jantung dengan ortopnea sering mengeluh sesak napas. Apakah
posisi yang tepat sesuai kondisi tersebut?
Flower

25. Pada pasien dengan hipertensi, hipertropi ventrikel kiri terjadi sebagai respon terhadap
peningkatan beban kerja ventrikel karena berkontraksi melawan tekanan sistemik yang
lebih tinggi. Apakah dampaknya sesuai kondisi tersebut?
Gagal jantung

26. Pasien dengan hipertensi dengan tekanan darah mencapai ≥180/120 mmHg bisa
berakibat fatal karena dapat disertai dengan kerusakan organ.Apakah salah satu nama
organ yang dimaksud?
Ginjal

27. Pasien dengan gagal jantung dirawat di ruang penyakit dalam. Hasil pengkajian di
dapatkan TD 80/50 mmHg, nadi 56 kali/menit, respirasi 26 kali/menit. Edema anasarca
(++), Jugular venous pressure meningkat. Hasil ECHO jantung Ejaksi Fraksi 30 %, Hasil
perekaman jantung dengan Aritmia. Apakah luaran yang paling tepat sesuai kasus
tersebut?
Curah jantung meningkat

28. Laki-laki berusia 30 tahun datang ke poli paru dengan keluhan batuk dan sesak. Pada
saat pengkajian, pasien mengeluh batuknya belum berhenti sejak 1 bulan yang lalu,
dahak disertai dengan darah, dan sering berkeringat dingin pada malam hari. Hasil
pemeriksaan : TD 130/80mmHG, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 28x/menit,
Suhu tubuh 37.8°C, pemeriksaan lab : sputum BTA positif. Apakah penyakit yang diderita
berdasarkan manifestasi klinis pada kasus ?
Tuberclosis paru

29. Seorang perempuan usia 56 dirawat di RS dengan TB paru. Mengeluh sesak nafas dan
batuk disertai dahak berdarah sehingga merasa ketakutan dengan kondisinya. Hasil
pemeriksaan fisik di dapatkan frekuensi pernafasan 26 x/mnt dengan irama teratur.
Auskultasi didapatkan suara ronchi di kedua lapang paru. Apakah Masalah Keperawatan
pada kasus diatas?
Bersihan jalan naps tidak efektif

30. Laki-laki usia 48 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan tuberculosis Paru,
Setelah dirawat selama 24 jam sesak napas pasien tersebut bertambah berat disertai
batuk berdarah, Nyeri dada, dan Pasien Mengeluh pegal pegal serta mudah lelah,
frekuensi napas 30 x/menit, TD 100/60mmHg, Suhu 39 C, pemeriksaan lab : sputum BTA
positif. Dari gejala kasus manakah yang termasuk gejala sistemik?
Hipertermi

31. Laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang isolasi dengan TB paru. Perawat
mempersiapkan terapi nebulizer dengan menggunakan Ventolin 2,5 cc dan Bisolvon 10
tetes. Apakah fungsi tindakan dalam pemberian Ventolin 2,5 cc dan Bisolvon 10 tetes
pada kasus tersebut?
Melebarkan jalan napas dan mengencerkan dahak
32. Laki-laki berusia 47 tahun dirawat diruang interna dengan keluhan sesak nafas, batuk
berdahak, lemah dan banyak mengeluarkan keringat. Pada pengkajian ditemukan pasien
mengatakan batuk lebih dari satu bulan, selama dirumah pasien pernah batuk
bercampur darah, mual dan tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik pernafasan 26
kali permenit, nadi 88 kali permenit, tekanan darah 130/80 mmHg. Apakah pemeriksaan
penunjang yang tepat untuk penegakan diagnosis Tuberculosis pada kasus ?
Sputum BTA

33. perempuan, berumur 30 tahun, datang ke poli paru dengan diangnosa asma, pada saat
dikaji pengkajian pasien mengeluh sesak nafas sejak tadi malam. Tekanan Darah: 130/80
mmHg, Nadi: 110 x/menit, pernafasan: 28 x/menit, suhu: 36 ° C, terdapat suara
wheezing. Gejala ini muncul karena udara yang sangat dingin. Apakah masalah
keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Bersihan jalan napas tidak efektif

34. Laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan diangnosa asma. Hasil pengkajian didapatkan
data mengeluh sesak napas, TD: 130/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi
nafas 28 x/menit, irama irreguler, suhu 37oC, suara wheezing. Klien mendapatkan terapi
inhalasi uap. Setelah dilakukan tindakan inhalasi uap, pasien masih mengeluh sesak
napas. Apakah tindakan yang dilakukan perawat selanjutnya?
Memberikan terapi oksigen

35. Laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan diangnosa asma, pada saat dikaji pasien
mengeluh sesak nafas. Hasil pengkajian didapatkan data tekanan darah 130/90 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, irama irreguler, suhu 37oC,
suara wheezing, bentuk dada seperti tong hal itu terjadi karena hasil hiperinflasi paru.
Apakah bentuk dada yang terjadi pada pasien tersebut?
Barrel Chest

Anda mungkin juga menyukai